PJ.091/KUP/S/007/2015-00
2
3
Self Assessment Official Assessment
Gagal Daftar Pasal 2 ayat (4) & (4a)
Pasal 2 (1) Pasal 3 (1)
Pasal 2 (2) Pasal 4 (1)
Pajak
Sebelum/
Segera Setelah
menjadi WP PENYIDIKAN
Pasal 38, 39, 39A
HAKEKAT
(Hak, Kewajiban, Akibat)
Area Pasal 12 ayat (1) & (2) Area Pasal 12 ayat (3)
YANG DIKECUALIKAN
OBJEK PAJAK DARI OBJEK PAJAK
(Pasal 4 ayat (3) UU PPh)
Melaporkan jumlah
peredaran bruto dan PPh
Final terutang pada
Lampiran – IV SPT 1771
atau 1771/$ (Formulir 1771
– IV atau 1771 – IV/$)
bagian A;
wajib melampirkan rincian
jumlah peredaran bruto
dan pembayaran PPh Final
per Masa Pajak dari
masing-masing tempat
usaha.
Wajib Pajak yang Dikenai PPh
berdasarkan PP No.46 Tahun 2013
Contoh rincian
jumlah peredaran
bruto dan
pembayaran PPh
Final per Masa
Pajak dari masing-
masing tempat
usaha.
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 208/PMK.03/2009
Pasal 3
Angsuran Pajak Penghasilan untuk bulan-bulan April dan seterusnya (sampai adanya
laporan keuangan triwulanan yang baru) = 1/12 x Rp 600.000.000,- = Rp
50.000.000,-
PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 219/PMK.011/2012
TENTANG
PERUBAHAN ATAS PERATURAN MENTERI KEUANGAN
NOMOR 81/PMK.03/2009 TENTANG PEMBENTUKAN ATAU
PEMUPUKAN DANA CADANGAN YANG BOLEH DIKURANGKAN
SEBAGAI BIAYA
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 81/PMK.03/2009
tentang Pembentukan atau Pemupukan Dana Cadangan yang Boleh Dikurangkan
Sebagai Biaya diubah sebagai berikut:
1. Ketentuan Pasal 1 huruf a angka 2 diubah, sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut:
Pasal 1
Pembentukan atau pemupukan dana cadangan yang boleh dikurangkan sebagai biaya
yaitu:
a. cadangan piutang tak tertagih untuk usaha bank dan badan usaha lain yang
menyalurkan kredit, sewa guna usaha dengan hak opsi, perusahaan pembiayaan
konsumen, dan perusahaan anjak piutang, yang meliputi:
1. cadangan piutang tak tertagih untuk:
a) bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional;
b) bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah;
c) bank perkreditan rakyat yang melaksanakan kegiatan usaha secara
konvensional; dan
d) bank perkreditan rakyat yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan
prinsip syariah;
2. cadangan piutang tak tertagih untuk badan usaha lain yang menyalurkan
kredit, yaitu badan usaha selain bank umum dan bank perkreditan rakyat
yang menyalurkan kredit kepada masyarakat, yang meliputi:
a) koperasi simpan pinjam;
b) PT Permodalan Nasional Madani (Persero);
c) Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia;
d) perusahaan pembiayaan infrastruktur yang melakukan pembiayaan
dalam bentuk penyediaan dana pada proyek infrastruktur; dan
e) PT Perusahaan Pengelola Aset.
Pengertian kredit yang digolongkan "Lancar", "Kurang
Lancar", "Diragukan", dan "Macet" adalah sesuai
dengan pengertian yang telah ditetapkan dalam Surat
Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor :
31/147/KEP/DIR tanggal 12 November 1998 tentang
Kualitas Aktiva Produktif.
BPR Konvensional
(1) Besarnya cadangan piutang tak tertagih untuk bank perkreditan rakyat
yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 huruf a angka 1 butir c) ditetapkan sebagai
berikut :
a. 0,5% (setengah persen) dari piutang dengan kualitas lancar tidak
termasuk Sertifikat Bank Indonesia;
b. 10% (sepuluh persen) dari piutang dengan kualitas kurang lancar
setelah dikurangi dengan nilai agunan;
c. 50% (lima puluh persen) dari piutang dengan kualitas diragukan
setelah dikurangi dengan nilai agunan; dan
d. 100% (seratus persen) dari piutang dengan kualitas macet setelah
dikurangi dengan nilai agunan.
(2) Besarnya nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang pada
cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling tinggi adalah :
a. 100% (seratus persen) dari nilai agunan yang bersifat likuid; dan
b. 75% (tujuh puluh lima persen) dari nilai agunan lainnya atau sebesar
nilai yang ditetapkan perusahaan penilai.
3. Jumlah piutang yang digunakan sebagai dasar untuk membentuk dana
cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pokok pinjaman
yang diberikan oleh bank perkreditan rakyat yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional.
4. Kerugian yang berasal dari piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih
dibebankan pada perkiraan cadangan piutang tak tertagih.
5. Dalam hal jumlah cadangan piutang tak tertagih seluruhnya atau
sebagian tidak dipakai untuk menutup kerugian sebagaimana dimaksud
pada ayat (4), jumlah kelebihan cadangan tersebut diperhitungkan
sebagai penghasilan.
6. Dalam hal jumlah cadangan piutang tak tertagih dipakai untuk menutup
kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat (4) namun tidak mencukupi,
jumlah kekurangan cadangan tersebut diperhitungkan sebagai kerugian.
BPR Syariah
Besarnya cadangan piutang tak tertagih untuk bank perkreditan rakyat yang
melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 huruf a angka 1 butir d) ditetapkan sebagai berikut :
a. 0,5% (setengah persen) dari piutang dengan kualitas lancar tidak termasuk
Sertifikat Wadiah Bank Indonesia;
b. 10% (sepuluh persen) dari piutang dengan kualitas kurang lancar setelah
dikurangi dengan nilai agunan;
c. 50% (lima puluh persen) dari piutang dengan kualitas diragukan setelah
dikurangi dengan nilai agunan; dan
d. 100% (seratus persen) dari piutang dengan kualitas macet setelah
dikurangi dengan nilai agunan.
(2) Besarnya nilai agunan yang dapat diperhitungkan sebagai pengurang pada
cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling tinggi adalah :
a. 100% (seratus persen) dari nilai agunan yang bersifat likuid; dan
b. 75% (tujuh puluh lima persen) dari nilai agunan lainnya atau sebesar
nilai yang ditetapkan perusahaan penilai.
3. Jumlah piutang yang digunakan sebagai dasar untuk membentuk dana
cadangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah pokok pinjaman
yang diberikan oleh bank perkreditan rakyat yang melaksanakan kegiatan
usaha berdasarkan prinsip syariah.
4. Kerugian yang berasal dari piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih
dibebankan pada perkiraan cadangan piutang tak tertagih.
5. Dalam hal jumlah cadangan piutang tak tertagih seluruhnya atau
sebagian tidak dipakai untuk menutup kerugian sebagaimana dimaksud
pada ayat (4), jumlah kelebihan cadangan tersebut diperhitungkan
sebagai penghasilan.
6. Dalam hal jumlah cadangan piutang tak tertagih dipakai untuk menutup
kerugian sebagaimana dimaksud pada ayat (4) namun tidak mencukupi,
jumlah kekurangan cadangan tersebut diperhitungkan sebagai kerugian.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 80/KMK.04/1995 tentang Besarnya
Dana Cadangan yang Boleh Dikurangkan sebagai Biaya sebagaimana telah
beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
83/PMK.03/2006, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.
FORMULIR 1771 - I
FORMULIR 1771 - I
0,00
Seluruh Wajib Pajak Badan
WAJIB PEMBUKUAN
28
Kewajiban Pembukuan
Pembukuan harus diselenggarakan di Indonesia dengan
ketentuan:
• memperhatikan iktikad baik dan mencerminkan keadaan atau
kegiatan usaha yang sebenarnya;
• menggunakan huruf latin, angka Arab, satuan mata uang
rupiah, dan disusun dalam bahasa Indonesia atau dalam
bahasa asing yang diizinkan oleh Menteri Keuangan;
• prinsip taat asas dan dengan stelsel akrual dan stelsel kas;
• perubahan terhadap metode pembukuan dan/atau tahun
buku harus mendapat persetujuan dari Direktur Jenderal
Pajak;
Pasal 28 UU KUP
Kewajiban Pembukuan (lanjutan)
• sekurang-kurangnya terdiri atas catatan mengenai harta,
kewajiban, modal, penghasilan dan biaya, serta penjualan dan
pembelian sehingga dapat dihitung besarnya pajak yang
terutang;
• pembukuan dengan menggunakan bahasa asing dan mata
uang selain Rupiah dapat diselenggarakan setelah mendapat
izin Menteri Keuangan.
Note:
Buku, catatan, dan dokumen yang menjadi dasar pembukuan atau pencatatan dan
dokumen lain termasuk hasil pengolahan data dari pembukuan yang dikelola secara
elektronik atau secara program aplikasi online wajib disimpan selama 10 (sepuluh)
tahun di Indonesia.
Pasal 28 UU KUP
• Penghasilan yang diterima atau diperoleh dari pekerjaan atau jasa
1
• Laba usaha
3
• penerimaan kembali pembayaran pajak yang telah dibebankan sebagai biaya dan
5 pembayaran tambahan pengembalian pajak
• Royalti
8
• Premi asuransi
14
18
• Imbalan bunga sesuai UU KUP
19
• Surplus Bank Indonesia
38
(Pasal 4 ayat (3) UU PPh)
FORMULIR 1771 - IV
FORMULIR 1771 - II
Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara (3M)
penghasilan termasuk:
Biaya yang secara langsung atau tidak langsung berkaitan
dengan kegiatan usaha;
Biaya penyusutan dan/atau amortisasi fiskal;
Iuran kepada dana pensiun yang pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan (untuk OP);
Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta;
Kerugian dari selisih kurs;
Biaya penelitian dan pengembangan perusahaan yang
dilakukan di Indonesia;
(Pasal 6 UU PPh) 42
Biaya beasiswa, magang, dan pelatihan (Pasal 6 UU PPh);
Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih dengan memenuhi
syarat tertentu (Pasal 6 UU PPh);
Zakat dan sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib (PP
Nomor 60 Tahun 2010);
Pembentukan dan pemupukan cadangan piutang tak tertagih
khusus untuk usaha bank, leasing, cadangan untuk usaha
asuransi, Penjamin LPS, cad. Penanaman kembali hutan,
cadangan biaya reklamasi untuk usaha pertambangan, dan cad.
Biaya penutupan limbah (KMK 80/KMK.04/1995 s.t.d.t.d. KMK
204/KMK.04/2000; PMK 81/PMK.03/2009 s.t.d.d. PMK
219/PMK.011/2012); 43
- Kompensasi kerugian tahun sebelumnya (maksimal 5
tahun sebelumnya) (Pasal 6 UU PPh)
- Penggantian atau imbalan dalam bentuk natura dan
kenikmatan yang terbatas berupa: (PMK Nomor
83/PMK.03/2009)
Biaya makan dan minum untuk seluruh pegawai,
Natura dan kenikmatan di daerah terpencil,
Natura berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan
(baju seragam satpam),
Biaya sarana antar jemput pegawai
44
- Sumbangan Khusus untuk : (Pasal 6 UU PPh; PP 93 Tahun 2010)
• Bencana Nasional,
• Penelitian dan pengembangan yang dilakukan di
Indonesia,
• Pembangunan infrastruktur sosial,
• Fasilitas pendidikan , dan
• Pembinaan olahraga
- Untuk biaya kendaraan sedan, sejenis boleh dibebankan 50%
(Keputusan Direktur Jenderal Pajak
Nomor KEP - 220/PJ./2002)
- Untuk biaya telepon seluler dapat dibebankan 50% (KEP-
220/PJ./2002)
45
Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun
Biaya yang dibebankan untuk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu, atau
anggota
Premi asuransi kesehatan, kecelakaan, jiwa, dwiguna, dan asuransi bea siswa, yang
dibayar oleh WP OP
Jumlah yang melebihi kewajaran yang dibayarkan kepada pemegang saham atau pihak
yang mempunyai hubungan istimewa
Pasal 9 UU PPh
Harta yang dihibahkan, bantuan atau sumbangan, dan warisan
Pajak Penghasilan
Pasal 9 UU PPh
Penyusutan atas pengeluaran:
untuk pembelian, pendirian, penambahan,
perbaikan, atau perubahan harta berwujud,
kecuali tanah yang berstatus hak milik, hak
guna bangunan, hak guna usaha, dan hak pakai,
yang dimiliki dan digunakan untuk
mendapatkan, menagih, dan memelihara
penghasilan yang mempunyai masa manfaat
lebih dari 1 (satu) tahun.
Daftar Kelompok
Harta (PMK no.
(Pasal 9 ayat (6) UU PPh ) 96/PMK.03.2009) 50
Amortisasi atas pengeluaran :
untuk memperoleh harta tak berwujud (hak
cipta, hak paten, dan lainnya) dan pengeluaran
lainnya termasuk biaya perpanjangan hak guna
bangunan, hak guna usaha, hak pakai, dan
muhibah (goodwill)
yang mempunyai masa manfaat lebih dari 1
(satu) tahun
yang dipergunakan untuk mendapatkan,
menagih, dan memelihara penghasilan
Outline
(Pasal 11A ayat (2) UU PPh ) 53
FORMULIR 1771 - III
Pemotongan dan/atau pemungutan PPh:
- PPh Pasal 22 (Pemungutan PPh atas impor atau
transaksi tertentu lainnya)
- PPh Pasal 23 (Pemotongan PPh antara lain atas
persewaan harta selain tanah dan/atau
bangunan)
Pembayaran PPh oleh Wajib Pajak sendiri
(angsuran PPh Pasal 25)
PPh yang dipotong atau dibayar di luar negeri
(PPh Pasal 24)
PENGHITUNGAN
PAJAK
PENGHASILAN
BAGAIMANA
MENGHITUNG JUMLAH SELURUH PENGHASILAN BRUTO XXXX
PAJAK? BIAYA XXXX
JUMLAH PENGHASILAN NETO KOMERSIAL
(-)
XXXX
KOREKSI FISKAL
POSITIF XXXX
NEGATIF (XXX)
(+)
PENGHASILAN NETO FISKAL XXXX
KOMPENSASI KERUGIAN XXXX
PENGHASILAN KENA PAJAK
(-)
XXXX
PPh TERUTANG XXXX
KREDIT PAJAK XXXX
DIPOTONG/DIPUNGUT PIHAK KETIGA XXXX
TELAH DIBAYAR SENDIRI XXXX (+)
JUMLAH KREDIT PAJAK XXXX
(-)
KURANG/LEBIH BAYAR XXXX
FORMULIR
1771
FORMULIR
1771 (Hal. 2)
FORMULIR
1771 - V
FORMULIR
1771 - VI
Melampirkan laporan keuangan lengkap seperti: neraca,
laporan rugi laba, daftar penyusutan, dan lain-lain;
Yang diisi terlebih dahulu adalah formulir lampiran,
bukan induknya;
Di setiap lembar jangan lupa mengisi identitas seperti
nama, NPWP dan tahun pajaknya;
Jangan lupa membubuhkan tanda tangan, karena jika
tidak, SPT yang anda laporkan dianggap tidak sah;
Jika SPT menunjukkan kurang bayar, kekurangan
tersebut harus dibayar paling lambat sebelum SPT
dilaporkan;
Pembayaran dapat dilakukan di kantor pos atau bank.
LEMBAR INFORMASI AMPLOP SPT TAHUNAN YANG DISAMPAIKAN MELALUI POS ATAU PERUSAHAAN JASA EKSPEDISI ATAU JASA KURIR
NPWP :
Tahun Pajak :
No. Telp/HP :
Pernyataan : Dengan menyadari sepenuhnya atas segala akibat termasuk sanksi-sanksi Dicantumkan
sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan untuk
bahwa informasi pada amplop ini sesuai dengan SPT Tahunan yang terdapat
dalam amplop ini. pengiriman SPT
Tahunan
Tanda Tangan :
melalui Kantor
Pos atau jasa
pengiriman
Keterangan:
Outline a. *) isilah tanda silang (X) pada kotak yang sesuai.
b. Jika merupakan SPT Tahunan Pembetulan maka isi pembetulan yang ke berapa kalinya.
CONTOH
1. Nama PT. DAMAI
8. Pajak-pajak:
• PPh Pasal 21 telah dipotong dari penghasilan karyawan Rp 250.904.000
• PPh Pasal 22 PEMDA DKI (ket: 1) Rp 75.000.000
• PPh Pasal 23 sewa kendaraan Rp 800.000
• PPh Pasal 4 ayat (2) atas Jasa Kontruksi Rp 1.500.000.000
• PPh Pasal 4 ayat (2) atas pengalihan tanah (final) Rp 26.250.000
(Harga jual tanah sebesar Rp 525.000.000)
• PPh Pasal 25 yang telah dibayar (masa Jan-Des 2014) Rp 110.000.000
• STP PPh Pasal 25 Masa Februari Rp 11.000.000
(termasuk sanksi bunga Rp 1.000.000)
PENYUSUTAN FISKAL
PENYUSUTAN BANGUNAN
TAHUN 2014
LAMPIRAN - VI
1771 - VI
TAHUN PAJAK
FORMULIR
NPWP : 0 1 2 3 4 5 6 7 8 0 1 3 0 0 0
IDENTITAS
Diisi dengan
NAMA WAJIB PAJAK : P T D A M A I identtitas lengkap
0 1 1 4 1 2 1 4 WP
PERIODE PEMBUKUAN : s.d.
bersangkutan
BAGIAN A : DAFTAR PENYERTAAN MODAL PADA PERUSAHAAN AFILIASI
JUMLAH PENYERTAAN MODAL
NO NAMA ALAMAT NPWP
(Rupiah) %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1.
2.
3.
4.
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
10.
11.
12.
13.
BAGIAN C : DAFTAR PIUTANG KEPADA PEMEGANG SAHAM DAN/ATAU PERUSAHAAN AFILIASI
JUMLAH PINJAMAN BUNGA/TH
NO NAMA NPWP TAHUN
(Rupiah) %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
10.
11.
12.
13.
JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- 1 dari 1 halaman Lampiran-VI
D.1.1.32.36
Diisi
dengan
tahun pajak
LAMPIRAN - V
FORMULIR
TAHUN PAJAK
1771 - V SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
2 0 1 4
KEMENTERIAN KEUANGAN RI • DAFTAR PEMEGANG SAHAM/PEMILIK MODAL DAN JUMLAH DIVIDEN YANG DIBAGIKAN
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • DAFTAR SUSUNAN PENGURUS DAN KOMISARIS
NPW P :
0 1 2 3 4 5 6 7 8 0 1 3 0 0 0
IDENTITAS
PERIODE PEMBUKUAN :
0 1 1 4 s.d. 1 2 1 4 Diisi dengan
identtitas lengkap
BAGIAN A : DAFTAR PEMEGANG SAHAM / PEMILIK MODAL DAN JUMLAH DIVIDEN YANG DIBAGIKAN
JUMLAH MODAL DISETOR DIVIDEN
WP bersangkutan
NO NAMA ALAMAT NPW P
(Rupiah) % (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
PT ISE SARANA INSANI Jalan Tanjung No.45, Jakarta 01.567.891.1-016.000 1.550.000.000 77,5% 155.000.000
2.
Mustafid Jl. Mangga Besar 13 Tegal 07.987.654.3-501.000 200.000.000 10,0% 20.000.000
3.
Sutanto Jl. Jeruk Nipis 23 Cibinong 06.678.345.2-403.000 150.000.000 7,5% 15.000.000
4.
Sobirin Jalan Siliwangi No 89, Sukabumi 08.321.233.3-405.000 100.000.000 5,0% 10.000.000
5.
6.
Diisi dengan
7. Diisi dengan nama jumlah modal-
dan alamat modal yang
8. pemegang saham disetor dan Diisi dengan
perusahaan presentasenya jumlah dividen
9.
10.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- 1 dari 1 halaman Lampiran-V
D.1.1.32.35
Diisi dengan tahun
pajak
bersangkutan
LAMPIRAN - IV
TAHUN PAJAK
FORMULIR
NPW P :
0 1 2 3 4 5 6 7 8 0 1 3 0 0 0
IDENTITAS
P T D A M A I
Diisi dengan
NAMA WAJIB PAJAK :
identtitas lengkap
0 1 1 4 1 2 1 4
PERIODE PEMBUKUAN : s.d. WP bersangkutan
BAGIAN A : PPh FINAL
DASAR PENGENAAN PAJAK TARIF PPh TERUTANG
NO. JENIS PENGHASILAN
(Rupiah) (%) (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5)
c. PENGAWAS KONSTRUKSI
14.
……………………………………………………………
1. BANTUAN / SUMBANGAN
2. HIBAH
7.
…………………………………………………….…………
JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- 1 dari 1 halaman Lampiran-IV
D.1.1.32.34
LAMPIRAN - III
1771 - III
TAHUN PAJAK
FORMULIR
0 1 2 3 4 5 6 7 8 0 1 3 0 0 0 P T D A M A I
NPWP : NAMA WAJIB PAJAK :
0 1 1 4 1 2 1 4
PERIODE PEMBUKUAN : s.d.
PEMOTONG/ PRMUNGUT PAJAK OBJEK PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN BUKTI PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN/SSP/SSPCP
NO. JENIS PENGHASILAN / YANG DIPOTONG / DIPUNGUT
NAMA NPWP (Rupiah) NOMOR TANGGAL
TRANSAKSI (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1.
PT SEWAMOBIL 01.987.654.3-013.000 Jasa Sewa 40.000.000 800.000 56 08/08/2014
2. PEMDA DKI JKT 00.001.688.7-011.000 Pengadaan Barang 5.000.000.000 75.000.000 9/X/22/2014 09/10/2014
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
Catatan :
• Diisi dengan rincian per Bukti Pemotongan / Pemungutan Pajak.
• Pindahkan hasil penjumlahan PPh Pasal 22, PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 26 Kolom (6) ke Formulir 1771 Huruf C Angka 8.a.
JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- 1 dari 1 halaman Lampiran-III
D.1.1.32.32
Diisi sesuai dengan laporan laba rugi
perusahaan tahun bersangkutan
LAMPIRAN - II
TAHUN PAJAK
1771 - II
FORMULIR
0 1 2 3 4 5 6 7 8 0 1 3 0 0 0 P T D A M A I
NPWP : NAMA WAJIB PAJAK :
0 1 1 4 1 2 1 4
PERIODE PEMBUKUAN : s.d.
HARGA POKOK PENJUALAN BIAYA USAHA LAINNYA BIAYA DARI LUAR USAHA JUMLAH
NO. PERINCIAN
(Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (3) + (4) + (5)
3. BIAYA TRANSPORTASI -
9. BIAYA ROYALTI -
Catatan :
• Nomor 1 untuk Perusahaan Dagang diisi pembelian barang dagangan, untuk perusahaan industri diisi pembelian bahan baku, bahan penolong dan barang jadi.
• Nomor 7 termasuk management fee, technical assistance fee, dan jasa lainnya
• Nomor 11 diisi dengan total biaya yang tidak tertampung dalam perincian 1 s.d. 10.
• Nomor 12 dan 13 untuk perusahaan dagang diisi total persediaan awal dan akhir barang dagangan, untuk perusahaan industri diisi total persediaan
awal/akhir bahan baku/bahan penolong ditambah barang setengah jadi ditambah barang jadi.
D.1.1.32.54
Diisi dengan tahun
pajak
bersangkutan
LAMPIRAN - I
TAHUN PAJAK
FORMULIR
0 1 2 3 4 5 6 7 8 0 1 3 0 0 0 Diisi dengan
IDENTITAS
NPWP :
identtitas lengkap
NAMA WAJIB PAJAK : P T D A M A I WP bersangkutan
PERIODE PEMBUKUAN : 0 1 1 4 s.d. 1 2 1 4
NO URAIAN RUPIAH
(1) (2) (3)
1. PENGHASILAN NETO KOMERSIAL DALAM NEGERI :
Diisi dengan
1a 60.000.000.000
a. Ø peredaran usaha
PEREDARAN USAHA …………..……………………………...…………...…………...…………...……………...…...………………………….
1b 30.500.000.000
b. HARGA POKOK PENJUALAN …………...…………...…………...…………...…………...…………...…………...…………...…………...…….
Ø
c.
1c Diisi dengan harga
BIAYA USAHA LAINNYA .…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...……
Ø
7.000.000.000
pokok penjualan
1d 22.500.000.000
d. PENGHASILAN NETO DARI USAHA ( 1a - 1b - 1c ) ..…………...………….....…………...………….....…………...………….....…………...….
Ø
1e 165.000.000
e. PENGHASILAN DARI LUAR USAHA .…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...………………….
Ø
Diisi dengan biaya
f.
1f usaha lainnya
BIAYA DARI LUAR USAHA .…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...……
Ø
-
1g 165.000.000
g. PENGHASILAN NETO DARI LUAR USAHA ( 1e - 1f )..…….………….....…………...…...………..…….....…....…………...……….
Ø
1h 22.665.000.000
h. JUMLAH ( 1d + 1g ) : .…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...……………….
Ø
2. PENGHASILAN NETO KOMERSIAL LUAR NEGERI
2 -
(Diisi dari Lampiran Khusus 7A Kolom 5) .…………...…………....…………...………….. Ø
3 Diisi dengan 22.665.000.000
3. JUMLAH PENGHASILAN NETO KOMERSIAL (1h + 2) …………………...…………………...…………………...………………….…………...………
Ø
penghasilan neto
4. PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh FINAL
4 19.025.000.000
DAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK ..…………...………….....…………...………
Ø
Diisi dengan PPh
final dan tidak
termasuk objek
pajak
5. PENYESUAIAN FISKAL POSITIF :
a. BIAYA YANG DIBEBANKAN / DIKELUARKAN UNTUK KEPENTINGAN
5a
PEMEGANG SAHAM, SEKUTU, ATAU ANGGOTA. ..…………...………….....………….
Ø
5b
b. PEMBENTUKAN ATAU PEMUPUKAN DANA CADANGAN ..…………...………….....………….
Ø
c. PENGGANTIAN ATAU IMBALAN PEKERJAAN ATAU
5c
JASA DALAM BENTUK NATURA DAN KENIKMATAN ..…………...…………..
5e
e. HARTA YANG DIHIBAHKAN, BANTUAN ATAU SUMBANGAN ..…………...………….....………….
Ø
5f
f. PAJAK PENGHASILAN ..…………...………….....…………...………….....…………...……
Ø
g. GAJI YANG DIBAYARKAN KEPADA ANGGOTA PERSEKUTUAN, FIRMA
5g
ATAU CV YANG MODALNYA TIDAK TERBAGI ATAS SAHAM ..…………...………….....…………...…
Ø
5h
h. SANKSI ADMINISTRASI ..…………...………….....…………...………….....…………...…………....
Ø
5i
i. SELISIH PENYUSUTAN KOMERSIAL DI ATAS PENYUSUTAN FISKAL ..…………...……………
Ø
5j
j. SELISIH AMORTISASI KOMERSIAL DI ATAS AMORTISASI FISKAL ..…………...………….....…………...………….....…………...…..
Ø
5k
k. BIAYA YANG DITANGGUHKAN PENGAKUANNYA ..…………...………….....…………...………
Ø
5l -
l. PENYESUAIAN FISKAL POSITIF LAINNYA ..…………...………….....…………...…………....
Ø
5m -
m. JUMLAH 5a s.d. 5l : ..…………...………….....…………...…………............ Ø
6b
b. SELISIH AMORTISASI KOMERSIAL DI BAWAH AMORTISASI FISKAL ..……… Ø
6c
c. PENGHASILAN YANG DITANGGUHKAN PENGAKUANNYA ..……………… Ø
6d
d. PENYESUAIAN FISKAL NEGATIF LAINNYA ..…………...………….....…………...………
Ø
6e -
e. JUMLAH 6a s.d. 6d ..…………...………….....…………...………….....…………...………….....…………...………….....…………...………………..
Ø
N P W P AKUNTAN PUBLIK :
*) Pengisian kolom-kolom yang berisi nilai rupiah harus tanpa nilai desimal (contoh penulisan lihat buku petunjuk hal. 3) RUPIAH *)
(1) (2) (3)
1. PENGHASILAN NETO FISKAL Diisi dengan
A. PENGHASILAN
1 3.640.000.000
(Diisi dari Formulir 1771-I Nomor 8 Kolom 3) ………………………………………………………………….
KENA PAJAK
Penghasilan
2. KOMPENSASI KERUGIAN FISKAL
2 - Kena Pajak
(Diisi dari Lampiran Khusus 2A Jumlah Kolom 8) …………………………………
3 3.640.000.000
3. PENGHASILAN KENA PAJAK (1-2) ……...…..…………………………………….…………………..…………
4. PPh TERUTANG (Pilih salah satu sesuai dengan dengan kriteria Wajib Pajak. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Petunjuk Pengisian SPT) Diisi dengan
Tarif PPh Ps. 17 ayat (1) Huruf b X Angka 3 …………. PPh terutang
B. PPh TERUTANG
a. X
b. Tarif PPh Ps. 17 ayat (2b) X Angka 3 ……………………. 4 910.000.000
c. Tarif PPh Ps. 31E ayat (1)
(Lihat Buku Petunjuk)
6 910.000.000
6. JUMLAH PPh TERUTANG (4 + 5) …..………………………………….…………………..…………
Diisi dengan
total kredit
7 pajak -
7. PPh DITANGGUNG PEMERINTAH (Proyek Bantuan Luar Negeri) ……..………………..………………..………
Diisi dengan
C. KREDIT PAJAK
8c 75.800.000
c. JUMLAH ( 8a + 8b ) ……...……………..….…………………………………………………………………………..………
jumlah PPh
9. a. X PPh YANG HARUS DIBAYAR SENDIRI
yang harus
(6 – 7 – 8c)…. 9 dibayar 834.200.000
b. PPh YANG LEBIH DIPOTONG / DIPUNGUT
12. PPh YANG KURANG DIBAYAR PADA ANGKA 11.a DISETOR TANGGAL ……… 2 7 0 4 2 0 1 5 Diisi dengan
13. PPh YANG LEBIH DIBAYAR PADA ANGKA 11.b MOHON : TGL BLN THN
jumlah PPh
yang kurang
a. DIRESTITUSIKAN b. DIPERHITUNGKAN DENGAN UTANG PAJAK dibayar
Khusus Restitusi untuk Wajib Pajak dengan Kriteria Tertentu atau Wajib Pajak
Pengembalian Pendahuluan (Pasal 17C atau Pasal 17D UU KUP)
yang Memenuhi Persyaratan Tertentu:
F.1.1.32.14
Formulir 1771 Halaman 2
RUPIAH
(1) (2) (3)
14c 3.600.000.000
c. PENGHASILAN KENA PAJAK (14a – 14b) …..………………
14f 825.000.000
f. PPh YANG HARUS DIBAYAR SENDIRI (14d – 14e) ………
14g 68.750.000
g. PPh PASAL 25 : (1/12 X 14f) ………..…….……………………
PENGHASILAN BUKAN
F. PPh FINAL DAN
15 a. PPh FINAL :
OBJEK PAJAK
15a 1.526.250.000
(Diisi dari Formulir 1771-IV Jumlah Bagian A Kolom 5) …..……..…
16 a. Ada Transaksi Dalam Hubungan Istimewa dan/atau Transaksi dengan Pihak yang Merupakan Penduduk Negara Tax Haven Country.
TRANSAKSI DALAM
G. PERNYATAAN
(Wajib melampirkan Lampiran Khusus 3A, 3A-1, dan 3A-2 Buku Petunjuk Pengisian SPT )*
b. X Tidak Ada Transaksi Dalam Hubungan Istimewa dan/atau Transaksi dengan Pihak yang Merupakan Penduduk Negara Tax Haven
Country
17 SELAIN LAMPIRAN-LAMPIRAN 1771-I, 1771-II, 1771-III, 1771-IV, 1771-V, DAN 1771-VI
BERSAMA INI DILAMPIRKAN PULA :
a. X SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR KE-3 PPh PASAL 29
b. X LAPORAN KEUANGAN
c. X TRANSKRIP KUTIPAN ELEMEN-ELEMEN DARI LAPORAN KEUANGAN (Lampiran Khusus 8A-1 / 8A-2 / 8A-3 / 8A-4 / 8A-5 / 8A-6/ 8A-7/ 8A-8)*
d. X DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL (Lampiran Khusus 1A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
e. PERHITUNGAN KOMPENSASI KERUGIAN FISKAL (Lampiran Khusus 2A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
f. DAFTAR FASILITAS PENANAMAN MODAL (Lampiran Khusus 4A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
H. LAMPIRAN
g. DAFTAR CABANG UTAMA PERUSAHAAN (Lampiran Khusus 5A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
h. SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR KE-3 PPh PASAL 26 AYAT (4) (Khusus bagi BUT)
i. PERHITUNGAN PPh PASAL 26 AYAT (4) (Khusus BUT) (Lampiran Khusus 6A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
j. KREDIT PAJAK LUAR NEGERI (Lampiran Khusus 7A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
k. SURAT KUASA KHUSUS (Bila dikuasakan)
l. RINCIAN JUMLAH PEREDARAN DAN PEMBAYARAN PPh FINAL PP 46/2013 PER MASA PAJAK DARI MASING-MASING TEMPAT USAHA
m.
n.
* Wajib Pajak dapat langsung mengunduh dari situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat http://www.pajak.go.id. atau mengambil di KPP/KP2KP
terdekat.
PERNYATAAN
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,
saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.
Arifin
NAMA LENGKAP
PENGURUS / KUASA : e. A r i f i n
NPWP : f. 0 6 6 7 8 3 4 5 2 0 1 3 0 0 0
F.1.1.32.14
LAMPIRAN-
LAMPIRAN
NON- LAMPIRAN KHUSUS 8A-6
8A-6
KUALIFIKASI SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN TAHUN PAJAK
TRANSKRIP KUTIPAN ELEMEN-ELEMEN
DARI LAPORAN KEUANGAN 2 0 1 4
NPWP 0 1 2 3 4 5 6 7 8 0 1 3 0 0 0
III ELEMEN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA SESUAI DENGAN PSAK NOMOR 7
PERNYATAAN
Dengan meny adari sepenuhny a akan segala akibatny a termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan y ang berlaku, say a meny atakan bahwa apa y ang telah
say a beritahukan di atas adalah benar, lengkap dan jelas.
a. ….…………………………………,
JAKARTA 2 8 0 4 2 0 1 5
b. X WAJIB PAJAK KUASA (tempat)
ALAMAT OP : ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
Uraian Pembayaran : PPh PASAL 29 Badan
Kode Akun Pajak Kode Jenis Setoran
……………………………………………...…………………..…………………………………………………….
4 1 1 1 2 6 2 0 0 ……………………………………………...…………………..……………………………………………………
……………………………………………...…………………..……………………………………………………
Masa Pajak
Tahun Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
2 0 1 4
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan Diisi Tahun terutangnya Pajak
Nomor Ketetapan : / / / /
Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT
Arifin
Nama Jelas : ……………………………………. Nama Jelas : ARIFIN
" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran
Outline
SANKSI TERKAIT
SPT TAHUNAN PPh
BADAN
DENDA & PIDANA KARENA PIDANA KARENA
BUNGA ALPA SENGAJA
Ps. 7 UU KUP Ps. 38 UU KUP Ps. 39 UU KUP
surat tertulis
Kepada
Dirjen Pajak
Direktur KITSDA
Direktur P2Humas
Direktur Intelijen dan
Penyidikan
Pimpinan Unit Vertikal
SIKKA
masing-masing
pegawai
Materi Penyuluhan
e-doc (lengkap)
•http://e-doc/materi-penyuluhan
Portal P2humas
•http://p2humas.intranet.pajak.go.id/
Portaldjp
•http://portaldjp/
Lapor
Jangan lupa
Langsung ke KPP/KP2KP menyimpan
Bukti
Dropbox
Penyampaian
Kantor Pos/Kurir/Jasa Pengiriman SPT Tahunan
E-Filing
Isilah SPT Tahunan
Anda dengan
BENAR,
LENGKAP, dan
JELAS
Outline
Tarif sebelum
tahun pajak
Omzet di atas 50 2009
M (Pasal 17 ayat (1)
huruf b & ayat (2a) UU
PPh) Tarif tahun pajak
2009
Tahun 2009 28 %
Tahun 2010 –
Bagian Omzet Tahun 2009
sekarang
Bagian omzet s.d. 4,8 M 14 % 12.5%
Bagian omzet 4,8 s.d. 50 M 28 % 25 %
Outline