Anda di halaman 1dari 15

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA

PEMBANGUNAN EKONOMI
Dibuat Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Pancasila

Dosen Pengampu :
AMIRUDDIN, S.HI., M.H.

Disusun Oleh :
Kelompok IV

Nama NPM
A.Faiq Raymadhana : 22.11.1303
Fatimah : 22.11.1314
Muhammaad Husin Qaderi : 22.11.1326
Mia Amelia : 22.11.1346
Ahmad Rifa’i : 22.11.1353
Ilham Nur Rizki : 22.11.1366

PROGRAM STUDY AHWAL AL SYAKHSIYYAH


FAKULTAS SYARIAH
INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM
MARTAPURA
2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan hidayah-nya serta nikmat berupa kesehatan sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah mata kuliah PANCASILA tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam juga tidak lupa dihaturkan kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, beserta para keluarga, sahabat, kerabat, dan para penggikut
beliau dari dulu sekarang hingga akhir zaman kelak.
Kami menggucapkan terimakasih kepada bapak dosen, AMIRUDDIN,
S.H.I., M.H. yang telah membimbing serta memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai bidang studi yang kami tekuni. Kami
juga menggucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
pengetahuannya sehingga kami mampu menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat, kami nantikan
demi kesempurnaan makalah ini. Makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan
tentang pengetahuan PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA
PEMBANGUNAN EKONOMI bagi para pembaca dan terutama diri kami
sendiri.

Martapura, 13 Desember 2022

Kelompok IV

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 2
A. Pancasila .............................................................................................. 3
B. Paradigma ............................................................................................ 4
C. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi ....................... 4
D. Sistem Ekonomi Pancasila ................................................................... 6
E. Ciri-Ciri Ekonomi Pancasila ..................................................................... 8
F. Perbandingan Ekonomi Pancasila dan Ekonomi Lainnya .................... 9
BAB III PENUTUP ........................................................................................ 10
A. Simpulan .............................................................................................. 10
B. Saran..................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Ada beberapa
hal yang perlu masa zaman dahulu terkait sejarah Indonesia sebelum proses
dan setelah perumusan pancasila sebagai dasar negara. Hal ini berkaitan
dengan perjuangan kerajaan dalam mempertahankan ekstitensi bangsa
indonesia. Adapun kerajaan dan masa kebangkitan seperti kerajaan kutai,
sriwijaya, majapahit, dan masa kebangkitan indonesia.1
Pancasila juga merupakan sebagai dasar Negara bangsa Indonesia hingga
sekarang telah mengalami perjalanan waktu yang tidak sebentar, dalam rentang
waktu tersebut banyak hal atau peristiwayang terjadi menemani perjalanan
Pancasila, sehingga berdirilah Pancasila seperti sekarang ini didepan semua
bangsa Indonesia. Mulai peristiwa pertama saat pancasila dicetuskan sudah
menuai banyak konflik diinternal para pencetusnya hingga sekarang pun di era
reformasi dan globalisasi.
Pancasila masih hangat diperbincangkan oleh banyak kalangan
berpendidikan terutama kalangan Politikdan mahasiswa. Kebanyakan dari para
pihak yang memperbincangkan masalah Pancasila adalah mengenai awal
dicetuskan nya Pancasila tentang sila pertama. Memang dari sejarah awal
perkembangan bangsa Indonesia dapat kita lihat bahwa komponen
masyarakatnya terbentuk dari dua kelompok besar yaitu kelompok gamais
dalam hal ini didominasi oleh kelompok agama Islam dan yang kedua adalah
kelompok Nasionalis. Kedua kelompok tersebut berperan besar dalam
pembuatan rancangan dasar Negara kita tercinta ini.
Maka, setelah banyak aspek memperbincangkan pancasila sebagai dasar
Negara ini dibuat sebagai catatan perjalanan Pancasila dari jaman ke jaman,
agar kita senantiasa tidak melupakan sejarah pembentukan Pancasila sebagai

1
Maulana Arafat Lubis, pembelajaran PPKn di SD/MI Implementasi pendidikan abad ke
21 ( Medan: Akasha Sakti, 2018), hlm. 5.)

