Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PSIKOLOGI AGAMA

Tentang

AGAMA SEBAGAI METODE PSIKOTERAPI

Dosen Pengampu :

Dr.rehani,M.Ag

Disusun oleh :

Kelompok 13

Amanda Amelia 2214020050

Fayakun Ali Dzakwan 2214020045

Muhammad Riswan 2214020067

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB (B)

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI (UIN)

IMAM BONJOL PADANG

1444 H / 2023 M
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Kami panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang selalu memberikan taufik dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang „AGAMA SEBAGAI
METODE PSIKOTERAPI‟ tepat waktu. Shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan pada
reformis Islam sejati yakni Nabi Muhammad SAW pembawa umat minazhulumatiilannur.

Sebagaimana dalam peribahasa „Tak Ada Gading yang Tak Retak‟ dalam penyusunan
makalah ini pun kami menyadari bahwa banyak sekali kekurangannya, maka dari itu kritik dan
saran yang membangun untuk perbaikan penyusunan di masa yang akan dating sangat kami
harapkan.Kami mengucapakan terima kasih kepada Ibuk Dr.Rehani,M.Ag. yang tak pernah
lelah dan bosan memberikan bimbingannya dan arahannya yang selalu membangunkan semangat
kepada kami mahasiswanya.

Dengan adanya pembuatan makalah ini, diharapkan dapat membantu mahasiswa/i dalam
menguasai materi pelajaran.Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan senantiasa membawa
kemudahan kita dalam belajar untuk meraih prestasi yang kita inginkan.

Padang, April 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................. i

DAFTAR ISI................................................................................................................................ ii

BAB I ............................................................................................................................................ 1

PENDAHULUAN ....................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1


B. Rumusan Masalah .......................................................................................................... 1
C. Tujuan .............................................................................................................................. 1

BAB II .......................................................................................................................................... 2

PEMBAHASAN .......................................................................................................................... 2

A. Pengertian Psikoterapi ................................................................................................... 2


B. Manusia dan Agama ....................................................................................................... 3
C. Macam-macam Agama ................................................................................................... 4
D. Psikoterapi Keagamaan.................................................................................................. 5

BAB III......................................................................................................................................... 8

PENUTUP .................................................................................................................................... 8

A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 8
B. Kritik dan Saran ............................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 9

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Upaya mendekatkan antara psikologi dengan agama, telah dilakukan oleh para filosof dan
psikolog. Berkaitan dengan prespektif ini, ajaran islam memiliki hubungan yang erat dan
mendalam dengan ilmu jiwa dalam soal pendidikan akhlak dan pembinaan mental.

Tujuan keduanya adalah untuk mencapai kesejahteraan jiwa dan ketinggian akhlak. Secara
luas pendidikan akhlak an pembinaan mental dalam psikologi agama bertujuan mendidik, dan
mengajar manusia, membersihkan dan menyucikan jiwanya serta membina kehidupan mental
spiritualnya. Oleh karena itu, dalam psikologi agama, banyak ajaran islam yang dijadikan
petunjuk dan ketentuan yang berhubungan dengan pendidikan yang berhubungan dengan jiwa
seseorang.

Psikoterapi ajaran islam juga memberikan bimbingan dalam proses pendidikan melepaskan
diri dari pengaruh-pengaruh negatif yang senantiasa mengganggu eksistensi kepribadian yang
selalu cenderung untuk taat dan patuh kepada Tuhannya. Untuk melepaskan diri dari pengaruh-
pengaruh negatif tersebut, psikologi agama memiliki andil yang cukup besar dan berperan serta
dalam memeberikan solusi dalam mengatasi setiap permasalahan yang berkaitan dengan jiwa.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu Psikoterapi ?
2. Apa itu Manusia dan agama ?
3. Apa itu Macam-Macam Agama ?
4. Apa itu Psikoterapi Keagamaan ?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Psikoterapi.
2. Untuk Mengetahui Manusia dan agama.
3. Untuk Mengetahui Macam-Macam Agama.
4. Untuk Mengetahui Psikoterapi Keagamaan.

