Anda di halaman 1dari 6

STRATEGI PENGEMBANGAN

BANK BTN KONVENSIONAL KOTA MALANG

Profil Bank BTN


Kantor PT Bank Tabungan Negara (BTN) Tbk di Kota Malang, Jawa Timur memiliki
Jam kerja / operasional meliputi, Senin: 7:30 AM - 3:00 PM, Selasa: 7:30 AM - 3:00 PM,
Rabu: 7:30 AM - 3:00 PM, Kamis: 7:30 AM - 3:00 PM, Jumat: 7:30 AM - 3:00 PM, Sabtu:
Closed, Minggu: Closed. Kantor ini malyani berbagai layanan bank BTN kepada nasabahnya
seperti simpanan pinjaman bank btn, simpanan bank ptn, pengecekan kurs bank BTN,
pengajuan kredit BTN, transfer dana, setor tunai, penarikan langsung, hingga pembuatan
akun rekening. Selain itu, bank BTN juga memiliki banyak produk lain seperti program KPR
bank BTN dna layanan internet banking dan mobile banking untuk mendukung aktivitas
nasabah yang mobile. Informasi lebih lanjut dapat diperoleh melalui kontak call center BTN
dan website resmi Bank BTN. T Bank Tabungan Negara, (Persero), Tbk (Bank BTN) adalah
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang Perbankan. Kami berkomitmen
menjadi Bank yang melayani dan mendukung pembiayaan sektor perumahan melalui tiga
produk utama, perbankan perseorangan, bisnis dan syariah. Bank BTN adalah Badan Usaha
Milik Negara Indonesia yang berbentuk perseroan terbatas dan bergerak di bidang jasa
keuangan perbankan. Cikal bakal Bank BTN dimulai dengan didirikannya Postspaarbank di
Batavia pada tahun 1897, pada masa pemerintah Belanda. Bank BTN memiliki 6 (Enam)
Core Values AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif)
yang menjadi pondasi bagi seluruh BTNers (sebutan Pegawai Bank BTN) dalam berperilaku
untuk mencapai visi Bank BTN. Secara umum Bank BTN mempunyai Visi “Menjadi The
Best Mortgage Bank di Asia Tenggara pada tahun 2025” dan misi yaitu:

 Secara aktif mendukung pemerintah dalam memajukan kesejahteraan masyarakat


Indonesia melalui kepemilikan rumah
 Mewujudkan kehidupan yang diimpikan jutaan rakyat Indonesia melalui penyediaan
rumah yang layak
 Menjadi home of Indonesia's best talent
 Meningkatkan shareholder value dengan berfokus pada pertumbuhan profitabilitas
yang berkelanjutan sebagai perusahaan blue chip dengan prinsip manajemen risiko
yang kokoh
 Menjadi mitra keuangan bagi para pemangku kepentingan dalam ekosistem
perumahan dengan menyediakan solusi menyeluruh dan layanan terbaik melalui
inovasi digital

Landasan Teori tentang SWOT Analysis


Hasil analisa SWOT dapat dilihat melalui tabel IFAS dan EFAS. Data-data diperoleh
dari hasil wawancara mendalam dan quesioner. Rangkuti (2009) menjelaskan bahwa analisis
SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi
perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan
(Strengths) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan
kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Proses pengambilan keputusan dengan cara
ini selalu dikaitkan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan usaha. Jadi
pada prinsipnya analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal (peluang dan
ancaman) dan faktor internal (kekuatan dan kelemahan) guna menetapkan formulasi strategi
(perencanaan strategi) dalam upaya penyusunan strategi jangka panjang.
Analisis Peluang dan Ancaman menggunakan Eksternal Factor of Analysis Strategy
(EFAS) merupakan sebuah matrik evaluasi faktor-faktor internal yang memuat tentang
peluang dan ancaman terhadap organisasi. Dalam memberikan penilaian (bobot) masing-
masing faktor mulai dari 0,00 (tidak penting) sampai 1,00 (paling penting). Jumlah penilaian
tidak melebihi 1,00. Sedangkan penilaian untuk rating (nilai) pada faktor peluang, jika
peluangnya besar diberi nilai +6 (sangat tinggi), namun jika peluang kecil diberi nilai +1.
Penilaian yang bersifat positif dari +1 saampai dengan +6 Namun untuk variabel yang negatif
(tantangan), semakin besar tantangannya nilainya 1 dan jika semakin berpeluang (nilai di
bawah rata-rata industri lain) nilainya tinggi (4) (Martono, 2004).

