Dosen Pengampu :
Disusun Oleh :
0603520010
2024
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
a. Pengertian Kepemimpinan
pada hukuman atas hasil kerja yang telah diperintahkan. Kedua adalah
Pimpinan yang seperti ini akan selalu memotivasi bawahan untuk bekerja
Menurut Locke (2002) pimpinan yang efektif dan efisien dalam menjaga
2
diinginkan pemimpin. Pendapat lain juga menyebutkan bahwa
komunikasi anntara atasan dan bawahan dengan tujuan yang ingin dicapai.
b. Kepemimpinann Transformasional
3
Kepemimpinan Transformasional dapat diartikan sebagai kepemimpinan
untuk mencapai suatu misi atau tujuan yang belum pernah tercapai
sebelumnya
4
transaksional, yaitu berdasarkan pada pertukaran penghargaan sebagai
1) Inspiration Motivation
2) Intellectual Simulation
kreatifitas karyawan.
3) Individualized Considerationm
kreatif.
4) Idialized influence
nyata.
5
2. Organizational Citizenship Behavior (OCB) (X2)
perilaku tersebut tidak termasuk dalam deskrpsi karyawan yang artinya jika
tidak ditampilkan pun tidak diberikan sanksi atau hukuman (Elanain. 2017).
bentuk perilaku yang merupkan oilihan dan inisiatif individual, tidak ada
perilaku tersebut tidak termasuk kedalam deskripsi kerja sehingga jika tidak
adalah suatu perilaku yang dapat lebih luas dan melebihi dari perilaku
apapun yang telah dikategorikan oleh organisasi yang terdapat dalam suatu
6
(2015), organizational Citizenship Behavior menunjuk pada beberapa
menciptakan suatu iklim kerja yang bagus dan positif, dengan sabar
Istilah OCB pertama kali ditemukan oleh Organ, yang menyebutkan bahwa
organisasional
7
c. Manfaat Organizational Citizenship Behavior (OCB)
kelompok kerja
5) OCB dapat membantu menhemat sumber daya yang jarang ditemukan untuk
8
contoh beprerilaku dalam berorganisasi untuk mencapai misi atau tujuan
yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi lainya, menciptakan rasa
Noe dan Mondy (2018) budaya organisasi adalah system shered value,
antara satu sama yang lain dengan dengan struktur formalnya untuk
9
b. Sumber-sumber Budaya Organisasi
1) Pengaruh umum dari luar yang luas termasuk diantaranya factor-faktor yang
organisasi berfungsi:
meningkatkan inovasi
dari dalam.
10
Sedangkan menurut Robbins(2015), fungsi budaya organisasi terhadap
organisasi lain
2) Budaya membawa suatu rasa identitas atau jati diri bagi anggota-anggota
organisasi
dilakukan karyawan.
karyawan dan motivasi kerja yang baik untuk mencapai tujuan organisasi.
berhubungan antara satu dengan yang lain, maka mereka akan mengunakan
11
2) Norms, yaitu batasan-batasan atau standart-standart perilaku yang ada,
yang harus dilaksanakan dan perbuatan apa saja yang boleh dan tidak boleh
dilakukan
diperlakukan
5) Rules, yaitu ada sejumlah pedoman yang pasti yang berhubungan dengan
keryawan baru (newcomers) harus dapat mempelajari rules yang telah ada
sehingga ada sehunggs mereka dapat diterima sebagai full-fled get anggota
kelompok
yang luas, menyeluruh uang diwaba oleh physical layout cara para anggota
luar lainya.
12
Menurut Robbins (2015), bidaya organisasi mempunyai tujuh indicator
3) Orientasi hasil, sejauh mana manajemen focus pada hasil bukan teknik dan
a. Definisi
13
fungsi atau indikator-indikator suatu pekerjaan atau suatu profesi dalam
waktu tertentu. Menurut Suryadi (2017: 2), kinerja adalah hasil kerja
yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun
karyawan adalah hasil kerja dari seorang karyawan selama dia bekerja
14
Sebaliknya jika sistem kompensasi dan iklim kerja organisasi buruk,
3. Faktor internal karyawan, yaitu faktor –faktor dari dalam diri pegawai
yang merupakan faktor bawaan dari lahir dan faktor yang diperoleh
motivasikerja.
15
kelompok kerja, dan sebagainya; (2) faktor eksternal antaralain berupa
dikerjakan yang jika dilaksanakan dalam waktu yang cukup lama akan
pekerjaan.
adalah faktor internal dan faktor eksternal, dimana faktor internal sendiri
merupakan faktor bawaan lahir dari karyawan itu sendiri seperti minat,
faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar karyawan itu
16
sarana prasarana, dan lain-lain.
Indikator kinerja menurut Robert dan John (2016: 378), antara lain
sebagai berikut.
1. Kuantitas dari hasil, yaitu jumlah yang harus diselesaikan atau dicapai .
2. Kualitas dari hasil, yaitu mutu yang harus dihasilkan (baik tidaknya),
bentukkeluaran
3. Ketepatan waktu dari hasil, yaitu sesuai tidaknya dengan waktu yang
suatu kegiatan
memasuki jam-jamkerja
17
adalah proses sepanjang tahun di mana pegawai melaksanakan tugas
menggunakan kompetensikerjanya”.
sebagai berikut.
balikan dan pelatihan karena fungsinya sangat penting yaitu sebagai alat
untuk mengembangkankinerjanya
ketika melaksanakantugasnya
kepada manajernya
18
Di samping karyawan yang mempunyai tanggung jawab dalam upaya
berikut.
terhadap karyawan
para karyawan yang telah mempunyai perilaku yang efektif, efisien dan
19
formal untuk menilai dan mengevaluasi kinerja tugas individu atau tim,
penilain kinerja bertujuan sangat baik yaitu agar kinerja para karyawan
adalah suatu proses menilai hasil kerja, apa yang dilakukan dan yang
kinerjaperusahaan.
