Anda di halaman 1dari 6

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

PEMBUATAN NATA DE COCO

Nama : Ernita Linda S


No : 11
Kelas : X MIPA 4
Mapel : Biologi

Materi pokok : Archaeobacteria

Kelas : X/ semester 1

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan : Pertama I

Kompetensi Dasar : 2.2 Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis Archaeobacteria dan

Eubacteria dan peranannya bagi kehidupan

Indikator : Melakukan percobaan serta melaporkan hasilnya baik secara

lisan/tulisan tentang macam-macam bentuk koloni bakteri .

Materi pokok :

Nata De Coco adalah produk fermentasi oleh bakteri Acetobacter xylinum pada
substrat yang mengandung gula. Bakteri tersebut menyukai kondisi asam dan memerlukan
nitrogen untuk stimulasi aktifitasnya. Glukosa substrat sebagian akan digunakan bakteri
untuk aktifitas metabolisme dan sebagian lagi diuraikan menjadi suatu polisakarida yang
dikenal dengan “extracelluler selulose” berbentuk gel. Polisakarida inilah yang dinamakan
nata. Nata de coco merupakan jenis makanan yang diperoleh melalui fermentasi
Acetobacter xylinum. Makanan ini berbentuk padat, putih, transparan dan kenyal seperti
kolang-kaling. Produk ini biasanya dijual dalam bentuk nata di dalam syrup atau dalam
jelly. Selain itu nata de coo juga dapat digunakan sebagai bahan baku untuk audio.

Tujuan: 1. Untuk mengetahui cara pembuatan Nata de coco

Alat dan Bahan Alat Bahan

ALAT BAHAN

1. Panci 1. Air Kelapa

2. Saringan 2. Gula
3. Wadah Plastik 3. ZA

4. Pengaduk 4. Starter Nata De Coco

5. Kompor 5. Cuka Makan

6. Cerek Plastik

7. Kertas Karton

Langkah Kerja

1. Tuang air kelapa sebanya 100 ml ke dalam panci, sambil disaring


2. Setelah air kelapa dituangkan ke panci, air kelapa dipanaskan hingga mendidih
3. Setelah air kelapa mendidih, matikan kompor lalu masukan gula sebanyak 100 gram
kedalam air kelapa yang masih panas
4. Tambahkan ZA sebanyak setengah sendok makan kedalam air kelapa
5. Setelah itu tambahkan cuka sebanyak 3 tetes
6. Pindahkan air kelapa kedalam wadah
7. Tuangkan starter ke dalam sebuah gelas sebanyak 100 ml
8. Tuangkan starter ke dalam air kelapa yang sudah dingin
9. Aduk campuran starter dengan air kelapa
10. Tutupi wadah dengan Koran, tunggu hinggga 2 minggu

Pertanyaan

1. Dalam pembuatan Nata de coco, salah satu bahan yang digunakan adalah pupuk urea,
sebagaimana kita ketahui pupuk urea digunakan untuk bidang perindustrian. Apakah
pupuk urea yang digunakan dalam pembuatan nata de coco tidak berbahaya? Dan apa
fungsi pupuk urea dalam pembuatan nata de coco?
JAWAB:
Urea ( CH4N20 ) atau ZA aman dikonsumsi. Asal digunakan dalam kategori tara pangan
atau food grade bukan yang terkandung dalam pupuk. ZA singkatan dari zwavelzure
ammoniak, berasal dari bahasa Belanda yg berarti ammonium sulfat (NH4SO4). ZA
ditambahkan jumlahnya 3-5 gr per liter air kelapa untuk meningkatkan kinerja bakteri
Acetobacter xyllinum.

Tuliskan kesimpulan!
Peran bakteri Acetobacter xyinum dalam pembuatan nata de cococ adalah mengubah
gula air kelapa menjadi selulosa. Pembuatan nata de coco dengan menggunakan bakteri
Acetobacter xyllinum ini dilakukan dengan prinsip bioteknologi konvensional yaitu
fermentasi, sedangkan fungsi Urea ( CH4N20 ) atau ZA untuk meningkatkan kinerja
bakteri Acetobacter xyllinum.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
BENTUK BENTUK BAKTERI

Materi pokok : Eubacteria

Kelas : X/ semester 1

Alokasi waktu : 2 x 45 menit

Pertemuan : Kedua dan ketiga (II&III)

Kompetensi Dasar : 2.2 Mendeskripsikan ciri-ciri dan jenis-jenis Archaeobacteria dan


Eubacteria dan peranannya bagi kehidupan

Indikator : Melakukan percobaan serta melaporkan hasilnya baik secara lisan/tulisan


tentang macam-macam bentuk koloni bakteri

Materi pokok :

Bakteri merupakan makhluk hidup bersel satu yang berukuran sangat kecil dan mempunyai
bentuk yang beraneka ragam. Bakteri dapat berbentuk batang, spiral, atau bola. Bentuk tubuh
ini dapat dijadikan dasar klasifikasi bakteri. Bakteri hanya dapat diamati dengan
menggunakan mikroskop.

Bakteri mempunyai bentuk beraneka ragam, yaitu berbentuk batang, spiral, dan bola.
Sekumpulan bakteri dapat membentuk koloni. Contohnya, pada makanan yang telah busuk,
koloni bakteri dapat terlihat dalam bentuk cairan kental, lengket seperti lendir yang berwarna
putih kekuningan.

Tujuan: 1. Mengamati bentuk bakteri dan bentuk koloni bakteri

Alat dan Bahan Alat Bahan

ALAT BAHAN

1. Cawan petri 3 buah 1. Media agar


2.Kaca pembesar ( lup )
3. spidol
Langkah Kerja

1. Siapkan tiga cawan petri. Beri angka I, II, III. Lakukan dengan hati hati jangan sampai
cawan petri pecah.
2. Buatlah media agar, lalu tuangkan ke dalam cawan petri hingga setengahnya.
3. Letakkan ketiga cawan petri dalam keadaan terbuka di tempat berbeda. Cawan petri I
diletakkan di tempat lembab, misalnya dikamar mandi. Cawan petri II diletakkan
diruang laboratorium. Biarkan cawan petri di tempat masing-masing selama satu
minggu ( tujuh hari). Jangan lupa gunakan sarung tangan saat melakukan percobaan
tersebut.
4. Ambil setiap cawan petri dari tempat masing-masing dan lakukan pengamatan
terhadap pertumbuhan bakteri.
5. Amati dengan cermat dan teliti bentuk, ukuran, dan warna. Koloni yang tumbuh pada
setiap cawan petri menggunakan kaca pembesar.
6. Cucilah tangan dengan sabun hingga bersih setelah melakukan pengamatan untuk
mencegah kontaminasi bakteri.

Tabel pengamatan

NO. KOLONI GAMBAR BENTUK KETERANGAN


BAKTERI

1. Bacillus a. Monobacillus Basil (dari


a. Monobacillus batang tunggal bacillus)
b. Streptobacillus b. Streptobacillus berbentuk serupa
berkoloni membentuk tongkat pendek,
rantai silindris. Basil
dapat
bergandeng-
gandengan
panjang disebut
streptobasil,
bergandengan
dua-dua
disebut diplobasil
atau terlepas satu
sama lain.
2. Coccus a. Monococcus Kokus (dari
a. Monococcus bola tunggal coccus) adalah
b. Diplococcus b. Diplococcus bakteri yang
c. Streptococcus bola berkoloni dua- bentuknya serupa
d. Staphylococcus dua dengan bola-bola
e. Sarcina c. Streptococcus kecil. Bentuk
bola berkoloni kokus ini ada
membentuk rantai yang bergandeng
d. Staphylococcus an panjang yang
bola berkoloni seperti serupa dengan tali
buah anggur leher disebut
e. Sarcina streptokokus, ada
bola berkoloni yang
membentuk kubus bergandengan
dua-dua disebut
diplokokus, ada
yang
mengelompok
empat disebut
tetrakokus, yang
bentuknya
mengelompok
meupakan untaian
disebut
stafilakokus,
sedangkan kokus
yang
mengelompok
serupa kubus
disebut sarsina.
3. Spirilum a. Spirilum Spiril (dari
a. Spirilum bentuk lengkung lebih spirillum) adalah
b. Spirochaeta dari setengah baktrei yang
c. Comma lingkaran bengkok atau
b. Spirochaeta berbengko-
bentuk lengkung bengkok
seperti kumparan serupa spiral.
c. Comma bentuk Golongan ini
lengkung kurang dari paling sedikit
setengah lingkaran ditemukan
dibandingk an
dengan
golongan kokus
maupun golongan
basil.

Diskusikan!!!!!!

1. Bagaimanakah bentuk-bentuk koloni bakteri pada Pengamtan yang telah dilakukan?


a. Monobacillus : berbentuk batang tunggal
b. Streptobacillus : berkoloni membentuk rantai
a. Monococcus : berbentuk bola tunggal
b. Diplococcus : bola berkoloni dua-dua
c. Streptococcus : bola berkoloni membentuk rantai
d. Staphylococcus : bola berkoloni seperti buah anggur
e. Sarcina : bola berkoloni membentuk kubus
a. Spirilum : bentuk lengkung lebih dari setengah lingkaran
b. Spirochaeta : bentuk lengkung seperti kumparan
c. Comma : bentuk lengkung kurang dari setengah lingkaran
2. Berdasarkan bentuknya, termasuk golongan apa bakteri yang Anda temukan itu?

Bacillus

Basil (dari bacillus) berbentuk serupa tongkat pendek, silindris. Basil dapat
bergandeng-gandengan panjang disebut streptobasil, bergandengan dua-dua
disebut diplobasil atau terlepas satu sama lain.

Coccus

Kokus (dari coccus) adalah bakteri yang bentuknya serupa dengan bola-bola
kecil. Bentuk kokus ini ada yang bergandeng an panjang yang serupa dengan tali
leher disebut streptokokus, ada yang bergandengan dua-dua disebut diplokokus, ada yang
mengelompok empat disebut tetrakokus, yang bentuknya mengelompok
meupakan untaian disebut stafilakokus, sedangkan kokus yang mengelompok
serupa kubus

Spirilum

Spiril (dari spirillum) adalah baktrei yang bengkok atau berbengko-bengkok


serupa spiral. Golongan ini paling sedikit ditemukan dibandingk an dengan
golongan kokus maupun golongan basil.

Anda mungkin juga menyukai