Anda di halaman 1dari 43

OV PRAKTIKUM PARASITOLOGI

Insekta dan Arthropoda


yang berhubungan dengan
Hiegenitas dan Sanitasi

dr. Patricia Dissy Andrea


Tujuan Pembelajaran :
• Tujuan umum
• Mahasiswa memahami morfologi insekta dan arthtropoda yang berhubungan dengan higienitas
dan sanitasi
• Mahasiswa memahami faktor patologis masing-masing insekta terkait untuk anatomis dan fisiknya
• Mahasiswa memahami identifikasi masing-masing insekta dan arthropoda tersebut

• Tujuan khusus
• Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk morfologi masing-masing spesies berkaitan dengan
patofisiologinya
• Mahasiswa dapat menjelaskan tanda-tanda khas spesies sebagai penanda identifikasi
• Mahasiswa dapat menjelaskan bentuk masing-masing spesies terkait patologinya
Arthropoda memiliki peran dalam ilmu
kedokteran yang dapat dikelompokan menjadi:
• Arthropoda yang menularkan penyakit (sebagai vektor agen infeksi)
• Arthropoda yang menyebabkan penyakit (parasit)
• Arthropoda yang menimbulkan kelainan karena toksin yang
dikeluarkan
• Arthropoda yang menyebabkan alergi
• Arthropoda yang menimbulkan entomofobia
Ordo Diptera: Ordo Orthoptera: Ordo Hemiptera:
• Musca domestica • Periplaneta americana • Cimex lectuarius
• Green bottle fly/lalat • Panstrogilus megistus
hijau/Calliphora sp
• Chrysomya sp

Ordo Siphonoptera: Ordo Anoplura: Tambahan: Filum


• Ctenocephalides sp • Pedunculus humanus capitis (kutu Arthropoda
• Xenopsylla sp rambut) Phthirus pubis • Kelas Maxilopoda, Ordo
• Pulex irritans • Pedunculus humanus corporis. Cyclopoida: Cyclops sp
• Kelas Arachnida, Ordo
Sarcoptiformes: Sarcoptes scabiei
Ordo Diptera:
• Musca domestica
• Green bottle fly/lalat hijau/Calliphora sp
• Chrysomya sp
Musca
domestica
 Jarak terbang lalat mencapai 20 mil
 Lalat bertelur setelah 4-8 hari kawin. Makanan lalat dapat
berbentuk cair, semi padat dan padat.
 Lalat mempunyai tipe mulut menghisap, labium memanjang terbagi
menjadi 2 labellum di bagian distal. Mempunyai pseudotrachea
yang merupakan saluran untuk menghisap.

10
Telur :
•Berbentuk seperti
pisang (1-2mm)
•Berwarna putih susu
•Diletakkan di tempat
yang lembab
•Menetas (6-8 jam)
Pupa :
•24 jam
pertama, kulit
mengeras, Larva :
kutikula •Terdiri dari 3 instar larva
berubah warna • bentuk silinder,tipis
menjadi coklat dengan anterior
tua hampir berbentuk kerucut
hitam (kepala) dan posterior
• 3-4 hari yang lancip
• tembus cahaya (I,II) dan
putih /kekuningan (III)
• 5 hari

11
green bottle fly/lalat hijau/Calliphora sp
Chrysomya megacephala
(Lalat Hijau)
 Lalat bertelur pada barang bekas basah,feses atau bahan
organik yang membusuk. Jumlah telur rata-rata 254 butir.
 Telur menetas 9 – 10 jam. Lama stadium larva sekitar 4
hari. Lalat dewasa dapat hidup sampai 105 hari.
 miasis fakultatif

13
Sarcophaga
(Lalat blirik, lalat daging)

14
Sarcophaga sp.
(Lalat blirik/daging)
• Lalat ini berwarna abu-abu, berukuran sedang sampai besar,
kira-kira 6-14 mm panjangnya.
• Lalat ini mempunyai tiga garis gelap pada bagian dorsal
toraks, dan perutnya mempunyai corak seperti papan catur.
• Lalat ini bersifat viviparus dan mengeluarkan larva hidup
pada tempat perkembangbiakannya seperti daging, bangkai,
kotoran dan sayur-sayuran yang sedang membusuk.

