2, Januari 2022
ISSN: 2746-1718
Analisis Bentuk dan Interpretasi Permainan Piano Pada Komposisi Czardas Karya
Vittorio Monti
Abstrak
Czardas merupakan komposisi yang ditulis oleh Vittorio Monti di Era Romantik akhir yang memiliki ciri
khas gaya musik tarian orang Romawi atau Gypsy Dance. Penelitian ini bertujuan membahas bentuk musik dan
interpretasi komposisi Czardas dalam instrumen piano. Adapun teori penelitian yang digunakan yakni teori
bentuk musik oleh Karl-Edmund Prier dan teori interpretasi milik Hermeren. Metode penelitian yang digunakan
yaitu metode penelitian kualitatif. Data penelitian diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi;
serta uji keabsahan data menggunakan triangulasi. Hasil analisis menunjukkan, komposisi Czardas memiliki
empat bagian yaitu A–B–C–B’. Komposisi ini menggunakan sukat 2/4 dan 4/4 yang dimulai dari tempo largo
dan berakhir pada tempo allegro vivace dengan modulasi dari D minor kemudian berakhir di akor D mayor.
Adapun interpretasi dalam komposisi Czardas menunjukkan sisi folklore, dimana detail-detail ritmis dan
movement tarian Gypsy dimunculkan melalui pergerakan dinamika, perubahan tempo, teknik, serta ornament
dalam upaya perwujudan imajinasi akan tarian Gypsy yang lincah dan dinamis.
Abstract
Czardas is a composition written by Vittorio Monti in the late Romantic Era which has a characteristic
style of Roman dance music or Gypsy Dance. This study aims to discuss the musical form and interpretation
of Czardas' compositions on the piano instrument. The research theory used is the theory of musical form by
Karl-Edmund Prier and Hermeren's theory of interpretation. The research method used is a qualitative research
method. Research data obtained through observation, interviews, and documentation; and test the validity of
the data using triangulation. The results of the analysis show that the composition of Czardas has four parts,
namely A–B–C–B' with a binary rhythmic pattern. This composition uses 2/4 and 4/4 scales starting at the
largo tempo and ending at the allegro vivace tempo with modulation from D minor then ending in a D major
chord. The interpretation in Czardas' composition shows the folklore side, where the rhythmic details and
movement of the Gypsy dance are brought up through dynamic movements, changes in tempo, technique, and
ornamentation in an effort to manifest the imagination of the lively and dynamic Gypsy dance.
323
Natasha Ellena Lorenza
Analisis Bentuk dan Interpretasi Permainan Piano Pada Komposisi Czardas Karya Vittorio Monti
teori yang menunjang dalam proses partitur dan dibantu dengan buku-buku
pengerjaan analisis permainan piano penunjang ilmu bentuk analisis musik.
Czardas, Karya Vittorio Monti, yakni: (1) Objek penelitian adalah suatu sasaran
Teori bentuk musik oleh Karl-Edmund ilmiah dengan tujuan dan kegunaan
Prier yang bersumber dari buku tahun tertentu untuk mendapatkan data tertentu
2017, dimana teori ini membahas yang mempunyai nilai, skor atau ukuran
mengenai struktur bentuk musik. yang berbeda. Objek dalam penelitian ini
Menguasai materi merupakan dasar untuk adalah komposisi Czardas, Karya Vittorio
setiap musik, namun tidak cukup hanya Monti yang membahas mengenai bentuk
menguasai materi dengan membaca dan interpretasi. Tidak hanya objek
kemudian membunyikan nada-nada akan penelitian, namun ada juga subjek
tetapi perlu adanya penjiwaan. Seperti penelitian yang dapat menunjang
keras lembutnya nada sebagai salah satu penelitian ini. Menurut Arikunto
tuntutan umum untuk menghindari musik (2002:200), subjek penelitian adalah
menjadi bosan, dan (2) Teori interpretasi benda, hal atau organisasi tempat data atau
milik Hermeren. Interpretasi dalam musik variabel penelitian yang dipermasalahkan
merupakan suatu proses menemukan apa melekat. Tidak ada satu pun penelitian
yang diinginkan oleh pencipta dalam hal yang dapat dilakukan tanpa adanya subjek
bentuk perpaduan antara ekspresi dan penelitian, karena seperti yang telah
perasaan yang menggambarkan kondisi diketahui bahwa dilaksanakannya
sosial sejarah, dan psikologis suatu karya penelitian dikarenakan adanya masalah
musik. yang harus dipecahkan, maksud dan
METODE PENELITIAN tujuan penelitian adalah untuk
Dalam suatu penelitian diperlukan memecahkan persoalan yang timbul
adanya sebuah metode atau pendekatan tersebut. Oleh karena itu, peneliti
yang berguna untuk memecahkan suatu mewawancarai beberapa narasumber
permasalahan yang diteliti. Dalam hal ini, yakni pianis Talitha Novitriana dan Luth
peneliti menggunakan metode penelitian Indyana yang sudah akrab dengan
kualitatif. Menurut Sugiyono (2019:18), komposisi ini, kemudian diperkuat dengan
metode penelitian kualitatif adalah metode wawancara para ahli seperti guru dari
yang berlandaskan pada filsafat lembaga musik yakni Gunawan Wibisono.