Item Kekuatan Bank BTN Konvensional Kota Malang (Strength)


1. Harga layanan produk yang cukup kompetitif
2. Lokasi Bank cukup strategis
Item Kelemahan Bank BTN Konvensional Kota Malang (Weakness)
1. Promosi dari pihak Bank yang belum efektif dan belum berkesinambungan
2. Perekrutan karyawan Bank yang masih mengandalkan sistem kekeluargaan

1
Item Peluang Bank BTN Konvensional Kota Malang (Opportunities)
1. Pangsa pasar Bank lebih mengarah pada nasabah menengah keatas
2. Adanya permintaan produk-produk jasa Bank dari orang luar wilayah
Item Ancaman Bank BTN Konvensional Kota Malang (Treath)
1. Terdapat banyak Bank yang sejenis
2. Meningkatnya jumlah fasilitas pelayanan yang dimiliki pesaing

Matrik EFAS dan IFAS


Model matrik EFAS tentang faktor-faktor kunci dalam analisis eksternal:
Tabel 1.1
Matrik Eksternal Factor of Analysis Strategy
pada Bank BTN Konvensional Kota Malang
EFAS
No. PELUANG Bobot Nilai Bobot * Nilai
1 Pangsa pasar Bank lebih mengarah pada nasabah
menengah keatas 0.095 4.00 0.380
2 Adanya permintaan produk-produk jasa Bank dari
orang luar wilayah 0.119 4.25 0.506
Total 0.500 24.500 2.048

ANCAMAN
1 Terdapat banyak Bank yang sejenis 0.119 4.00 0.476
2 Meningkatnya jumlah fasilitas pelayanan yang
dimiliki pesaing 0.095 4.00 0.380
Total 0.500 24.50 2.030
SELISIH PELUANG-ANCAMAN 0.018
TOTAL KUMULATIF 1.000 4.077

Selanjutnya, langkah pembuatan matrik strategi yang ke dua adalah dengan


menggunakan Internal Factor of Analysis Strategy (IFAS) merupakan sebuah matrik evaluasi
faktor-faktor internal yang memuat tentang kekuatan dan kelemahan organisasi. Setelah
melakukan analisis lingkungan internal berdasarkan persepsi stekeholders ataupun pihak lain
yang berkepentingan, maka langkah akhir dari analisis ini adalah membuat matrik IFAS.
Menurut David (2002: 169) matrik IFAS dikembangkan berdasarkan lima langkah berikut,
yakni; 1) Menuliskan faktor-faktor sukses kritis yang dikenali dalam proses analisis internal,
2) memberikan bobot dengan kisaran dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (terpenting) pada
setiap faktor, 3) memberikan peringkat 1 sampai 6 pada setiap faktor untuk menunjukkan
kepentingan relatif dari faktor itu untuk sukses dalam industri yang ditekuni, 4) mengalikan
setiap bobot dengan peringkat untuk menentukan total nilai yang dibobot untuk setiap
variabel, 5) menjumlah nilai yang dibobot setiap variabel untuk menentukan total nilai yang
dibobot dalam organisasi.
Berikut adalah model matrik IFAS tentang faktor-faktor kunci melalui kuesioner:
Tabel 1.2
Internal Factor of Analysis Strategy
pada Bank BTN Konvensional Kota Malang
IFAS
No. KEKUATAN Bobot Nilai Bobot * Nilai
1 Harga layanan produk yang cukup kompetitif 0.093 4.25 0.395
2 Lokasi Bank cukup strategis 0.093 5.00 0.465
Total 0.488 24.500 2.000

KELEMAHAN
1 Promosi dari pihak Bank yang belum efektif
dan belum berkesinambungan 0.070 4.50 0.314
2 Perekrutan karyawan Bank yang masih
mengandalkan system kekeluargaan 0.093 4.75 0.442
Total 0.419 26.00 1.826
Selisih Kekuatan - Ancaman 0.174
TOTAL KUMULATIF 0.907 3.826

2
Selanjutnya, setelah proses identifikasi masing-masing indikator melalui EFAS dan
IFAS, penelitian ini menggunakan Matriks SWOT yakni sebuah alat yang digunakan untuk
menyusun strategi organisasi. SWOT merupakan singkatan dari Strengths (S), Weaknesses
(W), Opportunities (O), dan Threats (T) yang artinya kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman atau kendala, dimana yang secara sistematis dapat membantu dalam
mengidentifikasi faktor luar (O dan T) dan faktor di dalam perusahaan maupun organisasi (S
dan W).

