Anda di halaman 1dari 3

KABUT

( RINDUMU TERCABUT )

Sebenarnya, apa yang membedakan antara kabut, awan, dan embun? Kabut sebenarnya adalah
awan karena proses terbentuknya kurang lebih sama. Perbedaannya adalah kabut berada lebih
dekat dengan permukaan bumi, sedangkan awan terletak lebih tinggi.

Mulanya uap air dan gas yang terdapat dalam udara mengembun (berubah menjadi cair) ketika
ada proses pendinginan atau suhu menurun. Titik-titik air ini ringan sehingga melayang-layang
dengan jumlah yang sangat banyak. Inilah yang menyebabkan penglihatan kita terganggu ketika
ada kabut.

Titik-titik air ini kemudian ada yang terus naik


ke atas dan menjadi awan. Titik air yang berat
kemudian jatuh ke bumi kemudian menempel
di daun, kaca rumah, dan berbagai benda
lainnya. Inilah yang kemudian kita kenal
sebagai embun.

Titik-titik air yang tidak menempel dan


melayang-layang di udara kemudian akan
kembali ke wujud uap dan gas ketika terkenal
sinar matahari yang menghangatkan udara.
Dengan begitu, ketika ada sinar matahari,
kabut menjadi hilang dan tidak mengganggu
penglihatan lagi.

Kabut sejenis awan, berada lebih dekat dengan


permukaan bumi dibandingkan awan yang letaknya lebih tinggi. Sedangkan embun adalah titik-
titik air yang tidak naik ke atas, justru jatuh ke bumi dan menempel di berbagai benda, seperti
daun, kaca rumah, kaca mobil, dan sejenisnya. Dilansir dari National Geographic, kabut adalah
awan yang menyentuh tanah. Kabut memiliki dua ukuran, yaitu tebal dan tipis. Dalam beberapa
kondisi, kabut bisa sangat tebal sehingga bisa menutupi jalan. Namun juga terkadang sangat
tipis, sehingga pandangan jalan masih bisa terjaga.

Kabut muncul ketika uap air mengalami proses pencairan atau mengembun. Selama kondensasi,
molekul uap air bergabung untuk membuat tetesan air kecil di udara. Kabut dapat terlihat oleh
mata karena tetesan-tetesan air yang tebal berkumpul menjadi seperti awan. Untuk membuat
kabut nampak, harus banyak uap air di udara dan area yang sangat lembab. Selain itu, untuk
membuat kabut semakin tebal harus dibantu oleh komponen sejenis polusi atau partikel yang ada
di udara. Uap air mengembun di sekitar partikel polusi udara tersebut.

Kabut juga ada yang terbentuk di laut, sering disebut kabut laut. Biasanya muncul di sekitar laut
atau air asin. Terbentuk ketika air mengembun di sekitar tepian laut. Kabut bisa tiba-tiba datang,
bisa juga cepat menghilang tergantung pada kelembaban dan suhu sekitarnya. Jenis-jenis kabut
Ada beberapa jenis kabut yang terjadi di bumi, yaitu: Kabut radiasi Biasanya terbentuk pada
malam hari dan memiliki nama lain kabut tanah. Ketika panas diserap oleh permukaan bumi,
kemudian dipancarkan ke udara pada siang hari akan membentuk tetesan air. Kabut ini kemudian
akan muncul dari tanah namun tidak bisa naik hingga langit. Kabut adveksi Terbentuk ketika
udara hangat dan lembab melewati permukaan yang dingin, proses tersebut dinamakan adveksi.
Ketika udara lembab dan hangat bersentukan dengan udara permukaan dingin, uap air
mengembun untuk menciptakan kabut.

Kabut adveksi sebagian besar muncul di tempat-tempat udara tropis bertemu air laut yang dingin,
seperti Pantai Pasifik Amerika Serikat. Dari Washinton hingga California sering tertutup kabut
asap. Kabut lembah Terbentuk di lembah gunung, biasanya selama musim dingin. Kabut lembah
berkembang ketika gunung menahan udara keluar. Kabut beku Pembekuan kabut terjadi ketika
tetesan kabut cair membeku di permukaan padat. Puncak gunung yang tertutup awan sering
mengalami kabut beku. Ketika kabut beku muncul, maka semua permukaan yang ada di gunung
akan diselimuti es. Kabut beku biasa terjadi di daerah dengan iklim dingin dan lembab, seperti
Skandinavia.

Anda mungkin juga menyukai