Anda di halaman 1dari 12

TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG TANGGUNG JAWAB

ORANG TUA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK


Makalah Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Tafsir Tarbawi

Dosen Pengampu:
Kholis Ali Mahmudi, S.Ag., M.Pd.

Disusun oleh:
Rizky Rian Maulana (202107501011265)
Ulul Abror (2020075010112271)
Yogi Kusuma M. ( 202107501011277)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MA’ARIF MAGETAN
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat,
karunia serta kasih sayang-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah mengenai
“TAFSIR AYAT-AYAT TENTANG TANGGUNG JAWAB ORANG TUA
TERHADAP PENDIDIKAN ANAK” ini dengan sebaik mungkin. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi terakhir, penutup para Nabi
sekaligus satu-satunya uswatun hasanah kita, Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa
pula penyusun ucapkan terima kasih kepada Bapak Kholis Ali Mahmudi, S.Ag.,
M.Pd. selaku Dosen mata kuliah Tafsir Tarbawi.
Dalam penulisan makalah ini, penyusun menyadari masih banyak terdapat
kesalahan dan kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan
maupun dengan teknik pengetikan, walaupun demikian, inilah usaha maksimal
dari penyusun yang mampu penyusun usahakan. Semoga dalam makalah ini para
pembaca dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan diharapkan kritik yang
membangun dari para pembaca guna memperbaiki kesalahan sebagaimana
mestinya.

Magetan, 21 Juni 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................... ii

DAFTAR ISI.................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................ 3

A. Suguhan Ayat At-Tahrim Ayat 6 ........................................................................ .3


B. Terjemah ............................................................................................................. .3
C. Tafsir Mufrodad .................................................................................................. 3
D. Asbabun Nuzul .................................................................................................... 3
E. Suguhan Tafsir AL QUR’AN SURAH AT-TAHRIM AYAT 6 ......................... 4
F. Definisi makna Annasu dalam Al-Qur’an ........................................................... 5
G. Analisis Kaitan Surat At Tahrim dengan Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap
Pendidikan Anak .................................................................................................. 6
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 8

a. Kesimpulan .......................................................................................................... 8
b. Saran .................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah sebuah aktivitas manusia yang memiliki maksud


mengembangkanindividu sepenuhnya. Islam merupakan agama yang sangat
menekankan pendidikan bagimanusia. Hal itu terbukti dengan adanya
banyak hadits dan ayat al-Qur‟an yang menunjukkan tentang pendidik.
Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang bersumber dari al-Qur‟an
dan al-Hadits sebagai sumber utama agama Islam.Pendidikan Islam
merupakan pendidikan yang digunakan untuk membina manusia dari
kecilsampai mati. Karena pendidikan Islam merupakan pendidikan seumur
hidup, maka perludibedakan antara pendidikan orang dewasa dan pendidikan
anak-anak. Pendidikan Islam merupakan pendidikan yang memperhatikan
perkembangan jiwa anak. Oleh karena itu,Akhyak mengatakan dalam
bukunya, pendidikan yang tidak berorientasi pada perkembangankejiwaan
akan mendapatkan hasil yang tidak maksimal, bahkan bisa membawa
kepadakefatalan anak, karena anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan
irama dan ritme perkembangan kejiwaan anak. Masing-masing periode
perkembangan anak memiliki tugas-tugas perkembangan yang harus
dipenuhi anak secara baik tanpa ada hambatan.Statemen di atas,
mengisyaratkan bahwa sebenarnya orang tua mempunyai tanggung
jawabyang sangat besar terhadap pendidikan anaknya. Dan keluarga yang
merupakan lembaga pendidikan yang pertama dan utama tersebut, wajib
memberikan pendidikan agama Islam danmenjaga anaknya dari api neraka.
Maka dari itu, penulis akan menguraikan lebih lengkapmengenai tanggung
jawab orang tua terhadap pendidikan anaknya yang ditinjau dari al-Qur‟an
dan hadits dalam tulisan berikut ini.
B. Rumusan Masalah
Dari latar masalah tersebut maka penulis merumuskan masalah sebagai
berikut:
1. Bagaimana Tafsir Al Qur’an Surah At Tahrim Ayat 6 Menurut Ibnu
Katsir?
2. Bagaimana penafsiran tentang surat Tafsir Al Qur’an Surah At Tahrim
Ayat 6 Menurut Quraish Shihab?
3. Bagaimana Tafsir Al Qur’an Surah At Tahrim Ayat 6 Menurut
kemenag RI?

1
C. Tujuan penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari makalah ini
adalah:
1. Mengetahui penafsiran tentang surat At Tahrim Ayat 6 Menurut Ibnu
Katsir.
2. Mengetahui penafsiran tentang surat Tafsir Al Qur’an Surah At Tahrim
Ayat 6 Menurut Quraish Shihab.
3. Mengetahui Tafsir Al Qur’an Surah At Tahrim Ayat 6 Menurut kemenag
RI.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. SUGUHAN AYAT (Q.S.AT-TAHRIM AYAT 6)

ََّ ‫داَا ٌد‬ ٌ ‫علَ ْي َها َم ََل ِئكَةٌ ِغ ََل‬


ِ ‫ ٌظ‬ َ ‫اس َوا ْل ِح َج‬
َ ُ‫ارة‬ َ ُ‫يا أَيُّ َها الَّ ِذينَ آ َمنُىا قُىا أَنف‬
ً َ‫س ُك ْم َوأ َ ْه ِلي ُك ْم ن‬
ُ َّ‫ارا َوقُى ُد َها الن‬
‫َّللاَ َما أ َ َم َز ُه ْم َويَ ْفعَلُىنَ َما يُ ْؤ َم ُزون‬
َّ َ‫صىن‬ ُ ‫يَ ْع‬

B. TERJEMAH
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai ( perintah ) Allah
terhadap apa yang diperintahkanNya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa
yang diperintahkan.”

C.TAFSIR MUFRODAH

peliharalah dirimu َ ُ‫قُىا أًَف‬


‫س ُك ْن‬
keluargamu dari api neraka ً ً ‫َوأ َ ْه ِلي ُك ْن‬
‫َازا‬
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu
َ ‫اس َو ْال ِح َج‬
ُ ‫ازة‬ ُ ٌَّ‫َوقُىدُهَا ال‬
malaikat-malaikat yang kasar, ٌ ‫َه ََلئِ َكتٌ ِغ ََل‬
‫ظ‬
yang tidak mendurhakai ( perintah ) Allah َ‫ّللا‬ ُ ‫ََّّل يَ ْع‬
َّ َ‫صىى‬

D. ASBABUN NUZUL
Dalam suasana peristiwa yang terjadi di rumah tangga Nasi Muhammad
Saw seperti diurai oleh ayat-ayat sebelumnya (munâsabah ayat), maka
pada ayat ke 6 ini memberi tuntunan kepada kaum beriman bahwa: Hai orang-
orang yang beriman, perihalah diri kamu antara lain dengan meneladani Nabi
Saw. dan pelihara juga keluarga kamu yakni isteri, anak-anak dan seluruh yang
berada di bawah tanggungjawab kamu dengan membimbing dan mendidik mereka

3
agar kamu semua terhindar api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu.

E. SUGUHAN TAFSIR AL QUR’AN SURAH AT-TAHRIM AYAT 6


a. Tafsir Al Qur’an Surah At Tahrim Ayat 6 Menurut Ibnu Katsir
Dalam Tafsir Ibnu Katsir disampaikan bahwa maksud dari ayat di atas adalah
bentuk kewajiban memerintahkan keluarga untuk melaksanakan hal-hal yang baik
dan melarang mereka melakukan perbuatan tercela (kemungkaran), sehingga
mereka tidak terjerumus ke dalam api neraka.
b. Tafsir Al Qur’an Surah At Tahrim Ayat 6 Menurut Quraish Shihab

Quraish Shihab menyatakan, ayat ini mengingatkan bahwa dakwah dan


pendidikan harus bermula dari rumah. Tak salah, kita sering mendengarkan
istilah baiti jannati (rumahku adalah surgaku). Mengapa rumah itu menjadi
gambaran surga? Karena apa yang terdengar oleh anak dan keluarga, apa yang
disaksikan salah satu penentu yang bisa mengantarkan mereka merasakan surga.
Kiranya logis, sebab satu hal yang pasti menjamin kebahagiaan dalam hidup jika
kebaikan selalu terdengar oleh dua telinga. mulut terucap dengan santun, dan
perilaku selalu membawa kenyamanan buat orang lain. Itulah hakikat surga di
dunia.

c. Tafsir Al Qur’an Surah At Tahrim Ayat 6 Menurut kemenag RI


Kementerian Agama RI (Kemenag), surat At Tahrim ayat 6 ini berisi perintah
Allah kepada orang-orang beriman agar menjaga dirinya dan keluarganya dari
siksa api neraka dengan taat dan patuh melaksanakan perintah-Nya. Keluarga
merupakan amanat yang harus dijaga kesejahteraannya secara jasmani dan rohani.

d. Tafsir Al Qur’an Surah At Tahrim Ayat 6 Menurut Tafsir Jalalain


(Hai orang-orang yang beriman! Peliharalah diri kalian dan keluarga
kalian) dengan mengarahkan mereka kepada jalan ketaatan kepada Allah (dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia) orang-orang kafir (dan batu)seperti
berhala-berhala yang mereka sembah adalah sebagian dari bahan bakar neraka itu.
Atau dengan kata lain api neraka itu sangat panas, sehingga hal-hal tersebut dapat
terbakar. Berbeda halnya dengan api di dunia, karena api di dunia dinyalakan

4
dengan kayu dan lain-lainnya (penjaganya malaikat-malaikat) yakni, juru kunci
neraka itu adalah malaikat-malaikat yang jumlahnya ada sembilan belas malaikat,
sebagaimana yang akan diterangkan nanti dalam surat Al-Muddatstsir (yang
kasar) lafal ghilaazhun ini diambil dari asal kata ghilazhul qalbi, yakni kasar
hatinya (yang keras) sangat keras hantamannya (mereka tidak pernah
mendurhakai Allah terhadap apa yang telah diperintahkan-Nya kepada
mereka) lafal maa amarahum berkedudukan sebagai badal dari lafal Allah. Atau
dengan kata lain, malaikat-malaikat penjaga neraka itu tidak pernah mendurhakai
perintah Allah (dan mereka selalu mengerjakan apa yang diperintahkan) lafaz ayat
ini berkedudukan menjadi badal dari lafal yang sebelumnya. Dalam ayat ini
terkandung ancaman bagi orang-orang mukmin supaya jangan murtad; dan juga
ayat ini merupakan ancaman pula bagi orang-orang munafik yaitu, mereka yang
mengaku beriman dengan lisannya tetapi hati mereka masih tetap kafir.

F. Definisi makna Annasu dalam Al-Qur’an

a. An Nas Ayat 1

ُ َ ‫قُ ْل أ‬
ِ ٌَّ‫عىذ ُ ِب َسبّ ِ ال‬
‫اس‬
Artinya : “Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan
menguasai) manusia.

