Anda di halaman 1dari 2

Selamat ........................, Saya : ...............................

rencana terapi dan pengelolaan merupakan saran medis


INDONESIAN PERCUTANEOUS memberikan info tentang Trakeostomi.
berdasarkan literasi ilmiah bidang medis. Jika keluarga menolak
tindakan, itu merupakan hak keluarga dan pasien, yang tentunya
DILATATIONAL TRACHEOSTOMY Nama/umur :........................................................... akan mempengaruhi rencana tindakan terapi atau pengelolaan yang
Diagnosa :................................................................. akan dilaksanakan. Misal keluarga perlu mempertimbangkan :
menandatangani persetujuan Do not resuscitation (tidak dilakukan

COLLABORATIVE Kelainan Tambahan : ...............................................


……………………………………………………………………………..
Dengan keadaan seperti ini, pasien / keluarga
bantuan hidup dasar jika terjadi henti jantung dan nafas) ; atau
witholding disertai DNR (terapi tambahan tidak diberikan termasuk
tindakan bantuan hidup dasar jika terjadi henti nafas dan jantung ;
atau withdrawl disertai DNR (penghentian pemberian obat-obatan
bapak-ibu memiliki indikasi dilakukan trakeostomi. suportif untuk menambah kekuatan kerja organ jantung atau paru2
================================================= dan tidak memberikan bantuan hidup dasar jika terjadi henti nafas
Trakeostomi adalah tindakan membuat lubang di leher, dan jantung) agar tidak memberikan ketidaknyamanan dan ketidak
menghubungkan antara saluran nafas (trakea) dengan kulit (lubang pastian target terapi di ICU.
= stoma). Tehniknya ada 2, yang pertama tehnik open / surgikal Jika keluarga setuju tindakan, rencana berikut dari pengelolaan
dilakukan oleh dr THT atau dr bedah. Tehnik ke dua tehnik perkutan pasien adalah sesuai tujuan mempercepat proses lepasnya pasien
dilakukan oleh dr anestesi / intensivis. Keduanya sama baiknya jika dari alat bantu nafas (ventilator) dan ke luar dari ruang ICU, agar bisa
dikerjakan oleh personil yang trampil dan terlatih. Pada masa terhindar dari resiko buruk yang memungkinkan timbul yang
sekarang, di ICU trakeostomi sering dilakukan dengan tehnik berhubungan dengan lamanya penggunaan ventilator dan lamanya
dilatasional perkutan oleh dr anestesi / intensivis. perawatan di ICU (misal infeksi berat / sepsis dengan kerusakan
Trakeostomi diindikasikan dilakukan di ICU pada pasien yang organ yang luas (multiorgan failure) kuman MDRO dan bahkan
memiliki resiko akan menggunakan ventilator dan pipa endotrakea kematian.
jangka lama, yang beresiko meningkatkan kejadian infeksi paru, Kesembuhan adalah milik dan kekuasaan YANG MAHA KUASA,
kerusakan pita suara, meningkatkan beban untuk kerja otot seperti sehat – sakit atau kehidupan dan kematian. Sehingga
pernafasan dan organ lainnya, termasuk meningkatkan resiko petugas medis (dokter, perawat, rumah sakit) bukanlah penyebab
kematian akibat infeksi kuman yang berat dan menyeluruh (sepsis utama kesembuhan dan kehidupan pasien, dan hanya membantu
akibat kuman multi drug resistance organism). memberikan saran dan pengelolaan berdasarkan keilmuan medis
Trakeostomi bertujuan memberikan kenyamanan bagi pasien, yang mendasari tindakan pengelolaan keseluruhan dari pasien.
memudahkan buang kotoran saluran nafas akibat gangguan batuk Mohon doa dari pasien dan keluarga besar pasien, agar Yang Maha
dan menelan, membantu pasien bisa lepas segera dari ventilator dan Kuasa memberikan kesembuhan, kepulihan yang paripurna,
pindah ke ruangan dan home care, sehingga pasien bisa dekat kesehatan yang bermanfaat bagi pasien, keluarga dan sesama
dengan keluarga. Trakeostomi di ICU juga bertujuan memberikan manusia. Dan semoga Yang Maha Kuasa memberikan kasih sayang
waktu pada pasien untuk memberikan respon terhadap terapi yang dan keridhoan bagi kita semua untuk mendapatkan tujuan terbaik
dilakukan, dan bersifat temporer atau sementara, selama pasien bagi proses ibadah kita semua sesuai tugas dan tanggung jawab kita
membutuhkannya sesuai indikasi.
PENGELOLAAN Trakeostomi memiliki beberapa resiko komplikasi. Komplikasi yang
sebagai manusia. Aamiin.

