HORDEOLUM
Oleh :
Adinda Kinanti 22710015
Rieke Dyah A.K.W 22710042
Pembimbing :
dr. Tri Muliasih., Sp.M
2022
LEMBAR PENGESAHAN
REFERAT HORDEOLUM
Oleh :
Hari :
Tanggal :
Mengetahui
Dokter pembimbing
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayah-Nya lah kami dapat menyelesaikan pembuatan referat yang berjudul
“Hordeolum”
Ucapan terima kasih tak lupa kami ucapkan kepada dr. Tri Muliasih., Sp.M
selaku pembimbing dibagian Ilmu Kesehatan Mata RSUD Dr. Wahidin Mojokerto
dan rekan-rekan yang telah membantu kami dalam pembuatan referat ini.
Kami menyadari bahwa dalam pembuatan referat ini masih banyak terdapat
kesalahan. Untuk itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami
harapkan guna perbaikan dalam pembuatan referat selanjutnya.
Semoga tinjauan pustaka ini dapat berguna bagi kita semua, khususnya bagi
para pembaca dan rekan-rekan sejawat.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kelopak mata adalah bagian mata yang sangat penting. Kelopak
mata melindungi kornea dan berfungsi dalam pendisribusian dan eliminasi
air mata. Penutupan kelopak mata berguna untuk menyalurkan air mata ke
seluruh permukaan mata dan memompa air mata melalui punctum
lakrimalis. Kelainan yang didapat pada kelopak mata bermacam-macam,
mulai dari yang jinak sampai keganasan, proses inflamasi, infeksi mau pun
masalah struktur seperti ektropion, entropion dan blepharoptosis.
Untungnya, kebanyakan dari kelainan kelopak mata tidak mengancam jiwa
atau pun mengancam penglihatan.1
Hordeolum adalah salah satu penyakit yang cukup sering terjadi
pada kelopak mata. Hordeolum atau biasa juga disebut ”styes” merupakan
infeksi lokal atau proses peradangan pada kelopak mata. Bila kelenjar
Meibom yang terkena disebut hordeolum internum, sedangkan bila
kelenjar Zeiss atau Moll yang terkena maka disebut hordeolum eksternum.
Biasanya hilang dengan di kompres hangat, tapi bisa juga sampai
dilakukan terapi pembedahan.2
Hordeolum biasanya menyerang pada dewasa muda, namun dapat
juga terjadi pada semua umur, terutama orang-orang dengan taraf
kesehatan yang kurang. Bagaimana pun juga, hordeolum juga bisa terkena
pada anak anak
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana pengertian hordeolum ?
2. Bagaimana klasifikasi hordeolum ?
3. Bagaimana gejala klinis hordeolum ?
4. Bagaimana penatalaksanaan hordeolum ?
C. TUJUAN
Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengertian hordeolum
2. Klasifikasi hordeolum
3. Gejala klinis hordeolum
4. Penatalaksanaan hordeolum
D. MANFAAT
1. Menambah pengetahuan mengenai penyakit mata khususnya
hordeolum
2. Sebagai proses pembelajaran bagi dokter muda yang sedang
mengikuti kepaniteraan klinik bagian ilmu penyakit mata.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. ANATOMI PALPEBRA
Palpebra adalah lipatan tipis yang terdiri dari kulit, otot, dan
jaringan fibrosa, yang berfungsi melindungi struktur-struktur mata
yang rentan. Palpebra superior dan inferior adalah modifikasi lipatan
kulit yang dapat menutup dan melindungi bola mata bagian anterior.
Berkedip melindungi kornea dan konjungtiva dari dehidrasi. Palpebra
superior berakhir pada alis mata; palpebra inferior menyatu dengan
pipi.
Palpebra terdiri atas lima bidang jaringan utama. Dari superfisial
ke dalam terdapat lapis kulit, lapis otot rangka (orbikularis okuli),
jaringan areolar, jaringan fibrosa (tarsus), dan lapis membran mukosa
(konjungtiva palpebra)1.
Struktur palpebra :
1. Lapisan Kulit
Kulit pada palpebra berbeda dari kulit bagian lain tubuh
karena tipis, longgar, dan elastis, dengan sedikit folikel
rambut, tanpa lemak subkutan.
2. Musculus Orbikularis Okuli
Fungsi otot ini adalah untuk menutup palpebra. Serat ottnya
mengelilingi fissura palpebra secara konsentris dan meluas
sedikit melewati tepian orbita. Sebagian serat berjalan ke
pipi dan dahi. Bagian otot yang terdapat di dalam palpebra
dikenal sebagai bagian pratarsal; bagian diatas septum
orbitae adalah bagian praseptal. Segmen luar palpebra
disebut bagian orbita. Orbikularis okuli dipersarafi oleh
nervus facialis.
3. Jaringan Areolar
Terdapat di bawah musculus orbikularis okuli,
berhubungan dengan lapis subaponeurotik dari kulit kepala.
4. Tarsus
Struktur penyokong utama dari palpebra adalah lapi
jaringan fibrosa padat yang disebut tarsus superior dan
inferior. Tarsus terdiri atas jaringan penyokong kelopak
mata dengan kelenjar Meibom (40 buah di kelopak atas dan
20 buah di kelopak bawah).
5. Konjungtiva Palpebra
Bagian posterior palpebra dilapisi selapis membran
mukosa, konjungtiva palpebra, yang melekat erat pada
tarsus.
TEPIAN PALPEBRA
Panjang palpebra adalah 25-30mm dan lebarnya 2mm. Tepian
ini dipisahkan oleh garis kelabu (batas mukokutan) menjadi tepian
anterior dan posterior.1
1. Tepian anterior
Tepian anterior terdiri dari bulu mata, glandula Zeiss dan Moll.
Glandula Zeiss adalah modifikasi kelenjar sebasea kecil yang
bermuara dalam folikel rambut pada dasar bulu mata.glandula Moll
adalah modifikasi kelenjar keringat yang bermuara ke dalam satu
baris dekat bulu mata.
2. Tepian posterior
Tepian posterior berkontak dengan bola mata, dan sepanjang
tepian ini terdapat muara-muara kecil dari kelenjar sebasea yang
telah dimodifikasi (glandula Meibom atau tarsal).
3. Punktum lakrimal
Terletak pada ujung medial dari tepian posterior palpebra.
Punktum inu terfungsi menghantarkan air mata ke bawah melalui
kanalikulus terkait ke sakus lakrimalis.
FISURA PALPEBRA
Fisura palpebrae adalah ruang elips diantara kedua palpebra
yang terbuka. Fisura ini berakhir di kanthus medialis dan lateralis.
Kanthus lateralis kira-kira 0,5 cm dari tepian lateral orbita dan
membentuk sudut tajam. Kanthus medialis lebih elips dari kanthus
lateralis dan mengelilingi lakus lakrimalis. Lakus lakrimalis terdiri atas
dua buah struktur yaitu karunkula lakrimalis, peninggian kekuningan
dari modifikasi kulit yang mengandung modifikasi kelenjar keringat
dan kelenjar sebasea sebesar-besar yang bermuara ke dalam folikel
yang mengandung rmbut-rambut halus dan plica seminularis.1
SEPTUM ORBITALE
Septum orbitale adalah fascia di belakang bagian muskularis
orbikularis yang terletak di antara tepian orbita dan tarsus dan
berfungsi sebagai sawar antara palpebra orbita. Septum orbitale
superius menyatu dengan tendo dari levator palpebra superior dan
tarsus superior; septum orbilae inferius menyatu dengan tarsus
inferior.1
REFRAKTOR PALPEBRA
Refraktor palpebrae berfungsi membuka palpebra. Di palpebra
superior, bagian otot rangka adalah levator palpebra superior, yang
berasal dari apeks orbita dan berjalan ke depan dan bercabang menjadi
sebuah aponeurosis dan bagian yang lebih dalam yang mengandung
serat-serat otot polos dari muskulus Muller (tarsalis superior). Di
palpebra inferior, refraktor utama adalah muskulus rektus inferior,
yang menulurkan jaringan fibrosa untuk membungkus muskulus
obliqus inferior dan berinsersio ke dalam batas bawah tarsus inferior
dan orbikularis okuli. Otot polos dari refraktor palpebrae disarafi oleh
nervus simpatis. Levator dan muskulus rektus inferior dipasok oleh
nervus okulomotoris.
Pembuluh darah yang memperdarahi palpebrae adalah a.
Palpebra. Persarafan sensorik kelopak mata atas didapatkan dari ramus
frontal nervus V, sedang kelopak mata bawah oleh cabang kedua
nervus V (n. Trigeminus).2
Pada kelopak terdapat bagaian-bagian :
1. Kelenjar
a. Kelenjar sebasea
b. Kelenjar Moll atau kelenjar keringat
c. Kelenjar Zeiss pada pangkal rambut, berhubungan dengan
folikel rambut dan menghasilkan sebum
d. Kelenjar Meibom (kelenjar tarsalis)
Terdapat di dalam tarsus. Kelenjar ini menghasilkan sebum
(minyak).
2. Otot-otot palpebra
a. M. Orbikularis Okuli
Berjalan melingkar di dalam kelopak atas dan bawah, dan
terletak di bawah kuit kelopak. Pada dekat tepi margo palpebra
terdapat otot orbikularis okuli disebut sebagai M. Rioland. M.
Orbikularis berfungsi menutup bola mata yang dipersarafi
N.fasialis.
b. M. Levator Palpebra
Berorigo pada anulus foramen orbbita dan berinsersi pada
tarsus atas dengan sebagian menembus M.orbikularis okuli
menuju kulit kelopak bagian tengah. Otot ini dipersarafi oleh
N. III yang berfungsi untuk mengangkat kelopak mata atau
membuka mata.
Gerakan palpebra
1. Menutup
Kontraksi M. Orbikularis Okuli (N. VII) dan relaksasi M.Levator
Palpebra Superior. M, Rioland menahan bagian belakang palpebra
terhadap dorongan bola mata.
2. Membuka
Kontraksi M. Levator palpebra superior (N.III). M. Muller
mempertahankan mata agar tetap terbuka.2
B. HORDEOLUM
1. Definisi
Hordeolum merupakan peradangan supuratif kelenjar kelopak
mata. 1
2. Etiologi
Staphylococcus aureus adalah agent infeksi pada 90-95% kasus
hordeolum.3
3. Klasifikasi
Hordeolum dibagi menjadi5 :
a. Hordeolum internum
Radang kelenjar meibom, dengan penonjolan terutama ke
daerah konjungtiva tarsal.
4)Molluscum Contangiosum
Merupakan infeksi virus yang biasa diderita oleh anak –
anak. Tipe lesinya multiple, kecil, pucat, berbatas tegas, puncak
bintil terlihat seperti cekungan, bahkan ada yang seperti memiliki
titik.