1
dasar Negara, dan juga dapat digunakan untuk rnenjadi penengah bagi pihak
yang sedang berbeda pendapat tentangdasar Negara supaya ke depan kita tetap
seperti semboyan kita yaitu "Bhinneka Tunggal Ika". Terutama hal tersebut
dalam penerapan nya dalam kehidupan kita, Termasuk di lingkungan sekitar
kita.

B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Pancasila ?

2. Apa Pengertian Paradigma ?

3. Bagaimana Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi ?

4. Apa Saja Sistem Ekonomi Pancasila ?

5. Apa Saja Ciri-Ciri Ekonomi Pancasila ?

6. Apa Saja Perbandingan Ekonomi Pancasila ?

C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan penulisan diatas, tujuan dalam penulisan ini adalah :

1. Untuk Mengetahui Pengertian Pancasila.

2. Untuk Mengetahui Pengertian Paradigma.

3. Untuk Mengetahui Bagaimana Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan

Ekonomi.

4. Untuk Mengetahui Apa Saja Sistem Ekonomi Pancasila.

5. Untuk Mengetahui Apa Saja Ciri-Ciri Ekonomi Pancasila.

6. Untuk Mengetahui Apa Saja Perbandingan Ekonomi Pancasila.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengerian Pancasila
Pancasila berasal dari Bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua kata,
yaitu ‘Panca’ yang berarti Lima, dan ‘Sila’ yang berarti Dasar, asa atau prinsip.
Jadi Pancasila dapat dikatan Lima Dasar, dan Lima Asas atau Lima Prinsip.
Kelima Dasar, Asas, dan Prinsip tersebut telah menjadi rumusan dan pedoman
kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh Rakyat Indonesia.
Pancasila dijadikan sebagai dasar Negara Indonesia berdasarkan
pernyataan dalam Pembukaan UUD 1945 Alinea IV bahwa ”Negara Republik
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan Yang Beradil Dan Beradab, Persatuan Indonesia,
Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam
Permusyawaran Perwakilan, serta mewujudkan suatu Keadilan Sosial Bagi
Seluruh Rakyat Indonesia”. Nama pancasila ini terdiri dari dua kata sansekerta.
Panca berarti lima dan sila berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan
rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat
Indonesia. Menurut Notonegoro Pancasila adalah dasar falsafah negara
Indonesia, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa Pancasila merupakan
dasar falsafah dan ideologi negara yang diharapkan menjadi pandangan hidup
bangsa Indonesia sebagai pemersatu, lambang persatuan dan kesatuan serta
sebagai pertahanan bangsa dan negara Indonesia.
Menurut Muhammad Yamin Pancasila berasal dari kata panca yang
berarti lima dan sila yang berarti sendi, asas, dasar, atau pengaturan tingkah
laku yang penting dan baik. Dengan demikian pancasila merupakan lima dasar
yang berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.
Menurut Ir. Soekarno pancasila adalah isi jiwa bangsa Indonesia yang turun
menurun yang sekian abad lamanya terpendam bisu oleh kebudayaan barat.
Dengan demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi lebih luas lagi,
yakni falsafah bangsa Indonesia.2

2
Ronto, Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara, (Jakarta: PT Balai Pustaka,
2012), hlm.1.

3
B. Pengertian Paradigma
Istilah Paradigma pada awalnya berkembang dalam dunia Ilmu
Pengetahuan, terutama dalam kaitannya dengan Filsafat Ilmu Pengetahuan.
Secara Terminologis tokoh yang mengembangkan istilah tersebut dalam dunia
Ilmu Pengetahuan adalah Thomas S. Khun dalam bukunya yang berjudul “The
Structure of Scientific Revolution”, paradigma juga merupakan suatu asumsi-
asumsi dasar dan asumsi-asumsi Teoritis yang umum (Merupakan suatu
sumber nilai).3 Sehingga merupakan suatu sumber hukum-hukum, metode,
seru penerapan dalam Ilmu Pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat,
ciri, serta karakter Ilmu Pengetahuan itu sendiri.
Paradigma itu sendiri juga merupakan asumsi-asumsi nilai (Merupakan
suatu nilai) sehingga sumber hukum, metode, serta penerapan dalam Ilmu
Pengetahuan yang menentukan sifat, ciri, dan jugs karakter Ilmu Pengetahuan
sendiri. Arti paradigma ditinjau dari asal-usul dari beberapa bahasa
diantaranya, menurut Bhasa Inggris Paradigma berarti lingkungan. Sedangkan
menurut Bahasa Yunani Paradigma yakni ‘Para’ yang berarti disamping,
disebelah, dan dikenal. Kemudian menurut kamus Psikologi Paradigma
diartikan sebagai satu model atau pola untuk mendemostrasikan semua fungsi
yang memungkinkan dari apa yang tersajikan.
Ilmu Pengetahuan sifatnya sangat dinamis, hal ini disebabkan oleh
semakin banyaknya hasil-hasil penelitian manusia, sehingga dalam
perkembangannya terdapat suatu kemungkinan yang sangat besar ditemukan
kelemahannya pada teori telah ada.

C. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi


Sesuai dengan paradigma pancasila dalam pembangunan ekonomi maka
sistem dan pembangunan ekonomi berpijak pada nilai moral daripada
pancasila. Secara khusus, sistem ekonomi harus mendasarkan pada dasar

3
Ani Sri Rahayu, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ( Jakarta: Bumi Aksara,
2017), hlm. 38.

4
moralitas ketuhanan (sila I Pancasila) dan kemanusiaan (sila II Pancasila). Hal
ini untuk menghindari adanya persaingan bebas. Ekonomi yang humanistik
mendasarkan pada tujuan demi menyejahterakan rakyat luas. Sistem ekonomi
tidak hanya mengejar pertumbuhan, tetapi demi kesejahteraan seluruh bangsa.
Tujuan ekonomi adalah memenuhi kebutuhan manusia agar manusia menjadi
lebih sejahtera. Oleh karena itu, kita harus menghindarkan diri dari persaingan
bebas dan monopoli yang berakibat pada penderitaan manusia dan penindasan
atas manusia satu dengan lainnya. Negara kita melangsungkan ekonomi
berasas kekeluargaan.Pancasila sebagai paradigma pengembangan ekonomi
lebih mengacu pada Sila Keempat Pancasila. Sementara pengembangan
ekonomi lebih mengacu pada pembangunan Sistem Ekonomi Indonesia.
Dengan demikian menunjuk pada pembangunan Ekonomi Kerakyatan atau
pembangunan Demokrasi Ekonomi atau pembangunan Sistem Ekonomi
Indonesia atau Sistem Ekonomi Pancasila.Mubyarko telah mengembangkan
ekonomi kerakyatan yaitu ekonomi yang humanistis.
Dalam Ekonomi Kerakyatan, politik atau kebijakan ekonomi harus
untuk sebesarbesar ke makmuran atau kesejahteraan rakyat-yang harus mampu
mewujudkan perekonomian nasional yang lebih berkeadilan bagi seluruh
warga masyarakat (tidak lagi yang seperti selama Orde Baru yang telah
berpihak pada ekonomi besar/konglomerat). Politik Ekonomi Kerakyatan yang
lebih memberikan kesempatan, dukungan, dan pengembangan ekonomi rakyat
yang mencakup koperasi, usaha kecil, dan usaha menenga55h sebagai pilar
utama pembangunan ekonomi nasional. Oleh karena itu, perekonomian
diselenggarakan sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan.
Bangun badan usaha yang cocok ini adalah koperasi. Ekonomi Rakyat akan
mampu mengembangkan program-program pemerintah daerah yang konkrit di
era otonomi daerah yang lebih mandiri dan lebih mampu menciptakan
pembangunan daerah yang berkeadilan dan merata. Dengan demikian,
Ekonomi Kerakyatan akan mampu memberdayakan daerah atau rakyat dalam
perekonomian, sehingga lebih berkeadilan, demokratis, transparan, dan
partisipatif. Dalam Ekonomi Rakyat, Pemerintah Pusat (Negara) yang

