GIGI
Komplikasi Berhasil
Tuberositas maksilaris yg
terbawa bersama gigi
Penanganan :
Fraktur tlg alv : penghalusan &
penjahitan
Fraktur TM :
Segera hentikan ekstraksi
Kembalikan fragmen dan atau
Penjahitan rapat
Antibiotik & dekongestan
FRAKTUR TULANG MANDIBULA
Jarang terjadi
Pada ekstraksi M3 RB dgn
tenaga yg besar & tanpa
fiksasi, byk tlg yg dibuang,
tehnik yg buruk
Faktor resiko :
Lokal : proses olsteolitik (kista,
abses,tumor) edentulous
Sistemik :osteopetrosis,
osteogenik imperfekta
Penanganan :
Segera reposisi dan fiksasi sementara
IDW / IMF
Rujuk ke RS atau spesialis
IDW
IMF
PERDARAHAN PRIMER & SEKUNDER
Arah displasemen :
Maksila : Superior antrum maksila
Lateral rongga bukal
Posterior temporal
Mandibula : Lingual sublingual/ submand.
Posterior spasium pharingeal
Inferior kanalis mandibula
Fig 1
Penanganan
Stop tindakan
Foto rongen
Observasi gejala inflamasi,
ggn sensori
Rujuk segera
Faktor resiko :
Sinus max yg besar
Tdk ada tlg antara
akar & dasar antrum
Akar divergen
Edentulous
Proses patologis di
akar Batas yg tipis antara akar dgn sinus
Penanganan
Etiologi :
Tenaga berlebihan tanpa fiksasi
Psn dgn riwayat dislokasi berulang
Sedang terapi obat tranzquiliser
Penanganan
Manipulasi by digital :
Manipulasi dislokasi TMJ
kedua ibu jari pd
permukaan oklusal,
ditekan ke bawah
Perangsangan refleks
muntah di palatum
molle
Penatalaksanaan Dislokasi Kondilus Mandibula
(Ihalainen,1983)
Dpt disebabkan :
Trauma jarum suntik
Pemakaian tang dgn tenaga besar
Alat yg terpeleset
Akar gigi yg mengenai kanalis
ANATOMI SYARAF
MANDIBULAR
PENATALAKSANA
NON BEDAH :
Pemijatan
Terapi panas
Electrotherapy
Obat-obatan Neurotrophik:
B complex + Methycobalt
B complex + Methycobalt + Vit E
Anti radang
Antibiotik bila disertai infeksi
Penanganan
POLIGOLYC ACID
SINKOP
Merup. Keadaan ketidaksadaran, tdk
berbahaya, sebagai akibat reaksi psikis
Gejala :
lemah, pusing, pucat, kulit dingin & basah
nadi cepat & lemah
respirasi cepat & dangkal, makin lambat
pingsan
• Soket di RM tanpa
adanya blood clot disertai Soket tanpa blood clot
rasa sakit yg berat,
halitosis, kdg trismus.
• Sering timbul pada hr ke-
2 post ekstraksi, banyak
pd RB krn sedikitnya
sirkulasi darah
Penanganan
Penanganan :
Debridemen & irigasi daerah operasi
insisi draenase pd daerah pus
pemakaian obat kumur
Antibiotik + antiinflamasi,
Prophilaksis AB dpt diberikan sebagai
pencegahan sebelumnya
NEKROSIS JAR MUKOSA
Timbul karena :
• Tehnik penyuntikan yg
buruk,
tekanan berlebihan
• Flap dgn dasar sempit
• Perawatan postop yg
buruk atau tdk ada