Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN OBSERVASI

FILM DENIAS - SENANDUNG DI ATAS AWAN

(Tugas Akhir Psikodiagnostik II – Observasi)

Dosen Pengajar :
Tanti Susilarini, S. PSi., M.Si. PSi. Psikolog

Disusun Oleh :
Agustinus FX Trianto P.
1924090078

Kelas :
Rabu, 10.20-12.50

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS PERSADA INDONESIA YAI (YAI)
JAKARTA
2021

i
ABSTRAKSI

Dari film Denias – Senandung diatas awan memberisikan pesan moral


yang ingin disampaikan kepada masyarakan dalam mengembangkan pendidikan
yang layak untuk anak-anak. Karena mereka merupakan geransi penerus untuk
membangun suatu negara.
Pesan yang disampaikan adalah :
a. Nilai religius untuk berserah diri kepada Tuhan dan berdoa
b. Nilai moral yang mengajarkan tidak patah semangat dan tetap semangat
dalam mencapai cita-cita, tidak mudah menyerah, berbakti kepada orang tua,
c. Nilai hidup bermasyarakat dengan bekerja sama dan saling percaya
d. Nilai sosial bahwa sekolah tempat belajar dan muridnya tidak boleh
membedakan ras, suku, agama dan budaya.
e. Menanamkan budaya gotong royong dan toleransi

Kata Kunci : Kasih , Semangat Berjuang, Kepribadian

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas rahmat Tuhan Yang Maha Esa yang
memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas
Akhir Psikodiagnostik II – Wawancara dengan judul “Laporan Observasi Film
Denias – Senandung di Atas Awan ”.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu dalam proses menyelesaikan makalah ini, khususnya kepada Ibu Tanti
Susilarini, S. PSi., M.Si. PSi. Psikolog., selaku dosen pengajar mata kuliah
Psikodiagnostik II- Observasi yang telah mengajarkan materi ini kepada penulis.
Kiranya hasil pengerjaan makalah ini tidaklah sampai pada titik
kesempurnan. Dimana kami sebagai mahasiswa yang masih dalam proses
pembelajaran, dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan,
semoga dengan kritik dan masukan saran akan berguna dalam penulisan tugas
penelitian selanjutnya.
Semoga makalah ini bermanfaat bagi segenap mahasiswa lain , dan
apabila ada kekurangan atau kesalahan, penulis mohon dibukakan pintu maaf.

Jakarta, 30 Juni 2021

Penulis

iii
DAFTAR ISI
Hal
ABSTRAKSI .............................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ............................................................................... iii
DAFTAR ISI............................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH .................................................... 1
B. PERUMUSAN MASALAH .............................................................. 1
C. TUJUAN PENELITIAN ...................................................................... 1
D. MANFAAT PENELITIAN ................................................................. 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


A. PENGERTIAN MOTIVASI BELAJAR ............................................. 3

BAB III. ANALISA OBSERVASI


A. INSTRUMEN YANG DIGUNAKAN................................................. 4
B. HASIL ANALISA................................................................................ 4

BAB III. PENUTUP


A. KESIMPULAN .................................................................................... 13
B. SARAN ................................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 14

iv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan merupakan hak setiap warga negara, dan sudah diatur di dalam
UUD 1945 pada pasal Pasal 31 UUD 1945 bahwa pendidikan merupakan hak bagi
setiap warga negara tetapi pendidikan dasar merupakan kewajiban yang harus
diikuti oleh setiap warga negara dan pemerintah wajib membiayai kegiatan
tersebut.
Untuk pendidikan di daerah terpencil, khusus didearah papua, dan daerah lain
yang masih membutuhkan perhatian khusus darim Pemerintah Pusat untuk
memajukan pendidikan,, khususnya untuk pendidikan dasar (SD sampai dengan
Sekolah Lanjutan Atas (SLTA).
Dalam kesempatan ini penulis ini dapat tugas untuk pengamatin proses
pembelajaran yanga ada didaerah terpencil, khususnya didaerah Papua. Film yang
akan penulis amati, perjuangan dari tokoh utama yang tidak kenal patah menyerah
dalam memperjuangkan cita-cita untuk bersekolah, sesuai pesan Ibunya, dengan
judul “Denias – Senandung di Atas Awan”.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diatas, dalam Film Denias-
senandung di atas awan, ada pesan yang disampaikan , yaitu :
1. Bagaimana perjuangan tokoh utama dalam mencapai cita-cita?
2. Hambatan atau tantangan apa yang harus dihadapi tokoh utama dalam film
tersebut?

