Anda di halaman 1dari 12

TUGAS REKAYASA IDE

MK.FILSAFAT PENDIDIKAN
PRODI S1 PEND SEJARAH - FIS

Skor Nilai :

NAMA MAHASISWA : -MAWAR SITUMORANG (3212421016)


-LISTIA MAIBANG (3212421018)
-MADONA SEMBIRING (3213121016)
DOSEN PENGAMPU : SANI SUSANTI S.PD, M.PD
MATA KULIAH : FILSAFAT PENDIDIKAN

PRODI PENDIDIKAN SEJARAH


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Rekayasa Ide ini.
Saya mengucapakan terimakasih kepada Dosen Pengampu mata kuliah Filsafat
Pendidikan yaitu ibu Sani Susanti S.Pd M.Pd yang telah memberikan kesempatan
dan membimbing kami sekelompok dalam penulisan Tugas Rejayasa Ide ini. Dan
tak lupa juga kami mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah
mendukung kami dalam penulisan Laporan ini.

Kami sangat menyadari bahwa didalam Laporan Rekayasa Ide ini terdapat
kekurangan. Sehingga kami sangat berharap dan membuka kesempatan bagi
siapapun yang ingin memberikan kritik dan saran agar tulisan yang kami buat
akan lebih baik lagi di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Semoga Laporan sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang


membacanya. Sekiranya tulisan ini dapat berguna bagi kami sekelompok dan juga
bagi orang lain. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-
kata yang kurang berkenan bagi pembaca.

Medan,10 November 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Permasalahan………………………………………………………… 4

B. Tujuan TRI…………………………………………………………………………………… 4

C. Manfaat TRI………………………………………………………………………………… 5

BAB II IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

A. Permasalahan Umum Filsafat Ilmu……………………………………………… 6

B. Identifikasi Permasalahan…………………………………………………………… 7

BAB III SOLUSI DAN PEMBAHASAN…………………………………………………. 8

BAB IV PENUTUP

A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………… 11

B. Rekomendasi………………………………………………………………………………… 11

DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Permasalahan/Isu Yang Dibahas


Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang sudah diajarkan sejak dini
sebagai proses perkembangan kearah manusia yang lebih baik lagi. Pendidikan
karakter yang sudah diajarkan mulai sejak dini ini dilanjutkan ke tingkat sekolah
dasar dan sampai ke Sekolah Menengah Atas. Seringkali ada yang tidak
memperhatikan adanya anggapan belajar membentuk karakter yang kuat dan
bertanggung jawab hanya di batas kan pada tingkat menengah saja, yang nyatanya
harus dilanjutkan ke sampai pendidikan tinggi. Pendidikankarakter di perguruan
tinggi bertujuan untuk meningkatkan mutu penyelenggaraan dan hasil pendidikan
yang mengarah pada pencapaian pembentukan karakter dan akhlak mulia
mahasiswa secara utuh, sehingga terbaru dan seimbang sesuai standar kompetensi
kelulusan. Ada banyak sekali maraknya penyimpangan yang terjadi di ranah publik.
disorientasi nilai maupun ketidak harmonisan kasian pada tataran kehidupan
masyarakat sering juga ditemukan. Jika dilihat dari perspektif sosial masyarakat,
budaya malu perlahan-lahan mulai hilang, dan juga sikap menghargai orang lain
hingga timbulnya kekerasan di tengah kehidupan masyarakat. Oleh karena itulah
pembangunan karakter ingin mengembalikan cara berpikir agar mahasiswa tidak
hanya pintar, tetapi juga bertanggung jawab dan memiliki moral dan etika yang
baik.

B. Tujuan Tugas Rekayasa Ide

Adapun tujuan Penulisan Rekayasa Ide ini adalah

 Untuk memenuhi atau menyelesaikan tugas mata kuliah Filsafat Pendidikan


 Untuk memberikan argument atau pendapat yang bisa dijadikan solusi
dalam pemecahan masalah yang diangkat yaitu tentang pendidikan karakter

4
C. Manfaat Penulisan Rekayasa Ide

Adapun manfaat dari penulisan rekayasa ide ini ialah supaya penulis dapat
menyumbangkan pemikirannya terhadap permasalahan yang diangkat dan juga
menambah pengetahuan tentang hal tersebut.

