Anda di halaman 1dari 4

1.

DUA BOM MELEDAK di BALI


Pada tanggal 12 Oktober 2002, Paddy's Pub dan Sari Club (SC) di Jalan Legian, Kuta, Bali diguncang
bom. Dua bom meledak dalam waktu yang hampir bersamaan yaitu pukul 23.05 WITA. Lebih dari 200
orang menjadi korban tewas keganasan bom itu, sedangkan 200 lebih lainnya luka berat maupun ringan.
Kurang lebih 10 menit kemudian, ledakan kembali mengguncang Bali. Pada pukul 23.15 WITA, bom
meledak di Renon, berdekatan dengan kantor Konsulat Amerika Serikat. Namun tak ada korban jiwa
dalam peristiwa itu.

2. PEMERIKSAAN SAKSI TERKAIT TERORISME


Pemeriksaan saksi untuk kasus terorisme itu mulai dilakukan. Lebih dari 50 orang telah dimintai
keterangan di Polda Bali. Untuk membantu Polri, Tim Forensik Australia ikut diterjunkan untuk
identifikasi jenazah

3. PENYELIDIKAN OLEH TIM INVESTIGASI GABUNGAN POLRI DAN KEPOLISIAN LUAR


NEGERI

Tim Investigasi Gabungan Polri dan kepolisian luar negeri yang telah dibentuk untuk menangani
kasus ini menyimpulkan, bom di Paddy's Pub berjenis TNT seberat 1 kg dan di depan Sari Club,
merupakan bom RDX berbobot antara 50–150 kg. Sementara bom di dekat konsulat Amerika Serikat
menggunakan jenis TNT berbobot kecil yakni 0,5 kg.

4. DEADLINE PENUNTASAN KASUS


29 Oktober 2002
Pemerintah yang saat itu dipegang oleh Megawati Soekarnoputri terus mendesak polisi untuk
menuntaskan kasus yang mencoreng nama Indonesia itu. Putri Soekarno itu memberi batas waktu, kasus
harus tuntas pada November 2002.