5
demokratis berperan menegakkan kepatuhan terhadap peraturan-peraturan
yang melindungi warga negara atau meningkatkan kepastian hukum. Pancasila
Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Ekonomi Sesuai dengan Paradigma
Pancasila dalam pembangunan ekonomi, sistem ekonomi harus mendasarkan
pada moralitas ketuhanan, dan kemanusiaan. Hal itu bertujuan untuk
mensejahterakan rakyat secara keseluruhan. Pengembangan ekonomi harus
mampu menghindarkan diri dari monopoli serta persaingan bebas yang
nantinya akan memberikan keuntungan besar pada pihak-pihak yang kuat
dalam bidang ekonomi. Sedangkan, pengusaha-pengusaha kecil akan
dirugikan dengan adanya sistem persaingan bebas dalam perekonomian. Sesuai
dengan UUD 1945 pasal 33, menyebutkan bahwa sistem persaingan bebas dan
monopoli dilarang dalam perekonomian. Mengenai pasal 33 ini, penjelasan
UUD 1945 menyatakan: “Dalam Pasal 33 tercantum dasar demokrasi ekonomi,
produksi dikerjakan oleh semua, untuk semua dibawah pimpinan atau
penilikan anggota-anggota masyarakat.” Oleh sebab itu sistem perekonomian
negara harus mengutamakan kesejahteraan rakyat. Masyarakat pun harus ikut
andil dalam kegiatan pembangunan ekonomi. Sedangkan pemerintah
berkewajiban memberikan pengarahan dan bimbingan terhadap pertumbuhan
ekonomi yang sehat bagi perkembangan dunia usaha.4

D. Sistem Ekonomi Pancasila


Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) merupakan sistem ekonomi yang digali
dan dibangun dari nilai-nilai yang dianut dalam masyarakat Indonesia.
Beberapa prinsip dasar yang ada dalam SEP tersebut antara lain berkaitan
dengan prinsip kemanusiaan, nasionalisme ekonomi, demokrasi ekonomi yang
diwujudkan dalam ekonomi kerakyatan, dan keadilan. Sebagaimana teori
ekonomi Neoklasik yang dibangun atas dasar faham liberal dengan
mengedepankan nilai individualisme dan kebebasan pasar (Mubyarto, 2002:
68), SEP juga dibangun atas dasar nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat

4
Budiyono, Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi ( Bandung: Alfabeta, 2012),
hlm. 168

6
Indonesia, yang bisa berasal dari nlai-nilai agama, kebudayaan, adat-istiadat,
atau norma-norma, yang membentuk perilaku ekonomi masyarakat Indonesia.
Suatu perumusan lain mengatakan bahwa : " Dalam Demokrasi Ekonomi yang
berdasarkan Pancasila harus dihindarkan hal-hal sebagai berikut: Sistem free
fight liberalism yang menumbuhkan eksploitasi terhadap manusia dan bangsa
lain yang dalam sejarahnya di Indonesia telah menimbulkan dan
mempertahankan kelemahan structural ekonomi nasional dan posisi Indonesia
dalam perekonomian dunia. Sistem etatisme dalam arti bahwa negara berserta
aparatus ekonomi negara bersifat dominan, mendesak dan mematikan potensi
serta daya kreasi unit-unit ekonomi diluar sektor negara. Persaingan tidak sehat
serta pemusatan kekuatan ekonomi pada satu kelompok dalam berbagai bentuk
monopoli dan monopsoni yang merugikan masyarakat dan cita-cita keadilan
sosial." (GBHN 1993). Seorang pakar senior mengatakan bahwa terdapat 5 ciri
pokok dari sistem ekonomi Pancasila menurut (Mubyarto, 1981) yaitu :
1. Pengembangan koperasi menggunakan insentif sosial dan moral
2. Komitmen pada upaya pemerataan
3. Kebijakan ekonomi nasionalis
4. Keseimbangan antara perencanaan terpusat
5. Pelaksanan secara terdesentralisasi
Landasan ekonomi perlu dikokohkan untuk memungkinkan
pertumbuhan selanjutnya. Oleh karena itu, Emil Salim juga memberikan
konsepsi tentang sitem ekonomi pancasila sebagai berikut:
a. Manusia pancasila harus menyeimbangkan antara kerja dengan doa
sebagai makhluk yang berketuhanan, berprikemanusiaan, berkedaulatan
rakyat, berkeadilan sosial dan berkebangsaan.
b. Ekonomi pancasila tidak mentolerir cara-cara produksi yang
mengeksploitasi sesama manusia.
c. Sistem ekonomi yang memungkinkan pengembangan unsur kemanusiaan
dan memperoleh akar yang kuat dalam hati sanubari masyarakat
Indonesia.
d. Sistem ekonomi yang cenderung berada ditengah antara sistem ekonomi

