DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS KONUT
Jl. Kol.Untung Surapati Desa Konut Kec.Tanah Siang
Telp. 081549101214 Email:puskesmaskonut98@gmail.com KodePos 73961
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah penduduk yang meninggal
sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup
pada tahun yang sama. Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik
terhadap kesakitan maupun kematian.
Angka kematian neonatal (AKN) adalah jumlah penduduk yang meninggal
satu bulan pertama setelah kelahiran (0-28 hari) yang dinyatakan dalam 1.000
kelahiran hidup pada tahun yang sama.
Beberapa program penurunan AKI dan AKN di Indonesia telah dilakukan
melalui kebijakan Making Pregnancy Safer (MPS). Salah satunya adalah
dengan meningkatkan mutu dan menjaga kesinambungan pelayanan
kesehatan ibu serta neonatal di tingkat pelayanan dasar dan pelayanan
rujukan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mengembangkan konsep Audit
Maternal Perinatal/Neonatal (AMP) tingkat kabupaten/kota. Ruang lingkup
AMP yang dikembangkan dalam pedoman ini mencakup audit untuk ibu, bayi
pada masa perinatal, hingga neonatal.
AMP dapat dimanfaatkan untuk menggali permasalahan yang berperan atas
kejadian morbiditas maupun mortalitas yang berakar pada pasien/ keluarga,
petugas kesehatan, manajemen pelayanan, serta kebijakan pelayanan.
Melalui kegiatan ini diharapkan para pengelola program KIA di Kabupaten/
Kota dan para pemberi pelayanan ditingkat pelayanan dasar (puskesmas dan
jajarannya) dan ditingkat pelayanan rujukan (RS kabupaten/ Kota) dapat
menetapkan prioritas untuk mengatasi faktor-faktor yang berpengaruh
tersebut.
Data dari AMP di tingkat Kabupaten/ Kota diharapkan akan dapat digunakan
untuk proses audit ditingkat propinsi untuk menghasilkan kebijakan tingkat
tinggi melalui mekanisme Confidential Enquiries into Maternal (& neonatal)
Deaths (CEMD). Pada tingkat ini dapat dilibatkan pakar dari berbagai macam
bidang (misalnya terkait transportasi dll) untuk menghasilkan interevensi
yang berbasis bukti dan diharapkan dapat memperbaiki kualitas pelayanan
maternal dan perinatal/ neonatal. Dalam kaitannya dengan kegiatan CEMD
ditingkat provinsi, dinas kesehatan provinsi berkepentingan untuk
mengumpulkan data AMP dari seluruh kabupaten/ kota diwilayahnya. Selain
itu, Dinas kesehatan provinsi diharapkan dapat memfasilitasi kegiatan AMP di
kabupaten/ kota dalam hal bila terjadi kematian lintas batas dan menyediakan
pengkaji eksternal bagi kabupaten/kota yang memerlukannya.
B. Landasan Hukum
- Kementerian Kesehatan Direktur Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat
tahun 2010 tentang Pedoman Audit Maternal Perinatal (AMP)
- Surat Perintah Tugas No. tanggal
- Surat Perintah Perjalanan Dinas No. tanggal
C. Maksud dan tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah melacak kasus kematian
perinatal untuk mengetahui kronologis kejadian kematian perinatal di Desa
Karali
b. Masalah
Kegiatan berjalan lancar. tidak ada masalah dalam pelacakan kematian
perinatal di desa Karali
c. Rencana Tindak Lanjut
Berkoordinasi dengan pengelola Program KIA untuk kasus kematian agar
dilaporkan ke kepala Puskemas dan Dinas Kesehatan.
b. Saran
Diharapkan dengan adanya pelacakan ini dapat meningkatkan pengetahuan
ibu dan keluarga di bidang kesehatan
V. Penutup
Demikian laporan hasil perjalanan dinas ini kami buat untuk dapat di pergunakan
sebaik - baiknya. Atas perhatian dan kerjasamanya kami ucapkan terima kasih.
Pelapor :
NOTULEN
HARI : Selasa
Pelaksanaan (Do)
1. Petugas melakukan kunjungan rumah pada keluarga
yang ada kematian neonatal
2. Petugas melakukan wawancara terhadap kronologis
kejadian kematian neonatal:
a. Kronologis kematian neonatal pada bayi Ny. Amet :
Ibu mengatakan pada tanggal 6 april 2022 jam 11.00
ada keluar air-air banyak, namun tidak ada mules-
mules pada perut. Tanggal 7 april 2022 jam 16.00
perut terasa mules dan ada lendir darah, keluarga
panggil bidan, dilakukan pemeriksaan dalam
pembukaan 8 cm, air ketuban sudah tidak ada dan
terdapat mekonium. Jam 19.00 wib bayi lahir
spontan yang didahului oleh tali pusat keluar duluan
(tali pusat menumbung) tidak menangis, warna kulit
putih dan terkelupas.
Perkiraan persalinan sesuai HPHT adalah tgl 30-3-
2022, dan ibu sudah disarankan dokter untuk
melahirkan di RS karena faktor risiko usia ibu 40
tahun. Ibu bersedia untuk melahirkan ke RS sakit
namun harus menunggu penimbangan dan penjualan
getah terlebih dahulu, sampai tgl 6 april baru
dilakukan penimbangan getah.
Dari hasil penelusuran kronologis kejadian kematian
neonatal bahwa penyebab kematian adalah Ketuban
Pecah Dini lebih dari 24 jam, Fetal distrees yang
ditandai dengan keluar mekonium pada letak kepala.
Assesmen : By. Ny. A lahir spontan dengan IUFD
b. Kronologis kematian bayi Ny. Urit :
Pada tanggal 8 April 2022 jam 06.00 wib ibu
melahirkan ditolong oleh dukun kampung. Bayi lahir
menangis namun merintih. Gerakan bayi lemah.
Keluarga panggil bidan, dan oleh bidan bayi langsung
dibawa ke rumah sakit. Di Rumah sakit bayi dirawat
selama 3 hari. Pada tgl 10-4 2022 bayi meninggal
dunia. BB bayi saat lahir 1400 gram dengan usia
kehamilan dihitung dari HPHT adalah 36 minggu.
Dari hasil penelusuran kronologis kejadian kematian
neonatal penyebab kematian adalah premature dan
BBLR
Assesment : By. Ny U lahir spontan dengan
premature dan BBLR
Evaluasi (Check)
- Pelaksanaan Kegiatan pelacakan kematian neonatal di
Desa karali wilayah Kerja UPT Puskesmas Konut sudah
dilaksanakan tanggal 12 April 2022
- Pelaksanaan dilakukan sesuai dengan kasus yang didapat
CATATAN:
Formulir ini harus dilengkapi untuk semua kasus kematian janin
dengan usia kehamilan 6 bulan (22 minggu) keatas, termasuk lahir
mati; dan kematian neonatus hingga usia 28 hari.
CATATAN:
Formulir ini harus dilengkapi untuk semua kasus kematian janin
dengan usia kehamilan 6 bulan (22 minggu) keatas, termasuk lahir
mati; dan kematian neonatus hingga usia 28 hari.