Anda di halaman 1dari 15

ANALISIS SWOT: PROBLEM KANTOR KONSULTAN

PAJAK DI ERA PANDEMI COVID-19

SWOT ANALYSIS: TAX CONSULTANT OFFICE PROBLEMS IN


THE COVID-19 PANDEMIC ERA

Rahma Jariatul Hajah Rizka¹, Umar Yeni Suyanto², Rina Sulistyowati³


¹rahmajariatul18@gmail.com; ²umarsuyanto@gmail.com;
³rinasulistyowati59@gmail.com

Institut Teknologi Dan Bisnis Ahmad Dahlan Lamongan

Abstract: This study aims to analyze the strengths, weaknesses, opportunities, and
strategies that should be applied by Tax Consultants X during the Covid-19
pandemic. This research was conducted at the Tax Consultant Office in East Java
and used a qualitative research method, with data collection techniques using
interviews, questionnaires, observation and documentation. The data validation
technique used is source triangulation technique and method triangulation. The
results of this study indicate that the condition of the Tax Consultant Office X is
declared good. Where the internal condition of the Tax Consultant Office X is
2.96 with the total strength factor obtained is 2.25, while the total weakness factor
is 0.791. While the external factor of the Tax Consultant Firm X is 2.25 with the
total opportunity factor obtained is 1.47, while the total of the threat factor is
0.787. When viewed from the results of the identification of internal and external
factors of the Tax Consulting Office X, it shows that for now the most appropriate
strategy is the SO Strategy. In the future, the X Tax Consultant can improve
service facilities, expand the network to clients, create a website and carry out
promotions using e-WOM.

Keywords: SWOT Analysis, Internal Factors, External Factors.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kekuatan, kelemahan,


peluang, dan strategi yang sebaiknya diterapkan Konsultan Pajak X pada masa
pandemi Covid-19. Penelitian ini dilakukan di Kantor Konsultan Pajak yang
berada di Jawa Timur dan menggunakan metode Penelitian Kualitatif, dengan
teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, kuesioner, observasi dan
dokumentasi. Teknik validasi data yang digunakan adalah teknik tringulasi
sumber dan triangulasi metode. Hasil Penelitian ini menunjukan bahwa kondisi
Kantor Konsultan Pajak X dinyatakan baik. Dimana kondisi internal Kantor
Konsultan Pajak X bernilai 2,96 dengan total faktor kekuatan yang diperoleh
adalah 2,25, sedangkan total dari faktor kelemahan adalah 0,791. Sedangkan
faktor eksternal Kantor Konsultan Pajak X bernilai 2,25 dengan total faktor
peluang yang diperoleh adalah 1,47, sedangkan total dari faktor ancaman adalah

1
0,787. Jika dilihat dari hasil identifikasi faktor internal dan eksternal Kantor
Konsultan Pajak X menunjukan bahwa untuk saat ini strategi yang paling tepat
dilakukan dengan Strategi SO. Untuk kedepannya Konsultan Pajak X bisa
meningkatkan fasilitas pelayanan, memperluas jaringan kepada klien, memebuat
situs web dan melakukan promosi menggunakan e-WOM.

Kata Kunci: Analisis SWOT, Faktor Internal, Faktor Eksternal.

PENDAHULUAN
Analisis SWOT merupakan salah satu analisis yang telah banyak digunakan
oleh organisasi, perusahaan, maupun lembaga pemerintahan. Salah satu alasan
mengapa analisis SWOT banyak digunakan dikarenakan analisis ini cukup
mendasar sebagai senjata dalam menentukan solusi terbaik dalam konflik yang
mungkin terjadi dalam organisasi. Analisis SWOT membantu untuk menentukan
kekuatan dan kelemahan dari organisasi Sebelum menetapkan tujuan dan tindakan
yang logis atas analisis tersebut (Fatimah, 2016). Menganalisis lingkungan
internal dan eksternal dengan menggunakan SWOT membantu untuk menentukan
situasi saat ini dan untuk mengidentifikasi prospek utama dan tantangan yang
signifikan. Jika digunakan dengan benar, SWOT dapat memberikan dasar yang
baik untuk perumusan kebijakan (Juliet, 2018).
Dalam mencapai tingkat efektivitas suatu perusahaan atau organisasi maka
perlu adanya strategi-strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan, dengan
analisis SWOT tersebut maka diharapkan bisa membantu mewujudkan tingkat
efektivitas Kantor Konsultan Pajak di masa pandemi Covid-19 dengan cara
menggalih kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman Konsultan Pajak serta
menerapkan strategi yang sebaiknya diterapkan karena jumlah Wajib Pajak
belum sebanding dengan Jumlah Konsultan Pajak di Indonesia (Jannah, Suratno
& Sulistiyani, 2017).
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis dan mengidentifikasi kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki Konsultan Pajak X pada masa
pandemi Covid-19 dan menganalisis strategi yang sebaiknya diterapkan
Konsultan Pajak X pada masa pandemi Covid-19.

