Anda di halaman 1dari 5

NOTULEN

RAPAT PENDAHULUAN KAJIAN PELUANG DAN TANTANGAN TENAGA KERJA DI


KOTA PONTIANAK

JUMAT, 5 MEI 2023 PUKUL 08.30 WIB – 17.00 WIB


RUANG RAPAT BAPPEDA KOTA PONTIANAK

AGENDA : Rapat Pendahuluan Penyusunan Peluang dan Tantangan Tenaga Kerja di


Kota Pontianak. Dengan acara:
1. Pengantar pembukaan dari Bappeda Kota Pontianak
2. Paparan Konsultan CV. Murasaz
3. Diskusi/Masukan/Saran
4. Clossing/Penutupan

PIMPINAN RAPAT : Kepala Bidang Litbang BAPPEDA Kota Pontianak


HASIL NOTULENSI
1. Tanggapan dari Bappeda Kota Pontianak:
Saat ini pertumbuhan tenaga kerja di Kota Pontianak terus meningkat, meskipun angka
pengangguran cenderung turun namun ini tetap menjadi permasalahan yang harus dicarikan
solusinya. Peluang yang bisa kita ambil adalah trend pendidikan dan tenaga kerja di bidang
enterprenuership. Apalagi di Kota Pontianak sudah menyediakan lapangan kerja dan tempat latihan
kerja. Latihan kerja sangat diperlukan karena saat ini perusahaan mencari yang sudah mempunyai
skill (siap kerja) bukan lagi fresh graduate tanpa skill. Kemudian dari segi potensi lokasi terdapat
Pelabuhan dan jembatan tol yang bisa jadi potensi tumbuhnya perekonomian. Barangkali juga
penting dilakukan survey ke masyarakat terkait apa yang dibutuhkan oleh para pencari kerja dalam
meningkatkan kompetensinya.

2. Tanggapan dari Dinas PTSP


Data pencari kerja di Kota Pontianak masih belum tepat jumlah pastinya. Memang sudah ada tapi
masih perlu divalidasi. Pelaku usaha di Kota Pontianak saat ini cukup banyak. Namun
kebanyakan persentasenya lebih banyak menggunakan tenaga kerja luar dibandingkan lokal sebab
belum ada regulasi yang mengatur terkait hal ini. Selain itu, Investasi penanaman modal belum
memiliki persentase yang signifikan terkait penyerapan tenaga kerja.

3. Tanggapan dari Dinas Tenaga Kerja Kota Pontianak


Data yang sudah dipresentasikan tadi sesuai dengan data yang kami pegang bahwa tahun 2022
angka pengangguran 9,92%. Meskipun angka pengangguran di tahun 2021 ke 2022 mengalami
penurunan, tapi angkanya masih tinggi. Terkait data, sebetulnya kami sudah coba turun ke SMK
dan perguruan tinggi untuk mengadakan sosialisasi pelayanan. Tahun 2021 kami mendata ada 318
pencari kerja. Kami juga sudah buat Wa Grup untuk peserta pelatihan. Tahun 2024 Dinas Tenaga
Kerja mendapat alokasi dana pendidikan 500jt untuk biaya proses pendidikan dan pelatihan,
pembinaan lembaga pelatihan kerja, dan sarana prasarana lembaga pelatihan tenaga kerja. LPK
menjadi perpanjangan tangan dari dinas tenaga kerja, yang mencetakan kompetensi dan
kualifikasi pencari kerja. Permasalahan saat ini di dinas tenaga kerja adalah kurangnya ASN yang
bertugas turun ke lapangan untuk mencari kebutuhan loker dan kualifikasi di perusahaan-
perusahaan. Seharusnya perusahaan itu melapor ke pemerintah terkait kebutuhan tenaga kerja.
Disnaker sudah membuat grup bersama HR di Kota Pontianak, Grup Pencaker, Lembaga Kerja
Swasta (LBK) BKK kawan dari pengantar kerja. Harapannya anggaran yang sudah direalisasikan
tidak berkurang, sebaiknya ditambah.

5. Penutup dari Bappeda


Diharapkan kajian ini dapat memberikan saran dan rekomendasi yang best practice dan merujuk
pada dokumen yang berlaku seperti RPJMD Kota Pontianak 2020 – 2024, Rancangan RPD 2024
– 2026, IKU Walikota yang juga ada membahas terkait ketenagakerjaan. Kita ingin melalui kajian
ini hasilnya dapat diterapkan secara langsung dan berdampak.

NOTULEN
RAPAT AKHIR KAJIAN PELUANG DAN TANTANGAN TENAGA KERJA DI KOTA
PONTIANAK
SENIN, 19 JUNI 2023 PUKUL 13.00 – 15.00 WIB
RUANG RAPAT BAPPEDA KOTA PONTIANAK

DASAR : Undangan Bappeda Kota Pontianak No. 000.9/997/Bapp.4 14 Juni 2023


AGENDA : Rapat Pendahuluan Penyusunan Peluang dan Tantangan Tenaga Kerja di
Kota Pontianak. Dengan acara:
1. Pengantar pembukaan dari Bappeda Kota Pontianak
2. Paparan Konsultan CV. Murasaz
3. Diskusi/Masukan/Saran
4. Clossing/Penutupan

PIMPINAN RAPAT : Kepala Bidang Litbang BAPPEDA Kota Pontianak


HASIL NOTULENSI

1. Tanggapan dari Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda)


Kota Pontianak 
Kota Pontianak memiliki IPM yang tinggi dengan tolak ukur salah satunya
pendapatan, pengeluaran perkapita, kesehatan dan pendidikan. Tingkat pengangguran
di Kota Pontianak cukup tinggi, sementara angka kemiskinan Pontianak rendah.
Berdasarkan hasil survey, Kota Pontianak termaksud kota layak huni. Yang saat ini
menurut saya penting untuk dikaji adalah mengadakan survey sosial budaya terkait
perilaku orang Pontianak dalam bekerja di Kota Pontianak. Dalam penyediaan tenaga
kerja, kita perlu melakukan penyesuaian antara supply dan demandnya. Supply
demand ketenagakerjaan lebih didetailkan. Potensi yang bisa kita tangkap juga terkait
dengan UMKM yang harus dikembangkan lagi. Selain itu, catatan pentingnya adalah
urusan ketenagakerjaan bukan hanya tanggung jawab Dinas Tenaga Kerja, tapi juga
dinas-dinas lainnya seperti dinas sosial. Jika penggunaan data dalam kajian ini dari
BPS tambahkan juga keterangan sumber datanya. Lalu ganti keyword pijat refleksi
menjadi rumah sehat.

2. Tanggapan dari Dinas Tenaga Kerja Kota Pontianak


Dilema yang dialami oleh masyarakat kota adalah data kita jumlah pengangguran dan
pencari kerjanya banyak tapi bukan murni orang Pontianak, melainkan orang-orang
daerah yang tinggal di kota ini. Jumlah pencari pekerja di Kota Pontianak yang
kebanyakan lulusan SMK itu mayoritas adalah dari Kabupaten Kubu Raya sehingga
data pengangguran kita bisa tinggi sekali yaitu 9,92%. Mungkin ini juga yang
dihadapi ibukota provinsi lainnya mengingat banyak yang setelah lulus lebih pingin
kerjanya stay di Pontianak saja. Selain itu, kalau ada tawaran kerja di luar daerah
orang Pontianak itu tidak mau mereka lebih suka kerja di kampung halamannya
sendiri. Dinas tenaga kerja Pontianak juga rutin mengadakan pelatihan kerja yang
menyesuaikan kebutuhan saat ini. Kita juga pernah melaksanakan job fair dengan
ketentuan yang kita layanin hanyalah pencari kerja yang punya KTP Kota Pontianak.
Lalu kita juga mengadakan sertifikasi keahlian untuk tenaga kerja asing. LPK khusus
jepang ada 4 bekerjasama dengan UPT Bahasa. Banyak permintaan tenaga kerja di
Jepang, namun kelemahannya peminat pendidikan budidaya perikanan di Kota
Pontianak itu rendah. Fakultas pertanian perlu melakukan promosi agar peminat
mahasiswa yang mau kuliah di perikanan tinggi.

3. Tanggapan dari Akademisi Dekan Fakultas Ekonomi


Kota Pontianak merupakan kota perdagangan dan jasa. Kita punya potensi produk
lokal yang bisa dikembangkan, sayangnya dari sisi packagingnya masih tertinggal.
Kita perlu mengadakan pelatihan packaging kepada UMKM di Kota Pontianak.
Terkait dengan sektor jasa, potensi yang cukup masif yang perlu dikembangkan yaitu
jasa potong rambut, perawatan hewan/pet shop, teknisi AC, produk ikan dan sayur-
mayur yang dijual dengan brosur. Pengembangan wisata iconic di Pontianak juga
perlu dilestarikan, misalnya ya kita menata kawasan heritage lalu menjajakan produk
lokal di sana. Kerjasama dengan perguruan tinggi terkait juga dibutuhkan oleh dunia
usaha. Pengembangan usaha digital harus digalakkan agar kita bisa mengikuti
perkembangan zaman.

4. Tanggapan dari Dr. Haryono, Fakultas Ekonomi Untan


Data terkait asosiasi ketengakerjaan tersedia, seperti di Asosiasi Perhotelan. Sebagai
bagian dari organisasi pengupahan, tenaga kerja di sektor rumah tangga dan di sektor
UMKM masih perlu menjadi perhatian bersama. Dalam kajian ini, saran saya aspek
kebijakan dan kelembagaan perlu dijadikan satu menjadi aspek kelembagaan. Karena
lembaga menghasilkan kebijakan. Selain itu juga perlu ditambahkan lagi aspek
perilaku sosial budaya yang literaturnya bisa diambil dari penelitian di FISIP. Tingkat
kependudukan juga harus dipetakan lagi. Pada aspek kependudukan tambahkan
jumlah penduduk SD, SMP, SMA lalu kebijakannya disesuaikan dengan kondisi
ekisting. Misalnya solusi untuk lulusan SMP adalah Balai Latihan Kerja, untuk
SMA/D3 butuh sertifikasi, S1 Fresh Graduate butuh peningkatan Latihan bahasa dan
penggunaan alat, serta job fair. Kolaborasi untuk mengadakan job fair bisa mengajak
universitas, pemerintah, dan mitra swasta. Dari sektor perindustrian, banyak yang
tidak terdeteksi utamanya terkait dengan UMKM nah ini perlu didetailkan lagi.

Anda mungkin juga menyukai