Anda di halaman 1dari 6

Peran Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan Industri Kecil Mebel ( Studi pada Dinas

Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan Jawa Timur) Local government
role in empowering small furniture industry ( study in the cooperatives , industry and
trading town of East Java Pasuruan )

Ratih Indriana, Suwondo, Sukanto


Fakultas Ilmu Administrasi Publik, Universitas Brawijaya, Malang
Email : indriana.ratih08@gmail.com

Abstract : Local government role in empowering small furniture industry ( study in the cooperatives ,
industry and trading town of East Java Pasuruan )
In regional autonomy era and free trade in Indonesia , small industry contributes to the development of the state
economy. Products of industry small and medium enterprises in the town of Pasuruan have a tremendous potential
to be managed to be the product quality export , and products of industry about this is the superior products from
the town of Pasuruan. But the presence of obstacles and problems faced by the government in its role empower
small industry furniture at product marketing , capital , acquisition raw materials and facilities that were lacking.
Pertaining to this and then in the role of regional government to empowerment small furniture industry in the city of
Pasuruan is based on some of the theory used is the theory of the regional government and regional autonomy, the
development, empowerment, role of the regional government in empowering small industries and small industry.

Keywords : empowering, small industry

Abstrak : Peran Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan Industri Kecil Mebel ( Studi pada Dinas
Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan Kota Pasuruan Jawa Timur)
Dalam era otonomi daerah dan perdagangan bebas yang ada di Indonesia, industri kecil memberikan kontribusi
terhadap pembangunan perekonomian negara. Produk industri kecil dan menengah (IKM) mebel di Kota Pasuruan
sangat berpotensi untuk dikelola menjadi produk yang berkualitas ekspor, dan produk industri ini pula merupakan
produk unggulan dari kota Pasuruan. Namun adanya kendala dan permasalahan yang dihadapi pemerintah dalam
peranannya memberdayakan industri kecil mebel yakni pada pemasaran produk, permodalan, pemerolehan bahan
baku dan fasilitas yang masih kurang. Berkaitan dengan hal tersebut maka dalam peranan pemerintah daerah untuk
pemberdayaan industri kecil mebel di Kota Pasuruan ini didasarkan pada beberapa landasan teori yang digunakan
adalah pemerintah daerah dan otonomi daerah, pembangunan, pemberdayaan, peran pemerintah daerah dalam
pemberdayaan industri kecil serta Industri kecil.

Kata kunci : pemberdayaan, industri kecil

PENDAHULUAN

Dalam era otonomi daerah dan perdagangan kegiatan industri kecil seperti peraturan dan
bebas, industri kecil memberikan kontribusi persyaratan administratif yang rumit.
terhadap pembangunan perekonomian
negara, sehingga perlu didukung dengan Dalam perkembangan pembangunan di
Indonesia saat ini, baik pemerintah pusat
kebijakan-kebijakan pemerintah yang dan pemerintah daerah saling bekerjasama
kemudian diharapkan mampu menciptakan dengan masyarakat untuk meningkatkan
kondisi industri kecil yang sehat, kuat serta potensi-potensi yang dimiliki oleh masing-
mandiri. Bukan dengan kebijakan yang masing daerah. Pembangunan daerah yang
justru menyulitkan dan menghambat dilaksanakan di Indonesia mengacu pada

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No 1 Hal 1-6│


UU No 23 Tahun 2014 yang terjadi lebih jelasnya bagaimana peran pemerintah
pergeseran paradigma dalam sistem daerah khususnya Pemerintah Kota
penyelenggaraan pemerintahan yakni pada Pasuruan dalam menjalankan perannya
pola sentralisasi ke pola desentralisasi sebagai (stakeholder) yang
berupa pemberian otonomi kepada daerah. pembuat,pengawas dan pengontrol
Pelaksanaan dari UU No 23 tahun 2014 kebijakan yang dibuat guna memberikan
menganut prinsip : 1) penyelenggaraan perubahan yang lebih baik dalam
otonomi daerah dilaksanakan dengan memberdayakan potensi kelurahan Bukir
memperhatikan aspek demokrasi, keadilan, sebagai sentra industri mebel di Kota
pemerataan pembangunan, pemberdayaan Pasuruan . maka penulis memilih judul “
masyarakat serta potensi dan Peran Pemerintah Daerah Dalam
keanekaragaman daerah; 2) harus lebih Pemberdayaan Industri Kecil Mebel Di Kota
meningkatkan kemandirian daerah; 3) Pasuruan (Studi di Dinas Perindustrian dan
didasarkan pada otonomi luas, nyata dan Perdagangan Kota Pasuruan Jawa Timur).
bertanggung jawab; 4) harus sesuai dengan
konstitusi negara sehingga terjamin Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
hubungan yang serasi antara pemerintahan mengetahui, mendeskripsikan dan
pusat dan daerah serta antar daerah. menganalisis peran Pemerintah Daerah Kota
Yang bertujuan untuk meningkatkan Pasuruan sebagai usaha untuk
pendapatan masyarakat daerah, dengan permberdayaan sentra industri mebel kota
meningkatkan potensi daerah masing- Pasuruan.Untuk mengetahui keberdyaan
masing, maka setiap daerah atau wilayah Industri Kecil di sentra mebel Kelurahan
akan memiliki keahlian dan produktivitas Bukir Kota Pasuruan. Untuk mengetahui,
yang berbeda. Produk Industri Kecil dan mendeskripsikan dan menganalisis faktor
Menengah (IKM) di Kota Pasuruan sangat penghambat dan faktor pendukung yang
berpotensi untuk dikelola menjadi produk mempengaruhi pemberdayaan sentra
yang berkualitas ekspor. Pemerintah Kota industri mebel di kelurahan Bukir Kota
Pasuruan memberikan perhatian yang besar Pasuruan.
untuk pengembangan IKM diantaranya
dengan memberikan pelatihan teknologi Tinjauan Pustaka
proses dan manajemen produksi, fasilitasi
kepada pelaku pasar melalui kegiatan 1.Pemerintah Daerah
promosi, pelayanan teknis melalui UPTD
(Unit Pelaksana Teknis Dinas) Kayu di Pembentukan pemerintahan daerah sesuai
Kelurahan Bukir dan UPTD Logam di dengan amanat Pasal 18 Undang-Undang
Kelurahan Ngemplakrejo serta sarana Dasar 1945 menjadi dasar dari berbagai
pemasaran berupa pusat pasar mebel di produk undang-undang dan peraturan
Kelurahan Bukir dan Randusari. Pemerintah perundang-undangan lainnya yang mengatur
Kota Pasuruan yang bergerak sebagai mengenai pemerintah daerah.
pengawas tersebut lebih spesifiknya yaitu
Dinas Industri dan Perdagangan. Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor
Berbagai kebijakan yang telah dibuat oleh 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
Pemerintah Daerah, diharapkan dapat menjelaskan bahwa yang dimaksud
memberikan peningkatan sektor industri pemerintahan daerah adalah
mebel di kawasan sentra industri mebel. penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh
Maka dari itu, penulis ingin mengetahui pemerintah daerah dan dewan perwakilan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No 1 Hal 1-6│