postpositivisme, digunakan untuk meneliti Hal ini dilakukan dengan jalan
pada kondisi obyek yang alamiah, mengumpulkan data sebanyak-banyaknya
(sebagai lawannya adalah eksperimen) dari dokumen yang berupa partitur,
dimana peneliti adalah sebagai instrument wawancara dan buku penunjang dalam
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan proses analisis.
secara trianggulasi (gabungan), analisis Peneliti menggunakan dua instrumen
data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian yaitu wawancara dan
penelitian kualitatif lebih menekankan dokumentasi. Bungin (2001:155),
makna dari generalisasi. Tujuan dari menyatakan bahwa data yang diperoleh
metode penelitian kualitatif adalah untuk melalui teknik wawancara dianggap
menggambarkan atau menjelaskan secara sebagai pelengkap data yang sudah ada
rinci terhadap permasalahan yang diteliti. sebelumnya. Peneliti memilih informan
Penelitian ini bertujuan untuk membahas yang mampu memberi data secara jelas
secara spesifik pada setiap detail yang ada sehingga mampu menambah kelengkapan
pada komposisi Czardas dalam bentuk data penelitian. Pedoman wawancara
musik dan interpretasi. Peneliti digunakan untuk mengingatkan peneliti
menggunakan teknik content analysis mengenai aspek-aspek apa yang harus
(analisis isi) karena data atau dokumen dibahas atau ditanyakan, serta untuk
yang telah dimiliki berupa score atau mengingatkan peneliti apakah aspek-
326
Repertoar, Vol.2 No. 2, Januari 2022
ISSN: 2746-1718
kendali Austria melakukan Hukum pada birama 54 sampai birama 85, dan
anti-Gypsy Eropa Barat. Oleh karena itu pada bagian B’ terdapat 49 birama dimulai
beberapa Gypsy kembali ke kehidupan dari birama 86 sampai birama 134. Pada
nomaden. Anastasia Volkova (2016) komposisi ini menggunakan sukat 2/4 dan
menyatakan bahwa ini merupakan keadaan 4/4 dengan modulasi dari D Minor dan
di mana tarian Gypsy dan permainan musik berakhir di akord D Mayor.
berkembang oleh perpaduan yang sangat Selain identifikasi dari aspek
beragam dari budaya atau tradisi dari klasifikasi bagian dan juga birama, maka
beberapa negara. dalam suatu komposisi juga terdapat
1. Analisis Bentuk Musik Piano identifikasi berdasarkan periode atau
Czardas gabungan dari dua frase atau kalimat yaitu
Komposisi Czardas merupakan salah frase tanya (antecedent) dan frase jawab
satu dari karya Vittorio Monti yang disusun (consequent). Menurut Karl-Edmund Prier
karena terinspirasi dari Gypsy Dance. SJ (2017) menyatakan bahwa frase tanya
Czardas terkenal karena mempunyai ciri merupakan awal kalimat umunya pada
khas musik romantis yang sedikit berbeda birama 1-4 atau 1-8 dan biasanya berakhir
dengan gaya musik Era Romantik pada saat di kadens setengah atau akor dominan
itu dan memiliki perubahan yang dinamis. dengan simbol koma (,) atau merupakan
Monti menulis karya ini dengan lebih pertanyaan yang menandakan bahwa
ekspresif dan imajinatif sesuai dengan gaya kalimat tersebut belum selesai. Frase jawab
musik Hungarian Kuno. Analisis bentuk merupakan jawaban atau bagian
piano komposisi Czardas dianalisis selanjutnya untuk menjawab dari kalimat
menurut teori bentuk musik Karl Edmund pertanyaan dalam frase tanya yang pada
Prier, dimana Prier dalam Julta (2018) umunya berakhir pada kadens sempurna
mengemukakan bahwa bentuk lagu atau akor tonika dengan simbol titik (.).