7
terpimpin dengan sistem ekonomi pasar dalam posisi equilibrum.
e. Sistem ekonomi yang secara ideologis menganut paham demokrasi
ekonomi asas perikehidupan keseimbangan.
f. Sebuah sistem ekonomi yang mengarahkan perkembangan ekonomi ke
arah yang sesuai dengan prioritas dalam perencanaan.
g. Sistem ekonomi yang memiliki unsur pasar bekerja aktif dan mekanisme
harga terpakai untuk alokasi sumber-sumber dana dan faktor produksi.
Sumber lain, sistem ekonomi Indonesia mengacu pada nilai-nilai Pancasila
sebagai ideologi bangsa Indonesia yang tujuannya adalah mewujudkan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

E. CIRI-CIRI EKONOMI PANCASILA

1. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara atau pemerintah.
Terdapat pula pada UUD 1945 pasal 33 Ayat 2. Yang berbunyi "Cabang-
cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh negara". Contoh hajat hidup orang banyak
yakni: air, bahan bakar minyak atau BBM, pertambangan atau hasil bumi,
dan lain sebagainya.
2. Peran Negara adalah penting namun tidak dominan, dan begitu juga
dengan peranan pihak swasta yang posisinya penting namun tidak
mendominasi. Sehingga tidak terjadi kondisi sistem ekonomi liberal
maupun sistem ekonomi komando. Kedua pihak yakni pemerintah dan
swasta hidup beriringan, berdampingan secara damai dan saling
mendukung.
3. Masyarakat adalah bagian yang penting dimana kegiatan produksi
dilakukan oleh semua untuk semua serta dipimpin dan diawasi oleh
anggota masyarakat.
4. Modal ataupun buruh tidak mendominasi perekonomian karena didasari
atas -asas kekeluargaan antar sesama manusia.

8
F. Perbandingan Ekonomi Pancasila Dengan Ekonomi Lainnya

Sistem ekonomi yang berdasar pancasila berbeda dengan sistem ekonomi


liberal yang hanya menguntungkan individu-individu tanpa perhatian pada
manusia lain. Sistem ekonomi demikian juga berbeda dengan sistem ekonomi
dalam sistem sosialis yang tidak mengakui kepemilikan individu. Kapitalisme
atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa pemilik modal bisa
melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip
tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna
keuntungan bersama, tapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-
besaran untung kepentingan-kepentingan pribadi. Ekonomi Liberal ialah
sebuah sistem dimana adanya kebebasam baik untuk produsen maupun
konsumen untuk berusaha yang didalamnya tidak ada campur tangan
pemerintah untuk mempengaruhi mekanisme pasar, jadi semua mekanisme
pengaturan harga diserahkan ke pasar (tergantung mekanisme supply dan
demand).
Ekonomi Sosial adalah sumber daya ekonomi atau faktor produksi
diklaim sebagai milik Negara. Sistem ekonomi yang seluruh kegiatan
ekonominya direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pemerintah secara
terpusat. Sistem ini lebih menekankan pada kebersamaan masyarakat dalam
menjalankan dan memajukan perkonomian. Imbalan yang diterimakan pada
orang perorangan didasarkan pada kebutuhannya, bukan berdasarkan jasa yang
dicurahkan.5

