Anda di halaman 1dari 23

Ceramah Umum

“Pelatihan Pembina
Jabatan Fungsional Perbendaharaan”

Oleh: Agung Yulianta, Direktur Sistem Perbendaharaan


Bogor, 25 Februari 2020
CURRICULUM VITAE
Nama : Agung Yulianta
NIP : 197008031990121001
Tempat, Tanggal Lahir : Klaten, 3 Agustus 1970
Agama : Islam
Email : agung_yulianta@kemenkeu.go.id
Status : Menikah
Hobi : Olahraga
Alamat : Perumahan Cilendek Indah Gg. IX, Kelurahan cilendek Barat Kec.
Bogor Barat Kota Bogor, Jawa barat
Nomor Telepon : 0811451660
Riwayat Pendidikan
Tahun 1977 – 1983 : SD Negeri Kembang Kec. Kemalang Kab. Klaten
Tahun 1983 – 1986 : SMP Negeri Kembang Kec. Kemalang Kab. Klaten
Tahun 1986 – 1989 : SMA Negeri I Klaten Kab. Klaten
Tahun 1989 – 1992 : Program Diploma III Keuangan Spesialisasi Anggaran
Tahun 1994 – 1998 : S-1 Fakultas Ekonomi Univ. Muhammadiyah Yogyakarta
Tahun 2004 – 2005 : S-2 Administrasi Pembangunan Univ. Hasanuddin Makassar

Riwayat Jabatan
Tahun 2006 - 2008 : Kepala Seksi Pelaporan Keuangan Kanwil DJPb Prov. Papua
Tahun 2006 – 2009 : Kepala Seksi Peraturan dan Pembinaan Perbendaharaan 1A
Tahun 2009 – 2011 : Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Purworejo
Tahun 2011 – 2013 : Kepala Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Palembang
Tahun 2013 – 2018 : Kepala Subdit Harmonisasi Peraturan Perbendaharaan, DSP
Tahun 2018 – 2019 : Kepala Kantor Wilayah DJPb Prov. Papua
Tahun 2019 – : Direktur Sistem Perbendaharaan
Sistematika
Pemaparan

Tantangan di Era Revolusi Jabatan Fungsional di Bidang


Industri Perbendaharaan

Current Issue
REVOLUSI INDUSTRI
1800 1900 2000 now

Penemuan Penemuan listrik Inovasi


Mesin Uap dan assembly line teknologi
Revolusi Industri ke-4
mendorong yang informasi,
munculnya kapal meningkatkan komersialiasi Kegiatan manufaktur
uap, kereta api, produksi barang personal terintegrasi melalui
dll computer, dll. penggunaan teknologi
wireless dan big data
secara masif

4
Revolusi Industri Ke-4

Wajah Kegiatan Ekonomi Dunia


saat Ini Sharing economy e-Education e-Government

Cloud Marketplace Online Health Services


Collaborative

Saat ini berbagai macam Smart Manufacturing Smart City Smart Appliances

kebutuhan manusia telah


banyak menerapkan
dukungan internet dan
dunia digital sebagai
wahana interaksi dan
transaksi
Strategi Menghadapi Era Digital

Bagaimana Merespon Perubahan Masa


Depan 1. Komitmen peningkatan pemahaman
pengembangan digital skills
2. Selalu mencoba dan menerapkan
prototype teknologi terbaru, Learn by
doing!
3. Menerapkan berbagai bentuk model
sertifikasi atau diklat dalam ranah
peningkatan digital skill
4. Pemenuhan permintaan dan ketersediaan
skill untuk pelaksanaan tugas-tugas di era
digital di masa depan
5. Mengembangkan metode pelatihan yang
menerapkan basis human-digital skills
Jabatan Fungsional
Di Bidang
Perbendaharaan
7
Latar Belakang Pembentukan
Jabatan Fungsional di Bidang Perbendaharaan
Kondisi Saat Ini
UU No. 1/2004 Kinerja pelaksanaan APBN yang
Bendahara merupakan pejabat fungsional berdampak pada output delivery yang
belum optimal:
• revisi anggaran (13.868 kali)
PP No. 45/2013 jo. PP No. 50/2018 • keterlambatan penyampaian data kontrak
(20%)
• Menteri Keuangan melakukan pembinaan dan pengembangan • keterlambatan pengajuan SPM ke KPPN (8%)
kompetensi bagi KPA, PPK, dan PPSPM • dispensasi SPM di akhir tahun anggaran
(3.851) dan
• Bendahara adalah pejabat fungsional dan harus memiliki • retur SP2D (47.704).
Sertifikat Bendahara
Per Semester I 2019
1. Tunturan Ganti Rugi (TGR) atas pejabat
BENDAHARA KPA, perbendaharaan senilai Rp 1,7 Triliun
BENDAHARA KPA,PPK,
PPK,PPSPM
PPSPM
•• Perpres 7/2016
Perpres 7/2016 •• PMK50/2018
PMK 50/2018Standar
Standar 2. 686 temuan permasalahan terkait kepatuhan
terhadap peraturan perundang-undangan
Sertifikasi
SertifikasiBendahara
Bendahara Kompetensi
KompetensiKerja
KerjaKhusus
Khusus yang berpotensi merugikan negara senilai
•• PMK
PMK126/2016
126/2016jo. jo.PMK
PMK KPA,
KPA,PPK,
PPK,PPSPM
PPSPM Rp 3,8 Triliun
128/2017
128/2017Tata Tata Cara
Cara ••PMK
PMK211/2019
211/2019Penilaian
Penilaian
Kementerian Keuangan
Pelaksanaan
Pelaksanaan
Direktorat Sertifikasi
Sertifikasi
Jenderal Kompetensi
KompetensiPPK
Perbendaharaan PPK&&PPSPM
PPSPM Kondisi Yang Diharapkan
Bendahara
Bendahara
Pengelola Keuangan harus mampu
mewujudkan Visi Pemerintah melalui
perencanaan pembangunan yang dialokasikan
dalam APBN untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat
DATA & KONDISI PEJABAT PERBENDAHARAAN
Kuasa Pengguna Anggaran
19.585 SATKER Melaksanakan kewenangan dan tanggung
jawab penggunaan anggaran pada satuan
kerjanya
80.441 PENGELOLA
PERBENDAHARAAN
17.348 15.900 24.768 9.299 17.126
Pejabat Pembuat Pejabat Bendahara Pengelola Pengelola SAI
Komitmen Penandatangan Menerima, Belanja Pegawai Melaksanakan
Melakukan SPM menyimpan, Mengelola kegiatan
tindakan yang Melakukan membayarkan/ pelaksanaan akuntansi dan
mengakibatkan pengujian menyetorkan, belanja pegawai menyusun LK
pengeluaran permintaan menatausahakan satuan kerjanya
belanja negara pembayaran dan uang pendapatan/
menerbitan belanja negara
perintah
Banyak Latar belakang pembayaran
pendidikan yang tidak
sesuai, misal:
S.Pd., S.Ag., S.Pt., S.T.
Rangkap Jabatan Pengelola Perbendaharaan dengan Pejabat
Struktural

Potensi pengangkatan
PPK PPSPM Bend PPABP SAI Jumlah Jafung melalui
Struktural 11.571 12.210 2.762 1.372 2.526 30.441 penyetaraan struktural
(delayering)
Non
Struktural 5.777 3.690 22.006 7.927 14.600 54.000 Potensi pengangkatan
Jafung melalui Inpassing
Jumlah 17.348 15.900 24.768 9.299 17.126 84.441
PEMBINAAN PEJABAT PERBENDAHARAAN
APBN DIKELOLA UNTUK SEBESAR-BESARNYA KEMAKMURAN RAKYAT

MENTERI TEKNIS/KETUA LEMBAGA/ MENTERI KEUANGAN


KEPALA BADAN

PA BUN
KPA (Manajerial) Penyusun Kebijakan (Pusat)
PENILAIAN
PENILAIAN
PPK, PPSPM, Bendahara, KOMPETENSI
KOMPETENSI Treasurer
Pengelola Keuangan (SERTIFIKASI)
(SERTIFIKASI) (Pusat, Kanwil, dan KPPN)

PENINGKATAN
PENINGKATAN
STANDARDISASI
STANDARDISASI DAN
DAN KOMPETENSI
KOMPETENSI
STANDARDISASI DAN
PENGEMBANGAN
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
KOMPETENSI (DIKLAT)
(DIKLAT) PENGEMBANGAN KOMPETENSI
SDM
SDM SDM

PRANATA
PRANATA PEMBINA TEKNIS
KEUANGAN APBN
KEUANGAN APBN IMPLEMENTASI
IMPLEMENTASI PERBENDAHARAAN NEGARA

ANALIS
ANALIS PENGELOLAAN
PENGELOLAAN
KEUANGAN
KEUANGAN APBN
APBN JF ANALIS
PERBENDAHARAAN NEGARA

ORGANISASI
ORGANISASI PROFESI
PROFESI
PENGELOLAAN APBN YANG PROFESIONAL, KREDIBEL, DAN AKUNTABEL
JABATAN FUNGSIONAL DI BIDANG PERBENDAHARAAN – K/L
PermenPANRB Nomor 54 Tahun 2018 PermenPANRB Nomor 53 Tahun 2018

PRANATA KEUANGAN ANALIS PENGELOLAAN KEUANGAN


APBN APBN
RUMPUN : AKUNTAN DAN ANGGARAN RUMPUN : AKUNTAN DAN ANGGARAN
KATEGORI : KETERAMPILAN KATEGORI : KEAHLIAN
PENDIDIKAN: MIN. D-3 PENDIDIKAN: MIN. S-1/D-4

Jenjang BUP* Kelas Jenjang BUP* Kelas


Jabatan Jabatan

Terampil II/c – II/d 58 th 7 Ahli Pertama III/a – III/b 58 th 8

Mahir III/a – III/b 58 th 8 Ahli Muda III/c – III/d 58 th 10

Penyelia III/c – III/d 58 th 9 Ahli Madya IV/a – IV/c 60 th 12

UNSUR **) tugas sebagai UNSUR **) tugas sebagai


Perikatan dan Perikatan dan
PPK PPK
Penyelesaian Tagihan Penyelesaian Tagihan

Pelaksanaan Perintah Pelaksanaan Perintah


PPSPM PPSPM
Pembayaran Pembayaran

Analisis Laporan
Kebendaharaan Bendahara Penyusun LK
Keuangan Instansi

Penyiapan Analisis Laporan


Penyusun LK *) BUP: Batas Usia Pensiun
Keuangan Instansi
**) Pejabat Perbendaharaan/Pengelola Keuangan Existing
Pengelolaan Administrasi PPABP
Belanja Pegawai
JABATAN FUNGSIONAL DI BIDANG PERBENDAHARAAN – DJPb
PermenPANRB Nomor 51 Tahun 2018 PermenPANRB Nomor 52 Tahun 2018

PEMBINA TEKNIS ANALIS


PERBENDAHARAAN NEGARA PERBENDAHARAAN NEGARA
RUMPUN : AKUNTAN DAN ANGGARAN RUMPUN : AKUNTAN DAN ANGGARAN
KATEGORI : KETERAMPILAN KATEGORI : KEAHLIAN
PENDIDIKAN: MIN. D-3 PENDIDIKAN: MIN. S-1/D-4
Jenjang BUP* Jenjang BUP*

Terampil II/c – II/d 58 th Ahli Pertama III/a – III/b 58 th

Mahir III/a – III/b Ahli Muda III/c – III/d 58 th


58 th
Ahli Madya IV/a – IV/c 60 th
Penyelia III/c – III/d 58 th
Ahli Utama IV/d – IV/e 65 th

Unsur Kedudukan
Unsur Kedudukan
Pelaksanaan Anggaran  Direktorat PA
Pembinaan  KPPN
Pengelola dan Kanwil Pengelolaan Kas Negara  Direktorat PKN
Perbendaharaan
Sistem Manajemen InvestasI  Direktorat SMI

Pembinaan Pengelolaan  Direktorat PPK BLU


Keuangan BLU

Analisis LK BUN  Direktorat APK


*) BUP: Batas Usia Pensiun
Pembinaan Pengelola  KPPN dan Kanwil
Perbendaharaan
PROGRESS IMPLEMENTASI JABATAN FUNGSIONAL

REGULASI FORMASI APLIKASI GRADE & TUNJANGAN INPASSING

• Permenpan RB • Total 19 K/L objek • Penyusunan dan • Penyampaian hasil • Workshop


piloting pembahasan UR evaluasi jabatan Persiapan
• Peraturan BKN dan NA RPerpres Inpassing
• 7 K/L sudah • Proses
Juklak Pembinaan • Penetapan kelas • One-on-one
mengusulkan dan development
• PMK Juknis telah diterbitkan • Proses UAT jabatan oleh Meeting K/L
rekomendasi KemenPANRB Persiapan
• Perdirjen Inpassing • Proses QA dan
formasi (BIG, • Pembahasan Inpassing
hosting ke
• Perdirjen BATAN, BNP2TKI, besaran tunjangan • ND ke
Pusintek
Pedoman BPK, dgn DJA Kanwil/KPPN dan
Penilaian Angka • Launching
KemenPANRB, • Penyusunan kajian Surat ke K/L
Kredit Kemenkes, dan dampak fiskal tentang Informasi
(penyusunan) PPATK) Pendaftaran
Inpassing

Desember 2019 April 2021


Oktober 2020
31.155 orang PPK & PPSPM 2025
2025
Prioritas Inpassing
Bendahara Tersertifikasi Diangkat melalui Inpassing dst
dst

2019
2019 2020 2021 2022 2023 2024

Penilaian Kompetensi
Konversi + Refreshment
Pengakuan/Konversi PPK : 2.185 orang
Jumlah TMR eksisting untuk PPK : 5.417 orang
PPK: 11.056 orang PPSPM : 3.834 orang
Inpassing: 877 orang PPSPM : 12.780 orang
PPSPM : 798 orang
IMPLEMENTASI JAFUNG BIDANG
PERBENDAHARAAN PADA TNI/POLRI

• Peraturan Menteri PAN-RB No 53 Tahun 2018


• Peraturan Menteri PAN-RB No 54 Tahun 2018

Perpres No 42 Tahun 2017


Anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia

Perpres 37 Tahun 2019


Tentara Nasional Indonesia

adalah

Jabatan Fungsional
Dalam pembahasan lebih lanjut antara Ditjen Perbendaharaan
(DSP), TNI-POLRI, dan KemenPANRB
Current Issue

15
MODERNISASI ADMINISTRASI
SISTEM PEMBAYARAN PEMERINTAH

SHARED SERVICE
(GOVERNMENT PAYMENT PLATFORM)
Shared Service –
Prinsip Umum Internasional
“tiap satker memiliki unit supporting yang berfungsi untuk menyediakan
layanan pendukung.”
Pengertian shared service:
1. Penyatuan berbagai fungsi dan kegiatan pendukung (bukan fungsi utama), yang dilakukan
oleh unit-unit pada suatu organisasi dengan tujuan untuk peningkatan efisiensi, efektivitas
dan pelayanan.
2. Konsolidasi sumber daya yang digunakan untuk melakukan kegiatan yang sama dan
tersebar di seluruh bagian organisasi untuk melayani mitra internal dengan biaya rendah
dan tingkat layanan yang tinggi.
3. Shared services memberikan kepuasan pelanggan dan untuk meningkatkan nilai
organisasi juga menciptakan efisiensi proses, sumberdaya, economies of scale, dan
tracking penggunaan sumber daya.

Beberapa karakter utama:


1. Konsolidasi proses bisnis berbasis IT √
2. Penganggaran tetap mengikuti prosedur (tidak ada budget pooling) √
3. Pengenaan charge back atas layanan shared service berdasarkan activity-
based costing (ABC);
4. Anggaran pengelola shared service berdasarkan cost recovery
5. Shared accountability (pergerseran/konsolidasi proses komitmen dari
satker ke shared service
Shared Service – di Indonesia

“Celah konsolidasi pengelolaan dokumentasi secara digital”

Implementasi Government Payment Platform (shared service modifikasi):


1. Pengelolaan dokumen pelaksanaan anggaran saat ini masih hardcopy. Saat ini
dokumentasi digital sudah diakui hukum (UU ITE & UU PJTKN), namun perlu penyesuaian
dan kesiapan sistem. Tatakelola digitalisasi dokumen ini dapat dipusatkan dalam bentuk
layanan shared service. Unit pengelola / shared service center (SSC) perlu dibentuk
untuk mengelola data digital;
2. Digitalisasi dokumen dan interkoneksi sistem oleh layanan gov payment platform (SSC)
dapat meningkatkan efisiensi sumberdaya di satker.

Government payment platform sebagai layanan shared service pembayaran


pemerintah di Indonesia:
1. Modifikasi dari model shared service (hanya konsolidasi proses, SLA untuk standarisasi
layanan dan ditangani satu unit khusus) supaya dapat dioperasionalkan di Indonesia;
2. Economies of scale dicapai dari potensial pengurangan sumber daya administrasi
keuangan satker dan paperless.
Kerangka Umum
Government Payment Platform (GPP)
Saat ini sistem pembayaran
Sistem pengadaan/pemesanan/komitmen Sistem pembayaran tidak terkoneksi dengan
sistem
EXTERNAL PEMERINTAH
Sistem
pengadaan/pemesanan/komit-
Sistem
PLN/ HRIS/payroll K/L BUN
men, sehingga terjadi
Telkom
Shared Service
duplikasi entry data dan
Center interaksi user di berbagai
E-office
sistem
Satker KPPN
E-catalog
Kemenkeu Service Bus
GPP menyediakan layanan
terpadu yang dapat digunakan
GPP System/DB
seluruh satker dan seluruh
E-Perjadin
rangkaian prosesnya berbasis
Marketplace
dokumen digital dengan
menginterkoneksikan
Bansos berbagai sistem mulai dari
Budget Execution
Travel
Dashboard/Data Analytics
proses
Services PPK PPSPM Bank pemesanan/pengadaan,
Operasional
komitmen s.d. pembayaran
kepada penyedia jasa
Bend
PYB
satker
Setelmen
pembayaran
Kriteria dan Manfaat
Government Payment Platform
GPP merupakan layanan berbasis shared service yang dimodifikasi dari praktik internasional untuk
memenuhi kaidah perundang-undangan di Indonesia (Keuangan Negara, Perbendaharan, Tipikor dan ITE):
1. Tidak dilakukan konsolidasi komitmen dan anggaran, seluruhnya masih tetap berada di satker
2. Pembayaran setelah pelaksanaan pekerjaan/barang/jasa diterima
3. Tidak dikenakan biaya (charge back) kepada satker pengguna
4. Repository data selama 18 tahun yang dapat di retrieve untuk keperluan persidangan tipikor
5. Full dokumentasi digital dengan pengamanan transaksi elektronik melalui one time password, validasi user
dengan digital signature dan sertifikasi sistem oleh BSSN/BSRE

Single interaction to Pengurangan resources satker Percepatan pelaksanaan Akuisisi data pelaksanaan
core system, tidak untuk administrasi APBN, mendorong anggaran yang lebih masif
perlu membuka (penatausahaan invoice, ekonomi inklusif, (big data) untuk keperluan
banyak aplikasi, kuitansi, pertanggungjawban, perencanaan dan analisis dan business
seluruh proses di dll) secara manual. Resource pengendalian kas yang intelligence
dalam sistem satker dapat fokus pada core lebih baik dan terbuka opsi
business untuk schedule payment

DATA
SIMPEL EFISIEN EFEKTIF
ANALYTICS
Ruang Lingkup
Layanan SHARED SERVICE

Gambaran umum kerangka shared service pada blueprint
Modeling shared service dalam enterprise architecture Kemenkeu menunjukan empat bisnis utama, yaitu:
1. Pengelolaan Pembayaran Gaji.
Pembayaran gaji dengan interkoneksi sistem pengelolaan kepegawaian (HRIS) atau GPP Satker dengan
GPP BUN.
2. Pengelolaan Pembayaran Common Expenses.
Sistem pengelolaan pembayaran pengadaan barang/jasa via marketplace (pembayaran dengan KKP
atau CMS dalam skema pembayaaran uang persediaan/UP) dan e-katalog (dalam sekema pembayaran
langsung/LS).
3. Pengelolaan Pembayaran Biaya Perjalanan Dinas.
Sistem pengelolaan administrasi perjalanan melalui government payment platform yang terintegrasi
dengan sistem administrasi perkantoran Kemenkeu (NADINE). Layanan ini belum masuk dalam
cakupan blueprint ini dan akan menjadi bagian tahapan pengembangan berikutnya, karena variasi
jenis perjalanan, komponen biaya dan cara pembayaran, serta celah efisiensi pembelian tiket melalui
marketplace sudah terakomodasi.
4. Pengelolaan pembayaran bantuan sosial.
Sistem pengelolaan administrasi penyaluran dana bantuan sosial. Pola dibangun dari model program
keluarga harapan (PKH). Layanan ini belum masuk dalam cakupan blueprint ini dan akan menjadi
bagian tahapan pengembangan berikutnya, karena bukan kegiatan supporting yang dapat dimasukan
dalam layanan shared service.
Crash Program Pelatihan Bendahara
Program Pembelajaran Khusus 1.400 Satker belum memiliki Bendahara ber-
BNT
Dit. Sistem
Perbendaharaan
Nota Dinas Nomor
Pembicaraan awal
ND-182/PB.7/2020
dengan Pusdiklat
kepada Kanwil/KPPN hal
Anggaran dan
Pelaksanaan Crash
Perbendaharaan terkait
Program Pelatihan
wacana CrassProgram
Bendahara dengan
Sertifikasi Bendahara
Mekanisme E-Learning
Bendahara

20 Januari 2020 24 Januari 2020 7 Februari 2020 5 Februari 2020 10 Februari

Crash Program Diklat Kapusdiklat AP Tahap/Angkatan I


Arahan Dirjen pada Nota Dinas No. ND- Pelaksanaan Crash
Agenda Pemaparan 101/PP.3/2020 hal Program Pelatihan
Fourthnitely dan Informasi Rencana Sertifikasi
Jabatan Fungsional di Penyelenggaraan E-Learning Bendahara dalam 8
Bidang Bendahara Angkatan (s.d.
Perbendaharaan Pengeluaran/BPP dan E- Triwulan I Th. 2020)
Learning Bendahara
Penerimaan (Crash
Program)
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN

TERIMA KASIH

23

Anda mungkin juga menyukai