1
BAB II

PEMBAHASAN

AGAMA SEBAGAI METODE PSIKOTERAPI

A. PENGERTIAN PSIKOTERAPI

Psikoterapi adalah pengobatan secara psikologis untuk masalah yang berkaitan dengan
pikiran, perasaan dan perilaku. Psikoterapi (Psychotherapy) berasal dari dua kata, yaitu “Psyche”
yang artinya jiwa, pikiran atau mental dan “Therapy” yang artinya penyembuhan, pengobatan
atau perawatan. Oleh karena itu, psikoterapi disebut juga dengan istilah terapi kejiwaan, terapi
mental, atau terapi pikiran.

Psikoterapi adalah proses yang digunakan profesional dibidang kesehatan mental untuk
membantu mengenali, mendefinisikan, dan mengatasi kesulitan interpersonal dan psikologis
yang dihadapi individu dan meningkatkan penyesuaian diri mereka.1

Psikoterapi adalah perawatan dan penyembuhan gangguan jiwa dengan cara psikologis.
Istilah tersebut mencakup berbagai teknik yang kesemuanya dimaksudkan membantu individu
yang emosinya terganggu untuk mengubah perilaku dan perasaannya, sehingga mereka dapat
mengembangkan cara yang bermanfaat dalam menghadapi orang lain.

Menurut Lewis R.Wolerg.M.D.(1997) dalam buku The Thecnique of psichotheraphy


menjelaskan bahwa psikoterapi adallah perawatan dengan menggunakan alat-alat psikologis
terhadap permasalahan yang berasal dari kehidupan emosional dimana seorang ahli secara
sengaja menciptakan hubungan profesional dengan pasien.

Samsul Munir memaparkan pendapat Lewis,menurut beliau psikoterapi merupakan aktivitas


merawat penderita dengan perlengkapan instrumen psikologis dalam menangani masalah
emosional di mana psikoterapis mengadakan ikatan professional bersama penderita atau pasien.
Tujuannya sebagai pengubahan, penghilangan atau untuk menurunkan simtom-simtom yang ada.
Kemudian untuk menjembatani, memperbaiki (improvisasi) perilaku yang rusak. Dan
mengintegrasikan pertumbuhan serta personal development yang positif.2

Menurut Ahyadi, psikoterapi merupakan kegiatan merawat pasien dengan instrumen


psikologi pada problem emosional hidupnya, yang mana psikoterapis akan mengadakan ikatan
guna penerapan terapeutik antara psikoterapis dan pasien, dengan tujuan. pengubahan, peleburan
atau penemuan indikatorya, penfasilitasan improvisasi perilaku dari yang rusak untuk
ditingkatkan dan ditumbuhkan serta dikembangkan menjadi kepribadian positif.

1
Desi Riska Sanjaya,Atasi Psikosomatik Dengan Terapi Puasa,(Bandung : Guepedia,2020),hlm.41
2
Ahmad Khoiruddin,Menemukan Makna Hidup,(Jawa Barat : CV Jejak,2021),hlm.17

2
Sebagian ahli psikoterapi menyatakan bahwa berubah tidaknya tingkah laku individu akan
bergantung pada pemahamannya terhadap dorongan dan masalah yang di luar kesadaran.
Menurut mereka individu dapat belajar mengatasi masalahnya walaupun ia tidak menelusuri
aspek yang mempengaruhi timbulnya suatu problem. Pada dasamya teknik yang digunakan
dalam psikoterapi atas asas kesamaan, walaupun di sisi lain tidak sedikit metode yang diciptakan
oleh para ahli psikoterapi. Kesamaan dasar teknik ini meliputi hubungan kontak oleh psikoterapi
dengan penderita. Pada saat itu psikoterapis memberikan dorongan-dorongan khusus supaya
penderita mampu menyampaiakan keadaan batinnya. seperti emosi yang tinggi, ketakutan,
kecemasan, juga segala hal yang mempenaruhi keadan batinya tanpa merasa takut kalau
mendapat cemoohan dari psikoterapis. Malah sebaliknya, psikoterapis memberikan rasa empati,
atensi, dan simpati kepada penderita guna merangsang kesadaran untuk pengembangan diri
dalam menghadapi problemnya secara lebih efektif.

Carl Gustav Jung berpandangan bahwasanya psikoterapi tidak hanya digunakan untuk
merawat orang yang sakit, akan tetapi psikoterapi juga dapat diterapkan pada individu yang sehat
guna untuk peningkatan kualitas jiwa, karena mereka mempunyai hak atas kesehatan dan
kesejahteraan psikis. Sehingga psikoterapi dapat diluas artikan sebagai perawatan jiwa pada
individu yang sakit dan pemeliharaan sebagai upaya preventif dari penyakit serta pengembangan
kualitas jiwa untuk menjadi manusia seutuhnya."

Kehadiran psikoterapi sebagai salah satu metode pengobatan telah memiliki tujuan-tujuan dan
maksud yang nyata dalam memberikan bantuan kepada individu untuk mengatasi problem yang
dideritanya. Tujuan tersebut diantaranya, pertama bantuan menghadapi stress, problem batin atau
rasa, relasi, habit yang buruk, bahkan sampai problem delusi semisal individu tiba-tiba
mendengarkan suara aneh. Kedua, peningkatan kesejahteraan batin, kesehatan, ketentraman,
kepada individu. Dalam membantu penderita, psikoterapis memakai metode dengan dasar
konstruksi ikatan pengahayatan, kontak, pengubahan sikap, dan semua metode yang sengaja
diformulasi menjadi sebuah alat untuk merangsang integritas jiwa yang sehat serta ikatan
masyarakat, yang dalam skala kecil merujuk pada keluarga.

B. MANUSIA DAN AGAMA

Agama adalah sebagai bentuk keyakinan manusia terhadap sesuatu yang maha kuasa
menyertai seluruh ruang lingkup kehidupan manusia, baik kehidupan manusia individu maupun
kehidupan masyarakat, baik kehidupan materil maupun kehidupan spiritual, baik kehidupan
duniawi maupun kehidupan ukhrawi

Sedangkan Manusia adalah makhluk terpercaya dan manusia adalah makhluk yang paling
pandai. Sedangkan para ahli filsafat memahami manusia dengan sebutan animal rasional
(binatang yang berpikir), animal educandum dan animal educable, (makhluk yang harus di didik
dan dapat di didik), animal symbolicum, (makhluk yang bersimbol), homo laguen (makhluk
yang pandai menciptakan Bahasa), homo sapiens (makhluk yang mempunyai budi), homo faber

3
(makhluk yang pandai membuat alat-alat) homo ekonomicus (makhluk yang tunduk pada prinsi-
prinsip ekonomi), homo relegius (makhluk yang beragama) dan makhluk yang pandai bersiasat
(zoon politicon).

Unsur utama dalam beragama akan kehidupan beragama dan menjalankan ibadah, seseorang
yang memiliki kesadaran agama secara matang dan melaksanakan ibadahnya dengan penuh
konsisten, stabil, mantap, dan penuh tanggung jawab dan dilandasi wawasan agama yang luas.

Betapa besarnya pengaruh agama dalam kehidupan Manusia, baik bagi diri sendiri maupun
dalam lingkungan keluarga, ataupun di kalangan masyarakat umum. Karena itu dapat pula
dikatakan bahwa agama itu mempunyai fungsi yang amat penting dalam kehidupan manusia,
tanpa agama manusia tidak mungkin merasakan kebahagian dan ketenangan hidup. Tanpa
agama, mustahil dapat dibina suasana aman dan tentram.

Keagamaan adalah perasaan berkaitan dengan Tuhan Yang Maha Kuasa, antara lain takjub,
kagum, percaya yakin keimanan, tawakal pasrah diri, rendah hati ketergantungan pada Ilahi,
merasa sangat kecil kesadaran akan dosa dan lain-lain.

Agama sebagai bentuk keyakinan Manusia terhadap sesuatu yang Maha Kuasa (Adi Kodrati)
menyertai seluruh ruang lingkup kehidupan Manusia baik kehidupan Manusia individu maupun
kehidupan masyarakat, baik kehidupan materil maupun kehidupan spiritual, baik kehidupan
duniawi maupun ukhrawi ,Agama (Islam) merupakan a total way of life. Tidak ada satu ruangan
pun dalam kehidupan Manusia yang tidak di jamah oleh ajaran agama (Islam). Menurut
Elizabeth K. Nottingham meskipun perhatian manusia tertuju kepada adanya suatu dunia yang
tak dapat dilihat (akhirat) namun agama juga melibatkan dirinya dalam masalah-masalah
kehidupan sehari-hari.

Berbagai aliran dikalangan ahli ilmu jiwa mengatakan tentang pentingnya agama dalam
kesehatan mental. Keimanan kepada Tuhan merupakan kekuatan luar biasa dalam membekali
manusia yang religius. Dengan kekuatan rohaniah akan menopang seseorang dalam menanggung
beratnya beban kehidupan, menghindarkannya dari keresahan yang menimpa banyak manusia
yang hidup pada zaman modern ini yang didominasi oleh kehidupan materi.

William James, seorang ahli psikologi dari Amerika Serikat mengatakan bahwa tidak ragu
lagi bahwa terapi yang terbaik bagi keresahan jiwa adalah keimanan kepada Tuhan. Keimanan
kepada Tuhan adalah salah satu kekuatan yang tidak boleh tidak harus dipenuhi untuk
membimbing seseorang dalam hidup ini. Selanjutnya dia berkata bahwa antara manusia dan
Tuhan terdapat ikatan yang tidak terputus. Apabila manusia menundukkan diri di bawah
pengarahan-Nya, cita-cita dan keinginan manusia akan tercapai.

C. MACAM – MACAM AGAMA

4
Ditinjau dari sumbernya agama dibagi menjadi dua macam,yaitu Agama Samawa dan Agama
Ardli.

1. Agama Samawi/Agama wahyu ialah agama yang diterima oleh manusia dari Allah SWT
melalui malaikat Jibril dan disampaikan serta disebarkan oleh Rasul Nya kepada umat
manusia Contohnya: Islam, Yahudi, dan Nasrani.3
Ciri-ciri Agama Wahyu:
a) Disampaikan oleh seorang Rasul,
b) Memiliki kitab suci,
c) Konsep ketuhanannya monoteisme mutlak,
d) Kebenarannya universal,
e) Ajarannya konstan/tetap dan diturunkan kepada masyarakat.

2. Agama Ardli/Agama budaya ialah Agama yang tumbuh dan berkembang melalui proses
berpikir, adat istiadat dan budaya manusia. Contohnya: Hindu dan Budha.
Ciri-ciri Agama Budaya:
a) Tidak disampaikan oleh seorang Rasul,
b) Umumnya tidak memiliki kitab suci,
c) Konsep ketuhanannya, animisme, dinamisme, polyteisme, monotheisme nisbi
(relatif),
d) kebenarannya tidak universal,
e) Ajarannya berubah-ubah,
f) tumbuh dan berkembang dalam masyarakat penganutnya.

Berdasarkan parameter tersebut untuk saat sekarang ini agama yang masih layak dan pantas
disebut sebagai agama samawi atau agama wahyu hanya Islam yang ajaran- ajarannya dibawa
oleh Rasulullah Muhammad Saw.

D. PSIKOTERAPI KEAGAMAAN

Menurut Wiliam Router dalam Athiyah Mahmud Hama pada da-sarnya psikoterapi yang
dilakukan oleh psikiater tidak menggunakan obat-obatan, tetapi dengan menggunakan metode
sugesti, nasehat, hi-buran, dan hipnosis.

Menurut psikiater, usaha untuk menanggulangi gangguan jiwa ini dapat dilakukan sendiri
oleh yang mengalami penderitaan, dengan ja- lan menyesuaikan dan membiasakan diri dengan
norma-norma yang baik. Atau bisa juga melalui orang lain dengan memberikan sugesti kepada

3
Wahyuddin,Pendidikan Agama Islam,(Jakarta :Grasindo,2018),hlm.15

5
penderita agar mematuhi norma-norma yang baik. Dalam kon- teks ini terlihat adanya hubungan
antara agama dan psikoterapi.4

Psikologi agama dalam Islam didasarkan pada kehadiran Islam sebagai rahmatan lil alamin
membawa norma-norma bagi manusia tentang jalan yang harus ditempuh dalam hidupnya.
Kehadiran Islam mengubah peradaban manusia dengan mengubah cara berpikir dalam
memandang dirinya, orang lain dan alam semesta. Dan begitu juga Is- lam mengajarkan
bagaimana menjalani hubungan dengan Allah de- ngan manusia dan dengan alam alam sekitar,
maupun dengan dirinya sendiri.

Psikoterapi keagamaan dalam Islam dapat membedakan dari ayat Al-Qur‟an maupun Hadis
Rasulullah yang dapat dijadikan pedoman dalam melaksanakan psikoterapi.

1. Ayat-ayat Al-Qur'an tentang psikoterapi5

Di ayat dalam Al-Qur'an ditemukan-ayat yang berkaitan dengan psikoterapi, seperti yang
terdapat dalam ayat-ayat di bawah ini.

a. Psikoterapi melalui iman

Allah SWT. berfirman dalam surah an-Nahl ayat 97, sebagai berikut:

Barangsiapa yang melakukan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan
beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa
yang telah mereka kerjakan.

Tafsir Ibnu Katsir

Janji Allah di tujukan kepada orang yang beramal saleh. Yang dimaksud dengan amal saleh
ialah amal perbuatan yang mengikuti petunjuk Kitabullah dan Sunnah Nabi-Nya, baik dia laki-
laki ataupun rekan dari kalangan anak Adam, sedangkan hatinya dalam keadaan beriman kepada
Allah dan Rasul-Nya. Dan bahwa amal yang dilakukan-nya itu merupakan amal-amal yang
diarahkan serta disyariatkan dari sisi Allah. Maka Allah berjanji akan memberinya kehidupan
yang baik di dunia, dan akan memberinya pahala yang jauh lebih baik dari amalnya kelak di
akhirat.

4
Ramayulis,Psikologi Agama,(Jakarta : Kalam Mulia ,2002),hlm.163-164
5
Mulyadi,Psikologi Agama,(Jakarta :KENCANA ,2021)hlm.243

6
Pengertian kehidupan yang baik adalah kehidupan yang mengan- dung semua segi
kebahagiaan dari berbagai aspeknya. Telah diriwayat-kan dari Ibnu Abbas dan sejumlah ulama,
bahwa mereka mencampuradukkan- nya dengan pengertian rezeki yang halal lagi baik.

Dengan beriman kepada Allah Swt. dan selalu berperilaku yang baik dapat menanggung
kedamaian jiwa, keridhaan, kelapangan, dan ke- bahagiaan sesuai dengan janji Allah swt. yang
diperuntukkan kepada hamba-Nya yang beriman, yakni kehidupan yang baik di dunia dan ba-
lasan yang ditetapkan di akhirat.

b. Psikoterapi melalui ibadah


1) Ibadah Sholat
َ‫صب ِْر َوالص َّٰلى ِة ۗ َواًَِّهَا لَ َكبِي َْرةٌ اِ ََّّل َعلَى ْال ٰخ ِش ِع ْيي‬
َّ ‫َوا ْستَ ِع ْيٌُىْ ا بِال‬

Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat. Dan
sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.
(QS. al-Baqarah [2]: 45)

Tafsir Ibnu Katsir

Allah SWT. berfirman memerintahkan hamba-hamba-nya agar mereka dapat meraih kebaikan
dunia dan akhirat yang mereka dambakan, yaitu menjadikan sabar dan shalat sebagai sarananya.
Demikian yang dikatakan oleh Muqatil Ibnu Hayyan dalam tafsir ini, yaitu: "Minta tolonglah
kalian untuk memperoleh kebaikan akhirat dengan cara menjadikan sabar dalam mengerjakan
amal-amal fardhu dan shalat sebagai sarananya."