5
BAB II

IDENTIFIKASI PERMASALAHAN

A. Permasalahan Umum Filsafat Ilmu

Filsafat ilmu merupakan bagian dari epistimologi (filsafat pengetahuan) yang


mengkaji hakikat ilmu atau pengetahuan ilmiah. Ilmu merupakan cabang
pengetahuan yang mempunyai ciri-ciri tertentu. Filsafat sebagai suatu ilmu
khusus merupakan salah satu cabang dari ruang lingkup filsafat ilmu
seumumnya, sehingga filsafat ilmu merupakan suatu bagian dari filsafat.
Berdasarkan hal tersebut, di sini perlu digarisbawahi bahwa pembahasan mengenai
lingkupan filsafat sesuatu ilmu khusus tidak terlepas dari kaitan dengan persoalan-
persoalan dan filsafat ilmu dan problem-problem filsafat pada umumnya. Berikut
ini merupakan problema-problema dari Filsafat Ilmu

Problema epistemologis, problema ini membahas tentang teori pengetahuan yang


bersifat sesuai dengan kenyataan yang telah ada.

Problema metodologis, problema ini membicarakan tentang sebuah metode atau


cara apa saja yang telah kita lakukan dalam mencari atau memperoleh suatu ilmu
pengetahuan.

Problema metafisis, problema ini membicarakan tentang segala sesuatu yang


berkenaan dengan alam,namun sifatnya tidak nampak. Misalnya kita pasti pernah
memikirkan bagaimana tuhan kita menciptakan segala sesuatu yang ada di muka
bumi ini. Hal semacam itu pula, yang pernah dipikirkan oleh seorang ahli filsafat
yang bernama Thales.

Problema logika, problema ini berkenaan dengan cara kita memproses atau
mengartikan  suatu ilmu pengetahuan yang dilakukan secara sadar, sehingga kita
bisa mendapatkan suatu kesimpulan yang pasti atau benar.

Problema etika, problema ini menyangkut tentang bagaimana cara kita menyikapi
berbagai macam perilaku baik-buruknya manusia.

6
Problema estetika, problema ini membicarakan tentang berbagai macam bentuk
keindahan yang memerlukan indra penglihatan manusia sebagai alat utamanya,
sehingga kita bisa mengapresiasikan sebuah karya seni dengan baik.

B. Identifikasi Permasalahan

1. Permasalahan B1: Peran Tenaga Pendidik

Pendidikan karakter saat ini pada umumnya terlalu dititikberatkan kepada


guru pendidikan Agama dan Bimbingan Konseling, dimana peran guru Agama disini
lebih condong ke pemberian materi saja dan BK hanya sebatas menangani masalah
tanpa adanya suatu tindakan menindaklanjuti. Hal ini mengakibatkan tidak adanya
efek atau pengaruh terhadap siswa melalui apa yang disampaikan oleh guru.

2. Permasalahan B2: Peran Orang Tua

Peran orang tua sangatlah penting dalam pendidikan karakter karena


biasanya anak lebih dekat dan lebih banyak menghabiskan waktu dengan orang
tua. Orang tua yang mampu menunjukkan wibawanya kepada sang anak adalah
Pola asuh orang tua yang diapresiasi oleh anak sebagai bimbingan dan dorongan
untuk membentuknya mengembangkan diri sebagai pribadi yang berkarakter.
Namun, masih sering dijumpai orangtua yang belum menyadari dan memahami
strategi pengembangan yang mengintegrasikan nilai-nilai karakter kedalam
aktivitas sehari-hari anak.

3. Permasalahan B3: Perilaku buruk Pelajar

Setelah dicermati ada banyak hal-hal buruk yang menggambarkan perilaku


anak khususnya pelajar saat ini. Sebagai contoh adanya kecurangan dalam ujian,
video mesum, penyalahgunaan narkotika, tawuran antar pelajar dan lain-lain.

7
BAB III

SOLUSI DAN PEMBAHASAN

1. Solusi dan Pembahasan Permasalahan B1: Peran Tenaga Pendidik

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional dijelaskan bahwa pendidik adalah tenaga kependidikan yang
berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta
berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan. Menurut Elkind, tenaga
pendidik akan melakukan suatu metode pendidikan yang bertujuan untuk
mempengaruhi karakter murid. Dengan kata lain tenaga pendidik bukan hanya
mengajarkan materi pelajaran tetapi juga mampu menjadi seorang teladan.

Berdasarkan permasalahan yang dibahas di atas, maka tentunya ada juga


strategi dan solusi yang dapat dilakukan untuk menangani hal tersebut. secara
umum strategi memiliki arti sebagai suatu garis besar haluan untuk bertindak
sebagai usaha dalam mencapai sasaran yang telah ditentukan. Strategi dalam
permasalahan diatas adalah dengan menanamkan pendidikan karakter, tenaga
pendidik setidaknya harus menggunakan prinsip keteladanan, menggunakan prinsip
rutinitas atau pembiasaan dan menggunakan prinsip kesadaran untuk bertindak
sesuai dengan nilai-nilai karakter.

Langkah-langkah yang dapat dilakukan yaitu menerapkan metode belajar


yang melibatkan partisipasi peserta didik secara aktif, menciptakan lingkungan
belajar yang kondusif, tidak membeda-bedakan peserta didiknya dengan kata lain
tidak ada anak yang terabaikan, membangun hubungan yang lebih aktif dan penuh
perhatian terhadap seluruh anak, dan menjadi contoh atau model yang baik dalam
berperilaku positif.

2. Solusi dan Pembahasan Permasalahan B2: Peran Orang Tua

Dari kamus Besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa,"orang tua adalah ayah
ibu kandung". Ada juga dikatakan oleh A.H.Hasanuddin menyatakan bahwa,"orang
tua adalah ibu bapak yang dikenal mula pertama oleh putra-putrinya". Dan

8
H.M.Arifin juga mengungkapkan bahwa "orang tua menjadi kepala keluarga". Orang
tua merupakan pendiri utama dan pertama bagi anak-anak mereka, karena dari
merekalah anak mula-mula menerima pendidikan. Dengan demikian bentuk
pertama dari pendidikan terdapat dalam keluarga. Pada umumnya pendidikan
dalam rumah tangga itu bukan berpangkal tolak dari kesadaran dan pengertian
yang lahir dari pengetahuan mendidik, melainkan secara kodrati suasana dan
strukturnya memberikan kemungkinan alami membangun situasi pendidikan.
Situasi pendidikan itu terwujud berkat adanya pergaulan dan hubungan pengaruh
mempengaruhi secara timbal balik antara orang tua dan anak. Orang tua atau ibu
dan ayah memegang peranan yang penting .

Namun,sering sekali ketika anak sudah mengikuti tentang pendidikan,


banyak sekali orang tua yang hanya menekankan pendidikan itu terhadap sekolah,
dan juga banyak oleh faktor pemikiran orang tua, pekerjaan, sehingga yang
membuat banyak orangtua yang hanya memberikan pendidikan itu melalui sekolah
tanpa memperhatikan pembelajaran anak-anaknya sehari-hari. Jadi pada
pemikiran ini sangat dibutuhkan adanya pembawa perubahan terhadap pemikiran
yang masih melandaskan pendidikan hanya sepenuhnya kepada sekolah ataupun
kepada guru yang hanya berkewajiban untuk mendidik anak-anak.

Jadi disini hal yang dapat dilakukan untuk mencapai sebuah perubahan,
menurut beberapa artikel jurnal yang sudah kami pahami,hal yang dapat dilakukan
ialah adanya perhatian pemahaman dari orang yang lebih memahami mengenai
pentingnya pendidikan terhadap anak .Dengan diadakannya sosialisasi pemahaman
lebih dalam mengenai tugas dan tanggung jawab orang tua terhadap anak-anak,
terutama dalam pendidikan.

3. Solusi dan Pembahasan Permasalahan B3: Perilaku Buruk Pelajar

Pelajar merupakan peserta didik yang mengikuti proses pendidikan dan


pembelajaran untuk meningkatkan pengetahuannya. secara umum dapat dipahami
bahwa pelajar merupakan individu individu yang ikut serta dalam proses belajar.
Ada juga beberapa para ahli yang mengemukakan bahwa pelajar merupakan setiap
orang yang terlibat dalam proses pendidikan untuk memperoleh pengetahuan
sepanjang hidupnya.

