Anda di halaman 1dari 63

BLOK MEKANISME DASAR

PENYAKIT

BAGIAN PARASITOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUSLIM INDONESIA
2021
TATA TERTIB
• Mahasiswa yang berhak mengikuti Praktikum Parasitologi adalah mahasiswa yang

terdaftar pada Blok MDP di Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

• Mahasiswa diwajibkan memakai jas praktikum warna putih dilengkapi papan nama

• Mahasiswa harus memahami teori yang terdapat dalam penuntun sesuai dengan

topik praktikum yang akan dilaksanakan.

• Buku penuntun harus dibawa pada saat praktikum, disertai pensil dan pensil warna

• Mahasiswa yang berhalangan harus mengemukakan alasan kepada dosen / asisten

• Bila terjadi pelanggaran terhadap tata tertib, maka dosen / asisten berhak

memberikan sangsi kepada mahasiswa yang bersangkutan.

• Nilai Batas Lulus Ujian Praktikum Bagian Parasitologi 75


NEMATODA USUS
1. Ascaris lumbricoides
2. Cacing tambang
a. Ancylostoma duodenale
b. Ancylostoma ceylanicum
c. Ancylostoma braziliense
d. Ancylostoma caninum
e. Necator americanus
4. Strongyloides stercoralis
5. Trichuris trichiura
6. Oxyuris vermicularis
7. Trichinella spiralis
Ascaris lumbricoides
(TELUR)
Tidak dibuahi :
• Bentuk lonjong
• Dinding dalam lapisan hialin tipis
• Dinding luar albuminoid kasar tidak teratur
• Berisi granula refraktil
Ascaris lumbricoides
Dibuahi :
• Bentuk bulat
• Dinding dalam lapisan hialin tebal
• Dinding luar dilapisi albuminoid kasar, berwarna
kuning tengguli
• Berisi sel ovum
Ascaris lumbricoides
Telur dekortikasi :
• Bentuk agak lonjong
• Dinding dalam lapisan hialin tebal
• Dinding luar tanpa albuminoid
Ascaris lumbricoides

Telur matang (infektif) :


• Lapisan hialin tebal
• Telur berisi larva
Ascaris lumbricoides

Cacing Dewasa :
• Kepala dengan 3 bibir
• Bentuk silindris
• Betina : ekor lurus runcing
• Jantan : ekor melingkar dengan spikula
Cacing Dewasa Jantan Cacing Dewasa Betina
Cacing Tambang
(Hookworm)
Telur cacing tambang :
• Bentuk lonjong
• Selapis dinding tipis transparan
• Berisi 2-16 sel telur
Perbedaan Larva Cacing Tambang
( Rhabditiform & Filariform )

Rhabditiform Filariform
• Mulut terbuka, panjang dan sempit • Mempunyai sarung, mulut tertutup

Larva • Esofagus 1/3 panjang badan • Esofagus ¼ panjang badan


Cacing • Bentuk rhabditoid • Bentuk filariform
Tambang
• Ekor lancip
Larva Rhabditiform Cacing Tambang
Larva Filariform Cacing Tambang

• Mempunyai sarung, mulut tertutup

• Esofagus memanjang 25% dari seluruh


panjang badannya

• Bentuk filariform

• Ekor runcing
Ancylostoma duodenale

Gigi :
• 1 pasang gigi kecil sama besar
• 1 pasang gigi besar sama besar

Pembesaran 10x
Necator americanus
Morfologi :
• Sepasang lempeng pemotong chitin. Betina 9-11
mm diameter 0,4 mm, Jantan 7-9 mm diameter
0,3 mm.
• Badan bentuk silinder dengan ujung anterior
melengkung tajam (S).
• Bursa kopulatriks : Rusuk eksternolateral
terpisah dari rsk. Mediolateral yg jadi satu dgn
rsk. posterolateral

Pembesaran 10x
Ancylostoma braziliense / Cacing tambang

• Lubang mulut kecil dan oval


• Memiliki sepasang gigi tidak sama besar
• Gigi sebelah lateral lebih besar
• Gigi sebelah medial sangat kecil
• Sepasang gigi segitiga di dasar bukal kapsul
• Betina : 6-9 mm
• Jantan : 5-8 mm
Ancylostoma caninum

• Gigi: 3 pasang gigi sama besar


• Panjang Jantan: 10-12mm. Panjang
Betina: 14-16mm
• Warna abu-abu kemerahan krn usus
berisi darah hospes

Pembesaran 10x
Ancylostoma ceylanicum
• Mulut lubang bulat.
• Gigi: Sepasang gigi luar besar dan Sepasang gigi
dalam kecil.
• Panjang Betina: 7mm. Panjang Jantan: 5mm.
• Bursa kopulatriks: Rusuk eksternolateral terpisah dari
2 rusuk lateral lainnya yg berdampingan.

Pembesaran 10x
Cacing dewasa Ancylostoma duodenale

• Panjang badannya 1cm, menyerupai huruf C.