Ibnul Mubarak meriwayatkan dari Ibnu Luhai'ah, dari Malik Ibn Sa'ad Ibn Jubair yang
mengatakan, "Sabar itu merupakan pengakuan seorang hamba kepada Allah bahwa musibah
yang menimpanya itu dari Allah dengan mengharapkan ridha Allah dan pahala yang ada di sisi-
Nya. Adakalanya seseorang mengeluh, padahal ia tetap tegar dan tak terlihat darinya kecuali
hanya sabar belaka.

2) Ibadah Puasa
َ‫ب َعلَى الَّ ِذ ْييَ ِه ْي قَ ْبلِ ُك ْن لَ َعلَّ ُك ْن تَتَّقُىْ ى‬
َ ِ‫صيَا ُم َك َوا ُكت‬ َ ِ‫ٰيٰٓاَيُّهَا الَّ ِذ ْييَ ٰا َهٌُىْ ا ُكت‬
ِّ ‫ب َعلَ ْي ُك ُن ال‬

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagai- mana
diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa. (QS. al-Baqarah [2]:
183)

Ibadah dapat mengajarkan manusia mengenai sifat terpuji seperti sabar dalam menerima
cobaan atau musibah, mengontrol hawa nafsu dan syahwat, taat, disiplin, mencintai sesama
manusia, saling tolong- menolong di antara sesama, suka menolong orang yang membutuhkan
pertolongan, memiliki jiwa gotong royong, dan memiliki jiwa solidari- tas sosial, serta sifat
terpuji lainnya. Kesemuanya merupakan indikator mental yang sehat.

7
BAB III

PENUTUB

A. Kesimpulan

Psikoterapi adalah proses yang digunakan profesional dibidang kesehatan mental untuk
membantu mengenali, mendefinisikan, dan mengatasi kesulitan interpersonal dan psikologis
yang dihadapi individu dan meningkatkan penyesuaian diri mereka.

Psikoterapi adalah perawatan dan penyembuhan gangguan jiwa dengan cara psikologis.
Istilah tersebut mencakup berbagai teknik yang kesemuanya dimaksudkan membantu individu
yang emosinya terganggu untuk mengubah perilaku dan perasaannya, sehingga mereka dapat
mengembangkan cara yang bermanfaat dalam menghadapi orang lain.

Agama adalah sebagai bentuk keyakinan manusia terhadap sesuatu yang maha kuasa
menyertai seluruh ruang lingkup kehidupan manusia, baik kehidupan manusia individu maupun
kehidupan masyarakat, baik kehidupan materil maupun kehidupan spiritual, baik kehidupan
duniawi maupun kehidupan ukhrawi

Sedangkan Manusia adalah makhluk terpercaya dan manusia adalah makhluk yang paling
pandai. Sedangkan para ahli filsafat memahami manusia dengan sebutan animal rasional
(binatang yang berpikir), animal educandum dan animal educable, (makhluk yang harus di didik
dan dapat di didik), animal symbolicum, (makhluk yang bersimbol), homo laguen (makhluk
yang pandai menciptakan Bahasa), homo sapiens (makhluk yang mempunyai budi), homo faber
(makhluk yang pandai membuat alat-alat) homo ekonomicus (makhluk yang tunduk pada prinsi-
prinsip ekonomi), homo relegius (makhluk yang beragama) dan makhluk yang pandai bersiasat
(zoon politicon).

B. Kritik dan Saran

Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak sekali kesalahan dan sangat jauh dari
kesempurnaan. Tentunya penulis akan terus memperbaiki makalah dengan mengacu pada
sumber yang dapat dipertanggungjawabkan nantinya. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran tentang permasalahan maklah diatas.

8
DAFTAR PUSTAKA

Riska Sanjaya,Desi.(2020).Atasi Dengan Terapi Puasa.Guepedia.


Khoiruddin, Ahmad.(2021).Menemukan Makna Hidup.CV Jejak.
Wahyuddin.(2018).Pendidikan Agama Islam.Grasindo.
Ramayulis,(2002).Psikologi Agama.Kalam Mulia.

Anda mungkin juga menyukai