Anda di halaman 1dari 11

GAYA KOMUNIKASI ANTARPERSONAL

A. Mengapa Gaya Komunikasi itu Penting


1. Definisi Gaya Komunikasi
Gaya komunikasi menjelaskan bagaimana cara kita berperilaku ketika
kita mengirim dan menerima pesan. Paling tidak ada tiga kata kunci yang
menjadi dasarbagi interaksi dan relasi dengan orang lain, yakni interaksi
dengan diri sendiri, interaksi dengan orang lain dan interaksi dengan anggota
kelompok.
Mengutip dari bebrapa konsep yang menerangkan pengertian gaya
komunikasi (Liliweri, 2011) yaitu;
1) Gaya komunikasi didefinikasikan sebagai proses kognitif yang
mengakumulasikan bentuk suatu konten agar dapat dinilai sebagai
makro. Setiap gaya selalu merefleksikan bagaimana setiap orang
menerima dirinya ketika dia berinteraksi dengan orang lain. (Norton
1983;Kirtley & Weaver, 1999)
2) Gaya komunikasi juga dapat dipandang sebagai meta-messages yang
mengkontekstualisasikan bagaimana pesan verbal diakui dan
diinterpretasi. (Gudykunts & Ting Toomey, 1998)
3) Gaya komunikasi dapat dipandang sebagai campuran unsur-unsur
komunikasi lisan dan ilustratif, didalamnya termasuk nada dan volume
atas semua yang di sampaikan. (Raynes, 2001)
4) Para ahli komunikasi telah mengelompokkan beberapa tipe atau
kategori gaya komunikasi (Norton, 19830), kedalam 10 jenis ;
a. Gaya dominan, untuk mengontrol situasi sosial.
b. Gaya dramatis, gaya yang hidup ketika bercakap-cakap.
c. Gaya kontroversial, argumentatif atau cepat menantang orang
lain.
d. Gaya animasi, aktif memakai bahasa non-verbal.
e. Gaya berkesan, mudah diingat orang lain.
f. Gaya santai, tenag dan senyum penuh senang dan tawa.
g. Gaya atentif, memberikan perhatian penuh pada orang lain,
bersikap simpati dan bahkan empati.

Komunikasi Antar Pribadi 1


h. Gaya terbuka, secara terbuka dalam tampilan jujur.
i. Gaya bersahabat, ramah, dekat dan respon positif.
j. Gaya yang tepat, komunikator meminta untuk membicarakan
suatu konten yang tepat dan akurat.
5) Pengelompokan lain gaya komunikasi meliputi tiga kategori,yakni;
a. Noble style, gaya terhormat, gaya standar dan gaya yang sesuai
dengan patokan yang seharusnya dilakukan.
b. Revlective style, gaya yan secara tidak langsung melakukan
refleksi kepribadian.
c. Socratic style, gaya yang selalu menampilkan rincian konten
dan analisis yang digunakan dalam perdebatan.(Mc Callister,
1992)
6) Comstock dan Higgins (1997) menelaah gaya komunikasi yang
dikemukakan oleh Norton ke dalam empat kategori yang meliputi;
a. Gaya koperatif, memadukan orientasi sosial dan tugas.
b. Gaya prihatin,gaya relatif bersahabat namun selalu
menampilkan perasaan cemas dan kepatuhan.
c. Gaya sosial, yakni gaya ekspresif, dominan, dramatik dan gaya
tepat.
d. Gaya kompetitif, gaya yang membela hak sendiri, merasa
superior dan suka melanggar hak orang lain.

2. Konsep Dasar Pendukung Gaya Komunikasi


Awal studi gaya komunikasi sebenarnya dari perspektif bahasa
(Galton,1884). Galton mengungkapkan bahwa ciri-ciri kepribadian seseorang
dapat ditangkap dari kata-kata yang dia gunakan untuk menggambarkan diri
pribadinya kepada orang lain. Kerja penelitian berikutnya oleh CD Morgan III
(1978) yang bertujuan untuk membuktikan teori leksikal, yaitu membuktikan
tentang keberadaan kata-kata atau kosa kata bahasa yang membedakan dari
tata bahasa dan kontruksi bahasa.
Bahwa, komunikasi manusia mengandung beberapa kriteria tertentu
misalnya kriteria tentang validasi, reliabilitas, invariance struktural, sifat
interkorelasi dan validas instrinsik dan ekstrinsik. Dari penelitian tersebut

Komunikasi Antar Pribadi 2


ditemukan bahwa analisi gaya komunikasi ditentukan oleh berbagai faktor
seperti reaksi yang bebas terhadap kata, reaksi terhadap nilai yang
tersembunyi. Morgan dan kawannya juga mengidentifikasi pengelompokan
kata-kata yang reaktif, yang semuanya tampil sebagai deskriptor.

3. Perbedaan Gaya Individu


Perbedaan individu ternyata membawa perbedaan pada gaya
komunikasi, beberapa perbedaan sebagai berikut ;
Perbedaan individu itu penting
Perhatikan pandangan mata lawan bicara anda, jauh dekatnya
pandangan mata sudah menunjukan perbedaan gaya pandang, begitu pula
gerak tubuh, gaya bicara dan ekspresi wajah, semuanya menggambarkan
karakteristik gaya komunikasi yang berbeda antar personal.

Gaya individu cenderung stabil


Menurut Carl Jung setiap individu mengembangkan gaya komunikasi
utama yang tetap stabil sepanjang hidupnya. Setiap orang juga memiliki cara
yang relatif khas menanggapi keberadaan orang lain atau peristiwa yang ia
hadapi.

Ada sejumlah batasan gaya


Carl Jung menggambarkan ada empat perilaku utama yaitu intuitor,
thinker, feeler dan sensor7. Jung mengakui juga orang-orang yang memiliki
kategori perilaku yang sama cenderung menampilkan sifat yang mirip.

Gaya komunikasi menunjukkan cara berfikir dan berperilaku


Gaya komunikasi juga bukan kemampuan individual melainkan cara
seseorang berperilaku tertentu, cara yang disukai seseorang bukanlah
kemampuan yang menetap dalam diri seseorang. Kemampuan untuk
mengidentifikasi gaya komunikasi seseorang menjadi penting agar seseorang
dapat mengetahui bagaimana dan kapan dia harus menyesuaikan gaya, inilah
yang disebut flexting style.

Komunikasi Antar Pribadi 3


4. Kategori Telaah Gaya Komunikasi
Carl Jung tentang gaya komunikasi
Dari berbagai penelitian sekurang-kurangnya teridentifikasi dua
dimensi dasar dari gaya personal dalam interaksi dan relasi antar personal,
yaitu :
1) Gaya asertif, merupakan gaya seseorang untuk mempengaruhi atau
mengendalikan pikiran atau tindakan orang lain.
2) Gaya ekspresif, merupakan gaya seseorang yang mampu
mengendalikan diri sendiri disaat berhubungan dengan orang lain.

Ada banyak piranti untuk mengidentifikasi gaya komunikasi individu,


berikut empat gaya komunikasi dari Carl Jung :
1) Gaya pengendali, merupakan gaya individu yang dapat mengendalikan
diri sendiri, orang lain serta situasi.
2) Gaya kolaborator, berorientasi pada hubungan dan menikmati
pekerjaan bersama orang lain untuk mencapai tujuan tertentu.
3) Gaya analisis, berorientasi pada hal yang kerinciannya tinggi, dia
seseorang pemikir yang mengendalikan logika ketika dia menganalisis
orang lain dan situasi.
4) Gaya sosial, gaya seseorang yang suka bergaul, tampil santai tentunya
sangat menikmati suasana sosial.

Marston tentang gaya komunikasi

Marston menulis kerangka gaya perilaku (komunikasi) dengan nama


DISC (dominance, influence, steadiness dan conscinteousness) pada 1928
dalam bukunya “Emotions of Normal People”. Menurut Marston ada empat
jenis perilaku emosi dan ekspresi ini berasal dari persepsi orang terhadap diri
kita ketika kita berinteraksi dengan lingkungan.

Kerangka DISC ini secara garis besar didasarkan padasejauh mana


seseorang individu memandang dirinya sendiri atau keadaan disekitarnya
sebagai dimensi yang menguntungkan atau tidak menguntungkan.

Komunikasi Antar Pribadi 4


B. Tiga Gaya Umum Komunikasi

Heffner (1997) juga membuat gaya komunikasi berdasarkan yang


dikelompokkan oleh Mc Callister (1992) yaitu :

1) Passif style, Gaya individu yang menilai kehadiran orang lain lebih baik dari
diri sendiri.
2) Assertive Style, Gaya individu yang membela hak pribadi namun tidak
melanggar hak orang lain.
3) Aggressive Style, Gaya individu yang merasa dirinya superior, mau menang
sendiri, mau benar sendiri, dan tidak mempertimbangkan hak-hak orang lain.

1. Gaya komunikasi pasif


Gaya komunikasi pasif adalah gaya komunikasi yang menghindari cara
mengungkapkan perasaan dan pendapat secara terbuka. Individu tersebut akan
menghindari terjadinya konfrotasi terhadap pihak lain. Orang yang berkomunikasi
secara passif mungkin tidak terang-terangan merespon terhadap sesuatu yang
menjengkelkan, buruk, dan tidak menyenangkan terhadap dirinya.
2. Gaya komunikasi agresif
Gaya komunikasi agresif yang dilakukan individu umumnya akan selalu
melibatkan manipulasi. Individu yang berkomunikasi secara agresif terbiasa
berbicara dengan berani, lansung, mahir, dan melalui kata-kata/verbal.
Gaya komunikasi Agresif memiliki beberapa dampak terhadap individu yang
bersangkutan yaitu :
a. Diasingkan dari orang lain
b. Mengasingkan diri dari orang lain
c. Membuat orangl ain takut dan benci
d. Selalu menyalahkan orang lain
3. Gaya komunikasi asertif
Individu yang memiliki gaya komunikasi yang bersifat asertif akan bertindak
tegas, percaya diri, dan sangat menghargai diri sendiri dan orang lain. Ketika ia
berbicara akan terlihat tenang dan sangat jelas, bersikap jujur, dan lansung menuju
pada persoalanya.

Komunikasi Antar Pribadi 5


Komunikasi gaya asertif terlahir dari harga diri yang tinggi, sehingga individu
sangat menghargai dirinya sendiri. Kendatipun demikian, komunikasi gaya asertif
juga tidak melanggar hak-hak komunikasi orang lain.
Dengan menggunakan gaya komunikasi asertif akan membuat anda dan saya
dapat memelihara diri sendiri, dan ini menjadi dasar pembentukan mental yang
sehat. Hal ini sangat perlu untuk membangun relasi dan berkomunikasi terhadap
orang lain.

4. Gaya Komuniakasi Pasif-Agresif


Individu yang memiliki gaya komunikasi pasif-agresif merupakan campuran
dari gaya komunikasi yang bersifat pasif dan agresif. Orang tersebut akan
cenderung untuk mengungkapkan bahasanya secara halus, meskipun ia sebenarnya
bersifat kasar di dalam hati. Orang seperti ini tidak bisa mengungkapkan
komunikasinya terhadap orang yang dibenci, sehingga cenderung untuk
melampiaskanya melalui barang-barang.

C. Gaya-gaya Klasik Komunikasi Antarpersonal dalam Organisasi


Francie M. Dalton dalam identify ‘behavior’ Styles to Improve
Communication mengemukakan ada beberapa gaya komunikasi antarpersonal dalam
organisasi yaitu:
1. Gaya Komunikasi Komandan (Komander)
Orang dengan gaya komunikasi komando tampil dengan penuh ambisi.
Ia akan menjadi kasar jika ambisinya tidak tercapai. Kekuatannya adalah dapat
diandalkan dalam melakukan kegiatan di segala situasi dan kondisi
2. Gaya Komunikasi Gelandang (Drifter)
Gaya komunikasi “drifter” biasanya ditandai dengan sterotif
’easygoing’, selalu suka pada situasi disorganisasi dan implusif. Orang
dengan tipe ini biasanya berpikir pendek dan tidak memperhatikan tugas yang
diberikan secara rinci. Kekuatannya adalah inovatif, kreatif, sangat fleksibel,
dan mampu berimprovisasi saat itu juga.
3. Gaya Penyerang (Attacker)
Orang yang memiliki gaya komunikasi seperti ini biasanya ditandai
dengan sifat pemarah dan suka mencari permusuhan. Ia sering menciptakan
suasana permusahan, sinis, kesal, dan kadang-kadang tampak sebagai

Komunikasi Antar Pribadi 6


demoralisasi di tempat kerja. Mereka sangat kritis terhadap orang lain dan
terkadang senang menyerang pribadi orang lain dengan nada merendahkan
ataupun melecehkan melalui verbal. Kekuatannya adalah mereka yang
bergaya “Attachers” dapat menahan kesepian profesional lebih lama daripada
kebanyakan penganut gaya lainya. Hal ini diakibatkan akrena mereka benar-
benar tidak peduli apakah oranglain seperti mereka.
4. Gaya Mempersilakan (Pleaser)
Gaya Pleaser biasanya bersifat bijaksana, menyenangkan, dan mudah
bergaul. Jika mereka hendak melakukan sesutu, maka mereka ingin oranglain
setuju atas apa yang ingin dibuat. Walapun terkadang persetujuan oranglain
tersebut dibuat-buat demi terciptanya rasa keharmonisan. Mereka ingin tampil
beda dalam acara-acara khsuus karena saat seperti inilah mereka dapat
menunjukan minatnya. Kekuatannya adalah mereka tegolong humanis di
tempat kerja karena dapat memelihara suasana yang menyenangkan.
5. Gaya Tampilan (Perfomer)
Mereka merupakan orang-orang flamboyan, suka bekerja keras, suka
riang, dan tampil menghibur. Mereka selalu membuat orang lain tertawa.
Kekuatannya adalah memiliki kemampuan untuk membangun bukan
mempertahankan apa yang telah dibangun, baik untuk menjaga hubungan
terhadap orang lain.
6. Gaya Penghindar (Avioder)
Mereka yang memiliki gaya “Avoiders” umumnya tenang dan
pendiam, lebih suka bekerja sendiri, dan apabila mereka terpaksa bekerja
dalam tim ataupun komite, mereka hanya berbicara tentang sesuatu yang
bersifat superficial. Kekuatannya adalah komitment mereka untuk melakukan
pekerjaan seacara benar memang ada, namun untuk pekerjaan yang pertama
saja.
7. Gaya Analitis (Analuticals)
Mereka yang memiliki gaya komunikasi ‘analuticals’ tampil sebagai
orang yang berhati-hati, tepat dan rajin, akan tetapi mereka merupakan orang-
orang yang suka menunda pekerjaan hanya untuk melihat prosedur.
Kekuatannya adalah mereka memiliki kemampuan untuk melihat beberapa
langkah ke depan dan mengantisipasi beberapa potensi resiko.

Komunikasi Antar Pribadi 7


8. Gaya Berprestasi (Achiever)
Mereka orang yang memiliki gaya ‘Achievers’ adalah orang yang
sangat mementingkan konten, damai, percaya diri, dan tidak sombong. Secara
umum mereka merupakan sosok yang menyenangkan. Mereka tidak
menyombongkan hasil yang dicapai dan sangat menerima umpan balik serta
kritik dari pihak lain. Kekuatannya merupakan sosok yang humoris dan mudah
beradaptasi.
9. Gaya Mengutamakan Hasil
Mereka merupakan orang-orang yang berorientasi pada aksi dan
membuat keputusan cepat dengan data yang tersedia.
10. Gaya Rasional
Mereka yang memiliki gaya komunikasi rasional sangat logis dan
berpikir secara rasional.
11. Gaya Proses
Individu dengan gaya komunikasi proses akan selalu berorientasi pada
afiliasi, dia tampil informal, dan mencoba menemukan solusi yang
menyenangkan bagi semua pihak.
12. Gaya Pengendali
Meskipun gaya komunikasi tersebut membuktikan komunikasi yang
efektif dalam situasi krisis, yang juga bisa dilakukan ketika mereka
mengintimidasi bawahanya.
13. Gaya Egaliter
Gaya komunikasi ini jauh lebih efisien daripada gaya komunikasi di
atas karena mengandalkan komunikasi dua arah. Karena itu, anatar
komunikator dan komunikan dapat saling berbagi informasi.
14. Gaya Penstrukturan
Gaya komunikasi antar personal ini umumnya digunakan untuk tujuan
komunikasi yang spesifik dan membawa koordinasi untuk organisasi. Untuk
menghindari hal ini, orang yang berkomunikasi dengan gaya penstrukturan
menghindari komunikasi dua arah.
15. Gaya Dinamis
Gaya dinamis mengandalkan inspirasi untuk memotivasi oranglain
agar mengambil tindakan tertentu.

Komunikasi Antar Pribadi 8


16. Relinquishing Style
Gaya ini sangat terbuka dengan ide-ide baru, selama ide tersebut dapat
metransfer tanggung jawab komunikasi terhadap penerima. Gaya komunikasi
ini efektif apabila pengirim dan penerima sama-sama tertarik untuk membawa
percakapan ke masa depan.
17. Withdrawl Style
Gaya komunikasi ini merupakan gaya komunikasi, dimana individu
dapat menunjukan ketidaktertarikanya dalam proses komunikasi secara penuh.

D. Bekerja dengan Orang-orang yang Berbeda Gaya Komunikasi


Berkerja dengan orang yang memiliki gaya komunikasi berbeda dapat menjadi
bias komunikasi.Untuk menghindari bias komunikasi dapat dilakukan denagn dua
cara, yaitu :
1. Mengembangkan kesadaran diri yang unik.
2. Meningkatkan kemampuan untuk mengidentifikasi gaya komunikasi orang
lain.
E. Gaya Kepemimpinan Komunikasi Antarpersonal
Secaraumum Cornelius III (2006) meberikan ilustrasi gaya komunikasi
antarpersonal dalam sebuah skala kontinum yang menunjukkan lima tipe gaya
komunikasi, mulai dari ekstrem yang submisif sampai keujung yang lain adalah gaya
komunikasi yang agresif.
1. Gaya Submisif
Gaya “submisif” merupakan kontras atau ekstrem dari gaya
komunikasi agresif. Streotip dari gaya ini adalah “individu yang penurut”. Ciri
dari gaya submisif ialah:
a. Lemah
b. Pengecut
c. Malu, dll.

Meskipun mereka yang memiliki gaya submisif di streotip dengan ciri


di atas yang dijadikan sebagai kelemahan mereka, sebenarnya mereka juga
memiliki berbagai perilaku yang dapat menutup dari kekurangan mereka
tadinya, seperti:

Komunikasi Antar Pribadi 9


a. Pendengar yang baik
b. Patuh
c. Penuhpertimbangan, dll.

Karena sifat-sifat positif ini dibayangi oleh sifat-sifat negative tadinya,


maka biasanya pemimpin yang memiliki gaya submisif biasanya bersifat
toleransi, mereka tidak banyak dikagumi atau dihormati orang lain. Gaya
submisif merupakan lawan dari gaya agresif. Hal ini bisa dilihat secara jelas
jika dilihat dari segi tujuan, dimana gaya agresif memiliki sifat mencapai
tujuannya tanpa memperhatikan orang lain,berbeda dengan gaya submisif
yang justru mencapai tujuannya harus memperhatikan orang lain dan
cenderung menghindari konflik.

2. Gaya Caring-Low Assertive


Pemimpin tipe ini lebih mengutamakan mendengarkan dan memahami
orang lain dari pada harus menuntut untuk dimengerti orang lain. Pemimpin
yang tegas sebenarnya pemimpin yang mengkhendaki kepatuhan orang lain
dan juga peduli dengan lain dengan cara menjadi pendengar yang baik, tapi
pada saat yang bersamaan akan angkat bicara bila diperlukan.

3. Gaya Collaborative Mid Assertive


Gaya ini merupakan gaya komunikasi diantara gaya low assertive
dengan gaya high assertive. Sifatnya lebih suka untuk memelihara
keseimbangan pengertian antara pendapatnya dengan pendapat orang lain
supaya seimbang. Sifatnya yang kolaboratif membuatnya akan
mempertahankan sebuah tim kerja jika di dalamnya terdapat keseimbangan.
Akan tetapi, pemimpin yang memiliki gaya ini dapat menjadi tegas dan saat
yang bersamaan pula dapat mempersuasi dan bahkan memaksa pihak lain
untuk melakukan sesuatu.

4. Gaya Compelling High Assertive


Gaya komunikasi ini biasanya tegas pada situasi dan kondisi tertentu
demi memberikan kepastian bagi orang lain untuk memahami pandangannya.
Walaupun begitu, dia tak sama dengan seorang yang agresif, bedanya dia tak
pernah berperilaku agresif terhadap orang lain, seperti kebanyakan orang

Komunikasi Antar Pribadi 10


agresif lainnya. Pada dasarnya dia adalah seorang yang tegas namun dapat
membuat argument dan akan menghabiskan cukup waktunya untuk membujuk
orang lain melakukan suatu tindakan. Meskipun menekan orang lain untuk
dirinya dimengerti, dia tetap masih hormat kepada orang lain.

5. Gaya Agresif
Karena kesannya yang selalu memaksa untuk dipahami oleh orang lain
tanpa memperhatikan orang lain, maka orang yang memiliki gaya ini
biasannya akan dicitrakan secara negatif oleh orang lain. Ciri dari gaya agresif
sendiri yakni:
a. Merasadiriberarti
b. Berbicaraselalukeras
c. Tidakpedulidengan orang lain, dll.

Faktor pendorong gaya komunikasi agresif ini adalah karena seseorang


berada dalam posisi “kekuasaan” tertentu terhadap yang lainnya dan hampir
pasti mereka cenderung menekan kepada mereka yang memiliki gaya
submisif. Oleh karena itu, pemimpin yang memiliki gaya agresif cenderung
menghasilkan karaktersitik yang negative. Namun kita bisa melihat sisi positif
dari mereka yang memiliki gaya agresif ini, merekabiasanya dicirikan dengan:

a. Bekerjaterencana
b. Kepastian
c. Ambisi
d. Antusias, dll.

Komunikasi Antar Pribadi 11

Anda mungkin juga menyukai