Makalah Mektek Iii Muhammad Fernandi - 2006010106 - Non Reguler Banjarbaru (Teknik Mesin)
Makalah Mektek Iii Muhammad Fernandi - 2006010106 - Non Reguler Banjarbaru (Teknik Mesin)
TIMBANGAN SEDERHANA
Disusun oleh :
Npm : 2006010106
Halaman
DAFTAR ISI........................................................................................................
I. PENDAHULUAN ............................................................................................
1.1Latar Belakang ...............................................................................................
1.2Tujuan .............................................................................................................
1.3Manfaat ...........................................................................................................
II. ISI ....................................................................................................................
2.1 Tinjauan Pustaka……………………………………………………….…..
2.2 Metoda Kerja…………………………………………………………….…
2.3 Hasil dan Pembahasan……………………………………………………..
III. PENUTUP .....................................................................................................
3.1Kesimpulan .....................................................................................................
3.2Saran ...............................................................................................................
I. PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
Tujuan dari pembuatan alat timbangan sederhana ini adalah :
1. Merancang alat instrumentasi sederhana untuk mempermudah pengukuran.
2. Melihat keakuratan alat yang dirancang.
3. Dapat melakukan pengkalibrasian alat yang dirancang.
4. Membandingkan hasil pengukuran alat yang dirancang dengan hasil pengukuran
sebenarnya.
5. Mengidentifikasi masalah dan kendala yang dialami saat perancangan dan
pembuatan alat.
6. Mengetahui apakan alat yang dirancang dan dibuat layak digunakan atau tidak.
1.3 Manfaat
Manfaat dari pembuatan alat timbangan sederhana ini adalah sebagai berikut :
1. Mahasiswa dapat merancang alat instrumentasi sederhana untuk mempermudah
pengukuran.
2. Untuk melihat keakuratan alat yang dirancang.
3. Mahasiswa dapat melakukan pengkalibrasian alat yang dirancang.
4. Untuk membandingkan hasil pengukuran alat yang dirancang dengan hasil
pengukuran sebenarnya.
5. Mahasiswa mampu mengidentifikasi masalah dan kendala yang dialami saat
perancangan dan pembuatan alat.
6. Untuk mengetahui apakah alat yang dirancang dan dibuat layak digunakan atau
tidak.
I. ISI
2.1 Tinjauan Pustaka
2.1.1 Pengertian Instrumentasi
Instrumentasi adalah alat-alat dan piranti (device) yang dipakai untuk
pengukuran dan pengendalian dalam suatu sistem yang lebih besar dan lebih
kompleks. Instrumentasi bisa berarti alat untuk menghasilkan efeksuara, seperti pada
instrumen musik misalnya, namun secara umum instrumentasi mempunyai 3 fungsi
utama:
1. Sebagai alat pengukuran
2. Sebagai alat analisa, dan
3. Sebagai alat kendali.
Instrumentasi sebagai alat pengukuran meliputi instrumentasi survey/ statistik,
instrumentasi pengukuran suhu, dan lainnya. Contoh dari instrumentasi sebagai alat
analisa banyak dijumpai di bidang kimia dan kedokteran, misalnya, sementara contoh
instrumentasi sebagai alat kendali banyak ditemukan dalam bidang elektronika,
industri dan pabrik-pabrik. Sistem pengukuran, analisa dan kendali dalam
instrumentasi ini bisa dilakukan secara manual (hasilnya dibaca dan ditulis tangan),
tetapi bisa juga dilakukan secara otomatis dengan mengunakan komputer
(sirkuitelektronik). Untuk jenis yang kedua ini, instrumentasi tidak bisa dipisahkan
dengan bidang elektronika dan instrumentasi itu sendiri.
Instrumentasi sebagai alat pengukur sering kali merupakan bagian depan/ awal
dari bagian-bagian selanjutnya (bagian kendalinya), dan bisa berupa pengukur dari
semua jenis besaran fisis, kimia, mekanis, maupun besaran listrik. Beberapa contoh di
antaranya adalah pengukur: massa, waktu, panjang, luas, sudut, suhu, kelembaban,
tekanan, aliran, pH (keasaman), level, radiasi, suara, cahaya, kecepatan, torque, sifat
listrik (aruslistrik, teganganlistrik, tahananlistrik), viskositas, density, dan yang
lainnya.
Fungsi Instrumentasi
Instrumentasi dalam proses industri mempunyai beberapa fungsi yang dapat
di klasifikasikan kedalam empat golongan, yaitu sebagai alat untuk:
1. Pengukuran(Measurement)
2. Pengendalian/ Pengontrolan(Control)
3. Pengaman(Safety)
4. Penganalisa(Analyzer)
2.1.3 Kalibrasi
Kalibrasi merupakan proses verifikasi bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai
dengan rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu
standar yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan bahan-
bahan acuan tersertifikasi. Sistem manajemen kualitas memerlukan sistem
pengukuran yang efektif, termasuk di dalamnya kalibrasi formal, periodik dan
terdokumentasi, untuk semua perangkat pengukuran. ISO 9000 dan ISO 17025
memerlukan sistem kalibrasi yang efektif. Kalibrasi, pada umumnya, merupakan
proses untuk menyesuaikan keluaran atau indikasi dari suatu perangkat pengukuran
agar sesuai dengan besaran dari standar yang digunakan dalam akurasi tertentu.
1. Perangkat baru
Pegas adalah elemen mesin flexibel yang digunakan untuk memberikan gaya,
torsi, dan juga untuk menyimpan atau melepaskan energi. Energi disimpan pada
benda padat dalam bentuk twist, stretch, atau kompresi. Energi di-recover dari sifat
elastis material yang telah terdistorsi. Beban yang bekerja pada pegas dapat
berbentuk gaya tarik, gaya tekan, atau torsi (twist force). Pegas umumnya beroperasi
dengan ‘high working stresses’ dan beban yang bervariasi secara terus menerus.
Tegangan pegas pada kawat lurus adalah tegangan geser torsi, sedangkan pada
penampang kawat sudah dibentuk helix akan terjadi tegangan geser akibat beban torsi
dan tegangan geser akibat gaya geser. Tegangan maksimum yang terjadi pada
penampang kawat adalah merupakan kombinasi antara tegangan geser torsional dan
tegangan geser transversal.
Dimana
∆L = perubahan panjang
Gerak translasi dapat didefinisikan sebagai gerak pergeseran suatu benda dengan
bentuk dan lintasan yang sama di setiap titiknya. Sebuah benda dapat dikatakan
melakukan gerak translasi (pergeseran) apabila setiap titik pada benda itu menempuh
lintasan yang bentuk dan panjangnya sama.
Gerak rotasi dapat didefinisikan sebagai gerak suatu benda dengan bentuk dan
lintasan lingkaran di setiap titiknya. Benda disebut melakukan gerak rotasi jika setiap
titik pada benda itu (kecuali titik-titik pada sumbu putar) menempuh lintasan
berbentuk lingkaran. Sumbu putar adalah suatu garis lurus yang melalui pusat
lingkaran dan tegak lurus pada bidang lingkaran. Penyebab suatu benda mengalami
gerak translasi karena adanya gaya yang bekerja pada benda tersebut. Sedangkan,
penyebab suatu benda mengalami gerak rotasi karena adanya momen gaya (torsi)
yang bekerja pada benda tersebut.
v = v0 + at = 0 + t
v2 = + 2as 2 = + 2
Massa, momen
m I I = miri2
kelembaman
Usaha W = F ds W = d
Daya P = F.v P=I
Impuls F dt dt
Momentum P = mv L = I
2.3.1 Hasil
350
300
250 y = 0.8904x + 33.978
R² = 0.8079
200
150
100
50
0
0 50 100 150 200 250 300 350
2.3.2 Pembahasan
Alat instrumentasi yang kami buat yaitu timbangan sederhana. Sensor yang
digunakan pada alat sederhana ini yaitu karet gelang. Cara kerja dari alat sederhana
ini yaitu pada saat beban diletakkan diatas timbangan maka kayu didalam kotak akan
menarik karet gelang kebawah sehingga jarum penunjuk skala akan bergerak.
Batas deformasi dari karet gelang yang kami gunakan pada timbangan
sederhana dapat didefinisikan dengan rumus regangan dan tegangan yaitu:
Keterangan:
F: Gaya tarik atau tekan (N)
A: Luas permukaan (m2 )
σ : Tegangan (N/m2)
III. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Alat instrumen yang kami buat yaitu timbangan sederhana dengan karet gelang
sebagai sensornya. Alat ini dibuat dengan menggunakan kotak plastik. Alat ini bisa
digunakan untuk membantu dalam pengukuran berat suatu benda jika alat ukur
standar tidak ada atau tidak bisa digunakan. Kendala yang dihadapi saat perancangan
alat ini yaitu menyesuaikan gear karena terdiri dari dua gear, gear ini berfungsi
sebagai tranduser pada timbangan sederhana tersebut. Kendala lainnya yaitu mencari
karet gelang yang memiliki elastisitas yang sama untuk menyeimbangkan sensor pada
alat karena sensor ini terdapat pada bagian kanan dan kiri alat.
Alat ini bisa digunakan untuk mengukur suatu benda yang beratnya <8 ons atau
600 gram. Jika melebihi batas maka alat ini tidak bisa menghasilkan nilai ukur yang
akurat. Kalibrasi alat dilakukan dengan cara memutar poros jarum skala pada bagian
belakang alat.
Sebelum melakukan pengukuran pada alat sampel ditimbang dengan
menggunakan timbangan digital. Setelah dilakukan penimbangan atau pengukuran
pada timbangan sederhana maka didapatkan nilai R2 sebesar 0,807. Berarti nilai
akurasi yang didapatkan sebesar 80%. Nilai ini didapatkan dengan membandingkan
nilai pengukuran pada timbangan digital dengan timbangan sederhana. Dengan
akurasi yang didapatkan dapat disimpulkan bahwa timbangan sederhana ini bisa atau
layak digunakan.
3.2 Saran