5
Laksono Tri Agung dkk., "Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Ekonomi",
Tugas Laporan Akhir Program Studi S1 Akuntansi Universitas Serang Raya, 2017

9
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
1. Pengerian Pancasila, Pancasila berasal dari Bahasa Sansekerta yang terdiri
dari dua kata, yaitu ‘Panca’ yang berarti Lima, dan ‘Sila’ yang berarti
Dasar, asa atau prinsip. Jadi Pancasila dapat dikatan Lima Dasar, dan Lima
Asas atau Lima Prinsip.Pengertian Paradigma.
2. Istilah Paradigma pada awalnya berkembang dalam dunia Ilmu
Pengetahuan, terutama dalam kaitannya dengan Filsafat Ilmu Pengetahuan.
3. Pancasila sebagai paradigma pembangunan ekonomi. Sesuai dengan
paradigma pancasila dalam pembangunan ekonomi maka sistem dan
pembangunan ekonomi berpijak pada nilai moral daripada pancasila.
Secara khusus, sistem ekonomi harus mendasarkan pada dasar moralitas
ketuhanan (sila I Pancasila) dan kemanusiaan (sila II Pancasila).
4. Sistem Ekonomi Pancasila Sistem Ekonomi Pancasila (SEP) merupakan
sistem ekonomi yang digali dan dibangun dari nilai-nilai yang dianut dalam
masyarakat Indonesia.

Ciri-Ciri Ekonomi Pancasila

1. Yang menguasai hajat hidup orang banyak adalah negara atau


pemerintahTerdapat pula pada UUD 1945 pasal 33 Ayat 2. Yang
berbunyi "Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang
menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara". Contoh
hajat hidup orang banyak yakni: air, bahan bakar minyak atau BBM,
pertambangan atau hasil bumi, dan lain sebagainya.
2. Peran Negara adalah penting namun tidak dominan, dan begitu juga
dengan peranan pihak swasta yang posisinya penting namun tidak
mendominasi. Sehingga tidak terjadi kondisi sistem ekonomi liberal
maupun sistem ekonomi komando. Kedua pihak yakni pemerintah dan

10
swasta hidup beriringan, berdampingan secara damai dan saling
mendukung.
3. Masyarakat adalah bagian yang penting dimana kegiatan produksi
dilakukan oleh semua untuk semua serta dipimpin dan diawasi oleh
anggota masyarakat.
4. Modal ataupun buruh tidak mendominasi perekonomian karena
didasari atas asas kekeluargaan antar sesama manusia. Perbandingan
Ekonomi PancasiaDengan Ekonomi Lainnya Sistem ekonomi yang
berdasar pancasila berbeda dengan sistem ekonomi liberal yang hanya
menguntungkan individu -ndividu tanpa perhatian pada manusia lain.

B. Saran
Dalam penulisan makalah ini masih banyak terdapat kekurangan, baik
dari segi penulisan maupun dari segi materi pembahasan. Kami mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun. Semoga makalah ini bermanfaat
untuk menambah wawasan serta pengetahuan bagi kami maupun pembaca
sekalian.

11
DAFTAR PUSTAKA

Budiyono, Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi , Bandung: Alfabeta,


2012.

Laksono Tri Agung dkk., "Pancasila Sebagai Paradigma Pembanguna Ekonomi",


LTA Program Studi S1 Akuntansi Universitas Serang Raya, 2017

Lubis, Maulana Arafat, pembelajaran PPKn di SD/MI Implementasi pendidikan


abad ke 21, Medan: Akasha Sakti, 2018

Swasono Sri-Edi, Sistem Ekonomi dan Demokrasi Ekonomi, Jakarta: UI Press,


1987.

Rahayu, Ani Sri, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jakarta : Bumi


Aksara, 2017.

https://www.academia.edu/37854880/PANCASILA_SEBAGAI_PARADIGMA_
DALAM_PEMBANGUNAN_EKONOMI_UNIVERSITAS_SERANG
RAYA

12

Anda mungkin juga menyukai