Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH SOSIOLOGI

( Fenomena geng yang terbentuk di kalangan remaja )

Nama : Shafa Salsabila Kamal

Kelas : X IPS 1

Absen : 32

NIS : 213774

MAN 11 Jakarta Jl. H. Gandun No.60, RT.12/RW.8, Lb. Bulus, Kec. Cilandak, Kota
Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12440

Pengayaan
Berdasarkan penelusuran kepustakaan ( buku, artikel, media cetak maupun online) jelaskan
bahwa fenomena geng yang terbentuk di kalangan remaja mempunyai ciri negatif sehingga
dapat disamakan dengan kerumunan atau crowd ! Apakah fenomena goyang di kalangan
termasuk dalam gejala sosial ? Bagaimana cara mengendalikan gang yang di kalangan
remaja ?

PENDAHULUAN

Geng merupakan sebuah kata yang erat kaitannya dengan kelompok yakni sebuah kumpulan
manusia bersama membentuk sebuah anggota yang saling berinteraksi. Geng merupakan
sebuah kelompok individu yang saling berkaitan baik teman dekat maupun kesamaan latar
belakang seperti lingkungan, pekerjaan, hobi atau sekolah.

Biasanya geng di rujukan kepada gerombolan yang melakukan hal negatif ataupun ilegal
namun, pada dasarnya nya pembentukan geng tidak semua berdampak negatif tetapi dapat
berdampak positif. Dengan banyaknya geng yang melakukan hal negatif sehingga geng yang
berdampak positif jarang terjadi di di lapangan.

Geng yang muncul di lapangan biasanya merupakan geng yang tersusun atas kelompok remaja
sekolah.

Lalu, apakah kaitan sebuah geng dengan remaja ? Apakah Genk di kalangan remaja
mempunyai ciri negatif yang dapat disamakan dengan kerumunan atau crowd ?

PEMBAHASAN

Usia remaja merupakan usia proses pencarian jati diri, bagi remaja komunitas mampu
menampung sebuah keinginan, kenyamanan dan kebahagiaan. Pada usia ini sifat manusia
masih labil, selalu ingin tahu dengan hal baru, suka mencoba, dan meniru gaya ataupun sifat.

Dengan bergabung melalui geng ataupun komunitas para remaja bermaksud menemukan
kenyamanan yang tidak mereka temukan yang mungkin terjadi pada lingkungan keluarga
adanya faktor teknologi juga mempengaruhi terbentuknya geng yang berperilaku negatif
contohnya sekelompok geng motor remaja yang ugal-ugalan di jalan, balap liar di jalan,
tawuran antar geng, melakukan tindakan kekerasan, merokok, dan sebagainya. Sehingga gaya
yang terbentuk dikalangan remaja yang mempunyai ciri negatif dapat disamakan dengan
kerumunan jika geng tersebut dapat merugikan masyarakat setempat.

Contoh geng klitih di Yogyakarta :


Klitih merupakan kegiatan keliling di luar rumah tanpa tujuan yang jelas untuk mengisi waktu
luang. Kata Klitih dijadikan sebutan bagi geng bernama klitih yang melakukan kejahatan jalanan
yang sering terjadi di daerah istimewa Yogyakarta dan sekitarnya. Umumnya pelaku klitih ini
merupakan Sebuah belajar remaja yang mengincar remaja lainnya dengan maksud melakukan
perundungan terhadap korban.

Namun, semakin lama klitih berkembang yang mulanya menargetkan geng lawan antar sekolah
menjadi menargetkan masyarakat awam

Terkadang pelaku juga mengambil barang milik korban sehingga perlakuan yang dilakukan geng
klitih ini dapat dimasukkan dalam pencobaan perampokan. Mbaknya korban klitih yang
meninggal dunia akibat siksaan fisik.

Lalu, Apakah fenomena geng di kalangan termasuk dalam gejala sosial ? Bagaimana cara
mengendalikan geng di kalangan remaja ?

Gejala sosial merupakan sebuah peristiwa peristiwa yang terjadi yang dapat diamati dalam
sebuah kehidupan sosial. Gejala sosial diawali dengan sebuah perubahan sosial yaitu
perubahan perilaku anggota masyarakat yang cenderung melanggar nilai dan norma sehingga
menimbulkan sebuah gejala sosial yang negatif.

Kenakalan remaja merupakan salah satu objek kajian gejala sosial sosiologi, pada pernyataan
awal tidak semua geng remaja merupakan sebuah geng yang melakukan tindak negatif. Namun,
fenomena geng di kalangan remaja yang melakukan tindak negatif dapat masuk ke dalam gejala
sosial, karena gejala sosial sendiri diawali tingkahlaku masyarakat yang melanggar nilai dan
norma.

Geng yang melakukan tidak negatif dapat merugikan masyarakat di sekitarnya yang juga
melakukan pelanggaran nilai dan norma sehingga geng yang melakukan tindak negatif
termasuk kedalam sebuah penyimpangan sosial.

Peran penting dalam sebuah dunia pendidikan dan remaja merupakan sebuah bimbingan
konseling dari guru maupun orang tua, keberadaan bimbingan konseling dapat membantu
siswa mengembangkan psikologis dan ketenangan, nilai-nilai luhur sikap, dan menghasilkan
remaja yang bermoral dan norma. Sehingga cara mengendalikan game dalam kalangan remaja
dapat dimulai dari pengawasan dan perhatian orang tua dan juga guru disisi remaja. Pemberian
kasih sayang yang cukup tidak terlalu memanjakan dan tidak terlalu sibuk terhadap bekerja dan
waktu nya masing-masing melainkan menyisihkan waktu untuk sekedar berkumpul bersama
keluarga merupakan contoh usaha yang dapat dilakukan orang tua dalam memperkecil
terjadinya kemungkinan geng yang berperilaku negatif.

Anda mungkin juga menyukai