Anda di halaman 1dari 75

KEMENTERIAN KEUANGAN

BADAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEUANGAN


PUSDIKLAT ANGGARAN DAN PERBENDAHARAAN

PENGELOLAAN BELANJA PEGAWAI

E-Learning
Manajemen Komitmen
STANDAR KOMPETENSI

2. Melaksanakan pengelolaan
belanja
1. Melaksanakan pengelolaan
honorarium/lembur/tunjangan
belanja gaji dan tunjangan
khusus dan belanja pegawai
transito

3. Melaksanakan pengelolaan
belanja kontribusi sosial

2
Pengelolaan Belanja Gaji dan Tunjangan

3
Dasar Hukum
• UU Nomor 1 Tahun 2004 • Perpres Nomor 26 Tahun 2007
• UU Nomor 5 Tahun 2014 • PMK Nomor 133/PMK.05/2008
• PP Nomor 77 Tahun 1977 dan • PMK Nomor 190/PMK.05/2012
perubahannya • PMK Nomor 214/PMK.05/2013
• PP Nomor 51 Tahun 1992 • KEP Dirjen PB Nomor 211/PB/2018
• PP Nomor 11 Tahun 2017 • Perdirjen Pb Nomor 37/PB/2009
• PP Nomor 24 Tahun 2020 • PP Nomor 28 Tahun 2001 dan
• PP Nomor 44 Tahun 2020 perubahannya
• Keppres Nomor 9 Tahun 1982 • PP Nomor 29 Tahun 2001 dan
• Keputusan Presiden No.42 tahun perubahannya
2002 • PMK Nomor 82/PMK.02/2015
• Dan lainnya
4
Pengertian Belanja Pegawai
Belanja Pegawai merupakan pengeluaran yang merupakan
kompensasi terhadap pegawai baik dalam bentuk uang atau
barang, yang harus dibayarkan kepada pegawai pemerintah
dalam maupun luar negeri baik kepada pejabat negara, Pegawai
Negeri Sipil (PNS) dan pegawai yang dipekerjakan oleh
pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan atas
pekerjaan yang telah dilaksanakan dalam rangka mendukung
tugas fungsi unit organisasi pemerintah selama periode tertentu,
kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.

PMK Nomor 214/PMK.05/2013


Ruang Lingkup Belanja Pegawai

1. Belanja Gaji dan Tunjangan


2. Belanja Honorarium/Lembur /Tunjangan Khusus & Belanja
Pegawai Transito
3. Belanja Kontribusi Sosial

KEP Dirjen PB 211/PB/2018

6
Belanja Gaji dan Tunjangan

Pengelolaan Belanja Gaji dan Tunjangan


• Belanja Gaji dan Tunjangan PNS
• Belanja Gaji dan Tunjangan TNI/Polri
• Belanja Gaji dan Tunjangan Pejabat Negara
• Belanja Gaji Dokter PTT

7
Gaji Pokok PNS

1. Kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dalam suatu pangkat


menurut Peraturan Pemerintah ini, diberikan gaji pokok
berdasarkan golongan ruang yang ditetapkan untuk pangkat itu
2. Kepada seorang yang diangkat menjadi calon Pegawai Negeri
Sipil, diberikan gaji pokok sebesar 80% dari gaji pokok
3. Besaran gaji pokok diberikan kepada pegawai sesuai dengan
besaran yang tercantum dalam Surat Keputusan pengangkatan,
Surat Keputusan Kenaikan Pangkat, Surat Pemberitahuan
Kenaikan Gaji Berkala, atau surat penetapan lainnya
PP Nomor 77 Tahun 1977
Gaji Pokok Anggota POLRI

• Anggota yang diangkat dalam suatu pangkat


menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku, diberikan gaji pokok berdasarkan golongan
ruang yang ditetapkan untuk pangkat itu (PP Nomor
29 Tahun 2001)

9
Gaji Pokok Anggota TNI

• Anggota yang diangkat dalam suatu pangkat


menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku, diberikan gaji pokok berdasarkan golongan
ruang yang ditetapkan untuk pangkat itu (PP Nomor
28 Tahun 2001)

