Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu
Dasar Keperawatan II (IDK II),
dosen Dini Puspodewi, S.Tr.A.K., M. Imun
Disusun Oleh:
6. Sartika Dewi
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN 1 B
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “BAKTERIOLOGI” ini
tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi
tugas Mata Kuliah Keperawatan Dasar II.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................3
BAB I............................................................................................................3
A. Latar Belakang...................................................................................3
B. Tujuan.................................................................................................3
C. Manfaat...............................................................................................3
BAB II...........................................................................................................3
A. Pengertian Bakteri................................................................................3
B. Ciri–Ciri Bakteri..................................................................................3
C. Bentuk Bakteri.....................................................................................4
D. Morfologi Pada Bakteri.......................................................................5
E. Struktur Bakteri....................................................................................6
F. Klasifikasi..........................................................................................10
G. Fisiologi Bakteri................................................................................13
H. Pertumbuhan Bakteri.........................................................................17
BAB III.......................................................................................................19
A. Kesimpulan.......................................................................................19
B. Saran.................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA................................................................................19
iv
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
6
BAB II
PEMBAHASAAN
A. Pengertian Bakteri
Bakteri merupakan organisme bersel tunggal mikroskopis yang tumbuh
subur di lingkungan yang beragam. Mereka dapat hidup di dalam tanah, lautan, dan
bahkan hidup di usus manusia. Hubungan bakteri dengan manusia sangat komplek.
Karena terkadang keduanya saling membantu, dengan mengentalkan susu menjadi
yogurt, atau membantu pencernaan kita. Dilain waktu, bakteri juga dapat merusak
yang dapat menyebabkan penyakit seperti pneumonia dan MRSA.
B. Ciri–Ciri Bakteri
Bakteri memiliki ciri-ciri yang membedakannnya dengan mahluk hidup lain
yaitu :
1. Organisme multiselluler
2. Prokariot (tidak memiliki membran inti sel )
3. Umumnya tidak memiliki klorofil
4. Memiliki ukuran tubuh yang bervariasi antara 0,12 s/d ratusan mikron umumnya
memiliki ukuran rata-rata 1 s/d 5 mikron.
5. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam
6. Hidup bebas atau parasit
7. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau
gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan
8. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung
peptidoglikan
C. Bentuk Bakteri
Bentuk dasar bakteri terdiri atas bentuk bulat (kokus), batang (basil), dan
spiral (spirilia) serta terdapat bentuk antara kokus dan basil yang disebut kokobasil.
Berbagai macam bentuk bakteri sebagai berikut:
7
1. Bakteri Kokus
c. Tetrakokus yaitu empat sel bakteri bulat yang berdempetan berbentuk segi
empat
d. Sarkina yaitu delapan sel bakteri bulat yang berdempetan membentuk kubus
f. Stapilokokus yaitu lebih dari empat sel bakteri kokus berdempetan seperti
buah anggur
2. Bakteri Basil
3. Bakteri Spirilia
c. Vibrio yaitu bentuk sel seperti tanda baca koma seperti di makanan, tanah,
air, udara, dalam tubuh makhluk hidup dan bahkan di tempat yang sangat
ekstrim seperti di dalam magma.
8
D. Morfologi Pada Bakteri
Bentuk Bakteri, Sel-sel bakteri memiliki beberapa bentuk. Menurut
morfologinya bakteri dapat dibedakan menjadi 3 bentuk utama, yaitu:
a. Basil tunggal (Monobasil), yaitu bakteri yang hanya berbentuk satu batang
tunggal, misalnya Salmonella typhi penyebab penyakit tifus.
9
3. Bakteri berbentuk spiral (Spirillum)
Bakteri berbentuk melilit atau spiral ada tiga macam bentuk spiral, yaitu
sebagai berikut:
a. Spiral, yaitu golongan bakteri yang bentuknya seperti spiral yang sel
tubuhnya kaku, misalnya Spirillum.
b. Vibrio atau bentuk koma yang dianggap sebagai bentuk spiral tak sempurna,
misalnya Vibrio cholerae penyebab penyakit kolera.
c. Spirochaeta, yaitu golongan bakteri berbentuk spiral yang bersifat lentur.
pada saat bergerak tubuhnya dapat memanjang dan mengerut.
E. Struktur Bakteri
Perlu anda ketahui struktur bakteri terdapat kurang lebih terdapat 12 jenis,
diantara sebagai berikut:
10
1. Kapsul dan Lapisan Lendir
Kapsul adalah selaput licin yang terdiri dari polisakarida dan terletak di
luar dinding sel. Kapsul merupakan bagian asesori dari bakteri berfungsi
melindungi bakteri dari suhu atau kondisi lingkungan yang ekstrim dan sebagai
tempat penumbunan nutrien.. Tidak semua sel bakteri memiliki kapsul. Hanya
bakteri yang patogen yang memiliki kapsul.
2. Flagela
Alat gerak pada bakteri berupa flagela atau bulu cambuk adalah struktur
berbentuk batang atau spiral yang menonjol dari dinding sel. Flagela
memungkinkan bakteri bergerak menuju kondisi lingkungan yang
menguntungkan dan menghindar dari lingkungan yang merugikan bagi
kehidupannya.
b. Lofotrik: bakteri yang pada satu ujungnya memiliki lebih dari satu flagel.
c. Amfitrik: bakteri yang pada kedua ujungnya hanya terdapat satu buah flagel.
3. Dinding Sel
11
Fungsi dinding sel pada prokaryota, adalah melindungi sel dari tekanan
turgor yang disebabkan tingginya konsentrasi protein dan molekul lainnya
dalam tubuh sel dibandingkan dengan lingkungan di luarnya. Dinding sel
bakteri berbeda dari organisme lain.
4. Membran Sel
5. Sitoplasma
6. Granula
7. Kromosom
12
dan dapat berinteraksi dengan struktur sitoplasma lainnya, salah satunya
ribosom.
8. Vakuola Gas
Fimbria adalah tabung protein yang menonjol dari membran pada banyak
spesies dari Proteobacteria. Fimbria umumnya pendek dan terdapat banyak di
seluruh permukaan sel bakteri. Struktur pili mirip dengan fimbria dan ada di
permukaan sel bakteri
10. Plasmid
11. Ribosom
12. Endospora
Endospora bentuk istirahat dari beberapa jenis bakteri gram positif dan
terbentuk didalam sel bakteri jika kondisi tidak menguntungkan bagi
kehidupan bakteri. Endospora mengandung sedikit sitoplasma, materi
genetik, dan ribosom.
13
Dinding endospora yang tebal tersusun atas protein dan menyebabkan
endospora tahan terhadap kekeringan, radiasi cahaya, suhu tinggi dan zat
kimia. Jika kondisi lingkungan menguntungkan endospora akan tumbuh
menjadi sel bakteri baru, misal pada bakteri Clostridium dan Basilus.
F. Klasifikasi
Klasifikasi bakteri disini dilakukan atas dasar bentuk, dinding sel,
flagelata, nutrisi dan morfologi, berikut penjelasannya :
1. Berdasarkan Bentuk
a. Cocci, jenis bakteri ini berbentuk uniseluler, bulat atau elips. Kemungkinan
mereka dapat tetap sebagai sel tunggal atau dapat berkumpul bersama.
Mereka adalah sebagai berikut :
c. Bacilli, ini merupakan bakteri yang berbentuk silinder atau badang yang
tetap tunggal atau berpasangan. Contoh: Bacillus cereus
14
d. Vibro, vibro merupakan bakteri melengkung berbentuk tanda koma dan
diwakili oleh satu genus. Contoh Vibro cholerae.
2. Berdasarkan Nutrisi
3. Berdasarkan Dinding Sel
15
b. Gram negatif: – mereka tidak mempertahankan pewarnaan gram, tetapi
mereka mengambil warna merah dari pewarna penghitung.Contoh: –
Saffranin (Escherichia coli)
f. Bakteri termofilik : Bakteri jenis ini dapat bertahan hidup pada suhu yang
lebih tinggi dan dapat bertahan pada suhu pasteurisasi. Contoh:
Clostridium, Bacillus.
16
d. Amphitrichous: Banyak flagela yang timbul dari kedua ujung sel
bakteri. Contoh: Rhodospirillum rubrum.
e. Peritrichous : Flagela terdistribusi merata di seluruh sel bakteri. Contoh:
Bacillus.
G. Fisiologi Bakteri
1. Sumber Energi
a. Fotofora Bakteri
b. Kimiatropik Bakteri
17
1) Bakteri aerob atau murni aerob
2) Bakteri anaerob
2. Sumber Karbon
3. Faktor-Faktor Pertumbuhan
18
vitamin) sebagai asam paraminobenzoic adalah suatu faktor pertumbuhan
dalam bakteri jumlah besar, dan memungkinkan sintesa dasar purin dan
pirimidin.
c. Anti bakteri yang disebut sulfamilamida adalah suatu struktural analogi faktor
pertumbuhan yang bisa digunakan dalam rantai sintesa. Dapat menghentikan
metabolis sintesa. Adalah anti bakteri yang dapat bertidak melalui struktural
analogi, bakteri bebas dengan dasar purin dan pirimidin yang dapat membelah
sendiri.
4. Sumber Nitrogen
5. Faktor-Faktor Fisio-Kimia
a. Temperatur suhu
1) Bakteri mesofilik hidup pada berbagai suhu antara 20°C dan 37°C
dengan optimal suhu sampai 37°C.
19
3) Bakteri sirofilik, senang pada suhu dingin, pada temperatur 4°C - 0°C,
namun pada matabolisme yang jelas dan terlihat.
b. pH Bakteri
c. Kadar oksigen
20
laku yang berbeda. Ketika bakteri berkembang dengan sendirinya pada suatu
permukaan; adalah bakteri MURNI AEROB. Jika bakteri berkembang
dengan sendirinya pada kedalaman dimana sangat sedikit O ; adalah bakteri
MURNI ANAEROB. O2 nya adalah racun.
d. Kadar CO2
H. Pertumbuhan Bakteri
21
pada spektropotometer, penghitungan dengan menggunakan mikroskop dengan
syarat seluruh bakteri telah terhitung apakah bakteri itu terlihat atau tidak.
1. Karakteristik Pertumbuhan
22
c. Fase III: Fase pertumbuhan eksponensial: seluruh skema berjalan,
menilai pertumbuhan lebih meningkat untuk kondisi, jumlah bakteri yang
bertambah pada kemajuan geometris.
d. Fase IV: Fase penurunan: menilai pertumbuhan yang akan berkurang dan
ditemukan kembali oleh basis baru. Itu adalah akhir dari fase eksponensial.
f. Fase VI : Fase lisis : sesuai usia media kultur. Memungkinkan menjadi lebih
atau berkurang nya intens/kekuatan, mengikuti beberapa jenis bakteri.
Ketika media aus/lelah, tidak mempunyai lebih pertumbuhan aktif.
Berhentinya pertumbuhan adalah jatuh tempo yang mempunyai kelelahan
substansi nutrisi, modifikasi kondisi metabolis, akumulasi produksi racun.
Jika kita memelihara media/lingkungan yang sehat, mungkin kita selalu
pada pertumbuhan eksponensial.
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
24
25
DAFTAR PUSTAKA
https://www.murid.co.id/struktur-bakteri/
https://doktermu.net/bakteriologi/fisiologi-bakteri.html
26