b. Surat An Nisa Ayat 1

َّ ‫احدَةٍ َو َخ َلقَ ِه ٌْ َها شَ ْو َج َها َو َب‬


‫ث ِه ٌْ ُه َوا‬ ِ ‫اس اتَّقُىا َزبَّ ُك ُن الَّرِي َخلَقَ ُك ْن ِه ْي ًَ ْف ٍس َو‬
ُ ٌَّ‫أَيُّ َها ال‬
‫ع َل ْي ُك ْن َزقِيبًا‬
َ َ‫ّللاَ َكاى‬ َ َ ‫ّللاَ الَّرِي ت‬
َّ ‫سا َءلُىىَ ِب ِه َو ْاْل َ ْز َح َام ۚ ِإ َّى‬ َّ ‫سا ًء ۚ َواتَّقُىا‬ ً ‫ِز َج ًاَّل َك ِث‬
َ ًِ‫يسا َو‬

Artinya: “Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah


menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah menciptakan
isterinya; dan dari pada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki
dan perempuan yang banyak.”

c. Surat Al Hujarat Ayat 3

ِ ٌَّ‫َه ِل ِك ٱل‬
‫اس‬
Artinya : Rajanya Manusia.
d. Surat An Nas Ayat 4

5
ِ ٌَّ‫صد ُْو ِز ال‬
‫اس‬ ُ ‫س فِ ْي‬ ْ ‫الَّر‬
ُ ‫ِي ي َُى ْس ِى‬
Artinya : yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,

G. Analisis Kaitan Surat At Tahrim dengan Tanggung Jawab Orang Tua


Terhadap Pendidikan Anak
Pendidikan dalam keluarga adalah pendidikan utama dan pertama bagi
anak, yang tidak bisa digantikan oleh lembaga pendidikan manapun. Karena
keberhasilan pendidikan dalam keluarga, akan memuluskan pendidikan dalam
lingkup-lingkup selanjutnya serta sebagai upaya membangun karakter bangsa
secara berkelanjutan.
Karena tugas keluarga yang sangat urgen, maka fondasi dan dasar-
dasar awal pendidikan harus ditanamkan dalam keluarga. Hal ini guna
melahirkan generasi penerus yang cerdas dan berbudi pekerti yang baik.
Berdasarkan pendapat para mufassir tentang tafsir surat al-Tahrim,
pendidikan keluarga dimulai dengan memelihara diri sendiri dari api neraka
dengan menjadikan perangai dan tingkah lakunya agar dapat dijadikan contoh
untuk memelihara seluruh isi rumah tangganya kelak, isteri dan anak-anak.
Berbicara pendidikan dalam keluarga, aktivitas pendidikan dalam rangka
membentuk kepribadian muslim harus sudah dimulai sejak dini, dari rumah yang
menjadi tempat tumbuh dan berkembang anak. Sebab dari darah daging
merekalah anak lahir membawa sifat dan bakat turunan. Dari keduanya terbentuk
lingkungan rumah di mana anak menemukan dunianya dan elemen dasar
pembentukan perilakunya.
Mengenai pengertian pendidikan keluarga, Hasan Langgulung membatasi
pengertian terhadap pendidikan keluarga adalah usaha yang dilakukan ayah ibu
sebagai orang yang diberi tanggung jawab untuk memberikan nilai-nilai, akhlak,
keteladanan, dan kefitrahan. Karena untuk pertama kalinya dalam keluarga, orang
tua (ayah maupun ibu) berkedudukan sebagai penuntun (guru), sebagai pengajar,
sebagai pendidik, pembimbing dan sebagai pendidik yang utama diperoleh anak.

