Anda di halaman 1dari 6

nama : ali hasan

kodel/mata kuliah : ADBI 4211 manajemen resiko dan asuransi


kompus : universitas terbuka
nim : 031206759
tugas : tugas 2

1. Asuransi dapat mengcover risiko-risiko yang akan dihadapi. Asuransi dapat mengcover risikorisiko
yang akan dihadapi. Jelaskan risiko-risiko yang dapat dicover oleh asuransi dan berikan contohnya.

2. Identifikasi dan jelaskan risiko yang tidak dapat dicover asuransi dan berikan contohnya

3. Industri asuransi memiliki karakteristik yang berbeda dengan industri lainnya. Salah satu yang
membedakan adalah dalam hal menentukan tarif. Pada saat menentukan tarif, sebaiknya harus
memperhatikan beberapa faktor-faktor agar diperoleh tarif ideal.

a. Jelaskan perbedaan tersebut.

b. Jelaskan unsur-unsur apa saja agar dapat menetapkan tarif yang ideal.

Jawaban
Perusahaan asuransi memiliki kriteria-kriteria penting yang menjadi dasar apakah sesuatu bisa
diasuransikan atau tidak.

Kriteria-kriteria resiko tersebut sebagai berikut :

1. Kerugian terjadi secara kebetulan

Sesuatu hal baru dapat diasuransikan apabila memiliki unsur kebetulan. Artinya, kerugian tersebut
disebabkan oleh kejadian yang tidak diperkirakan sebelumnya atau tidak disengaja.

Contoh, setiap orang memiliki risiko terjatuh sakit, tapi tidak ada seorang pun yang bisa mengetahui
kapan kejadian sakit itu terjadi. Kejadian jatuh sakit juga sulit disengajakan. Maka itu, proteksi terhadap
risiko kerugian finansial yang mungkin terjadi ketika seseorang terjatuh sakit dimungkinkan.

Sama halnya dengan asuransi jiwa. Setiap orang pasti meninggal dunia, namun kapan itu terjadi tidak
ada yang dapat memastikan. Jadi ketika seseorang memiliki asuransi jiwa dan suatu ketika tutup usia,
penyedia asuransi pun membayarkan klaim uang pertanggungan pada si ahli waris. Sebaliknya, bila
sebuah kematian disengaja, misalnya seperti kasus bunuh diri, otomatis penyedia asuransi tidak akan
mengabulkan klaim asuransi jiwa orang tersebut. Pasalnya, kematian terjadi secara sengaja atau tidak
kebetulan.

 Kerugian bersifat nyata

Kerugian yang bisa diasuransikan harus bersifat nyata dalam hal waktu dan jumlah. Penyedia asuransi
harus bisa menentukan kapan harus membayar manfaat atau klaim pada si tertanggung (pemegang
polis) dan berapa jumlah manfaat yang harus dibayarkan. Dengan kata lain, risiko kerugian yang
diasuransikan harus bisa diperhitungkan secara ekonomi di mana untuk menentukan besar manfaat
akan banyak faktor yang mempengaruhi.
Misalnya, asuransi jiwa memberikan manfaat uang pertanggungan ketika si tertanggung yang tertera
dalam polis tutup usia. Perusahaan asuransi hanya dapat memberikan manfaat berupa uang
pertanggungan, namun tidak menghidupkan si tertanggung yang meninggal dunia.

Nah, berapa nilai uang pertanggungan yang diberikan Penentuan besar uang pertanggungan dilakukan
di awal kontrak polis karena besar kecil jumlahnya akan menentukan besar premi yang harus dibayar
oleh pemegang polis. Besar kecil beban premi akan dipengaruhi oleh beberapa hal, yakni, usia si
tertanggung (semakin tua akan semakin mahal preminya), kebiasaan atau gaya hidup tertanggung
(seorang perokok akan terkena premi lebih mahal), tingkat risiko pekerjaan tertanggung (premi pekerja
di offshore akan lebih besar dibanding premi asuransi jiwa seorang guru), dan lain sebagainya.

 Kerugian bersifat signifikan

Kriteria berikutnya yang harus dipenuhi apabila sesuatu hal hendak diasuransikan adalah, sifat
kerugian harus signifikan. Dengan kata lain, ketika sesuatu tersebut rusak atau hilang bisa
menyebabkan kamu akan mengalami kerugian yang signifikan bahkan mengganggu kondisi keuangan,
maka itu bisa diasuransikan. Contoh mudah, seorang pemain bola profesional menggantungkan mata
pencaharian dari aktivitas bermain bola. Di sini, kaki yang dia miliki merupakan modal utama mencari
nafkah. Ketika suatu ketika kakinya sakit atau cacat sehingga ia tidak bisa bermain bola lagi, itu berarti
kelangsungan mata pencahariannya pun ikut terhenti.

