Dalam ilmu geografi, terdapat materi tentang ruang dan interaksi antarruang.
Apakah yang dimaksud dengan ruang dan antarruang?
Ruang adalah sebuah tempat pada permukaan bumi, baik secara keseluruhan atau hanya
sebagian yang digunakan oleh makhluk hidup untuk tinggal.
Sedangkan, interaksi antarruang adalah cara mengelola ruang-ruang berdasarkan potensi
juga permasalahannya dan keterkaitan suatu ruang dengan ruang-ruang di sekitarnya.
Adapun syarat dan beberapa bentuk dari ruang dan interaksi antar ruang, yaitu sebagai
berikut.
Konsep Ruang
Setiap ruang memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang lain. Untuk
memudahkanmu belajar konsep ruang, perhatikan kesimpulan berikut.
1. Ruang tidak hanya terbatas udara bersentuhan dengan bumi, tetapi juga lapisan atmosfer
terbawah yang mempengaruhi permukaan bumi.
2. Setiap ruang di permukaan bumi memiliki karakteristik yang berbeda satu dengan yang
lainnya, diikuti dengan sumber daya yang dihasilkannya.
3. Ruang tidak berdiri sendiri, kejadian di suatu ruang mempengaruhi ruang lainnya.
4. Ruang merupakan tempat manusia berinteraksi.
5. Ruang merupakan tempat segala peristiwa terjadi.
A. Proses Asosiatif
Bentuk interaksi sosial asosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif yang mengarah pada
kesatuan.
Proses asosiatif juga disebut proses sosial integratif atau konjungtif. Proses ini penting untuk
kemajuan masyarakat.
Dalam proses sosial ini, anggota-anggota masyarakat berada dalam keadaan harmoni yang
mengarah pada pola-pola kerjasama.
Proses sosial yang asosiatif dibedakan menjadi empat, yaitu:
1. Kerja Sama
Kerja sama adalah usaha bersama antara orang perorangan atau kelompok untuk mencapai
tujuan bersama. Kerjasama biasanya berawal dari kesamaan orientasi.
Bentuk kerja sama dibagi jadi 4, yaitu:
Kerja sama spontan, yang terjadi secara serta merta.
a. Kerja sama langsung, sebagai hasil perintah atasan kepada bawahan atau penguasa
terhadap rakyatnya.
b. Kerja sama kontrak, dilakukan atas dasar syarat-syarat atau ketetapan tertentu yang
disepakati bersama.
c. Kerja sama tradisional, yaitu kerja sama sebagian atau unsur-unsur tertentu dari sistem
sosial.
2. Akomodasi
Akomodasi adalah proses penyesuaian diri orang perorang atau kelompok-kelompok
manusia yang awalnya saling bertentangan.
Akomodasi dilakukan sebagai upaya mengatasi ketegangan-ketegangan antara pihak yang
bertentangan.
Tujuan akomodasi adalah terciptanya keseimbangan interaksi sosial terkait norma dan nilai
dalam masyarakat.
3. Asimilasi
Asimilasi merupakan proses sosial yang ditandai usaha-usaha mengurangi perbedaan-
perbedaan yang ada di antara orang-perorangan atau kelompok-kelompok manusia.
Proses ini meliputi usaha-usaha untuk mempertinggi kesatuan tindakan, sikap, dan proses
mental dengan memperhatikan tujuan dan kepentingan bersama.
Faktor-faktor yang mempermudah terjadinya asimilasi antara lain:
a. Sikap toleransi terhadap kebudayaan lain.
b. Kesempatan-kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi.
c. Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.
d. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat.
e. Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan.
f. Perkawinan campuran (amalgamation).
g. Adanya musuh bersama dari luar dari luar.
4. Akulturasi
Akulturasi bisa diartikan sebagai proses sosial yang timbul kalau kelompok manusia
kebudayaan tertentu berhadapan dengan unsur-unsur dari kebudayaan asing.
Unsur-unsurnya kebudayaan asing itu pelan-pelan diterima tanpa menyebabkan hilangnya
kepribadian kebudayaan itu sendiri.
B. Proses Disosiatif
Proses sosial disosiatif adalah keadaan sosial dalam keadaan yang kurang harmonis akibat
adanya pertentangan antar anggota masyarakat.
Ketidaktertiban sosial (social disorder) memunculkan disintegrasi sosial akibat
pertentangan antar-anggota masyarakat tersebut.
Proses sosial disosiatif juga disebut proses sosial disintegratif atau disjungtif.
Meski proses ini menghambat pertumbuhan dan perkembangan masyarakat, ketidakhadiran
disasosiatif berakibat stagnasi masyarakat.
Proses sosial disosiatif meliputi:
1. Persaingan
Persaingan merupakan suatu proses sosial saat ada dua pihak atau lebih saling berlomba
dan berbuat sesuatu untuk mencapai kemenangan tertentu.
Persaingan terjadi saat beberapa pihak menginginkan sesuatu yang jumlahnya sangat
terbatas atau sesuatu yang menjadi pusat perhatian umum.
Ada beberapa fungsi persaingan yaitu :
Menyalurkan keinginan individu atau kelompok yang sama-sama menuntut dipenuhi,
padahal sulit dipenuhi semuanya secara serentak.
Menyalurkan kepentingan serta nilai-nilai dalam masyarakat, terutama kepentingan dan
nilai yang menimbulkan konflik.
Menyeleksi individu yang pantas memperoleh kedudukan serta peranan yang sesuai dengan
kemampuannya.
2. Kontravensi
Kontravensi merupakan proses sosial yang ditandai ketidakpastian, keraguan, penolakan,
dan penyangkalan yang tidak diungkapkan secara terbuka.
Penyebabnya adanya perbedaan pendirian antara kalangan tertentu dengan kalangan lain
dalam masyarakat, atau dengan pendirian masyarakat.
Menurut Leopold von Wise dan Howard Becker, bentuk kontravensi adalah:
a. Kontravensi umum, misal penolakan, mengancam pihak lain, perlawanan.
b. Kontravensi sederhana, misal menyangkal pernyataan orang di depan umum.
c. Kontravensi intensif, misal penghasutan atau penyebaran isu.
d. Kontravensi rahasia, misal pembocoran rahasia.
e. Kontravensi taktis, mengejutkan pihak lain, provokasi, dan intimidasi.
3. Pertikaian
Pertikaian merupakan bentuk lanjut kontravensi artinya perselisihan sudah bersifat
terbuka.
Terjadi karena perbedaan antara kalangan tertentu dalam masyarakat semakin tajam.
Pertikaian bisa muncul bila individu atau kelompok berusaha memenuhi kebutuhan atau
tujuannya dengan jalan menentang pihak lain dengan cara ancaman atau kekerasan.
4. Konflik
Konflik secara umum memang sering terjadi di dalam masyarakat sebagai gejala sosial yang
alami.
Konflik adalah proses sosial di mana orang perorangan atau kelompok manusia berusaha
memenuhi tujuan dengan jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman atau
kekerasan.