C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui semangat juang yang dikobarkan oleh anak-anak yang
menginginkan pendidikan yang layak seperti anak-naka lainnya.
2. Untuk menanamkan semangat pantang menyerah dalah mencapai cita-cita

1
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Siswa
Tokoh utama , yaitu Denias dapat dijadikah contoh bagi siswa - siswa
lainnya yang sudah dibiayai sama orang tuanya.

2. Bagi Penulis
Penulis dapat menambah wawasan, ilmu dan pengetahuan dalah kepribadian
Denias yang semangat juangnya tinggi dan selalu mengalah dengan orang
yang menyakit dia.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Motivasi Belajar


Untuk mengetahui perjuangan Denias dalam film tersebut, penulis ingin
mengemukan pendapat dari salah satu ahli yang membahas tetang motivasi
belajar.
Salah satunya yaitu Mc. Donald, mengatakan bahwa motivation is a energy
change within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal
reactions, artinya motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
dicirikan oleh gairah afektif dan reaksi tujuan antisipatif,
Dari pengertian yang dikemukakan Mc. Donald ini mengandung tiga elemen
penting, yaitu :
1. Bahwa motivasi itu mengawali perubahan energi pada diri seorang manusia.
Perkembangan motivasi akan akan membawa pada beberapa dampak
perubahan energi di dalam sistem “neurophsyological” yang ada pada
organisasi manusia, yang menyebabkan perubahan energi manusia.
2. Motivasi ditandai dengan adanya perasaan atau “feeling” afeksi seseorang
yang menimbulkan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan
tingkah laku manusia.
c. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan yang hendak dicapai.

3
BAB III
ANALISA OBSERVASI

A. Instrumen Yang Digunakan


Dalam penelitian ini, penulis menggunakan teknik pendekatan observasi
secara tidak langsung dan menggunakan format observasi.
Observasinya menonton film Denias – Senandung diatas awan.

B. Hasil Observasi
Hasil observasi seperti penjelasan dibawah ini.

FORMAT OBSERVASI

1. Judul Film : Denias, Senandung di Atas Awan


2. Tokoh Utama : Denias
a. Nama : Albert Fakdawer
Nama Lengkapnya Albert Thom Josua Fakdawe
b. Jenis Kelamin : laki-laki
c. Usia : 12 tahun
d. Observasi Deskriptif (Penampilan fisik tokoh utama tidak lebih dari 50
kata).
Denias berkulit hitam, rambut kribo, berbakti sama orang tuanya, miskin,
polos, primitif, miskin, yang awalnya suka berkelahi, tetapi pada akhir
Denias suka mengalah terhadap orang yang membenci dan melukai dia yitu
(Noel). Denias memberikan nasihat kepada temannya saat temannya mencuri
untuk makan, dan menunjungi persahabatan.

4
3. Tokoh Pendamping
Dalam film ini, penulis mengambil 3 orang pendamping yang
mempngaruhi kepribadian Denias dalam perjuangkan cita-citanya, yaitu :
- Tokoh Pendamping I : Pak Guru, sebagai Guru
a. Nama : Mathias Muchus
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Usia : 45 tahun

- Tokoh Pendamping II : Maleo, tugasnya sebagai Tentara


a. Nama : Ari Sihasale
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Usia : 38 tahun

- Tokoh Pendamping III : Ibu Sam Koibur/Ibu Gembala/ Ibu


Pendeta, tugasnya sebagai seorang
yang menolong Denias dalam
memperjuangkan haknya untuk
bersekolah
a. Nama : Marcella Zalianty
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. Usia : 28 tahun

d. Observasi Deskriptif (Penampilan fisik tokoh Pendamping tidak lebih dari 50


kata).
- Tokoh Pak Guru adalah tegas, disiplin, wibawa, kasih nasehat untuk
muridnya, rambut hitam, dan baik.
- Tokoh Maleo adalah gagah, tegas, baik, suka bantu, bisa mengambil hati
murid-murid untuk belajar.

5
- Tokoh Ibu Gembala / Pendeta adalah orang baik, religious,
memperjuangkan hak anak-anak yang butuh pendidikanan yang layak.

4. Setting Tempat Kejadian


- Sekolah √ - Lapangan √

- Rumah √ - Jalan raya √

- Ruang kelas √ - Perbatasan Malaysia

- Pengungsian - Sungai √

- Penggunungan √ - Dll.

5. Tabel Reaksi Emosional

Tokoh Reaksi Emosi Indikator Perilaku Muncul Frekuensi


TOKOH A. Gembira Berteriak √ 2
UTAMA Menari-nari
Tertawa √ 2
Bernyanyi √ 1
DENIAS Terharu √ 4
Memeluk √ 2
Tersenyum √ 2
Melompat-lompat
Mata terbelalak
Terperangah
B. Sedih Mengeluarkan air √ 3
mata
Mata berkaca-kaca √ 2
Pandangan kosong √ 1
Kepala menunduk √ 2
C. Marah Memukul √ 2

6
Menendang √ 2
Tangan dilipat
Melotot
Mengerutkan dahi
Mendorong
Berteriak √ 3
D. Terkejut Membelalakan mata
Menaikan alis
Mulut terbuka
Menutup mulut √ 1
Suara gagap √ 1
Memalingkan kepala
E. Takut Bersembunyi √ 4
Berjalan √ 1
mengendap-endap
Wajah pucat √ 3
Bergemetar
Lari terburu-buru √ 5
Menoleh kanan kiri
F. Bingung Mengerutkan dahi √ 1
Menghentak kaki
Berjalan mondar
mandir
Memegang dahi

7
Tokoh Reaksi Emosi Indikator Perilaku Muncul Frekuensi
TOKOH A. Gembira Berteriak √ 2
PENDAMPING Menari-nari
Tertawa √ 2
Bernyanyi
1. Pak Guru Terharu √ 3
2. Maleo Memeluk √ 2
3. Ibu Sam
Tersenyum √ 4
Koibur /
Melompat-lompat
Ibu Gembala
Mata terbelalak
/ Ibu
Terperangah
Pendeta
B. Sedih Mengeluarkan air √ 6
mata
Mata berkaca-kaca √ 5
Pandangan kosong √ 2
Kepala menunduk
C. Marah Memukul
Menendang
Tangan dilipat √ 2
Melotot
Mengerutkan dahi √ 3
Mendorong
Berteriak √ 4
D. Terkejut Membelalakan mata
Menaikan alis √ 1
Mulut terbuka
Menutup mulut
Suara gagap
Memalingkan kepala

8
E. Takut Bersembunyi
Berjalan
mengendap-endap
Wajah pucat
Bergemetar
Lari terburu-buru
Menoleh kanan kiri √ 3
F. Bingung Mengerutkan dahi
Menghentak kaki
Berjalan mondar
mandir
Memegang dahi √ 3

6. Sinopsis ( tidak lebih dari 200 kata).


Kisah ini menceritakan seorang anak laki-laki yang berusia 12 tahun yang
tinggal di pedalaman daerah lingkungan masyarakat Benoe, Papua, Irian Jaya,
yang memperjuangkan nasibnya untuk bersekolah. Nama anak tersebut adalah
Denias. Walaupun tempat belajar di sekolah jauh dari rumah, namun semangatnya
yang mendorong Denias untuk berlari menuju sekolah. Disana ada teman-teman
dan Pak Guru yang mengajar. Walaupun sekolah sederhana dan tidak layak untuk
belajar, namun pak guru mendidik muridnya dengan tegas dan disiplin.Disana ada
teman Denias , yang namanya Noel yang merupakan anak kepala suku dan
musuhnya Denias. Karena Noel curang dan menghina Denias, akhirnya Denias
berkelahi dengan Noel. Akhir pak Guru menghukum Noel dan Denies dikasih
tahu, bahwa untuk membelakan kebenaran tidak perlu berkelahi, karena itu tidak
akan memecahkan masalah, solusinya adalah mengalah dan Denias harus
berjuang akan bersekolah sampai sekolah tinggi. Itu pesan yang didapat
Denias yang mengubah kepribadian yang menjadi Dewasa.
Karena Pak Guru pergi ke Jawa karena istri sakit, Denias merasa sedih.
Akhirnya ada Maleo yang membangkitkan kembali untuk bersekolah sejak ibunya

