Anda di halaman 1dari 4

NASKAH ORASI

PERAN TENAGA KESEHATAN DALAM PILAR KE-6 TRANSFORMASI


KESEHATAN DI WILAYAH KEPULAUAN (TRANSFORMASI
TEKNOLOGI KESEHATAN)

OLEH :

DEVI UTARI
NIM. PO7233321 863

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGPINANG
JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI D-III SANITASI
2023
PERAN TENAGA KESEHATAN DALAM PILAR KE-6 TRANSFORMASI
KESEHATAN DI WILAYAH KEPULAUAN (TRANSFORMASI
TEKNOLOGI KESEHATAN)

Permasalahan kesehatan di Indonesia saat ini masih terbilang cukup tinggi,


terutama di wilayah kepulauan yang sampai saat ini terus menjadi tantangan dan
target pemerintah, hal ini karena wilayah kepulauan terbatasan terhadap akses
pelayanan kesehatan seperti tenaga kesehatan yang kurang, jarak tempuh yang
jauh, dan fasilitas yang tidak memadai.
Saat ini Provinsi Kepulauan Riau sedang berusaha meningkatkan kesehatan
melalui upaya penerapan transformasi kesehatan untuk menuju Indonesia sehat
melalui penerapan pilar ke-6 di Bidang kesehatan, yaitu Transformasi Teknologi
Kesehatan.
Transformasi Teknologi Kesehatan memiliki peran untuk melakukan
pemanfaatan teknologi informasi dan bio-teknologi yang berada di sekitar
kesehatan. Sehingga dengan demikian, akan membuat dunia kesehatan di
Indonesia dapat lebih beradaptasi dan memanfaatkan dengan baik pekembangan
tekhnologi digital, serta proses digitalisasi di sekitar kesehatan juga ikut lebih
berkembang.
Pemerintah Indonesia sangat mendukung dan mendorong pemanfaatan
teknologi digital untuk kesehatan masyarakat di masa mendatang. Transformasi
digital menjadi agenda penting untuk mendorong terwujudkan Indonesia Sehat
melalui pemanfaatan data dan teknologi (KEMENKES, 2021).
Tumbuhnya ekosistem kesehatan digital diharapkan dapat memberikan
optimisme bagi Indonesia untuk menghadapi situasi pandemi dan epidemi di masa
mendatang. Dalam mewujudkan transformasi teknologi digital di bidang
kesehatan tentunya diperlukan partisipasi dari berbagi pihak termasuk pemerintah,
kementerian/lembaga, tenaga kesehatan, akademisi, pihak swasta, komunitas, dan
relawan untuk saling bersinergi mewujudkan masa depan kesehatan Indonesia
yang lebih tanggap dan responsif dalam menghadapi ancaman kesehatan
masyarakat di masa depan sekaligus mencapai pemerataan layanan kesehatan di
seluruh Indonesia (KEMENKES, 2021).
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 21 Tahun 2020 Tentang
Rencana Strategi Kementerian Kesehatan Tahun 2020-2024, menyebutkan bahwa
Transformasi Teknologi Kesehatan di fokuskan pada 3 bagian kegiatan utama,
yaitu:
1. Integrasi dan Pengembangan Data Kesehatan
2. Integrasi dan Pengembangan Aplikasi Pelayanan Kesehatan
3. Pengembangan Ekosistem Teknologi Kesehatan
Sistem Transformasi Teknologi Kesehatan perlu terus dikembangkan untuk
mengoptimalkan pelayanan dan manajemen kesehatan di berbagai level pelayanan
kesehatan, seperti Puskesmas, Klinik, Balai Kesehatan, Rumah Sakit,
Laboratorium, Apotek, Dinas Kesehatan, dan sebagainya.
Berkembangnya transformasi teknologi kesehatan tentu tidak terlepas dari
peran tenaga kesehatan. Para ahli professional dibidang kesehatan membagikan
informasi seputar kesehatan dengan cepat melalui internet dan dengan mudah di
akses oleh seluruh masyarakat.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mewujudkan pilar
ke-6 transformasi teknologi kesehatan yaitu, membuat aplikasi mobile JKN pada
15 November 2017 oleh Badan Penyelenggara Jaminan Kesehatan Nasional.
Dalam rangka mendukung program tersebut Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau
Tahun 2017 berupaya memperkenalkan aplikasi Mobile JKN yang di dalamnya
terdapat fitur Mobile Screening yang memungkinkan peserta bisa melihat
langsung potensi resiko kesehatan di ponsel berbasis android.
Selanjutnya Tahun 2019 Provinsi Kepulauan Riau terus mengoptimalkan
Transformasi Teknologi Kesehatan di wilayah kepulauan, salah satunya di
wilayah Tanjungpinang, Dinas Kesehatan serta BPJS membuat program “BPJS
TURUN KAMPUNG”. Program ini di upayakan supaya masyarakat yang berada
di wilayah kepulauan dapat lebih mengetahui aplikasi digital dari BPJS yang
dapat di akses secara online untuk kebutuhan administrasi maupun layanan
kesehatan tanpa perlu datang jauh-jauh dari pulau ke kota ke kantor BPJS.
Selanjutnya penting juga diketahui bahwa Provinsi Kepulauan Riau juga
berupaya mememperkenalkan bahwa BPJS Kesehatan memiliki layanan lain yang
dapat di akses oleh seluruh masyarakat selain Mobile JKN, yaitu: Pandawa, Call
Center dan sebagainya.
Provinsi Kepuluan Riau dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan di
wilayah kepulauan juga menetapkan bahwa tiap-tiap puskesmas disarankan
menggunakan aplikasi E-Puskesmas. Penggunaan terhadap aplikasi E-Puskesmas
merupakan suatu upaya yang memberikan solusi kepada pelaksana pelayanan
kesehatan yakni Puskesmas sehingga mampu memberikan pelayanan kepada
pasien dengan cepat, aktivitas pelaporan ke Dinas Kesehatan juga menjadi lebih
cepat dikarenakan adanya sistem Online Reporting, memberikan kemudahan
terhadap aktivitas sebelumnya manual menjadi digital, dan tentu saja
mengefisiensikan masa dalam bekerja, dan sebagainya (Haryani & Satriadi,
2019).
Selain itu aplikasi ini juga memberikan kemudahan bagi masyarakat yang
berada di wilayah kepulauan yang memiliki jangkauan cukup jauh dari
puskesmas. Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah Provinsi Kepulauan Riau
adalah untuk mengatasi kemerataan fasilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat
yang tinggal di pulau-pulau terpencil yang jauh dari pelayanan kesehatan.
Ayo masyarakat semua mari kita dukung pemerintah menuju Indonesia sehat
melalui penerapan pilar ke-6 di Bidang kesehatan, yaitu Transformasi Teknologi
Kesehatan.

DAFTAR PUSTAKA:
BADAN PUSAT STATISTIK. (2023). BADAN PUSAT STATISTIK KOTA
TANJUNGPINANG BPS-Statistics of Tanjungpinang Municipality. BPS.
Haryani, D. S., & Satriadi, S. (2019). Penerapan E-Puskesmas Pada Puskesmas
Tanjungpinang. Jurnal Penelitan Ekonomi Dan Bisnis, 4(2), 153–165.
https://doi.org/10.33633/jpeb.v4i2.2566
KEMENKES. (2021). STRATEGI TRANSFORMASI DIGITAL KESEHATAN
2024. 282.

Anda mungkin juga menyukai