20
1. Perbaikan kinerja, umpan balik kinerja bermanfaat bagi karyawan,
manajer, dan spesialis personal dalam bentuk kegiatan yang tepat untuk
memperbaikikinerja.
sistemmerit
dalam banyakpenghargaan
mengembangkandiri
departemen SDM
lain dari sistem manajemen personal. Hal demikian akan mengarah pada
21
keputusan konseling.
didiagnosis kesalahan-kesalahantersebut
9. Kesempatan kerja yang sama, penilaian kinerja yang akurat secara aktual
mampu menyediakanbantuannya.
11. Umpan balik pada SDM, kinerja yang baik dan buruk diseluruh
SDMditetapkan.
22
pada suatu organisasi. Seorang individu yang memiliki komitmen yang
organisasi.
Job satisfication is an attitude that individual have their jobs. It result from
their perception of their job, based on factors of the work, environment, such
23
keteribatan dalam pekerjaan di organisasi sehingga karyawan dapat
kewajiban dan tanggung jawab kepada organisasi yang didasari atas dasar
24
memikirkan keuntungan yang diperoleh melainkan sebuah pengorbanan
25
Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan sebesar 38,3 % sisanya 61,7 %
4. Muizu (2018),
Tenggara.
5. Cahyono(2018)
26
berjudul “Analisa Pengaruh Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya Organisasi
Kediri”. Hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: (1) Variabel
karyawan, dengan t hitung 5,779 lebih besar dari t tabel 1,980 dan nilai Sig
0,000 lebih kecil dari 0,05; (2) Variabel Motivasi berpengaruh signifikan
terhadap kinerja dosen dan karyawan, dengan t hitung 3,272 lebih besar dari t
tabel 1,980 dan nilai Sig 0,001 lebih kecil dari 0,05; (3) Variabel Budaya
dengan t hitung 2,882. Lebih besar dari t tabel 1,980 dan nilai Sig 0,005 lebih
kecil dari 0,05; (4) Variabel Kepemimpinan, Motivasi dan Budaya Organisasi
sedangkan selebihnya yaitu 54,6 persen dipengaruhi oleh Variabel lain yang
tidak dibahas dalam penelitian ini; (5) Ketiga Variabel tersebut yang paling
Karyawan
27
karyawan, sehingga akan menghasilkan kinerja yang tinggi. Karyawan akan
kinerjanya.
Mathis dan Jackson (2017: 113) menyatakan bahwa tiga faktor utama yang
Dalam hal ini faktor usaha merupakan bentuk dari perilaku OCB, dimana
28
aktivitas dalam hal usaha yang dicurahkan karyawan dapat seperti motivasi,
Organisasi
hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Avolio et al., (2004) dan Sofyia
(2005). Hasil penelitian yang dilakukan oleh Avolio et. al., (2004)
29
menunjukkan bahwa antara kepemimpinan transformasional dan komitmen
tingkat komitmen personal yang lebih tinggi baik pada pemimpin dan
Organisasi
yang tinggi dan positif (Robbin dan Judge, 2007 ; dalam Rini, 2013). Ketika
otomatis karyawan tersebut akan berkerja secara tinggi dan maksimal dalam
tanpa ada paksaan dan kemungkinan juga diluar tugasnya. (Rini, 2013)
Hal ini sesuai dengan pendapat Robbins (1998, hal 250) menyatakan bahwa
30
yang bermakna bagi perilaku dan sikap anggotanya. Nilai inti organisasi itu
akan dipegang secara insentif dan dianut secara meluas dalam suatu budaya
yang kuat dan positif terhadap kinerja. Didasarkan keinginan untuk terikat
pada organisasi, kebutuhan rasional dan berdasarkan norma yang ada. Agus
31
Berdasarkan penelusuran teori mmaupun penelitian terdahulu, maka
Gaya
Kepemimpinan
Transfomasiona
l
H1
H4
H2
Organizational
Citizenship H7
Behavior Kinerja
(OCB Komitmen
Organisasi Karyawan
H5 H8
H9
H6 H3
Budaya
Hipotesis
Organisasi
32
1) H1 : Ada pengaruh gaya kepemimpinan transformasional terhadap
Kinerja Karyawan
Kinerja Karyawan
Karyawan
Komitmen Organisasi
Komitmen Organisasi
Organisasi
33
DAFTAR PUSTAKA
Arum, A., Lina, N.H., Dyna, H.S., 2006. Pengaruh Kepuasan Kerja dan
Komitmen Organisasi Terhadap OCB. Skripsi Program Sarjana Universitas
Negeri Yogyakarta.
34
Iskandar, 2017. Pengaruh Karakteristik Individu, Beban kerja dan Lingkungan
Kerja terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Inspektorat Daerah Provinsi
Sulawesi Tengah (https://media.neliti.com/media/publications/149266-ID-
pengaruh-karakteristik-individu-beban-ke.pdf)
Kusdi, 2011. Budaya Organisasi. Jakarta. Salemba Empat
Komang, Wayan, 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Graha Ilmu
Magdalena,Maria,2015. Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Moral dan
Komitmen organisasi terhadap Organizational Citizenship Behavior Guru
Sekolah Dasar Swasta Kota Semarang
(https://jurnal.unpand.ac.id/index.php/EBK/article/download/343/337)
35
(OCB) Pegawai pada BAPPEDA Kota Pekanbaru, Jurnal Aplikasi
Manajemen, Volume 11, Nomor 1, Maret, Hal. 65-76.
36
LAMPIRAN
a. Hasil turnitin
37