Anda di halaman 1dari 11

PERANCANGAN ANIMASI MOTION GRAPHIC MENGENAI LITERASI

DAN NUMERASI SEBAGAI MEDIA PENUNJANG PEMBELAJARAN DI RA


AS SALAM AMTSILATI
DESIGN OF MOTION GRAPHIC ANIMATION REGARDING LITERACY AND
NUMERATION AS LEARNING SUPPORTING MEDIA AT RA AS SALAM
AMTSILATI
Henry Subkhan1*, Eko Darmawanto2, Tristan Alfian3

Universtas Islam Nahdlatul Ulama Jepara


123
1
Henrysubkhan123@gmail.com, 2nawalulhilal123@gmail.com, 3alfiantristan@unisnu.ac.id

*Penulis Korespondensi

Abstrak

Media pembelajaran dapat dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat menyampaikan atau menyalurkan
pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga terjadi lingkungan belajar yang kondusif dimana
penerimanya dapat melakukan proses belajar secara efisien dan efektif. Melihat dari salah satu kegiatan
belajar mengajar terutama dalam hal Literasi dan Numerasi di RA As Salam Amtsilati dinilai kurang efektif
mengingat tidak adanya media pendukung dalam pembelajaran. Perancangan ini dibuat dengan
menggunakan pendekatan kualitatif dan journalist question method (5W+1H) untuk analisis data. Sedangkan
untuk perancangannya menggunakan metode perancangan Desain Thinking yang memiliki korelasi
interdisiplin ilmu. Animasi Motion Graphic dibuat dengan sistem scan marker untuk menonjolkan ilustrasi
karakter pada buku pegangan. Selain itu, perancangan pada media pendukung juga dibuat untuk menunjang
pembelajaran, yakni flash card, pembatas buku, puzzle dan Papan Huruf “Baca & Hitung”. Selain itu
penerapan pada media penunjang lain yakni pada Lembar Kontrol Belajar, Lembar Tulis Huruf dan angka,
dan Poster.
Kata Kunci : Pembelajaran, Literasi, Numerasi

Abstract

Learning media can be understood as anything that can convey or channel messages from a source in a
planned manner, resulting in a conducive learning environment where recipients can carry out the learning
process efficiently and effectively. Looking at one of the teaching and learning activities, especially in terms
of Literacy and Numeracy at RA As Salam Amtsilati it is considered less effective considering there is no
supporting media in learning. This design was made using a qualitative approach and journalist question
method (5W+1H) for data analysis. Meanwhile, the design uses the Design Thinking design method which
has interdisciplinary correlations. Motion Graphic Animation is made with a scan marker system to
highlight the character illustrations in handbooks. In addition, the design of supporting media is also made
to support learning, namely flash cards, bookmarks, puzzles and “Read & Count” Letter Boards. Apart from
that, it is also applied to other supporting media, namely Learning Control Sheets, Letter and Number
Writing Sheets, and Posters.
Keywords: Learning, Literacy, Numeracy

1. PENDAHULUAN menyampaikan materi. Guru bisa menggunakan


Teknologi modern dengan produk berupa media pembelajaran untuk kepentingan dalam
peralatan hardware dan software yang proses belajar. melalui media pembelajaran
disajikan telah mempengaruhi seluruh sektor diharapkan guru dapat lebih kreatif dan inovatif
termasuk pendidikan. Pemahaman siswa yang dalam memberikan materi kepada siswa. Media
berbeda dalam proses belajar menuntut guru atau pembelajaran digunakan untuk membantu guru
pendidik untuk lebih kreatif dan inovatif dalam agar mutu atau kualitas pembelajaran siswa
menjadi lebih baik. Media pembelajaran adalah metode pembelajarannya sudah menggunakan
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk media visual berupa penayangan video-video
menyalurkan pesan dari pengirim kepenerima basic sebagai media interaktif dalam kegiatan
sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, belajar mengajar (KBM).
perhatian dan minat serta perhatian siswa Maka dari itu peneliti saat ini merancangkan
sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi sebuah media pembelajaran sebagai solusi
(Sadiman dkk, 2014:87). untuk RA As salam Amtsilati Kancilan dengan
Belajar mengenal huruf dan angka adalah proses sebuah video animasi motion Graphic. Animasi
pengenalan bunyi wicara (fonem) dan angka pada Motion Graphic adalah suatu hasil karya
awalnya akan ditangkap oleh anak sebagai bergerak yang dikembangkan dari beberapa
bahasa lisan. Dalam proses pengenalan ini, anak elemen baik typograpi ataupun basic Gerakan
belum sampai pada proses belajar, hanya yang mempertimbangkan timing yang
memahami bunyi-bunyian itu. Ketika sampai dilengkapi dengan animasi-animasi kehidupan
pada proses pengenalan, ada hal penting yang sehari-hari siswa yang dapat mendukung
patut menjadi perhatian. Mencermati kemampuan literasi numerasi, dan juga dengan
kemampuan memori pada anak perlu dilakukan audio yang membantu dalam penjelasan,
agar jangan sampai anak merasa dipaksa untuk permasalahan dan penyelesaian dalam video
menghafal dalam sekejap. animasi tersebut. Maka peneliti melakukan
Untuk memudahkan dalam belajar, perlu yang berjudul “Perancangan Animasi Motion
adanya media visual dan suara pada anak usia Graphic Mengenai Literasi dan Numerasi
dini atau disebut dengan penerapan multimedia. Sebagai Media Penunjang Pembelajaran di RA
Multimedia adalah alat yang dapat menciptakan As salam Amtsilati”.
presentasi yang dinamis dan interaktif yang
2. METODE PENELITIAN
mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio
Sebuah Perancangan harus dilakukan
dan video (Robin dan Linda, 2001:98).
dengan memakai tahapan dalam proses
Penerapan media semacam ini tidak akan
perancangan tersebut. Hal ini sering disebut
membuat anak didik cepat merasakan bosan dan
dengan metode perancangan. Berikut ini
kurang memahami saat menerima pelajaran
merupakan perancangan dan metode yang akan
karena media yang kurang menarik.
digunakan dalam perancangan Animasi Motion
Berdasarkan pra observasi yang telah
Graphic Mengenai Literasi dan Numerasi
dilakukan peneliti di RA As salam Amtsilati
Sebagai Media Penunjang Pembelajaran di RA
proses belajar mengenalkan huruf dan angka
AS SALAM AMTSILATI.
masih bersifat metode dan konservatif, dimana
guru hanya menerangkan materi yang ada dibuku 2.1. METODE DESAIN
membuat proses belajar mengajar anak-anak usia Perancangan Animasi Motion Graphic
dini cepat merasa bosan dan kurang memahami Mengenai Literasi dan Numerasi Sebagai
saat menerima pembelajaran. Hal ini sangat Media Penunjang Pembelajaran di RA AS
berbeda jauh dengan TK Alveros Bangsri dimana SALAM AMTSILATI ini mengunakan
metode Design Thinking, adalah pendekatan berdasarkan observasi, dokumentasi,
yang digunakan untuk menemukan wawancara dan studi literatur, teknik
pemecahan masalah yang praktis dan kreatif. pengumpulan data ini sangat penting
Konsep ini sangat didasarkan pada metode dalam menentukan sebuah konsep dan
dan proses yang digunakan oleh desainer karya yang akan di visualisasikan
(seperti namanya), tetapi telah berkembang Penulis nantinya.
dari berbagai bidang yang berbeda, termasuk b. Define
arsitektur, teknik, dan bisnis. Setelah melakukan observasi,
Design Thinking sangat berguna dalam tahap ini peneliti melakukan
mengatasi masalah-masalah yang tidak jelas identifikasi permasalahan dari
atau tidak dikenal, dengan informasi yang telah didapatkan. Tahap
melakukan reframing masalah dengan cara- define adalah tahap dimana penulis
cara yang berpusat pada manusia, merumuskan permasalahan yang
menciptakan banyak ide didapatkan ketika melakukan observasi.
dalam brainstorming, dan mengadopsi Proses ini menggunakan teknik analisis
pendekatan langsung dalam data 5W+1H atau yang dikenal dengan
pembuatan prototype dan testing. Design journalist question method. Menurut
Thinking juga melibatkan eksperimen yang Romli (2000: 10) 5W+1H adalah kata
sedang berjalan: membuat sketsa, tanya yang lazim digunakan oleh
membuat prototype, testing, dan mencoba wartawan atau reporter dalam kerja
berbagai konsep dan ide. jurnalistik. Teknik 5W+1H yang
Metode yang dilakukan oleh seseorang meliputi apa (what), siapa (who), kapan
berbeda-beda berdasarkan kebutuhannya, (where), di mana (when), mengapa
dalam perancangan animasi motion Graphic (why), dan bagaimana (how). Secara
mengenai literasi dan numerasi sebagai umum teknik ini mempermudah
penunjang media pembelajaran seseorang untuk cepat mengetahui
menggunakan Metode pendekatan design unsur- unsur penting pada sebuah
thinking digunakan dalam perancangan ini, permasalahan yang muncul. Jika
berikut merupakan tahapan-tahapan dalam dikaitkan dengan analisis perancangan,
design thingking yang dilakukan. teknik ini sangat memberikan
a. Empathize sumbangan kepada unsur penting untuk
Pada tahap ini peneliti nantinya dianalisis dan dikembangkan
melakukan observasi melalui tahapan dalam perancangan.
empathize dengan cara pengamatan c. Ideate
kepada pengguna untuk pencarian Tahapan ini berguna untuk
informasi awal pada rancangan ini. mencari dan menentukan solusi efektif
Teknik Pengumpulan data merupakan dari masalah yang telah dikumpulkan.
pengumpulan data yang diperoleh Pada tahap ini, masing-masing anggota
kelompok memberikan masukan atau b. Non Verbal
ide sesuai dengan role atau perannya. a. Ilustrasi
Ide-ide yang telah disampaikan Desain ilustrasi yang digunakan
kemudian akan dipilih yang paling pada perancangan media pembelajaran
sesuai dan efektif untuk digunakan. literasi dan numerasi motion Graphic
d. Prototype ini menggunakan gaya kartun.
Pada tahap ini anggota tim yang Penggambaran tokoh dan latar belakang
berperan sebagai Hipster merancang menyesuaikan dengan target
prototype dari gagasan ide yang telah pembacanya yaitu anak usia 5-7 tahun.
didapatkan. Sehingga, gagasan ide Hal ini melihat dari beberapa buku
dapat direalisasikan menjadi rancangan modul yang digunakan pada RA
prototype. tersebut yang disukai siswa-siswi dari
e. Testing segi visualisasi karakter didalamnya.
Pada tahap ini Hipster Sehingga dengan pembuatan ilustrasi
melakukan pengujian untuk melihat menggunakan gaya kartun akan mampu
secara langsung reaksi mereka melalui menarik minat siswa-siswi nantinya
rancangan prototype pada saat dalam belajar.
menggunakan Survey hasil Google Karakter yang dibuat
Form. Feedback yang akan diberikan disesuaikan juga dengan konsep
oleh objek peneliti sangat penting dan rancangan dan juga objek penelitian.
berguna untuk dijadikan panduan dalam Dalam perancangan karakter ilustrasi
melakukan perbaikan pada ini, bentuk karakter digambarkan
perancangan. dengan simple dan menarik. Pada
2.2. Konsep Perancangan halaman utama, karakter di buat dengan
a. Konsep Verbal konsep menyapa karena untuk
Dalam pemilihan judul buku mendukung pesan yang ingin
dan juga nama video animasi pada disampaikan dan juga mendukung
pembelajaran Numerasi dan Literasi, headline, yakni mengajak untuk belajar
menggunakan Bahasa yang mudah Karakter ini dirancang sesuai dengan
difahami oleh semua kalangan. “Baca karakter siswa siswi yakni usia dini
& Angka” merupakan judul yang sehingga lebih menggunakan konsep
digunakan dalam judul buku dan judul ilustrasi yang basic. Warna yang dipilih
video animasi. Hal ini bermakna ajakan dalam karakter ini adalah warna cerah
untuk melaksanakan pembelajaran melihat dari segi menarik atau tidaknya
basic sesuai dengan isi pembahasan. suatu ilustrasi untuk dipandang. Warna
Secara tidak langsung, orang yang terang dipilih untuk menarik perhatian
membaca judul ini akan tergerak untuk anak-anak. Tak hanya itu, dalam
berlatih membaca dan berhitung. perancangan desain pada berbagai
mockup, warna ini disandingkan bareng tuta (Kelinci imut dan pintar)
dengan warna yang kontras. dengan asyik dan menyenangkan
supaya belajar tambah menarik. Untuk
belajar literasi dan numerasi haruslah
dimulai dengan pengenalan huruf.
Mulai dari pengenalan huruf abjad, lalu
pengenalan pada benda dan pegenalan
Gambar 3. 1 Sketsa Karakter Ilustrasi mengeja agar bisa membentuk kata.

