KAJIAN PUSTAKA
A. Landasan Teoritis
1. Komunikasi
a. Gaya Komunikasi
lainnya. Setiap orang memiliki gaya komunikasi yang unik, karena itu jika
kita mengenal gaya komunikasi seseorang maka kita juga dapat menentukan
kesadaran dari diri kita sehingga dapat mengembangkan interaksi dan relasi
12
Menurut Gudykunst dan Ting-Toomey (dalam Liliweri,
respons atau tanggapan tertentu dalam situasi yang tertentu pula. Kesesuaian
13
(1) Gaya Dominan (Dominant Style), merupakan gaya seseorang untuk
(2) Gaya Dramatis (Dramatic Style), merupakan gaya seorang yang selalu
permainan suara.
dengan sungguh-sungguh.
14
(8) Gaya Terbuka (Open Style), merupakan gaya seseorang yang
(10) Gaya yang Tepat (Precise Style), merupakan gaya yang tepat dimana
argumentasi.
(3) Gaya Sosial (Social Style) yang digambarkan sebagai gaya ekspresif,
dominan (gaya menguasai orang lain), gaya dramatic, dan gaya tepat.
(4) Gaya Kompetitif (Competitive Style), gaya yang tepat atau gaya
15
suka tampil dominan dan beragumentasi. Komunikator dengan gaya
komunikasi ini cenderung lebih sulit untuk dikontrol oleh orang lain.
yaitu
(1) “Noble Style” merupakan gaya terhormat, gaya standar, gaya sesuai
(2) “Reflective Style” merupakan gaya yang dipakai sebagai gaya yang
(1) Gaya Komunikator Pasif (Passive Style). Gaya ini merupakan gaya
yang merasa rendah diri dan memiliki sifat pemalu, yang sulit
memiliki sifat tegas, percaya diri, sangat menghargai diri sendiri dan
dengan jelas dan dengan tegas akan membela hak dan kebutuhan
mereka namun tanpa melanggar hak orang lain. Individu ini juga
16
bersedia melakukan kompromi tapi tidak mudah dimanipulasi karena
mereka aman dengan ide-ide sendiri. Jika dia seorang pemimpin maka
berani, mahir, langsung, dan sering dengan kata-kata, dan suara yang
dalam komunikasi.
17
dibanding upaya mereka untuk berharap pesan. Mereka tidak
mereka.
(2) The equalitarian style. Aspek dari gaya komunikasi ini adalah
pendapat mereka dalam suasana yang rileks, santai, dan informal yang
pengertian bersama.
tersebut.
(4) The dynamic style. Gaya komunikasi ini merupakan gaya komunikasi
18
sering dipakai oleh para juru kampanye ataupun supervisor yang
orang tua maupun dengan orang lain dalam organisasi atau instansi.
b. Jenis Komunikasi
19
untuk mengombinasikan simbol-simbol tersebut, yang digunakan dan
adalah semua jenis simbol yang menggunakan satu kata atau lebih.
secara lisan. Suatu sistem kode verbal tersebut disebut bahasa. Bahasa
lisan antar manusia lewat kata-kata dan simbol umum yang sudah
tipe, yaitu :
20
sadar dilakukan oleh manusia untuk berhubungan dengan manusia
2012:13):
dimengerti.
bicara diatur dengan baik, yaitu tidak terlalu cepat dan juga tidak
(e) Timing (waktu yang tepat) adalah hal yang perlu diperhatikan
21
(a) Verbal Vokal
bagaimana penekanan huruf, suku kata, atau kata itu sendiri, atau
yang lain.
22
vocal yang berbeda dari penggunaan kata-kata dalam bahasa verbal.
(Hidayat, 2012:14).
2013: 343)
nonverbal yang sering kita lakukan lebih penting daripada apa yang
berkesinambungan.
23
kita, maka dari itulah komunikasi nonverbal kaya dengan
makna.
saja berbeda dari apa yang kita bayangkan, maka dari itu
kata.
24
eksplisit. Perilaku nonverbal mengkomunikasikan keyakinan,
bahwa:
dan kontak mata. Cara ini memainkan peranan yang sangat penting
gerakan tubuh yang berarti. Pesan ini terdiri dari tiga komponen
utama yaitu:
25
a. Pesan fasial: Pesan ini menggunakan air muka untuk
berbagai makna.
badan.
ruang.
dan kosmetik.
26
(a) Kinesics
27
(4) Gerak Isyarat. Gerak isyarat atau gesture merupakan
(b) Paralanguage
suara yang besar atau nyaring yang bisa terdengar pada jarak
28
berbicara lebih cepat apabila sedang berbahagia, terkejut,
29
antara kita dengan lawan bicara yang akan memengaruhi
ruang itu sebagai milik kita, dan dalam hal lain kita berusaha
wilayah kita.
(a) Kinestik
(d) Teritorial
(e) Proksemik
(f) Artifaktual
berikut:
secara verbal.
31
emosi kita yang sebenarnya secara nonverbal daripada
dan kendali.
32
c. Komunikasi Politik
yang bercirikan politik untuk mepengaruhi pihak lain untuk mencapai tujuan
yang telah direncanakan, yaitu fokus pada aktivitas politik dan fokus pada
pesan bercirikan dua disiplin dalam ilmu sosial, yakni ilmu politik dan ilmu
komunikasi.
(to make common). Menurut Hovland, Janis dan Kelley, secara terminologi,
orang lain.
politik oleh actor-aktor politik kepada pihak lain. Dengan demikian, inti
33
Denton dan Woodward memberikan karakteristik komunikasi
menurut Arifin yang dikutip oleh Mahi M. Hikmat (2011: 37), yaitu:
(1) Retorika. Diambil dari bahasa Yunani – rhetorica, yang berarti seni
(2) Agitasi Politik. Diambil dari bahasa Latin, agitare, yang berarti
emosi khalayak.
(3) Propaganda. Diambil dari bahasa Latin, propagare yang pada awalnya
(4) Public Relations (PR) Politic, tumbuh pesat di Amerika Serikat setelah
34
propaganda yang dianggap membahayakan kehidupan sosial dan
2. Personal Branding
dan prestasi yang dibukti kan dengan testimony atau pun sertifikat. Maka
lainnya.
(2) Promise : Sebagai seorang pelaku bisnis harus bisa memberikan kejelasan
35
kreativitas, perencanaan, dan konsistensi. Dapat dipastikan bahwa orang
dibutuhkan seseorang.
menguntungkan klien.
Personal Branding :
achievement.
harus dibangun dengan cara yang berbeda dari competitor yang lainnya.
(e) Laws of Visibility: Laws of Visibility merupakan hukum yang paling efektif,
dimana Personal Brand dibangun sampai kepada alam bawah sadar para
36
(f) Laws of Unity: Hukum ini menyatakan bahwa sebuah seseorang yang
waktu.
bertahan lama jika dilekatkan dengan hal-hal atau nilai-nilai yang positif
bagi masyarakat.
3. Komunikasi Massa
khalayak yang banyak, seperti rabat akbar yang dihadiri oleh ribuan atau
37
komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak
luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian,
masyarakat industri.
Ardianto, et al
(2015:4) adalah:
kepada khalayak yang relatif lebih besar, heterogen dan anonim; pesan yang
medius yang secara harafiah berarti tengah, perantara atau penhantar. Dalam
bahasa Arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim
38
(2013:480), media massa memiliki sifat atau karakteristik yang mampu
menjangkau massa dalam jumlah besar dan luas (university of reach), bersifat
publik dan mampu memberikan popularitas kepada siapa saja yang muncul di
media massa.
sebagai
berikut:
(1) Efek Kognitif. Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri
(2) Efek Afektif. Efek afektif memiliki kadar yang lebih tinggi dari efek
39
merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan
sebagainya.
(3) Efek Behavioral. Efek ini merupakan akibat yang timbul pada diri
seorang remaja laki-laki yang mengenakan topi seperti yang dipakai aktor
dalam satu tayangan komedi di televisi. Anak-anak lainnya pun dengan segera
4. Persepsi
a. Definisi Persepsi
persepsi adalah proses akhir dari pengamatan yang diawali oleh proses
40
pengindraan, yaitu proses diterimanya stimulus oleh alat indra, lalu diteruskan
(sensasi) melalui alat-alat indra (indra peraba, indra penglihat, indra pencium,
kejadian atau rangsangan tersebut. Dan tahap terakhir yang merupakan tahap
terpenting adalah interpretasi atas informasi yang kita peroleh melalui salah
satu atau lebih indra kita. Tetapi, kita tidak dapat menginterpretasikan makna
yang anda percayai mewakili objek tersebut. Jadi pengetahuan yang kita
antara lain:
41
(2) Ekspektasi
dipengaruhi oleh pelatihan yang kita terima untuk memenuhi peran dan
tuntutan peran yang harus kita jalani yang dipengaruhi dari apa yang
mengevaluasi.
42
(5) Faktor Budaya
5. Persepsi Interpersonal
(2011: 79), bahwa persepsi dapat timbul tidak hanya dari persepsi dari objek-
objek mati saja tetapi juga pada objek-objek sosial. Di mana kita dapat
persepsi tidak lagi hanya tentang benda mati tetapi persepsi juga dapat timbul
dari manusia.
persepsi objek, stimulus ditangkap oleh alat indera kita melalui benda-benda
ketiga. Pada persepsi objek, kita dapat menanggapi objek tersebut tanpa
interpersonal, kita mencoba memahami apa yang tidak tampak oleh indera
kita. Kita tidak hanya melihat perilakunya, tapi kita juga melihat mengapa ia
43
Pada persepsi objek juga kita tidak akan mendapatkan reaksi timbal
balik ketika kita mempersepsi sebuah objek, namun kita akan mendapatkan
reaksi timbal balik ketika kita melakukan persepsi interpersonal. Dan yang
interpersonal itu adalah di mana kita menduga karakteristik orang lain dari
paralinguistik, dan artifaktual. Selain itu ada juga petunjuk nonverbal, yang
orang lain berdasarkan jarak yang dibuat orang itu dengan orang lain,
atau jarak yang dibuat orang itu dengan diri kita sendiri.
44
Persepsi yang didasarkan pada gerakan disebut dengan petunjuk
mengucapkannya.
potongan tubuh, kosmetik yang dipakai, baju, tas, pangkat, badge, dan
atribut-atribut lainnya.
6. Citra
a. Pengertian Citra
citra adalah kesan, perasaan, dan gambaran diri sebuah perusahaan yang
organisasi. Citra akan dengan sengaja dibuat agar bernilai positif. Istilah lain
45
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian citra adalah (Dr.
Elviano Ardianto, 2010:62) : (1) kata benda, gambar, rupa, dan gambaran; (2)
organisasi, maupun produk; (3) kesan mental atau bayangan visual yang
ditimbulkan oleh sebuah kata, frase, atau kalimat dan merupakan unsur kata
yang pas dalam karya prosa ataupun puisi. Sedangkan menurut Frank Jeffkins,
pakar PR dari inggris, citra merupakan kesan seseorang atau individu tentang
sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya. Citra
receiver side” sedangkan ”identity is on the sender’s side”, yang berarti citra
jasa, dan program komunikasinya. Dengan kata lain citra adalah reputasi yang
atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan
46
b. Jenis Citra
(2011:63), ada beberapa jenis citra yang dikenal dan dapat dibedakan satu
(1) Citra Cermin (mirror image): Citra cermin merupakan citra yang
orang luar. Citra cermin hampir selalu tidak tepat, atau tidak sesuai
(2) Citra Kini (Current Image): Citra kini merupakan citra yang dimiliki
(3) Citra Harapan (Wish Image): Citra harapan merupakan citra yang
citra dari suatu organisasi secara keseluruhan. Jenis citra ini adalah
badan usaha memiliki citra yang positif, maka akan lebih mudah
47
perusahaan tersebut yang belum tentu sama dengan citra perusahaan
layak kalau citra ditetapkan sebagai salah satu aset utama yang
c. Citra Politik
adalah seperangkat keyakinan, ide dan kesan seseorang terhadap suatu objek
tertentu. Sikap dan tindakan seseorang terhadap suatu objek akan ditentukan
oleh citra objek tersebut. Terdapat empat komponen citra menurut Soemirat
Gambar 2.1
48
positif apabila informasi yang diberikan oleh rangsang dapat memenuhi
kognisi individu.
(2) Kognisi, merupakan keyakinan diri yang timbul berdasarkan informasi yang
(3) Motivasi, merupakan hal yang menggerakan respon seperti yang diinginkan
oleh pemberi rangsang. Motivasi adalah keadaan dalam diri seseorang yang
mencapai tujuan.
motivasi untuk menentukan apakah seseorang harus pro ataukah kontra, suka
2011:39). Menurut Dan Nimo yang dikutip oleh Hikmat (2011,39-40), citra
politik terjalin melalui pikiran dan perasaan secara subjektif yang akan
Tabroni (2012:26) citra dibentuk sebagai hasil dari pengetahuan masa lalu
pemilik citra, dan sejarah merupakan bagian dari citra itu sendiri. Citra
49
merupakan serangkaian pengetahuan, pengalaman, dan perasaan maupun
Roni Tabroni (2012:27), citra seseorang yang terkait dengan politik yang
kepuasan bagi dirinya, dan memiliki paling sedikit tiga kegunaan, yaitu (1)
untuk menilai objek politik. (3) menghubungkan diri dengan orang lain.
1. Komunikasi Verbal
Tabel 2.1
Ronald B. Adler & George Dasrun Hidayat (2012: 13) Kategori Komunikasi Verbal
Rodman (1985:96)
Bahasa Lisan (spoken words) Vocabulary (perbendarahaan kata-kata) Vocabulary: Pemilihan kata-kat
efektif.
50
Intonasi Suara Intonasi suara seseorang
(1985:96)
dilontarkan
diperhatikan dalam
mendengar ataupun
disampaikan.
51
words)
Dalam penelitian ini, peneliti hanya meneliti mengenai bahasa lisan dari Basuki
Tjahaja Purnama (Ahok) saja, karena peneliti tidak mungkin meneliti lebih dalam
mengenai bahasa tertulis Ahok, dimana peneliti harus meneliti tulisan tangan dari Ahok,
karena bukan hal tersebut lah yang bisa menjawab pertanyaan dari peneliti. Peneliti hanya
cukup meneliti bahasa lisan dari Ahok untuk mendapatkan jawaban dari penelitian ini.
2. Komunikasi Nonverbal
Tabel 2.2
Pendapat Para Ahli Kategori
Nonverbal
52
(c) Kecepatan yang pesan nonverbal yang
memahami
sesuatu
dibalik apa
yang
diucapkan.
15-17)
53
Nonverbal
mengandung mengandung
arti. arti.
yang banyak
memberi
isyarat yang
54
mengandung
arti.
Nonverbal
55
sentuhan. emosi yang bercanda) dan
disampaikan wewangian
orang melalui
sentuhan.
melambangkan
status objek.
Komunikasi
Rudolf F Duncan Schelfen Jalaluddin
Nonverbal
Verderber et (Rakhmat, (Rakhmat, Rakhmat
2011:125 )
Dapat
mempertegas
pembicaraan.
56
Maka dari gabungan beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa jenis-jenis
Tabel 2.3
Komunikasi Verbal Definisi Komunikasi Nonverbal
non
bag
disampaikan..
Verbal Nonverbal
57
sekitar tempat yang
kita mendekorasi
wilayah kita
permasalahannya
waktu untuk
mendengar ataupun
memerhatikan apa
yang disampaikan
berkomunikasi karena bila tidak komunikasi tidak akan efektif bila pesan
(2) Racing (kecepatan). Komunikasi akan efektif apabila kecepatan bicara diatur dengan
baik, yaitu tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu lambat.
58
(3) Intonasi suara akan memengaruhi arti pesan sehingga pesan akan menjadi lain
artinya bila diucapkan dengan intonasi yang berbeda. Intonasi yang tidak
(4) Humor adalah satu-satunya selingan dalam berkomunikasi. Menurut Dugan dalam
(5) Singkat dan jelas. Komunikasi akan efektif apabila disampaikan secara singkat dan
(6) Timing (waktu yang tepat) adalah hal yang perlu diperhatikan dalam berkomunikasi
(1) Pesan kinesik merupakan pesan nonverbal yang menggunakan gerakan tubuh yang
a. Pesan fasial: Pesan ini menggunakan air muka untuk menyampaikan makna
(2) Pesan proksemik. Proksemik merupakan studi mengenai ruang informal- ruang di
sekitar tempat yang kita gunakan suatu saat. Pesan proksemik disampaikan melalui
pengaturan jarak dan ruang. Dimana proksemik terdiri dari 4 jarak, yaitu:
59
b. Jarak pribadi: jarak pribadi adalah jarak antara komunikator atau komunikan
sekitar 46 cm
c. Jarak sosial: jarak sosial adalah jarak antara penjual barang denga pelanggan 1,2-
3.6m
d. Jarak umum: jarak umum adalah jarak penjual dengan pelanggan 3,6 m atau
(3) Pesan artifaktual disampaikan melalui penampilan (pakaian), aksesoris dan parfum.
Dimana pesan ini mengacu kepada kepemilikan kita dan cara-cara kita mendekorasi
wilayah kita.
(4) Pesan paralinguitstik merupakan pesan nonverbal yang berhubungan dengan cara
mengucapkan pesan verbal. Paralinguistik adalah suara nonverbal apa yang kita
60
B. Penelitian Terdahulu
Tujuan
Widodo Di Media Sosial difokuskan pada studi citra di mata metode penelitian
pendekatan fanpage
Ir H Joko
Widodo sebesar
35,9%.
2 Citra Presiden Susilo Metode penelitian SBY dianggap Topik, tujuan dan
61
Terkait Kasus Bailout metode pengumpulan lamban dalam yang digunakan.
orang-orang
dekat SBY.
Tujuan
Inggriani
Dengan DPRD DKI model penelitian Teun tidak memihak analisis wacana
62
Jakarta di Harian Sinar A. Van Dijk dalam salah satu pun sedangkan
memakai paradigma
kritis sebagai
pendekatan
D. Kerangka Pemikiran
Persepsi Pekerja
Media Televisi
63
Current Wish Image
Image
64