Anda di halaman 1dari 6

Proses Disasosiatif

Proses disasosiatif disebut sebagai opposiotional process , yang persis halnya dengan
kerja sama.dapat ditemukan pada setiap masyarakat. Walaupun arah dan bentuknya
diarahkan oleh kebudayaan dan system social masyarakat yang bersangkutan. Apakah
suatu masyarakat lebih menekankan pada salah satu bentuk oposisi , atau lebih
menghargai kerja sama ? hal itu tergantung pada unsur kebudayaan. Factor yang paling
menentukan sebenarnya adalah system nilai masyarakat tersebut.
Masyarakat Indonesia pada umumnya bersifat kooperatif karena system nilai dalam
masyarakat kita lebih menghargai bentuk kerja sama ketimbang bentuk proses social
yang disasosiatif.di dalam masyarakat tertutup , gerak social vertical hamper tidak ada
sebagaimana misalnya pada masyarakat yang mengenal system kasta. Oposisi dapat
diartikan sebagai cara berjuang melawan seseorang atau sekelompok manusia untuk
mencapai tujuan tertentu. Pola oposisi tersebut dinamakan juga sebagai perjuangan
untuk tetap hidup (struggle for existence) pengertian yang dipopulerkan oleh Charles
Darwin ini ditafsirkan sebagai suatu keadaan di mana selalu terjadi pertentangan .
Perlu dijelaskan bahwa pengertian struggle for existence juga dipakai untuk menunjuk
kepada suatu keadaan dimana manusia yang satu tergantung pada kehidupan manusia
yang lainya . tidak jarang manusia harus berjuang dengan keras supaya dapat bertahan
karena tidak di semua tempat keadaan alam menguntungkan kehidupan manusia.
Proses diasosiatif dibedakan menjadi tiga bentuk yaitu sebagai berikut.

a.Persaingan (Competition)
persaingan atau competition dapat diartikan sebagai suatu proses social di mana
individu atau kelompok manusia yang bersaing mencari keuntungan melalui bidang
kehidupan yang pada suatu masa menjadi pusat perhatian umum . berikut tipe tipe
persaingan yang terjadi .
1). Persaingan ekonomi.
Persaingan di bidang ekonomi timbul karena terbatasnya persediaan apabila
dibandingkan dengan jumlah konsumen . dalam teori ekonomi klasik persaingan
bertujuan untuk mengatur produksi dan distribusi persaingan untuk memilih produsen-
produsen yang baik.
2). Persaingan kebudayaan.
Persaingan dalam bidang kebudayaan dapat pula menyangkut ,misalnya,persaingan di
bidang keagamaan .lembaga kemasyarakatan seperti Pendidikan dan seterusnya.
Contoh lain adalah dalam bidang penghukuman para nara pidana.salah satu cara dalam
system Lembaga pemasyarakatan terbuka,kepada narapidana agar diusahakan tidak
merasa terkurung dan terpisah dari masyarakat ramai.
3). Persaingan kedudukan dan peranan.
Di dalam diri seseorang maupun di dalam kelompok terdapat keinginan untuk diakui
sebagai orang atau kelompok yang mempunyai kedudukan serta peranan yang
terpandang.kedudukan dan peranan yang dikejar tergantung dari apa yang paling
dihargai oleh masyarakat pada suatu masa tertantu.
4). Persaingan ras.
Persaingan ras sebenarnya juga merupakan persaingan di bidang kebudayaan
perbedaan ras , baik karena warna kulit merupakan suatu perlambang kesadaran dan
sikap atas perbedaan dalam kebudayaan .hal ini disebabkan karena ciri fisik lebih
mudah terlihat disbanding usnsur kebudayaan lainya.
Persaingan dalam batas tertentu dapat mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai
berikut.
1).menyalurkan keinginan-keinginan individua tau kelompok yang bersifat
kompetitif.dalam persaingan sesuatu yang dihargai mempunyai nilai lebih tinggi
terutama sesuatu yang adanya terbatas.
2).sebagai jalan di mana keinginan. Kepentingan serta nilai-nilai yang pada suatu masa
menjadi pusat perhatian.
3).sebagai alat untuk mendudukkan individu pada kedudukan serta peranan yang sesuai
dangan kemampuanya.
4).sebagai alat untuk menyaring warga golongan berkarya yang akhirnya menghasilkan
pembagian yang efektif.
Apabila ada persaingan individu atau kelompok akan mencari pengikut yang kiranya
untuk emenuhi tujuan tersebut.
Akibat yang disasosiatif dapat menjadi pertentangan atau pertikaian hasil suatu
persaingan terkait erat dengan berbagai factor berikut ini.
1). Kepribadian seseorang. Apabila persaingan dilakukan secara jujur maka persaingan
dapat mengembangkan rasa social dalam diri seseorang.persaingan menyangkut kontak
dan pengertian atau komunikasi karena seseorang tentu ingin mengetahui perilaku
lawanya.
2).kemajuan persaingan akan mendorong seseorang untuk bekerja keras supaya dapat
memberikan sahamnya bagi pembangunan masyarakat.dengan menimbulkan
kegairahan tersebut usaha per individu lazimnya akan mengalami kemajuan –
kemajuan.
3). solidaritas kelompok. Selama persaingan dilakukan secara jujur solidaritas kelompok
tak akan goyah. Untuk menjadi pertikaian para individu akan menyesuaikan diri dalam
hubungan sosialnya hingga tercapai keselarasan.
4). Disorganisasi. Perubahan yang terlalu cepat sering merupakan factor utama
disorganisasi karena masyarakat hamper tidak mendapat kesempatan untuk
menyesuaikan diri dan mengadakan reorganisasi.

b.kontravensi (Contravention)

1. Pengertian.

Kontravensi merupakan suatu bentuk proses social yang berada antara persainagn dan
pertentangan atau pertikaian .kontravensi merupakan sikap mental yang tersembunyi
terhadap orang lain atau terhadap unsur kebudayaan suatu golongan tertentu.