Sumber : Penulis, 2022 Pengenalan huruf abjad urut dari awal


sampai akhir yakni dimulai dari huruf
b. Tipografi A-Z, yakni A B C D E F G H I J K L M
N O P Q R S T U V W X Y Z.
Pengenalan huruf abjad juga dikenalkan
dalam bentuk 2 jenis huruf, Huruf besar
dan Huruf kecil. Setelah mengetahui
mcam-macam huruf abjad, maka
selanjutnya dikenalkan penerapan huruf
pada benda yang sudah dikenal oleh
anak-anak. Penerapan tersebut
dilakukan agar hururf tambah mudah
diingat oleh anak-anak. Setelah
Gambar 3. 2 Font Pink Chicken mengetahui benda yang dikeahui anak-
Sumber : http://dafont.com, 2022
anak, selanjutnya adalah mengetahui
c. Warna cara mengeja huruf menjadi sebuah
kata. Pada bagian numerasi juga
dilakukan hal yang sama, yaki
pegenalan agka satuan, puluhan hingga
ratusan. Cara membaca angka juga
diajarkan agar anak-anak lebih faham
dan jelas dalam memahami angka.

Gambar 3. 3 Tone Warna Yang NARASI


Digunakan Secara Keseluruhan

Sumber : Penulis, 2022


Ayooo belajar mengenal dan membaca
huruf dan angka
d. Sinopsis
Kita mulai yahhh (menyanyi)
SINOPSIS
abcdeefghijklmnopqrdtuv
Belajar angka dan huruf
wxyz
haruslah kita kenal dejak dini. Belajar
Kita ulangi semuanya yahhh (Tampilan STORY LINE
semua huruf)  Opening muncul keinci dengan bumper
Horeee kita udah tahu hurufnya berjudul “BACA & HITUNG”
sekarang kita belajar mengenal  Muncul Papan tulis dengan background
hurufnya yaaa kelas, muncul tulisan”Mulai Membaca”
A = ayam, apel, N = nasi, untuk memulai video tersebut
api, air nanas, nyamuk  Lalu papan tulis mulai membersar dan
B = Balok, O = obat, onde muncul huruf abjad “a b c d e f g h i j k l m
buku, boneka, onde, oval n o p q r s t u v w x y z”
C = Celana, P = paying,  Muncul per huruf abjad dengan 2 macam,
cicak, ceri pintu, perut huruf besar dan huruf kecil, untuk
D = Daun, Q = Qur'an memperjelas pemahaman menghafal huruf
Dokter, Donat, R = Roti,  Lalu muncul objek benda sebagai penerapan
E = Ember, Rambut, huruf yang dapat memudahkan anak
Elang, Emas Rumput memahami huruf
F = Foto Film S = Susu, sapi,  Penjelasan huruf dilakukan secara ulang
Flu sepatu untuk mengeja huruf higga membaca kata
G = Gitar, T = topi, telur,
 Setelah semua huruf sudah di eja, lalu
garpu gigi, telinga
masuk kebagian numerasi atau angka
gelas U = Ubi,
 Muncul angka dasar dari 1 – 10 ( 1, 2, 3, 4,
H = Hujan, ubur2, ular
5, 6, 7, 8, 9, 0)
Helm V = vas
 Pengenalan angka satu per satu dari angka
I = Indonesia, W = warung
satu, hingga angga puluhan dan ratusan
Itik, ikan X = sinar x
 Pengenalan angka menerapkan pengejaan
J = jam, jeruk, Y = yoyo
huruf dan penggunaan angka juga
jamur Z = zebra
Materi selesai dan bumper penutu
K = kaki, kotak,
kursi
STORY BOARD
L = laba-laba,
No Scene Durasi Keterangan
lampu, lidah
1 00.00 – Muncul
M = Meja, 00.05 tulisan baca
mata Mulut dan hitung,
lalu muncul
Cara membacanya adalah si Tuta

A ya m = ayam
A ya h = ayah
Bu Bu r = bubur
2 00.05 - Muncul 3 00.10 – Muncul
00.10 background 01.30 abjad huruf
kelas ada si "A B C D E
Tuta FGHIJK
"Mulai LMNOP
Membaca" QRSTU
VWXY
Z"
4 01.30 – mengeja
03.30 abjad huruf
"A sampai
Z"
5 03.30– Mengenal
05.30 abjad huruf
melalui
gambar/
benda
"A sampai
Z"
6 05.30– Belajar
06.30 mengeja
huruf untuk
di baca
7 06.30- Belajar
08.00 mengenal
angka dasar

8 08.00– Belajar
08.30 mengenal
angka
satuan dan
membacany
a
9 08.30– Belajar
08.45 mengenal
angka
puluhan
dan
membacany
a
10 08.45– Belajar Timing : 5 Menit 45 Detik
09.00 mengenal b. Identifikasi karya
angka Animasi motion Graphic ini dibuat dengan 2
puluhan
tahapan, yakni konsep dan grafis, dubbing dan
dan
juga proses penggerakan. Proses ini dilakukan
membacany
secara bertahap dan berkesinambungan dan
a
konsep ilustrasi di tiap halamannya. Untuk
11 09.00– Bumper
ilustrasi yang dibuat menggunakan konsep
09.30 penutup
dengan vector, alasan dalam penggunaan warna-warna
animasi text cerah seperti hijau, merah dan kuning
mengartikan warna yang cerah dan mencolok
3. HASIL DAN PEMBAHASAN untuk menarik minat baca dan perhatian anak-
anak khususnya siswa siswi RA. Dalam
pembuatan animasi motion Graphic ini dibuat
dengan teknik digital. Menggunakan softwere
Adobe After Effect serta Pembuatan karakter
yang detail di setiap gerakan juga ditampilkan
secara utuh untuk memberikan pemahaman
siswa siswi dalam hal pembelajaran “Baca &
Hitung” .
c. Analisis Karya
Wujud atau bentuk dari karya ini berbentuk
video animasi motion Graphic yang terdiri
dengan durasi selama 3 menit dan 4 detik.
Content atau isi dari video ini memiliki bentuk
ilustrasi yang berbeda-beda di tiap slide
penayangannya. Hal yang menarik dari animasi
ini adalah berisi materi detail tentang Literasi
dan Numerasi Terlebih dengan penggambaran
ilustrasi setiap abjad menggunakan jenis font
Phink Chicken, dan love font. Font Phink
a. Spesifikasi karya Aplikasi
Chicken ini dipilih dengan alasan karena font
Dalam perancangan animasi motion Graphic
tersebut keterbacaan cukup jelas dan nyaman
Literasi dan Numerasi pembelajaran “Baca &
untuk dibaca. Tak hanya itu, bentuk dari font
Hitung” proses pembuatannya menggunakan
tersebut seperti tulisan tangan dan memiliki
sistem softwere Adope After Effect dan
karakter yang sesuai dengan anak-anak
softwere pendukung adobe audision.
sehingga cocok digunakan untuk sebagai
Alat menggambar : Mouse Logitech M90
keterangan ataupun balon teks yang ada pada
Media : Youtube
buku maupun aplikasi.. Dan setiap penayangan
video Animasi Motion Grapic dilengkapi
dengan karakter pada tiap halaman, membuat
lebih menarik sehingga minat belajar lebih
meningkat.
Pada unsur keutuhan bahwa karya yang
indah menunjukkan dalam keseluruhan sifat
yang utuh, yang tidak ada cacatnya, berarti
tidak ada yang kurang dan tidak berlebihan.
Terlihat pada buku pembelajaran dengan judul
memiliki tampilan desain visualnya dengan
keutuhan yang konsisten. Penempatan secara Gambar 4. 1 Font Pink Chicken
khusus yang dilakukan pada elemen visual Sumber : http://dafont.com, 2022
seperti ilustrasi, teks, dan juga warna di sengaja
agar mempunyai keutuhan dan harmoni yang
selaras sehingga menjadikan keutuhan yang
utuh dalam satu tujuan. Harmoni yang selaras
dimaksudkan untuk tidak saling bertentangan
dengan bagian elemen lain sehingga tercipta
keutuhan dan pusat perhatian pembaca dapat
dipusatkan dengan maksud yang sama sesuai
dengan yang ingin disampaikan oleh desainnya. Gambar 4. 2 Tone Warna Yang
Tiap scene Animasi Motion Graphic ini Digunakan Secara Keseluruhan
memiliki keutuhan satu sama lain sehingga Sumber : Penulis, 2022
terlihat memiliki satu kesatuan. Pada unsur 4. KESIMPULAN
penonjolan atau penekanan dalam perancangan Dari perancangan media pembelajaran
Animasi Motion ini dimaksudkan untuk interaktif dengan animasi Motion Graphic dapat
mengarahkan perhatian audien yang membaca ditarik kesimpulan diantara sebagai berikut
atau melihat isi Animasi Motion. Penonjolan Pembuatan video sosialisasi tentang
dilakukan pada teks dan juga ilustrasi yang Media pembelajaran Animasi Motion Graphic
menjadi fokus pertama yang dilihat oleh audien. Literasi dan Numerasi menggunakan animasi
Sedangkan untuk tujuannya yaitu dengan pendekatan motion graphic yang
menyampaikan isi Animasi Motion mengenai menarik, menghasilkan video berdurasi 5 menit
pembelajaran “Baca & Hitung” agar dapat 45 detik dengan format *.mp4. Sehingga
difahami dengan mudah oleh siswa siswi RA informasi yang diberikan mempermudah untuk
As Salam Amtsilati Kembang. dicerna masyarakat.
Media pembelajaran animasi motion
Graphic Literasi dan numerasi dari segi video
dan grafis sangat baik untuk di jadikan media [2] Romli, Asep Syamsul M. (2010), Jurnalistik
pembelajaran di RA Assalam Amtsilati Kancilan. Praktis untuk Pemuda, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.
1. UCAPAN TERIMA KASIH [3] Sudjana, N. (2010). Dasar-dasar Proses
Ucapan terima kasih diberikan kepada pihak Belajar Mengajar, Cetakan Kesebelas,
yang berperan dalam pelaksanaan kegiatan
Bandung : Sinar Baru Algensindo
perancangan, yaitu :
1) Segenap Dosen DKV Unisnu Jepara yang [4] Arsyad, Azhar (2002) “Media
telah memberikan kritik dan saran serta Pembelajaran”, Jakarta: Raja Grafindo
motivasi yang membangun.
Persada
2) Segenap Guru RA As Salam Amtsilati
Kancilan yang telah bersedia menjadi [5] Heinich, R., & Russell, S. (1985). Media
narasumber penelitian. Pembelajaran.
3) Segenap keluarga dan teman sejawat yang
telah memberikan dukungan moral dan [6] Hamalik, D.O. (1995), Kurikulum dan
semangat Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.
4) Segenap teman DKV sejawat yang telah
memberikan motivasi sehingga saya bisa [7] Hamalik, Oemar, Prof. Dr. (2007),
menyelesaikan TA saya. Proses Belajar Mengajar, Jakarta : PT.
Bumi Aksara

DAFTAR PUSTAKA
[1] Arsyad, A (2011), Media pembelajaran,
Jakarta: Rajawali Pers
[8] Suti’ah (2006), “Pengembangan Sumber Belajar”, Malang: Elang Mas
[9] Soetomo (1993), “Dasar-dasar Interaksi Belajar Mengajar”, Surabaya: Usaha Nasional
[10] Nurdyansyah & Fahyuni, E. F. (2016), Inovasi Model Pembelajaran, Sidoarjo: Nizamia
Learning Center.

Anda mungkin juga menyukai