Maka dapat disimpulkan bahwa konsep pendidikan keluarga adalah


sebuah proses (tindakan) dan implementasi yang dilakukan orang tua (ayah-ibu)
dengan nilai pendidikan pada keluarga. Yakni orang tua berusaha mendidik dan

6
membimbing anak melalui berbagai kegiatan dalam rumah dengan memberikan
nilai pendidikan di dalam berkegiatan.
Berdasarkan tafsir dari surat al-Tahrim ayat 6, keluarga yang dimaksud
di sini adalah ayah, ibu, anakanak, budak laki-laki, dan budak perempuan atau
zaman sekarang disebut pembantu yang tinggal dalam satu atap. Semua itu
menjadi tanggung jawab khususnya ayah untuk memenuhi hajat hidup seluruh
anggota keluarganya bukan hanya dari segi materi namun juga kebutuhan rohani,
perasaan aman, dan lain sebagainya.
Hal ini dapat dilakukan orang tua dengan senantiasa menjaga hubungan
harmonis dalam rumah tangga dan menjaga ketaatan kepada Allah. Agar anak
mendapatkan suasana yang tenang, damai, sehingga anak lebih mudah
mencerna apa yang diberikan dan dicontohkan orang tua dalam mendidik
anak.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari penjelasan materi di atas, maka penyusun menyimpulkan
bahwa:
1. Surah At Tahrim Ayat 6

ٌ‫علَ ْي َها َم ََلئِكَة‬ ُ َّ‫ارا َوقُى ُد َها الن‬


َ ‫اس َوا ْل ِح َج‬
َ ُ‫ارة‬ َ ُ‫يا أَيُّ َها الَّ ِذينَ آ َمنُىا قُىا أَنف‬
ً َ‫س ُك ْم َوأ َ ْه ِلي ُك ْم ن‬
‫َّللاَ َما أ َ َم َز ُه ْم َويَ ْفعَلُىنَ َما يُ ْؤ َم ُزون‬ ُ ‫داَا ٌد ََّ يَ ْع‬
َّ َ‫صىن‬ ٌ ‫ِغ ََل‬
ِ ‫ ٌظ‬
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan
keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan
batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak
mendurhakai ( perintah ) Allah terhadap apa yang diperintahkanNya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.”

2. Terdapat beberapa tafsir Surat At Tahrim ayat 6 menurut para mufassir


antara lain menurut Menurut Menurut Ibnu Katsir, Menurut Quraish
Shihab, Menurut Kemenag RI. Menurut Tafsit Jalalain.
3. Derifasi makna annasu yang terdapat dalam Surat An-Nas: 1, Surah
An-Nisa : 1 Surah Al Hujarat : 3, Surah An-Nas : 4
4. Pendidikan dalam keluarga adalah pendidikan utama dan pertama bagi
anak, yang tidak bisa digantikan oleh lembaga pendidikan manapun.
Karena keberhasilan pendidikan dalam keluarga.
B. Saran
Dengan adanya penyusunan makalah ini, penyusun meyakini bahwa dalam
pembuatan makalah masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, penyusun
mengharapkan saran dan kritikan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini. Penyusun juga berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi pembaca.
Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Kholis Ali Mahmudi,
S.Ag., M.Pd. selaku Dosen pengampu mata kuliah “Tafsir Tarbawi”. Atas
bimbingannya dan arahannya, penyusun dapat menyelasaikan makalah ini
denganbaik.

8
DAFTAR PUSTAKA

Syahbudin, R. (2015). Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Pendidikan


Agama Dan Kemampuan Membaca Al-Qur’an Anak. At-Ta’lim :
Media Informasi Pendidikan Islam, 14(2), 10–17.
https://doi.org/10.1145/3132847.3132886
Yusuf, M. (n.d.). Pendidikan Bagi Anak dengan Problematika Belajar
Konsep Penerapannya di Sekolah dan Rumah. Jakarta: Depdiknas.
Zein, M. (1995). Methodologi Pengajaran Agama. Yogyakarta: Inda Buana
Aisyah, S. (2010). Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak.
Jakarta: PT Kawan Pustaka.
Al-Maraghi, A. M. (1993). Terjemah Tafsir Al-Maraghi Jilid 4. Semarang: PT
Karya Toha Putra.
Al-Tanabany, D. W. (2012). Rahasia Mendidik Anak Seperti Rasul. Jakarta:
Kunci Aksara.
Azwar, S. (2009). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai