Anda di halaman 1dari 8

RENCANA AKSI PERJANJIAN KINERJA

BALAI PENERAPAN STANDAR INSTRUMEN


LINGKUNGAN HIDUP DAN KEHUTANAN BANJARBARU
TAHUN 2022
RENCANA AKSI KINERJA
BALAI PENERAPAN STANDAR INSTRUMEN
LHK BANJARBARU TAHUN 2022

A. Pendahuluan

Visi Kementerian Lingkungan Hidup yaitu “Keberlanjutan Sumber Daya Hutan dan Lingkungan
Hidup untuk Kesejahteraan Masyarakat” dalam mendukung: “Terwujudnya Indonesia Maju
yang Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”. Untuk
mewujudkan Visi di atas, kemudian dijabarkan ke dalam Misi KLHK sebagai berikut:
mewujudkan hutan yang lestari dan lingkungan hidup yang berkualitas, mengoptimalkan
manfaat ekonomi sumber daya hutan dan lingkungan secara berkeadilan dan berkelanjutan,
mewujudkan pemberdayaan masyarakat dalam akses kelola hutan baik laki-laki maupun
perempuan secara adil dan setara, mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik.

Tujuan yang akan dicapai oleh KLHK dibagi 4 pilar, yaitu: (1) Pilar Lingkungan: Kondisi
Lingkungan Hidup dan Hutan yang semakin tanggap terhadap perubahan iklim; (2) Pilar
Ekonomi: Aktualisasi Potensi Ekonomi dari Sumber Daya Hutan dan Lingkungan Hidup; (3)
Pilar Sosial: Pemanfaatan hutan bagi masyarakat yang berkeadilan; dan (4) Pilar Tata Kelola:
Tata kelola pemerintahan bidang LHK yang akuntabel, responsive dan ber pelayanan prima.

Adapun rumusan sasaran strategis untuk tingkat KLHK adalah: (1) Meningkatnya kualitas
lingkungan hidup; (2) Meningkatnya optimalisasi pengelolaan sampah; (3) Menurunnya emisi
GRK dari sektor limbah dan kehutanan; (4) Menurunnya laju penyusutan hutan; (5)
Meningkatnya ekonomi sirkular dari sampah dan limbah; (6) Meningkatnya pemanfaatan sumber
daya hutan yang berkelanjutan; (7) Meningkatnya ekspor hasil hutan, TSL, dan bioprospecting;
(8) Meningkatnya penerimaan negara dari Lingkungan Hidup dan Kehutanan; (9)
Terselesaikannya status kawasan hutan yang diakui secara legal dan legitimate; (10)
Meningkatnya kepastian hukum atas penguasaan tanah oleh masyarakat pada kawasan hutan;
(11) Meningkatnya pemanfaatan hutan oleh masyarakat yang adil dan merata; (12)
Meningkatnya SDM KLHK yang berkualitas; dan (13) Meningkatnya birokrasi dan layanan
publik yang lincah (agile), efektif dan efisien.

Kebijakan KLHK dalam periode Renstra (revisi) diarahkan dalam korektif kebijakan dan
kelembagaan yang mampu menumbuhkan harapan dan kepercayaan publik, dan menopang
devisa negara. KLHK juga melakukan berbagai upaya untuk mengurangi beban lingkungan.
Kebijakan KLHK diarahkan untuk menuju perubahan melalui: (1) Penataan kelembagaan
menuju perubahan cara kerja; (2) Pelaksanaan debirokratisasi, reorganisasi, deregulasi dan
penetapan holistik, integrative, tematik, spasial (hints) program; dan (3) Pembangunan tata nilai
di KLHK.

1) Kebijakan yang diambil dalam penataan kelembagaan yaitu reformasi struktural antara lain
dengan pengurangan besaran organisasi/jabatan kementerian/lembaga dan pemerintah
daerah dengan harapan dapat berdampak pada besaran belanja publik.

2) Upaya KLHK dalam pelaksanaan debirokratisasi, reorganisasi dan deregulasi serta holistik,
integrative, tematik, spasial (hints) program adalah dengan melakukan identifikasi isu yaitu
Brown issues dan green issues. Brown issues berkenaan dengan soal-soal lingkungan seperti
pencemaran, sampah, dan limbah. Green issues berkenaan dengan soal-soal hutan seperti
produksi, konservasi, penghijauan, deforestasi, biodiversitas, tumbuhan dan satwa liar.
Terdapat keterkaitan dalam identifikasi isu yaitu: (1) Penegakan hukum; (2) Konservasi
biodiversitas; (3) Ekonomi lingkungan, (4) Pengendalian DAS; (5) Pemberdayaan
masyarakat; (6) Pengendalian Kebakaran hutan; dan (7) Perubahan iklim.

3) Upaya KLHK dalam pelaksanaan holistik, integrative, tematik, spasial (hints) program
KLHK yaitu: (1) Alokasi sumberdaya hutan untuk pemerataan ekonomi; (2) Pengendalian
deforestasi dan degradasi hutan/lahan; (3) Konservasi dan pemeliharaan biodiversitas dan
biosfer; (4) Peningkatan produksi dan produktivitas hutan dan jasa lingkungan; (5)
Pengendalian kejahatan lingkungan; dan (6) Kemitraan dan keterlibatan multi stakeholders
dalam rantai usaha hutan dan sampah.

4) Langkah-langkah menata nilai dilakukan melalui: (1) Pembangunan LHK bermuara pada
kondisi lingkungan yang semakin baik, nyaman ditinggali dan menjadi bekal dalam
pembangunan berkelanjutan; (2) Aktualisasi potensi sumberdaya alam di LHK berbasis ilmu
dan teknologi, circular economy dan mendukung langsung sasaran pembangunan nasional;
(3) Transformasi keberadaan masyarakat di dalam dan sekitar hutan sebagai faktor-faktor
produksi untuk membantu pemerataan antar wilayah; dan (4) Keberhasilan pembangunan
tak hanya direduksi dengan penyelesaian administrasi, tetapi harus terlihat wujudnya dan
terasa secara inderawi di tapak. Perubahan yang dilakukan oleh KLHK memberikan dampak
pada pergeseran program, dimana sebelumnya terdapat enam program, maka mulai tahun
2022 KLHK mendukung lima program. Lima program tersebut yaitu: (1) Program
Pengelolaan Hutan Berkelanjutan; (2) Program Kualitas Lingkungan Hidup; (3) Program
Pendidikan dan Pelatihan Vokasi; (4) Program Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim;
dan (5) Program Dukungan Manajemen.

B. Tugas Pokok , Fungsi, Visi dan Misi Balai

Berdasarkan visi KLHK di atas yang menekankan pada keberlanjutan sumberdaya hutan dan
lingkungan hidup serta kesejahteraan masyarakat, maka dirumuskanlah visi BSILHK yaitu:
“Standardisasi Pemanfaatan Sumberdaya Alam untuk Menjaga Kesehatan Lingkungan Hidup
dan Kecukupan Luasan Hutan” dalam Mendukung: “Terwujudnya Indonesia Maju yang
Berdaulat, Mandiri dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong” Sebagai organisasi baru
KLHK, BSILHK didorong agar mampu menyediakan, mengembangkan, menguatkan standar
instrumen bidang LHK dalam mengendalikan lingkungan hidup dan kehutanan. Sehingga
kualitas dapat terus terjaga dan aktivitas pemanfaatan sumber daya alam dapat terkontrol dengan
ketat dengan adanya standar yang telah ditetapkan.

Mandat dari Peraturan Menteri LHK Nomor P.15 Tahun 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang mengacu pada Peraturan Presiden Nomor
92 Tahun 2020 dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.26 Tahun
2022 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan Standardisasi Instrumen
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, maka Misi BSILHK yaitu: 1) Menyusun kebijakan teknis
rencana dan program perumusan dan pengembangan, serta penerapan standar dan penilaian
kesesuaian standar instrumen di bidang lingkungan hidup dan kehutanan, 2) Melaksanakan
koordinasi dan perumusan, pengembangan, serta penilaian kesesuaian standar instrumen di
bidang lingkungan hidup dan kehutanan, 3) Melaksanakan pemantauan, evaluasi, pelaporan, dan
fasilitasi penerapan standar instrumen di bidang lingkungan hidup dan kehutanan.