1. TIMELINE KEJADIAN
1) 30 Oktober 2002
Titik terang pelaku bom Bali I mulai muncul. Tiga sketsa
wajah tersangka pengebom itu dipublikasikan.
2) 04 NOVEMBER 2002
Titik terang pelaku bom Bali I mulai muncul. Tiga sketsa wajah
tersangka pengebom itu dipublikasikan.
3) 05 November 2002
Salah satu tersangka kunci ditangkap. Amrozi bin Nurhasyim
ditangkap di rumahnya di di Desa Tenggulun, Lamongan, Jawa
Timur.
4) 06 November 2002
10 orang yang diduga terkait ditangkap di sejumlah tempat di
Pulau Jawa. Hari itu juga, Amrozi diterbangkan ke Bali dan
pukul 20.52 WIB, Amrozi tiba di Bandar Udara Internasional
Ngurah Rai.
5) 07 November 2002
Satu sketsa wajah kembali dipublikasikan. Sementara itu Abu
Bakar Ba'asyir yang disebut-sebut punya hubungan dengan
Amrozi membantah. Ba'asyir menilai pengakuan Amrozi saat
diperiksa di Polda Jatim merupakan rekayasa pemerintah dan
Mabes Polri yang mendapat tekanan dari Amerika Serikat.
6) 08 November 2002
Status Amrozi dinyatakan resmi sebagai tersangka dalam tindak
pidana terorisme.
7) 09 November 2002
Tim forensik menemukan residu bahan-bahan yang identik
dengan unsur bahan peledak di TKP. Sementara Jenderal Da'i
Bachtiar, Kapolri pada saat itu mengatakan kesaksian Omar Al-
Farouq tentang keterlibatan Ustad Abu Bakar Ba'asyir dan
Amrozi dalam kasus bom valid.
8) 10 November 2002
Amrozi membeberkan lima orang yang menjadi tim inti
peledakan. Ali Imron, Ali Fauzi, Qomaruddin adalah eksekutor
di Sari Club dan Paddy's. Sementara M Gufron dan Mubarok
menjadi orang yang membantu mempersiapkan peledakan. Polisi
pun memburu Muhammad Gufron (kakak Amrozi), Ali Imron
(adik Amrozi), dan Ari Fauzi (saudara lain dari ibu kandung
Amrozi). Kakak tiri Amrozi, Tafsir. Tafsir dianggap tahu seluk-
beluk mobil Mitsubishi L300 dan meminjamkan rumahnya untuk
dipakai Amrozi sebagai bengkel.
9) 11 November 2002
Tim gabungan menangkap Qomaruddin, petugas kehutanan yang
juga teman dekat Amrozi di Desa Tenggulun, Lamongan.
Qomaruddin diduga ikut membantu meracik bahan peledak
untuk dijadikan bom.
10) 17 November 2002
Imam Samudra, Idris dan Dulmatin diduga merupakan peracik
bom Bali I. Bersama Ali Imron, Umar alias Wayan, dan Umar
alias Patek, merekapun ditetapkan sebagai tersangka.
11) 21 November 2002
Imam Samudra, satu lagi tersangka bom Bali, ditangkap di
dalam bus Kurnia di kapal Pelabuhan Merak. Ia hendak
melarikan diri ke Sumatra.
12) 01 Desember 2002
Tim Investigasi Bom Bali I berhasil mengungkap otak pelaku
bom Bali yang jumlahnya empat orang, satu di antaranya
anggota Jamaah Islamiah (JI).
13) 03 Desember 2002
Ali Gufron alias Muklas (kakak Amrozi) ditangkap
di Klaten, Jawa Tengah.
14) 04 Desember 2002
Sejumlah tersangka bom Bali I ditangkap di Klaten; di antaranya
Ali Imron (adik Amrozi), Rahmat, dan Hermiyanto. Sejumlah
wanita yang diduga istri tersangka juga ditangkap.
15) 16 Desember 2002
Polisi menangkap anak Ashuri, Atang, yang masih siswa SMU di
Lamongan. Tim juga berhasil menemukan 20 dus yang berisi
bahan kimia jenis potasium klorat seberat satu ton di rumah
kosong milik Ashuri di Desa Banjarwati, Kecamatan Paciran,
Lamongan yang diduga milik Amrozi.
16) 18 Desember 2002
Tim Investigasi Gabungan Polri dan Polisi Federal
Australia membuka dan membeberkan Dokumen Solo, sebuah
dokumen yang dimiliki Ali Gufron. Dalam dokumen tersebut
berisi tata cara membuat senjata, racun, dan merakit bom.
Dokumen itu juga memuat buku-buku tentang JI dan topografi
suatu daerah serta sejumlah rencana aksi yang akan
dilakukannya.
17) 06 Januari 2003
Berkas perkara Amrozi diserahkan kepada Kejaksaan Tinggi
Bali.
18) 16 Januari 2003
Ali Imron bersama 14 tersangka yang ditangkap
di Samarinda, Kalimantan Timur tiba di Bali.
19) 8 Februari 2003
Rekonstruksi bom Bali I.
20) 12 Mei 2003
Sidang pertama terhadap tersangka Amrozi
21) 2 Juni 2003
Imam Samudra mulai diadili
22) 30 Juni 2003
Amrozi dituntut hukuman mati
23) 28 Juli 2003
Imam Samudra dituntut hukuman mati
24) 07 Agustus 2003
Amrozi divonis mati.
25) 25 Agustus 2003
Ali Gufron alias Muklas dituntut hukuman mati
26) 10 September 2003
Imam Samudra divonis mati.
27) 02 Oktober 2003
Ali Gufron divonis mati.
28) 30 Januari 2007
PK pertama Amrozi cs ditolak
29) 30 Januari 2008
PK kedua diajukan dan ditolak
30) 1 Mei 2008
PK ketiga diajukan dan kembali ditolak
31) 21 Oktober 2008
Mahkamah Konstitusi menolak uji materi terhadap UU Nomor
2/PNPS/1964 soal tata cara eksekusi mati yang diajukan Amrozi
cs.
32) 9 November 2008
Amrozi cs dieksekusi mati di Nusakambangan.

Anda mungkin juga menyukai