Anda di halaman 1dari 5

• Rangkum dan ulas serta berikan contoh!

1. Uji Validitas dan Reliabilitas


a) Pengertian Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu proses untuk mengukur sejauh mana suatu instrumen
pengukuran, seperti kuesioner atau skala, dapat benar-benar mengukur konsep atau
variabel yang ingin diukur. Penting bagi kita untuk memahami konsep uji validitas secara
teoritis. Hal ini akan membantu kita memahami tujuan dari uji validitas tersebut. Uji
validitas digunakan untuk menentukan apakah alat ukur yang digunakan valid atau tidak
valid. Alat ukur dalam hal ini merujuk pada pertanyaan-pertanyaan yang ada dalam
kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan-pertanyaan tersebut mampu
mengungkapkan aspek yang ingin diukur oleh kuesioner tersebut.
b) Kriteria Pengujian Uji Validitas
Disini dijelaskan tentang pengujian validitas yang melibatkan korelasi antara skor item
indikator dengan total skor konstruk. Tingkat signifikansi yang digunakan adalah 0,05.
- Kriteria pengujiannya yaitu:
H0 diterima apabila r hitung > r tabel , (alat ukur yang digunakan valid atau sahih)
H0 ditolak apabila r statistik ≤ r tabel. (alat ukur yang digunakan tidak valid atau sahih)
- Cara menentukan besar nilai R tabel:
R tabel = df (N-2), tingkat signifikansi uji dua arah.
Misalnya R tabel = df (13-2, 0,05). Untuk mendapatkan nilai R tabel kita harus melihat
ditebal R
c) Jenis Uji Validitas
Terdapat beberapa jenis yang dapat dilakukan untuk menguji validitas data, yaitu
sebagai berikut :
- Validitas Konten (Content Validity)
- Validitas Kriteria (Criterion Validity)
- Validitas Konstruksi (Construct Validity)
- Validitas Konvergen (Convergent Validity)
- Validitas Diskriminan (Discriminant Validity)
Setiap jenis uji validitas data memiliki metode dan prosedur yang berbeda untuk
menguji validitas alat ukur. Pemilihan jenis uji validitas yang tepat bergantung pada
tujuan penelitian dan konstruk yang ingin diukur.
d) Contoh Uji Validitas
Jika kita ingin mengukur Kinerja Karyawan, karyawan diberikan lima pertanyaan, maka
lima pertanyaan tersebut harus mampu dengan tepat mencerminkan tingkat kinerja
karyawan. Dalam uji validitas, terdapat dua metode yang umum digunakan. Pertama,
mengkorelasikan skor dari setiap pertanyaan (item) dengan total skor keseluruhan. Kedua,
mengkorelasikan skor dari setiap indikator pertanyaan dengan total skor konstruk yang
diukur.

e) Pengertian Uji Reliabilitas


Menurut Notoatmodjo (2005) seperti yang dikutip oleh Widi R (2011), reliabilitas adalah
sebuah indikator yang menggambarkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya
atau diandalkan. Uji reliabilitas digunakan untuk mengevaluasi konsistensi alat ukur, yakni
apakah alat ukur tersebut tetap memberikan hasil yang konsisten ketika pengukuran
dilakukan secara berulang. Alat ukur dikatakan reliabel jika memberikan hasil yang sama
meskipun pengukuran dilakukan beberapa kali. Secara umum, uji reliabilitas dilakukan
setelah uji validitas data. Hal ini dikarenakan data yang akan diukur harus terlebih dahulu
valid sebelum melanjutkan dengan uji reliabilitas. Jika data yang diukur tidak valid, maka
uji reliabilitas tidak perlu dilakukan.
f) Jenis Uji Reliabilitas
Terdapat beberapa metode yang dapat dilakukan untuk menguji reliabilitas data, yaitu
sebagai berikut :
- Tes Ulang
- Formula Flanagan
- Cronbach’s Alpha
- Formula KR (Kuder-Richardson)
- Anova Hoyt
Walaupun terdapat beberapa metode uji reliabilitas, namun biasanya untuk data
penelitian dan kuesioner digunakan metode Cronbach’s Alpha. Pada artikel ini akan
dijelaskan bagaimana cara melakukan uji reliabilitas dengan metode Cronbach’s Alpha
menggunakan SPSS.
g) Contoh Uji Reliabilitas
Seorang peneliti ingin membandingkan rata-rata skor tes bahasa Inggris antara tiga
kelompok siswa yang berbeda: kelompok A, kelompok B, dan kelompok C. Data skor tes
bahasa Inggris dari ketiga kelompok tersebut terdistribusi secara normal. Untuk
menganalisis perbedaan antara kelompok-kelompok tersebut, peneliti menggunakan uji
ANOVA.