2
LANDASAN TEORI
Konsultan Pajak
Menurut peraturan mentri keuangan republik Indonesia Nomor
294/KMK.04/1998 mengenai Konsultan Pajak pada Pasal 1, Konsultan Pajak
adalah setiap orang yang dalam lingkungan pekerjaannya secara bebas
memberikan jasa kepada Wajib Pajak dalam rangka melaksanakan hak dan
memenuhi kewajiban perpajakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
perpajakan. Dalam memeberikan pelayanan kepada wajib pajak atau badan
konsultan harus bisa melakukan hak dan kewajiban dengan semestinya seperti
diataurdalam undang-undang Peraturan Menteri Keuangan Nomor:
111/PMK.2014.
Analisis SWOT
Menurit Fahmi (2015) SWOT adalah akronim dari strengths (kekuatan),
weaknesses (kelemahan), opportunities (peluang), dan threats (ancaman). Analisis
SWOT merupakan bentuk analisis situasi dan kondisi yang bersifat deskriptif.
Analisis ini menempatkan situasi dan kondisi sebagai faktor masukan, kemudian
dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Analisis SWOT adalah
alat analisis yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi
atau mungkin akan dihadapi oleh organisasi. Analisis ini didasarkan agar dapat
memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (weaknesses), yang secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (opportunities) dan ancaman (threats)
(Rachmat,2014).
Analisis SWOT terdiri atas empat komponen dasar, yaitu: (a) Strengths
(S) adalah situasi atau kondisi kekuatan organisasi atau program pada saat ini; (b)
weaknesses (W) adalah situasi atau kondisi kelemahan dari organisasi atau
program pada saat ini; (c) opportunities (O) adalah situasi atau kondisi peluang
yang berasal dari luar organisasi, dan threats (T) adalah situasi ancaman bagi
organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi
organisasi pada masa depan. Menurut Widya Aipma (2019) dalam penelitian
terdahulu menyimpulkan bahwa usulan strategi bisnis yang tepat bagi perusahaan
didapat dari hasil perumusan analisis SWOT dan menurut Pradini & Nurcahyanto

3
(2018) mengatakan bahwa teknik analisisSWOT mampu menghasilkan delapan
masalah strategi.
Kerangka Pikir Penelitian
Jumlah Wajib Pajak
Jumlah Konsultan
Adanya pandemi Covid-19
Jumlah Staf Kantor Konsultan Pajak X

Analisis SWOT

Strengths Weaknesses Opportunities Threats

Posisi Perusahaan

Strategi Perusahaan

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan salah satu Kantor Konsultan Pajak
yang ada di Jawa Timur dan memperoleh data dari hasil wawancara langsung,
kuesioner, wawancara dan dokumentasi. Teknik validasi yang digunakan dalam
penelitian ini menggunakan teknik validasi data triangulasi dengan sumber dan
triangulasi dengan metode. Teknik analisi data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis SWOT.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Faktor Internal
Faktor internal mempengaruhi terbentuknya strength and weaknesses (S dan
W) dimana faktor ini menyangkut kondisi yang terjadi dalam perusahaan, dimana
hal tersebut mempengaruhi terbentuknya pembuatan keputusan (decision
making) perusahaan. Faktor internal ini meliputi semua manajemen fungsional:
pemasaran, keuangan operasi, sumber daya manusia, penelitian dan

