Anda di halaman 1dari 11

Judul Penelitian : Eksistenti Profesi Polisi Cepek Di Derah Kaya Industri Kabupaten Pasuruan.

Bidang Penelitian : Ilmu Sosial dan Humaniora.

Nama Peneliti : Muhammad Alif Luqmanul Hakim.

Asal Madrasah : MAN 1 Pasuruan.

Latar Belakang Masalah :


Kemacetan menjadi salah satu hal yang menonjol di dunia transportasi lalu lintas, polisi sudah
mengatur tuntas kasus ini, setiap jalan ada rambu lalulintas dan rambu-rambu tersebut mejadi
pengontrol jalan raya, tetapi di daerah sekitar desa yang berdekatan dengan kota ada jalan yang
kurang pengawasan dalam mengatur lalulintas, baik belum di ketahui polisi atau sudah di ketahui,
oleh karena itu para warga setempat di sekitar daerah tersebut mengambil alih pengatur lalulintas,
yang kemudian para warga memanfaat kan itu sebagai laba penghasilannya .Kondisi yang
sedemikian rupa dianggap sebagai sebuah peluang untuk mendapatkan uang sekadarnya sebagai
jasa pengatur lalu lintas amatiran. Masyarakat telah biasa menyebutnya sebagai “Polisi Cepek”.
(D Hariyanti, H Widodo, 2018).

Sebutan “Polisi Cepek” ini di dapatkan dari para masyarakat yang memiliki arti orang yang
mengatur lalu lintas dan di balas dengan uang cepek atau seratus rupiah hingga jumlah tertentu
yang dikehendaki pengendara jalan. Istilah “Polisi Cepek” berkembang di masyarakat untuk
memberikan julukan kepada orang yang mengatur lalu lintas di jalan namun bukanlah petugas
yang berwenang.Istilah tidak baku tersebut diartikan masyarakat sebagai “polisi” yang dalam hal
ini dimaksudkan adalah orang yang mengatur lalu lintas serta kata “cepek” yang artinya seratus
rupiah. Polisi Cepek yang mengatur lalu lintas di jalan kemudian akan diberikan imbalah berupa
uang recehan mulai dari Rp 100,- (seratus rupiah) hingga jumlah tertentu yang dikehendaki
pengendara jalan. (D Hariyanti, H Widodo, 2018).

Salah satu nya di kabupaten Pasuruan yang banyak akan kehadiran Polisi Cepek yang menjadi
profesi yang bertahan dari beberapa tahun, sedangkan di kabupaten Pasuruan kaya akan tempat
industrinya. Jumlah industry di kabupaten Pasuruan menurut data dari BPS (Badan Pusat
Statistik) jumlah industry di kabupaten Pasuruan ada 563 perusahaan industri dan terdapat
116.996 tenaga kerja. Dengan demikian dapat kita ketahui bahwa lapangan kerja di kabupaten
Pasuruan sangat banyak dan industri yang pekerjaan nya lebih menyakinkan dan penghasilan
yang banyak. Provesi polisi cepek memang mudah namun tidak setiap hari memiliki gaji pasti
serta ada beberapa orang yang menilai buruk perkerjan Polisi Cepek.

Mengenai UMR di kabupaten Pasuruan sudah tercatat dalam surat keputusan Gubernur Jawa
Timur Nomor 188/803/Kpts/013/2021 tentang Upah Minimum kabupaten/ kota di Provinsi Jawa
Timur Tahun 2022. Berdasarkan surat keputusan tersebut, UMK/UMR Kabupaten Pasuruan
tahun 2022 mengalami kenaikan sebesar Rp. 4.365.133,19, UMK mendasari perhitungan formula
dari PP 36 tahun 2021 pasal 26 dan angka dari Badan Pusat Statistik (BPS), sesuai surat Menteri
Ketenagakerjaan kepada para Gubernur se-Indonesia No B-M/383/HI.01.00/XI/2021 tanggal 9
November 2021, tentang Penyampaian Data Perekonomian dan Ketenagakerjaan dalam
Penetapan Upah Minimum Tahun 2022, penetapan UMK mengacu Pada peraturan perundang-
undangan yang berlaku yaitu PP Nomer 36 tahun2021.

Polisi Cepek bisa jadi profesi namun kenapa Polisi Cepek tidak berganti profesi, sedang kan
banyak industri yang membuka lapangan kerja yang lebih baik dan penghasilan yang relatif
tinggi. Salah satunya kabupaten Pasuruan yang di segala sisi terdapat banyak sekali industry yang
mebuka lapangan kerja. Menurut BPS (Badan Pusat Statistik) terdapat 8037 lowongan kerja di
kabupaten Pasuruan yang terdiri dari 3444 laki-laki dan 4593 perempuan, berdasarkan hal di atas
adalah jumlah yang relatif banyak untuk para pencari kerja yang memiliki perkerjaan yang lebih
baik dari Polisi Cepek.
Rumusan Masalah dan Tujuan Penelitian :
Berdasarkan latar belakang di atas maka timbulah rumusan masalah yakni bagaimana eksistenti
profesi Polisi Cepek di derah kaya industri kabupaten Pasuruan?

Tujuan dari penelitian ini adalah


1) Menyikapi eksistensi profesi Polisi Cepek di derah kaya industri kabupaten Pasuruan.
2) Megetahui tekad menjadi polisi cepek di daerah kaya industri kabupaten Pasuruan.
3) Membuat perbandingan laba penghasilan profesi polisi cepek dengan profesi karyawan
industri di kabupaten Pasuruan.
Manfaat Penelitian :
1) Manfaat Sosial.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam kehidupan sosial, meliputi
segala hal yang melekat pada kehidupan manusia seperti tradisi, adat, kelompok dan
masyarakat.
2) Manfaat Budaya.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam kebudayaan, baik dari cara
hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang
3) Manfaat Ekonomi.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam bidang ekonomi, yang
bertkaitan dengan hal perekonomian industri.
4) Manfaat Politik.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam bidang politik, baik dari hal-
hal yang berkenaan dengan unsur kepemerintahan yang terjadi dalam kehidupan di
masyarakat.
Kajian Teori :
1. Eksistensi.
Terdapat beberapa pengertian tentang eksistensi yang dijelaskan menjadi empat pengertin.
Pertama, eksistensi adalah apa yang ada. Kedua, eksistensi adalah apa yang memiliki aktualitas.
Ketiga, eksistensi adalah segala sesuatu yang dialami dan menekankan bahwa sesuatu itu ada.
Keempat, eksistensi adalah kesempurnaan.

Eksistensi juga dikemukakan oleh Abidin Zaenal sebagai sutau proses yang dinamis, suatu,
menjadi atau mengada. Ini sesuai dengan asal kata eksistensi itu sendiri, yakni existetre, yang
artimya keluar dari, melampaui atau mengatasi. Jadi eksistensi tidak bersifat kaku dan terhenti,
melainkan lentur atau kenyal dan mengalami perkembangan atau sebaliknya kemundura,
tergantung pada kemampuan dalam mengaktualisasikan potensi-potensinya. (Sary Eva. 2016)
Eksistensi selalu bersifat historis dan menuju masa depan.

2. Profesi.
Secara harfiah profesi berasal dari kata profession (ingris) yang berasal dari bahasa latin profesus
ang berarti “mampu atau ahli dalam suatu bentuk pekerjaan”. Dalam Webster`s new worl
dictionary di temukan bahwa profesi merupakan suatu pekerjaan yang menuntut pendidikan
tinggi. (Alma Buchori. 2012) Secara terminologi profesi dapat di artikan sebagai suatu pekerjaan
yang mempersyaratkan pekerjaan tinggi bagi pelakunya yang di tekankan pada pekerjaan mental.
Sementara secara sosiologi profesi merupakan jenis model pekerjaan yang ideal, karena dalam
realitanya bukanlah hal yang mudah untuk mewujudkannya dan hanya bisa dilakukan oleh orang-
orang yang sudah profesional dalam bidangnya. (Suprihatiningrum. 2014)

3. Polisi Cepek

Istilah yang biasaknya dikenakan kepada orang-orang yang membantu memperlancar arus
kendaraan dan mendapatkan uang jasa dari pengguna jalan. Sukarelawan Pengatur LaluLintas
(Supeltas) bertugas untuk memberikan isyarat kepada pengguna jalan dari arah yang berlawanan
agar dapat memelankan kendaraannya sehingga kendaraan lain bisa memutar arah. Supeltas juga
bertugas memberi arahan atau instruksi kepada pengemudi kendaraan yang hendak berbelok.
(Fera Azilia. 2008)
Supeltas sukarelawan pengatur lalulintas atau sering disebut juga “Pak Ogah“ atau “Polisi
Cepek” merupakan sebuatan masyarakat terhadap seseorang atau sekelompok orang diluar
institusi negara yang mengatur jalan raya dan mendapat imbalan secara langsung dari pengguna
kendaraan, tujuan dari “pak ogah” ini iyalah hanya untuk mendapatkan nafkah kehidupan atau
berlatarkan motif ekonomi semata Sedangkan menurut The Strait Times, Pak Ogah (illegal traffic
wardens) adalah pengatur lalu lintas tidak resmi yang kebanyakan ditemukan di pertigaan (T-
junctions), di putaran jalan (U-turns) dan persimpangan rel kereta api.

Istilah Pak Ogah diambil dari karakter kartun si unyil yang selalu meminta imbalan dan selalu
berkata “cepek dulu dong”. Pak Ogah jalanan meminta imbalan setelah ia menyebrangkan
kendaraan, baik motor maupun mobil. Sehingga sebutan ini melekat pada mereka yang
mengandalkan uang receh dari pengguna kendaraan. Pak ogah bekerja atau berada di tempat
persimpanganpersimpangan jalan yang memiliki tingkat kemacetan yang tergolong tinggi dan
biasanya tidak memiliki lampu rambu-rambu lalu lintas Pak Ogah secara bekerja secara sukarela
dan dengan mendapat imbalan sukarela dari para pengendara. Pada dasarnya setiap orang atau
kelompok yang tidak memiliki kewenangan dilarang melaukan pengaturan lalu lintas pada
persimpangan jalan, tikungan atau putaran jalan dengan maksud mendapatkan imbalan jasa.
Kegiatan pengaturan lalu lintas ini dilakukan oleh perorang atau sekelompok orang yang
terorganisir dengan maksud memperoleh imbalan. (Azimatuz Sa`diyah. 2022)

4. Kabupaten Pasuruan.

Wilayah Kabupaten Pasuruan dengan luas 1.474,015 km2 terletak antara 112o33’55” hingga
113o05’37” Bujur Timur dan antara 7o32’34” hingga 7o57’20” Lintang Selatan. Sebelah Utara
dibatasi oleh Kota Pasuruan, Selat Madura dan Kabupaten Sidoarjo, sebelah Selatan dibatasi oleh
Kabupaten Malang, sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Mojokerto dan Kota Batu, serta
sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo. Sedangkan kondisi geologi Kabupaten
Pasuruan sangat beragam, yaitu terdapat 3 jenis batuan meliputi batuan permukaan, batuan
sedimen, dan batuan gunung api (gunung api kuarter muda (young quarternary) dan kuarter tua
(old quarternary). Kabupaten Pasuruan memiliki banyak potensi di bidang perekonomian, pada
tahun 2019 Pasuruan mampu mempercepat peningkatkan angka pertumbuhan perekonomian dari
tahun 2018.

