Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN DALAM BERMASYARAKAT,


BERBANGSA, DAN BERNEGARA

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah


Pancasila
Dosen Pengampu:
Bapak Arie Rachman Hakim, M.Pd

Disusun oleh:
Eka Aryana Syavira Rahman
2111101004

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS SULTAN AJI MUHAMMAD IDRIS
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena atas rahmat, ridho dan karunianya telah
memberikan kesempatan dan kesehatan kepada saya. Sehingga penyusunan makalah dapat
saya selesaikan dengan judul “PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA KEHIDUPAN
DALAM BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA” dengan tepat
waktu.
Shalawat serta salam selalu tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.
Yang telah memberikan petunjuk dan pedoman serta membawa umat manusia dari zaman
kegelapan menjadi zaman yang terang benderang seperti saat ini.
Dalam penyusunan makalah ini tentunya saya sangat menyadari kurangnya pengetahuan
dan wawasan saya dalam menguraikan dan membahas judul pada makalah ini. Oleh sebab itu
saya sangat mengharapkan saran dan juga kritik yang membangun buat saya untuk dapat
membuat penyusunan makalah yang lebih baik lagi kedepannya. Akhir kata, saya ucapkan
terimakasih, semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan dan manfaatan untuk kita
semua, terkhusus kepada para pembaca. Aamiin

Samarinda,18 November 2021

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah....................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Paradigma..............................................................................................5
B. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangun...............................................................5
C. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi.................................................................7
D. Aktualisasi Pancasila...............................................................................................10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................................12
B. Saran........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................14

BAB I
PENDAHULUAN

3
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan ilmu pengetahun sangatlah pesat, sejalan dengan kemajuan jaman,
begitu pula dengan cara berfikir masyarakat yang cenderung menyukai hal-hal yang
dinamis. Semakin banyak penemuan-penemuan atau yang dilakukan oleh manusia, tidak
menutup kemungkinan adanya kelemahan-kelemahan didalamnya, maka darii itu dari
apayang telah diciptakan atau diperoleh dari penelitian tersebut ada baiknya berdasar pada
nilai-nilaiyang menjadi tolak ukurkesetaraan dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara. Yaitu sila pancasila.
Dengan berpedoman pada nilai-nilai pancasila, apapun yang diperoleh manusia dalam
mengembangkan ilmu pengetahuan akan sangat bermanfaat untuk mencapai tujuan dalam
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia guna melaksanakan pembangunan
nasional, reformasi, dan pendidikan pada khususnya.

B. RUMUSAN MASALAH
Dalam makalah ini, masalah yang akan dibahas meliputi:
1. Apa yang dimaksud dengan Paradigma?
2. Bagaimana peranan Pancasila sebagai Paradigma Pembangun?
3. Bagaimana peranan Pancasila sebagai Paradigma Reformasi?
4. Apa yang dimaksud dengan Aktualisasi Pancasila?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Agar dapat mengetahui dan memahami pengertian paradigma
2. Agar dapat mengetahui peranan Pancasila sebagai Paradigma Pembangun
3. Agar dapat mengetahui peranan Pancasila sebagai Paradigma Reformasi
4. Agar dapat mengetahui dan memahami pengertian Aktualisasi serta pembagiannya

BAB II
PEMBAHASAN

4
A. Pengertian Paradigma
Paradigma adalah asumsi-asumsi dasar dan teoritis yang umum (merupakan suatu
nilai), sehingga merupakan suatu sumber hukum-hukum, metode, serta penerapan dalam
ilmupengetahuan sehingga menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan itu
sendiri.
Ilmu pengetahuan sangat dinamis dikarenakan semakin banyak hasil penelitian
manusia ditemukan kelemahan-kelemahan dalam teori yang telah ada asumsi-asumsi
dasar/teoritis yang mengkaji paradigma itu / dasar ontologis ilmu itu kembali.

B. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangun


Pancasila sebagai paradigma pembangunan nasional memiliki arti bahwa segala aspek
pembangunan nasional harus berlandaskan nilai-nilai Pancasila.
Hal ini berarti bahwa pembangunan nasional memiliki tujuan untuk meningkatkan
harkat dan martabat manusia yang meliputi aspek rohani, jasmani, aspek individu, sosial,
dan ketuhanan.
Adapun berbagai bidang yang menyandang Pancasila sebagai paradigma
pembangunan antara lain:
1. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Ekonomi
Dalam pembangunan ekonomi, pemerintah harus berlandaskan Pancasila
terutama sila kelima, yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Dengan
pijakan ekonomi kerakyatan, kebijakan ekonomi harus ditujukan sebesar-besarnya
untuk kemakmuran rakyat. Selain itu, pembangunan ekonomi harus berdasarkan
moralitas kemanusiaan dan Ketuhanan.
2. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Bidang Politik
Pembangunan bidang politik ditujukan untuk membentuk pemerintahan
demokratis yang menjunjung kebebasan berpendapat serta melayani tuntutan
rakyat secara adil, terbuka, jujur, dan akuntabel. Dalam hal ini Pancasila
memberikan dasar-dasar moralitas politik negara yang berdasarkan Ketuhanan
yang Maha Esa dan kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Hukum
Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
adalah salah satu tujuan negara Indonesia. Maka dari itu, untuk mewujudkannya,
diperlukan perlindungan hukum kepada semua warga negara tanpa diskriminasi.

5
Dengan demikian, substansi hukum yang dikembangkan harus merupakan
perwujudan sila-sila yang terkandung dalam Pancasila.
4. Pancasila Sebagai Paradigma Pembangunan Sosial Budaya
Pembangunan sosial budaya harus mampu meningkatkan harkat dan martabat
manusia, yaitu menjadi manusia yang berbudaya dan beradab. Kemudian
berdasarkan sila persatuan Indonesia, pembangunan sosial budaya dikembangkan
atas dasar penghargaan terhadap budaya-budaya yang beragam di Nusantara.
5. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan Kehidupan Antar Umat
Beragama.
Pada proses reformasi dewasa ini di beberapa wilayah negara Indo-nesia
terjadikonflik sosial yang bersumber pada masalah SARA, terutama bersumber
pada masalah agama. Hal ini menunjukkan kemunduran bangsa Indonesia ke arah
kehidupan beragamayang tidak berkemanusiaan. Tragedi di Ambon,Poso, Medan,
Mataram, Kupang serta daerah-daerah lainnya aenunjukkan betapa semakin
melemahnya toleransi kehidupan beragama yang berdasarkan kemanusiaan yang
adil dan beradab. Oleh karena itu merupakan suatu tugas berat bagi bangsa
Indonesia untuk mengembalikan suasana kehidupan beragama yang penuh
perdamaian, saling menghargai,saling menghormati dan saling mencintaisebagai
sesama umat manusia yang beradab.Pancasila telah memberikan dasar-dasar nilai
yang fundammental bagi umat bangsa Indonesiauntuk hidup secara damai dalam
kehidupan beragama di negara Indonesia tercinta ini. Manusia adalah sebagai
makhluk Tuhan yang Maha Esa, oleh karena itu manusia wajib untuk beribadah
kepada Tuhan yang Maha Esa dalam wilayah negara di mana mereka hidup.
Pancasila juga telah memberikan dasar-dasar nilai yang fundamental bagi umat
beragama untuk dapat hidup secara damai dalam kehidupan beragama di negara
Indonesia. Sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung pada nilai pancasila sila
pertama dan sila kedua yang berbunyi ketuhanan yang esa dan kemanusiaan yang
adil dan beradab. Negara Indonesia sangat terbuka dengan umat beragama lainya.
Negara Indonesia juga memberikan kebebasan kepada warganya untuk memeluk
agama serta menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinanya masing-masing.
6. Pancasila Sebagai Paradigma Dalam Pembangunan IPTEK
Ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) adalah hasil dari upaya manusia yang
meliputi aspek akal, rasa, dan kehendak dalam meningkatkan kesejahteraan dan
martabat manusia. Pancasila memberikan dasar-dasar nilai bagi pengembangan

6
IPTEK sebagai hasil kebudayaan manusia yaitu harus didasarkan pada moral
ketuhanan dan kemanusiaan yang adil dan beradab. Kemudian ada beberapa makna
dalam pancasila dalam pembangunan IPTEK yaitu:
a. Sila ketuhanan yang maha esa memberikaan arti bahwa iptek tidak hanya
memikirkan apa yang ditemukan, dibuktikan dan diciptakan, namun juga
dipertimbangkan maksud-maksudnya dan akibatnya, apakah merugikan
manusia dan alam sekitarnya.
b. Sila kemanusiaan yang adil dan beradap memberikan dasar moralitas bahwa
dalam pengembangan IPTEK haruslah bersikap beradap, pengembangan
iptek yang merugikan tidak akan mewujudkan tujuan sebenarnya Iptek yaitu
kesejahteraan.
c. Sila persatuan indonesia memberikan arti bahwa pengembangan iptek
hendaknya dapat menumbuhkan rasa nasionalisme, sehingga pengembangan
iptek dapat memunculkan persatuan.
d. Sila kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan /perwakilan, mendasari pengembangan iptek secara
demokratis, artinya setiap individu bebas dalam melakukan pengembangan
iptek. Para pengembang iptek harus bersikap terbuka, artinya terbuka untuk
dikritik, dikaji ulang maupun dibandingkan dengan teori lainnya.
e. Sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia, memberikan arti bahwa
pengembangan iptek harus menjaga keseimbangan keadilan dalam kehidupan
kemanusiaan.

C. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi


Negara Indonesia ingin mengadakan suatu perubahan, yaitu menata kembali
kehidupan berbangsa dan bernegara demi terwujudnya masyarakat madani yang
sejahtera, masyarakat yang bermartabat kemanusiaan yang menghargai hak-hak asasi
manusia, masyarakat yang demokratis yang bermoral religius serta masyarakat yang
bermoral kemanusiaan dan beradab.
Pada hakikatnya reformasi adalah mengembalikan tatanan kenegaraan kearah sumber
nilai yang merupakan platform kehidupan bersama bangsa Indonesia, yang selama ini
diselewengkan demi kekuasaan sekelompok orang, baik pada masa orde lama maupun
orde baru. Proses reformasi walaupun dalam lingkup pengertian reformasi total harus
memilikiplatform dan sumber nilai yang jelas dan merupakan arah, tujuan, serta cita-cita

7
yaitu nilai-niai yang terkandung dalam Pancasila. Reformasi itu harus memiliki tujuan,
dasar, cita-cita, serta platform yang jelas dan bagi bangsa nilai-nilai Pancasila itulah yang
merupakan paradigma reformasi total tersebut.

1. Gerakan Reformasi
Pada pelaksanaan GBHN 1998 pada PJP II Pelita ke tujuh ini, bangsa Indonesia
menghadapi krisis ekonomi yang hebat, sehingga menyebabkan stabilitas ekonomi
makin ambruk dan menyebar luasnya tindakan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme
pada hampir semua instansi pemerintahan serta penyalahgunaan kekuasaan dan
wewenang para petinggi negara yang membuat rakyat semakin menderita .
Pancasila yang pada dasarnya sebagai sumber nilai, dasar moral etik bagi negara
dan aparat pelaksana negara digunakan sebagai alat legitimasi politik, semua
tindakan dan kebijakan mengatas namakan Pancasila, kenyataannya tindakan dan
kebijakan tersebut sangat bertentangan dengan Pancasila.
Klimaks dari keadaan tersebut ditandai dengan hancurnya ekonomi nasional,
sehingga muncullah gerakan masyarakat yang dipelopori oleh mahasiswa,
cendekiawan dan masyarakat sebagai gerakan moral politik yang menuntut adanya
reformasi disegala bidang terutama bidang hukum, politik, ekonomi, dan
pembangunan.
Awal dari gerakan Reformasi bangsa Indonesia, yakni dengan mundurnya
Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998, yang kemudian digantikan oleh Prof.
Dr. B.J Habibie. Kemudian diikuti dengan pembentukan Kabinet Reformasi
Pembangunan. Dalam pemerintahan Habibie, melakukan reformasi secara
menyeluruh terutama pengubahan pada 5 paket UU. Politik tahun 1985, kemudian
diikuti dengan reformasi ekonomi yang menyangkut perlindungan hukum sehingga
perlu diwujudkan UU Anti Monopoli, UU Persaingan Sehat, UU Kepailitan, UU
Usaha Kecil, UU Bank Sentral, UU Perlindungan Konsumen, UU Perlindungan
Buruh, dan lain sebagainya (Nopirin dalamKaelan, 1998:1). Dan dengan demikian,
reformasi harus juga diikuti reformasi hukum bersama aparat penegaknya serta
reformasi pada pemerintahan.
Susunan DPR dan MPR harus mengalami reformasi yang dilakukan melalui
Pemilu. Reformasi terhadap UU Politik harus dapat menjadikan para elit politik
dan pelaku politik bersifat demokratis, yang mau mendengar penderitaan
masyarakat dan mampu menjalankan tugasnya dengan benar.