4
pengembangan, sistem informasi manajemen, dan budaya perusahaan (corporate
culture).
Tabel 1. Faktor Strategi Internal
Faktor-Faktor Strategi Internal Bobot Bobot item
Rating
item X Rating
Faktor Kekuatan
Memiliki izin usaha 0,089 4 0,356
Kualitas pelayanan yang diberikan baik 0,089 4 0,356
Pengaruh lokasi terhadap kelangsungan
0,076 3 0,225
usaha yang baik
Pelayanan kepada klien yang maksimal 0,089 4 0,356
Kerjasama yang baik dengan pihak KPP 0,082 3 0,246
Adanya jaringan dengan klien 0,089 4 0,356
Kemampuan staf dalam melayani 0,089 4 0,356
Total 2,25
Faktor Kelemahan
Belum tersedianya situs web perusahaan di
0,071 2 0,142
internet
Adanya PSBB 0,053 2 0,106
Keterbatasan jumlah staf 0,053 2 0,106
Promosi yang dilakukan belum maksimal 0,071 1 0,071
Lokasi Kantor yang kurang strategis 0,071 2 0,142
Lokasi yang cukup jauh dari target pasar 0,071 2 0,142
Total 0,709
Sumber: Data diolah.
Kondisi internal Kantor Konsultan Pajak X dapat dilihat pada tabel 4.10 yang
bernilai 2,96 diperoleh dari penjumlahan bobot item pada masing-masing
indikator faktor kekuatan dan kelemahan penilaian responden dikalikan rating
masing-masing indikator faktor kekuatan dan faktor kelemahan Kantor Konsultan
Pajak X. Kondisi internal Kantor Konsultan Pajak X dinyatakan baik atau kuat
karena nilai rata-rata faktor kekuatan perusahaan lebih tinggi dibandingkan nilai
rata-rata kelemahan perusahaan. Dimana total faktor kekuatan adalah 2,25,
sedangkan total dari kelemahan adalah 0,709. Nilai kekuatan paling tinggi
terdapat pada izin usaha, kualitas pelayanan, adanya jaringan dengan klien dan
kemampuan staf dalam melayani dengan bobot 5 atau bobot item 0,089 ini
menunjukkan bahwa izin usaha, kualitas pelayanan, adanya jaringan dengan klien
dan kemampuan staf dalam melayani berpengaruh besar terhadap kelangsungan

5
usaha. Untuk nilai kelemahan paling tinggi terdapat pada poin belum adanya situs
web perusahaan di internet, promosi yang dilakukan belum maksimal dan lokasi
yang kurang strategis dengan bobot 4 atau bobot item 0,071 ini menunjukan
bahwa Kantor Konsultan Pajak X belum secara maksimal dalam melakukan
promosi.

Faktor Eksternal
Faktor eksternal mempengaruhi terbentuknya opportunities and threats (O
and T) dimana faktor ini menyangkut dengan kondisi- kondisi yang terjadi di luar
perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan perusahaan. Faktor
ini mencakup lingkungan industri (industry environment), ekonomi, politik,
hukum, teknologi, kependudukan, dan sosial budaya.
Tabel 2. Faktor Strategi Eksternal

Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot Bobot item


Rating
item X Rating
Faktor Peluang
Jumlah Wajib Pajak yang banyak 0,134 4 0,536
Kesibukan Klien 0,107 2 0,214
Klien yang tidak faham dengan Perpajakan 0,097 3 0,291
Klien yang ingin mengurangi jumlah
0,107 2 0,214
pengenaan pajak
Klien yang memiliki masalah pada
0,107 2 0,214
pengenaan pajak
Total 1,47
Faktor Ancaman
Tingkat persaingan yang tinggi 0,088 2 0,176
Tingginya pertumbuhan usaha jasa
0,097 2 0,097
konsultan disekitar
Adanya Insentif Pajak untuk WP terdampak
0,123 2 0,246
pandemi Covid-19
Resiko usaha jasa konsultan terancam
0,134 2 0,268
pidana
Total 0,787
Sumber: Data diolah
Kondisi eksternal Kantor Konsultan Pajak X dapat dilihat pada tabel 4.11 yang
bernilai 2,25 diperoleh dari penjumlahan bobot item pada masing-masing
indikator faktor peluang dan ancaman penilaian responden dikalikan rating

6
masing-masing indikator faktor peluang dan ancaman Kantor Konsultan Pajak X.
Kondisi eksternal Kantor Konsultan Pajak X dinyatakain baik atau kuat karena
nilai rata-rata faktor peluang perusahaan lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata
ancaman perusahaan. Dimana total peluang adalah 1,47, sedangkan total ancaman
adalah 0,787. Nilai peluang paling tinggi terdapat pada poin jumlah wajib pajak
yang tinggi dengan bobot 5 atau bobot item 0,134 ini menunjukan bahwa
perusahaan mampu bisa memperoleh klien lebih banyak karena jumlah wajib
pajak di Jawa Timur cukup banyak dan hanya ada satu Kantor Konsultan Pajak di
salah satu Kabupaten di Jawa Timur. Nilai ancaman paling tinggi terdapat pada
poin resiko usaha jasa konsultan pajak terancam pidana dengan bobot 5 atau bobot
item 0,134 ini menunjukkan bahwa Kantor Konsultan Pajak di Jawa Timur harus
berhati-hati dalam membuat laporan perpajakan.
Matriks SWOT
Opportunity
III I
Strategi turn around Strategi agresif
(0.68, 1,54)
Weakness Strength
IV II
Strategi devensif Strategi diversifikasi

Threat
Gambar 2. Diagram Analisis SWOT

Posisi perusahaan saat ini berada dalam posisi kuadran 1 yang menunjukkan
pertumbuhan usaha. Pada kuadran 1 perusahaan tersebut memiliki banyak peluang
dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Identifikasi pada
faktor internal dan eksternal maka dapat menciptakan empat strategi utama, yaitu:
strategi SO (strength dan opportunities), strategi WO (weakness dan
opportunities), strategi ST (strength dan treats) dan strategi WT (weakness dan
treats) yang secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut:

7
Tabel 3. Strategi SWOT
STRENGHT (S) WEAKNESS (W)
1. Memiliki izin usaha 1. Belum tersedianya situs
2. Kualitas pelayanan web perusahaan di
IFAS yang diberikan baik internet
3. Pengaruh lokasi 2. Adanya PSBB
terhadap 3. Keterbatasan jumlah staf
kelangsungan usaha 4. Promosi yang dilakukan
yang baik belum maksimal
4. Pelayanan kepada 5. Lokasi Kantor yang
klien yang maksimal kurang strategis
EFAS 5. Kerjasama yang baik 6. Lokasi yang cukup jauh
dengan pihak KPP dari target pasar
6. Adanya jaringan
dengan klien
7. Kemampuan staf
dalam melayani
OPPORTUNITIES STRATEGI (SO) STRATEGI (WO)
(O)
1. Jumlah Wajib 1. Meningkatkan 1. Menambah jumlah staf.
Pajak yang fasilitas pelayanan 2. Memaksimalkan promosi
banyak dalam melayani klien. agar banyak orang yang
2. Kesibukan Klien 2. Memperluas jaringan tau tentang konsultan
3. Klien yang tidak kepada klien. pajak.
faham dengan 3. Melakukan kerjasama 3. Membuat kantor yang
Perpajakan dengan IKPI. lebih besar agar klien
4. Klien yang ingin 4. Memperkuat image di tidak kesulitan mencari
mengurangi masyarakat. kantornya.
jumlah pengenaan 5. Tetap 4. Membuat web perusahaan
pajak memepertahankan agar klien bisa mudah
5. Klien yang mutu agar dapat mencari tau tentang KKP
memiliki masalah mempertahankan X.
pada pengenaan klien tetap.
pajak.
THREATS (T) STRATEGI (ST) STRATEGI (WT)
1. Tingkat 1. Memeberikan 1. Berhati-hati dalam
persaingan yang pelayanan yang baik membuat laporan
tinggi agar klien puas. perpajakan atau dalam
2. Tingginya 2. Membuat lapora yang pelaporan pajak.
pertumbuhan baik. 2. Membuka Cabang baru di
usaha jasa 3. Melakukan kunjungan luar.
konsultan kepada klien. 3. Melakukan pelayanan
disekitar 4. Memberikan online.
3. Adanya Insentif penawaran harga 4. Memanfaatkan seluruh
Pajak untuk WP yang menarik dan kekuatan KKP X melalui

8
terdampak bersaing. perkembangan teknologi.
pandemi Covid- 5. Terus berinofasi 5. Membuat kantor yang
19 terhadap kualitas lebih besar.
4. Resiko usaha jasa pelayanan yang
konsultan berbeda dari pesaing.
terancam pidana
Sumber: Data diolah.
Berdasarkan keterangan pada tabel internal faktor strategi/tabel eksternal
faktor strategi (IFS/EFS) tersebut maka dapat dijabarkan sebagai berikut:
a. Strategi SO (strength dan opportunities)
Strategi ini dilakukan untuk memanfaatkan kekuatan perusahaan guna
menangkap peluang yang dimiliki perusahaan. Strategi yang dapat diterapkan
yaitu dengan cara meningkatkan fasilitas pelayanan dalam melayani klien,
memperluas jaringan kepada klien, melakukan kerjasama dengan IKPI agar
Kantor Konsultan Pajak X dapat memperoleh klien baru yang lebih banyak,
memperkuat image kantor Konsultan Pajak X di mata masyarakat dan
mempertahankan mutu agar dapat mempertahankan klien tetap supaya klien
yang dimiliki sekarang tidak berpindah ke Kantor Konsultan Pajak lain.
b. Strategi ST (strength dan treats)
Strategi ini diterapkan dimana kekuatan yang dimiliki perusahaan
digunakan untuk mengatasi ancaman yang mungkin dapat dihadapi Kantor
Konsultan Pajak X. Untuk mengatasai ancaman Kantor Konsultan Pajak X
yaitu dengan cara memeberikan pelayanan yang baik agar klien puas, membuat
lapora yang baik, melakukan kunjungan kepada klien, memberikan penawaran
harga yang menarik dan bersaing dan terus berinofasi terhadap kualitas
pelayanan yang berbeda dari pesaing. Selain itu Kantor Konsultan Pajak X juga
harus menguatkan citra baik dimata klien agar jasa Konsultan Pajak tetap
konisisten.
c. Strategi WO (weakness dan opportunities)
Strategi ini diterapkan pada saat adanya peluang yang dimiliki perusahaan
guna mengatasi ancaman usaha. Perusahaan harus melakukan inovasi untuk
menangkap peluang yang ada agar mempunyai karakter dimata klien dengan
cara menambah jumlah staf, memaksimalkan promosi agar banyak orang yang

9
tau tentang konsultan pajak, membuat kantor yang lebih besar agar klien tidak
kesulitan mencari kantornya, dan membuat web perusahaan agar klien bisa
mudah mencari tau tentang KKP X.
d. Strategi WT (weakness dan treats)
Strategi ini diterapkan saat perusahaan harus mampu mengatasi kelemahan
yang dimiliki perusahaan agar terhindar dari ancaman usaha yang akan
dihadapi. Kantor Konsultan Pajak X harus mampu berhati-hati dalam membuat
laporan perpajakan atau dalam pelaporan pajak, membuka Cabang baru di luar
kota, melakukan pelayanan online agar klien bisa lebih mudah dan fleksibel
karena dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja, memanfaatkan seluruh
kekuatan Kantor Konsultan Pajak X melalui perkembangan teknologi dan
membuat kantor yang lebih besar supaya klien tidak kesusahan dalam mencari
lokasi Kantor Konsultan Pajak X .
Strategi yang dapat diterapkan pada Kantor Konsultan Pajak X untuk saat ini
adalah menerapkan strategi SO (strength Opportunities). Strategi SO (strength
dan opportunities) ini dilakukan untuk memanfaatkan kekuatan perusahaan guna
menangkap peluang yang dimiliki Kantor Konsultan Pajak X . Strategi yang dapat
diterapkan yaitu dengan cara meningkatkan fasilitas pelayanan dalam melayani
klien, memperluas jaringan kepada klien, melakukan kerjasama dengan IKPI agar
Kantor Konsultan Pajak X dapat memperoleh klien baru yang lebih banyak,
memperkuat image kantor Konsultan Pajak X di mata masyarakat dan
mempertahankan mutu agar dapat mempertahankan klien tetap supaya klien yang
dimiliki sekarang tidak berpindah ke Kantor Konsultan Pajak lain.
Kantor Konsultan Pajak X pada saat ini belum mempunyai banyak klien
dikarenakan Wajib Pajak di salah satu Kabupaten di Jawa Timur belum banyak
yang tau mengenai Kantor Konsultan Pajak, maka perlu dilakukan beberapa
strategi jangka panjang agar kantor Konsultan Pajak X pada 5 sampai 10 tahun
kedepan dapat berkembang. Strategi jangka panjang yang harus diterapkan Kantor
Konsultan Pajak X dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1. Ekternal

10
Strategi eksternal ini dikenal dengan 7 P (Product, price, place, promotion,
process, personil, and physical facility). Berikut 7 P yang harus diterapkan
Kantor Konsultan Pajak X Jawa Timur :
a. Product
Strategi pemasaran produk merupakan rencana detail mengenai cara
efektif menjual suatu produk mapun layanan. Dengan menggunkan strategi
pemasaran produk, maka layanan jasa yang dimiliki kantor Konsultan Pajak
X akan dapat dipasarkan secara luas dengan lebih efektif dan juga tertarget.
Strategi pemasaran produk yang bisa diterapkan Kantor Konsultan Pajak X ,
adalah memebuat situs web. Kantor Konsultan Pajak X harus membuat web
berupa Website Company Profile yang dapat mengenalkan profil dan citra
Kantor Konsultan Pajak X serta mampu menarik minat klien. Dalam web
tersebut harus tersedia tujuh halaman website yaitu, Contact Us (Hubungi
Kami), About Us (Tentang Kami), Frequently Asked Questions (FAQ),
Pricing (Harga), Support (Bantuan Pelanggan), Kebijakan Privasi, dan Terms
of Service (Ketentuan Pelanggan).
b. Price
Price merupakan nilai moneter yang harus dibayar oleh klien untuk
memperoleh suatu jasa dari Kantor Konsultan Pajak X. Kantor Konsultan
Pajak X harus menerapkan harga dinamis karena setiap klien memiliki
kemampuan yang berbeda beda dalam membayar jasa Konsultan Pajak.
c. Place
Place merupakan salah satu faktor penentu bisnis. Lokasi yang strategis
merupakan lokasi yang ramai dilalui banyak orang. Lokasi Kantor Konsultan
Pajak X berada pada tengah-tengah kota namun kantornya masih belum
terlalu besar sehingga diharapkan kedepannya Kantor Konsultan Pajak X bisa
membangun gedung baru dengan lokasi yang lebih strategis agar klien tidak
kesulitan dalam mencari Kantor Konsultan Pajak X.

d. Promotion

11
Promosi merupakan ujung tombak untuk memperkenalkan jasa
Konsultan Pajak kepada masyarakat. Kantor Konsultan Pajak X harus
melakukan promosi dengan cara e-WOM (electronic word of mouth).  e-
WOM adalah pernyataan positif atau negatif yang dilakukan oleh klien
potensial, aktual, maupun mantan klien tentang perusahaan atau
pelayanannya melalui internet. e-WOM yang dapat digunakan yaitu berupa
media sosial, seperti Instagram, Facebook, Twitter. Media sosial adalah
tempat yang tepat untuk melakukan promosi karena media sosial
jangkauannya luas serta dapat digunakan untuk berkomunikasi dengan
berbagai pihak.
e. Process
Proses merupakan suatu cara untuk merubah sumber daya manusia
menjadi jasa, sehingga staf Konsultan Pajak X harus cepat, fleksibel, serta
mampu mengakomondasi perubahan yang diminta oleh klien.
f. Personil
Keunggulan personil Kantor Konsultan Pajak X harus didasarkan pada
kemampuan, kesopanan, kredibilitas, komunikasi yang baik dan dapat
diandalkan. Untuk kedepannya Kantor Konsultan Pajak X diharapkan dapat
menambah jumlah personil agar dapat memaksimalkan pelayanan.
g. Physical Facility
Penampilan fisik suatu perusaahaan sangat berpengaruh terhadap
konsumen untuk menggunkana jasa yang ditawarkan. Sehingga diharapkan
untuk kedepannya Kantor konsultan Pajak X bisa membuat bangunan yang
lebih besar agar para klien dan staf lebih nyaman.
2. Internal
Strategi yang diterapkan tidak cukup hanya dengan strategi eksternal (7
P) akan tetapi harus ada peningkatan kualitas atau keterampilan para staf
Konsultan Pajak X . Selain itu harus ada kekompakan atau tim yang tangguh
dari staf Konsultan Pajak X dalam menghadapi para klien sehingga membawa
kesan tersendiri yang dapat meyakinkan klien.
PENUTUP

12
Hasil penelitian menunjukan kondisi internal Kantor Konsultan Pajak X yang
bernilai 2,96 diperoleh dari penjumlahan bobot item pada masing-masing
indikator faktor kekuatan dan kelemahan penilaian responden dikalikan rating
masing-masing indikator faktor kekuatan dan faktor kelemahan yang diberikan
Pajak X dinyatakan baik karena nilai rata-rata faktor kekuatan perusahaan lebih
tinggi dibandingkan nilai rata-rata kelemahan perusahaan. Dimana total faktor
kekuatan adalah 2,25, sedangkan total dari kelemahan adalah 0,709.
Kondisi eksternal Kantor Konsultan Pajak X yang bernilai 2,25 diperoleh dari
penjumlahan bobot item pada masing-masing indikator faktor peluang dan
ancaman penilaian responden dikalikan rating masing-masing indikator faktor
peluang dan ancaman yang diberikan oleh orang kepercayaan pimpinan. Kondisi
eksternal Kantor Konsultan Pajak X dinyatakain baik karena nilai rata-rata faktor
peluang perusahaan lebih tinggi dibandingkan nilai rata-rata ancaman perusahaan.
Dimana total peluang adalah 1,47, sedangkan total ancaman adalah 0,787.
Posisi Kantor Konsultan Pajak saat ini berada dalam posisi kuadran 1 yang
menunjukkan pertumbuhan usaha. Pada kuadran 1 perusahaan tersebut memiliki
banyak peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang dapat diterapkan pada Kantor Konsultan Pajak X untuk saat ini
adalah menerapkan strategi SO (strength Opportunities). Strategi SO dilakukan
dengan memanfaatkan kekuatan Kantor Konsultan Pajak guna menangkap
peluang yang tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
Aipama, W. (2019). Analisis SWOT Pada Pt. Media Pajak Indonesia (Taxmedia).
Jurnal Ilmu Manajemen Terapan (JIMT), 1 (2), 1-9. Doi: https://doi.org
/10.31933/jimt.v1i2

Fahmi, I. (2015). Manajemen Strategis. Bandung: Alfabeta.

Fatimah, Fajar Nur’aini Dwi. (2016). Teknik analisis SWOT : pedoman menyusun
strategi yang efektif & efisien serta cara mengelola kekuatan & ancaman
(Cetakan 1). Yogyakarta: Quadrant

Jannah, A., Suranto, A., & Sulistiyani, E. (2017). Strategi Peningkatan Kualitas
Pelayanan Berbasis SWOT Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama

13
Semarang Candisari. Jurnal JOBS, 3(2), 195-204.
http://jurnal.polines.ac.id /index.php/jobs

Juliet, Eunike. (2018). Peranan Analisis SWOT pada PT.Perkebunan Nusantara


iv (Persero) Medan. Tugas Akhir. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas
Sumatra Utara Medan. http://repositori.usu.ac.id/bitstream/handle/
123456789/9266/152102039.pdf?sequence=1&isAllowed=y

Pradini, A.J., & Nurcahyanto, H. (2018). Strategi Peningkatan Kepatuhan Wajib


Pajak Dalam Pelaporan Surat Pemberitahuan (Spt) Tahunan Di Kantor
Pelayanan Pajak (Kpp) Pratama Semarang Candisari. Journal Of Public
Policy And Management Review. 7 (2), 1-16.
Doi: 10.14710/jppmr.v7i2.20349.

Rachmat. (2014). Manajemen Strategik. Bandung:CV Pustaka Setia.

Republik Indonesia. (1998). Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia


Nomor 294/KMK.04/1998 Pasal 1

Republik Indonesia. (2014). Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia


Nomor 111/PMK.03/2014 tentang Konsultan Pajak

14
15

Anda mungkin juga menyukai