Maka itu, sah-sah saja bila si pemain bola memutuskan mengasuransikan kakinya dengan tujuan
melindungi diri dari kerugian finansial yang mungkin terjadi apabila kakinya cedera atau cacat. Fakta di
lapangan menunjukkan, ada banyak pemain bola kelas dunia yang mengasuransikan kaki mereka.
Sebut saja, Lionel Messi yang mengasuransikan kakinya senilai Rp8,4 triliun dengan biaya premi
sebesar Rp6,6 miliar per tahun.

 Kerugian harus dapat diperkirakan

Agar suatu risiko dapat ditanggung oleh asuransi, risiko tersebut harus bisa diperkirakan tingkat
kerugiannya atau loss rate-nya. Bagaimana cara perusahaan asuransi memperkirakan tingkat kerugian
suatu risiko Caranya adalah dengan memperkirakan jumlah dan waktu kerugian yang akan terjadi
berdasarkan angka kemungkinan (probability rate). Konsep yang digunakan adalah Hukum Bilangan
Besar atau Law of Large Numbers. Ini adalah teori probabilitas yang menyatakan bahwa semakin besar
observasi yang dipantau dari suatu kejadian, kemungkinan hasil pantauan akan kian mendekati
perkiraan hasil yang diantisipasi oleh probabilitas matematika.

Contoh mudahnya, perusahaan asuransi mendata jumlah tertanggung yang meninggal dunia dan pada
usia berapa mereka tutup usia di sebuah wilayah. Data itu lalu dibandingkan dengan data populasi
wilayah tersebut. Dari sana, perusahaan asuransi bisa mendapatkan tingkat mortalitas yang akan
digunakan untuk penghitungan tingkat premi asuransi.

 Kerugian tidak bersifat katastrofis terhadap perusahaan asuransi.

Kriteria terakhir suatu risiko kerugian bisa diasuransikan adalah apabila kerugian tersebut sifatnya tidak
katastrofis terhadap penerbit asuransi. Maksudnya, apabila kerugian itu terjadi, penanggungannya
tidak membuat perusahaan asuransi tersebut terjatuh atau mengalami kerugian besar.
Contoh mudah, kecil kemungkinan sebuah perusahaan asuransi menerbitkan asuransi gempa bumi dan
bencana untuk rumah-rumah yang jaraknya hanya 2 kilometer dari lokasi gunung berapi aktif. Ini
karena risikonya terlalu besar untuk ditanggung oleh perusahaan asuransi. Memang, perusahaan
asuransi pun bisa mengelola risiko yang dia tanggung dengan melakukan reinsurance(reasuransi) atau
mengasuransikan kembali risiko-risiko kerugian yang ditanggung pada perusahaan reasuransi.

Namun, tetap akan ada batasan bagi perusahaan asuransi agar suatu kerugian yang ditanggung tidak
berisiko menjatuhkan kesehatan keuangannya sendiri.

2. Risiko-Risiko yang tidak dapat dicover asuransi sebagai berikut :

a) Serangan Terorisme

Jika suatu saat Anda mengalami cedera atau luka, dan harus dirawat di rumah sakit akibat
serangan terorisme yang terjadi di negara atau kota tujuan, maka biaya pengobatannya bukan
tanggungjawab perusahaan asuransi. Maka dari itu, Anda harus benar-benar memastikan kalau
destinasi liburan tersebut aman, kondisi politiknya stabil, dan sedang tidak berkonflik.

Untuk mengetahui situasi di negara atau kota tujuan, cari informasi sebanyak-banyaknya di
internet. Apabila kondisinya sedang rusuh, terjadi konflik yang memanas, lebih baik batalkan
rencana liburan ke sana sampai situasi benar-benar aman. Alternatif lain, mencari
penggantinya.

b) Sakit akibat konsumsi narkoba dan alcohol

Perusahaan asuransi mengecualikan semua penyakit yang disebabkan oleh konsumsi alkohol
dan obat-obatan terlarang, seperti narkoba, kokain, marijuana, dan obat-obat terlarang lainnya.
Jika terbukti secara medis, maka pihak asuransi tidak akan pernah mengabulkan klaim asuransi
yang Anda ajukan sampai kapanpun. Untuk itu, hindari konsumsi alkohol dan narkoba selama
liburan. Selain tidak mendapat pertanggungan, mengonsumsinya juga dapat membahayakan
kesehatan Anda.

c) Peristiwa bencana alam

Cedera, luka-luka, atau kehilangan nyawa akibat peristiwa bencana alam pun menjadi
pengecualian bagi perusahaan asuransi, meskipun pada dasarnya bencana alam merupakan
salah satu peristiwa yang terjadi di luar kendali manusia. Sama seperti kasus terorisme, Anda
harus banyak mencari informasi mengenai kondisi geografis dan cuaca di negara atau kota
tujuan. Batalkan atau tunda perjalanan apabila situasi dan kondisinya tidak sesuai harapan Anda
di awal.

d) Kecelakaan yang direncanakan

Kecelakaan yang dibuat-buat atau sengaja jelas dilarang oleh perusahaan asuransi. Jika terbukti
mencari keuntungan dengan cara demikian, pengajuan klaim otomatis ditolak. Bila tetap
memaksa, kasus ini bisa saja dibawa ke meja hijau.

