Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................1
C. Tujuan Penulisan........................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................2
A. Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen..................................................2
1. Scientific management school...............................................................2
2. Classical organizational theory school.................................................3
3. The behavioral school...........................................................................3
4. Management science school..................................................................4
5. The systems approach...........................................................................4
6. The contingency approach....................................................................4
7. Dynamic angagement approach...........................................................4
B. Manajemen.................................................................................................5
C. Sistem.........................................................................................................6
D. Informasi....................................................................................................7
D. Sistem Informasi Manajemen (SIM).........................................................9
E. Teknologi Informasi................................................................................10
BAB III PENUTUP..............................................................................................11
A. Kesimpulan..............................................................................................11
B. Saran........................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hal yang wajar jika kebutuhan manusia tidak terbatas tetapi sumber daya
yang ada terbatas. Karena, itulah diperlukan adanya yang mengatur segala
sesuatunya agar dapat tercukupi yang dimana kegiatan ini disebut sebagai
manajemen. Untuk melakukan manajemen ini bukan hanya dapat dilakukan oleh
satu orang, melainkan sekelompok orang yang perlu bekerja sama dengan ada
catatan ada yang menjadi kepala dalam memberi arahan dan orang yang diberi
arahan. Bahkan sampai kepada informasi pun perlu dilakukannya manajemen,
yaitu sistem informasi manajemen. Yang dimana pada akhirnya, hal ini
menyebabkan banyak terjadinya persaingan, yang dimana masing-masing
kelompok ingin mendapatkan apa yang ingin mereka inginkan. Tidak dipungkiri
hal ini dapat menjabar ke dunia bisnis, politik, dan banyak hal lainnya. Yang
dimana menyebabkan terjadinya persaingan dimana-mana. Maka dari itu,
diperlukan manajemen yang merupakan salah satu faktor yang menentukan
tercapainya suatu tujuan. (S.E., M.Si., CRP., RSA., CFRM., 2018)

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Manajemen?
2. Bagaimana dengan sejarah manajemen?
3. Apa yang dimaksud dengan manajemen sistem informasi?
4. Apa kegunaan dari manajemen sistem informasi tersebut?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui maksud dari manajemen itu sendiri.
2. Agar dapat memahami fungsi dari menerapkan manajemen baik dalam
kehidupan organisasi maupun sehari-hari.
3. Dapat mengetahui bagaimana penerapan dari manajemen sistem informasi.
4. Dapat Mengetahui maksud serta langkah yang harus dilakukan dalam
melakukan proses manajemen sistem informasi.

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan Ilmu Manajemen
Sebenarnya ilmu manajemen telah ada sejak ribuan tahun silam, sebagai
contohnya dapat kita lihat dari bangunan Piramida yang ada di Mesir yang dimana
dari sejumlah orang yang turut ikut serta dalam pembangunannya, jika tidak ada
seseorang yang mengatur, mengkontrol, memimpin segala sesuatunya maka
Piramida tersebut tidak akan selesai dibangun. Namun, seiring dengan berjalannya
waktu, segala sesuatu akan berkembang atau berevolusi tanpa terkecuali, ilmu
manajemen ini. Tentunya saja ada pihak-pihak tertentu yang mengemukakan
pendapatnya yang ikut serta dalam perkembangan ilmu manajemen ini. Ilmu
manajemen ini memiliki beberapa perkembangan aliran yang dimana terdiri dari :
scientific management school, classical organizational theory school, the
behavioral school, management science school, the systems approach, the
contingency approach dan yang terakhir adalah dynamic angagement approach.
Berikut penjelasannya. (Mustofa & Hasan, 2010)
1. Scientific management school
Orang yang terlibat dalam aliran ini adalah Frederick W. Taylor, Henry L.
Gantt dan The Gilbreths. Yang dimana semua bermula dari Frederick W. Taylor
pada tahun 1856 sampai pada tahun 1915, Frederick W. Taylor menilai istilah
soldering yang memiliki maksud seorang pekerja yang memperlambat kerjanya
kemudian, beliau mulai melakukan penelitian dengan memperhitungkan waktu
yang dibutuhkan dalam memproduksi suatu produk yang dimana setelahnya
beliau mendapatkan suatu konsep, yaitu differential rate system yang dimana
memiliki maksud semakin giat karyawan tersebut bekerja maka semakin besar
juga imbalan yang diberikan atau didapatkan oleh si karyawan.
Walaupun metode ini di nilai dapat menaikkan efisiensi dalam prosesnya
namun, sisi negatif dari metode ini adalah semakin besarnya ketidakpercayaan
karyawan terhadap serta besarnya resiko terjadinya PHK (pemutus hubungan
kerja). Kemudian, hal ini dikembangkan lagi oleh Henry L. Gantt yang dimulai

