Anda di halaman 1dari 3

ISSN: 2580-4197 (print)

ISSN: 2685-0281 (on line)


E-mail: bunayyajurnalpaudumj@gmail.com
Volume x Issue x (xxxx) Pages x-xx

Abstrak

Abstrak ditulis dalam satu paragrah menggunakan Bahasa Indonesia baku dengan ejaan
yang disempurnakan. Maksimum 250 kata, menggunakan huruf Times New Roman ukuran
12, spasi 1, Italic. Berisi tentang gambaran singkat dari keseluruhan hasil penelitian meliputi
latar belakang masalah, tujuan, metode, hasil dan kesimpulan. Hindari penulisan kutipan
pustaka, serta singkatan di dalam abstrak.

Kata Kunci: terdiri dari 3 – 5 kata kunci, kata kunci 1, kata kunci 2, dst.
Nama Penulis, Judul Artikel

PENDAHULUAN
Belakangan ini persoalan tentang pentingnya pendidikan karakter dalam system pendidikan
nasional sering diangkat daIam wacana public. Wacana tersebut umumnya berisikan tentang
kritik terhadap pendidikan yang selama ini lebih mengutamakan pengembangan kemampuan
intelektual akademis dibandingkan aspek yang sangat fundamental, yaitu pengembangan
karakter (Rachmat Hardiana, 2020).
Penguatan pada pendidikan karakter menjadi program yang diprioritaskan oleh pemerintah
Indonesia dalam rangka membenahi system pendidikan nasional sebagai antisipasi terhadap
munculnya gejala-gejala akan runtuhnya moral, nilai-nilai agama dan susila di masyarakat. Hal
tersebut ditandai dengan dikeluarkannya Perpres No. 78 Th. 2017, mengenai Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) yang berdasarkan beberapa pertimbangan, yaitu: 1). Indonesia
sebagai bangsa yang berbudaya merupakan Negara yang menjunjung tinggi akhlak mulia,
kearifan, nila-nilai luhur, dan budi pekerti. 2). Upaya dalam mewujudkan bangsa yang berbudaya
melalui penguatan nila-nilai religious, toleran, bekerja keras, jujur, disiplin, mandiri, kreatif, rasa
ingin tahu, semangat kebangsaan, demokratis, menghargai prestasi, cinta tanah air, cinta damai,
gemar membaca, komunikatif, peduli social, peduli lingkungan, serta bertanggung jawab, perlu
adanya penguatan pendidikan karakter. 3). Penguatan pendidikan karakter adalah tanggung
jawab bersama keluarga masyarakat dan satuan pendidikan (Elfan Fanhas dan Gina Nurazizah
Muklis, 2017).
Dari pertimbangan diatas maka dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga pokok peranan yang
bersifat koheren dan fundamental bagi pencapaian tujuan, yakni: keluarga, agama, dan negara.
Al-Qur’an dan hadits membimbing serta mengajarkan umat manusia kepada jalan kebajikan
yang menjaga hubungan harmonis dengan yang maha kuasa, dengan sesama dan dengan alam
semesta. Dalam ajaran islam, akhlak manusia menjadi perhatian utama karena merupakan hasil
dari keimanan dan ibadah seorang muslim (Elfan Fanhas dan Gina Nurazizah Muklis, 2017).
Ibadah merupakan usaha dalam mendekatkan diri kepada sang maha pencipta. Para ulama’
bersepakat bahwa salah satu ibadah yang paling pentting dalam agama islam yaitu sholat. Sholat
memiliki kedudukan yang istimewa, baik dilihat dari cara perintahnya yang dilakukan secara
langsung dan dari kedudukan sholat itu sendiri dalam agama atau dampak beserta faedahnya (Siti
Salmawati Dkk, 2021).
Pendidikan karakter pada anak usia dini bertujuan untuk menanamkan nilai-nilai kebajikan
agar nantinya bisa menjadi kebiasaan pada saat mereka suah dewasa ataupun pada jenjang
berikutnya. Adapun nilai-nilai yang harus di tanamkan sejak dini salah satunya adalah karakter
disiplin (Dwi Syadza Fatinah, 2016).
Penanaman karakter disiplin bisa dilakukan dengan pembiasaan yang rutin dilaksanakan
serta contoh dan teladan yang baik dari pendidik. Pembiasaan adalah cara yang bisa dilakukan
dalam pembentukan karakter anak. Salah satunya melalui pembiasaan sholat dhuha. Adapun
tujuan dari pembiasaan sholat dhuha yaitu untuk menanamkan sesuatu baik berupa perkataan
maupun perbuatan yang bertujuan agar anak mampu terbiasa dalam melakukan hal-hal baru
Nama Penulis, Judul Artikel

sehingga dari hal baru tersebut menjadi kebiasaan yang rutin dilakukan supaya anak tidak merasa
terbebani lagi dengan kewajiban mereka.
Berdasarkan fenomena diatas maka peneliti ingin meneliti tentang pengaruh sholat dhuha
terhadap karakter disiplin pada siswa kelompok bermain PKK Nurul Insan Minohoejo.

Anda mungkin juga menyukai