Organiasai BSILHK dalam hal ini mendukung 3 pilar tujuan yaitu: (1) Pilar Lingkungan:
Kondisi Lingkungan Hidup dan Hutan yang semakin tanggap terhadap perubahan iklim; (2)
Pilar Ekonomi: Aktualisasi Potensi Ekonomi dari Sumber Daya Hutan dan Lingkungan Hidup;
dan (3) Pilar Tata Kelola: Tata kelola pemerintahan bidang LHK yang akuntabel, responsif dan
ber pelayanan prima. Selain dukungan tiga pilar tersebut, BSILHK terlibat dalam 5 Sasaran
Strategis yaitu:
1) Sasaran Strategis 1: Meningkatnya kualitas lingkungan hidup,
2) Sasaran Strategis 3: Menurunnya emisi GRK dari sektor limbah dan kehutanan
3) Sasaran Strategis 4: Menurunnya laju penyusutan hutan
4) Sasaran Strategis 6: Meningkatnya pemanfaatan sumberdaya hutan yang berkelanjutan
5) Sasaran Strategis 13: Meningkatnya birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif dan
efisien.

Target sasaran strategis dan program BSILHK terhadap Renstra KLHK Tahun 2020-2024
dilaksanakan melalui empat program yaitu: (1) Program Pengelolaan Hutan Berkelanjutan; (2)
Program Kualitas Lingkungan Hidup; (3) Program Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim;
dan (4) Program Dukungan Manajemen.

1) Program Pengelolaan Hutan Berkelanjutan yang dilaksanakan BSILHK melalui Pusat


Standardisasi Instrumen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (PSIPHB) dan Unit Satker yang
akan mendukung tujuan Pilar Ekonomi (Aktualisasi Potensi Ekonomi dari Sumber Daya
Hutan dan Lingkungan Hidup) dalam mencapai sasaran strategis Meningkatnya
pemanfaatan sumberdaya hutan yang berkelanjutan dengan pengukuran Indikator Kinerja
Utama Kontribusi Sektor Kehutanan terhadap PDB Nasional (berdasarkan harga berlaku)
(IKU 6).
2) Program Kualitas Lingkungan Hidup yang dilaksanakan BSILHK melalui Pusat
Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup (PSIKLH) dan Pusat Fasilitasi Standar
Instrumen LHK serta Unit Satker akan mendukung dua tujuan yaitu: a) Tujuan Kondisi
Lingkungan Hidup dan Hutan yang semakin tanggap terhadap perubahan iklim (Pilar
Lingkungan) dalam mencapai sasaran strategis Meningkatnya kualitas lingkungan hidup,
dengan pengukuran Indikator Kinerja Utama Indeks kualitas lingkungan hidup (IKU 1), b)
Tujuan Aktualisasi Potensi Ekonomi dari Sumber Daya Hutan dan Lingkungan Hidup (Pilar
Ekonomi) dalam mencapai sasaran strategis Meningkatnya sirkuler ekonomi dari sampah
dan limbah, dengan Indikator Kinerja Utama Kontribusi Sektor Lingkungan Hidup terhadap
PDB Nasional (berdasarkan harga berlaku) (IKU 3).
3) Program Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim yang dilaksanakan BSILHK melalui
Pusat Standardisasi Instrumen Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim (PSIKBPI) dan
Unit Satker akan mendukung kondisi lingkungan Hidup dan Hutan yang semakin tanggap
terhadap perubahan iklim (Pilar Lingkungan) dalam mencapai sasaran strategis menurunnya
emisi GRK dari Sektor Limbah dan Kehutanan yang mendukung pembangunan rendah
karbon, dengan pengukuran Indikator Kinerja Utama Persentase penurunan emisi GRK dari
sektor limbah dan kehutanan yang mendukung pembangunan rendah karbon (IKU 4).
4) Program Dukungan Manajemen yang dilaksanakan BSILHK melalui Sekretariat BSILHK
akan mendukung Tata Kelola Pemerintahan bidang LHK yang Akuntabel, Responsif, dan
Berpelayanan Prima (Pilar Tata Kelola) dalam mencapai sasaran strategis meningkatnya
birokrasi dan layanan publik yang agile, efektif, dan efisien, dengan pengukuran Indikator
Kinerja Utama Nilai Kinerja Reformasi Birokrasi (IKU 13).