• Terdapat 2 pasang gigi.
• Jantan:Ekor berujung lebar dengan bursa kopulatriks.
• Betina: Ekor berujung runcing.
Necator americanus

Cacing Dewasa Jantan :


• Panjang ± 0,8 cm
• Bentuk menyerupai huruf S
• Ekor berujung lebar dengar bursa
kopulatriks
Perbedaan Larva Strongyloides stercoralis
( Rhabditiform & Filariform )

Rhabditiform Filariform
• Mulut terbuka, lebar dan pendek • Mempunyai sarung, mulut tertutup

Larva • Esofagus 1/3 panjang badan • Esofagus ½ panjang badan


Strongyloides
stercoralis • Ekor berujung lancip • Ekor bercabang menyerupai huruf W
Larva Rhabditiform
Rhabditiform :
• Ukuran 225 µm
• Mulut terbuka, pendek dan
lebar
• Tidak berwarna
• Esofagus 1/3 badan
• Ekor berujung lancip
Larva Filariform
Filariform :
• Panjang 700 µm
• Mulut tetutup,tidak berselubung
• Esofagus ½ badan
• Ekor bercabang seperti huruf W

Pembesaran 10x

Pembesaran 40x
Strongyloides Stercoralis, Cacing Dewasa Jantan Bentuk
Bebas
Cacing Dewasa Jantan Bentuk Bebas
• Bentuk: Pendek, gemuk.
• Panjang: 0.7mm.
• Ekor: Lancip, membengkok (melengkung) dan
memiliki spekulum.
• Esofagus: 2 bulbi dan pendek
Strongyloides stercoralis, Cacing dewasa betina bentuk
bebas
Cacing Dewasa Betina Bentuk Bebas
• Ukuran 1mm x 50mm
• Esofagus bentuk lonjong, bulbus esofagus di posterior
• Ekor lurus meruncing
• Vulva dekat tengah tubuh merupakan muara dari uterus
bag. posterior.
Trichuris trichiura

Telur :
• Bentuk seperti tempayan dengan tonjolan pada
kedua ujung yang jernih
• Dinding dalam tidak berwarna, dinding luar
berwarna kuning tengguli
• Berisi sel telur
Trichuris trichiura

Dewasa :
• Bagian anterior ± 3/5 badan halus seperti
cambuk
• Bagian posterior ± 2/5 badan lebih
gemuk
• Jantan : ekor melingkar dengan 1
spikulum
• Betina : ekor lurus berujung tumpul
Jantan

Betina
Oxyuris Vermicularis

Telur :
• Bentuk lonjong asimetrik
• Dinding jernih dan agak tebal
• Berisi sel telur / embrio
Oxyuris vermicularis
Dewasa :
• Kepala dengan cephalic alae
Cacing Jantan Dewasa Oxyuris vermicularis

• Ukuran: 2-5mm x 0,1-0,3mm


• Memiliki 1 spikulum yang
• Ekornya melingkar ke arah ventral
• Memiliki cervical alae
• Memiliki bulbus esofagus
Cacing Betina Dewasa Oxyuris vermicularis

• Ukuran: 8-13mm x 0,4mm


• Ujung anterior ada pelebaran kutikulum  alae
• Bulbus esofagus jelas sekali
• Ekor panjang lurus dan runcing seperti jarum
• Gravid, uterus penuh berisi telur
• Memiliki Cervical Alae
Trichinella spiralis

Dewasa :
• Bagian anterior langsing dengan mulut kecil
• Esofagus 1/3 panjang badan
• Betina : bagian posterior lurus dan tumpul; uterus
berisi larva
• Jantan : Bagian posterior melengkung
Trichinella spiralis
TREMATODA
Ciri-ciri umum Trematoda :
 Berbentuk daun, tidak bersegmen
 Ukuran 1 mm – beberapa cm
 Mempunyai oral sucker dan ventral sucker
 Semua hermafrodit, kecuali Shcistosoma
 Tidak mempunyai rongga tubuh
 Alat pencernaan tidak lengkap, tidak mempunyai anus
 Mempunyai alat eksretori (flame cell) yang khas
 Sistem reproduksi sempurna
 Oviparus
 Telur hanya berkembang di air. Semua telur mempunyai operculum
kecuali telur Shcistosoma
A. Trematoda Usus : B. Trematoda Hati :
1. Fasciolopsis buski 1. Clonorchis sinensis
2. Fasciola gigantica
3. Echinostoma SPP 2. Opistorchis viverini
4. Metagonimus yokogawai 3. Fasciola hepatica
5. Gastrodiscoides hominis
6. Erytrema pancreaticum

C. Trematoda Paru : D. Trematoda Darah :

1. Paragonimus westermani 1. Schistosoma japonicum

2. Schistosoma haematobium

3. Schistosoma mansoni
Trematoda Usus
( Fasciolopsis buski)
Telur :
• Bentuk lonjong
• Mempunyai operculum
• Dinding transparan
• Ukuran (130 – 140) X
(80 – 85) mikron
• Isi sel telur
(unembryonated)
1. Fasciolopsis buski
• Bentuk ovoid / seperti
daun
• Batil isap mulut < batil
isap perut
• caecum tidak bercabang,
dan berkelok-
kelok
• Testis 2, bercabang,
cranio-caudal
• Kelenjar vitelaria
bercabang disebagian
lateral badan
Fasciolopsis buski
Echinostoma SPP

• Bentuk seperti lanset Echinostoma ilocanum Echinostoma malayanum


• Batil isap kepala dikelilingi duri
• caecum tidak bercabang
• Testis 2, berlobus :
Echinostoma ilocanum : testis
agak lonjong berlobus, seperti
angka 8
: testis berlobus dalam, seprti
Echinostoma malayanum
kupu-kupu
• Kelenjar vitelaria terletak dari
lateral terngah ke caudal
B. Trematoda Hati :
( Clonorchis sinensis )

Telur :
• Bentuk seperti kendi, salah satu kutub terdapat
operkulum dan pada kutub lain terdapat benjolan
kecil
Clonorchis sinensis

• Bentuk seperti lanset

• Batil isap perut lebih kecil dari pada


batil isap kepala

• Caecum panjang dan tidak


bercabang

• Testis 2 buah, bercabang, letak


cranio-caudal

• Kelenjar vitelaria berbentuk granula


halus, 1/3 tengah kanan dan kiri
bagian lateral
Opisthorchis viverrini
• Panjang cacing ± 0,5 cm (dewasa)
• Memiliki batil isap kepala dan perut
• Bentuk seperti lanset
• Caecum tidak bercabang
• Testis 2 buah, berlobus, letak serong
• Kelenjar vitelaria berbentuk granula halus di 1/3 tengah kiri
dan kanan badan (bagian lateral)
Opistorchis viverrini
Fasciola hepatica
Telur :
• Bentuk bulat lonjong, mempunyai
operkulum kecil
Fasciola hepatica
• Bentuk pipih seperti daun
• Kepala seperti kerucut, bahu khas (conus cephalicus)
• caecum bercabang dan beranting
• Testis 2 buah, bercabang, cranio-caudal
• Kelenjar vitelaria bercabang dibagian letral kiri dan
kanan
Fasciola hepatica
Trematoda Paru
( Paragonimus westermani )
Telur :
• Bentuk lonjong
• Pada salah satu kutub terdapat operkulum
kecil
• Isi sel ovum (morula)
Paragonimus westermani

• Bentuk seperti biji kopi


• Caecum berkelok-kelok
• Testis 2 buah, berlobus tidak teratur,
berdampingan
• Kelenjar vitelaria bercabang diseluruh
daerah lateral
Paragonimus westermani
Trematoda Darah
( Schistosoma japonicum)

Telur :
• Benjolan kecil
dibagian lateral
Schistosoma japonicum
Jantan :
- Bentuk seperti daun yang melipat berbentuk “canalis
gynaecophorus”
- Panjang 1,5 cm
- Batil isap kepala dan batil isap perut
- Testis 6 -8 buah terletak dalam satu baris

Betina :

- Bentuk filariform/langsing
- Panjangnya 1,9 cm
- Batil isap kepala dan batil isap perut
- Ovarium terletak ditengah
- Uterus panjang dan berisi telur, sering terdapat dalam
canalis gynaecophorus
Schistosoma japonicum
Schistosoma mansoni

Telur :
• Duri dibagian lateral dekat kutub
Schistosoma mansoni
Jantan :
- Bentuk seperti daun yang melipat berbentuk “canalis
gynaecophorus”
- Panjang 1 cm
- Batil isap kepala dan batil isap perut
- Kutikula terdapat tuberkel kasar

- Testis 6 – 9 buah,kecil

Betina :
- Bentuk filariform/langsing
- Panjangnya 1,4 cm
- Batil isap kepala dan batil isap perut
- Ovarium terletak anterior pertengahan badan

- Uterus pendek dan berisi telur, sering terdapat dalam canalis


gynaecophorus
Schistosoma mansoni
Schistosoma haematobium

• Tonjolan perut halus


(tuberculated halus)
• Testis 4-5 buah, besar
• Telur : Duri disalah satu
kutubnya
Schistosoma haematobium
Jantan :
- Bentuk seperti daun yang melipat berbentuk “canalis
gynaecophorus”
- Panjang ± 1,3 cm
- Batil isap kepala dan batil isap perut
- Kutikula terdapat tuberkel halus

- Testis 4 – 5 buah,kecil

Betina :
- Bentuk filariform/langsing
- Panjangnya ± 2 cm
- Batil isap kepala dan batil isap perut
- Ovarium terletak pasterior pertengahan badan

- Uterus pendek dan berisi telur, sering terdapat dalam canalis


gynaecophorus
Schistosoma larva / Stadium serkaria

• Bentuk lonjong
• Ekor bercabang 2
Schistosoma cacing dewasa :
1. Jantan :
• Gemuk, pendek, selalu memliki canalis gynaecophorus,
testisnya terletak dalam 1 baris
2. Betina :
• Kurus, panjang / filariform, selalu didalam canalis
gynaecophorus

Canalis gynecophorus : tempat masuknya betina kedalam


tubuh jantan
Syukron Jazaakumullahu
Khairan

Anda mungkin juga menyukai