2
3

pada tahun 1861 sampai pada tahun 1919 yang dimana merupakan teman dari
Frederick W. Taylor. Beliau mengembangkan Teknik sebelumnya menjadi Gantt
Chart yang kenyataannya masih digunakan hingga sekarang.
Setelah itu, muncullah pasangan suami istri The Gilberts, yaitu Frank dan
Lilian Gilberts. Pasangan ini menemukan adanya hubungan antara kecapekan
kerja dengan gerakan, Pasangan ini merasa jika karyawan semakin efisien dalam
pergerakan maka akan semakin berkurang juga kecapekan yang didapatkan.
2. Classical organizational theory school
Sedangkan pada aliran ini merupakan pemikiran dari Henry Fayol, Max
Weber, dan Mary Parker Follet. Awal dimulai dari Henry Fayol yang dimana dari
tahun 1841 sampai pada tahun 1925. Beliau memiliki pendapat bahwa manajemen
perlu memiliki prinsip yang berupa, disiplin, kewenangan, inisiatif, tata tertib,
keadilan, semangat korps, penggolongan pekerjaan yang sesuai, kemantapan staff,
kesatuan komando yang berpedoman pada satu pemimpin, keadilan, takaran atau
tingkatan, adanya kesatuan Ketika mengarah, adanya prinsip yang dimana lebih
mementingkan kepentingan bersama dari pada kepentingan pribadi, bayaran atau
imbalan yang sesuai, memusatkan. Hal ini kemudian dikembangkan lagi oleh Max
Weber yang dimulai pada tahun 1864 sampai pada 1920. Beliau memegang
prinsip, untuk mencapai suatu hasil yang efektif, efisien, dan rapi maka, suatu
aturan perlu tegas, formal, serta terorganisir. Pada saat yang sama, Mary Parker
Follet yang mengembangkan selanjutnya classical organizational theory school
dimulai dari tahun 1868 sampai pada 1933 yang dimana beliau menggangap
bahwa manajemen memiliki makna ketika ingin mencapai suatu tujuan maka
diperlukan pihak lain atau melalui pihak lain. Yang dimana semenjak itu konsep
ini digunakan seterusnya sampai pada hari ini.
3. The behavioral school
Untuk jenis metode ini awalnya diusulkan oleh Hugo Munsterberg pada tahun
1863 sampai pada tahun 1916. Beliau merupakan pakar psikologi yang berasal
dari Jerman yang berpendapat, sebenarnya psikologi memberikan banyak peran
dalam suatu organisasi. Sedangkan menurut Elton Mayo yang dimulai pada tahun
1880 sampai pada tahun 1949 beragumen bahwa sebenarnya efek cahaya atau
4

tingkat kecerahan suatu ruangan kerja dapat berpengaruh pada kinerja karyawan.
Untuk selanjutnya Douglas McGregor membahas adanya toeri X dan teori Y yang
dimana teori X merupakan sisi negatif yang contohnya karyawan lebih cenderung
pada bermalas-malasan, tidak adanya inisiatif, dan lain sebagainya. Sedangkan
teori Y merupakan sisi positif dalam suatu organisasi yang contohnya seperti
adanya sukarela dalam mengemban suatu tanggung jawab, karyawan dengan
senang hati mengerjakan pekerjaan yang diberikan, dan lain-lain.
4. Management science school
Sejarah munculnya teori metode yang satu ini, yaitu pada saat perang yang ada di
Inggris, yaitu Perang dunia – II, yang dimana pada saat itu pastinya ada
permasalahan yang sulit untuk diselesaikan maka dari itu, dilakukanlah penelitian
sehingga muncullah management science (ilmu manajemen) yang prinsipnya
berupa matematika.
5. The systems approach
Dalam sistem ini terdapat 2 sistem yang dimana dianggap memiliki pengaruh
pada pandangan terhadap kesatuan, yaitu sistem terbuka yang berupa suatu
organisasi yang berinteraksi dengan lingkungan. Dan yang satu lagi, yaitu sistem
tertutup yang dimana organisasi tersebut tidak berinteraksi dengan lingkungan.
6. The contingency approach
Jenis metode ini merupakan suatu jenis metode yang membaca situasi yang
ada terlebih dahulu dalam mencapai suatu tujuan. Jenis metode ini banyak
digunakan, karena dinilai memiliki strategi yang bagus.
7. Dynamic angagement approach
Pada sistem ini, diperkirakan bahwa manajemen ada hubungannya dengan
waktu. Yang dimana sistem ini memiliki teori teori yang dikemukakan oleh
Stoner J.A., R.E. Freeman dan D.R. Gilbert Jr., menurut para beliau terdapat 6
teori yang berupa dari lingkugan organisasi baru kemudian, berhubungan dengan
etika dan tanggung jawab sosial, adanya era globalisasi, serta melibatkan
investasi, budaya dan kualitas dari manajemen. (Wijayanto, 2012)
5

B. Manajemen
Sebelum bahas lebih lanjut mengenai sistem informasi manajemen, perlu kita
pahami terlebih dahulu apa itu manajemen. Manajemen terdapat beberapa
pengertian yang sempat dikemukakan oleh beberapa ahli, berikut beberapa ahli
yang mengemukakan pendapatnya mengenai pengertian manajemen.
a. Menurut Mary Parker Follet, manajemen berupa suatu seni yang dimana
membutuhkan orang lain dalam menyelesaikan suatu pekerjaan,
b. Menurut Henry Fayol, untuk mencapai tujuan dengan efektivitas dan efisien
maka perlu merencanakan, mengorganisasi, mengkoordinasi, serta
mengkontrol sumber daya yang tersedia.
c. Menurut George R. Terry, manajemen berupa proses yang memiliki
karakteristik tersendiri yang dimana dimulai dari tindakan, perencanaan, pe
ngorganisasian, pergerakan dan pengawasan yang dilakukan demi mencapai
suatu tujuan dengan memanfaatkan segala sumber daya yang tersedia secara
efektif.
d. Menurut Lawrence A. Appley, manajemen berupa suatu kemampuan atau
keahlian yang dimana bermanfaat untuk mendorong orang lain untuk
bergerak guna dalam bertindak sesuatu.
e. Menurut Hilman, manajemen adalah suatu pekerjaan atau fungsi yang dimana
dengan menggerakkan serta memantau proses kinerja orang lain agar dapat
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Dapat ditarik kesimpulan, menurut saya, manajemen sebenarnya memiliki arti
yang luas yang belum diakui secara mendunia pengertian pastinya. Hal ini dapat
dibuktikan dengan pendapat para ahli yang dimana ada yang mengemukakan
bahwa manajemen adalah seni, proses, pekerjaan, bahkan keahlian ataupun
karakteristik. Sehingga, manajemen berupa suatu proses yang terdiri dari
pergerakan seperti merencanakan, mengorganisasikan, mengontrol orang lain
dengan maksud mencapai kesepakatan atau tujuan yang telah ditentukan. Setiap
manajemen ada tingkatannya sesuai dengan tanggung jawab yang diembani oleh
manajer itu sendiri. Dengan perbedaan tingkatan yang ada maka berbeda juga
fungsi-fungsi dari tiap tingkatan manajemen yang dilakukan tersebut. Yang
6

dimana dari segi pelaksanaannya, maka terdapat dua fungsi utama dari
manajemen, berupa manajemen administratif yang berhubungan dari penetapan
tujuan, perencanaan, menyusun serta memantau para karyawan dalam mencapai
suatu tujuan. Serta ada juga manajemen operatif yang dimana berhubungan pada
komunikasi yang dilakukan dengan karyawan, memotivasi serta menaungi
para karyawan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien. Pelaku dari
manajemen dapat disebut sebagai manajer. Manajer merupakan seseorang yang
bekerja kepada orang lain yang dimana bertugas untuk mengkontrol sekelompok
orang atau organisasi dalam mencapai suatu tujuan secara efektif dan efisien.
Terdapat 3 jenis atau tipe manajer, berikut penejalasannya.
a. First Line Manajer (Manajer tingkat bawah)
Pada bagian ini, manajer yang dimaksud adalah manajer yang bertugas atau
memiliki tanggunga jawab dalam memimpin dan membimbing kegiatan
kawryawan operasinal. Manajer pada tingakatan ini adalah tingkatan manajer
paling bawa sehingga tidak memiliki kuasa atau kontrol pada manajer lainnya.
Contoh dari first line manajer ini berupa kepala pimpinan, mandor, supervisor,
dan lainnya.
b. Middle Managers (Manajer tingkat menengah)
Pada tingkatan ini, manajer tingkat menengah berada di tengah-tengah dalam
suatu organisasi yang dimana menaungi manajer dan karyawan dibawahnya dan
bertanggung jawab pada manajer tingkatan diatasnya, biasanya manajer tingkatan
ini berupa manajer departemen.
c. Top Managers (Manajer tingkat atas)
Manajer tingkatan ini berupa manajer paling atas dan juga memiliki tanggung
jawab yang tertinggi resikonya karena, manajer tingkat atas perlu atau wajib
bertanggung jawab atas semua pergerakan yang ada dalam organisasi tersebut.
Yang menjadi bagian dari Top Managers dapat berupa direksi, CEO, dan lainnya.

C. Sistem
Sistem bisa dikatakan memiliki dua arti, yaitu sistem yang menekankan pada
prosedur dengan sistem yang menekankan pada suatu komponen. Untuk arti
7

dalam menekankan pada prosedur, sistem berupa suatu jaringan yang


berhubungan dengan kerja yang pastinya berasal dari prosedur yang memiliki
keterkaitan satu dengan yang lain untuk menyelesaikan suatu tujuan. Sedangkan,
sistem berdasarkan penekanan suatu komponen, sistem berupa kumpulan dari
komponen-komponen yang memiliki hubungan yang menciptakan adanya
interaksi sehingga dapat mencapai suatu sasaran. Yang dimana sebuah sistem
dapat dikatakan sebagai sistem jika telah memenuhi syarat- syarat berikut.
1. Dalam membentuk suatu sistem haruslah berdasarkan atas menyelesaikan
suatu tujuan.
2. Tiap elemen dalam suatu sistem harus memiliki rencana yang telah
ditetapkan.
3. Yang dimana tiap-tiap elemennya harus memiliki hubungan antara satu
dengan yang lain.
4. Arus informasi dan material yang dimana merupakan unsur dasar dari suatu
proses haruslah lebih penting daripada elemen suatu sistem.\
5. Tujuan dari suatu organisasi haruslah lebih penting daripada tujuan elemen.
Yang dimana proses dari suatu sistem ini diawali dengan input, proses, dan
ouput. Serta sistem ini memiliki spesifikasinya tersendiri, yaitu sebagai berikut.
a) Organisasi, yang dimana hal ini mencakupi fungsi dan struktur suatu
organisasi.
b) Interaksi, hal ini memiliki hubungan dengan satu komponen dengan
komponen lainnya.
c) Interpedensi, yang dimana untuk yang satu ini memiliki ketergantungan
terhadap komponen lainnya.
d) Integritas, yang dimana merupakan gabungan dari subsistem yang ada untuk
mencapai suatu sasaran.
e) Objeksi utama, hal ini berupa pusat suatu tujuan dari subsitem masing-
masing.
(Wijoyo et al., 2021)
8

D. Informasi
Informasi merupakan suatu peran penting dalam manajemen, karena dalam
melakukan suatu kegiatan manajemen tanpa informasi maka manajemen tersebut
akan tidak berjalan dengan baik karena kekurangan akan informasi tersebut.
Sehingga bisa dikatakan bahwa informasi ini berupa suatu pokok atau suatu data
yang sudah diolah sehingga bermanfaat dalam pengambilan keputusan ataupun
pengontrolan. Karena dianggap bahwa dengan sistem pengontrolan yang baik
maka hal tersebut dapat menghasilkan suatu informasi yang juga baik kepada
orang yang tepat pada waktu yang pas.
Sebuah informasi awal mulanya diperoleh dari sebuah data yang dimana
merupakan sebuah fakta yang belum diolah yang dimana setelah diolah maka
akan menjadi sebuah informasi yang berguna. Berguna disini memiliki maksud
dengan dapat digunakan untuk mengambil suatu keputusan dan dalam
menyelesaikan suatu masalah. Informasi juga memiliki siklus yang dimana
sebagai berikut.

Sehingga suatu informasi dapat dikatakan memiliki kualitasnya jika,


informasi tersebut terdapat empath al, yaitu akurat, tepat waktu, relevan, dan juga
lengkap. Akurat disini memiliki maksud bahwa memang informasi yang disajikan
berupa informasi yang benar terjadi tidak direkayasa. Tepat waktu memiliki
maksud bahwa informasi yang diberitahukan dapat diperoleh secara tepat waktu
9

atau tidak adanya keterlambatan. Relevan memiliki arti bahwa informasi tersebut
dipastikan memiliki manfaat untuk penggunanya. Sedangkan lengkap disini
memiliki maksud bahwa informasi tersebut harus disajikan selengkap mungkin
karena dengan informasi yang setengah-setengah akan mengakibatkan kecacatan
atau kesalahpahaman.
D. Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Sistem informasi manajemen (SIM) memiliki arti berupa gabungan dari
seluruh sistem informasi yang dimana telah dikoordinasi dan dapat
ditransformasikan sehingga informasi tersebut dapat berguna sesuai dengan arah
dan sifat dari seorang manajer yang telah ditetapkan. Yang dimana SIM ini juga
suatu sistem yang berbasis teknologi atau kosmputer yang dimana dapat
membagikan informasi-informasi yang dibutuhkan oleh pihak-pihak yang
membutuhkan. Kemudian, yang menjadi alasan mengapa SIM ini makin hari
semakin dibutuhkan, yaitu fakta bahwa seorang manajer harus menghadapi suatu
lingkungan bisnis yang sulit atau ribet. Karena, bukan hanya sulit melainkan juga
aktif sehingga, membutuhkan manajer yang dapat bergerak atau mengambil suatu
keputusan secara cepat. Yang dimana sistem informasi manajemen ini berupa
kumpulan dari beberapa sistem informasi, yakni berupa akuntansi, pemasaran,
distribusi, personalia, pembelian, kekayaan, teknis, dan masih banyak lainnya.
Sistem informasi ini dibentuk dari subsistem seperti, hardware, software,
brainware, data dan prosedur. (Rahman Prehanto, S.kom., M.Kom., 2020)
Sebenarnya bagaimana hubungan antara manajer dengan sistem informasi ini,
yang tentunya tiap tingkatan memiliki maksudnya tersendiri, berikut hubungan
antara manajer dengan sistem informasi.
 Top manager, untuk top manager ini memiliki dua hubungan, yaitu berupa
intelligence information yang memiliki maksud mengumpulkan informasi
dari lingkungan luar yang kemudian dipelajari informasi tersebut, dicari
sasaran, kebijakan, rencana dan lain sebagainya kemudian, dilakukan public
information yang dimana memiliki maksud untuk menyebarkan informasi
yang telah dipelajari tersebut kepada lingkungan luar.
10

 Middle manager, yang dimana informasi ini dirumuskan ke dalam hal yang
berkaitan dengan bagian middle manager, yaitu operasional. Baik dari segi
perencanaan, implementasi, dan dalam membuat suatu keputusan.
 First level manager, untuk manager tingkat bawah ini, bisa dikatakan
informasi tersebut dirumuskan kedalam hal yang lebih mudah, yaitu dalam
hal membuat keputusan dalam jangka pendek dan transaksi-transaksi bisnis
hari ke hari.
E. Teknologi Informasi
Sistem informasi manajemen untuk sekarang telah mendapatkan bantuan atau
didukung oleh teknologi menjadi lebih efektif dan efisien. Yang dimana hal ini
dapat dikatakan mempermudah para pengguna untuk mengakses dan melakukan
pertukaran informasi yang dimana dapat mendorong kerja dari suatu organisasi.
Bukan hanya itu, sekarang banyak yang melakukan penawaran atas software atau
perangkat lunak untuk pajak, akuntansi, forecasting, stok, dan lain sebagainya.
Dalam teknologi, manusia disini masih memegang kendali yang dimana masih
memilik peran yang utama dan penting karena, disini suatu pilihan bukan hanya
diputuskan oleh suatu teknologi informasi namun, juga perlu manusia untuk
mewujudkan hasil dari pemilihan keputusan tersebut. Jika tidak ada peran
manusia mau gimana pun teknologi tersebut dalam pengambilan suatu keputusan
tetap tidak akan berjalan jika tidak ada yang menerapkannya. Namun, jika
diperhatikan lebih lanjut suatu sistem informasi tanpa teknologi juga lumayan
sulit, karena peran dari teknologi disini adalah untuk menghimpun, mengelola,
dan mengevaluasi data yang dikatakan rumit. Jika dikerjakan oleh manusia maka
akan muncul resiko dengan informasi tersebut kurang relevan dan tidak tepat
waktu. (Sunu Punjul Tyoso, 2016)
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen berupa berupa suatu proses yang terdiri dari pergerakan seperti
merencanakan, mengorganisasikan, mengkontrol orang lain dengan maksud
mencapai kesepakatan atau tujuan yang telah ditentukan. Dengan arti mengontrol
maka sudah ada bayangan bahwa yang melakukan manajemen ini berupa seorang
manajer atau atasan yang dimana wajib hakekatnya untuk memiliki jiwa
kepemimpinan serta etika dan tanggung jawab yang dapat mendukung
keberhasilan dari tujuan yang dicapai, bukan hanya itu tetapi juga karakter lainnya
yang mendukung. Diharapkan dapat menjadi jembatan dalam bentuk komunikasi
antara karyawan dengan atasannya.
Sistem informasi manajemen (SIM) berupa gabungan dari seluruh sistem
informasi yang dimana telah dikoordinasi dan dapat ditransformasikan sehingga
informasi tersebut dapat berguna sesuai dengan arah dan sifat dari seorang
manajer yang telah ditetapkan. Yang dimana SIM ini ada hubungannya dengan
tiap-tiap tingkat manajer.

B. Saran
Yang dimana dalam melakukan suatu manajemen tidak dapat sembarangan
dilakukan karena, untuk melakukan manajemen terdapat tahap-tahap. Yang
dimana bahkan teknologi ikut serta dalam manajemen ini. Maka diharapkan
bahwa untuk tidak percaya 100% persen terhadap teknologi karena, juga akan
mengalami kecacatan, sehingga dibutuhkan manusia yang memiliki peran penting
untuk saling menutupi kekurangan satu sama lain.

11
DAFTAR PUSTAKA

Mustofa, B., & Hasan, A. (2010). Pendidikan Manajemen (1st ed.). Multi Kreasi
Satudelapan.
Rahman Prehanto, S.kom., M.Kom., D. (2020). Konsep Sistem Informasi (I. K.
Dwi Nuryana, S.T., M.Kom. (ed.); pertama). Scopindo Media Pustaka.
S.E., M.Si., CRP., RSA., CFRM., H. (2018). Pengantar Manajemen (D. S (ed.);
1st ed.). PT. Grasindo.
Sunu Punjul Tyoso, J. (2016). Sistem Informasi Manajemen (Candrawinata.
Invslindiant (ed.); pertama). Deepublish.
Wijayanto, D. (2012). Pengantar Manajemen (1st ed.). PT. Gramedia Pustaka
Utama.
Wijoyo, H., Ariyanto, A., Sudarsono, A., & Dwi Wijayanti, K. (2021). Sistem
Informasi Manjemen (M. Faisal Akbar, S.E. M.M. (ed.); Pertama). Insan
Cendekia Mandiri.

12

Anda mungkin juga menyukai