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 26 Tahun 2021
tanggal 16 Desember 2021 tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Badan
Standardisasi Instrumen Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Balai Penerapan Standar Instrumen
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (BPSILHK) Banjarbaru mempunyai tugas melaksanakan
pemantauan dan fasilitasi penerapan serta pengujian dan verifikasi penilaian kesesuaian standar
instrumen lingkungan hidup dan kehutanan.
Dalam melaksanakan tugas, BPSILHK Banjarbaru menyelenggarakan fungsi :
a. Penyusunan rencana, program, anggaran dan laporan di bidang pemantauan dan fasilitasi
penerapan, pengujian dan verifikasi penilaian kesesuaian standar instrumen lingkungan
hidup dan kehutanan.
b. Pelaksanaan pemantauan penerapan standar instrumen lingkungan hidup dan kehutanan
pada tingkat tapak.
c. Pelaksanaan pengujian dan verifikasi penilaian kesesuaian standar instrumen lingkungan
hidup dan kehutanan pada tingkat tapak.
d. Pelaksanaan fasilitasi penerapan standar instrumen lingkungan hidup dan kehutanan pada
tingkat tapak.
e. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga balai.

BPSILHK Banjarbaru tidak membuat visi, misi dan tujuan sendiri. BPSILHK Banjarbaru hanya
menjabarkan visi, misi, tujuan dan sasaran KLHK, serta visi, misi, tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan oleh BSILHK menjadi program dan kegiatan yang mendukung pencapaian visi, misi,
tujuan dan sasaran tersebut.

C. Program dan Kegiatan

Agar kegiatan BPSILHK Banjarbaru ke depan terarah perlu dilakukan penyusunan rencana Balai
yang realistis dan terukur. Penyusunan rencana kerja merupakan langkah penting dan
menentukan keberhasilan Balai dalam melakukan tugas pokok dan fungsinya sebagai Unit
Pelaksana Teknis BSILHK. Dalam kaitan ini, BPSILHK Banjarbaru menyusun Rencana Kerja
tahun 2022.

Rencana Kerja merupakan dokumen perencanaan untuk periode satu tahun yang memberikan
arah dan panduan kegiatan pokok, serta kegiatan pengembangan institusi dan ketatalaksanaan.
Penyusunan Rencana Kerja Balai mengacu pada Renstra KLHK, Renstra BSILHK serta
mempertimbangkan pencapaian hasil institutisi pada periode sebelumnya, SDM dan sarpras yang
tersedia, serta tantangan dan permasalahan yang dihadapi. Program dan kegiatan di dalam Renja
mengacu pada Renstra BSILHK Tahun 2020-2024, khususnya pada kegiatan Pengelolaan Hutan
Berkelanjutan; Kualitas Lingkungan Hidup; Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim; dan
Dukungan Manajemen..

Program yang dilaksanakan pada tahun 2022 adalah 1) Program Kualitas Lingkungan Hidup
(029.07.FD); 2) Program Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim (029.07.FB); 3) Program
Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (029.07.FF); dan 4) Program Dukungan Manajemen
(029.07.WA).

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahun 2022 adalah 1) Kegiatan Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis (6758); 2) Kegiatan Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan
Hidup (6759); 3) Kegiatan Standardisasi Instrumen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (6761);
dan 4) Kegiatan Standardisasi Instrumen Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim (6762).

Jumlah anggaran yang dipergunakan dalam melaksanakan kegiatan tahun 2022 adalah sebesar
Rp. 11.743.357.000 (Sebelas Milyar Tujuh Ratus Empat Puluh Tiga Juta Tiga Ratus Lima Puluh
Tujuh Ribu Rupiah), dengan rincian perkegiatan adalah :
1) Kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis (6758), adalah sebesar Rp.
11.323.357.000,- (Sebelas Milyar Tiga Ratus Dua Puluh Tiga Juta Tiga Ratus Lima Puluh
Tujuh Ribu Rupiah)
2) Kegiatan Standardisasi Instrumen Kualitas Lingkungan Hidup (6759), adalah sebesar Rp.
100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah)
3) Kegiatan Standardisasi Instrumen Pengelolaan Hutan Berkelanjutan (6761), adalah sebesar
Rp. 220.000.000,- (Dua Ratus Dua Puluh Juta Rupiah)
4) Kegiatan Standardisasi Instrumen Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim (6762), adalah
sebesar Rp. 100.000.000,- (Seratus Juta Rupiah)

D. Rencana Aksi Perjanjian Kinerja

Sebagai bentuk penjabaran dari dokumen Rencana Kerja (Renja) tahun 2022, perlu disusun
rencana aksi perjanjian kinerja yang akan dilakukan guna mencapai target rencana kerja yang
telah ditetapkan. Adapun rencana aksi perjanjian kinerja yang dilakukan adalah sebagai berikut :

