Anda di halaman 1dari 4

STUDI ANALISIS PENERAPAN TELENURSING SEBAGAI SALAH SATU CARA MENYEDIAKAN PELAYANAN

KEPERAWATAN DALAM ERA TEKNOLOGI INFORMASI. https://www.google.com/url?


sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjv1P-b6cfuAhVWfH0KHVoAB-
sQFjAEegQIDRAC&url=http%3A%2F%2Fpkko.fik.ui.ac.id%2Ffiles%2FStudi%2520Analisis
%2520Telenursing%2520Dewi%2520Murdiyanti%2520PP%2520peminatan
%2520KMB.pdf&usg=AOvVaw0vGkG0UREDW99gGmE-9oEJ

2.1 MANFAAT DAN DAMPAK 

telehealth sebagai solusi dalam memberikan layanan pada pasien yang memiliki keterbatasan
akses. penerapan telehealt ini sesuai dengan kondisi geografis indonesia yang terdiri dari daerah
kepulauan. beberapa manfaat kegunaan aplikasi telehealth pada layanan homecare (Farrar,2015)
adalah 

1. efektif pada intervensi terapi modalitas 

2. meningkatkan kesadaran pasien untuk patuh obat dan mengurangi komplikasi 

3. menjadi sistem monitoring pada layanan penyakit kronik pasien 

4. efektif memberikan waktu dan efisien intervensi, karena pelaksanaan intervensi dilakukan
secara fleksibel.

pelayanan homecare dengan menggunakan telehealth memiliki dampak secara tidak langsung
pada perawat, seperti meningkatkan kualitas pelayanan karena tidak terjadi overload pasien
dipelayanan kesehatan (Farrar,2015). selai itu, pelayanan homecare memberikan dampak
perubahan pada penerapan pelayanan kesehatan seperti, perubahan pada sistem dokumentasi
dengan menggunakan e-dokumentation (farrar,2015). hal ini dapat meminimalisir hilangnya data
pasien yang sebelumnya menggunakan paper - baset pada sistem dokumentasi. 

telehearth menggunakan sistem jaringan nirkabel pada proses interaksinnya. dahulu tenaga
kesehatan dan pasien bertemu dengan tatap muka (face to face), setelah menggunakan layanan
telehearth, akses informasi dapat dilakukan dalam jarak jauh (farrar,2015) kondisi ini sesuai
dengan manfaat telehearth yang memberikan keefektifan waktu layanan kesehatan. 

pasien dan perawat dapat berkomunikasi secara fleksibel sesuai waktu yang disepakati oleh
keduannya. damapak selanjutnnya adanya telehealth adalah dengan manfaatkan perkembangan
teknologi sebagai solusi dalam intervensi masalah kesehatan pasien (farrar,2015) hasil kajian
literatur mengenai perkembangan telehearth di indonesia yang dilakukan oleh wiwi eko, zesario,
dan aulia(2016) menjelaskan beberapa layanan telehealth memberikan fasilitas dalam
memberikan alarm pada pasien dengan menggunakan aplikasi teknologi mobile health (m-
health) beberapa aplikasi melalui smartphone telah dikembangkan untuk memberikan
kemudahan pada masyarakat dalam pencegahan resiko penyakit. 

manfaat telehealth ini memberikan salah satu dampak yang baik dalam promosi kesehatan untuk
meningkatkan pradikma sehat. salah satunya aplikasi menjaga keseimbangan berat badan,
mengurangi resiko penyakit keronis, mencegah potensi gejala kegawat darurat, sehingga rencana
kehamilan( sri dan sahar,2012:wiwieko zesario, dan aulia,2016). penggunaan telehealth dengan
sistem nirkabel juga berdampak pada kolaborasi inter-promosi kesehatan. perawat dan profesi
lainnya dapat memberikan edukasi melalui websaid (farrar,2015). secara tidak langsung akan
berdampak pula kemampuan riset perawat, karena secara rutin memberikan naskah di websaid
pada layanan telehealth. dampak aplikasi telehealth ini tidak hanya bermanfaat pada pasien,
namun perawat dan sistem layanan kesehatan menunjukan peningkatan kemampuan dan
pengetahuan mengenai teknologi kesehatan. 

2.2 hambatan penggunaan telehealth 

penggunaan telehealth memiliki kelemahan dalam penerapannya. kelemahan itu terjadi karena
adanya kesulitan yang dialami pasien dalam melakukan akses telehealth dengan sistem
komputerisasi. hasil penelitian yang dilakukan (demiris et all,2012). menunjukan prilaku
perustasi yang dialami oleh pasien atritris yang kesulitan [menggunakan mose komputer, karena
mengalami nyeri kedua tangtannya. maslah teknis yang terjadi ini tidak dapat
terbantahkan,karena pengembangan teknis telehealth belum disesuaikan dengan masalah kondisi
yang terjadi pada pasien. 

kondisi ini dapat diselesaikan jika peran keluarga terjalin selama intervensi dilaksanakan.
keluarga adalah suport sistem keberhasilan pelayanan homecare menggunakan telehealth. hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh poster dan sethares (2014) bahwa telehealth
memiliki beberapa hambatan teknis dalam penggunaannya, seperti ukuran pont yang ditampilkan
dalam karakter websaid dan beberapa pasien sulit menggunakan smartphone. hambatan-
hambatan yang dijelaskan pada berbagai penelitian tersebut terjadi pada teknis pelaksanaan
telehealth. hal ini semakin meyakinkan bahwa dukungan keluarga dibutuhkan dalam
keberhasilan pelayanan homecare dengan aplikasi telehealth. 

2.3 penerapan telehealth oleh perawat diindonesia

renca kerja strategis pemerintah terkait penerapan s-health sudah mulai dikembangkan sejak
tahun 2015. beberapa e-health yang saat ini mulai berkembang adalah telemedicine yang
berfokus pada upaya kesehatan perorangan (soemitro,2016). telemedicine lebih berfokus pada
upaya dokter untuk memberikan konsultasi mengenai pengobatan pada pasien. teknis intervensi
telemedicine yang selama ini sedng dilaksanakan diindonesia berupa teleradiologi dan
telekardiologi (wiwieko,zesario,dan aulia,2016). 

perkembangan teknologi berdampak pada profesi perawat yang diberikan kemudahan dalam
profesi intervensi. pada dasarnya konsep keperawatan mengacu pada perawatan berkelanjutan
(continuum of care). pemanfaatan teknologi perawat berkelanjutan dijelaskan pada penelitian
wiwieko,zesario,dan aulia (2016), yaitu telehealth telah diinisiasi oleh MediFa dan
HaloDokter.com dengan memanfaatkan video streaming, WAP(Wireless aplication protocol),
dan SMS sebagai interaksi antara dokter dan pasien pada upaya kuratif dan rehabilitatif. aplikasi
ini masih digunakan sebagai interaksi dokter dan pasien. belum banyak penelitian yang
menjelaskan bahwa aplikasi telehealth digunakan oleh perawat  dan pasien di indonesia.

beberapa hasil penelitian dan fenomena yang terjadi bahwa perkembangan telehealth di
indonesia masih berfokus pada pelayanan kuratif oleh dokter ke pasien. komitmen pemerintah
dalam meningkatkan akses yang terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat memiliki
keterbatasan pada aksers,. hasil survei COIA mengenai e-health di indonesia menunjukan tingkat
keseiapan indonesia mengenai penyediaan telehalth di indonesia berada pada level 1-2, yaittu
membutuhkan  banyak sumber daya dalam mewujudkan infrastruktur teknologi telehealth
(Wiwieko,Zesario, dan Aulia 2016)yhsu telehealth dalam layanan homecare menjadi solusi
perbaikan kesenjangan layanan kesehatan di kondisi geografis indonesia yang memilki daerah
terpencil dan perbatasan. 

penerapan telehealth sangat dianjurkan sebagai upaya peningkatan paradigma sehat indonesia.
telehealth dapat diterapkan sebagai upaya preventif dan rehabilitatif masyarakat yang memiliki
masalah keterbatasan akses ke pelayanan kesehatan. pengembangan telehealth saat ini sudah
mulai dirancang, seperti ketersediaan infrastruktur dan jaringan internet dibeberapa daerah
(Wiwieko, Zesario, dan Auli 2016). selain dari ketersediaan infrastruktur peran pemerintah
dalam penerapan telehealth sangat dibutuhkan, seperti dalm perancangan peraturan penggunaaan
telehealth pada layanan homecare. 

beberapa tantangan yang harus diantisipasi oleh pemerintah dalam merancang telehealth di
indonesia adalah akses jaringan di daerah tertinggal perbatasan dan kepulauan (DTPK) dan
kurangnya kesadaran tenaga kesehatan terhadap manfaat telehealth. pemerintahan saat ini dapat
memulai memberikan pelatihan pentingnya telehealth pada tenaga kesehatan. oleh karena itu,
pemerintahan membutuhkan kerjasama lintas sektor dalam mengatasi kesenjangan kesehatan ini,
seperti organisasi profesi kesehatan, NGO, CSR, LSM, dan komunitas-komunitas yang berfokus
pada upaya peningkatan kesehatan. 

https://www.kompasiana.com/esternainggolan5281/5db91fa9097f3619d733e342/pemanfaatan-
teknologi-telehealth-pada-perawat-dilayanan-homecare?page=all

Pelayanan kesehatan berbasis komunitas, termasuk penjangkauan dan kampanye, dalam konteks
pandemi COVID-19 Panduan interim Mei 2020

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwi-
_NzgrMruAhXGzzgGHZpeDHgQFjABegQIAxAC&url=https%3A%2F%2Fwww.who.int%2Fdocs%2Fdefault-
source%2Fsearo%2Findonesia%2Fcovid19%2Fwho-2019-ncov-comm-health-care-2020-1-eng-
indonesian-final.pdf%3Fsfvrsn%3D42bf97f9_2&usg=AOvVaw3CG3tME3gYDTQd90I9f26r

Mempertahankan layanan kesehatan esensial: panduan operasional untuk konteks COVID-19 Panduan
interim 1 Juni 2020

https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwi-
_NzgrMruAhXGzzgGHZpeDHgQFjAAegQIARAC&url=https%3A%2F%2Fwww.who.int%2Fdocs%2Fdefault-
source%2Fsearo%2Findonesia%2Fcovid19%2Fmaintaining-essential-health-services---ind.pdf%3Fsfvrsn
%3Dd8bbc480_2&usg=AOvVaw26O9Z1A8Xq3daL3hYlaXGj

ISSN:2622-0830 JurnalSIMTIKAVolume2, No3, September2019| 28 PERANAN

TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PELAYANAN


KEPERAWATAN DI RUMAH SAKITCandra Syah PutraUniversitas
Dharmas IndonesiaJalan Lintas Sumatera KM. 18 Koto Baru, Dharmasrayae-
mail:candrasyahputra41@gmail.com

file:///C:/Users/ACER/Downloads/Documents/54-Article%20Text-161-1-10-20200517_2.pdf

Anda mungkin juga menyukai