Analisis Matriks SWOT


Berdasarkan matrik IFAS dan EFAS yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka
dapat dilakukan analisa SWOT. Dari total nilai skor bobot keempat faktor dilakukan
perhitungan matriks sebagai berikut:
1. Total Skor Bobot Kekuatan - Total Skor Bobot Kelemahan = 2.000 – 1.826 = 0.174
2. Total Skor Bobot Peluang - Total Skor Bobot Ancaman = 2.048 - 2.030= 0.018

Tabel 1.3
Indeks posisi Bank BTN Konvensional Kota Malang
No Uraian Nilai
A Analisis Faktor Internal
1 Kekuatan Bank BTN Konvensional Kota Malang 2.000
2 Kelemahan Bank BTN Konvensional Kota Malang 1.826
Indeks Posisi A 0.174
B Analisis Faktor eksternal
1 Peluang Bank BTN Konvensional Kota Malang 2.048
2 Ancaman Bank BTN Konvensional Kota Malang 2.030
Indeks Posisi B 0.018

Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal (IFAS) dan lingkungan eksternal


(EFAS) maka diperoleh hasil akhir IFAS adalah 0.174. Sedangkan skor EFAS adalah 0.018.
Berdasarkan diagram SWOT di atas, maka diketahui bahwa strategi yang cocok dengan
kondisi internal maupun eksternal adalah mendukung strategi agresif yaitu menjalankan
strategi SO (strategi menggunakan kekuatan (S) untuk mencapai peluang (O).

Tabel 1.4
Matriks SWOT dan Strategi Bank BTN Konvensional Kota Malang
IFAS Strength (S) Weakness (W)

1. Harga layanan produk yang cukup 1. Promosi dari pihak Bank yang belum
kompetitif efektif dan belum berkesinambungan
2. Lokasi Bank cukup strategis 2. Perekrutan karyawan Bank yang
masih mengandalkan system
EFAS kekeluargaan

Opportunities (O) Strategi (SO) Strategi (WO)


1. Mempertahankan nasabah yang 1. Peningkatan respon secara cepat atas
1. Pangsa pasar Bank lebih sekarang sudah dimiliki oleh Bank keluhan nasabah
mengarah pada nasabah 2. Melakukan promosi secara efektif 2. Pembaharuan system perekrutan
menengah keatas dan berkelanjutan karyawan Bank dengan system yang
2. Adanya permintaan produk- lebih objektif yang didasarkan pada
produk jasa Bank dari orang luar kemampuan dan pengalaman kerja
wilayah
Threats (T) Strategi (ST) Strategi (WT)
1. Mengubah metode promosi dengan 1. Melakukan pembaharuan terhadap
1. Terdapat banyak Bank yang memakai cara yang lebih kekinian fasilitas Bank yang sudah usang
sejenis 2. Melakukan pembaharuan 2. Peningkatan berbagai fasilitas Bank
2. Meningkatnya jumlah fasilitas tekhnologi untuk pengingkatan dengan memanfaatkan perkembangan
pelayanan yang dimiliki pesaing daya saing terhadap pesaing tekhnologi

3
Tujuan dari masing-masing alat pencocokan di Tahap 2 adalah untuk menghasilkan
alternatif strategi yang layak, bukan untuk memilih strategi mana yang terbaik. Tidak semua
strategi yang dikembangkan dalam Matriks SWOT akan dipilih untuk diimplementasikan.

Implementasi
Bank BTN telah melakukan memacu kinerjanya dalam memperbaiki dan
meningkatkan business processs serta mengembangkan sejumlah strategi (Laporan Tahunan
Bank BTN, 2020). Strategi tersebut antara lain:
• Melakukan transformasi operasional cabang dan mengembangkan KPR non subsidi.
• Mengembangkan value chain diantaranya dengan mengembangkan kemitraan dengan para
developer maupun mitra lainnya dalam lingkup ekosistem perumahan.
• Mengembangkan partnership misalnya membentuk perusahaan modal ventura, membentuk
anak usaha baru untuk menangkap peluang yang ada meraih fee based income.
• Percepatan penyelesaian kredit macet. Selain itu, Perseroan juga memperkuat kolaborasi
sinergi dengan mitra bisnis. Hal ini memacu penyaluran kredit, meningkatkan dana pihak
ketiga dan pendapatan non bunga sekaligus meningkatkan pelayanan perbankan kepada
nasabah lewat berbagai inovasi digital yaitu BTN mobile banking, Portal BTN properti,
Portal rumah murah BTN, BTN solusi dan program Batara Spekta.

