ADAPTASI PERUBAHAN
IKLIM (RAD-API)
ketahanan pangan yang terdapat dalam UU No. 7 Tahun 1996 yang dapat diartikan
kondisi pangan dalam setiap rumah tangga yang terpenuhi dengan adanya
pangan yang tercukupi serta aman untuk dikonsumsi, merata keseluruh rakyat
dan terjangkau bagi setiap lapisan masyarakat secara menyeluruh.
Pengertian ketahanan pangan terdapat 2 macam, baik secara makro ataupun
secara mikro adalah:Mikro: kebutuhan dalam segala aspek pangan dalam tiaptiap rumah tangga untuk menjalankan kehidupan yang sehat secara aktif
tercukupi/terpenuhi.Makro: Persediaan pangan/makanan yang terpenuhi dalam
keseluruhan.
Kemandirinan energy : memanfaatkan keaneka ragaman energi dengan
memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial, ekonomi dan
kearifan lokal secara bermartabat.
Kesehatan: untuk memperkuat dukungan kesehatan bagi masyarakat dan
meningkatkan kemampuan pelayanan dan mendekatkan akses pelayan
kesehatan.
Permukiman : Penataan permukiman yang dilengkapi dengan prasarana,
sarana dan utilitas umum sebagai upaya peningkatan daya lenting dan
kemanpuan adaptasi
Infrastruktur: Memperkuat kapasitas adaptasi mulai dari proses perencanaan
hingga pelaksanaan pembangunan harus terintegrasi sebagai standard infrastruktur fisik.
Pesisir dan pulau-pulau kecil: untuk memperkuat dukungan dari alam dan
proses pengelolaannya dengan pemanfaatan secara maksimal.
Sektor Pertanian:
Pada sektor pertanian, tujuan yang ingin dicapai dalam
agenda adaptasi terhadap perubahan iklim adalah
mendukung tercapainya visi Indonesia pada sektor
pertanian yakni terwujudnya sistem pertanian industrial
berkelanjutan yang berdaya saing dan mampu menjamin
ketahan pangan dan kesejahteraan petani.
Sektor Kelautan, Pesisir, dan Perikanan:
Pada sektor perikanan , tujuan yang ingin dicapai dalam
agenda adaptasi terhadap perubahan iklim adalah
mendukung tercapainya visi dalam pengelolaan perikanan
,yakni Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan
Perikanan yang Lestari dan Bertanggung Jawab bagi
Kesatuan dan Kesejahteraan masyarakat
Sektor Infrastruktur:
Infrastruktur merupakan bagian integral dari suatu pembangunan .
Infrastruktur merupakan roda penggerak pertumbuhan ekonomi.
Perubahan iklim mengharuskan infrastruktur lebih tahan terhadap
kejadian iklim ekstrim. Faktor adaptasi perubahan iklim harus
dimasukkan dalam proses perencanaan pembangunan infrastruktur.
Informasi perubahan iklim seperti kenaikan temperatur, perubahan
proses penguapan, kelembaban, dan kadar air harus terintegrasi
dalam desain, kode, dan standard infrastruktur fisik.
Sektor Kesehatan:
Dengan meningkatnya resiko kesehatan akibat perubahan iklim
terhadap kesehatan manusia, seperti penyebaran penyakit malaria,
demam berdarah, diare, kolera, dan penyakit akibat vektor lainnya,
maka pertimbangan perubahan iklim ke dalam pembangunan
kesehatan penting untuk diintegrasikan.
Lanjuta
n
Tim
Penyelenggara
RENCANA AKSI DAERAH
ADAPTASI PERUBAHAN IKLIM
(RAD-API)
PROVINSI NUSA TENGGARA
TIMUR
Instansi Pemerintah
Bertindak sebagai koordinator, penyedia data, dan
perumus pemanfaatan hasil penilaian atau kajian
kerentanan/resiko dampak perubahan iklim serta
strategi langkah-langkah adaptasi yang
direkomendasikan untuk diarusutamakan ke dalam
program-program pembangunan di daerah.
Institusi akademis
Institusi akademis yang mempunyai kapasitas untuk melaksanakan
penilaian atau kajian yang meliputi analisis dampak, kerentanan,
dan risiko perubahan iklim pada suatu wilayah dan berbagai
sektor serta merumuskan langkah-langkah aksi adaptasi
perubahan iklim, serta membantu melakukan pengawasan dan
evaluasi pelaksanaan aksi-aksi adaptasi perubahan iklim.
Perguruan tinggi juga dapat menyelenggarakan pelatihan dalam
rangka peningkatan kapasitas staf pemerintahan dalam memahami
tahapan penilaian atau kajian kerentanan/resiko perubahan iklim
serta pemanfaatan hasilnya untuk penyusunan aksi-aksi adaptasi.
perubahan iklim pada suatu wilayah atau sektor serta memonitor secara berkala kontribusi upaya adaptasi
yang dilakukan terhadap profil kerentanan/risiko wilayah atau sektor spesifik.
Merancang pilihan adaptasi berdasarkan hasil penilaian atau kajian kerentanan/risiko
perubahan iklim
(layak secara teknis) dan juga konsisten dangan tujuan pembangunan daerah dan kriteria kebijakan
kunci (efektivitas biaya, keberlanjutan lingkungan, sesuai budaya lokal, dan diterima secara sosial).
Mengarusutamakan langkah adaptasi ke dalam program pembangunan yang adaptif perubahan iklim dengan
merumuskan kebijakan, strategi, program, dan kegiatan-kegiatan
memastikan
Bertanggung
sinerginya
jawab
upaya
terhadap
adaptasi
proses
dan
koordinasi
pencapaian
internal
adaptasi
perubahan
iklim
dan
target pembangunan.
serta koordinasi/kerjasama dengan pihak
Outline
I.
I.
Ketahanan (Resiliensi)
terhadap Perubahan Iklim
sebagai Dasar Pembangunan
Berkelanjutan dan Adaptif yang
tangguh terhadap bencana
25
1. Pembangunan Berkelanjutan
yang Adaptif
terhadap Perubahan Iklim
(Mitchell & Maxwell 2010)
Business as Usual:
Program Pemerintah Pusat
Program Pemerintah
Daerah
Proses
Mainstreaming/
Sinkronisasi
Rekomendasi Expert
Sektoral
2. Tahapan Pengembangan
Strategi Adaptasi Perubahan
Iklim Provinsi NTT
Identifikasi
Wilayah dan
sector
Kajian
Kerentanan
dan Resiko
Iklim
Pilihan
Adaptasi
Kebijakan/Renc
ana Sektoral
Rencana
Rencana
Tindakan/Aksi
Pembangu
Tata Ruang
Adaptasi
nan (RPJP,
(RTRW,
Prioritas
RPJMD)
RDTR)
Integrasi Aksi Adaptasi Ke KRP
II.
Peningkatan Ketahanan
(Resiliensi) terhadap
Perubahan Iklim dan Bidangbidang dalam RAD-API
29
Air
Pangan
Ekonomi
Sistem
Kehidupan
Resiliens
i masa
depan
Perubah
an Iklim
Skenario
Pembangu
nan
Ekonomi
Ekosistem
Resilien
si
Pengelolaan
Air
Sistem
Kehidupan
PENDEKATAN
Tanpa
rencana
aksi
adaptasi
(pendeka
tan saat
ini saja)
Pendekata
n saat ini
Pendukun
g
Climate
Proofing
Dengan
rencana
aksi
adaptasi
TUJUAN API
Sub Bidang
Ketahanan Pangan
Ketahanan Pangan
Kemandirian Energi
Kemandirian Ekonomi
Ketahanan Air
Ketahanan Sistem
Kehidupan
Kesehatan Permukiman
Infrastruktur
Permukiman Kumuh
Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
Sistem Pendukung
KESEHATAN MANUSIA
ADAPTASI /PENYESUAIAN YG
BERSIFAT REAKTIF
Pengendalian erosi
ADAPTASI / PENYESUAIAN YG
BERSIFAT ANTISIPASI
Pengembanganpenelitiandan
pengembanganbidang pertanian
dan pangan.
Pembangunanwaduk untuk irigasi Pengembangantanaman tahan
kekeringan, garam dan serangga.
pangan.
Memelihara kesuburan tanah
Kebijakan insentif pajak dan
subsidi dan pasar bebas
Pendidikandan pencapaian
ADAPTASI /PENYESUAIAN YG
BERSIFAT REAKTIF
Memperbaiki sistemmanajemen yang
meliputi kontrol terhadap penebangan
hutan, penanaman danpenghutanan
kembali.
Promosi
pengetahuanpertanian/pemeliharaan
hutan untuk memperbaiki pelayanan
dan hasil hutan
Pengembangan/perbaikanrencana
nasional pengelolaan kebakaran
hutan
Mengurangijumlah timbunan karbon
di hutan
ADAPTASI / PENYESUAIAN YG
BERSIFAT ANTISIPASI
Pembuatan taman/kawasanlindung
dan koridor keanekaragaman hayati
Ketahanan
Pangan
Kemandirian
Ekonomi
Ketahanan
Air
Ketahanan
Sistem
Kehidupan
Tambahan
Mitigasi
Adaptasi
Dampakdampak
perubahan
iklim di
seluruh
bidang
Rekomenda
si Strategi
Adaptasi
ICCSR
Untuk
Sistem
Pendukung
RENCAN
A
PROGRA
M
Mari
Berdiskusi
Terima Kasih