Angka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pasuruan tahun 2019 sebesar 5,83%, terdapat
percepatan dibandingkan tahun 2018 yang tumbuh sebesar 5,75%. Berdasarkan data sangat
sementara BPS Kabupaten Pasuruan, pertumbuhan ekonomi tersebut terbesar dipengaruhi oleh
lapangan usaha : (1) Transportasi dan Pergudangan tumbuh 7,42%, (2) Informasi dan komunikasi
tumbuh 7,10%; (3) Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum tumbuh 6,94%; (4) Jasa
Kesehatan dan Kegiatan Sosial tumbuh 6,65% ; (5) Jasa Pendidikan tumbuh 6,54% ; (6) Industri
Pengolahan tumbuh 6,46%; (7)Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda
Motor tumbuh 6,02% ; (8) Jasa Perusahaan tumbuh 5,91% ; (9) Real Estate tumbuh 5,53% ; serta
8 (delapan) lapangan usaha lain tumbuh rata-rata 3,13%. (Pasuruankab. 2020)

Tingkat pengangguran terbuka (TPT) tahun 2019 mencapai 5,42% menurun dibandingkan
dengan tahun 2018 yang mencapai 6,11%. Tingkat pengangguran terbuka merupakan
perbandingan antara jumlah pengangguran terhadap jumlah angkatan kerja. Angkatan kerja
adalah penduduk usia kerja (usia 15 tahun ke atas) terdiri dari penduduk yang bekerja, penduduk
yang mempunyai pekerjaan tapi sementara tidak bekerja, dan pengangguran. (Pasuruankab. 2020)
Secara kuantitas kemiskinan Kabupaten Pasuruan mengalami penurunan yaitu mencapai 8,68%
di tahun 2019, sementara tahun 2018 mencapai 9,45%.
Tinjauan Pustaka :

1 Eksistensi.

a) Kamus filsafat Lorens, eksistensi berasal dari bahasa latin Exitere disusundari ex yang
artinya keuar dan sistere yang artinya tampil atau muncul.
b) Oleh Abidin Zaenal sebagai sutau proses yang dinamis, suatu, menjadi atau mengada. Ini
sesuai dengan asal kata eksistensi itu sendiri, yakni existetre, yang artimya keluar dari,
melampaui atau mengatasi.
c) Oleh Sary Eva eksistensi tidak bersifat kaku dan terhenti, melainkan lentur atau kenyal
dan mengalami perkembangan atau sebaliknya kemundura, tergantung pada kemampuan
dalam mengaktualisasikan potensi-potensinya

2 Profesi.

a) Oleh Alma Buchori Webster`s new worl dictionary di temukan bahwa profesi
merupakan suatu pekerjaan yang menuntut pendidikan tinggi.
b) Oleh Suprihatiningrum Secara terminologi profesi dapat di artikan sebagai suatu
pekerjaan yang mempersyaratkan pekerjaan tinggi bagi pelakunya yang di tekankan
pada pekerjaan mental. Sementara secara sosiologi profesi merupakan jenis model
pekerjaan yang ideal, karena dalam realitanya bukanlah hal yang mudah untuk
mewujudkannya dan hanya bisa dilakukan oleh orang-orang yang sudah profesional
dalam bidangnya.

3 Polisi Cepek.
a) Menurut KBBI sukarelawan adalah orang yang melakukan sesuatu dengan sukarela
(tidak karena diwajibkan atau dipaksakan).
b) Oleh Fera Azilia Sukarelawan Pengatur Lalu-Lintas (Supeltas) atau istilah di Jakarta
biasa disebut “Pak Ogah” adalah istilah yang biasaknya dikenakan kepada orang-
orang.
c) Menurut The Strait Times, Pak Ogah (illegal traffic wardens) adalah pengatur lalu
lintas tidak resmi yang kebanyakan ditemukan di pertigaan (T-junctions), di putaran
jalan (U-turns) dan persimpangan rel kereta api.
d) Oleh Azimatus Sa`diyah Istilah Pak Ogah diambil dari karakter kartun si unyil yang
selalu meminta imbalan dan selalu berkata “cepek dulu dong”. Pak Ogah jalanan
meminta imbalan setelah ia menyebrangkan kendaraan, baik motor maupun mobil.
Sehingga sebutan ini melekat pada mereka yang mengandalkan uang receh dari
pengguna kendaraan. Pak ogah bekerja atau berada di tempat
persimpanganpersimpangan jalan yang memiliki tingkat kemacetan yang tergolong
tinggi dan biasanya tidak memiliki lampu rambu-rambu lalu lintas.