9
Berdasarkan permasalahan yang dibahas bahwa pada saat ini sebagian dari
pelajar di Indonesia memiliki perilaku yang negatif. Contohnya tawuran antar
pelajar, penyalahgunaan narkotika, dan perilaku buruk lainnya. Ada banyak hal
yang menjadi faktor penyebab perilaku perilaku tersebut. Yang mana faktor itu
adalah faktor keluarga; dan faktor lingkungan atau pergaulan; dan faktor individu.
Dilansir dari jurnal yang ditulis oleh Laily Handayani dari universitas Nahdlatul
ulama Surabaya Indonesia, keluarga merupakan salah satu penyebab terjadinya
pelajar mempunyai perilaku negatif yang terkait dengan hal-hal seperti kurangnya
perhatian orang tua, perceraian orang tua, dan faktor ekonomi. dalam faktor
lingkungan atau pergaulan hal ini bisa diakibatkan karena contohnya kondisi
lingkungan yang mengharuskan pelajar tinggal di pemukiman kos, dan dapat
dipastikan jika pemukiman ini lingkungannya kurang baik maka dapat
menyebabkan pelajar mempunyai perilaku yang negatif pula. Dalam faktor
individu, tentunya ini merupakan hal yang paling utama karena mengarah kepada
diri sendiri bagaimana dia menyikapi faktor dari luar, contohnya orang tua yang
sudah mengarahkan dan memberikan bimbingan serta perhatian kepada anak
tetapi respon anak malah menunjukkan sikap sebaliknya.

Adapun strategi yang paling utama yang dapat dilakukan untuk


permasalahan ini yaitu strategi pendekatan khusus terhadap pelajar tersebut.

Langkah-langkah dari strategi ini yaitu tenaga pendidik ataupun orang tua
memberikan pendekatan khusus terhadap pelajar Dengan memahami terlebih
dahulu bagaimana sikap dan perilaku yang sebenarnya dari anaknya itu. Jika anak
melakukan kesalahan, akan diberikan sanksi atau hukuman tetapi hukuman ini
haruslah yang mendidik.

10
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas maka dapat diambil kesimpulan bahwa
pendidikan karakter merupakan pendidikan yang sangat penting karena
berhubungan dengan akhlak dan moral. Ada tiga permasalahan yang diambil yaitu
permasalahan tentang peran tenaga pendidik, peran orang, dan permasalahan
selanjutnya yaitu tentang perilaku buruk pelajar. Dari banyaknya permasalahan
yang diambil dapat disimpulkan bahwa penyebab mendasar dari permasalahan ini
yaitu kembali kepada diri masing-masing para pelajar tersebut. Karena seberapa
kuat pun usaha dari tenaga pendidik maupun orangtua maupun instansi lainnya
untuk mendidik dan memberikan pendidikan karakter kepada setiap individu, jika
individu tersebut memberikan respon yang sebaliknya atau dengan kata lain tidak
menerima, maka dapat dipastikan pendidikan tersebut tidak terwujud dengan
baik. Namun ada juga solusi yang dapat dilakukan untuk menyadarkan anak atau
pelajar mengenai karakter. Contohnya seperti melakukan pendekatan secara
khusus.

B. Rekomendasi
Setelah mengetahui permasalahan mengenai pendidikan karakter diatas,
peran orang tua, tenaga pendidik dan juga lingkungan sangatlah mempengaruhi
karakter anak, oleh karena itu, baik orang tua dan tenaga pendidik harus lebih
memperhatikan karakter dan perilaku anaknya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Choli,Ifham.2020.Problematika Pendidikan Karakter Perguruan Tinggi.dalam Jurnal


Tahdzib Akhlaq No.v/1/2020. https://uia.e-jurnal.id dipetik pada 11 November
2021
Hidayat,Ade.2015.Persoalan Filsafat ilmu.
https://www.researchgate.net/publication/284442954 dipetik pada 11 November
2021
https://smkwidyanusantara.sch.id/read/5/pendidikan-karakter-pengertian-fungsi-
tujuan-dan-urgensinya
http://eprints.stainkudus.ac.id/70/5/5.%20Bab%202.pdf

12

Anda mungkin juga menyukai