berdasarkan jumlah kalimat, dimana Prier (2016) mengemukakan beberapa
pengklasifikasian bentuk lagu dibedakan kode akor salah satunya adalah kode angka
menjadi: (1) bentuk lagu satu bagian romawi. Kode ini memakai angka Rom
dengan satu kalimat saja, (2) bentuk lagu besar untuk akor Mayor (I), angka Rom
dua bagian dengan dua kalimat yang kecil untuk akor minor (i), akor berkurang
berlainan, (3) bentuk lagu tiga bagian atau diminished dengan simbol 0 (vii0), dan
dengan tiga kalimat yang berbeda. Pada akor augmented dengan tanda + (III+).
Komposisi Czardas memiliki empat bagian Komposisi Czardas terdiri dari empat
yaitu A-B-C-B’. bagian dengan masing-masing satu bagian
Bagian A dimainkan dalam tempo memiliki dua tema. Di dalam satu tema
largo (sangat lambat), bagian B dengan terdapat satu bagian atau dua frase yaitu
tempo allegro vivace (sangat cepat), frase tanya dan frase jawab. Di dalam suatu
kemudian bagian C dalam tempo molto frase terdapat beberapa motif. Motif yaitu
meno (sangat kurang), dan bagian B’ bagian terkecil dari sebuah lagu yang
kembali ke tempo allegro vivace (sangat terdiri kurang lebih dua birama yang
cepat). Pada bagian A terdapat 21 birama merupakan satuan rangkaian nada-nada.
yaitu birama 1 sampai 21, bagian B Motif dalam frase tanya dituliskan dengan
terdapat 32 birama yang terletak pada simbol M dan M’, kemudian frase jawab
birama 22 sampai birama 53, kemudian dituliskan dengan simbol m dan m’.
pada bagian C terdapat 32 birama yaitu
Bagian A
328
Repertoar, Vol.2 No. 2, Januari 2022
ISSN: 2746-1718
329
Natasha Ellena Lorenza
Analisis Bentuk dan Interpretasi Permainan Piano Pada Komposisi Czardas Karya Vittorio Monti
331
Natasha Ellena Lorenza
Analisis Bentuk dan Interpretasi Permainan Piano Pada Komposisi Czardas Karya Vittorio Monti
Gambar 9. Bagian B’, birama 102 - 117 – I yang berakhir pada akor tonika atau
(Transkripsi Natasha Ellena Lorenza, 2022)
kadens sempurna.
Analisis mengenai progresi akor
Di dalam sub bagian B’2
maupun motif dalam komposisi Czardas
menggunakan akor D mayor dan tempo
juga menjadi perhatian informan Talitha
Allegretto yang dimulai dari birama 102
Novitriana dan Luth Indyana. Adapun
sampai birama 117. Frase tanya terdapat
analisis komposisi Czardas menurut Talitha
pada birama 102 sampai 109 dan frase
Novitriana dalam wawancara (23 Mei
jawab pada birama 110 sampai 117 dan
2022) bahwa “karakter dari komposisi yang
berakhir di akor dominan atau kadens tidak
diciptakan Monti itu biasanya sering
sempurna. Motif M terdapat dalam birama
menggunakan tangga nada minor dan juga
102 sampai 105 dengan progresi akor I – I
pada komposisi ini banyak menggunakan
dan motif M’ pada birama 106 sampai 109
variasi akor yakni minor, mayor,
dengan progresi akor I – ii7. Dilanjutkan
diminished, juga augmented.”
dengan motif m yang terdapat pada birama
Sejalan dengan pendapat yang
110 sampai 113 progresi akor ii7 – I, dan
dikemukakan Talitha Novitriana, Luth
motif m’ dari birama 114 sampai birama
Indyana melalui wawancara yang dilakukan
117 dengan progresi akor II7 – V7.
pada 23 Mei 2022, mengemukakan bahwa
“Kalau dari keseluruhan repertoarnya ya
menurutku bentuknya rhapsodical concert
piece. Jadi maksudnya rhapsodical ini
kayak one movement, free tempo, flowing,
sama highly range yang contrass gitu.
Czardas itu punya 4 bagian ya, bentuknya
A-B-C-B’, kalau mau dilihat dari lembar
pertama sampai akhirpun tinggal cari yang
mana yang punya tipe melodi mirip atau
bahkan sama”.
Dalam analisis bentuk musik
komposisi Czardas ini ditemukan variasi
Gambar 10. Bagian B’, birama 118 - 134 akor dan juga tempo yang berbeda-beda.
(Transkripsi Natasha Ellena Lorenza, 2022) Seperti pada bagian A terdapat akor
mayor, minor, dan diminished,
Repetisi sub bagian B’2 terdapat pada dilanjutkan dibagian C terdapat akor
birama 118 sampai 134. Dalam 8 birama augmented. Begitu juga dengan variasi
pertama dengan tanda tempo piu presto dan tempo yang berubah-ubah di setiap
8 birama selanjutnya dengan tempo molto bagian.
piu vivo. Frase tanya berada dalam birama 2. Analisis Interpretasi Piano Czardas
118 sampai 125 dan frase jawab pada Interpretasi dalam musik merupakan
birama 126 sampai 131, lalu terdapat coda proses untuk mengekspresikan atau
berada pada birama 132 sampai 134. Motif mewujudkan hal-hal yang diinginkan
M terdapat dalam birama 118 sampai 121 komposer atau penyaji musik baik secara
dengan progresi akor I – I dan motif M’ tertulis maupun secara lisan. Hermeren
pada birama 122 sampai 125 dengan (2001) menyatakan bahwa kerangka
progresi akor I – ii7. Kemudian motif m interpretasi bisa berupa sejarah musik,
pada birama 126 sampai birama 129 dengan ritme, harmoni, struktur, tempo, bentuk,
progresi akor ii7 – I dan motif m’ pada dinamik, dan warna suara. Interpretasi
birama 130 dan 131 dengan progresi akor ii7 merupakan hal yang sangat penting karena
– V7 dilanjutkan dengan coda pada birama dalam pertunjukan musik, penyaji harus
132 sampai 134 dengan progresi akor I – V mengerti dan juga menghayati karya yang
332
Repertoar, Vol.2 No. 2, Januari 2022
ISSN: 2746-1718
disajikan supaya arti atau pemahaman musik di Eropa, rumah makan, juga tempat
dari karya tersebut bisa tersampaikan pesta. Komposisi ini diciptakan karena
kepada pendengar. terinspirasi dari lagu-lagu rakyat pada
Komposisi Czardas diciptakan dengan jaman itu. Maka, di bagian A ini Vittorio
gaya musik Hungarian Kuno yang ditulis Monti ingin menggambarkan mengenai
secara detail mengenai tempo, dinamika, awal pergerakan komposisi Czardas dengan
harmoni, juga frase dan yang lainnya. lebih dramatis dan terkesan lebih tebal, juga
Didalam komposisi ini, terdapat beberapa menimbulkan kesan pemain bebas
jenis tempo yang digunakan yaitu Largo berekspresi dalam bermain sehingga
(lambat), Allegro vivace (sangat cepat), imajinasi ini dapat diinterpretasikan melalui
Molto meno (sangat kurang), Meno quasi teknik-teknik dan ornamen berikut.
lento (seakan-akan sangat lambat),
Allegretto (kurang cepat), Piu Presto
(sangat lebih cepat), Molto piu vivo (sangat
lebih hidup).
Mengenai pembahasan interpretasi
komposisi Czardas ini, merujuk kepada Gambar 11. Bagian A, birama 1 - 4
Gunawan Wibisono selaku guru dari (Transkripsi Natasha Ellena Lorenza, 2022)
lembaga musik Yamaha music school yang
telah mengajar selama 13 tahun. Gunawan Pada bagian intro, dimainkan dengan
Wibisono memvisualisasikan imajinasi lambat yaitu dengan tempo Largo dengan
Monti berdasarkan background cerita, serta sukat 2/4 dalam tangga nada D minor dan
didukung dengan implementasi setiap menggunakan teknik broken chord. Pada
simbol/tanda yang ada pada partitur birama 1–3 dimainkan dengan dinamika f
Czardas. Meskipun para pianis mempunyai (forte) atau dengan suara yang keras.
style / karakter yang berbeda, namun tetap Terdapat tanda accent (penekanan pada not)
merujuk pada partitur dan gaya permainan pada treble clef (dimainkan dengan tangan
yang sesuai dengan karakter Vittorio Monti. kanan pada staf atas) yang terletak pada
Menurut Gunawan Wibisono dalam ketukan pertama dalam birama 3 dan 4 dan
wawancara (21 Mei 2022), menyampaikan birama 1-3 pada bass clef (dimainkan
pendapat sebagai berikut, “Interpretasi itu menggunakan tangan kiri dalam staf
adalah pemahaman tentang history Czardas bawah). Tanda accent berfungsi untuk
dan cara pembawaan history itu sendiri”. mempertegas suatu notasi atau akor yang
Dimana pemahaman tentang history menghasilkan suara keras. Kemudian pada
Czardas itu sendiri sebagai media untuk birama 4 dimainkan dengan dinamika p
menginterpretasikan imajinasi dari (piano) yang artinya pelan. Pada birama 1,
komposer. 2 dan 4 pada treble clef terdapat teknik
Berikut merupakan hasil analisis permainan yaitu fast arpeggio. Dalam
interpretasi komposisi Czardas berdasarkan birama 3 terdapat tanda rit (tempo semakin
permainan Gunawan Wibisono. lambat), dan tanda rall yang artinya tempo
Bagian A semakin lambat. Terdapat teknik legato
Musik gaya Gypsy merupakan musik pada birama 3 yang artinya nada yang
yang kental dengan ciri khas Eropa Timur dimainkan secara halus untuk
yang biasanya dimainkan di pertunjukan menyambungkan nada.
333
Natasha Ellena Lorenza
Analisis Bentuk dan Interpretasi Permainan Piano Pada Komposisi Czardas Karya Vittorio Monti
334
Repertoar, Vol.2 No. 2, Januari 2022
ISSN: 2746-1718
dengan sukat 2/4. Pada birama 54 fast arpeggio Selanjutnya pada staf atas
menggunakan dinamika f (forte), pada (yang dimainkan dengan tangan kanan)
birama 58 dengan dinamika pp menggunakan teknik fast arpeggio terdapat
(pianissimo), kemudian pada birama 62 pada birama 70, 78, dan 79 pada ketukan
kembali dengan dinamika f (forte), dan pertama dan kedua, lalu birama 71, 73, 81,
pada birama 68 terdapat tanda crescendo. dan 82 pada ketukan pertama, dan pada
Ornament aciaccatura terdapat pada ketukan kedua dalam birama 83. Kemudian
ketukan kedua birama 56, 60, 64, dan 68 ada teknik legato pada birama 71, 72, 75,
dengan dua not yang dimainkan 76, 80, 83, dan 84. Terdapat tanda Ped.
sepertigapuluhdua. Terdapat teknik legato (pedal) pada birama 78 yang artinya teknik
pada birama 55, 56, 58, 59, 60, 63, 64, 67, memperpanjang nada dengan
dan 68. Terdapat teknik fast arpeggio pada menggunakan sustain pedal supaya tetap
treble clef dan bass clef. Didalam treble berdengung. Pada birama 85 menggunakan
clef, teknik fast arpeggio terletak pada tanda rit (tempo semakin lambat).
birama 56 dan 64 pada ketukan pertama, Bagian B’
kemudian birama 66 pada ketukan kedua, Di bagian B’ komposer ingin
dan birama 67 pada ketukan pertama dan menggambarkan akhir dari komposisi
kedua. Selanjutnya pada bass clef terdapat Czardas yaitu dengan ekspresif, bebas, dan
pada birama 54, 56, 57, 62, 64, dan 65 pada lebih luas dengan kesan ringan dan lincah
ketukan kedua. Selanjutnya ada tanda karena pada setiap motif menggunakan
accent pada birama 69 dalam bass clef. teknik staccato. Teknik dan ornamen yang
ditonjolkan sama seperti pada bagian B
yaitu dimainkan dengan tempo yang sangat
cepat dan tangganada yang dimainkan
dengan teknik staccato secara jelas dan rata.
338
Repertoar, Vol.2 No. 2, Januari 2022
ISSN: 2746-1718
339