10
Gaji Pokok Pejabat Negara

• Pejabat Negara diberikan Gaji Pokok sesuai dengan


Peraturan Perundangan yang berlaku
• Contoh:
– PP Nomor 75 tahun 2000 tentang gaji pokok pimpinan
lembaga tertinggi/tinggi negara dan anggota lembaga
tinggi negara serta uang kehormatan anggota lembaga
tertinggi negara

11
Gaji Pokok Dokter PTT

• Dokter sebagai Pegawai Tidak Tetap berhak


memperoleh penghasilan berupa gaji pokok
(Keppres Nomor 37 Tahun 1991)

12
Tunjangan-Tunjangan
• tunjangan istri/suami,
• tunjangan anak,
• tunjangan jabatan struktural/fungsional,
• tunjangan yang dipersamakan dengan tunjangan jabatan,
• tunjangan kompensasi kerja,
• tunjangan beras,
• tunjangan khusus PPh,
• tunjangan papua,
• tunjangan pengabdian wilayah terpencil,
• tunjangan umum dan
• tunjangan perbaikan penghasilan
• Dan lain-lain 13
Tunjangan Istri/Suami
• Tunjangan beristeri/suami diberikan untuk 1 (satu) istri/suami
pegawai negeri yang sah;
• besarnya tunjangan isteri/suami adalah 10 % dari gaji
pokok;
• untuk memperoleh tunjangan isteri/suami harus dibuktikan
dengan surat nikah/akta nikah dari Kantor Urusan Agama
atau Kantor Catatan Sipil

14
Tunjangan Anak
• Yang dimaksud dengan tunjangan anak adalah tunjangan yang diberikan kepada
pegawai negeri yang mempunyai anak (anak kandung, anak tiri dan anak angkat)
• Diberikan maksimal untuk 2 (dua) orang anak
• Besarnya tunjangan anak adalah 2 % per anak dari gaji pokok
• Batas usia anak seperti tersebut diatas dapat diperpanjang dari usia 21 tahun
sampai usia 25 tahun
• Untuk memperoleh tunjangan anak harus dibuktikan dengan:
a. Akte kelahiran;
b. Surat Keputusan Pengadilan yang memutuskan/mensahkan perceraian dimana
anak menjadi tanggungan penuh janda/duda;
c. Surat Keterangan dari lurah/camat bahwa anak-anak tersebut adalah perlu
tanggungan si janda/duda;
d. Surat Keputusan Pengadilan Negeri tentang pengangkatan anak (hukum
adopsi). (tunjangan anak untuk anak angkat maksimal 1 anak)

15
Tunjangan Jabatan Struktural
• Kepada Pegawai Negeri Sipil yang diangkat dan
ditugaskan secara penuh dalam jabatan struktural
diberikan tunjangan jabatan struktural setiap bulan
• Tunjangan jabatan struktural dibayarkan pada bulan
berikutnya setelah tanggal pelantikan

Perpres Nomor 26 Tahun 2007

16
Tunjangan Jabatan Fungsional
• Besaran tunjangan jabatan fungsional dibedakan
berdasarkan Peraturan Presiden;
• Tunjangan jabatan fungsional dibayarkan pada bulan
berikutnya setelah tanggal melaksanakan tugas.
• Tunjangan jabatan fungsional tidak dapat berlaku surut dari
tanggal penetapan keputusan pengangkatan dalam
jabatan fungsional
• Tunjangan jabatan fungsional dibuktikan dengan surat
pernyataan melaksakan tugas

17
Tunjangan Beras
• Pegawai Negeri Sipil beserta Keluarganya menerima tunjangan
pangan dalam bentuk beras masing-masing sebesar 10 (sepuluh)
kilogram untuk setiap orang setiap bulan.
• Tunjangan anak dan tunjangan beras untuk anak dibatasi untuk 2
(dua) orang anak
• Anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia menerima
tunjangan pangan dalam bentuk beras sebesar 18 (delapan belas)
kilogram dan untuk keluarganya masing-masing sebesar 10 (sepuluh)
kilogram untuk setiap orang setiap bulan.
• Suami isteri yangkedua-duanya Pegawai Negeri Sipil masing-masing
menerima tunjangan pangan menurut haknya, untuk anaknya tidak
diberikan tunjangan pangan secara rangkap.
Keppres Nomor 9 Tahun 1982
18
Tunjangan Pajak
• PPh pasal 21 yang terutang atas penghasilan tetap dan
teratur setiap bulan yang menjadi beban APBN ditanggung
oleh Pemerintah atas beban APBN
• Tambahan PPh pasal 21 sebesar 20% dikenakan kepada
Pegawai Negeri yang tidak mempunyai NPWP. Tambahan
PPh ini tidak ditanggung oleh pemerintah