8
2. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Hukum
Dalam era reformasi akhir-akhir ini, seruan dan tuntutan rakyat terhadap
pembaharuan hukum sudah merupakan suatu keharusan karena proses reformasi
yang melakukan penataan kembali tidak mungkin dilakukan tanpa melakukan
perubahan-perubahan terhadap peraturan perundang-undangan. Agenda yang lebih
konkrit yang diperjuangkan oleh para reformis yang paling mendesak adalah
reformasi bidang hukum.
Hal ini berdasarkan pada suatu kenyataan bahwa setelah peristiwa 21 Mei 1998
saat runtuhnya kekuasaan orde baru, salah satu sub system yang mengalami
kerusakan parah selama orde baru adalah bidang hukum. Produk hukum baik
materi maupun penegakannya dirasakan semakin menjauh dari nilai-nilai
kemanusiaan, kerakyatan, serta keadilan. Sub-sistem hukum nampaknya tidak
mampu menjadi pelindung bagi kepentingan masyarakat dan yang berlaku hanya
bersifat imperative bagi penyelenggara pemerintahan.
3. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Politik
Landasan sumber nilai system politik Indonesia dalam pembukaan UUD’45
alenia IV, jika dikaitakan dengan alenia II, dasar politik ini menunjukkan bentuk
dan bangunan kehidupan masyarakat Indonesia. Namun dalam kenyataannya nilai
demokrasi ini pada masa Orla dan Orba tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Reformasi politik pada dasarnya berkenaan dengan masalah kekuasaan yang
memang diperlukan oleh negara maupun untuk menunaikan dua tugas pokok yaitu
memberikan kesejahteraan dan menjamin keamanan bagi seluruh warganya.
Reformasi politik terkait dengan reformasi dalam bidang-bidang kehidupan
lainnya, seperti bidang hukum, ekonomi, sosial budaya serta hakamnas. Misalnya,
dalam bidang hukum, segala kegiatan politik harus sesuai dengan kaidah hukum,
oleh karena itu hukum harus dibangun secara sistematik dan terencana sehingga
tidak ada kekosongan hukum dalam bidang apapun. Jangan sampai ada UU tetapi
tidak ada PP pelaksanaannya yang sering kita alami selama ini.
4. Pancasila sebagai Reformasi Ekonomi
Sistem ekonomi Indonesia pada masa Orba bersifat birokratik otoritarian.
Kebijaksanaan ekonomi yang selama ini diterapkan hanya mendasarkan pada
pertumbuhan dan mengabaikan prinsip kesejahteraan bersama yang kenyataannya
hanya menyentuh kesejahteraan sekelompok kecil orang. Maka dari itu perlu

9
dilakukan langkah yang strategis dalam upaya melakukan reformasi ekonomi yang
berbasis pada ekonomi rakyat yang berdasarkan nilai-nilai Pancasila.

D. Aktualisasi Pancasila
Aktualisasi pancasila di masa kini sering sekali menjadi pertanyaan. Apakah beda
nilai pancasila masih digunakan di era yang telah menginjak lebih dari 70 tahun sejak
pancasila dibuat. Pancasila hingga saat ini menjadi ideologi atau cara pandang bangsa
indonesia. Itulah salah satu bukti bahwa pancasila masih di jalankan hingga sekarang ini.
Apabila telah tidak ada aktualisasi pancasila, maka pancasila tak lain hanyalah sekedar
lambang bagi negara indonesia ini. Aktualisasi pancasila merupakan penuangan nilai-
nilai pancasila ke dalam norma-norma yang berlaku di kehidupan berbangsa dan juga 
bernegara. Permasalhan utama dalam aktuliasasi pancasila ialah bagaimana wujud
realisasi nilai-nilai pancasila yang universal ke dalam norma yang erkait langsung
dengan nilai pancasila dalam penyelenggaraan pemerintah negara.
Pancasila juga sebagai dasar filsafat negara, pandangan hidup bangsa serta ideologi
bangsa dan negara, bukanlah hanya merupakan rangkaian kata – kata yang indah namun
harus diwujudkan dan di aktualisasikan dalam berbagai bidang dalam kehidupan
bermasyarakat berbangsa dan bernegara. Aktualisasi Pancasila dapat dibedakan atas dua
macam yaitu aktualisasi objektif dan subjektif.
1. Aktualisasi Pancasila Objektif
Aktualisasi pancasila objektif yaitu aktualisasi pancasila dalam berbagai bidang
kehidupan kenegaraan yang meliputi kelembagaan Negara antara lain meliputi
legislatif, eksekutif, maupun yudikatif. Selain itu juga meliputi bidang-bidang
aktualisasi lainnya seperti politik, ekonomi, hukum terutama dalam penjabaran ke
dalam undang-undang, GBHN, pertahanan keamanan, pendidikan maupun bidang
kenegaraan lainnya.
2. Aktualisasi Pancasila Subjektif
Aktualisasi pancasila subjektif adalah aktualisasi pancasila pada setiap individu
terutama dalam aspek moral dalam kaitannya dengan hidup Negara dan
masyarakat. Aktualisasi yang subjektif tersebut tidak terkecuali baik warga Negara
biasa, aparat penyelenggara Negara, penguasa Negara, terutama kalangan elit
politik dalam kegiatan politik perlu mawas diri agar memiliki moral ketuhanan dan
kemanusiaan sebagaimana terkandung dalam pancasila.

