Anda di halaman 1dari 7

Handicapping Malocclusion Assessment Record (HMAR)

Pada tahun 1968, Salzmann mengembangkan indeks HMAR. Tujuan dari indeks ini
adalah untuk menyediakan suatu alat atau cara dalam menentukan prioritas perawatan dari
maloklusi yang mengganggu. Maloklusi dan deformitas fasial yang mengganggu didefinisikan
sebagai kondisi-kondisi yang menyebabkan gangguan atau resiko tertentu terhadap pemeliharaan
dan perawatan dari kesehatan mulut serta mengganggu kehidupan pasien dengan cara
mempengaruhi secara merugikan aspek estetik dentofasial, fungsi mandibular, atau bicara.
Indeks HMAR secara kuantitatif dan objektif memberikan penilaian kuantitatif terhadap
ciri-ciri oklusi dan cara menentukan prioritas perawatan ortodonti menurut keparahan maloklusi
yang dapat dilihat dari besarnya skor yang tercatat pada lembar isian. Indeks HMAR ini
digunakan untuk mengukur kelainan pada satu rahang, kelainan hubungan kedua rahang dalam
keadaan oklusi dan kelainan dentofasial. Penilaian dapat dilakukan pada model gigi atau di
dalam mulut. Penilaian indeks HMAR tidak memerlukan alat khusus atau rumit dibandingkan
dengan indeks lain.

Pengukuran indeks
Pengukuran terdiri atas tiga bagian, sebagai berikut:
1. Penyimpangan gigi dalam satu rahang (intra arch deviation):
Gigi yang hilang, crowding, rotasi, spacing/diastema.
2. Kelainan hubungan gigi kedua rahang dalam keadaan oklusi (inter arch deviation):
Overjet, overbite, crossbite, open bite, deviasi mesiodistal
3. Enam deformitas dentofasial:
a. Celah mulut dan wajah
b. Bibir bawah palatal dari insisif maksila
c. Interfensi oklusal
d. Limitasi dari fungsi rahang
e. Asimetri fasial
f. Gangguan bicara
Bagian ini hanya bisa dinilai pada pasien yang masih hidup.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan HMAR untuk menilai maloklusi pada gigi
geligi bercampur :

1. Penilaian absen gigi molar kedua susu, bila tidak ada penyemmpitan ruang sebaiknya
tidak diberi skor.
2. Diastema antara gigi insisif lateral dan kaninus atau yang disertai diastema antara gigi
kaninus dan premolar tidak dinilasi sebagai diastema anterior.
3. Penilaian overbite apabila seluruh mahkota gigi insisif bawah tertutup oleh gigi insisif
atas pada keadaan oklusi.
4. Bila posisi premolar dan kaninus normal, tetapi belum erupsi penuh, sebaiknya tidak nilai
sebagai open bite posterior.

Pemberian skor:
Skor untuk setiap gigi anterior rahang atas = 2.
Skor untuk setiap gigi posterior rahang atas = 1
Skor untuk setiap gigi anterior dan posterior rahang bawah = 1.
Setiap ciri maloklusi yang berupa kelainan dentofasial diberi skor 8.
Interpretasi penilaian:
Skor 0-1 : variasi oklusi normal
Skor 5-9 : maloklusi ringan, tidak perlu perawatan
Skor 10-14 : maloklusi ringan, kasus tertentu memerlukan perawatan
Skor 15-19 : maloklusi berat, memerlukan perawatan
Skor >20 : maloklusi berat, sangat memerlukan perawatan

Keuntungan:
1. Mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi dan peka terhadap semua tingkatan maloklusi.
2. Penilaian maloklusi tidak membutuhkan alat khusus.
3. Terdapat penilaian diastema dan gigi posterior yang hilang, sedangkan pada metode lain
hal tersebut diabaikan.
4. Skor keparahan maloklusi dapat dilakukan dengan cepat bila didapatkan pemahaman
terhadap penggunaan indeks HMAR yang baik.
Kerugian:
Memerlukan latihan agar dapat memahami penggunaan indeks HMAR tersebut, dapat dilakukan
dengan cara memberikan pelajaran kepada para petugas pelayanan kesehatan gigi.
Contoh formulir penilaian indeks:
Contoh Penilaian:
A. Gigi anterior hilang
B. Diastema antara gigi
insisif sentral
C. Gigi posterior hilang
D. Diatema pada sisi mesial
dan distal premolar
pertama dan kedua
maksila

Jawaban :

A. Skor 2 untuk setiap gigi


anterior atas (2 insisif
lateral hilang) = 4
B. Skor 2 untuk papila yang
terlihat (antara insisif
sentral)
C. Skor 1 untuk gigi posterior
bawah
D. Skor 1 untuk setiap gigi,
bukan celah (P1 kanan
dan kiri atas) = 2

Total : 9 untuk deviasi intra


arch nya

Anda mungkin juga menyukai