19
Tunjangan Umum
• Tunjangan Umum diberikan kepada calon pegawai negeri sipil dan
pegawai negeri sipil yang tidak menerima tunjangan jabatan
struktural atau tunjangan jabatan fungsional atau tunjangan yang
dipersamakan dengan tunjangan jabatan
• Tambahan Tunjangan Umum diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil
yang penghasilannya dibawah Rp1.000.000,00 (satu juta rupiah)
setelah ditambah Tunjangan Umum. Penghasilan tersebut meliputi gaji
pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan, termasuk tunjangan
umum sebelum dipotong iuran wajib
• Bagi PNS yang memiliki Tunjangan Kompensasi Kerja tetap diberikan
tunjangan umum

20
Tunjangan Uang Makan
• Uang Makan adalah uang yang diberikan kepada Pegawai
Negeri Sipil berdasarkan tarif dan dihitung secara harian
untuk keperluan makan Pegawai Negeri Sipil
• Pegawai Negeri Sipil yang bekerja pada hari kerja yang
ditetapkan diberikan Uang Makan
• Uang Makan tidak diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil
yang tidak hadir pada hari kerja karena sedang
menjalankan perjalanan dinas, cuti, tugas belajar, dan
sebab-sebab lain yang mengakibatkan PNS tidak hadir
kerja;
21
Tunjangan Khusus Papua
• Besaran tunjangan khusus Irian Jaya/Papua ditetapkan dengan
Keputusan Presiden;
• Diberikan kepada pegawai yang secara nyata berada dan bekerja di
Provinsi Papua dan Papua Barat;
• Tunjangan khusus Irian Jaya/Papua diberikan pada bulan berkenaan
berada dan bekerja di Propinsi Papua dan Papua Barat yang
dibuktikan dengan SPMT;
• Tunjangan khusus Irian Jaya/Papua dihentikan pada bulan berikutnya
sejak pegawai yang bersangkutan secara nyata tidak berada dan
bekerja di Propinsi Papua/Papua Barat;
• Tunjangan khusus Irian Jaya/Papua tidak diberikan kepada pegawai
negeri yang diberhentikan dengan hak uang tunggu.
22
Tunjangan Pengabdian Wilayah Terpencil
• Tunjangan pengabdian di wilayah terpencil diberikan pada bulan berkenaan
apabila berdasarkan surat pernyataan bekerja dan bertempat tinggal di wilayah
terpencil
• Tunjangan pengabdian di wilayah terpencil diberhentikan pada bulan berikutnya
apabila pegawai yang bersangkutan :
– pindah tugas keluar dari wilayah terpencil
– tidak bertempat tinggal lagi di wilayah terpencil
– berhenti, meninggal dunia atau pensiun,
– dijatuhi hukuman penjara atau kurungan berdasarkan keputusan pengadilan
yang mempunyai kekuatan hukum tetap
– menjalani cuti di luar tanggungan negara
– dijatuhi hukuman disiplin berat

23
Tunjangan Perbaikan Penghasilan
➢ Dalam rangka meningkatkan mutu, prestasi kerja, serta
mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-
besarnya Pemerintah dapat memberikan Tunjangan
Perbaikan Penghasilan (TPP) untuk periode tertentu.
➢ TPP dapat berupa tambahan penghasilan sebesar
persentase tertentu atas Gaji Pokok ditambah Tunjangan
Keluarga, atau besaran nilai nominal tertentu yang
ditambahkan pada gaji kotor.
➢ Ketentuan tentang tunjangan perbaikan penghasilan diatur
dalam Peraturan Pemerintah

