Anda di halaman 1dari 2

PADANG MAHSYAR

Adapun gambaran manusai di Alam Mahsyar sesuai hadits Rasulullah sebagai berikut:

1. Hamparan tanah Putih Alam Mahsyar atau padang mahsyar adalah tempat berkumpulnya manusia
setelah hari kiamat. Tempat itu digambarkan sebagai tanah rata yang berwarna putih, artinya belum
pernah ditempati seseorang.

Dari Sahl bin Sad dia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda; "Pada hari kiamat
kelak manusia akan dikumpulkan di bumi yang sangat putih berbentuk bulat pipih dan datar tanpa
ada tanda bagi siapapun di atasnya." (HR. Muslim).

2. Manusia Tenggelam di Lautan Keringat.

Dari Abu Hurairah radliallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
"Pada hari kiamat manusia berkeringat, hingga keringat mereka di bumi setinggi tujuh puluh hasta
dan menenggelamkan mereka hingga telinga." (HR. Bukhari).

3. Manusia Dibagi 3 Kelompok.

Dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu alaihi wa Salam bersabda: "Manusia dibangkitkan atas tiga
kelompok, ada yang dalam keadaan senang ada pula yang merasa ketakutan. Ada dua orang yang
menunggangi satu onta, ada tiga orang yang menunggangi satu onta, ada empat orang yang
menunggangi satu onta bahkan ada sepuluh orang yang menunggangi satu onta, lalu sisanya
dikumpulkan oleh api yang selalu menyertai mereka pada malam dan siang." Mereka berkata: "Pada
pagi dan sore hari." (HR. Muslim) [No. 2861 Syarh Shahih Muslim] Shahih.

4. Telanjang.

Dari Aisyah berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam bersabda: "Manusia
dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan kulup." Aku bertanya:
"Wahai Rasulullah, wanita-wanita dan lelaki-lelaki semua saling melihat satu sama lain?" Beliau
menjawab: "Wahai Aisyah, permasalahnnya lebih sulit dari saling melihat satu sama lain." (HR.
Muslim) [No. 2859 Syarh Shahih Muslim] Shahih.

5. Syafaat Rasulullah.

Dari Anas radliyallahuanhu mengatakan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Pada hari
kiamat Allah mengumpulkan seluruh manusia, mereka berujar; Duhai sekiranya kita meminta syafaat
kepada Tuhan kita sehingga Dia bisa meringankan penderitaan kita di tempat kita ini. Maka mereka
menemui Adam dan mengutarakan hajat mereka; Engkaulah manusia yang Allah cipta dengan
tangan-Nya dan Dia tiupkan ruh-Nya kepadamu, dan Dia perintahkan para malaikat untuk sujud
kepadamu, maka tolonglah engkau meminta syafaat kepada Tuhan kami! Namun Adam menjawab;
disini bukan tempatku untuk meringankan kalian, Adam lalu menyebut-nyebut kesalahannya dan
berujar; datangilah Nuh, rasul pertama-tama yang Allah utus. Maka mereka mendatangi Nuh. Namun
ternyata Nuh juga menjawab; disini bukan tempatku untuk memberi pertolongan, lantas Nuh
menyebut-nyebut kesalahannya dan berujar; datanglah kalian kepada Ibrahim yang telah Allah
jadikan sebagai kesasih-Nya. Mereka pun mendatanginya, tetapi ia juga berujar; disini bukan
tempatku untuk meringankan kalian, dan ia sebut-sebut kesalahannya seraya berujar; datanglah
kalian kepada Musa yang Allah telah mengajaknya bicara. Mereka pun mendatangi Musa, namun
Musa juga mengatakan; Saya tak berhak meringankan kalian, dan Musa menyebut-nyebut kesalahan
pribadinya, seraya berujar; datanglah kalian kepada Isa Mereka pun mendatangi Isa, dan isa juga
mengatakan; saya tak berhak meringankan kalian sambil berujar; datanglah kepada Muhammad
Shallallahualaihiwasallam, sebab dosanya yang dahulu dan yang akan datang telah mendapat
ampunan. Mereka pun mendatangiku dan aku meminta izin kepada rabbku. Ketika aku melihat-Nya,
aku langsung tersungkur sujud dan Ia meninggalkanku sekehendak Allah, lantas ada suara
memanggil-manggil; Angkat kepalamu, mintalah, kamu akan diberi, utarakan uneg-unegmu kamu
akan didengar, mintalah syafaat, kamu akan diberi! langsung aku angkat kepalaku dan aku memuji
rabbku dengan pujian yang Dia ajarkan kepadaku. Lantas aku memberi syafaat dan Dia memberiku
batasan, kemudian aku keluarkan mereka dari neraka dan kumasukkan surga, kemudian aku kembali
dan tersungkur sujud semisalnya pada kali ketiga, keempat hingga tak tersisa di neraka selain yang
ditahan oleh Alquran. Sedang Qatadah berkata dalam hal ini dengan redaksi sehingga keabadian
wajib baginya. (HR. Bukhari) [No. 6565 Fathul Bari] Shahih. Wallahu A'lam.

Anda mungkin juga menyukai