rakyat daerah menurut asas otonomi dan dikucurkan dari kebijakan pemerintah untuk
tugas pembantuan dengan prinsip otonomi memberdayakan industri kecil mandiri.
seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip
Negara Kesatuan Republik Indonesia Peran pemerintah menurut Undang-
sebagaimana dimaksud dalam Undang- undang No. 20 tahun 2008 Tentang Usaha
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Kecil yakni peran pemerintah dalam
Tahun 1945. pembinaan dan pengembangan usaha kecil
dalam sektor industri kecil agar tetap
2. Pembangunan berperan dalam mewujudkan perekonomian
Secara umum hakikat pembangunan nasional yang semakin baik dan seimbang
nasional adalah pembangunan manusia berdasarkan demokrasi ekonomi di
seutuhnya dan pembangunan seluruh Indonesia.
masyarakat. Keberhasilan pembangunan
dapat dilihat dari kesuksesan di bidang Metode Penelitian
ekonomi dengan tingkat pertumbuhan Jenis penelitian ini menggunakan jenis
penduduk sehingga kesejahteraan ekonomi penelitian deskriptif dengan pendekatan
dapat berkembang, tetapi tidak kualitatif. Penelitian deskriptif adalah suatu
mengabaikan demokrasi partisipasi aktif dan metode dalam penelitian status kelompok
adil bagi rakyat baik dalam melaksanakan manusia, suatu objek, suatu kondisi, suatu
maupun dalam menikmati hasil sistem pemikiran apapun suatu peristiwa
pembangunan(Kartasasmita 1996). pada masa sekarang. Tujuannya adalah
Dalam hal pembangunan, pemerintah sendiri membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
memiliki 5 peranan penting menurut secara sistematis, faktual, dan akurat
Siagian (2007,h.142-149) yakni: sebagai mengenai faktor-faktor, sifat-sifat serta ,
(stabilitator), peran selaku (innovator), lingkungan antara fenomena yang diselidiki
selaku (modernisator), peran selaku pelopor, hal ini dikemukakan oleh Nazir (2009,h.
dan peran selaku pelaksana sendiri. 504).
Fokus dalam penelitian ini adalah (1)
Pemberdayaan Peran pemerintah daerah dalam
pemberdayaan sentra industri kecil
Pemberdayaan dalam pembangunan (2)Keberdayaan industri kecil (3) Faktor
masyarakat selalu dapat dihubungkan penghambat dan pendukung pemberdayaan
dengan konsep mandiri, partisipasi, jaringan industri mebel.
kerja, dan keadilan menurut Hikmat Lokasi penelitian di sentra industri
(2010,h.3) mebel kelurahan Bukir Kota Pasuruan.
Pengumpulan data dilakukan melalui
Tujuan yang ingin dicapai dari wawancara, observasi dan dokumentasi.
pemberdayaan ialah untuk membentuk Instrumen penelitian ada peneliti sendiri,
individu dan masyarakat menjadi mandiri. pedoman wawancara dan catatan lapangan.
Kemandirian tersebut meliputi kemandirian Analisis data menggunakan model interaktif
pola pikir, bertindak dan mengontrol Miles dan Hubberman dalam Sugiyono
kegiatan yang mereka lakukan tersebut. (2008.h,247). Analisis model interaktif ini
Maka dari itu untuk menjadi mandiri perlu melalui 3 tahap yakni reduksi data,
mendapatkan dukungan kemampuan berupa penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
pelatihan kerja maupun bantuan modal yang
Pembahasan

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No 1 Hal 1-6│


memberikan perlindungan merk
Peran Pemerintah Daerah Dalam produk dari hasil industri yang
Pemberdayaan Industri Kecil Mebel Kota dibuat oleh para IKM di sentra mebel
Pasuruan (Studi di Dinas Koperasi, Bukir.
Perindustrian dan Perdagangan kota
Pasuruan). 2. Keberdayaan Industri Kecil
a. Fasilitasi permodalan yakni sebagai a. jenis industri kecil menengah
penguatan finansial bagi usahawan b. tenaga kerja yang diserap
kecil, berupa pinjaman modal yang c. produktifitas
diberikan oleh Pemerintah Daerah d. pemasaran
kota Pasuruan untuk para industri keberdayaan industri bergantung
kecil mebel . dengan jenis IKM yang diproduksi,
b. Dukungan kemudahan dalam seperti jenis mebel yang mampu
pemerolehan bahan bakudan fasilitas memrikan keberdayaan lain bagi
pendukung dalam proses produksi. para pekerja karena membutuhkan
Dalam hal ini pemerintah kota tidak banyak tenaga kerja. Produktifitas
menanganinya karena ketersediaan yang dihasilkan mampu mencapai
bahan baku sudah dipenuhi sendiri ratusan set/bln yg dilakukan oleh
oleh para IKM. satu pelaku industri, hal ini
c. Pendidikan dan pelatihan IKM dalam menunjukkan tingginya permntaan
hal ini pemerintah kota khususnya produksi mebel. Dalam pemasaran
Dinas terkait memberikan pelatihan penjualan hasil industri ini sudah
khusus pada para pekerja IKM dalam meliputi dalam provinsi, luar jawa
teknik ukir dan pembuatan berbagai timur bahkan luar jawa, hingga bisa
model mebel ekspor ke luar Indonesia.
d. Keterlibatan pemerintah dalam
perluasan akses pasar, untuk ini Faktor penghambat pertama adalah tingkat
pemerintah memberikan akses yakni pendidikan yang rendah pada sebagian
pengikutsertaan para IKM terpilih tenaga kerja pada industri mebel ini. Faktor
untuk mengikuti kegiatan pameran penghambat kedua bahan baku yang
hasil sentra industri mebel di dianggap mahal, berbeda pada saat awal
berbagai kota di wilayah Jawa berkembangnya industri mebel Bukir dulu
maupun luar Jawa. Untuk harga kayu masih tergolong murah. Namun
memperkenalkan hasil industri sekarang harga bahan baku sangat mahal,
mebel ke pasar yang lebih luas dan menyebabkan harga jualnya pun ikut
e. Peran pemerintah dalam proses mahal pula.
pengadaan barang dan jasa yang
dilakukan oleh instansi pemerintah. Faktor pendukung yaitu sebagaimana
Pihak pemerintah lebih banyaknya diketahui dengan kapasitas jumlah tenaga
ikut andil dalam pemberian jasa kerja yang banyak, dan kapasitas
untuk perluasan wilayah pemasaran kemampuan tenaga kerja yang mampu
f. Fasilitasi HAKI (Hak Atas Kekayaan membuat hasil industri kerajiann mebel
Intelektual) pemerintah memberikan dengan kualitas yang baik maka hal tersebut
fasilitas HAKI dengan tanpa biaya. merupakan faktor pendukung adanya
Artinya pemerintah telah kegiatan industri mebel. Kemudian peranan
memberikan fasilitas penuh untuk dari pemerintah sendiri merupakan hal yang

