Anda di halaman 1dari 110

Kementerian Keuangan RI

Direktorat Jenderal Pajak

PJ.091/KUP/S/007/2015-00
2
3
Self Assessment Official Assessment
Gagal Daftar Pasal 2 ayat (4) & (4a)
Pasal 2 (1) Pasal 3 (1)
Pasal 2 (2) Pasal 4 (1)

Pasal 8 ayat (1)


Gagal Hitung Pasal 13 ayat (1) acd
DAFTAR HITUNG PEMERIK
LAPOR BAYAR
Gagal Bayar Pasal 13 ayat (1) acd SAAN Pasal 8 ayat (4)
Pasal 3 (3) Pasal 9
Pasal 6 Gagal Lapor – non filer Pasal 13 ayat (1) b
Pasal 29

Wajib Pasal 8 ayat (3)

Pajak
Sebelum/
Segera Setelah
menjadi WP PENYIDIKAN
Pasal 38, 39, 39A
HAKEKAT
(Hak, Kewajiban, Akibat)

Area Pasal 12 ayat (1) & (2) Area Pasal 12 ayat (3)

Edukasi - WasKon Law Enforcement – WasKon/Pemeriksa/Penyidik

Ruang Lingkup KUP


Setiap
yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak,
baik yang berasal dari Indonesia maupun
dari luar Indonesia, yang dapat dipakai
untuk atau untuk
Wajib Pajak yang
bersangkutan, dengan nama dan dalam
bentuk apa pun.
Pasal 4 ayat (1) UU Nomor 7 Tahun 1983 s.t.d.t.d. UU Nomor 36 Tahun 2008
KLASIFIKASI
PENGHASILAN

YANG DIKECUALIKAN
OBJEK PAJAK DARI OBJEK PAJAK
(Pasal 4 ayat (3) UU PPh)

OBJEK PAJAK DENGAN


OBJEK PAJAK YANG
KETENTUAN (TARIF)
BERSIFAT FINAL
UMUM
(Pasal 4 ayat (2) UU PPh)
(Pasal 4 ayat (1) UU PPh)
Pasal 28 UU KUP
Apa itu SPT Tahunan?
• Surat Pemberitahuan (SPT) adalah surat yang oleh
Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan
penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek
pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta
dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
• SPT Tahunan adalah SPT untuk suatu Tahun Pajak
atau Bagian Tahun Pajak.
Wajib Pajak yang Dikenai PPh
berdasarkan PP No.46 Tahun 2013

 Melaporkan jumlah
peredaran bruto dan PPh
Final terutang pada
Lampiran – IV SPT 1771
atau 1771/$ (Formulir 1771
– IV atau 1771 – IV/$)
bagian A;
 wajib melampirkan rincian
jumlah peredaran bruto
dan pembayaran PPh Final
per Masa Pajak dari
masing-masing tempat
usaha.
Wajib Pajak yang Dikenai PPh
berdasarkan PP No.46 Tahun 2013
Contoh rincian
jumlah peredaran
bruto dan
pembayaran PPh
Final per Masa
Pajak dari masing-
masing tempat
usaha.
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 208/PMK.03/2009

Pasal 3

Besarnya angsuran Pajak Penghasilan Pasal 25 untuk Wajib Pajak


bank dan sewa guna usaha dengan hak opsi adalah sebesar Pajak
Penghasilan yang dihitung berdasarkan penerapan tarif umum
atas laba-rugi fiskal menurut laporan keuangan triwulan terakhir
yang disetahunkan dikurangi Pajak Penghasilan Pasal 24 yang
dibayar atau terutang di luar negeri untuk tahun pajak yang lalu,
dibagi 12 (dua belas).
Khusus untuk jenis usaha bank dan lembaga keuangan lainnya, kewajiban
memasukkan laporan keuangan triwulanan tidak memerlukan penunjukan terlebih
dahulu dari Direktur Jenderal Pajak. Contoh :
Laporan keuangan triwulanan BPR A bulan Januari s/d Maret 2014 menunjukkan
penghasilan netto Rp 600.000.000,- Laporan keuangan ini menjadi dasar penghitungan
angsuran PPh Pasal 25 untuk bulan sesudahnya sampai dibuatnya laporan keuangan
triwulanan berikutnya.jumlah angsuran PPh Pasal 25 yang harus dibayar untuk bulan-
bulan tersebut dihitung sebagai berikut :

Penghasilan netto triwulanan disetahunkan :


4 x Rp 600.000.000,- = Rp 2.400.000.000,-

Pajak Penghasilan terhutang menurut Pasal 17 UU PPh :


25% x Rp 2.400.000.000,- = Rp 600.000.000,-

Angsuran Pajak Penghasilan untuk bulan-bulan April dan seterusnya (sampai adanya
laporan keuangan triwulanan yang baru) = 1/12 x Rp 600.000.000,- = Rp
50.000.000,-
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 219/PMK.011/2012
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 81/PMK.03/2009 TENTANG PEMBENTUKAN ATAU
PEMUPUKAN DANA CADANGAN YANG BOLEH DIKURANGKAN
SEBAGAI BIAYA
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 81/PMK.03/2009
tentang Pembentukan atau Pemupukan Dana Cadangan yang Boleh Dikurangkan
Sebagai Biaya diubah sebagai berikut:
1. Ketentuan Pasal 1 huruf a angka 2 diubah, sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 1
Pembentukan atau pemupukan dana cadangan yang boleh dikurangkan sebagai biaya
yaitu:
a. cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha lain yang
menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak opsi, perusahaan pembiayaan
konsumen, dan perusahaan anjak piutang, yang meliputi:
1. cadangan piutang tak tertagih untuk:
a) bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional;
b) bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah;
c) bank perkreditan rakyat yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional; dan
d) bank perkreditan rakyat yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah;
2. cadangan piutang tak tertagih untuk badan usaha lain yang menyalurkan
kredit, yaitu badan usaha selain bank umum dan bank perkreditan rakyat
yang menyalurkan kredit kepada masyarakat, yang meliputi:
a) koperasi simpan pinjam;
b) PT Permodalan Nasional Madani (Persero);
c) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia;
d) perusahaan pembiayaan infrastruktur yang melakukan pembiayaan
dalam bentuk penyediaan dana pada proyek infrastruktur; dan
e) PT Perusahaan Pengelola Aset.
Pengertian kredit yang digolongkan "Lancar", "Kurang
Lancar", "Diragukan", dan "Macet" adalah sesuai
dengan pengertian yang telah ditetapkan dalam Surat
Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor :
31/147/KEP/DIR tanggal 12 November 1998 tentang
Kualitas Aktiva Produktif.
BPR Konvensional
(1) Besarnya cadangan piutang tak tertagih untuk bank perkreditan rakyat
yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 huruf a angka 1 butir c) ditetapkan sebagai
berikut :
a. 0,5% (setengah persen) dari piutang dengan kualitas lancar tidak
termasuk Sertifikat Bank Indonesia;
b. 10% (sepuluh persen) dari piutang dengan kualitas kurang lancar
setelah dikurangi dengan nilai agunan;
c. 50% (lima puluh persen) dari piutang dengan kualitas diragukan
setelah dikurangi dengan nilai agunan; dan
d. 100% (seratus persen) dari piutang dengan kualitas macet setelah
dikurangi dengan nilai agunan.

(2) Besarnya nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang pada
cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling tinggi adalah :
a. 100% (seratus persen) dari nilai agunan yang bersifat likuid; dan
b. 75% (tujuh puluh lima persen) dari nilai agunan lainnya atau sebesar
nilai yang ditetapkan perusahaan penilai.
3. Jumlah piutang yang digunakan sebagai dasar untuk membentuk dana
cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pokok pinjaman
yang diberikan oleh bank perkreditan rakyat yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional.
4. Kerugian yang berasal dari piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih
dibebankan pada perkiraan cadangan piutang tak tertagih.
5. Dalam hal jumlah cadangan piutang tak tertagih seluruhnya atau
sebagian tidak dipakai untuk menutup kerugian sebagaimana dimaksud
pada ayat (4), jumlah kelebihan cadangan tersebut diperhitungkan
sebagai penghasilan.
6. Dalam hal jumlah cadangan piutang tak tertagih dipakai untuk menutup
kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat (4) namun tidak mencukupi,
jumlah kekurangan cadangan tersebut diperhitungkan sebagai kerugian.
BPR Syariah

Besarnya cadangan piutang tak tertagih untuk bank perkreditan rakyat yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 huruf a angka 1 butir d) ditetapkan sebagai berikut :
a. 0,5% (setengah persen) dari piutang dengan kualitas lancar tidak termasuk
Sertifikat Wadiah Bank Indonesia;
b. 10% (sepuluh persen) dari piutang dengan kualitas kurang lancar setelah
dikurangi dengan nilai agunan;
c. 50% (lima puluh persen) dari piutang dengan kualitas diragukan setelah
dikurangi dengan nilai agunan; dan
d. 100% (seratus persen) dari piutang dengan kualitas macet setelah
dikurangi dengan nilai agunan.

(2) Besarnya nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang pada
cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling tinggi adalah :
a. 100% (seratus persen) dari nilai agunan yang bersifat likuid; dan
b. 75% (tujuh puluh lima persen) dari nilai agunan lainnya atau sebesar
nilai yang ditetapkan perusahaan penilai.
3. Jumlah piutang yang digunakan sebagai dasar untuk membentuk dana
cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pokok pinjaman
yang diberikan oleh bank perkreditan rakyat yang melaksanakan kegiatan
usaha berdasarkan prinsip syariah.
4. Kerugian yang berasal dari piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih
dibebankan pada perkiraan cadangan piutang tak tertagih.
5. Dalam hal jumlah cadangan piutang tak tertagih seluruhnya atau
sebagian tidak dipakai untuk menutup kerugian sebagaimana dimaksud
pada ayat (4), jumlah kelebihan cadangan tersebut diperhitungkan
sebagai penghasilan.
6. Dalam hal jumlah cadangan piutang tak tertagih dipakai untuk menutup
kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat (4) namun tidak mencukupi,
jumlah kekurangan cadangan tersebut diperhitungkan sebagai kerugian.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 80/KMK.04/1995 tentang Besarnya
Dana Cadangan yang Boleh Dikurangkan sebagai Biaya sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
83/PMK.03/2006, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
FORMULIR 1771 - I
FORMULIR 1771 - I

0,00
Seluruh Wajib Pajak Badan

WAJIB PEMBUKUAN
28
Kewajiban Pembukuan
Pembukuan harus diselenggarakan di Indonesia dengan
ketentuan:
• memperhatikan iktikad baik dan mencerminkan keadaan atau
kegiatan usaha yang sebenarnya;
• menggunakan huruf latin, angka Arab, satuan mata uang
rupiah, dan disusun dalam bahasa Indonesia atau dalam
bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan;
• prinsip taat asas dan dengan stelsel akrual dan stelsel kas;
• perubahan terhadap metode pembukuan dan/atau tahun
buku harus mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal
Pajak;
Pasal 28 UU KUP
Kewajiban Pembukuan (lanjutan)
• sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai harta,
kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan
pembelian sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang
terutang;
• pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata
uang selain Rupiah dapat diselenggarakan setelah mendapat
izin Menteri Keuangan.

Note:
Buku, catatan, dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan dan
dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang dikelola secara
elektronik atau secara program aplikasi online wajib disimpan selama 10 (sepuluh)
tahun di Indonesia.
Pasal 28 UU KUP
• Penghasilan yang diterima atau diperoleh dari pekerjaan atau jasa
1

• Hadiah dari undian pekerjaan atau kegiatan dan penghargaan


2

• Laba usaha
3

• Keuntungan karena penjualan atau karena pengalihan harta


4

• penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya dan
5 pembayaran tambahan pengembalian pajak

• bunga termasuk premium, diskonto, dan imbalan karena jaminan pengembalian


6 utang

(Pasal 4 ayat (1) UU PPh) 31


• Dividen
7

• Royalti
8

• Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan


9 harta

• Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala


10

• Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali sampai dengan


11 jumlah tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah

(Pasal 4 ayat (1) UU PPh) 32


• Keuntungan selisih kurs mata uang asing
12

• Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva


13

• Premi asuransi
14

• Iuran yang diterima/diperoleh perkumpulan dari anggotanya yang


15 terdiri dari WP yang menjalankan usaha/pekerjaan bebas

• Tambahan kekayaan neto yang berasal dari penghasilan yang belum


16 dikenakan pajak

(Pasal 4 ayat (1) UU PPh)


17
• Penghasilan dari usaha berbasis syariah

18
• Imbalan bunga sesuai UU KUP

19
• Surplus Bank Indonesia

(Pasal 4 ayat (1) UU PPh)


PPh Final (dibayar sendiri atau dipotong pihak lain) tidak dapat
dikreditkan.

Biaya-biaya yang digunakan untuk menghasilkan, menagih, dan


memelihara (3M) penghasilan yang dikenakan PPh final tidak dapat
dikurangkan dalam memperhitungkan PPh terutang pada akhir
tahun (dalam SPT Tahunan PPh).

Penghasilan yang dikenakan PPh Final tidak digabung dalam


penghitungan pajak akhir tahun, tapi cukup dilaporkan saja.
penghasilan dari
transaksi saham
penghasilan berupa
dan sekuritas penghasilan dari
bunga deposito
lainnya, transaksi transaksi
dan tabungan
derivatif yang pengalihan harta
lainnya, bunga
diperdagangkan di berupa tanah Penghasilan atas
obligasi dan surat
bursa, dan transaksi dan/atau usaha WP yang
utang negara, dan penghasilan berupa
penjualan saham bangunan, usaha memiliki peredaran
bunga simpanan hadiah undian;
atau pengalihan jasa konstruksi, bruto tertentu (PP
yang dibayarkan
penyertaan modal usaha real estate, 46 Tahun 2013).
oleh koperasi
pada perusahaan dan persewaan
kepada anggota
pasangannya yang tanah dan/atau
koperasi orang
diterima oleh bangunan; dan
pribadi;
perusahaan modal
ventura;

(Pasal 4 ayat (2) UU PPh) 36


FORMULIR 1771 - IV
a. 1. bantuan atau sumbangan, termasuk zakat dan sumbangan
keagamaan yang sifatnya wajib bagi pemeluk agama yang diakui
di Indonesia, yang ditentukan pemerintah;
2. harta hibahan, sesuai dengan ketentuan undang-undang
perpajakan
b. dividen atau bagian laba yang diterima atau diperoleh PT sebagai
WP dalam negeri, koperasi, BUMN, atau BUMD, dari penyertaan
modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan
di Indonesia dengan syarat tertentu;
c. iuran yang diterima atau diperoleh dana pensiun yang pendiriannya
telah disahkan oleh Menteri Keuangan;
d. penghasilan yang diterima atau diperoleh perusahaan modal
ventura;
e. sisa lebih yang diterima atau diperoleh badan atau lembaga nirlaba
yang bergerak dalam bidang pendidikan dan/atau bidang penelitian
dan pengembangan dengan syarat tertentu;

38
(Pasal 4 ayat (3) UU PPh)
FORMULIR 1771 - IV
FORMULIR 1771 - II
Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara (3M)
penghasilan termasuk:
 Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan usaha;
 Biaya penyusutan dan/atau amortisasi fiskal;
 Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan (untuk OP);
 Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta;
 Kerugian dari selisih kurs;
 Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang
dilakukan di Indonesia;

(Pasal 6 UU PPh) 42
 Biaya beasiswa, magang, dan pelatihan (Pasal 6 UU PPh);
 Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan memenuhi
syarat tertentu (Pasal 6 UU PPh);
 Zakat dan sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib (PP
Nomor 60 Tahun 2010);
 Pembentukan dan pemupukan cadangan piutang tak tertagih
khusus untuk usaha bank, leasing, cadangan untuk usaha
asuransi, Penjamin LPS, cad. Penanaman kembali hutan,
cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan, dan cad.
Biaya penutupan limbah (KMK 80/KMK.04/1995 s.t.d.t.d. KMK
204/KMK.04/2000; PMK 81/PMK.03/2009 s.t.d.d. PMK
219/PMK.011/2012); 43
- Kompensasi kerugian tahun sebelumnya (maksimal 5
tahun sebelumnya) (Pasal 6 UU PPh)
- Penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan
kenikmatan yang terbatas berupa: (PMK Nomor
83/PMK.03/2009)
 Biaya makan dan minum untuk seluruh pegawai,
 Natura dan kenikmatan di daerah terpencil,
 Natura berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
(baju seragam satpam),
 Biaya sarana antar jemput pegawai
44
- Sumbangan Khusus untuk : (Pasal 6 UU PPh; PP 93 Tahun 2010)
• Bencana Nasional,
• Penelitian dan pengembangan yang dilakukan di
Indonesia,
• Pembangunan infrastruktur sosial,
• Fasilitas pendidikan , dan
• Pembinaan olahraga
- Untuk biaya kendaraan sedan, sejenis boleh dibebankan 50%
(Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Nomor KEP - 220/PJ./2002)
- Untuk biaya telepon seluler dapat dibebankan 50% (KEP-
220/PJ./2002)

45
Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun

Biaya yang dibebankan untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau
anggota

Pembentukan dan pemupukan dana cadangan

Premi asuransi kesehatan, kecelakaan, jiwa, dwiguna, dan asuransi bea siswa, yang
dibayar oleh WP OP

Penggantian/ imbalan pekerjaan/jasa yg diberikan dalam bentuk natura dan kenikmatan

Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau pihak
yang mempunyai hubungan istimewa

Pasal 9 UU PPh
Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan

Pajak Penghasilan

Biaya yang dibebankan/dikeluarkan untuk kepentingan pribadi WP atau


orang yang menjadi tanggungan

Gaji yang dibayarkan kepada anggota persekutuan, firma, atau perseroan


komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham

Sanksi administrasi serta sanksi pidana di bidang perpajakan

Pasal 9 UU PPh
Penyusutan atas pengeluaran:
 untuk pembelian, pendirian, penambahan,
perbaikan, atau perubahan harta berwujud,
 kecuali tanah yang berstatus hak milik, hak
guna bangunan, hak guna usaha, dan hak pakai,
 yang dimiliki dan digunakan untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan yang mempunyai masa manfaat
lebih dari 1 (satu) tahun.

(Pasal 11 ayat (1) UU PPh ) 48


Dilakukan :
1. dalam bagian-bagian yang sama besar selama
masa manfaat yang telah ditentukan bagi harta
tersebut (metode Garis Lurus)  ayat (1)
2. dalam bagian-bagian yang menurun selama
masa manfaat, yang dihitung dengan cara
menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa
buku, dan pada akhir masa manfaat nilai sisa
buku disusutkan sekaligus, dengan syarat
dilakukan secara taat asas (metode Saldo
Menurun)  ayat (2)

(Penjelasan Pasal 11 ayat (1) dan (2) UU PPh ) 49


Kelompok Harta Masa
Garis Lurus Saldo Menurun
Berwujud Manfaat
I. Bukan bangunan
Kelompok 1 4 tahun 25% 50%
Kelompok 2 8 tahun 12,5% 25%
Kelompok 3 16 tahun 6,25% 12,5%
Kelompok 4 20 tahun 5% 10%
II. Bangunan
Permanen 20 tahun 5%
Tidak Permanen 10 tahun 10%

Daftar Kelompok
Harta (PMK no.
(Pasal 9 ayat (6) UU PPh ) 96/PMK.03.2009) 50
Amortisasi atas pengeluaran :
 untuk memperoleh harta tak berwujud (hak
cipta, hak paten, dan lainnya) dan pengeluaran
lainnya termasuk biaya perpanjangan hak guna
bangunan, hak guna usaha, hak pakai, dan
muhibah (goodwill)
 yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1
(satu) tahun
 yang dipergunakan untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan

(Pasal 11A UU PPh ) 51


Dilakukan :
• dalam bagian-bagian yang sama besar (Garis
Lurus)
• dalam bagian-bagian yang menurun selama
masa manfaat, yang dihitung dengan cara
menerapkan tarif amortisasi atas pengeluaran
tersebut atau atas nilai sisa buku dan pada
akhir masa manfaat diamortisasi sekaligus
dengan syarat dilakukan secara taat asas.
(Saldo Menurun)
(Pasal 11A ayat (1) UU PPh ) 52
Tarif Amortisasi
Kelompok Harta Masa
Tak Berwujud Manfaat Garis Saldo
Lurus Menurun

Kelompok 1 4 tahun 25% 50%


Kelompok 2 8 tahun 12,5% 25%
Kelompok 3 16 tahun 6,25% 12,5%
Kelompok 4 20 tahun 5% 10%

Outline
(Pasal 11A ayat (2) UU PPh ) 53
FORMULIR 1771 - III
Pemotongan dan/atau pemungutan PPh:
- PPh Pasal 22 (Pemungutan PPh atas impor atau
transaksi tertentu lainnya)
- PPh Pasal 23 (Pemotongan PPh antara lain atas
persewaan harta selain tanah dan/atau
bangunan)
Pembayaran PPh oleh Wajib Pajak sendiri
(angsuran PPh Pasal 25)
PPh yang dipotong atau dibayar di luar negeri
(PPh Pasal 24)
PENGHITUNGAN
PAJAK
PENGHASILAN
BAGAIMANA
MENGHITUNG JUMLAH SELURUH PENGHASILAN BRUTO XXXX
PAJAK? BIAYA XXXX
JUMLAH PENGHASILAN NETO KOMERSIAL
(-)
XXXX
KOREKSI FISKAL
POSITIF XXXX
NEGATIF (XXX)
(+)
PENGHASILAN NETO FISKAL XXXX
KOMPENSASI KERUGIAN XXXX
PENGHASILAN KENA PAJAK
(-)
XXXX
PPh TERUTANG XXXX
KREDIT PAJAK XXXX
DIPOTONG/DIPUNGUT PIHAK KETIGA XXXX
TELAH DIBAYAR SENDIRI XXXX (+)
JUMLAH KREDIT PAJAK XXXX
(-)
KURANG/LEBIH BAYAR XXXX
FORMULIR
1771
FORMULIR
1771 (Hal. 2)
FORMULIR
1771 - V
FORMULIR
1771 - VI
 Melampirkan laporan keuangan lengkap seperti: neraca,
laporan rugi laba, daftar penyusutan, dan lain-lain;
 Yang diisi terlebih dahulu adalah formulir lampiran,
bukan induknya;
 Di setiap lembar jangan lupa mengisi identitas seperti
nama, NPWP dan tahun pajaknya;
 Jangan lupa membubuhkan tanda tangan, karena jika
tidak, SPT yang anda laporkan dianggap tidak sah;
 Jika SPT menunjukkan kurang bayar, kekurangan
tersebut harus dibayar paling lambat sebelum SPT
dilaporkan;
 Pembayaran dapat dilakukan di kantor pos atau bank.
LEMBAR INFORMASI AMPLOP SPT TAHUNAN YANG DISAMPAIKAN MELALUI POS ATAU PERUSAHAAN JASA EKSPEDISI ATAU JASA KURIR

NPWP :

Nama Wajib Pajak :

Tahun Pajak :

Status SPT * : Nihil Kurang Bayar Lebih Bayar

Jenis SPT* : SPT Tahunan SPT Tahunan Pembetulan Ke- ...

No. Telp/HP :

Pernyataan : Dengan menyadari sepenuhnya atas segala akibat termasuk sanksi-sanksi Dicantumkan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan untuk
bahwa informasi pada amplop ini sesuai dengan SPT Tahunan yang terdapat
dalam amplop ini. pengiriman SPT
Tahunan
Tanda Tangan :
melalui Kantor
Pos atau jasa
pengiriman
Keterangan:
Outline a. *) isilah tanda silang (X) pada kotak yang sesuai.
b. Jika merupakan SPT Tahunan Pembetulan maka isi pembetulan yang ke berapa kalinya.
CONTOH
1. Nama PT. DAMAI

2. Alamat Jalan Apel No. 28 Jakarta 12170

3. Tahun Buku Januari s.d. Desember 2014

Saldo Menurun (Komersial)


4. Metode Penyusutan
Garis Lurus (Fiskal)
Jasa Konstruksi
5. Jenis usaha
(klasifikasi usaha: menengah)
6. NPWP 01.234.567.8-013.000
7. KLU 41012
ILUSTRASI

Neraca Tahun 2014

Aktiva Lancar Hutang Lancar


Kas Rp 17.048.200.000 Hutang Usaha Rp 8.126.200.000
Piutang Usaha Rp 2.578.000.000 Jumlah Hutang Rp 8.126.200.000
Lancar
Persediaan Rp 4.000.000.000 Hutang Jangka
Panjang
Perlengkapan Rp 15.500.000.000 - Rp 0
Jumlah Aktiva Rp 39.126.200.000 Jumlah Hutang
Lancar Jangka Panjang Rp 0
Aktiva Tetap Modal
Peralatan 25.750.000.000
Bangunan Rp 2.200.000.000 Modal Rp 21.344.342.000
Akumulasi penyusutan -550.000.000 Laba ditahan 37.055.658.000
Jumlah Aktiva Tetap 27.400.000.000

Jumlah aktiva Rp 66.526.200.000 Jumlah Pasiva Rp 66.526.200.000


ILUSTRASI
Dalam jutaan rupiah
LAPORAN LABA RUGI KOMERSIAL
Laporan
URAIAN
Peredaran usaha
KONSTRUKSI PERDAGANGAN KONSOLIDASI
Laba Rugi
Jasa Konstruksi Rp 50.000 Rp 50.000
Penjualan barang
Total Peredaran usaha
Rp 10.000 Rp
Rp
10.000
60.000
Tahun 2014
Beban/Harga Pokok Penjualan
Beban Langsung/Pembelian Rp 25.000 Rp 5.000 Rp 30.000
Persediaan awal Rp - Rp 2.500 Rp 2.500
Persediaan akhir Rp - Rp 2.000 Rp 2.000
Beban/Harga Pokok Penjualan Rp 25.000 Rp 5.500 Rp 30.500
Laba Bruto Rp 25.000 Rp 4.500 Rp 29.500
Biaya Operasi dan Umum
1 Gaji dan Tunjangan Rp 5.000 Rp 500 Rp 5.500
2 Sewa Rp 100 Rp 150 Rp 250
4 Perbaikan dan Pemeliharaan Rp 110 Rp - Rp 110
5 Promosi Rp 90 Rp - Rp 90
9 PKB, PBB dan Bea Meterai Rp 50 Rp - Rp 50
10 Telp/Fax Rp 100 Rp 70 Rp 170
11 Listrik/Air Rp 200 Rp 100 Rp 300
12 Pajak dan Perijinan Rp 100 Rp 50 Rp 150
15 Penyusutan Rp 150 Rp - Rp 150
17 Sumbangan dan Bantuan*) Rp 50 Rp 10 Rp 60
18 Natura Rp 50 Rp - Rp 50
19 Lain-lain*) Rp 100 Rp 20 Rp 120
Total Biaya Operasi dan Umum Rp 6.100 Rp 900 Rp 7.000
Laba usaha Rp 18.900 Rp 3.600 Rp 22.500
Pendapatan dan Beban Lain-lain
1 Dividen dari PT KITA (Saham 26%) Rp 100
2 Pendapatan Sewa Mobil Rp 40
3 Keuntungan Penjualan Tanah Rp 25
Total Pendapatan dan Beban Lain-lain Rp 165
Laba neto sebelum pajak Rp 22.665

*) Dibebankan secara proporsional karena tidak dapat dipisahkan


ILUSTRASI
1. PT Damai melakukan pembukuan yang terpisah atas masing kegiatan usaha
yang dilakukan (Konstruksi dan Perdagangan).
2. Di dalam kegiatan usaha lainnya berupa penjualan barang selama tahun
2014 (senilai Rp10.000.000.000), termasuk pengadaan barang kepada
PEMDA DKI JAKARTA senilai Rp5.000.000.000
3. Biaya sewa adalah untuk sewa gudang dengan total sebesar Rp250.000.000
4. Biaya penyusutan fiskal sebesar Rp110.000.000
5. Dalam biaya sumbangan, bantuan, zakat dengan rincian sebagai berikut:
Sumbangan Penanggulangan Bencana Nasional Rp 30.000.000
Sumbangan Fasilitas Pendidikan Rp 30.000.000
Rp 60.000.000
6. Biaya Natura dan kenikmatan: Beras, Kecap, Gula, (jika dinilai Harga Pasar)
Rp 50.000.000
7. Biaya lain-lain dapat dirinci sbb:
• Biaya Jamuan Makan Relasi/Entertainment Rp 70.000.000
(Ada Daftar Nominatif)
• Biaya Keperluan Dapur Kantor (ada bukti) Rp 50.000.000
Rp 120.000.000
ILUSTRASI

8. Pajak-pajak:
• PPh Pasal 21 telah dipotong dari penghasilan karyawan Rp 250.904.000
• PPh Pasal 22 PEMDA DKI (ket: 1) Rp 75.000.000
• PPh Pasal 23 sewa kendaraan Rp 800.000
• PPh Pasal 4 ayat (2) atas Jasa Kontruksi Rp 1.500.000.000
• PPh Pasal 4 ayat (2) atas pengalihan tanah (final) Rp 26.250.000
(Harga jual tanah sebesar Rp 525.000.000)
• PPh Pasal 25 yang telah dibayar (masa Jan-Des 2014) Rp 110.000.000
• STP PPh Pasal 25 Masa Februari Rp 11.000.000
(termasuk sanksi bunga Rp 1.000.000)
PENYUSUTAN FISKAL
PENYUSUTAN BANGUNAN
TAHUN 2014

Tahun Tarif Penyusutan Nilai Sisa Buku Harga Perolehan


2010 5% 110.000.000 2.090.000.000 2.200.000.000
2011 5% 110.000.000 1.980.000.000
2012 5% 110.000.000 1.870.000.000
2013 5% 110.000.000 1.760.000.000
2014 5% 110.000.000 1.650.000.000
PENGISIAN
SPT TAHUNAN PPh
Diisi dengan
tahun pajak
bersangkutan

LAMPIRAN - VI
1771 - VI

TAHUN PAJAK
FORMULIR

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN


KEMENTERIAN KEUANGAN RI • DAFTAR PENYERTAAN MODAL PADA PERUSAHAAN AFILIASI 2 0 1 4
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • DAFTAR UTANG DARI PEMEGANG SAHAM DAN/ATAU PERUSAHAAN AFILIASI
• DAFTAR PIUTANG KEPADA PEMEGANG SAHAM DAN/ATAU PERUSAHAAN AFILIASI

NPWP : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 0 1 3 0 0 0
IDENTITAS

Diisi dengan
NAMA WAJIB PAJAK : P T D A M A I identtitas lengkap
0 1 1 4 1 2 1 4 WP
PERIODE PEMBUKUAN : s.d.
bersangkutan
BAGIAN A : DAFTAR PENYERTAAN MODAL PADA PERUSAHAAN AFILIASI
JUMLAH PENYERTAAN MODAL
NO NAMA ALAMAT NPWP
(Rupiah) %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.

2.

3.

4.

5.

JUMLAH BAGIAN A JBA -


BAGIAN B : DAFTAR UTANG DARI PEMEGANG SAHAM DAN/ATAU PERUSAHAAN AFILIASI
JUMLAH PINJAMAN BUNGA/TH
NO NAMA NPWP TAHUN
(Rupiah) %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

10.

11.

12.

13.
BAGIAN C : DAFTAR PIUTANG KEPADA PEMEGANG SAHAM DAN/ATAU PERUSAHAAN AFILIASI
JUMLAH PINJAMAN BUNGA/TH
NO NAMA NPWP TAHUN
(Rupiah) %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

10.

11.

12.

13.

JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- 1 dari 1 halaman Lampiran-VI
D.1.1.32.36
Diisi
dengan
tahun pajak
LAMPIRAN - V
FORMULIR

TAHUN PAJAK
1771 - V SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
2 0 1 4
KEMENTERIAN KEUANGAN RI • DAFTAR PEMEGANG SAHAM/PEMILIK MODAL DAN JUMLAH DIVIDEN YANG DIBAGIKAN
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • DAFTAR SUSUNAN PENGURUS DAN KOMISARIS

NPW P :
0 1 2 3 4 5 6 7 8 0 1 3 0 0 0
IDENTITAS

NAMA WAJIB PAJAK :


P T D A M A I

PERIODE PEMBUKUAN :
0 1 1 4 s.d. 1 2 1 4 Diisi dengan
identtitas lengkap
BAGIAN A : DAFTAR PEMEGANG SAHAM / PEMILIK MODAL DAN JUMLAH DIVIDEN YANG DIBAGIKAN
JUMLAH MODAL DISETOR DIVIDEN
WP bersangkutan
NO NAMA ALAMAT NPW P
(Rupiah) % (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
PT ISE SARANA INSANI Jalan Tanjung No.45, Jakarta 01.567.891.1-016.000 1.550.000.000 77,5% 155.000.000

2.
Mustafid Jl. Mangga Besar 13 Tegal 07.987.654.3-501.000 200.000.000 10,0% 20.000.000

3.
Sutanto Jl. Jeruk Nipis 23 Cibinong 06.678.345.2-403.000 150.000.000 7,5% 15.000.000

4.
Sobirin Jalan Siliwangi No 89, Sukabumi 08.321.233.3-405.000 100.000.000 5,0% 10.000.000

5.

6.

Diisi dengan
7. Diisi dengan nama jumlah modal-
dan alamat modal yang
8. pemegang saham disetor dan Diisi dengan
perusahaan presentasenya jumlah dividen
9.

10.

JUMLAH BAGIAN A JBA 2.000.000.000 100% 200.000.000


BAGIAN B : DAFTAR SUSUNAN PENGURUS DAN KOMISARIS

NO NAMA ALAMAT NPWP JABATAN

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Mustafid Jl. Mangga Besar 13 Jakarta 07.987.654.3-012.000 Komisaris

2. Sapto W Jl. Jeruk Purut 23 Jakarta 06.678.345.2-013.000 Direktur

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- 1 dari 1 halaman Lampiran-V
D.1.1.32.35
Diisi dengan tahun
pajak
bersangkutan
LAMPIRAN - IV

TAHUN PAJAK
FORMULIR

1771 - IV SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN


2 0 1 4
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PPh FINAL DAN PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK

NPW P :
0 1 2 3 4 5 6 7 8 0 1 3 0 0 0
IDENTITAS

P T D A M A I
Diisi dengan
NAMA WAJIB PAJAK :
identtitas lengkap
0 1 1 4 1 2 1 4
PERIODE PEMBUKUAN : s.d. WP bersangkutan
BAGIAN A : PPh FINAL
DASAR PENGENAAN PAJAK TARIF PPh TERUTANG
NO. JENIS PENGHASILAN
(Rupiah) (%) (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5)

1. BUNGA DEPOSITO / TABUNGAN,


DAN DISKONTO SBI / SBN Diisi dengan
2. BUNGA / DISKONTO OBLIGASI PPh final atas
pengalihan hak
3. PENGHASILAN PENJUALAN SAHAM atas tanah
YANG DIPERDAGANGKAN DI BURSA EFEK

4. PENGHASILAN PENJUALAN SAHAM


MILIK PERUSAHAAN MODAL VENTURA

5. PENGHASILAN USAHA PENYALUR / DEALER /


AGEN PRODUK BBM

6. PENGHASILAN PENGALIHAN HAK ATAS 525.000.000 5% 26.250.000


Diisi
TANAH / BANGUNAN
dengan
7. PENGHASILAN PERSEWAAN ATAS PPh final
TANAH / BANGUNAN
IMBALAN JASA KONSTRUKSI : atas jasa
a. PELAKSANA KONSTRUKSI
50.000.000.000 3% 1.500.000.000 konstruksi
8. b. PERENCANA KONSTRUKSI

c. PENGAWAS KONSTRUKSI

9. PERWAKILAN DAGANG ASING

10. PELAYARAN / PENERBANGAN ASING Diisi dengan


11. PELAYARAN DALAM NEGERI
total PPh final
12. PENILAIAN KEMBALI AKTIVA TETAP

13. TRANSAKSI DERIVATIF YANG


DIPERDAGANGKAN DI BURSA

14.
……………………………………………………………

JUMLAH BAGIAN A JBA 1.526.250.000


Pindahkan ke Formulir 1771 huruf F angka 15 butir a
BAGIAN B : PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK
PENGHASILAN BRUTO
NO JENIS PENGHASILAN
(Rupiah)
(1) (2) (3)

1. BANTUAN / SUMBANGAN

2. HIBAH

3. DIVIDEN / BAGIAN LABA DARI PENYERTAAN MODAL


100.000.000
PADA BADAN USAHA DI INDONESIA (Pasal 4 Ayat (3) Huruf f UU PPh)

4. IURAN DAN PENGHASILAN TERTENTU YANG DITERIMA DANA PENSIUN

BAGIAN LABA YANG DITERIMA PERUSAHAAN MODAL VENTURA


5.
DARI BADAN PASANGAN USAHA

SISA LEBIH YANG DITERIMA ATAU DIPEROLEH BADAN ATAU LEMBAGA


NIRLABA YANG BERGERAK DALAM BIDANG PENDIDIKAN DAN/ATAU
BIDANG PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN, YANG TELAH TERDAFTAR
6.
PADA INSTANSI YANG MEMBIDANGINYA, YANG DITANAMKAN KEMBALI
DALAM BENTUK SARANA DAN PRASARANA KEGIATAN PENDIDIKAN DAN/
ATAU PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN (Pasal 4 Ayat (3) Huruf m UU PPh)

7.
…………………………………………………….…………

JUMLAH BAGIAN B JBB 100.000.000


Pindahkan ke Formulir 1771 huruf F angka 15 butir b

JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- 1 dari 1 halaman Lampiran-IV
D.1.1.32.34
LAMPIRAN - III
1771 - III

TAHUN PAJAK
FORMULIR

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN


KEMENTERIAN KEUANGAN RI
2 0 1 4
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK KREDIT PAJAK DALAM NEGERI
IDENTITAS

0 1 2 3 4 5 6 7 8 0 1 3 0 0 0 P T D A M A I
NPWP : NAMA WAJIB PAJAK :

0 1 1 4 1 2 1 4
PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

PEMOTONG/ PRMUNGUT PAJAK OBJEK PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN BUKTI PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN/SSP/SSPCP
NO. JENIS PENGHASILAN / YANG DIPOTONG / DIPUNGUT
NAMA NPWP (Rupiah) NOMOR TANGGAL
TRANSAKSI (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1.
PT SEWAMOBIL 01.987.654.3-013.000 Jasa Sewa 40.000.000 800.000 56 08/08/2014

2. PEMDA DKI JKT 00.001.688.7-011.000 Pengadaan Barang 5.000.000.000 75.000.000 9/X/22/2014 09/10/2014

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

JUMLAH JML 5.040.000.000 75.800.000

Catatan :
• Diisi dengan rincian per Bukti Pemotongan / Pemungutan Pajak.
• Pindahkan hasil penjumlahan PPh Pasal 22, PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 26 Kolom (6) ke Formulir 1771 Huruf C Angka 8.a.

JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- 1 dari 1 halaman Lampiran-III

D.1.1.32.32
Diisi sesuai dengan laporan laba rugi
perusahaan tahun bersangkutan

LAMPIRAN - II

TAHUN PAJAK
1771 - II
FORMULIR

SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN


KEMENTERIAN KEUANGAN RI
2014
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PERINCIAN HARGA POKOK PENJUALAN, BIAYA USAHA LAINNYA DAN BIAYA DARI LUAR USAHA SECARA KOMERSIAL
IDENTITAS

0 1 2 3 4 5 6 7 8 0 1 3 0 0 0 P T D A M A I
NPWP : NAMA WAJIB PAJAK :

0 1 1 4 1 2 1 4
PERIODE PEMBUKUAN : s.d.

HARGA POKOK PENJUALAN BIAYA USAHA LAINNYA BIAYA DARI LUAR USAHA JUMLAH
NO. PERINCIAN
(Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (3) + (4) + (5)

1. PEMBELIAN BAHAN/BARANG DAGANGAN 30.000.000.000 - 30.000.000.000

2. GAJI, UPAH, BONUS, GRATIFIKASI, 5.500.000.000 5.500.000.000


HONORARIUM, THR, DSB

3. BIAYA TRANSPORTASI -

4. BIAYA PENYUSUTAN DAN AMORTISASI 150.000.000 150.000.000

5. BIAYA SEWA 250.000.000 250.000.000

6. BIAYA BUNGA PINJAMAN -

7. BIAYA SEHUBUNGAN DENGAN JASA -

8. BIAYA PIUTANG TAK TERTAGIH -

9. BIAYA ROYALTI -

10. BIAYA PEMASARAN/PROMOSI 90.000.000 90.000.000

11. BIAYA LAINNYA 1.010.000.000 1.010.000.000

12. PERSEDIAAN AWAL 2.500.000.000 - 2.500.000.000

13. PERSEDIAAN AKHIR (-/-) 2.000.000.000 - 2.000.000.000

14 JUMLAH 1 S.D. 12 DIKURANGI 13 30.500.000.000 7.000.000.000 - 37.500.000.000

Catatan :
• Nomor 1 untuk Perusahaan Dagang diisi pembelian barang dagangan, untuk perusahaan industri diisi pembelian bahan baku, bahan penolong dan barang jadi.
• Nomor 7 termasuk management fee, technical assistance fee, dan jasa lainnya
• Nomor 11 diisi dengan total biaya yang tidak tertampung dalam perincian 1 s.d. 10.
• Nomor 12 dan 13 untuk perusahaan dagang diisi total persediaan awal dan akhir barang dagangan, untuk perusahaan industri diisi total persediaan
awal/akhir bahan baku/bahan penolong ditambah barang setengah jadi ditambah barang jadi.

D.1.1.32.54
Diisi dengan tahun
pajak
bersangkutan

LAMPIRAN - I

TAHUN PAJAK
FORMULIR

1771 - I SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN


2 0 1 4
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO FISKAL

0 1 2 3 4 5 6 7 8 0 1 3 0 0 0 Diisi dengan
IDENTITAS

NPWP :
identtitas lengkap
NAMA WAJIB PAJAK : P T D A M A I WP bersangkutan
PERIODE PEMBUKUAN : 0 1 1 4 s.d. 1 2 1 4

NO URAIAN RUPIAH
(1) (2) (3)
1. PENGHASILAN NETO KOMERSIAL DALAM NEGERI :
Diisi dengan
1a 60.000.000.000
a. Ø peredaran usaha
PEREDARAN USAHA …………..……………………………...…………...…………...…………...……………...…...………………………….
1b 30.500.000.000
b. HARGA POKOK PENJUALAN …………...…………...…………...…………...…………...…………...…………...…………...…………...…….
Ø

c.
1c Diisi dengan harga
BIAYA USAHA LAINNYA .…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...……
Ø
7.000.000.000
pokok penjualan
1d 22.500.000.000
d. PENGHASILAN NETO DARI USAHA ( 1a - 1b - 1c ) ..…………...………….....…………...………….....…………...………….....…………...….
Ø

1e 165.000.000
e. PENGHASILAN DARI LUAR USAHA .…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...………………….
Ø
Diisi dengan biaya
f.
1f usaha lainnya
BIAYA DARI LUAR USAHA .…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...……
Ø
-

1g 165.000.000
g. PENGHASILAN NETO DARI LUAR USAHA ( 1e - 1f )..…….………….....…………...…...………..…….....…....…………...……….
Ø

1h 22.665.000.000
h. JUMLAH ( 1d + 1g ) : .…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...……………….
Ø
2. PENGHASILAN NETO KOMERSIAL LUAR NEGERI
2 -
(Diisi dari Lampiran Khusus 7A Kolom 5) .…………...…………....…………...………….. Ø
3 Diisi dengan 22.665.000.000
3. JUMLAH PENGHASILAN NETO KOMERSIAL (1h + 2) …………………...…………………...…………………...………………….…………...………
Ø
penghasilan neto
4. PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh FINAL
4 19.025.000.000
DAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK ..…………...………….....…………...………
Ø
Diisi dengan PPh
final dan tidak
termasuk objek
pajak
5. PENYESUAIAN FISKAL POSITIF :
a. BIAYA YANG DIBEBANKAN / DIKELUARKAN UNTUK KEPENTINGAN
5a
PEMEGANG SAHAM, SEKUTU, ATAU ANGGOTA. ..…………...………….....………….
Ø

5b
b. PEMBENTUKAN ATAU PEMUPUKAN DANA CADANGAN ..…………...………….....………….
Ø
c. PENGGANTIAN ATAU IMBALAN PEKERJAAN ATAU
5c
JASA DALAM BENTUK NATURA DAN KENIKMATAN ..…………...…………..

d. JUMLAH YANG MELEBIHI KEWAJARAN YANG DIBAYARKAN KEPADA


PEMEGANG SAHAM / PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
5d
SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN ..…………...………….....…………...…………....
Ø

5e
e. HARTA YANG DIHIBAHKAN, BANTUAN ATAU SUMBANGAN ..…………...………….....………….
Ø

5f
f. PAJAK PENGHASILAN ..…………...………….....…………...………….....…………...……
Ø
g. GAJI YANG DIBAYARKAN KEPADA ANGGOTA PERSEKUTUAN, FIRMA
5g
ATAU CV YANG MODALNYA TIDAK TERBAGI ATAS SAHAM ..…………...………….....…………...…
Ø

5h
h. SANKSI ADMINISTRASI ..…………...………….....…………...………….....…………...…………....
Ø

5i
i. SELISIH PENYUSUTAN KOMERSIAL DI ATAS PENYUSUTAN FISKAL ..…………...……………
Ø

5j
j. SELISIH AMORTISASI KOMERSIAL DI ATAS AMORTISASI FISKAL ..…………...………….....…………...………….....…………...…..
Ø

5k
k. BIAYA YANG DITANGGUHKAN PENGAKUANNYA ..…………...………….....…………...………
Ø

5l -
l. PENYESUAIAN FISKAL POSITIF LAINNYA ..…………...………….....…………...…………....
Ø

5m -
m. JUMLAH 5a s.d. 5l : ..…………...………….....…………...…………............ Ø

6. PENYESUAIAN FISKAL NEGATIF :


6a
a. SELISIH PENYUSUTAN KOMERSIAL DI BAWAH PENYUSUTAN FISKAL ..………….
Ø

6b
b. SELISIH AMORTISASI KOMERSIAL DI BAWAH AMORTISASI FISKAL ..……… Ø
6c
c. PENGHASILAN YANG DITANGGUHKAN PENGAKUANNYA ..……………… Ø

6d
d. PENYESUAIAN FISKAL NEGATIF LAINNYA ..…………...………….....…………...………
Ø

6e -
e. JUMLAH 6a s.d. 6d ..…………...………….....…………...………….....…………...………….....…………...………….....…………...………………..
Ø

7. FASILITAS PENANAMAN MODAL BERUPA PENGURANGAN PENGHASILAN NETO:


7b -
TAHUN KE - 7a (Diisi dari Lampiran Khusus 4A Angka 5b) ..…………. Ø

8. PENGHASILAN NETO FISKAL (3 - 4 + 5m - 6e - 7b) ..…………...………….....… 8 3.640.000.000

CATATAN : Pindahkan jumlah Angka 8 ke Formulir 1771 Huruf A Angka 1.


Diisi dengan total
D.1.1.32.31 penghasilan neto
fiskal
Diisi dengan tahun
pajak
bersangkutan
SPT TAHUNAN TAHUN PAJAK
FORMULIR

1771 PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN


• SEBELUM MENGISI, BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN 2 0 1 4
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
PERHATIAN :
• ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN TINTA HITAM
Diisi dengan
SPT PEMBETULAN
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • BERI TANDA "X" PADA (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI KE-… identtitas lengkap
NPWP : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 0 1 3 0 0 0 WP bersangkutan
P T D A M A I
IDENTITAS

NAMA WAJIB PAJAK :

JENIS USAHA : J A S A K O N S T R U K S I KLU : 4 1 0 1 2


NO. TELEPON : 0 2 1 - 7 5 8 8 8 8 8 8 NO. FAKS : 0 2 1 - 7 5 8 8 8 8 8 9
PERIODE PEMBUKUAN : 0 1 1 4 s.d. 1 2 1 4
NEGARA DOMISILI KANTOR PUSAT (khusus BUT) : Diisi dengan
identitas lengkap
PEMBUKUAN / LAPORAN KEUANGAN : DIAUDIT OPINI AKUNTAN X TIDAK DIAUDIT
auditor (jika
NAMA KANTOR AKUNTAN PUBLIK :
diaudit)
NPWP KANTOR AKUNTAN PUBLIK :

NAMA AKUNTAN PUBLIK :

N P W P AKUNTAN PUBLIK :

NAMA KANTOR KONSULTAN PAJAK :


Diisi dengan
N P W P KANTOR KONSULTAN PAJAK :
penghasilan
NAMA KONSULTAN PAJAK :
neto fiskal
NPWP KONSULTAN PAJAK :

*) Pengisian kolom-kolom yang berisi nilai rupiah harus tanpa nilai desimal (contoh penulisan lihat buku petunjuk hal. 3) RUPIAH *)
(1) (2) (3)
1. PENGHASILAN NETO FISKAL Diisi dengan
A. PENGHASILAN

1 3.640.000.000
(Diisi dari Formulir 1771-I Nomor 8 Kolom 3) ………………………………………………………………….
KENA PAJAK

Penghasilan
2. KOMPENSASI KERUGIAN FISKAL
2 - Kena Pajak
(Diisi dari Lampiran Khusus 2A Jumlah Kolom 8) …………………………………

3 3.640.000.000
3. PENGHASILAN KENA PAJAK (1-2) ……...…..…………………………………….…………………..…………

4. PPh TERUTANG (Pilih salah satu sesuai dengan dengan kriteria Wajib Pajak. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Petunjuk Pengisian SPT) Diisi dengan
Tarif PPh Ps. 17 ayat (1) Huruf b X Angka 3 …………. PPh terutang
B. PPh TERUTANG

a. X
b. Tarif PPh Ps. 17 ayat (2b) X Angka 3 ……………………. 4 910.000.000
c. Tarif PPh Ps. 31E ayat (1)
(Lihat Buku Petunjuk)

5. PENGEMBALIAN / PENGURANGAN KREDIT PAJAK LUAR NEGERI


5 -
(PPh Ps. 24) YANG TELAH DIPERHITUNGKAN TAHUN LALU ……………………………………….

6 910.000.000
6. JUMLAH PPh TERUTANG (4 + 5) …..………………………………….…………………..…………
Diisi dengan
total kredit
7 pajak -
7. PPh DITANGGUNG PEMERINTAH (Proyek Bantuan Luar Negeri) ……..………………..………………..………

8. a. KREDIT PAJAK DALAM NEGERI


8a 75.800.000
(Diisi dari Formulir 1771-III Jumlah Kolom 6) ……….……………..…....………………..………………..………………..……

b. KREDIT PAJAK LUAR NEGERI


8b -
(Diisi dari Lampiran Khusus 7A Jumlah Kolom 8) ……….………………..………………..………………..………………..…

Diisi dengan
C. KREDIT PAJAK

8c 75.800.000
c. JUMLAH ( 8a + 8b ) ……...……………..….…………………………………………………………………………..………
jumlah PPh
9. a. X PPh YANG HARUS DIBAYAR SENDIRI
yang harus
(6 – 7 – 8c)…. 9 dibayar 834.200.000
b. PPh YANG LEBIH DIPOTONG / DIPUNGUT

10. PPh YANG DIBAYAR SENDIRI


10a 110.000.000
a. PPh Ps. 25 BULANAN ….……..………………..…………………………………..…………………..…………

10b Diisi dengan 10.000.000


b. STP PPh Ps. 25 (Hanya Pokok Pajak) …….….…..……….…………………………………………………
jumlah pokok
STP PPh
pasal 25
10c 120.000.000
c. JUMLAH (10a + 10b) …….……………………...………………
D. PPh KURANG/ LEBIH BAYAR

11. a. X PPh YANG KURANG DIBAYAR (PPh Ps. 29)


(9 – 10c)….. 11 714.200.000
b. PPh YANG LEBIH DIBAYAR (PPh Ps. 28A)

12. PPh YANG KURANG DIBAYAR PADA ANGKA 11.a DISETOR TANGGAL ……… 2 7 0 4 2 0 1 5 Diisi dengan
13. PPh YANG LEBIH DIBAYAR PADA ANGKA 11.b MOHON : TGL BLN THN
jumlah PPh
yang kurang
a. DIRESTITUSIKAN b. DIPERHITUNGKAN DENGAN UTANG PAJAK dibayar
Khusus Restitusi untuk Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu atau Wajib Pajak
Pengembalian Pendahuluan (Pasal 17C atau Pasal 17D UU KUP)
yang Memenuhi Persyaratan Tertentu:

F.1.1.32.14
Formulir 1771 Halaman 2
RUPIAH
(1) (2) (3)

14. a. PENGHASILAN YANG MENJADI DASAR


14a 3.600.000.000
PENGHITUNGAN ANGSURAN ………..………………………
E. ANGSURAN PPh PASAL 25 TAHUN BERJALAN

b. KOMPENSASI KERUGIAN FISKAL:


14b -
(Diisi dari Lampiran Khusus 2A Jumlah Kolom 9) .………...

14c 3.600.000.000
c. PENGHASILAN KENA PAJAK (14a – 14b) …..………………

d. PPh YANG TERUTANG


14d 900.000.000
(Tarif PPh dari Bagian B Nomor 4 X 14c)

e. KREDIT PAJAK TAHUN PAJAK YANG LALU ATAS


PENGHASILAN YANG TERMASUK DALAM ANGKA 14a
14e 75.000.000
YANG DIPOTONG / DIPUNGUT OLEH PIHAK LAIN …..……

14f 825.000.000
f. PPh YANG HARUS DIBAYAR SENDIRI (14d – 14e) ………

14g 68.750.000
g. PPh PASAL 25 : (1/12 X 14f) ………..…….……………………
PENGHASILAN BUKAN
F. PPh FINAL DAN

15 a. PPh FINAL :
OBJEK PAJAK

15a 1.526.250.000
(Diisi dari Formulir 1771-IV Jumlah Bagian A Kolom 5) …..……..…

b. PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK :


PENGHASILAN BRUTO
15b 100.000.000
(Diisi dari Formulir 1771-IV Jumlah Bagian B Kolom 3) …..……..…..
HUBUNGAN ISTIMEWA

16 a. Ada Transaksi Dalam Hubungan Istimewa dan/atau Transaksi dengan Pihak yang Merupakan Penduduk Negara Tax Haven Country.
TRANSAKSI DALAM
G. PERNYATAAN

(Wajib melampirkan Lampiran Khusus 3A, 3A-1, dan 3A-2 Buku Petunjuk Pengisian SPT )*
b. X Tidak Ada Transaksi Dalam Hubungan Istimewa dan/atau Transaksi dengan Pihak yang Merupakan Penduduk Negara Tax Haven
Country
17 SELAIN LAMPIRAN-LAMPIRAN 1771-I, 1771-II, 1771-III, 1771-IV, 1771-V, DAN 1771-VI
BERSAMA INI DILAMPIRKAN PULA :
a. X SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR KE-3 PPh PASAL 29
b. X LAPORAN KEUANGAN
c. X TRANSKRIP KUTIPAN ELEMEN-ELEMEN DARI LAPORAN KEUANGAN (Lampiran Khusus 8A-1 / 8A-2 / 8A-3 / 8A-4 / 8A-5 / 8A-6/ 8A-7/ 8A-8)*
d. X DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL (Lampiran Khusus 1A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
e. PERHITUNGAN KOMPENSASI KERUGIAN FISKAL (Lampiran Khusus 2A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
f. DAFTAR FASILITAS PENANAMAN MODAL (Lampiran Khusus 4A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
H. LAMPIRAN

g. DAFTAR CABANG UTAMA PERUSAHAAN (Lampiran Khusus 5A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
h. SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR KE-3 PPh PASAL 26 AYAT (4) (Khusus bagi BUT)
i. PERHITUNGAN PPh PASAL 26 AYAT (4) (Khusus BUT) (Lampiran Khusus 6A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
j. KREDIT PAJAK LUAR NEGERI (Lampiran Khusus 7A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
k. SURAT KUASA KHUSUS (Bila dikuasakan)
l. RINCIAN JUMLAH PEREDARAN DAN PEMBAYARAN PPh FINAL PP 46/2013 PER MASA PAJAK DARI MASING-MASING TEMPAT USAHA
m.
n.
* Wajib Pajak dapat langsung mengunduh dari situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat http://www.pajak.go.id. atau mengambil di KPP/KP2KP
terdekat.
PERNYATAAN

Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,
saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.

a. X WAJIB PAJAK b. KUASA c. Jakarta, d. 2 8 0 4 2 0 1 5


(Tempat) tgl bln thn

TANDA TANGAN DAN CAP PERUSAHAAN :

Arifin
NAMA LENGKAP
PENGURUS / KUASA : e. A r i f i n

NPWP : f. 0 6 6 7 8 3 4 5 2 0 1 3 0 0 0

F.1.1.32.14
LAMPIRAN-
LAMPIRAN
NON- LAMPIRAN KHUSUS 8A-6
8A-6
KUALIFIKASI SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN TAHUN PAJAK
TRANSKRIP KUTIPAN ELEMEN-ELEMEN
DARI LAPORAN KEUANGAN 2 0 1 4
NPWP 0 1 2 3 4 5 6 7 8 0 1 3 0 0 0

NAMA WAJIB PAJAK P T D A M A I

I ELEMEN DARI NERACA

NO URAIAN NILAI RUPIAH NO URAIAN NILAI RUPIAH


1 KAS DAN SETARA KAS 17.048.200.000 1 HUTANG USAHA PIHAK KETIGA 8.126.200.000
2 INVESTASI SEMENTARA 2 HUTANG USAHA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN
ISTIMEWA
3 PIUTANG USAHA PIHAK KETIGA 2.578.000.000 3 HUTANG BUNGA
4 PIUTANG USAHA PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA 4 HUTANG PAJAK

5 PIUTANG LAIN-LAIN PIHAK KETIGA 5 HUTANG DIVIDEN


PIUTANG LAIN-LAIN PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN
6 ISTIMEWA 6 BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR
7 PENYISIHAN PIUTANG RAGU-RAGU 7 HUTANG BANK
BAGIAN HUTANG JANGKA PANJANG YANG JATUH TEMPO
8 PERSEDIAAN
4.000.000.000 8 DALAM TAHUN BERJALAN
9 BEBAN DIBAYAR DI MUKA 9 UANG MUKA PELANGGAN
10 UANG MUKA PEMBELIAN 10 KEWAJIBAN LANCAR LAINNYA
11 AKTIVA LANCAR LAINNYA 15.500.000.000 11 HUTANG BANK JANGKA PANJANG
12 PIUTANG JANGKA PANJANG 12 HUTANG USAHA JANGKA PANJANG PIHAK LAIN

13 TANAH DAN BANGUNAN HUTANG USAHA JANGKA PANJANG PIHAK YANG


2.200.000.000 13 MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA
14 AKTIVA TETAP LAINNYA 25.750.000.000 14 KEWAJIBAN PAJAK TANGGUHAN
15 AKUMULASI PENYUSUTAN -550.000.000 15 KEWAJIBAN TIDAK LANCAR LAINNYA
16 INVESTASI PADA PERUSAHAAN ASOSIASI 16 MODAL SAHAM 21.344.342.000
17 INVESTASI JANGKA PANJANG LAINNYA 17 AGIO SAHAM (TAMBAHAN MODAL DISETOR)
18 HARTA TIDAK BERWUJUD 18 LABA DITAHAN TAHUN-TAHUN SEBELUMNYA
19 AKTIVA PAJAK TANGGUHAN 19 LABA DITAHAN TAHUN INI 37.055.658.000
20 AKTIVA TIDAK LANCAR LAINNYA 20 EKUITAS LAIN-LAIN
JUMLAH AKTIVA 66.526.200.000 JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 66.526.200.000
II ELEMEN DARI LAPORAN LABA/RUGI

NO URAIAN NILAI RUPIAH


1 PENJUALAN BERSIH 60.000.000.000
2 PERSEDIAAN AWAL 2.500.000.000
3 PEMBELIAN 30.000.000.000
4 PERSEDIAAN AKHIR 2.000.000.000
5 HARGA POKOK PENJUALAN (2 + 3 - 4) 30.500.000.000
6 LABA KOTOR (1 - 5) 29.500.000.000
7 BEBAN PENJUALAN 0
8 BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 7.000.000.000
9 LABA USAHA (6 - 7 - 8) 22.500.000.000
10 PENGHASILAN/(BEBAN) LAIN 165.000.000
11 BAGIAN LABA (RUGI) PERUSAHAAN ASOSIASI 0
12 LABA/RUGI SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (9 + 10 + 11) 22.665.000.000
13 BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN 2.436.250.000
14 LABA (RUGI) DARI AKTIVITAS NORMAL (12 - 13) 20.228.750.000
15 POS LUAR BIASA
16 LABA/RUGI SEBELUM HAK MINORITAS (14 + 15) 20.228.750.000
17 HAK MINORITAS ATAS LABA (RUGI) BERSIH ANAK PERUSAHAAN
18 LABA BERSIH (16 - 17) 20.228.750.000

III ELEMEN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA SESUAI DENGAN PSAK NOMOR 7

NO PIHAK-PIHAK JENIS TRANSAKSI NILAI TRANSAKSI (RUPIAH)

PERNYATAAN
Dengan meny adari sepenuhny a akan segala akibatny a termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan y ang berlaku, say a meny atakan bahwa apa y ang telah
say a beritahukan di atas adalah benar, lengkap dan jelas.
a. ….…………………………………,
JAKARTA 2 8 0 4 2 0 1 5
b. X WAJIB PAJAK KUASA (tempat)

c. NAMA LENGKAP PENGURUS/KUASA


A R I F I N
Arifin
( di Tanda Tangan & Cap Perusahaan )
DEPARTEMEN KEUANGAN R.I. LEMBAR 3
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (SSP) Untuk Dilaporkan oleh
Wajib Pajak ke KPP
Disetor ke Bank
NPWP : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 0 1 3 0 0 0
Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki atau Kantor Pos
NAMA WP : PT DAMAI
sebelum
ALAMAT WP : JALAN MEGAH NO.18 PESANGGRAHAN
melaporkan SPT
NOP :
Diisi sesuai dengan Nomor Objek Pajak

ALAMAT OP : ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
Uraian Pembayaran : PPh PASAL 29 Badan
Kode Akun Pajak Kode Jenis Setoran
……………………………………………...…………………..…………………………………………………….
4 1 1 1 2 6 2 0 0 ……………………………………………...…………………..……………………………………………………
……………………………………………...…………………..……………………………………………………
Masa Pajak
Tahun Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
2 0 1 4
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan Diisi Tahun terutangnya Pajak

Nomor Ketetapan : / / / /
Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT

Jumlah Pembayaran : Rp 714,200,000 Diisi dengan rupiah penuh


Terbilang : Tujuh ratus empat belas juta dua ratus ribu rupiah

Diterima oleh Kantor Penerima Pembayaran Wajib Pajak/Penyetor


Tanggal …………………………………………… JAKARTA , Tanggal 27-Apr-15
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan

Arifin
Nama Jelas : ……………………………………. Nama Jelas : ARIFIN

" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran

Outline
SANKSI TERKAIT
SPT TAHUNAN PPh
BADAN
DENDA & PIDANA KARENA PIDANA KARENA
BUNGA ALPA SENGAJA
Ps. 7 UU KUP Ps. 38 UU KUP Ps. 39 UU KUP

TIDAK MENYAMPAIKAN SPT atau


MENYAMPAIKAN SPT:
Rp 1.000.000
ISINYA TIDAK BENAR
dan 2% dari
Kurang Bayar TIDAK LENGKAP
MELAMPIRKAN KETERANGAN YANG
ISINYA TIDAK BENAR

penjara paling singkat 6 bulan


kurungan paling singkat 3 bln
dan paling lama 6 tahun dan
atau paling lama 1 tahun dan
denda paling sedikit
denda paling sedikit 1 kali dari
2 x dari jumlah pajak terutang
pajak yg terhutang atau 2 kali
dan paling banyak 4 kali dari
dari pajak terhutang
jumlah pajak terutang
94
pengaduan langsung
help desk
Direktorat KITSDA
surat elektronik
saluran telepon
kode.etik@pajak.go.id
(021) 52970777 pengaduan@pajak.go.id

surat tertulis
Kepada
Dirjen Pajak
Direktur KITSDA
Direktur P2Humas
Direktur Intelijen dan
Penyidikan
Pimpinan Unit Vertikal

SIKKA
masing-masing
pegawai
Materi Penyuluhan

e-doc (lengkap)
•http://e-doc/materi-penyuluhan

Portal P2humas
•http://p2humas.intranet.pajak.go.id/

Tax Knowledge Base


•http://tkb-djp/tkb/engine/info/bahan_sosialisasi.php

Portaldjp
•http://portaldjp/

Sharing Materi ke:


•materipenyuluhan@gmail.com atau
materi.penyuluhan@pajak.go.id
Setiap Badan/Orang Pribadi yang telah
memenuhi persyaratan SUBJEKTIF dan
OBJEKTIF wajib:
untuk memiliki NPWP; dan
• Wajib dengan benar, lengkap, dan jelas,
dan menandatangani; serta
ke kantor Direktorat Jenderal Pajak
tempat Wajib Pajak terdaftar atau dikukuhkan atau
tempat lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Pajak.
Sekumpulan orang dan/atau modal yang merupakan kesatuan
baik yang melakukan usaha maupun yang tidak melakukan usaha
yang meliputi :
 Perseroan Terbatas (PT),  persekutuan,
 perseroan komanditer (CV),  perkumpulan,
 perseroan lainnya,  yayasan,
 Badan Usaha Milik Negara (BUMN),  organisasi massa,
 Badan Usaha Milik Dearah (BUMD),  organisasi sosial politik, atau
 firma, organisasi lainnya,
 kongsi,  lembaga dan bentuk badan lainnya
 koperasi,  termasuk kontrak investasi kolektif
 dana pensiun, dan bentuk usaha tetap (BUT).

(Penjelasan Pasal 2 ayat (1) huruf b UU PPh)


99
www.pajak.go.id KPP / KP2KP
Download/ Ambil
unduh sendiri

Mobil Pajak Keliling/


Pojok Pajak
Pojok Pajak
KPP/KP2KP
Langsung
Drop Box
Tempat lain
Media
Mobil Pajak
Penyampaian
SPT Tahunan
Kantor Pos
dengan bukti pengiriman surat
ke KPP tempat WP terdaftar
Perusahaan ekspedisi/kurir

melalui website DJP


e-Filing (www.pajak.go.id) khusus
formulir 1770 S & 1770 SS
April 2015 4 BULAN SETELAH AKHIR
ATAU TAHUN BUKU (BAGI WP
YANG TAHUN BUKUNYA

30 TIDAK SAMA DENGAN


TAHUN TAKWIM)

Kekurangan pembayaran pajak


yang terutang berdasarkan SPT
Tahunan PPh harus dibayar lunas
sebelum SPT PPh disampaikan.

(Pasal 3 ayat (3) huruf c dan Pasal 9 ayat (2) UU KUP)


Kurang Bayar (KB) Bayar
Hitung Lebih Bayar (LB)
Isi SPT
Nihil (N)

Lapor
Jangan lupa
Langsung ke KPP/KP2KP menyimpan
Bukti
Dropbox
Penyampaian
Kantor Pos/Kurir/Jasa Pengiriman SPT Tahunan
E-Filing
Isilah SPT Tahunan
Anda dengan

 BENAR,
 LENGKAP, dan
 JELAS

Outline
Tarif sebelum
tahun pajak
Omzet di atas 50 2009
M (Pasal 17 ayat (1)
huruf b & ayat (2a) UU
PPh) Tarif tahun pajak
2009

Omzet s.d. 50 M Tarif tahun pajak


Tarif PPh Badan 2010 s.d.
(Pasal 31E UU PPh) sekarang

Perseroan terbuka (tbk)


(Pasal 17 ayat (2b) UU
PPh)
Note:
Apabila WP Badan memenuhi kategori memiliki peredaran bruto tertentu (s.d. 4,8
Milyar per tahun), maka WP Badan tersebut dikenakan PPh Final dengan tarif 1% per
bulan (PP No. 46 Tahun 2013).
Tahun Lapisan Penghasilan Tarif

s.d Rp 50.000.000 10%

Sebelum Tahun 2009 Di atas Rp50.000.000 s.d. Rp 100.000.000 15%

Di atas Rp100.000.000 30%

Tahun 2009 28 %

Tahun 2010 - sekarang 25 %

(Pasal 17 ayat (1) huruf b & ayat (2a) UU PPh)


Omzet sampai dengan 4,8 M
• pengurangan tarif sebesar 50% dari tarif pasal 17

Sisa omzet yang telah dikurangi bagian 4,8 M


• tetap menggunakan tarif pasal 17

Tahun 2010 –
Bagian Omzet Tahun 2009
sekarang
Bagian omzet s.d. 4,8 M 14 % 12.5%
Bagian omzet 4,8 s.d. 50 M 28 % 25 %

(Pasal 31E UU PPh )


PT X tahun 2014
Peredaran Usaha (Omzet) Rp. 30.000.000.000
Penghasilan Kena Pajak (PKP) Rp. 5.000.000.000

Uraian Omzet PKP Tarif PPh


4,8 M
Fasilitas 4,8 M 800.000.000 12,5% 100.000.000
X 5M
30 M

4,8 M s.d 30 M 4.200.000.000 25% 1.050.000.000


Tarif biasa
(sisanya)
Total 30.000.000.000 5.000.000.000
Jumlah PPh Terutang 1.150.000.000
Persyaratan:
a. Paling sedikit 40% dari jumlah keseluruhan saham yang disetor dicatat untuk
diperdagangkan di bursa efek di Indonesia dan masuk dalam penitipan kolektif
di lembaga penyimpanan dan penyelesaian;
b. Saham tersebut harus dimiliki oleh paling sedikit 300 Pihak;
c. masing-masing Pihak tersebut hanya boleh memiliki saham kurang dari 5%
dari keseluruhan saham yang ditempatkan dan disetor penuh; dan
d. Ketentuan huruf a, b, dan c tersebut harus dipenuhi dalam waktu paling
singkat 183 hari kalender dalam jangka waktu 1 Tahun Pajak.

Untuk Perseroan Terbuka


(minimal 40% saham dimiliki publik)
mendapatkan pengurangan tarif 5%

Tarif pajak 2009 = 23%


Tarif Pajak 2010 s.d. sekarang = 20%
- Pasal 17 ayat (2b) UU PPh
- Pasal 2 ayat (2) PP Nomor 77 Tahun 2013
PPh Kurang Bayar:
- PPh terutang > kredit pajak
- Kekurangan pembayaran (PPh Pasal 29)
harus dilunasi sebelum SPT Tahunan
disampaikan ke KPP.
PPh Lebih Bayar:
- PPh terutang < kredit pajak

Outline

Anda mungkin juga menyukai