24
Penyiapan Tagihan Belanja Pegawai

25
PPABP
a. melakukan pencatatan data kepegawaian secara elektronik
dan/atau manual yang berhubungan dengan belanja pegawai
secara tertib, teratur, dan berkesinambungan
b. memproses pembuatan Daftar Gaji induk, Gaji Susulan, Kekurangan
Gaji, Terusan Penghasilan/Gaji, Uang Muka Gaji, Uang Makan
c. memproses perubahan data yang tercantum pada Surat
Keterangan Untuk Mendapatkan Tunjangan Keluarga setiap awal
tahun anggaran atau setiap terjadi perubahan susunan keluarga
d. menyampaikan Daftar Permintaan Belanja Pegawai, ADK Perubahan
Data Pegawai, ADK Belanja Pegawai, Daftar Perubahan Data
Pegawai, dan dokumen pendukungnya kepada PPK

26
Pembayaran Belanja Gaji dan Tunjangan

• Gaji Induk
• Gaji Ke-13
• Tunjangan Hari Raya
• Gaji Susulan
• Gaji Terusan
• Uang Muka Gaji
• Uang Makan

27
Gaji Induk
• Gaji Induk adalah gaji yang dibayarkan secara rutin
bulanan kepada pegawai negeri yang telah diangkat oleh
pejabat yang berwenang dengan surat keputusan sesuai
ketentuan perundang-undangan pada Satker yang
meliputi gaji pokok dan tunjangan yang melekat pada gaji.
• Pembayaran gaji induk untuk Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS), hak atas gajinya berlaku pada bulan CPNS yang
besangkutan secara nyata melaksanakan tugas, yang
dinyatakan dengan surat pernyataan atasan langsung
yang membawahi calon pegawai negeri sipil bersangkutan

28
Gaji Ke-13
• Pemberian gaji ketigabelas diberikan berdasarkan
Peraturan Pemerintah yang ditetapkan setiap tahun dan
berlaku untuk satu kali pembayaran. ;
• Besarnya tidak termasuk jenis-jenis tunjangan bahaya,
tunjangan resiko, tunjangan pengamanan, tunjangan
profesi/ tunjangan kehormatan, tambahan penghasilan
bagi Guru PNS, dan tunjangan lain yang sejenis dengan
tunjangan kompensasi/bahaya yang ditetapkan dengan
peraturan perundang-undangan serta tunjangan/insentif
yang bersumber dari Penerimaan Negara Bukan Pajak

29
Tunjangan Hari Raya

• Tunjangan Hari Raya sebesar penghasilan 1 bulan


pada 2 bulan sebelum bulan Hari Raya.
• Besaran tunjangan hari raya dan penerima
tunjangan hari raya diatur dengan Peraturan
Pemerintah

30
Gaji Susulan
Gaji seseorang pegawai negeri yang belum dibayarkan untuk
satu bulan atau lebih karena pembayaran gajinya tidak
dilakukan tepat pada waktu pegawai yang bersangkutan
melaksanakan tugas pada suatu tempat. Gaji Susulan dapat
berupa gaji pertama bagi calon pegawai negeri
sipil/pegawai negeri sipil dan gaji pegawai yang dipindahkan
karena dinas, atau pegawai yang karena kasus tertentu
dihentikan pembayaran gajinya kemudian harus dibayarkan
lagi gaji yang sempat dihentikan tersebut

31
Kekurangan Gaji
Kekurangan pembayaran gaji seseorang pegawai negeri
karena adanya kenaikan besaran komponen gaji, sedangkan
pembayaran gajinya atas dasar kenaikan besaran komponen
gaji tersebut tidak dilaksanakan tepat waktunya sesuai
dengan berlakunya perubahan besaran komponen
penghasilan tersebut. Kenaikan besaran komponen gaji
ditetapkan dengan surat penetapan/keputusan seperti
kenaikan pangkat, gaji berkala, penyesuaian harga beras,
dan lain-lain

32
Gaji Terusan
• Gaji terusan adalah gaji yang dibayarkan kepada ahli waris
dari pegawai yang meninggal dunia sebesar gaji terakhir
selama 4 (empat) bulan berturut-turut.
• Gaji terusan dibayarkan pada bulan berikutnya sejak
suami/isteri dari janda/duda tersebut meninggal dunia
• Terusan penghasilan belanja pegawai tidak dibayarkan
apabila tidak ada keluarga pegawai yang berhak
memperoleh pensiun janda/duda/ahli waris, kecuali
apabila pegawai yang bersangkutan tewas

33
Uang Muka Gaji
• Uang muka/persekot gaji adalah pinjaman uang tidak berbunga
yang diberikan kepada pegawai negeri yang dipindahkan untuk
kepentingan dinas.