sering pada saat awal tindakan bisa terjadi perdarahan dan


Youtube keyword : bima trakeostomi
PASIEN SAKIT KRITIS emfisema subkutis. Secara umum masih bisa dikelola dan masih
lebih sederhana jika kita berharap mendapatkan manfaat yang besar https://www.youtube.com/watch?v=bFVzTXkN0Z
dari tindakan trakeostomi. Kematian bisa terjadi saat trakeostomi Q
DENGAN dilakukan, atau segera setelah tindakannya selesai atau jangka lama.
https://www.youtube.com/watch?v=HLWqd7WV
Tetapi hal ini bukan secara langsung akibat dari tindakan
KANUL TRAKEOSTOMI trakeostomi, tetapi memang diakibatkan oleh penyakit berat pasien 4DE
yang menjadi salah satu indikasi tindakan trakeostominya sendiri.
TEHNIK Komplikasi jangka panjang bisa terjadi penyempitan trakea, fistula #mdixiehaedar
@timtrakeostomiindonesianpercutaneousdilatationaltrache
(lubang yang menyambung antara) trakea dengan esofagus, kulit

DILATASIONAL luar, pembuluh darah besar, luka operasi yang jelek (keloid dll),
tetapi diharapkan bisa dikelola dan bekerjasama dengan bidang lain
ostomycollaborative
@timtrakeostomiperkutanrspolkramatjatijakarta
terkait seperti THT dan bedah.