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No 1 Hal 1-6│


sangat membantu industri kecil pada pendukung dalam pelaksanaannya. Yakni
khususnya dalam segala sektor, seperti penghambatnya adalah kualitas tenaga kerja
modal, perlindungan dari produk, pemberian mereka yang rendah. Mahalnya bahan baku
pelatihan untuk para tenaga kerja.
yang diperoleh. Kemudian faktor
Kesimpulan pendukungnya yaitu banyaknya jumlah
ketersediaan tenaga kerja yang dimiliki dan
Peranan pemerintah daerah adalah sebagai dukungan dari pemerintah setempat dalam
pembuat, pengawas dan pengontrol kebijakan pemberdayaann industri kecil mebel.
yang dibuat guna memberikan perubahan --------------------------------
yang lebih baik, khususnya dalam
memberdayakan potensi kelurahan Bukir
sebagai sentra industri mebel di Kota
Pasuruan,sebagai pihak pemerintah daerah
atau dinas terkait yaitu Dinas Koperasi,
Perindustrian dan Perdagangan memiliki
berbagai peran untuk memberdayakan
industri kecil. Mulai dari perannya sebagai
pemberi fasilitasi permodalan, kemudahan
dalam pemrolehan bahan baku, pemberian
pendidikan dan pelatihan bagi para pelaku
usaha mikro, keterlibatan pemerintah dalam
pemerluasan akses pasar atau pemasaran bagi
hasil produksi industri kecil kemudian
pemberian perlindungan hak cipta hasil
produksi industri kecil . semua itu dilakukan
oleh pemerintah sebagai upayanya dalam
mendorong dan memajukan ekonomi industri
kecil di Kota Pasuruan.

Dalam pemberdayaan industri kecil ini


terdapat beberapa penghambat dan

Daftar Pustaka

Hikmat, Harry. (2010) Strategi Pemberdayaan Masyarakat.Edisi revisi.Bandung : Humamoiorta


Utama Press (HUP)

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No 1 Hal 1-6│


Kartasasmita, ginanjar. (1996) Pemberdayaan untuk rakyat: memadukan pertumbuhan dan
pemerataan. Jakarta: cides.
Miles dan Huberman, (1992) Analisa Data Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Natzir, Moch. (2009) Metodologi Penelitian. Jakarta : Galia Indonesia
Siagian, P. Sondang.(2007). Administrasi Pembangunan: Konsep Dimensi Dan Strateginya.
Jakarta: PT. Gunung Agung
Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D. Bandung : Alfabeta
Undang- undang pasal 18 Tahun 1945
Undang-undang No.20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah

Jurnal Administrasi Publik (JAP), Vol 1, No 1 Hal 1-6│

Anda mungkin juga menyukai