2. Uji Parametrik dan Non-Parametrik


a) Pengertian Uji Parametrik
Uji parametrik merupakan metode statistik yang digunakan untuk menganalisis data
kuantitatif dengan asumsi bahwa data tersebut mengikuti distribusi normal. Uji parametrik
berfokus pada estimasi dan pengujian parameter statistik, seperti rata-rata, varians, dan
koefisien korelasi.
b) Jenis Uji Parametrik
- Uji-t: Metode ini digunakan untuk membandingkan rata-rata antara dua kelompok atau
untuk menguji apakah rata-rata suatu variabel berbeda dari nilai yang diharapkan.
- Analisis Variansi (ANOVA): Metode ini digunakan untuk membandingkan rata-rata
antara tiga kelompok atau lebih.
- Regresi linear: Metode ini memodelkan hubungan linier antara variabel dependen dan
satu atau lebih variabel independen.
- Korelasi Pearson: Metode ini digunakan untuk mengukur kekuatan dan arah hubungan
linier antara dua variabel numerik.
- Uji chi-square: Metode ini digunakan untuk menguji hubungan atau asosiasi antara dua
variabel kategori atau untuk menguji kesesuaian antara distribusi data dengan distribusi
yang diharapkan.
c) Contoh Uji Parametrik
Ketika kita ingin mencari tau apakah terdapat perbedaan signifikan dalam rata-rata waktu
reaksi antara dua kelompok yang diberi perlakuan yang berbeda, maka bisa digunakan uji
parametrik menggunakan metode uji-t (Independent Samples t-test) yang dimana bisa
digunakan untuk membandingkan mean dari dua kelompo yang berbeda dan keduanya
diambil dalam situasi yang berbeda pula.
d) Pengertian Uji Non-Parametrik
merupakan alat tes statistic yang digunakan bila data penelitian tidak menggunakan
parameter, seperti mean dan standar deviasi. Data – data yang berupa skala dan tidak
berupa skala interval/rasio dapat dianalisa dengan jenis metode ini. Namun, metode ini
dapat juga digunakan untuk menganalisa data yang berskala interval/rasio bila tidak
mempunyai distribusi normal.
e) Jenis Uji Non-Parametrik
- Uji Wilcoxon (Wilcoxon Signed-Rank Test): Digunakan untuk membandingkan
perbedaan antara dua kondisi atau waktu yang berbeda pada sampel yang dipasangkan.
- Uji Mann-Whitney (Mann-Whitney U Test): Digunakan untuk membandingkan
perbedaan antara dua kelompok independen.
- Uji Kruskal-Wallis (Kruskal-Wallis H Test): Digunakan untuk membandingkan
perbedaan antara tiga kelompok atau lebih yang independen.
- Uji Friedman: Digunakan untuk membandingkan perbedaan antara tiga kondisi atau
waktu yang berbeda pada sampel yang dipasangkan.
- Uji Chi-Square (Chi-Square Test): Digunakan untuk menentukan apakah ada hubungan
antara dua variabel kategorikal.
- Uji McNemar: Digunakan untuk membandingkan perbedaan dalam distribusi variabel
biner pada dua waktu atau kondisi yang berbeda pada sampel yang dipasangkan.
- Uji Sign (Sign Test): Digunakan untuk membandingkan perbedaan antara dua kondisi
atau waktu yang berbeda pada sampel yang dipasangkan, dengan mempertimbangkan
hanya tanda atau arah perbedaan.
- Uji Runs: Digunakan untuk menguji apakah ada pola atau kecenderungan tertentu
dalam urutan data.
f) Contoh Uji Non-Parametrik
Seorang peneliti ingin membandingkan tingkat kepuasan pelanggan terhadap dua merek
produk yang berbeda. Dia mengumpulkan data skor kepuasan dari dua kelompok
pelanggan yang tidak terdistribusi secara normal. Untuk menganalisis perbedaan antara
kedua kelompok, peneliti menggunakan uji Mann-Whitney.
Referensi

Nilda Miftahul Janna. (2021). KONSEP UJI VALIDITAS DAN RELIABILITAS DENGAN
MENGGUNAKAN SPSS

Dewi DAAN. Modul III: Uji Validitas dan Reliabilitas. Statistika Terapan. Universitas

Dipenogoro. 2018: 1-14.

https://lmsparalel.esaunggul.ac.id/pluginfile.php?file=%2F51241%2Fmod_resource%2Fcontent
%2F2%2FKJ101_7344_ESA155_092018.pdf

Anda mungkin juga menyukai