PERKUTAN - 2019 Petugas medis tidak berhak memaksa pasien dan keluarga untuk
menyetujui tindakan medis apapun yang akan dilakukan. Semua
@mdixiehaedar @asephendradiana @lubis2812 (Instagram)
PENGELOLAAN PASKA TRAKEOSTOMI TEHNIK pendamping pasien untuk mengelola pasien segera dimulai. belajar terlibat merawat pasien untuk mempersiapkan rawat
Edukasi keluarga dan pasien atau pendamping pasien / care jalan / home care. Edukasi keluarga dan pasien atau
DILATASIONAL PERKUTAN giver meliputi : pengelolaan kanul trakeostomi, latihan nafas / pendamping pasien / care giver dapat dilakukan lebih intens
Nama : ……………………........................................... batuk, pemberian nutrisi. fisioterapi, alat yang dibutuhkan dan dekat, juga lebih jelas dan praktis, sehingga keluarga /
Tgl lahir: …………......................................................... untuk home care, dan sikap prilaku jika ada permasalahan/ care giver akan lebih mudah melakukannya saat rawat jalan.
Alamat : ......................................................................... kegawatan pada pasien dengan kanul trakeostomi (jika pasien Kegiatan edukasi meliputi : pengelolaan kanul trakeostomi,
Kanul trakeostomi dipasang tanggal ……………....... dirawat di ruangan biasa / rawat jalan / home care. latihan nafas / batuk, pemberian nutrisi. fisioterapi, alat yang
Rencana evaluasi awal tanggal ..…………………….... Kanul dalam trakeostomi dilepaskan, dicuci dan dibersihkan dibutuhkan untuk home care, dan sikap prilaku jika ada
per 8 jam/Shift, atau lebih sering (per 6 – 4 – atau 2 jam) jika permasalahan/ kegawatan pada pasien dengan kanul
Rencana Evaluasi per ……………………… bulan.
kotor karena produksi slem kental dan sangat banyak. Kanul trakeostomi (jika pasien dirawat di ruangan biasa / rawat jalan
Evaluasi Dekanul/Rekanul akhir : ….............. dalam berpori digunakan terus, jika pasien sudah tidak / home care. Pengetahuan dan sikap serta tindakan
Jika ada kegawatan (perdarahan, sesak nafas, kanul menggunakan ventilator (di ICU, ruang biasa, home care). pencegahan infeksi, sebagai salah satu tujuan utama untuk
terlepas, dll) segera ke menghubungi petugas medis / Balon kanul trakeostomi dikembangkan pada pasien yang pindah ke ruangan biasa dan rawat jalan penting disampaikan,
Unit Gawat Darurat RS terdekat / no kontak petugas masih menggunakan ventilator, dan dilakukan latihan nafas seperti tindakan cuci tangan, penggunaan masker dan sarung
personil pelaksana tindakan. menggunakan ventilator sesuai SOP dua kali setiap hari. Jika tangan, jika diperlukan.
pasien dengan ventilator dijaga tekanan balon 15 – 20 cmH2O
081221100499 (WA) (menggunakan smart cuff) atau sampai tidak ada kebocoran PENGELOLAAN DI RUANG RAWAT JALAN / HOME CARE
________________________________________________ udara ke atas. Balon kanul dikempeskan terus menerus jika Pasien sakit kritis dengan kanul trakeostomi di Rawat
pasien sudah tidak menggunakan ventilator. Pengelolaan Jalan / home care memiliki target utama paska TDP adalah :
Trakeostomi pada pasien sakit kritis dilakukan segera pada balon kanul penting untuk mencegah iskemik, nekrosis, infeksi, mengurangi resiko infeksi dan komplikasi bahkan kematian
pasien yang terindikasi dan kemungkinan beresiko pembentukan granuloma sampai stenosis, trakeomalasia, (karena infeksi berat), mendekatkan pasien dengan keluarga,
membutuhkan bantuan ventilator dan menggunakan pipa jalan fistula trakea akibat dari tekanan balon kanul trakeostomi yang agar pasien dan keluarga bisa saling memotivasi
nafas yang lama (lebih dari 14 hari). Trakeostomi membuat berlebih. mempercepat kesembuhan. Edukasi keluarga dan pasien atau
lubang di bagian depan leher yang menghubungkan jalan Suksioning dilakukan jika ada sekret kental / susah keluar, pendamping pasien / care giver dapat dilakukan di rumah,
nafas / paru-paru dengan kulit, untuk memberikan berbagai kotoran dari mulut masuk ke trakea / makanan (aspirasi) atau sehingga lebih jelas, sesuai realitas / kebutuhan sehari – hari
manfaat bagi pasien, umumnya dilakukan dengan tehnik reflek batuk masih kurang baik, atau setelah kanul dalam dicuci dan praktis, sehingga keluarga / care giver akan lebih mudah
dilatasional perkutan di ICU. Manfaat yang bisa didapat : per 2 jam kanul dalam masih kotor. Jika sekret kental dan melakukannya. Komunikasi tidak langsung melalui telepon /