10
BAB III
PENUTUP

11
A. KESIMPULAN
Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Ada beberapa hal yang
perlu masa zaman dahulu terkait sejarah indonesia sebelum proses dan setelah
perumusan pancasila sebagai dasar negara. Hal ini berkaitan dengan perjuangan kerajaan
dalam mempertahankan ekstitensi bangsa indonesia. Dalam proses reformasi dewasa ini
nilai-nilai pancasila merupakan suatu pangkal tolak baik dalam bidang politik, sosial,
ekonomi, hukum serta kebijakan internasional dewasa ini.
Hal inilah dalam wacana ilmiah dewasa ini diistilahkan bahwa panacasila sebagai
paradigma dalam kehidupan berbangsa dan negara. Istilah paradigma merupakan suatu
asumsi-asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoretis yang umum (merupakan suatu sumber
nilai). sehingga merupakan suatu sumber hukum-hukum, metode, seru penerapan dalam
ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan
itu sendiri, kemudian didalam pancasila itu sendiri terdapat paradigma pembangunan
diantaranya meliputi:
1. Pancasila sebagai paradigma dibidang politik
2. Pancasila sebagai paradigma dibidang hukum
3. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan ekonomi
4. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan sosial budaya
5. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan kehidupan antar umat beragama.
6. Pancasila sebagai paradigma dalam pembangunan ipteks

Adapun pembagian Pancasila sebagai Paradigma Reformasi meliputi:

1. Gerakan Reformasi
2. Pancasila sebagai paradigma reformasi hukum
3. Pancasila sebagai paradigma reformasi politik
4. Pancasila sebagai paradigma reformasi ekonomi

Kemudian aktualisasi pancasila terdiri dari dua macam yaitu aktualisasi objektif dan
subjektif.

B. SARAN
Melalui makalah ini saya menyarankan agar pembaca tidak berhenti sampai disini saja
menggali ilmu tentang pembelajaran PKn, tentunya mengenai media pembelajaran PKn.
Saya berharap agar pembaca terus menggali ilmu dan mengetahui problematika pada
pembelajaran khususnya PKn, mengingat peran pendidik bagi siswa sangatlah dipandang
penting untuk perkembangan pendidikan dinegara indonesia tercinta ini.

12
Makalah ini masih banyak mempunyai kekurangan dalam hal-hal penyajiannya maka
dari tu saya harus giat belajar agar dapat menjadi lebih baik lagi. Segala saran yang
bersifat membangun saya sangat menunggunya untuk perbaikan dari makalah ini. Akhir
kata saya ucapkan terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA

13
https://id.scribd.com/doc/116387429/MAKALAH-PANCASILA-SEBAGAI-
PARADIGMA-KEHIDUPAN-BERBANGSA-DAN-BERNEGARA
Marince, Y. (2012). Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan Dalam Bermasyarakat,
Berbanga Dan Bernegara.
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5619788/makna-pancasila-sebagai-paradigma-
pembangunan-ini-penjelasannya
Septiyadi, R., Fitri, M., & Nasution, N. A. (2019). Pancasila Sebagai Paradigma Kehidupan
Dalam Masyarakat Berbangsa Dan Bernegara.
Komalasari, Kokom. 2007. Pendidikan pancasila. Jakarta: Lentera Cendikia.
“Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi”
Drs. H. KAELAN, M.S. Pendidikan pancasila, Edisi Reformasi Tahun 2000, Paradigma
Yogyakarta.
Almarsudi, Subandi. 2006. Pancasila dan UUD dalam paradigma
Reformasi.jakarta:Rajawali Pers.

14

Anda mungkin juga menyukai