Sepintar apapun Anda untuk mengelabui kecelakaan sampai terlihat seperti nyata, perusahaan
asuransi akan tetap mengetahuinya. Sebab akan ada sesi wawancara dan pengumpulan berkas-
berkas tertentu untuk membuktikan apakah kecelakaan benar-benar terjadi atau hanya dibuat-
buat.

e) Cedera akibat ikut turnamen tertentu

ika tujuan kunjungan Anda ke suatu negara untuk mengikuti turnamen dan mengalami cedera
selama mengikuti turnamen, maka biaya pertanggungan lewat pengajuan klaim tidak akan
dikabulkan. Adapun biaya yang terjadi akan ditanggung oleh Anda selaku anggota turnamen
atau pihak penyelenggara turnamen itu sendiri. Dalam hal ini, Anda benar-benar harus menjaga
diri dan kondisi kesehatan untuk menghindari biaya pengobatan di rumah sakit.

3. a. Karakter yang membedakan asuransi dengan dengan industry lain :

Perusahaan asuransi menggunakan the law of large numbers sebagai dasar operasi mereka.
Hukumtersebut. Semakin banyak eksposur atau risiko yang serupa, semakin kecil penyimpangan
kerugianyang terjadi dari kerugian yang diperkirakan.Sebagai contoh, untuk individu, risiko atau
ketidakpastian yang berkaitan dengan kematian sangattinggi. Tetapi jika eksposur atau risiko
kematian tersebut dikumpulkan oleh perusahaan asuransi,risiko kematian tersebut menjadi
lebih mudah dan lebih akurat untuk dihitung. Jika eksposur ataurisiko kematian yang
dikumpulkan mencapai 500.000, maka kematian yang sesungguhnya akanmenyimpang dari
yang diperkirakan tidak lebih dari 1% akurasi meningkat.

Adapun prinsip asuransi yang membedakan asuransi dengan instrument lain yaitu adanya 6
macam prinsip dasar yang harus dipenuhi pada asuransi, yaitu:

1) Insurable interest

Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu hubungan keuangan, antara
tertanggungdengan yang diasuransikan dan diakui secara hukum

2) Utmost good faith

Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan lengkap, semua fakta yang
material(material fact) mengenai sesuatu yang akan diasuransikan baik diminta maupun tidak.
Artinyaadalah: si penanggung harus dengan jujur menerangkan dengan jelas segala sesuatu
tentangluasnya syarat/kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus memberikan
keteranganyang jelas dan benar atas objek atau kepentingan yang dipertanggungkan.

3) Proximate

cause Suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian kejadian yang menimbulkan
suatuakibat tanpa adanya intervensi suatu yang mulai dan secara aktif dari sumber yang baru
danindependen.

4) Indemnity
Suatu mekanisme di mana penanggung menyediakan kompensasi finansial dalam
upayanyamenempatkan tertanggung dalam posisi keuangan yang ia miliki sesaat sebelum
terjadinyakerugian (KUHD pasal 252, 253 dan dipertegas dalam pasal 278).

5) Subrogation

engalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung setelah klaim dibayar.

6) Contribution

Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang sama-sama menanggung,


tetapitidak harus sama kewajibannya terhadap tertanggung untuk ikut memberikan indemnity.

b.Unsur-unsur yang dapat menetapkan tarif yang ideal yaitu :

Unsur – unsur Penentuan Tarif Premi Asuransi :

a) Kemungkinan/probability terjadinya kerugian

b) Value judgment

c) Policy pemerintah

Dengan demikian dalam menentukan beberapa prinsip, antara lain:

1. Adequate : Premi tersebut harus menghasilkan cukup uang untuk membayar kerugian yang
mungkin terjadi.

2. Note cessive : Tarif jangan berlebih-lebihan

3. Equity : Bila kualitas exposurenya sama, tarif sama.

4. Flexible : Tarif ditentukan harus selaku disesuaikan dengan keadaan.

 Faktor yang di Pertimbangkan dalam Penentuan Tarif

1. Macam barang yang diasuransikan

2. Kondisi pertanggungan

3. Macam alat pengankut barang yang diasuransikan

4. Cara penimbunan/pengaturan barang dalam pengangkutan

5. Jangka waktu pertanggungan

 Faktor yang Mempengaruhi Penentuan Tarif Premi Asuransi

I. Faktor Eksternal

Fakta yang mempengaruhi penentuan tarif asuransi akan banyak menyangkut unsur:
1. Persaingan

2. Kondisi ekonomi

3. Peraturan perundang-undangan dari pemerintahFaktor

II. Internal obyek kerugian (terutama dalam Asuransi Kerugian)

1. Macam barang yang diasuransi

2. Kondisi pertanggungan

3. Macam alat pengukur barang yang diasuransikan

4. Cara pengangkutan barang

5. Jangka waktu pertanggungan.

sember : modul bmp ADBI 4211. 1.2.4.6

Anda mungkin juga menyukai