Bentuk kontavensi menurut leopold von wise dam howard becker ada lima yaitu.

A). yang umum meliputi,perbuatan,penolakan,keengganan,perlawanan,perbuatan


protes dll.

b). yang sederhana seperti menyangkal pernyataan orang lain di muka umum , memaki-
maki,mencerca,memfitnah dll.

c). yang intensif mencakup penghasutan ,menyebarkan desas desus,mengecewakan


pihak lain, dll.

d). yang rahsia , umpamanya mengumumkan rahasia pihak lain perbuatan khianat dan
seterusnya.

e). yang taktis , misalnya mengejutkan lawan ,menggangu atau membingungkan pihak
lain,umpama dalam kampanye partai politik dalam pemilu.
2.tipe-tipe kontravensi

Tipe -tipe tersebut antara lain sebagai berikut.

1).kontravensi antar masnyarakat setempat.community mempunyai dua bentuk


yaitu ,kontravensi antara masyarakat-masyarakat setempat yang berlainan
intracommunity struggle dan kontravensi antara golongan-golongan dalam suatu
masyarakat setempat I intercommunity struggle.

2).antagonisme keagamaan yaitu kontavensi yang didasari kepercayaan beragama.

3). Kontravensi intelektual sikap meninggikan diri dari mereka yang mempunyai latar
belakang Pendidikan yanag tinggi atau sebaliknya .

4).oposisi moral berhubungan erat dengan latar belakang kebudayaan yang


menimbulkan prasangka terhadap taraf kebudayaan tertentu lain.

3.Pertentangan pertikaian atau ( conflict )

Adanya perbedaanyang menyebabkan dorongan untuk melukai atau menyerang pihak


lain atau untuk menekan menghancurkan individua tau kelompok yang mnjadi
lawan .pertentangan merupakan suatu proses social di mana individu atau sekelompok
berusaha untuk memenuhi tujuanya dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai
ancaman dan/atau kekerasan .

Sebab dari pertentangan antara lain .

.perbedaan antara individu dengan individu,perbedaan kebudayaan,perbedaan


kepentingan dan perubahan social.

Salah satu factor yang dapat membatasi akibat negative suatu pertentangan adalah
sikap toleransi yang sudah institutionalized mengadakan interaksi social dalam
frekuensi yang tinggi , kemungkinan terjadinya pertentangan dapat ditekan.

Pertentangan yang terjadi dalam masyarakat yang terbuka berfungsi sebagai jalan
untuk memecahkan dan mengurangi ketegangan sehingga memberi dampak pada
peningkatan stabilitas dan integritas sebab dengan sikap yang toleran terhadap
terjadinya pertentangan terbukalah jalan untuk mengetahui sumber ketidakpuasan di
dalam masyarakat tersebut. Pertentangan merupakan suatu alat untuk menyesuaikan
norma dengan keadaan dan kondisi baru sesuai dengan perkembangan masyarakat.
Pertentangan dapat pula menjadi sarana untuk mencapai keseimbangan antara
kekuatan dalam masyarakat.pertentangan dapat memberi batas yang lebih tegas
sehingga masing masingpihak sadar akan kedudukanya dalam masyarakat.

Pertentangan mempunyai beberapa bentuk khusus yaitu sebagai berikut.

a). pertentangan pribadi bahwa dua orang sejak mulai berkenalan sudah saling tidak
menyukai

b). pertentangan rasial ,para pihak akan menyadari adanya perbedaan antara mereka
yang sering kali menimbulkan pertentangan.

c).pertentangan antara kelas-kelas social disebabkan oleh perbedaan kepentingan


contohnhya antara majikan dan buruh

d). pertentangan politik menyangkut golongan dalam satu masyarakat negara berdaulat
atau kelompok politik.

e).pertentangan yang bersifat internasional yang dikarenakan oleh kepentingan yang


merembes ke kedaulatan negara.

Akibat bentuk pertentangan adalah sebagai berikut.

a).tambahnya solidaritas dalam kelompok (in group)

b).apabila pertentangan terjadi dalam kelompok maka yang terjadi adalah sebaliknya
yaitu perpecahan dan goyah.

c).perubahan sikap dan kepribadian para individu.pertentangan antara dua kelompok


yang berlainan akan mengidentifikasikan dirinya dengan satu kelompok saja,kemudian
kelompok lain yang dianggap lawan.

D).hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia

E).akomodaasi dominasi dan takhluknya salah satu pihak apabila kekuatan pihak-pihak
yang bertentngan seimbang maka mungkin timbul akomodasi .

Baik persaingan maupun pertentangan dan kontrevensi merupakan bentuk proses


social disasosiatif yang terdapat pada setiap masyarakat.

Persaingan lebih bersifat tidak pribadi dan seterusnya.sementara itu pertentangan


memiliki sifat sifat sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai