Anda di halaman 1dari 4

ada 6 jenis transformasi yang akan dilakukan, yakni

 transformasi Layanan Primer


 Layanan Rujukan
 Sistem Ketahanan Kesehatan
 Sistem Pembiayaan Kesehatan,
 SDM Kesehatan
 Teknologi Kesehatan.

enam transformasi pertama adalah layanan primer ini yang paling penting di promotif
preventif, yang kedua adalah transformasi layanan rujukan rumah sakit, ketiga transformasi
sistem ketahanan kesehatan ini kalau ada pandemi lagi supaya kita lebih siap dari sisi obat-
obatan, alat-alat kesehatan, tenaga kesehatan cadangan itu masuk ke sana, termasuk surveilan
terhadap penyakit menular kita ingin pastikan baik lokal, nasional, maupun regional itu harus
siap .Menkes Budi melanjutkan transformasi keempat adalah transformasi sistem Pembiayaan
Kesehatan. Transformasi kelima adalah SDM Kesehatan dan keenam adalah transformasi
Teknologi Kesehatan, ini terkait teknologi informasi dan bioteknologi.
Transformasi Layanan Primer

Menkes Budi mengatakan saat ini ada sekitar 12 ribuan Puskesmas yang tersebar di semua
wilayah Indonesia. Ia menilai jumlah tersebut tidak akan mencapai pemerataan pelayanan
kesehatan.

Ada sejumlah program yang akan dilakukan di antaranya menata ulang jaringan fasilitas
layanan kesehatan. Dirinya akan merevitalisasi Posyandu agar menjadi lebih formal dengan
anggaran yang sesuai. Nantinya Posyandu ini bisa diatur oleh Kementerian Dalam Negeri
atau Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi.
Menkes Budi juga menilai perlu mereformasi laboratorium kesehatan masyarakat.
“Jadi setiap Puskesmas bisa melakukan layanan laboratorium misalkan 100 kali tes,
kemudian di atasnya laboratorium kesehatan kabupaten/kota, di atasnya lagi laboratorium
provinsi, kemudian regional, dan nasional,”

Transformasi Layanan Rujukan


Transformasi ini akan dimulai dengan tiga penyakit penyebab kematian paling tinggi di
Indonesia yaitu penyakit jantung, stroke, dan kanker.
Sebagai contoh untuk penyakit jantung, masalahnya tidak semua provinsi memiliki rumah
sakit dengan fasilitas untuk pasang ring di jantung.
“Data yang saya miliki dari 34 provinsi yang bisa melakukan operasi pasang ring itu hanya
28 provinsi. Terus kalau pasien sudah dipasang ring juga tidak bisa, maka tindakan
berikutnya adalah bedah jantung terbuka, ini jumlahnya turun lagi dari 28 provinsi kalau
tidak salah ke 22 provinsi,”

Dikatakan Menkes Budi, pihaknya punya target bahwa rumah sakit di seluruh provinsi pada
2024, harus bisa melayani penyakit jantung, stroke, dan kanker.
“Akses layanan dan standar layanan tertentu untuk jantung, stroke, dan kanker saya mau rata
tersedia di seluruh provinsi,”
Setiap rumah sakit dengan dokter yang berprestasi, lanjutnya, akan ia pertemukan dengan
dokter dari negara lain untuk menjalin kerja sama. Sedangkan dokter-dokter yang terbaik dari
luar negeri akan didatangkan ke Indonesia untuk meningkatkan kapasitas dokter Indonesia.
Ketahanan Kesehatan
Menkes Budi mengatakan dirinya ingin memastikan bahwa vaksin diagnostik dan terapeutik
itu semuanya ada di Indonesia.

“Kita ingin memastikan sudah bikin rencananya nanti ini lebih berlaku untuk teman-teman di
Farmasi dan bidang industri. Jadi kalau mereka melakukan produksi dalam negeri semua
government procurement, akan berikan prioritas ke mereka,”

Pembiayaan Kesehatan
Yang akan dilakukan terkait transformasi pembiayaan kesehatan adalah melakukan
transparansi dan perhitungan yang bagus. Hal itu untuk menghindari terjadinya masalah
antara penyedia jasa dan yang membayar jasa.

“Kita nanti akan bikin annual health account-nya setiap tahun dan menjadi kewajiban semua
fasilitas kesehatan untuk lapor,”
Annual health account ini harus ada untuk bisa mengukur transparansinya. Menkes Budi
menilai dengan hal itu informasi menjadi simetris sekarang informasi itu asimetris.

“Kita akan bikin informasi itu menjadi simetris dan itu akan kita buat dalam bentuk regulasi
sehingga dengan demikian akan transparan,”

Pemerataan SDM Kesehatan yang berkualitas diperlukan untuk meningkatkan akses


masyarakat terhadap pelayanan kesehatan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui
academic health system. Konsep ini merupakan integrasi pendidikan kedokteran bergelar,
dengan program pendidikan profesional kesehatan lainnya yang memiliki rumah sakit
pendidikan atau berafilisasi dengan rumah sakit pendidikan, sistem kesehatan, dan organisasi
pelayanan kesehatan.

Melalui academic health system diharapkan dapat menghitung jumlah dan jenis lulusan SDM
Kesehatan dan memenuhi kebutuhan wilayah; Mendefinisikan profil dan value SDM
Kesehatan yang diperlukan di wilayah tersebut; serta menentukan pola distribusi SDM
Kesehatan yang sustainable mulai dari layanan primer hingga tersier. Jadi ini harus
dipercepat baik dokter umum maupun dokter spesialis,” ucap Menkes Budi.

Teknologi Kesehatan
Salah satu transformasi teknologi kesehatan yang sedang diupayakan selain aplikasi
PeduliLindungi, Menkes Budi mengatakan pihaknya akan memastikan rekam medis di rumah
sakit dicatat dan direkam dengan baik secara digital. Dirinya akan minta ke tenaga kesehatan
di fasilitas kesehatan untuk menyerahkan rekam medis secara keseluruhan kepada pasien.
Jadi yang misalnya obat sakit perut merek ABC itu mesti sama kodenya di seluruh rumah
sakit.
Dengan demikian itu nanti dimasukkan ke databasenya rumah sakit. Sehingga kalau satu
pasien pindah rumah sakit maka pasien tidak perlu melakukan rontgen ulang atau tes darah
ulang sehingga itu akan jauh lebih efisien
“Sehingga dengan demikian akan menjadi lebih transparan informasi mengenai pasien
kepada pasiennya sendiri dan semua data itu adalah milik pasien.
Bioteknologi
Menkes Budi mengharapkan bioteknologi itu bisa dipakai sebagai alat diagnosis yang
canggih.

Anda mungkin juga menyukai