BLUD PUSKESMAS
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan yang
menyelenggarakan sebagian dari tugas teknis operasional Dinas Kesehatan dan
ujung tombak pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya. Berdasarkan
Peraturan Menteri Kesehatan yang mengatur tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat (Puskesmas) mempunyai fungsi sebagai penyelenggara Upaya
Kesehatan Masyarakat tingkat pertama dan Upaya Kesehatan Perseorangan
tingkat pertama.
Puskesmas dalam menjalankan fungsinya perlu memiliki arah dan
rencana yang jelas sesuai dengan visi pembangunan kesehatan di daerah. Arah
dan rencana tersebut dituangkan dalam indikator kinerja dan target yang akan
dicapai dalam periode waktu tertentu.
Setiap tahun rencana tersebut akan dibuat target kinerja dan dilakukan
monitoring dan evaluasi secara berkala dan berkesinambungan serta jika perlu
dilakukan juga perubahan rencana sesuai dengan perubahan situasi dan
kebijakan.
Penyusunan rencana strategis Puskesmas dalam rangka penerapan
BLUD, dilaksanakan oleh tim perencanaan tingkat Puskesmas yang ditunjuk oleh
kepala Puskesmas melalui SK Kepala Puskesmas.
Sebagai unit pelaksana teknis, penyusunan rencana strategis Puskesmas
mengacu kepada Rencana Strategis Dinas Kesehatan dan menyesuaikan dengan
kondisi sumber daya, lingkungan (biologi, psikologi, sosial, budaya), kebutuhan
masyarakat dan peran masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.
F. SISTEMATIKA PENULISAN
Sitematika penyusunan dokumen Rencana Strategis sebagai berikut:
Pengantar
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 2 GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. Gambaran Umum Puskesmas
B. Gambaran Organisasi Puskesmas
C. Kinerja Pelayanan Puskesmas
BAB II
GAMBARAN PELAYANAN PUSKESMAS
A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS
1. Wilayah Kerja
Puskesmas Ngamprah merupakan Salah satu Puskesmas induk di
Kecamatan Ngamprah,yang berada di wilayah desa Sukatani.
Puskesmas Ngamprah awalnya dibangun sesuai standar Puskesmas non rawat
satu lantai pada tahun 1983 yang kemudian mengalami renovasi menjadi dua
lantai dan pada tahun 2012.
Puskesmas Ngamprah menjadi Puskesmas PONED sejak tahun 2012
dengan ijin operasional Puskesmas Nomor
440/026/2021-VIII/Pusk/Yankes/Dinkes.
Secara geografis wilayah kerja Puskesmas Ngamprah merupakan satu
dari 32 Puskesmas yang ada diwilayah kerja Dinas Kesehatan Kabupaten
Bandung Barat. Puskesmas Ngamprah berada dijalan Raya Ngamprah
No.09 Desa Sukatani Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat.
Puskesmas Ngamprah mempunyai wilayah kerja 5 Desa, yaitu Desa
Sukatani, Desa Ngamprah, Desa Mekarsari, Desa Bojongkoneng, Desa
Cimanggu. Luas Wilayah kerja 1,782.9 Ha, dengan batas wilayah :
Batas Sebelah Selatan : Berbatasan dengan Wilayah Kerja
Puskesmas PasirLangu
Batas Sebelah Barat : Berbatasan dengan Wilayah Kerja
Puskesmas Padalarang
Batas Sebelah Utara : Berbatasan dengan Wilayah Kerja
Puskesmas Tagog Apu
Batas Sebelah Timur : Berbatasan dengan Wilayah Kerja
Puskesmas Cimareme
- Menyusun Pedoman Kerja, Pola Tata Kerja, Prosedur dan Indikator Kerja
Puskesmas
- Melaksanakan administrasi keuangan, kepegawaian, surat menyurat,
kearsipan, administrasi umum, perpustakaan, kerumahtanggaan,
prasarana, dan sarana serta hubungan masyarakat.
- Melaksanakan pelayanan administratif dan fungsional di lingkungan
Puskesmas
- Melaksanakan kegiatan mutu administrasi dan manajemen Puskesmas
- Menyusun laporan kinerja dan laporan tahunan Puskesmas
- Melaksanakan pemantauan, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Sub Bagian
Tata Usaha
g. Pelaksana Keuangan
- Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan keuangan
- Menyusun Pedoman Kerja, Prosedur Kerja dan Kerangka Acuan Kegiatan
pengelolaan keuangan
- Menyusun perencanaan kegiatan pengelolaan keuangan
- Melaksanakan keg atan pengelolaan dan pengadministrasian keuangan
- Menyusun evaluasi, analisis dan laporan keuangan
- Melaporkan kepada Kepala Puskesmas
i. Pelaksana UKM
- Menyiapkan bahan, dokumen dan kebijakan perencanaan kegiatan UKM
- Menyusun Pedoman Kerja dan Prosedur Kerja UKM
- Menyusun perencanaan kegiatan UKM, Rencanan Usulan Kegiatan,
Rencana Pelaksanaan Kegiatan dan Kerangka Acuan Kegiatan UKM
- Melakukan pencatatan dan pelaporan
- Melaksanakan evaluasi hasil kegiatan dan membuat rencana tindak lanjut
- Melaksanakan rencana tindak lanjut
memenuhi tenaga doker, dokter gigi, apoteker, perekam medis, analis medis,
asisten apoteker sanitarian dan nutrisonis. Tetapi masih ada kekurangan
tenaga administrasi, dan sopir. Sebagian besar tenaga masih berstatus non
PNS
Berikut ini profil ketenagaan di Puskesmas Ngamprah:
No. Jenis Tenaga Jumlah Standar Perhitungan Kekurangan
Kebutuhan Analisis /kelebihan
Beban Kerja
1 Dokter Umum 3 PNS, 3 3 Kelebihan 1
1 TKK
2 Dokter Gigi 1 1 1 Sesuai
3 Perawat (D-3) 3 PNS 4 3 Kurang 1
4 Perawat (SPK) 1 PNS 1 1 Sesuai
5 Bidan (D-3) 9 PNS 12 12 Sesuai
1 TKK Prov
2 TKK APBD
6 Perawat Gigi 1 PNS 1 2 Kurang 1
(D-3)
7 Nutrisionis 1 PNS 2 2 Sesuai
(D-3) 1 TKK BOK
8 Sarjana 1 PNS 1 1 Sesuai
Kesehatan (Ka.Pkms)
Masyarakat
(SKM)
9 Sanitarian 1 TKK BOK 1 1 Sesuai
(D-3)
10 Asisten 1 PNS 1 1 Sesuai
Apoteker
(SMF)
11 Apoteker 0 1 1 Kurang 1
12 Analis Lab 1 TKK APBD 1 1 Sesuai
(D-3)
13 Medical 0 1 1 Kurang 1
Record (D-3)
14 Administrasi 1 TKK APBD 1 1 Sesuai
(SMA)
15 Akutansi (D-3) 1 TKK BOK 1 1 Sesuai
16 Petugas 2 TKK APBD 2 2 Sesuai
Kebersihan
17 Petugas 0 1 1 Kurang 1
Keamanan
kunjungan BP Umum
25000
20000
15000
10000
5000
0
2018 2019 2020 2021
kunjungan
250 230
200
150
100
64
50
0
1
250 230
200
150
100
64
50
0
1
kunjungan Lab
25000
20000
15000
10000
5000
0
2018 2019 2020 2021
kunjungan
250
230
200
150
100
64
50
0
1
250 230
200
150
100
64
50
0
1
Kunjungan PONED
300 281 282
250 230
200
150
100 64
50
0
1
NILAI UNSUR
No. UNSUR PELAYANAN
PELAYANAN (NRR)
1 Persyaratan (U1) 3.51
2 Sistem, Mekanisme dan Prosedur (U2) 3.24
3 Waktu Penyelesaian (U3) 3.31
4 Biaya/Tarif (U4) 3.23
5 Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan (U5) 3.10
6 Kompetensi Pelaksana (U6) 3.34
7 Perilaku Pelaksana (U7) 3.00
8 Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan (U8) 3.24
9 Sarana dan Prasarana (U9) 3.11
BAB III
PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS PUSKESMAS
B. ISU STRATEGIS
1. Peningkatan Kesehatan ibu, Anak, Lansia dan Gizi Masyarakat
2. Peningkatan Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
3. Perbaikan Pencegahan Penyakit Menular dan Kesehatan Lingkungan
4. Perbaikan Pengendalian Penyakit Tidak Menular
a) Budaya Organisasi
Rangkaian manajemen perubahan yang dilakukan oleh Puskesmas
Ngamprah telah membentuk suatu budaya organisasi baru. Sinergisme
kegiatan yang dipadukan dengan implementasi BLUD akan meningkatkan
kualitas pelayanan melalui budaya menjunjung tinggi etika dan hukum
kesehatan, menjunjung tinggi kejujuran serta meningkatkan kepuasan
pelanggan, profesionalisme, kompetensi dan kerjasama.
b) Sumber Daya Keuangan
Persiapan penerapan BLUD di Puskesmas Ngamprah dilaksanakan
melalui: persiapan SDM, persiapan pengelolaan keuangan, persiapan
perubahan sistem akuntansi, persiapan data dan dokumen pendukung
serta persiapan sarana dan prasarana.
c) Sumber Daya Manusia
Secara umum terjadi perubahan pola pikir sumber daya manusia di
Puskesmas Ngamprah yang disebabkan oleh peningkatan kapasitas dan
kapabilitas sumber daya manusia secara umum baik melalui pendidikan
formal maupun non formal berupa pelatihan dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Bandung Barat, Dinas Kesehatan Propinsi dan Kementerian
Kesehatan.
Peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia dilakukan melalui
proses perencanaan kebutuhan pendidikan dan pelatihan serta
perencanaan anggaran pendidikan dan pelatihan.
BAB IV
VISI, MISI, TUJUAN DAN ARAH KEBIJAKAN
A. VISI PUSKESMAS
Visi Puskesmas adalah gambaran arah pembangunan atau kondisi masa
depan yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5 (lima) tahun. Visi Puskesmas
disusun berdasarkan visi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat pada
dokumen Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kab.Bandung Barat Tahun
2018-2023 Jika terjadi perubahan visi Pemerintah Kabupaten Bandung Barat
yang dalam hal ini diterjemahkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung
Barat, maka visi Puskesmas juga akan dilakukan revisi sesuai dengan
perubahan tesebut.
Visi Puskesmas Ngamprah Tahun 2018 - 2023 :
“Terwujudnya Puskesmas yang Berkualitas, Adil,Merata dan Mandiri
Menuju Masyarakat Sehat”
Visi Puskesmas Ngamprah sejalan dengan cita-cita Pemerintah Kabupaten
Bandung Barat mewujudkan kehidupan berkualitas melalui pemerataan layanan
kesehatan. Selain melalui pemerataan, layanan kesehatan harus lebih bermutu
sehingga masyarakat menerima pelayanan kesehatan yang berkualitas.
Kehidupan masyarakat lebih baik dan terdorong untuk berperan aktif dan
mandiri untuk menjadi lebih sehat.
B. MISI PUSKESMAS
Misi Puskesmas adalah langkah-langkah yang akan diambil untuk
mewujudkan visi Puskesmas. Adapun misi untuk mencapai visi Puskesmas
adalah dengan:
1. Mewujudkan Pelayanan Kesehatan dan rujukan yang
bermutu,mandiri, Profesional,terjangkau dan berkualitas.
2. Mewujudkan derajat Kesehatan masyarakat yang Optimal
3. Mendorong Kemandirian masyarakat Untuk berPHBS dalam
Lingkungan yang Sehat
C. TUJUAN PUSKESMAS
Tujuan organisasi merupakan penjabaran atau implementasi dari
pernyataan misi organisasi yang mengandung makna:
Merupakan hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka
waktu sampai tahun terakhir renstra.
Menggambarkan arah strategis organisasi dan perbaikan-perbaikan yang
ingin diciptakan sesuai tugas pokok dan fungsi organisasi
Meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah saran dan
strategi
organisasi berupa kebijakan, program operasional dan kegiatan pokok
organisasi selama kurun waktu renstra.
Berdasarkan hal tersebut maka tujuan Puskesmas ... adalah sebagai
berikut:
D. SASARAN PUSKESMAS
Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan organisasi dan
menggambarkan hal-hal yang ingin dicapai melalui tindakan-tindakan yang
akan dilakukan secara operasional.
Sasaran dan indikator sasaran Puskesmas Ngamprah berdasarkan
tujuan sebagai berikut:
TUJUAN SASARAN INDIKATOR SASARAN
Meningkatkan derajat Meningkatnya kesehatan 1. Angka Kematian Ibu (AKI)
kesehatan ibu dan anak, keluarga, perbaikan gizi, 2. Anqka Kematian Bayi
status gizi dan pengendalian kesehatan lingkungan, (AKB)
dengan pelayanan kesehatan pengendalian penyakit 3. Persentase balita qizi
bermutu. menular dan tidak menular buruk
serta kualitas pelayanan 4. Pelayanan kesehatan usia
kesehatan sekolah dan remaja
5. Pelayanan kesehatan pada
usia lanjut > 60 tahun
6. Persentase desa siaga
aktif Purnama Mandiri
7. Persentase desa STBM
dan PHBS
8. Persentase desa yang
mencapai UCI
9. Persentase KLB yang
ditanggulangi < 24 jam
10. Persentase keberhasilan
pengobatan TB
11. RFT penderita kusta
12. Case Fatality Rate DBD
13. Orang berisiko terinfeksi
HIV mendapatkan
pemeriksaan HIV
14. Cakupan temuan kasus
pemasungan pada ODGJ
berat
15. Persentase desa yang
memiliki Posbindu PTM
16. Penyehatan makanan
dan minuman
17. Fasilitas pelayanan
kesehatan, tenaga
kesehatan dan
fasyankestrad memiliki
ijin
18. Mutu Pelayanan
Puskesmas
19. Mutu Pelayanan Pustu
dan Ponkesdes
Faktor Eksternal
Peluang (O) SO WO
1. Meningkatnya daya beli 1. Mengoptimalkan mutu 1. Mengatasi keterbatasan
masyarakat terhadap pelayanan melalui sistem jumlah tenaga kesehatan
kesehatan manajemen mutu yang melalui peluang
baik dan peningkatan peningkatan pendapatan
strata akreditasi puskesmas (W1,O1)
puskesmas (S1,O1) 2. Mengatasi keterbatasan
2. Mengoptimalkan anggaran operasional
ketersediaan alat melalui peluang
kesehatan dan jenis peninqkatan pendapatan
layanan yang dapat puskesmas (W3,O1)
dipenuhi (S3,O1) 3. Mengatasi
3. Mengoptimalkan kondisi keterbatasan anggaran
sarana pelayanan pemeliharaan sarana
melalui pemeliharaan melalui peluang
dan perawatan yang baik peningkatan pendapatan
(S4, O1) puskesmas (W4,O1)
4. Mengoptimalkan tenaga Mengatasi rendahnya
pelayanan dengan gaji/jasa pelayanan
panduan SOP pegawai Non PNS
Pelayanan S5, O1) melalui peluang
5. Mengoptimalkan peningkatan pendapatan
informasi tarif pelayanan puskesmas (W5,O1)
yang terjangkau kepada
masyarakat luas (S7,
O1)
2. Adanya dukungan Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi
kebijakan daerah komitmen pimpinan dengan keterbatasan anggaran
Ancaman (T) ST WT
1. Tingginya jumlah Fasilitas 1. Mengoptimalkan adanya 1. Mengatasi keterbatasan
Kesehatan Tingkat sistem manajemen mutu tenaga kesehatan untuk
Pertama (FKTP) kompetitor akreditasi puskesmas mengatasi Jarak Fasilitas
(S1,T1) Kesehatan Kompetitor
2. Mengoptimalkan jenis yang terlalu dekat (W1, T1)
layanan dan keunggulan 2. Mengatasi keterbatasan
puskesmas (S6, T1) puskesmas menjangkau
3. Mengoptimalkan layanan peserta JKN di luar
program dan kegiatan luar wilayah dengan tekhnologi
gedung sebagai komunikasi untuk
differensiasi layanan mengatasi kompetitor
puskesmas (S8, T1) FKTP (W6, T1)
2. Kesadaran masyarakat 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya
tentang hukum pelayanan melalui sistem gaji/jasa pelayanan pegawai
manajemen mutu, Non PNS untuk mengatasi
panduan SOP pelayanan kesadaran masyarakat
dan pelaksanaan tentang hukum (W5,T2)
akreditasi puskesmas
sebagai dasar hukum
kinerya pelayanan
puskesmas (S1, T2)
2. Mengoptimalkan
komitmen pimpinan
tentang masalah
perlindungan hukum
(S2,T2)
3. Kebijakan pelayanan JKN 1. Mengoptimalkan mutu Mengatasi rendahnya gaji/
yang berubah-ubah dan pelayanan melalui sistem jasa pelayanan pegawai non
klinik dan RS
melalui supervisi
dan pembinaan
1. Peningkatan 1. Menganggarkan
mutu pelayanan, pelatihan SDM
kecukupan dan kesehatan,
kualitas SDM, mencukupi
sarana prasarana kebutuhan jenis
dan perbekalan SDM sesuai
kesehatan. standar
2. Pengembangan akreditasi
layanan sesuai puskesmas dan
kebutuhan pengadaan obat
masyarakat dan serta perbekalan
kebijakan bidang kesehatan
kesehatan melalui kapitasi
JKN
2. Menetapkan
layanan klinik
IMS-HIV dan
UGD dan
persalinan 24
jam
BAB V
RENCANA STRATEGIS
BAB VI
PENUTUP