TENTANG
KEBIJAKAN PENINGKATAN MUTU, PELAYANAN, DAN KESELAMATAN PASIEN
PADA RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA
Direktur RS Islam Yatofa dengan senantiasa memohon bimbingan, lindungan dan ridho
Allah SWT,
Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu secara keseluruhan
dengan terus menerus mengurangi resiko terhadap pasien dan
staf baik dalam proses asuhan klinis maupun lingkungan fisik;
b. Bahwa sehubungan dengan hal tersebut pada huruf a, perlu
ditetapkan Kebijakan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Islam Yatofa;
c. Bahwa Kebijakan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Rumah Sakit Islam Yatofa sebagaimana tersebut pada huruf b,
perlu ditetapkan dan diatur dengan Keputusan Direktur;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 77 Tahun 2015
tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tahun 2012 Tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 012
Tahun 2012 Tentang Akreditasi Rumah Sakit;
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor : 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
7. Keputusan Direktur PT. Yatofa Sehat Wal Afiat Nomor:
001/SK.KOM/PT.YSW/A/I/2022 tentang Peraturan Internal RS
Islam Yatofa;
8. Keputusan Direktur PT. Yatofa Sehat Wal Afiat Nomor :
00/02/YSW/I/2018 tentang Penetapan Direktur RS Islam Yatofa;
9. Keputusan Direktur RS Islam Yatofa Nomor :
001/SK.DIR/RSIY/XII/2019 tentang Pemberlakuan Struktur
Organisasi RS Islam Yatofa;
MEMUTUSKAN
KESATU : KEBIJAKAN PENINGKATAN MUTU PELAYANAN DAN
KESELAMATAN PASIEN PADA RUMAH SAKIT ISLAM YATOFA;
KEDUA : Kebijakan sebagaimana dimaksud dictum KESATU tercantum dalam
Lampiran Keputusan ini;
KETIGA Kebijakan sebagaimana dimaksud dictum KESATU harus dijadikan
acuan dalam upaya melaksanakan program Peningkatan Mutu dan
Keselamatan Pasien pada Rumah Sakit Islam Yatofa;
KEEMPAT Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
dikemudian hari terdapat kekliruan dalam penetapan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya..
Ditetapkan di : Bodak
Pada tanggal : 15 Januari 2022
Direktur RS Islam Yatofa,
G. PENGELOLAAN DATA
1. Pengelolaan data, diatur dalam Manajemen Data sebagai berikut:
a. Sistem manajemen yang meliputi pengumpulan, pelaporan, analisis, feedback,
dan publikasi;
b. Menetapkan data-data yang akan dibandingkan dengan rumah sakit lain atau
menggunakan database eksternal;
c. Menjamin keamanan dan kerahasiaan data dalam nberkontribusi dengan
database eksternal.
2. Dalam rangka pengumpulan data, TIM Peningkatan Mutu dan Pelayanan Pasien
(PMKP) berkoordinasi dengan seluruh unit terkait.
3. Pegumpulan data dan informasi untuk mendukung asuhan pasien, manajemen
rumah sakit, pengkajian praktik professional, serta program mutu dan keselamatan
pasien dilakukan secara menyeluruh.
4. Apabila diperlukan, kumpulan data dan informasi terkait pelaksanaan Peningkatan
Mutu dan Pelayanan Pasien (PMKP) dapat disampaikan kepada pihak luar Rumah
Sakit Islam Yatofa dan dilakukan sesuai peraturan yang berlaku.
5. Dalam hal berkontributor terhadap database eksternal dilakukan dengan menjamin
keamanan dan kerahasiaan.
H. ANALISIS DATA
1. Anaisis data dilakukan meliputi:
a. Perbanfingan data internal rumah sakit sendiri dari waktu ke waktu, yaitu dari
bulan ke bulan atau dari tahun ke tahun.
b. Perbandingan data eksternal dari rumah sakit sejenis sepert melalui database
referensi.
2. Untuk mengidentifikasi kebutuhan, Rumah Sakit Islam Yatofa melakukan
pengumpulan data, analisis, dan menyediakan informasi yang berguna.
L. KEJADIAN SENTINEL
1. Kejadian Sentinel meliputi:
a. Kematian yang tidak diduga, termasuk, dan tidak terbatas hanya
Kematian yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit pasien atau
kondisi pasien (contoh: kematian setelah infeksi pasca operasi atau ambil paru-
paru)
Kematian bayi aterm
Bunuh diri
b. Kehilangan permanen fungsi yang tidak terkait dengan penyakit pasien atau
kondisi pasien.
c. Operasi salah tempat, salah prosedur, dan salah pasien.
d. Terjangkit penyakit kronik atau penyakit fatal akibat tranfusi darah atau produk
darah atau transplantasi organ atau jaringan.
e. Penculikan anak termasuk bayi atau anak termasuk bayi dikirim ke rumah bukan
rumah orangtuanya.
f. Perkosaan, kekejaman di tempat kerja seperti penyerangan (berakibat kematian
atau kehilangan fungsi secara permanen), atau pembunuhan (yang disengaja)
atas pasien, anggota staf, dokter, mahasiswa kedokteran, siswa latihan, serta
pemgunjung atau vendor/pihak ketiga ketika berada dalam lingkungan rumah
sakit.
2. Rumah Sakit Islam Yatofa melakukan RCA/AAM setiap ada kejadian sentinel di
rumah sakit dan tidak melewati waktu 45 hari terhitung sejak terjadi kejadian atau
sejak diberi tahu tentang terdapat kejadian.
3. Rencana tindaklanjut dan pelaksanaan langkah-langkah sesuai dengan hasil
AAM/RCA.