1. Sasaran dan Target Kegiatan tahun 2022


No. Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Target Anggaran
1. Menyiapkan Jumlah Standar Usaha / 4 Unit 120.000.000
Standardisasi Usaha dan Produk Bidang
Produk yang Berkualitas Kehutanan
Dalam Perizinan
Berusaha Bidang
Kehutanan
2. Meningkatnya Kualitas Jumlah Standar Usaha 1 100.000.000
Standar Instrumen yang Diterapkan Lembaga,
(Skema, Sistem Prosedur Melalui Intrumen 1 Produk
dan Standar) Usaha dan Pengelolaan Hutan
Produk Dalam Perizinan Berkelanjutan
Berusaha Bidang
Kehutanan
3. Meningkatnya Kualitas Jumlah Standar Usaha 1 100.000.000
Standar Instrumen yang Diterapkan Lembaga,
(Skema, Sistem Melalui Intrumen 1 Produk
Prosedur, dan Standar) Kualitas Lingkungan
Lingkungan Hidup Hidup
4. Meningkatnya Kualitas Jumlah Standar Usaha 1 100.000.000
Standar Instrumen yang Diterapkan Lembaga,
(Skema, Sistem Melalui Intrumen 1 Produk
Prosedur, dan Standar) Ketahanan Bencana dan
Ketahanan Bencana dan Perubahan Iklim
Perubahan Iklim
5. Terlaksananya Dukungan Nilai SAKIP Badan 2 11.323.357.000
Manajemen Layanan Standardisasi Instrumen Layanan,
Perkantoran yang LHK (79 Poin) 1 Unit
Akuntabel, Responsive
dan Berpelayanan Prima
2. Komponen dan Target Kegiatan pada Sasaran tahun 2022
Uraian Aspek Kegiatan % Target Kinerja Triwulan
No. Kegiatan Anggaran
Target I II III IV
6758 Dukungan Manajemen dan
Pelaksanaan Tugas Teknis
EBA.962 Layanan Umum
051 Perencanaan Program dan 1 Dok / Lap 66.058.000 Program 9,58 34,79 68,39 100
Kegiatan
052 Penyusunan dan Pelaksanaan 1 Dok / Lap 24.021.000 Anggaran 9,89 55,26 77,94 100
Rencana Anggaran
053 Pemantauan Evaluasi dan 1 Dok / Lap 12.011.000 Evaluasi dan 10,75 54,38 98,00 100
Pelaporan Kinerja Pelaporan Kinerja
054 Administrasi Keuangan 1 Dok / Lap 24.021.000 Keuangan 32,06 39,55 69,15 100
055 Administrasi Tata Usaha, 1 Dok / Lap 12.011.000 Arsip Persuratan & 46,21 48,71 97,50 100
Rumah Tangga dan BMN BMN
056 Administrasi Kerjasama 1 Dok / Lap 12.011.000 Kerjasama 4,16 8,33 58,37 100
Teknik
057 Pelaksanaan Urusan 1 Dok / Lap 42.037.000 Kepegawaian 0,00 26,09 52,18 100
Kepegawaian
058 Pengelolaan Sistem 1 Dok / Lap 48.042.000 Data dan Informasi 0,00 52,40 98,44 100
Informasi dan Hubungan
Masyarakat
EBA.994 Layanan Perkantoran
001 Gaji dan Tunjangan 12 Bulan 9.184.957.000 Gaji dan Tunjangan 16,45 44,42 66,15 100
002 Operasional dan 1 Dok / Lap 1.820.400.000 Operasional 26,87 55,03 76,69 100
Pemeliharaan Kantor Perkantoran
EBB.951 Layanan Sarana Internal
051 Perangkat Pengolah Data dan 1 Unit 15.000.000 Peralatan Komputer 100
Komunikasi
052 Peralatan dan Fasilitas 1 Unit 22.788.000 Peralatan Komputer 100
Perkantoran
053 Pengadaan Peralatan dan 1 Unit 40.000.000 Kendaraan Bermotor 100
Mesin
6759 Standardisasi Instrumen
Kualitas Lingkungan
Hidup
ADA.051 Pengendalian dan Penilaian 1 Produk 50.000.000 Standar Pengelolaan 19,41 53,07 89,79 100
Standar Produk, Sistem dan Air Asam Tambang
Prosedur, dan Uji sesuai dengan SNI :
Pelaksanaan Standar 7742 : 2011
Instrumen Kualitas
Lingkungan Hidup
ADD.053 Pengendalian dan Penilaian 1 Lembaga 50.000.000 Pemegang Izin 15,00 60,00 90,00 100
Standar Lembaga Pelaksana Pelaksana Kegiatan
Standar Instrumen pengelolaan limbah
Lingkungan Hidup Kelapa Sawit sesuai
Permenlh No : 28
tahun 2003 dan P5
tahun 2015
6761 Standardisasi Instrumen
Pengelolaan Hutan
Berkelanjutan
ADA.051 Pengendalian dan Penilaian 1 Produk 50.000.000 Penerapan Standar 0,93 67,39 100
Standar Produk, Sistem dan Instrumen
Prosedur, dan Uji Rehabilitasi hutan dan
Pelaksanaan Standar lahan / Rehab DAS
Instrumen Produk (Permen LHK Nomor
Pengelolaan Hutan P2 Tahun 2020 &
Berkelanjutan Permen LHK No : 59
tahun 2019)
ADD.051 Pengendalian dan Penilaian 1 Lembaga 50.000.000 Penerapan Standar 1,65 84,40 100
Standar Lembaga Pelaksana Instrumen HTR dan
Standar Instrumen HKM (Permen LHK
Pengelolaan Hutan Nomor : 9 tahun 2021
Berkelanjutan & SNI : 7896)
CDK.051 Pengelolaan KHDTK 4 Unit 120.000.000 KHDTK Riam Kiwa, 9,23 41,23 80,34 100
Tumbang Nusa,
Kintap & Rantau
6762 Standardisasi Instrumen
Ketahanan Bencana dan
Perubahan Iklim
ADA.051 Pengendalian dan Penilaian 1 Produk 50.000.000 Standar Pengendalian 16,80 64,25 94,89 100
Standar Produk, Sistem dan Kebakaran Hutan dan
Prosedur, dan Uji Lahan Gambut di
Kebencanaan dan areal Izin sesuai
Perubahan Iklim Permen LHK No : 32
Tahun 2016
Uraian Aspek Kegiatan % Target Kinerja Triwulan
No. Kegiatan Anggaran
Target I II III IV
ADD.051 Pengendalian dan Penilaian 1 Lembaga 50.000.000 Pemegang izin 26,58 88,20 100
Standar Lembaga Pelaksana pelaksana kegiatan
Standar Instrumen pengendalian
Penanganan Bencana, Karhutla sesuai
Adaptasi, dan Mitigasi Permen LHK No : 32
Perubahan Iklim & Perdirjen PPI No :
2 tahun 2021

Untuk menjamin tercapainya target kegiatan dan anggaran tahun 2022, akan dilakukan langkah-
langkah sebagaimana disajikan pada tabel berikut.

No Kegiatan Trwiulan
I II III IV
1. Peningkatan kapasitas SDM terkait standar instrumen
2. Rapat pemantauan dan evaluasi pelaksanaan anggaran
3. Revisi terencana DIPA 2022

E. PENUTUP

Rencana aksi perjanjian kinerja Balai Penerapan Standar Instrumen Lingkungan Hidup dan
Kehutanan (BPSILHK) Banjarbaru tahun 2022 yang berisi visi, misi, tujuan dan kegiatan serta
unsur pendukung lainnya merupakan pedoman bagi Balai di dalam pelaksanaan kegiatan selama
1 (satu) tahun kedepan. Rencana aksi perjanjian kinerja ini merupakan acuan untuk
mensinergikan program dan kegiatan BSILHK pada BPSILHK Banjarbaru.

Keberhasilan pelaksanaan dari rencana aksi perjanjian kinerja ini harus menjadi komitmen
semua pelaksana kegiatan, untuk dapat melaksanakan kegiatan-kegiatan yang tertuang dalam
rencana aksi kinerja Balai Penerapan Standar Instrumen LHK Banjarbaru tahun 2022.

Banjarbaru, Desember 2021

Kepala Balai,

Sujarwo Sujatmoko, S.Hut, M.Sc.


NIP. 19810605 200312 1 001

Anda mungkin juga menyukai