15
Ordo Orthoptera:
• Periplaneta americana

COCKROACH / KECOA
Morfologi Umum
• Antena filiform, panjang, bersegmen-segmen dan
bisa bergerak.
• Umumnya mulut bertipe mengunyah (Chewing/
mandibulate mouthparts)
• Mempunyai sepasang mata majemuk dan dua
simple ocelli.
• Bentuk tubuh oval pipih dorsoventral dengan
permukaan halus tidak berambut,tidak bersisik.
Morfologi Umum
• Kepala tertutup pronotum.
• Sayap 2 pasang, yang luar tebal dengan venasi
jelas dan bagian dalam membranous.
• Berwarna coklat sampai cokat tua (agak hitam).
• Mempunyai tiga pasang kaki untuk
merayap(berlari).
Body
Head
Telur

 Untuk stadium telur kecoa membutuhkan waktu 30-40 hari


sampai telur menetas.
 Telur diletakkan secara berkelompok.
 Telur dilindungi oleh selaput keras atau kapsul telur yang
disebut ootheca.
 Satu kapsul biasanya berisi 8-16 telur.
 Telur biasanya diletakkan di tempat-tempat tersembunyi
sampai menetas, tapi ada beberapa jenis kecoa yang
menempelkan telurnya di ujung abdomen induk sampai
menetas.
Nimfa

 Sebuah kapsul telur yang telah dibuahi oleh kecoa jantan akan
menghasilkan nimfa.
 Nimfa yang baru keluar dari kapsul telur biasanya berwarna putih.
 Seiring bertambahnya umur, warna ini akan berubah menjadi
cokelat. Seekor nimfa akan mengalami pergantian kulit beberapa
kali sampai dia menjadi dewasa.
 Lamanya stadium nimfa ini berkisar 5-6 bulan.
 Pada spesies Periplaneta Americana stadium nimfa dapat dikenali
dengan tidak adanya sayap, sayap akan tumbuh jika sudah
dewasa.
Ootheca dan nimfa
Nimfa dan kecoa dewasa
Periplaneta
americana
• Merupakan kecoa berukuran besar, panjang tubuh
sekitar 3,8 cm.
• Warna tubuh kuning kecoklatan atau merah
kecoklatan.
• Pronotum lebih dari 0,6 cm.
• Ada serkus di ujung abdomen.
• Sayap yang tumbuh sempurna setelah dewasa
menutupi seluruh bagian abdomen. Betina
memiliki sayap yang lebih lebar. Memungkinkan
kecoa jenis ini bebas bergerak dengan sayapnya.
Beberapa aspek perilaku kecoa

• Umumnya kecoa adalah binatang malam yang hidupnya sering


berkoloni.
• Kecoa menyenangi tempat-tempat kotor untuk hidup.
• Kecoa pada umumnya adalah pemakan segala(omnivora), tetapi
kecoa menyukai makanan kotor seperti kotoran manusia dan
dahak. Walaupun demikian dia suka makan makanan manusia.
• Kecoa memiliki dua senso-motorik Pertama, pada bagian kepala
dengan dua antena sebagai penala getaran. Kedua, pada bagian
kaki belakang sampai ke bagian perut dengan rambut-rambut
halus yang berfungsi sebagai antena.
• Untuk menanggapi rangsang dari luar kecoa hanya butuh waktu 15
- 20 milidetik.
• Kecoa tua akan mengalami penurunan stamina hingga mudah
ditangkap.
Ordo Hemiptera:
• Cimex lectuarius Cimex lectularius
• Panstrogilus megistus

Bedbugs have a flat, oval-shaped body with no wings, and are


4–7mm long. Their colour is shiny reddish-brown but after a
blood-meal they become swollen and dark brown in colour.
Ordo Hemiptera:
• Cimex lectuarius
• Panstrogilus megistus
Panstrogilus megistus
• triatoma
• 0,75-1,25 inch
• Vektor penyakit Chagas,
tripanosomiasis
• Mentransmisikan parasite ketika
menyengat
• Meninggalkan kotorannya setelah
menyengat
Ordo Siphonoptera:
• Ctenocephalides sp
• Xenopsylla sp
Ctenocephalides sp
• Pulex irritans

• Berukuran kecil 1-2 mm, berwarna coklat tua atau


hitam, tubuh pipih, suka meloncat-loncat, sering
terlihat di sela rambut kucing dan akibat dari
gigitannya akan menyebabkan rasa gatal. Tidak
bersayap, memiliki tungkai panjang, dan koksa-koksa
sangat besar. Tubuh gepeng di sebelah lateral
dilengkapi banyak duri yang mengarah ke belakang
dan rambut keras. Sungut pendek dan terletak dalam
lekuk-lekuk di dalam kepala. Bagian mulut tipe
penghisap dengan 3 stilet penusuk.
• Memiliki tubuh dengan ujung posterior seperti
tombak yang mengarah ke atas, antenna lebih
panjang dari betina.Betina bagian bawah membulat
Ordo Siphonoptera:
• Ctenocephalides sp
• Xenopsylla sp
Xenopshila sp
• Pulex irritans

• Tanpa sisir genal, pronotal, dan abdominal


• Mesotoraks dengan garis pleural
• Bulga spermateka tidak lebih lebar dari pangkal hilla
• Hilla panjang, pangkal hilla ramping dan lebih meluas
daripada bulga spermateka
• Jantan: mempunyai alat reproduksi seperti per
melengkung yaitu aedaagus atau penis berkitin di ujung
posterior abdomen
• Betina:
• Mirip dengan spesies jantan, namun memiliki spermateka
di ujung posterior abdomen untuk menyimpan sperma
Ordo Siphonoptera:
• Ctenocephalides sp
• Xenopsylla sp
Pulex irritans
• Pulex irritans
• Pinjal manusia
• tidak memiliki sayap, sebagian besar
tidak bermata, bentuk tubuh yang pipih dorsoventral, ba
gian mulut disesuaikan untuk menusuk-isap atau untuk
mengunyah, dan memiliki enam tungkai atau kaki
yangkokoh dengan kuku yang besar pada ujung tarsus
yang bersama dengan tonjolan tibia berguna
untuk merayap dan memegangi bulu atau
rambut inangnya. Pinjal manusia
• tidak memiliki baik ktenidia genal dan pronatal ktenidia,
dahinya membentuk kurva (membulat).
• Umumnya menginfestasi manusia,tetapi dapat
menginfestasi, ayam, babi, anjing, kucing dan tikus
Ordo Anoplura:
• Pedunculus humanus capitis (kutu
rambut)
Pedunculus humanus capitis
• Phthirus pubis
• Pedunculus humanus corporis.
• Bentuk pipih dorsoventral, berukuran 2 – 3 mm, berwarna
abu-abu Tubuh dibagi menjadi 3 bagian antara lain :
chepalus, thorax, dan abdomen
• bagian chepalus atau kepala terdapat 1 pasang antena
terdiri dari 5 ruas besar, 1 pasang mata, dan 1 alat tusuk
atau proboscis Pada bagian thorax atau dada ada 3 pasang
kaki yang terletak pada prothorax 1 pasang, mesothorax 1
pasang, dan metathorax 1 pasang, tidak mempunyai sayap,
otot thorax tidak kelihatan jelas
• Pada bagian abdomen atau perut ada 9 ruas abdomen,
terdapat lubang pernapasan atau spirakel yang terlihat jelas
• Alat kelamin jantan berbentuk seperti ujung tombak
disebut aedeagus
• Alat kelamin betina berbentuk seperti huruf V terbalik
disebut porus genitalis atau lubang kelamin
Ordo Anoplura:
• Pedunculus humanus capitis
(kutu rambut)
Phtirus pubis
• Phthirus pubis
• Pedunculus humanus corporis.
• Memiliki sepang antenna
• Mata facet
• Haustellum alat mulut
• 3 pasang kaki yang kuat
Ordo Anoplura:
• Pedunculus humanus capitis (kutu
rambut)
Pedunculus humanus corporis
• Phthirus pubis
• Pedunculus humanus corporis.

• Morfologi mirip dengan kutu kepala


• Menghisap darah dari tubuh hospes
• Sering ditemukan pada komunitas yg
memiliki higenitas rendah
Tambahan: Filum
Arthropoda
• Kelas Maxilopoda, Ordo
Cyclops
Cyclopoida: Cyclops sp
• Kelas Arachnida, Ordo
Sarcoptiformes: Sarcoptes scabiei • Intermediet host dari dracunculiasis dan
dyphilobothrium latum
• Panjang 0,5-5 mm
• Tubuh terbagi atas 2 bagian, bagian depan
bagian oval luas terdiri dari kepala dan dada
lima pertama segmen. Bagian belakang jauh
lebih ramping dan terdiri dari segmen toraks
keenam dan empat segmen pleonic tak
berkaki.
Tambahan: Filum
Arthropoda
• Kelas Maxilopoda, Ordo
Sarcoptei scabei
Cyclopoida: Cyclops sp
• Kelas Arachnida, Ordo
Sarcoptiformes: Sarcoptes scabiei • Etiologi Scabies
• Memasuki stratum korneum membentuk
kanalikuli atau terowongan sepannya 0,6-1,2
cm
Praktikum 21 Oktober 2021
• Pre-test
• Post-test
• Laporan Praktikum
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai