I. PENDAHULUAN
Globalisasi menjadikan dunia seakan tanpa batas dan saling terhubung, sehingga
memicu perkembangan yang pesat pada bisnis internasional. Salah satu peningkatan
aktivitas bisnis internasional ditandai dengan meningkatnya investasi asing
langsung (Foreign Direct Investment - FDI). Investasi yang dilakukan oleh
perusahaan-perusahaan multinasional menciptakan semakin ketatnya persaingan
industri dalam melaksanakan strategi global.
Contoh seperti pada PT. Roman Ceramic Indonesia yang berorientasi pasar
global sangat diperlukan kepemimpinan yang efektif untuk perusahaan yang
memiliki manajer dan karyawan dari latar belakang budaya yang berbeda. Hal ini
dapat dikatakan sebagai fenomena kepemimpinan lintas budaya (Cross cultural
leadership). Keahlian manajerial ekspatriat menjadi salah satu bentuk transfer
teknologi yang dipertimbangkan dapat meningkatkan kinerja karyawan menjadi
lebih baik untuk mendukung perusahaan mencapai tujuan organisasi.
4.1 Analisis
Penelitian yang telah dilakukan mengenai kepemimpinan lintas budaya dan
pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini didukung oleh
penelitian sebelumnya dari Trang (2013) menunjukkan bahwa secara simultan, gaya
kinerja karyawan. Penelitian lain juga dilakukan oleh Satrio (2015) menunjukan
bahwa hubungan yang positif dan pengaruh yang signifikan antara gaya
terhadap budaya organisasi. Hal ini didukung oleh penelitian sebelumnya dari Salain
artinya apabila budaya organisasi meningkat, maka kinerja pegawai akan meningkat.
V. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dijelaskan mengenai
analisis pengaruh kepemimpinan lintas budaya dan budaya organisasi terhadap
kinerja karyawan maka ada beberapa kesimpulan yang dapat diambil pada
penelitian ini, antara lain sebagai berikut:
1. Kepemimpinan lintas budaya memiliki pengaruh signifikan positif terhadap
kinerja karyawan. Artinya apabila kepemimpinan lintas budaya semakin
baik maka kinerja karyawan juga akan meningkat, sebaliknya jika
kepemimpina lintas budaya tidak baik, maka kinerja karyawan juga akan
menurun.
2. Kepemimpinan lintas budaya memiliki pengaruh signifikan positif terhadap
budaya organisasi. Artinya apabila kepemimpinan lintas budaya semakin
baik, maka budaya organisasi menjadi kondusif, sebaliknya jika
kepemimpinan lintas budaya tidak baik, maka budaya organisasi menjadi
tidak kondusif.
3. Budaya organisasi tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.
Artinya apabila budaya organisasi kondusif, tidak berpengaruh pada kinerja
karyawan, sebaliknya jika budaya organisasi tidak kondusif, juga tidak
berpengeruh pada kinerja karyawan.
4. Budaya organisasi tidak memediasi pengaruh kepemimpinan lintas budaya
terhadap kinerja karyawan, karena pengaruh langsung kepemimpinan lintas
budaya terhadap kinerja karyawan lebih besar dibandingkan dengan
pengaruh tidak langsung melalui budaya organisasi.
5. Kepemimpinan lintas buda efektif dalam tranfer teknologi untuk
peningkatan berkelanjutan dalam mencapat tujuan p;erusahaan.
DAFTAR PUSTAKA