• Uang muka/Persekot gaji diberikan sebesar satu bulan gaji untuk


pegawai negeri yang tidak kawin atau dua bulan gaji bagi pegawai
negeri yang kawin, tanpa tunjangan beras dan tunjangan jabatan
serta tanpa potongan

• Pengembalian uang muka/persekot gaji untuk yang diberikan sebesar


satu bulan gaji diangsur sebesar seperdelapan dari jumlah persekot
gaji terhitung mulai bulan berikutnya, sedangkan untuk yang diberikan
sebesar dua bulan gaji diangsur sebesar seperduapuluh dari jumlah
persekot gaji terhitung mulai bulan berikutnya
34
Pengujian Tagihan Belanja Pegawai

Pengujian Tagihan Belanja Pegawai

35
Pengujian Oleh PPK
(Perdirjen Perbendaharaan Nomor 37/PB/2009)

PPK melakukan penelitian daftar permintaan belanja


pegawai beserta ADK dan dokumen pendukungnya

36
Pengujian Oleh PPK
(PMK Nomor 190/PMK.05/2012)

Dalam melaksanakan tugas dan wewenang menguji


dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih
kepada negara, PPK menguji kebenaran dan
keabsahan dokumen/surat keputusan yang menjadi
persyaratan/kelengkapan pembayaran belanja
pegawai

37
Pengujian Oleh PPK
(PMK Nomor 190/PMK.05/2012)

Dalam pelaksanaan tugas dan wewenang membuat dan


menandatangani SPP, PPK menguji antara lain:
a. kelengkapan dokumen tagihan
b. kebenaran perhitungan tagihan
c. kebenaran data pihak yang berhak menerima
pembayaran atas beban APBN
d. kebenaran, keabsahan serta akibat yang timbul dari
penggunaan surat bukti mengenai hak tagih kepada
negara

38
Pengujian Oleh PPSPM
(Perdirjen Perbendaharaan Nomor 37/PB/2009)

PPSPM meneliti dan menguji atas kebenaran SPP belanja


pegawai dan dokumen pendukungnya meliputi:
a. Kesesuaian antara perhitungan dalam Daftar Permintaan
Belanja Pegawai dengan kelengkapan dan kebenaran
dokumen pendukung SPP Belanja Pegawai
b. Ketersediaan Pagu Belanja Pegawai dalam DIPA
c. Meneliti kebenaran perhitungan potongan PPh Pasal 21
d. Kebenaran hak tagih

39
Pengujian Oleh PPSPM
(PMK Nomor 190/PMK.05/2012)

PPSPM miliki tugas dan wewenang antara lain menguji kebenaran SPP beserta
dokumen pendukung. Pengujian meliputi:
a. kelengkapan dokumen pendukung SPP
b. kesesuaian penanda tangan SPP dengan spesimen tanda tangan PPK
c. kebenaran pengisian format SPP
d. kesesuaian kode BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker
e. ketersediaan pagu sesuai BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja
Anggaran Satker
f. kebenaran formal dokumen/surat keputusan yang menjadi
persyaratan/kelengkapan pembayaran belanja pegawai
g. kebenaran pihak yang berhak menerima pembayaran pada SPP
h. kebenaran perhitungan tagihan serta kewajiban di bidang perpajakan dari pihak
yang mempunyai hak tagih

40
Contoh

• Dokumen/Surat Keputusan yang menjadi


persyaratan/kelengkapan pembayaran
– Surat Keputusan pengangkatan PNS
– Surat Keputusan Kenaikan Pangkat
– Surat Pemberitahuan Kenaikan Gaji Berkala
– Surat nikah/akta nikah dari Kantor Urusan Agama atau Kantor Catatan Sipil
– Akte kelahiran
– Surat Kematian
– Dan lainnya

41
Pembebanan Tagihan Belanja Pegawai

42
Pembebanan Tagihan Oleh PPSPM
(PMK 190/PMK.05/2012)
PPSPM mempunyai tugas dan wewenang antara lain
membebankan tagihan pada mata anggaran yang
telah disediakan