4 Kabupaten Pasuruan.

a) Menurut Pasuruankab.go.id tentang gambaran umum kabupaten Pasuruan 2020.


Hipotesis : -
Metode Penelitian :

1. Metode Penelitian.

Metode penelitian deskriptif kuantitatif adalah suatu metode yang bertujuan untuk membuat
gambar atau deskriptif tentang suatu keadaan secara objektif yang menggunakan angka, mulai
dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut serta penampilan dan hasilnya
(Arikunto, 2006). Jenis Penelitian ini adalah kuantitatif dengan menggunakan rancangan
penelitian deskriptif observasional. Penelitian digunakan untuk melihat gambaran dari fenomena,
deskripsi kegiatan dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada data factual dari pada
penyimpulan (Nursalam, 2013).
2. Subjek Penelitian.
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2010). Sampel adalah
sebagian untuk diambil dari keseluruhan obyek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh
populasi (Notoatmodjo, 2010). Sample dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode.
Sample dalam penelitian ini dipilih dengan menggunakan metode consecutive sampling
merupakan suatu teknik penetapan sampel dengan menetapkan subjek yang memenuhi kriteria
penelitian sampai kurun waktu tertentu (Sastroasmono & Ismail,1995 dalam Nursalam 2013).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pelaksanaan wawancara terhadap narasumber
polisi cepek di daerah kabupaten Pasuruan.

3. Tehnik dan Alat Pengumpulan Data.


1) Survei Lapangan.
Survey lapangan dilakukan sebagai langkah awal untuk mengetahui kondisi aspek-aspek
penting dalam mengevaluasi permasalahan eksistensi polisi cepek di daerah kaya industri
kabupaten Pasuruan. Dengan survey lapangan diperoleh foto-foto yang merupakan
gambaran profesi polisi cepek di kabupaten Pasuruan, meliputi kondisi fisik dan kondisi
sosial serta kondisi tempat kerja.

Pengumpulan data primer yang bersumber dari :


a) Wawancara dengan warga yang berkerja sebagai polisi cepek yang terkait dengan
masalahan eksistensi polisi cepek di daerah kaya industri kabupaten Pasuruan.
b) Pengambilan gambar dan dokumentasi saat peninjauan secara langsung dilokasi.

4. Rencana Analisis Data.

Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca
dandiinterpretasikan. Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data
berdasarkanvariabel dan jenis responden, mentabulasi data, meyajikan data, melakukan
perhitungan untukmenjawab rumusan masalah atau melakukan perhitungan untuk menguji
hipotesis yang telahdiajukan. Dalam penelitian kuantitaif, analisis data pada umumnya mengikuti
langkah-langkahsebagai berikut:
1) Editing.
merupakan kegiatan mengedit data yang dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi
kelengkapan, konsistensi, dan kesesuaian antara kriteria data yang diperlukanuntuk menguji
hipotesis atau menjawab pertanyaan penelitian.
2) Tabulasi data.
merupakan proses memasukkan data ke dalam tabel-tabel yang telah disediakan, baik tabel
untuk data mentah maupun tabel kerja untuk menghitung data tertentu secara statistik.
3) Pembahasan atau Diskusi Hasil Penelitian.
Pada tahap ini peneliti mengabstraksikan hasiluji hipotesis, membahas hasil penelitian tersebut
serta mengkonsultasikannya dengan hasil penelitian sebelumnya (bila memungkinkan).

Jadwal Penelitian:
 7 – 21 Ags, penyusunan pertanyaan wawancara serta menghubungi narasumber,

konsultasi pembimbing.

 8 – 9 Ags, uji kevalidan pertanyaan dengan pembimbing.

 10 – 12 Ags, wawancara.

 13 – 15 Ags, menyusun rancangan survei.

 16 – 18 Ags, uji kevalidan rancangan survei dengan pembimbing.

 19 – 21 Ags, menyusun data alat yang di gunakan untuk dokumentasi saat survei.

 22 Ags, uji kevalidan data alat survei dengan pembimbing.

 23 – 25 Ags, melakukan survei dan daokumentasi lapangan.

 26 – 27 Ags, memilah hasil dokumentasi dengan pembimbing.

 28 – 3 Sept, melakukan analisis data.

 4 – 11 Sept, interpretasi data.

 12 – 13 Sept, penarikan kesimpulan.


 14 – 17 Sept, penyusun laporan.

 18 – 22 Sept, penyusun pretasi (persiapan presentasi hasil).

Daftar Pustaka.

Alma, B. (2012). Pengantar statistika penelitian untuk pendidikan sosial, ekonomi, komunikasi,
dan bisnis.
An`im Solahudin. 2021. Besaran gaji umr kabupaten Pasuruan tahun 2022, cek umk Pasuruan
terbaru.(Online), (https://portalkudus.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-
793146829/besaran-gaji-umr-kabupaten-Pasuruan-tahun-2022-cek-umk-Pasuruan-
terbaru), di akses 12 September 2022.
Azilia, F. (2008). Fenomena Jaringan Sosial “Pak Ogah”(Studi Kasus Respon Sosial Ekonomi
Pemuda Lokal di Perumahan Duren Jaya, Bekasi Timur). Jakarta: Jurnal Sosiologis
Pembangunan Universitas Negeri Jakarta.
Badan Pusat Statistic Kabupaten Pasuruan. (2013). Profil Industri Di Kabupaten Pasuruan, 2011
- 2013, 2013. Industri.
Badan Pusat Statistic Kabupaten Pasuruan. (2015). Jumlah Perusahaan Dan Tenaga Kerja
Menurut Kabupaten/Kota Di Jawa Timur, 2015, 2015. Industri.
Badan Pusat Statistic Kabupaten Pasuruan. (2019). Banyaknya Penempatan Lowongan Kerja
Menurut Jenis Kelamin Di Kabutpaten Pasuruan, 2019. Tenaga kerja.
Cahyana. 2019. Rencana Analisis Data,(Online),
(https://id.scribd.com/document/426998958/Rencana-Analisis-Data), di akses 13
September 2022.

Eva Yanti, S. (2016). EKSISTENSI RADIO REPUBLIK INDONESIA (RRI) PALEMBANG PADA
ERA MEDIA ONLINE.(Skripsi) (Doctoral dissertation, UIN Raden Fatah
Palembang).
Hariyanti, D., & Widodo, H. (2018). PENEGAKAN HUKUM TERHADAP “POLISI CEPEK”
DI KOTA SURABAYA BERDASARKAN PERATURAN PERUNDANG-
UNDANGAN YANG BERLAKU. NOVUM: JURNAL HUKUM, 5(4).
Notoatmodjo, S. (2010). Ilmu perilaku kesehatan.
Nursalam, S. (2013). Metodologi penelitian ilmu keperawatan pendekatan praktis. Jakarta:
Salemba Medika.

Pemerintah Kabupaten Pasuruan. 2022. Gambaran Umum Kabupaten Pasuruan, (Online).


(https://www.Pasuruankab.go.id/pages-12-gambaran-umum-kabupaten-Pasuruan-
2018.html), di akses 13 September 2022.

Rahmawati, G., & Suprihatiningrum, J. (2014). Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe
make a match terhadap nilai kerjasama dan hasil belajar kognitif kimia siswa kelas
X SMAN 1 Bambanglipuro Bantul. Jurnal Kaunia, 10(2), 128-140.
Sa'diah, Azimatus (2022) The Existence of Traffic Control Volunteers (SUPELTAS) in
Maintaining Traffic Order in Sidoarjo. Undergraduate thesis, Universitas 17
Agustus 1945 Surabaya.
Sastroasmono & Ismail,1995 dalam Nursalam 2013, dalam Zulaekhah, S. S., Livana, P. H., &
Arisdiani, T. (2019). TINGKAT ANSIETAS PASIEN ULKUS DIABETES
MELLITUS. Coping: Community of Publishing in Nursing, 7(1), 45-50.

Suharsimi, A. (2006). metodelogi Penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara.

Anda mungkin juga menyukai