Anda di halaman 1dari 13

ODONTOGRAM

1.1. Definisi
adalah suatu gambar peta mengenai keadaan gigi di dalam mulut yang
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Rekam Medik Kedokteran Gigi. 1
Odontogram adalah pemeriksaan terhadap seluruh keadaan gigi dan
mulut pasien dilakukan dan dicatatkan pada kunjungan pertama atau
kesempatan pertama sehingga memeberikan gambaran keadaan secara
keseluruhan. Data ini di simpan penting untuk membuat rencana perawatan
kedokteran gigi secara menyeluruh, juga sangat berharga sebagai data untuk
keperluan identifikasi jika diperlukan sewaktu-waktu.2
Odontogram selalu di tempatkan pada bagian awal dari lembar rekam
medik gigi. Setelah data identitas pasian dan data keadaan umum pasien.
Selanjutnya baru diikuti oleh lembar data perawatan kedokteran gigi yang
dilakukan2
Setelah pengisian pertama, maka pembuatan odontogram ini dapat di
ulangi atau di lengkapi setiap satu tahun, setiap kedatangan atau control atau
jika pasien akan pindah kota atau dokter gigi serta dapat diperbaharui sebelum
satu tahun apabila sudah sangat banyak restorasi permanen yang dilakukan.3

1.2. Manfaat
- Memberikan gambaran umum keadaan gigi dan mulut pasien
- Merupakan dokumen legal yang dapat melindungi dokter gigi maupun pasien
- Sebagai resume keadaan gigi dan mulut pasien baik untuk kepentingan
pasien maupun rujukan
- Sebagai dasar perencanaan perawatan / kebutuhan alat / bahan kedokteran
gigi melalui perhitungan DMF/ T
- Sebagai bahan penelitian
- Sebagai sarana identifikasi1
1.3. Pengisian odontogram
Pada odontogram berisi data :
1. Tanggal pemeriksaan untuk odontogram
2. Gambar denah gigi ( odontogram)
3. Hubungan oklusi
4. Ada atau tidaknya torus palatines, Torus mandibularis
5. Type langit langit-langit mulut ( palatum ) : Dalam/Sedang/Rendah
6. Ada atau tidaknya gigi berlebih (super numerary)
7. Ada atau tidaknya Diastem Sentral
8. Adakah anomali atau ciri-cirinya.2

- Pemeriksaan terhadap seluruh keadaan gigi dan mulut pasien dilakukan dan
dicatat pada kunjungan pertama atau kesempatan pertama sehingga
memberikan gambaran keadaan secara keseluruhan
- Selama perawatan belum mencapai restorasi tetap, tidak perlu dilakukan
perbaikan odontogram
- Setelah perawatan mencapai restorasi tetap, dapat dilakukan koreksi pada
gambar odontogram yang ada, dan diberikan paraf dan tanggal perubahan.
- Jika koreksi dinilai sudah terlalu banyak, dapat dibuat odontogram baru.
Odontogram lama tetap dilampirkan sebanyak 2 odontogram yang lama

- Jika kunjungan pasien terakhir kali sudah lebih dari satu tahun, dibuatkan
odontogram baru1

1.3.1. Tehnik pengisian odontogram


Nomenklatur yang di gunakan adalah two digit system dengan :
 Kwadran 1 untuk gigi tetap atas kanan
 Kwadran 2 untuk gigi tetap atas kiri
 Kwadran 3 untuk gigi tetap bawah kiri
 Kwadran 4 untuk gigi tetap bawah kanan
 Kwadran 5 untuk gigi anak atas kanan
 Kwadran 6 untuk gigi anak atas kiri
 Kwadran 7 untuk gigi anak bawah kiri
 Kwadran 8 untuk gigi anak bawah kanan
Untuk memudahkan, maka pada saat pemeriksaan dalam mulut. dokter
atau perawat cukup membuat catatan ringkas dikertas terpisah pencatatan
kedalam gambar odontogram dilakukan kemudian berdasarkan catatan ringkas
tadi. Jika dokter pemeriksa men’dikte’kan hasil pemeriksaan dan perawatan
membuat catatan ringkas maka pemeriksaan untuk odontogram ini dapat
berlangsung cepat.
Pengisian gambar odontogram dilakukan dengan tanda-tanda seperti
lampiran yang ada di bawah ini :
No. Tanda-tanda keterangan
odontogram
1. karies

2. Gigi hilang /belum tumbuh

3. Sisa akar

4. Gigi gangren

5. Gresi

6. versi

7. Rotasi

8. D Diastema
9. AT Atrisi

10. MS Mesio Dens

11. PM Paramolar

12. Tumpatan amalgam

13. Tumpatan sintetis

14. Inlay sintetis


15. Inlay logam

16. Mahkota / jaket

17. Mahkota logam

18. Jembatan

19. Gigi pasak

20. PD Protesa Sebagian

21. FD Protesa Penuh

22. Karang Gigi

23. S staining

24. Y Gigi Pasak

25. 0 Impaksi

1. Pengisian data selanjutnya :


 Occlusi : oklusi diklasifikasikan secara sederhana. Tidak perlu terlalu detil.
Tujuan memberikan gambaran umum yang cepat terlihat.
 Torus palatines : cukup jelas.
 Palatum : berpedoman pada kaca mulut No.5 setengah kaca mulut adalah
palatum sedang.
 Supernumerary teeth : dilihat apakah ada mesiodents, premolar ketiga dan
sebagainya. Jika ada, disebutkan jenis supernumerary dan letaknya.
 Diastema : yang umum adalah central diastema. Jika ada diastema lain yang
cukup jelas, termasuk general diastema harap ditulis.
 Gigi anomaly : misalnya pogshaped pada incisive kedua atas, micro-molar,
gigi fusi, dan sebagainya. Jika ada, di jelaskan dimana letaknya.
 Lain-lain : dicatat cirri-ciri lain diluar yang telah disebut. Cirri-ciri tersebut yang
bersifat menetap / permanen dan dapat ditemukan sebagai cirri khas.
 Tanggal pemuatan odontogram : ditulis kapan pemeriksaan dilakukan. Jika
dilakukan pemeriksaan kedua, maka dibuat odontogram baru dan
odontogram yang lama dapat dibuang, atau dipertahankan, namun diletakkan
dibawah odontogram yang baru, sehingga yang pertama terlihat adalah
keadaan gigi-geligi yang terakhir dicatat.2

1.4. Daftar singkatan dan symbol-simbol pada odontogram


A. Ketentuan umum
1. Penulisan menggunakan FDI (Federation Dentaire Internationale) Numbering
System.
2. Permukaan/Lokasi /posisi caries atau tambalan wajib di isi :MODVL
M = Mesial, O = Occusal, D = Distal, V = Ves􀆟 bular, L = Lingual
3. Restorasi gigi, digunakan warna hitam-putih.
4. Restorasi yang mempunyai warna sama dengan gigi, digunakan tanda arsir,
dan dijelaskan pada tabel.
5. Restorasi logam atau amalgam, digunakan warna hitam penuh.
6. Inlay digambarkan sama dengan tambalan, namun dirinci pada tabel
Jika akan digunakan warna, maka:
- untuk logam berwarna emas : warna merah
- untuk Amalgam/logam biasa : warna hitam
- untuk restorasi berwarna sama dengan gigi: warna hijau
- untuk Fissure sealant (restorasi pencegahan) = merah muda

B. Ketentuan Khusus
1. Singkatan permukaan/Lokasi/posisi caries atau tambalan ditulis dengan huruf
kapital/besar, di depan singkatan yang lain. Misal : O car (Occlusal caries); MO
amf (Mesial Occlusal amalgam filling).
2. Singkatan kondisi lain (keadaan gigi, bahan restorasi, restorasi, dan protesa)
ditulis dengan huruf kecil.
3. Bila satu gigi memiliki dua atau lebih keterangan akan kondisi giginya, maka tiap
singkatan dari kondisi gigi tersebut di beri tanda (-). Misal : gigi 16 : O cof-rct; gigi
46: mis-pon-pob
4. Keterangan tambahan tentang kondisi gigi yang tidak terdapat pada daftar
singkatan, bisa ditambah tanda (“.........”). Misal : gigi 12: cfr “ ½ insisal” (crown
fracture “ ½ insisal”)
Gambar 1. Daftar singkatan
Gambar 2. Simbol-simbol odontogram
1.5. Tabel perawatan
diisi gigi yang dilakukan perawatan pada tanggal dirawat, terdiri dari :
• Tanggal
• Gigi yang dirawat
• Keluhan / diagnosa
• Kode ICD 10
• Perawatan
• Paraf dokter gigi1

Gambar 3 Contoh formulir pemeriksaan odontogram


Gambar 4. Tabel perawatan gigi
DAFTAR PUSTAKA

1. Rustandi, k.dkk. (2014). Panduan Pelaksanaan Rekam Medik Kedokteran Gigi.


Jakarta.
2. Quendangen A, Hamurwono BG, Sahelangi P, Rosita R, Suseno U, Lebang Y.
Standar rekam medic kedokteran gigi. Ed 2. Jakarta: Departemen kesehatan;
2007.
3. Wahjuningsih E, Sucahyo B. Peran Dokter Gigi Dalam Identifikasi Forensik. Jurnal
kedokteran Gigi Agu 2006.(1);1-5.

Anda mungkin juga menyukai