43
STANDAR KOMPETENSI

2. Melaksanakan pengelolaan
belanja
1. Melaksanakan pengelolaan
honorarium/lembur/tunjangan
belanja gaji dan tunjangan
khusus dan belanja pegawai
transito

3. Melaksanakan pengelolaan
belanja kontribusi sosial

44
Pengelolaan Belanja Honorarium/Lembur/
Tunjangan Khusus & Belanja Pegawai Transito

45
Pengelolaan Belanja Honorarium/Lembur /Tunjangan Khusus &
Belanja Pegawai Transito
• Belanja Honorarium
• Belanja Lembur
• Belanja Tunjangan Khusus & Belanja Pegawai Transito

46
Honorarium
• Digunakan untuk pembayaran honor pegawai honorer
yang akan diangkat menjadi pegawai dalam rangka
mendukung Tugas Pokok dan Fungsi unit organisasi yang
bersangkutan.
• Pembayaran Honorarium berdasarkan Surat Keputusan
Pegawai Honorer sesuai dengan peraturan perundangan
yang berlaku

47
Uang Lembur
• Perintah melakukan Kerja Lembur dikeluarkan oleh Kepala Kantor/Satuan Kerja
dalam bentuk Surat Perintah Kerja Lembur
• Pegawai Negeri Sipil yang melakukan Kerja Lembur tiap-tiap kali selama paling
sedikit 1 (satu) jam penuh dapat diberikan uang lembur
• Pegawai Negeri Sipil yang melaksanakan Kerja Lembur sekurang-kurangnya 2 (dua)
jam berturut-turut diberikan uang makan lembur
• Dalam hal Kerja Lembur dilakukan selama 8 (delapan) jam atau lebih, uang makan
lembur diberikan maksimal 2 (dua) kali
• Pemberian uang lembur pada hari libur kerja sebesar 200% (dua ratus persen) dari
besarnya uang lembur

48
Tunjangan Kinerja

• Tunjangan Kinerja adalah tunjangan yang diberikan


kepada Pegawai Negeri Sipil yang besarannya didasarkan
pada hasil evaluasi jabatan dan capaian prestasi kerja
Pegawai Negeri Sipil (Perka BKN 20/2011)
• Tunjangan kinerja merupakan tambahan penghasilan PNS
di luar Gaji (berdasar Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun
1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil dan
perubahan-perubahannya).
Belanja Pegawai Transito

Digunakan untuk pengeluaran sebagian belanja


pegawai di lingkungan Kementerian
Negara/Lembaga yang dialihkan ke daerah dan
kantor-kantor di lingkungan Kementerian
Negara/Lembaga yang dilikuidasi

50
Belanja Pembayaran Uang Kompensasi Bagi PNS yang
Diberhentikan Sebagai Dampak Reformasi Birokrasi

Belanja pembayaran uang kompensasi atas PNS yang


diberhentikan sebagai dampak reformasi birokrasi,
digunakan untuk pembayaran uang kompensasi bagi
PNS yang diberhentikan sebelum batas usia pensiun
yang telah ditetapkan berdasarkan peraturan
kepegawaian, sebagai dampak pelaksanaan
reformasi birokrasi.

51
Penyiapan Tagihan Belanja Pegawai

52
PPABP
a. melakukan pencatatan data kepegawaian secara
elektronik dan/atau manual yang berhubungan dengan
belanja pegawai secara tertib, teratur, dan
berkesinambungan
b. memproses pembuatan Daftar honorarium, uang lembur,
tunjangan kinerja, dan pembuatan Daftar Permintaan
Perhitungan Belanja Pegawai lainnya
c. menyampaikan Daftar Permintaan Belanja Pegawai dan
dokumen pendukungnya kepada PPK

53
Pengujian Tagihan Belanja Pegawai

54
Pengujian Oleh PPK
(Perdirjen Perbendaharaan Nomor 37/PB/2009)

PPK melakukan penelitian daftar permintaan belanja


pegawai beserta ADK dan dokumen pendukungnya

55
Pengujian Oleh PPK
(PMK Nomor 190/PMK.05/2012)

Dalam melaksanakan tugas dan wewenang menguji


dan menandatangani surat bukti mengenai hak tagih
kepada negara, PPK menguji kebenaran dan
keabsahan dokumen/surat keputusan yang menjadi
persyaratan/kelengkapan pembayaran belanja
pegawai

