Dosen Pengampu:
Kholis Ali Mahmudi, S.Ag., M.Pd.
Disusun oleh:
Rizky Rian Maulana (202107501011265)
Ulul Abror (2020075010112271)
Yogi Kusuma M. ( 202107501011277)
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat,
karunia serta kasih sayang-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah mengenai
“TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG TANGGUNG JAWAB ORANG TUA
TERHADAP PENDIDIKAN ANAK” ini dengan sebaik mungkin. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi terakhir, penutup para Nabi
sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa
pula penyusun ucapkan terima kasih kepada Bapak Kholis Ali Mahmudi, S.Ag.,
M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Tafsir Tarbawi.
Dalam penulisan makalah ini, penyusun menyadari masih banyak terdapat
kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan
maupun dengan teknik pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal
dari penyusun yang mampu penyusun usahakan. Semoga dalam makalah ini para
pembaca dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan diharapkan kritik yang
membangun dari para pembaca guna memperbaiki kesalahan sebagaimana
mestinya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
a. Kesimpulan .......................................................................................................... 8
b. Saran .................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari makalah ini
adalah:
1. Mengetahui penafsiran tentang surat At Tahrim Ayat 6 Menurut Ibnu
Katsir.
2. Mengetahui penafsiran tentang surat Tafsir Al Qur’an Surah At Tahrim
Ayat 6 Menurut Quraish Shihab.
3. Mengetahui Tafsir Al Qur’an Surah At Tahrim Ayat 6 Menurut kemenag
RI.
2
BAB II
PEMBAHASAN
B. TERJEMAH
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai ( perintah ) Allah
terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan.”
C.TAFSIR MUFRODAH
D. ASBABUN NUZUL
Dalam suasana peristiwa yang terjadi di rumah tangga Nasi Muhammad
Saw seperti diurai oleh ayat-ayat sebelumnya (munâsabah ayat), maka
pada ayat ke 6 ini memberi tuntunan kepada kaum beriman bahwa: Hai orang-
orang yang beriman, perihalah diri kamu antara lain dengan meneladani Nabi
Saw. dan pelihara juga keluarga kamu yakni isteri, anak-anak dan seluruh yang
berada di bawah tanggungjawab kamu dengan membimbing dan mendidik mereka
3
agar kamu semua terhindar api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu.
4
dengan kayu dan lain-lainnya (penjaganya malaikat-malaikat) yakni, juru kunci
neraka itu adalah malaikat-malaikat yang jumlahnya ada sembilan belas malaikat,
sebagaimana yang akan diterangkan nanti dalam surat Al-Muddatstsir (yang
kasar) lafal ghilaazhun ini diambil dari asal kata ghilazhul qalbi, yakni kasar
hatinya (yang keras) sangat keras hantamannya (mereka tidak pernah
mendurhakai Allah terhadap apa yang telah diperintahkan-Nya kepada
mereka) lafal maa amarahum berkedudukan sebagai badal dari lafal Allah. Atau
dengan kata lain, malaikat-malaikat penjaga neraka itu tidak pernah mendurhakai
perintah Allah (dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan) lafaz ayat
ini berkedudukan menjadi badal dari lafal yang sebelumnya. Dalam ayat ini
terkandung ancaman bagi orang-orang mukmin supaya jangan murtad; dan juga
ayat ini merupakan ancaman pula bagi orang-orang munafik yaitu, mereka yang
mengaku beriman dengan lisannya tetapi hati mereka masih tetap kafir.
a. An Nas Ayat 1
ُ َ قُ ْل أ
ِ ٌَّعىذ ُ ِب َسبّ ِ ال
اس
Artinya : “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan
menguasai) manusia.
ِ ٌََّه ِل ِك ٱل
اس
Artinya : Rajanya Manusia.
d. Surat An Nas Ayat 4
5
ِ ٌَّصد ُْو ِز ال
اس ُ س فِ ْي ْ الَّر
ُ ِي ي َُى ْس ِى
Artinya : yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
6
membimbing anak melalui berbagai kegiatan dalam rumah dengan memberikan
nilai pendidikan di dalam berkegiatan.
Berdasarkan tafsir dari surat al-Tahrim ayat 6, keluarga yang dimaksud
di sini adalah ayah, ibu, anakanak, budak laki-laki, dan budak perempuan atau
zaman sekarang disebut pembantu yang tinggal dalam satu atap. Semua itu
menjadi tanggung jawab khususnya ayah untuk memenuhi hajat hidup seluruh
anggota keluarganya bukan hanya dari segi materi namun juga kebutuhan rohani,
perasaan aman, dan lain sebagainya.
Hal ini dapat dilakukan orang tua dengan senantiasa menjaga hubungan
harmonis dalam rumah tangga dan menjaga ketaatan kepada Allah. Agar anak
mendapatkan suasana yang tenang, damai, sehingga anak lebih mudah
mencerna apa yang diberikan dan dicontohkan orang tua dalam mendidik
anak.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penjelasan materi di atas, maka penyusun menyimpulkan
bahwa:
1. Surah At Tahrim Ayat 6
8
DAFTAR PUSTAKA