pasien lebih nyaman, lebih aman dan mudah saat diupayakan banyak dan susah disuksion, sebelum suksion diberikan Nacl HP atau komunikasi tertulis / dengan gambar bisa dilakukan
lepas dari ventilator, fungsi pita suara terlindungi, terhindarkan 5 cc kemudian segera di suksion. Kateter suksion dimasukkan pada saat tertentu dibutuhkan keluarga / care giver. Kegiatan
dari infeksi akibat penggunaan ventilator lama, lebih mudah kurang lebih 8 – 10 cm (tidak terlalu dalam). Suksioning edukasi meliputi : pengelolaan kanul trakeostomi, latihan nafas
mobilisasi dan memungkinkan dekat dengan keluarga bahkan seefektif mungkin jangan terlalu sering dan lama. Kanul / batuk, pemberian nutrisi. fisioterapi, kegiatan / jadwal
rawat jalan, serta pembiayaan bagi pasien dan keluarga lebih trakeostomi dipasang salah satunya untuk memfasilitasi keseharian pasien – care giver – keluarga, dan sikap prilaku
ringan dan keuntungan lainnya (dari berbagai penelitian). tindakan pembersihan saluran nafas. jika ada permasalahan / kegawatan pada pasien dengan kanul
Resiko komplikasi yang disebutkan umum / sering terjadi, Luka stoma dirawat dan dibersihkan sehari 1 x, atau lebih trakeostomi (jika pasien dirawat di ruangan biasa / rawat jalan
disebutkan berhubungan dengan tindakan ini (langsung / tidak sering jika lembab dan kotor (luka stoma dijaga tetap kering). / home care. Pengetahuan dan sikap serta tindakan
langsung) ini : perdarahan segera / lambat, emfisema subkutis, Di awal dipasang kasa tekan untuk mengurangi resiko pencegahan infeksi, sebagai salah satu tujuan utama untuk
stenosis trakea, infeksi, granuloma, trakeomalasia, fistula perdarahan. Jika tidak ada perdarahan, luka stoma tidak perlu rawat jalan penting disampaikan, seperti tindakan cuci tangan,
trakeokutan / trakeoesofagus / trakeoinominata, luka bekas di tutupi dengan kasa steril. Pembersihan bisa menggunakan penggunaan masker dan sarung tangan, jika diperlukan.
tindakan yang kurang baik (kosmetis), dll. Disebutkan tisu basah aseptik yang lembut. Pendekatan psikologis, sosial budaya dan keagamaan sangat
komplikasi yang terjadi dianggap berhubungan dengan Tali ikat kanul diganti per minggu atau jika kotor dan basah penting dalam pengelolaan pasien saat rawat jalan. Proses
pengelolaan paska tindakan yang belum baik (Jackson 1909), terkena sekret. Tali dipasang menempel pada kulit (cukup pemulihan pasien yang membutuhkan waktu yang cukup lama
sehingga perhatian tentang pengelolaan paska tindakan ketat), tapi tidak mencekik (ada ruang antara kulit leher dengan serta kemungkinan berulangnya kegawatan yang sama, perlu
menjadi keniscayaan bagi petugas medis, pasien, keluarga tali bisa masuk 1-2 jari longgar. disampaikan pada keluarga – care giver untuk mencegah
pasien atau pendamping pasien sakit kritis dengan kanul Latihan nafas/batuk/chest physiotherapy pasien dengan kepanikan. Nomer penghubung saat kegawatan di rumah perlu
trakeostomi dimana pun berada. ventilator dilakukan sehari dua kali. Jika sudah tidak disampaikan dan dicatat. Keluarga sebaiknya memiliki buku
menggunakan ventilator dilakukan sehari dua kali dengan catatan khusus mengenai kegiatan harian pasien, daftar
PENGELOLAAN DI ICU : teknik menggunakan jari, atau menggunakan penutup khusus,
(https://www.youtube.com/watch?v=cUGVe_z0TZw&list=PL5RKFLXz
pertanyaan / komunikasi dengan petugas medis / dokter, no
GNCEpBQfznGqv0wg7-mzO-z_S&index=9) atau menggunakan speaking valve . telepon / hp penting untuk dihubungi saat dibutuhkan.
Pasien sakit kritis dengan kanul trakeostomi di ICU, ada
yang masih mengunakan ventilator / yang tidak. Target utama PENGELOLAAN DI RUANGAN BIASA :
Pasien sakit kritis dengan kanul trakeostomi di Ruangan Youtube keyword : bima trakeostomi
paska TDP pasien di ICU adalah segera memulai proses
penyapihan untuk melepas ventilator dan kemudian segera Biasa memiliki target utama paska TDP adalah mendekatkan (https://www.youtube.com/watch?v=d-Xhs6X-
pindah ke ruangan dan atau memulai rencana rawat jalan, pasien dengan keluarga, agar pasien dan keluarga bisa saling Csg&list=PL5RKFLXzGNCEpBQfznGqv0wg7-mzO-
sehingga upaya perlibatan pasien / keluarga pasien / memotivasi mempercepat kesembuhan, selain keluarga z_S)

Anda mungkin juga menyukai