Dalam pembenahan infrastruktur TI, Direksi menetapkan strategi penguatan TI yang


difokuskan untuk mendukung inisiatif low cost and transaction banking, pengembangan
sistem perkreditan dan efisiensi proses melalui automatisasi proses back-end sebagai berikut:
1. Pengembangan aplikasi BTN Property Portal berbasis mobile apps dan integrasi property
portal dengan Loan Origination System (LOS).
2. Membentuk solusi Customer Relationship Management (CRM) untuk mengetahui
360degree customer view, profiling dan peningkatan kapabilitas pelayanan nasabah.
3. Mengembangkan aplikasi internet banking and mobile banking melalui peningkatan
platform dan integrasi antar sistem seperti iColl, iCash dan property portal.
4. Mengembangkan management tools untuk aktivitas marketing dan sales dengan
membentuk digital marketing and sales tools.
5. Perbaikan secara menyeluruh sistem wealth management: a. Mengembangkan Electronic
Data Warehouse sebagai data analytics unit sales. b. Meningkatkan kapabilitas data mining
untuk cross sell dari segmen lain.
6. Peningkatan operational supporting tools saat ini, untuk menambah kapasitas pencegahan
risiko.
7. Memaksimalkan pemetaan risiko (risk profiling) unit kerja: a. Optimalisasi implementasi
risk profiling – Risk Control Self Assesment (RCSA), Loss Event Default Database (LED)
dan Peta Kepatuhan. b. Pengembangan Credit Scoring Model (CSM).
8. Integrasi Loan Origination System dan penambahan iCremo untuk melakukan monitoring
penyaluran kredit.
9. Reengineering proses bisnis pembiayaan yang lebih mengarah pada model sentralisasi
melalui digitalisasi sistem back office untuk mengautomasi proses dan menghubungkan ke
berbagai database.

Sedangkan dalam pembenahan SDM, Direksi fokus terhadap penguatan bidang SDM
yaitu sebagai berikut:
1. Penguatan penerapan budaya kerja SIIPS (Sinergi, Integritas, Inovasi, Profesionalisme dan
Spirit Mencapai Keunggulan): a. Melaksanakan program Sales Culture b. Melaksanakan
program Performance Culture c. Melaksanakan program Governance Culture d.
Melaksanakan program Learning Culture
2. Penguatan penerapan performance based culture: a. Program incentive untuk benefit dan
produktivitas pegawai. b. Perbaikan cascading dan sinkronisasi KPI dari level unit sampai
dengan individu.
3. Menyusun strategic man power planning berbasis produktivitas unit kerja.
4. Memperkuat internalisasi employer value proposition melalui aktivitas rekrutmen terarah
untuk menarik top talent.
5. Optimalisasi metode e-learning dalam mengembangkan kapabilitas pegawai melalui portal
dan aplikasi BTN Digital Room for E-Learning Modules (BTN Dream).
6. Tracking dan monitoring produktivitas pegawai yang menjalankan Working From Home
(WFH) secara digital, melalui aplikasi BTN B-Gate dan WFH for Bitniz.
7. Melakukan program 3C (Cross Selling dengan target minimal sales call 20 (dua puluh)
nasabah per hari, Celansing Data Pipeline serta Updating Data dan Collection melalui
aplikasi mobile collection) bagi pegawai yang sedang menjalankan Work From Home
(WFH).

4
Siapa yang menjalankan
Yang menjalankan pengembangan strategi bisnis Bank BTN adalah Divisi Strategic,
Innovation & Performance.

Anggaran
Pencapaian biaya pengembangan SDM sedikit di bawah target sebesar 83,98%.
Meskipun demikian, jumlah peserta yang mengikuti pelatihan berhasil melampaui target
sebesar 246,86%. Realisasi pengembangan SDM menyerap biaya sebesar Rp41,99 miliar,
menyusut sebesar 56,1% dibandingkan tahun 2019 yang realisasinya sebesar Rp95,7 miliar.
Hal ini dikarenakan Perseroan menetapkan metode delivery blended learning yang
menggabungkan online learning dan classroom sehingga pelaksanaan pendidikan menjadi
lebih efisien tanpa mengurangi efektivitas dari masing-masing program pendidikan dan
pelatihan serta masih sejalan untuk terus meningkatkan nilai tambah bagi para pegawai salah
satunya melalui kompetensi yang dimiliki. Selain itu dengan adanya pandemi COVID-19,
terdapat beberapa program pendidikan dan pelatihan yang direncanakan dilaksanakan dengan
metode classroom, harus dikonversi menjadi virtual classroom untuk mengurangi penyebaran
COVID-19, sehingga diperoleh penghematan yang cukup besar atas kegiatan tersebut.

5
Daftar Pustaka

Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang kreatif & Analisis kasus – Integrated
Rangkuti, Freddy. 2015. Analisis SWOT. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Laporan Tahunan Bank BTN (2020). https://www.btn.co.id/-/media/User-
Defined/Document/Hubungan-Investor/ind/Laporan-Tahunan/2020/AR-2020--BTN-160221-
IND.pdf

Anda mungkin juga menyukai