9
meninggal dunia, karena Denias menganggap Ibunya meninggal akibat salah dia,
meninggalkan ibu yang sakit dan terjadi kebakarkan karena bajunya kebakar. Hari
berganti hari, Denias tidak dapat izin dari Bapaknya untuk sekolah. Berkat
bantuan Maleo dan teman-temannya membantu Denias akhirnya pekerjaan Denias
selesai dan boleh bersekolah lagi. Disini peran moral adalah dengan kerjasama
bisa mempererat tali persaudaraan. Walau Denias dan teman-teman
mendapatkan baju seragam SD, tetapi Maleo harus dipindahkan tugas ke daerah
lain, yang membuat Denias merasa kehilangan sebagai Guru. Dan Denias
mengingat pesan Maleo, untuk bersekolah di kota, karena disana ada guru dan
buku-buku.
Untuk menggapai cita-cita Denis harus berjalan jauh dan menemukan
hambatan karena ada aturan suku adat, bahwa sekolah itu hanya khusus untuk
anak-anak yang berada saja. Namun berkat perjuangan Ibu Sam / Ibu Gembala/
Ibu Pendeta, akhir berhasil Danias di terima di sekolah tersebut. Pesan yang dari
Ibu Sam, Dennias harus berdoa kepada Tuhan, dan harus bersikap memaafkan bila
ada yang menghina atau melukai kita. TEtapi kita harus bersikap Kasih terhadap
orang itu.

7. Pesan Moral (tidak lebih dari 60 kata).

Peson moral yang disampaikan :


a. Nilai religius untuk berserah diri kepada Tuhan dan berdoa
b. Nilai moral yang mengajarkan tidak patah semangat dan tetap semangat
dalam mencapai cita-cita, tidak mudah menyerah, berbakti kepada orang
tua,
c. Nilai hidup bermasyarakat dengan bekerja sama dan saling percaya
d. Nilai sosial bahwa sekolah tempat belajar dan muridnya tidak boleh
membedakan ras, suku, agama dan budaya.
e. Menanamkan budaya gotong royong dan toleransi

10
8. Uraikan dengan ringkas hasil observasi (pencatatan retrospectif) dengan
pendekatan even sampling pada saat pertama pertemuan tokoh utama dengan
tokoh pendamping (tidak lebih dari 20 kata).
Even sampling :
- Diberi nasihat oleh guru salah berkelahi,
- Tetap semangat belajar walaupun guru pengganti baru datang 3
bulan lagi,
- Berserah diri dan berdoa bila menemukan hambatan dalam
mencapai cita-cita.

9. Uraikan dengan ringkas hasil observasi (pencatatan retrospectif) dengan


pendekatan time sampling pada saat tokoh dibujuk untuk pindah kenegara
lain (tidak lebih dari 20 kata).

Tidak ada , karena tokoh tidak pindah ke negara lain

10. Uraikan kisah kasih yang terjadi dalam cerita ini dan pesan moral hasil
observasi (pencatatan retrospectif) dengan pendekatan even sampling apa
yang ada di dalamnya (tidak lebih dari 20 kata).
- Pesan moral yang tejadi kita yang ada disini harus membantu
orang yang sedang kesulitan, khusus untuk bersekolah, yang layak
tanpa membedakan suku agama, etnis dan ras.

11
11. Uraikan pula bagaimana nasib dua orang insan pemain pendamping yang
terpaksa berpisah, hasil observasi (pencatatan retrospectif) dengan
pendekatan event sampling (tidak lebih dari 20 kata).

Nasib 2 pendamping yang harus berpsah :

- Guru harus berpisah, walaupun berat hati dan sedih tetapi pak
guru punya istri yang sedang sakit yang butuh perhatiannya
suaminya.
- Maleo harus berpisah, walaupun berat hati dan sedih karena belum
ada guru pengganti yang datang ke daerah tersebut, tetapi karena
tugas sebagai tentara , Maleo harus jalankan.

12
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, penulis dapat kesimpulan bahwa
untuk perjuangan menggapai cita-cita butuh pengorbanan dan semangat pantang
menyerah dan berserah diri dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa

B. Saran
Penulis mengharapakan dengan menonton film tersebut hati kita ikut bergerak
untuk berkarya membantu anak-anak yang butuh pendidikan, seperti program
Kampus Merdaka membantu anak –anak dalaam hal proses belajar. Apakah kita
sudah siap.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kusdiyati, Sulisworo, Dra, MSI & Fahmi Irfan, M.PSI, “Observasi


Psikologi” PT. Remaja Kosdakarya, Bandung , 2020.

14

Anda mungkin juga menyukai