56
Pengujian Oleh PPK
(PMK Nomor 190/PMK.05/2012)

Dalam pelaksanaan tugas dan wewenang membuat dan


menandatangani SPP, PPK menguji antara lain:
a. kelengkapan dokumen tagihan
b. kebenaran perhitungan tagihan
c. kebenaran data pihak yang berhak menerima
pembayaran atas beban APBN
d. kebenaran, keabsahan serta akibat yang timbul dari
penggunaan surat bukti mengenai hak tagih kepada
negara

57
Pengujian Oleh PPSPM
(Perdirjen Perbendaharaan Nomor 37/PB/2009)

PPSPM meneliti dan menguji atas kebenaran SPP belanja


pegawai dan dokumen pendukungnya meliputi:
a. Kesesuaian antara perhitungan dalam Daftar Permintaan
Belanja Pegawai dengan kelengkapan dan kebenaran
dokumen pendukung SPP Belanja Pegawai
b. Ketersediaan Pagu Belanja Pegawai dalam DIPA
c. Meneliti kebenaran perhitungan potongan PPh Pasal 21
d. Kebenaran hak tagih

58
Pengujian Oleh PPSPM
(PMK Nomor 190/PMK.05/2012)
PPSPM miliki tugas dan wewenang antara lain menguji kebenaran SPP beserta
dokumen pendukung. Pengujian meliputi:
a. kelengkapan dokumen pendukung SPP
b. kesesuaian penanda tangan SPP dengan spesimen tanda tangan PPK
c. kebenaran pengisian format SPP
d. kesesuaian kode BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker
e. ketersediaan pagu sesuai BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja
Anggaran Satker
f. kebenaran formal dokumen/surat keputusan yang menjadi
persyaratan/kelengkapan pembayaran belanja pegawai
g. kebenaran pihak yang berhak menerima pembayaran pada SPP
h. kebenaran perhitungan tagihan serta kewajiban di bidang perpajakan dari pihak
yang mempunyai hak tagih

59
Contoh

• Dokumen/Surat Keputusan yang menjadi


persyaratan/kelengkapan pembayaran
– Surat Perintah Kerja Lembur
– Daftar Hadir Kerja selama 1 (satu) bulan
– Daftar Hadir Lembur
– Surat Keputusan
– Dan lainnya

60
Pembebanan Tagihan Belanja Pegawai

61
Pembebanan Tagihan Oleh PPSPM
(PMK 190/PMK.05/2012)

PPSPM mempunyai tugas dan wewenang antara lain


membebankan tagihan pada mata anggaran yang
telah disediakan

62
STANDAR KOMPETENSI

2. Melaksanakan pengelolaan
belanja
1. Melaksanakan pengelolaan
honorarium/lembur/tunjangan
belanja gaji dan tunjangan
khusus dan belanja pegawai
transito

3. Melaksanakan pengelolaan
belanja kontribusi sosial

63
Pengelolaan Belanja Kontribusi Sosial

64
Pengelolaan Belanja Kontribusi Sosial
• Belanja Pensiun dan Uang Tunggu
• Belanja Program Jaminan Sosial Pegawai
• Belanja Tunjangan Kesehatan Veteran
• Belanja Cadangan Perubahan Sharing

65
Dana Belanja Pensiun

• Dana Belanja Pensiun adalah dana yang sebagian


atau seluruhnya bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara yang digunakan
untukmembayar pensiun, tunjangan anak yatim/p
iatu, tunjangan anak yatim piatu, tunjangan orang
tua, uang tunggu, uang duka wafat, pensiun ·
terusan, tunjangan cacat, tunjangan veteran, dan
dana kehormatan veteran

66
Pensiun

• Pensiun adalah penghasilan yang diterima oleh


penerima pensiun setiap bulan berdasarkan
peraturan
• Penerima Pensiun adalah mantan Pegawai Negeri
Sipil, mantan prajurit Tentara Nasional Indonesia,
mantan anggota Kepolisian Negara Republik
Indonesia, mantan Pejabat Negara, dan janda/
dudanya yang berdasarkan peraturan perundang-
undangan berhak menerima Pensiun
perundangundangan
67
Penerima Tunjangan

• Penerima Tunjangan adalah anak yatim/piatu


Penerima Pensiun, anak yatim piatu Penerima
Pensiun, tunjangan orang tua prajurit Tentara
Nasional Indonesia, tunjangan orang tua anggota
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Bekas
Anggota Komite Nasional Indonesia Pusat dan
janda/ dudanya, Perin tis Pergerakan Kebangsaan/
Kemerdekaan, dan anggota Veteran Republik
Indonesia yang berdasarkan peraturan perundang-
undangan berhak menerima Pensiun
68
Uang Tunggu
Uang tunggu adalah penghasilan yang diberikan kepada pegawai
negeri sipil yang belum memenuhi syarat-syarat pensiun dan
diberhentikan dengan hormat dari PNS atau Jabatan negeri.
Sebab pemberhentian tersebut adalah:
1. Penyederhanaan organisasi dan tidak dapat disalurkan pada instansi
lain;
2. Menderita penyakit atau kelainan yang berbahaya bagi dirinya
sendiri dan atau Iingkungan kerjanya;
3. Setelah berakhirnya cuti sakit, belum mampu bekerja kembali; dan
4. Tidak dapat dipekerjakan kembali setelah selesai menjalani cuti diluar
tanggungan negara karena tidak ada lowongan.

69
Penyiapan Tagihan Belanja
(PMK Nomor 82/PMK.02/2015)

PT Taspen (Persero) dan PT Asabri (Persero) mengajukan


tagihan pencairan Dana Belanja Pensiun kepada KPA BUN
untuk kebutuhan bulan berkenaan dengari dilampiri dokumen
pendukung meliputi:
1. rekapitulasi daftar perhitungan Dana Belanja Pensiun;
2. kuitansi atau tanda terima sesuai nilai bruto sebagaimana
dimuat dalam rekapitulasi daftar perhitungan Dana Belanja
Pensiun; dan
3. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak yang
ditandatangani oleh pejabat yang berhak
menandatangani dan mengajukan tagihan pencairan
Dana Belanja Pensiun 70
Pengujian Oleh PPK
(PMK Nomor 190/PMK.05/2012)

Dalam melaksanakan tugas dan wewenang menguji dan


menandatangani surat bukti mengenai hak tagih kepada
negara, PPK menguji kebenaran dan keabsahan
dokumen/surat keputusan yang menjadi
persyaratan/kelengkapan pembayaran belanja pegawai

71
Pengujian Oleh PPK
(PMK Nomor 190/PMK.05/2012)

Dalam pelaksanaan tugas dan wewenang membuat dan


menandatangani SPP, PPK menguji antara lain:
a. kelengkapan dokumen tagihan
b. kebenaran perhitungan tagihan
c. kebenaran data pihak yang berhak menerima
pembayaran atas beban APBN
d. kebenaran, keabsahan serta akibat yang timbul dari
penggunaan surat bukti mengenai hak tagih kepada
negara

72
Pengujian Oleh PPSPM
(PMK Nomor 190/PMK.05/2012)
PPSPM miliki tugas dan wewenang antara lain menguji kebenaran SPP beserta
dokumen pendukung. Pengujian meliputi:
a. kelengkapan dokumen pendukung SPP
b. kesesuaian penanda tangan SPP dengan spesimen tanda tangan PPK
c. kebenaran pengisian format SPP
d. kesesuaian kode BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja Anggaran Satker
e. ketersediaan pagu sesuai BAS pada SPP dengan DIPA/POK/Rencana Kerja
Anggaran Satker
f. kebenaran formal dokumen/surat keputusan yang menjadi
persyaratan/kelengkapan pembayaran belanja pegawai
g. kebenaran pihak yang berhak menerima pembayaran pada SPP
h. kebenaran perhitungan tagihan serta kewajiban di bidang perpajakan dari pihak
yang mempunyai hak tagih

73
Pembebanan Tagihan Oleh PPSPM
(PMK 190/PMK.05/2012)

PPSPM mempunyai tugas dan wewenang antara lain


membebankan tagihan pada mata anggaran yang
telah disediakan

74
Terima Kasih

Kementerian Keuangan
Badan Pendidikan dan Pelatihan Keuangan
Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan

Anda mungkin juga menyukai