Disusun Oleh :
Nama : Wendi Isnawan, A.Ptnh.,M.H
NIP : 197201081992031003
No. Absen :
Jabatan : Kepala Kantor
Unit Kerja : Kantor Pertanahan Kabupaten Mempawah
i
LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR
Telah diseminarkan di hadapan penguji dan diterima sebagai bagian dari persyaratan Pendidikan
dan Pelatihan Kepemimpinan Administrator, dan telah diimplementasikan aksi perubahan pada
saat off class mulai tanggal 23 Maret sampai dengan 5 Juni 2022
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah serta karunia--
Nya meskipun dalam masa Pandemi COVID-19 seperti sekarang ini penulis masih diberikan kesehatan
dan kesempatan untuk mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Administrator dan membuat Laporan Aksi
Perubahan (LAP) dengan judul “OPTIMASLISASI PENANGANAN KASUS PERTANAHAN DAN
PEMBERANTASAN MAFIA TANAH DENGAN MELIBATKAN STAKEHOLDERS DI
KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN MEMPAWAH PROVINSI KALIMANTAN BARAT”.
Laporan Aksi Perubahan ini merupakan bentuk aktualisasi dari beberapa agenda pembelajaran
yang telah dilaksanakan selama waktu pelatihan meliputi 4 agenda yaitu Agenda Kepemimpinan
Pancasila dan Bela Negara, Agenda Kepemimpinan Pelayanan, Agenda Pengendalian Pekerjaan dan
Agenda Aktualisasi Kepemimpinan dalamPelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan I
Tahun 2021 yang dilaksanakan oleh Pusat Pengembangan Sumber DayaManusia (PPSDM)
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional dengan metode Distance Learning
melalui LMS PPPSDM Kementerian ATR/BPN.
Penulisan Laporan Aksi Perubahan ini tentu tidak akan bisa selesai tanpa adanya bantuan dari
berbagai pihak, pada kesempatan ini ijinkan penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak DR. Agustiarsyah selaku Kepala Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM)
Kementerian Agraria dan TataRuang/Badan Pertanahan Nasional beserta semua jajarannya yang
telah mendukungserta membantu kami selama proses Pelatihan KepemimpinanAdministrator
Angktan I Tahun 2022;
2. Bapak Eri Suwondo, S.H, Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Kalimantan Barat selaku
Mentor yang telah banyak memberikan saran dan masukan selama melaksanakan Aksi
Perubahan;
3. Bapak Drs.Agus Jatmiko, S.H.,MM dari PPSDM Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan
Pertanahan Nasional selaku Coach yang telah membimbing penulis menyelesaikan Laporan
Aksi Perubahan ini;
4. Seluruh Kepala Seksi, Koordinator Jabatan Fungsional, Pegawai ASN dan PPNPN Kantor
Pertanahan Kabupaten Mempawah yang telah membantu dan memberikan masukan dalam
penulisan Laporan Aksi Perubahan.
5. Teman-teman Peserta PKA Angkatan I Tahun 2022 yang telah menyumbangkan saran, ide dalam
rangka menyusun Laporan Aksi Perubahan ini.
iii
6. Pihak-pihak yang telah membantu dalam penulisan Laporan Aksi Perubahan ini yang tidak dapat
disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa Laporan Aksi Perubahan ini masih banyak terdapat kekurangan dan
masih jauh dari kesempurnaan, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan yang penulis miliki. Untuk
itu, penulis sangat mengharapkan masukan, kritikan dan saran yang bersifat membangun ke arah
perbaikan dan penyempurnaan Aksi Perubahan ini hingga dapat diimplementasikan pada kegiatan sehari-
hari baik jangka pendek, menengah maupun jangka panjang.
Penulis,
iv
DAFTAR ISI
v
BAB VI PENUTUP ................................................................................................................... 51
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 51
B. Rekomendasi ................................................................................................................... 52
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR GAMBAR
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran ....................................................................................................................................... 53
Lampiran 1. Keputusan Kepala Kantor Pertanahan tentang Pembentukan Tim Efektif..... 54
Lampiran 2. Undangan Rapat Pembentukan Tim Efektif...................................................... 57
Lampiran 3. Undangan rapat pembahasan perjanjian kerjasama .......................................... 58
Lampiran 4. Undangan pelaksanaan penandatanganan.......................................................... 60
Lampiran 5. Nota Kesepakatan Bersama................................................................................. 61
Lampiran 6. Perjanjian Kerja sama .......................................................................................... 72
Lampiran 7. Keputusan bersama .............................................................................................. 83
Lampiran 8. Undangan Rapat Koordinasi dan Penyusunan Laporan ................................... 91
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) adalah
salah satu instansi pemerintah yang memiliki tugas menyelenggarakan urusan pemerintahan
dibidang agraria/pertanahan dan tata ruang untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara. Dalam melaksanakan tugasnya Kementerian ATR/BPN mempunyai Visi
yaitu “Terwujudnya Penataan Ruang dan Pengelolaan Pertanahan yang terpercaya dan
berstandar dunia dalam melayani masyarakat untuk mendukung tercapainya “Indonesia Maju
yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian berlandaskan gotong royong. Untuk mencapai visi
tersebut, berdasarkan mandat Kementerian ATR/BPN dijalankan dalam 2 (dua) Misi, yaitu
Dalam rangka mendukung tercapainya visi dan misi, Kementerian ATR/BPN telah
menetapkan Rencana Strategis (Renstra) tahun 2020 s/d tahun 2024 dengan 7 (tujuh) sasaran
strategis sebagai berikut :
1
cara mendayagunakan tanah. Sejarah perkembangan dan kehancuran ditentukan pula
oleh tanah, masalah tanah dapat menimbulkan persengketaan dan peperangan dasyat
karena manusia- manusia atau suatu bangsa ingin menguasai tanah orang atau bangsa
lain. Pada tanggal 24 September 1960 telah disahkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun
1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, yang lebih dikenal dengan UUPA.
Tujuan dibentuknya UUPA yaitu:
“Soal agraria (soal tanah) adalah soal hidup dan penghidupan manusia, karena Tanah
adalah asal dan sumber makanan bagi manusia. Perebutan terhadap tanah berarti
perebutan makanan, tiang hidup manusia. Untuk itu orang rela menumpahkan darah,
mengorbankan segala yang ada demi mempertahankan zaman. Sejak zaman dahulu
tanah telah menjadi sumber sengketa bagi manusia. Meningkatnya masalah pertanahan
adalah masalah yang sangat mendasar dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Begitu kompleksnya masalah pertanahan dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara tentunya sangat mempengaruhi dalam pengelolaannya, seperti yang
diamanatkan dalam Pasal 33 ayat (3) Undang-Undang Dasar 1945 yang tujuan
utamanya adalah untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat dan merupakan perekat.
Untuk itu ada 4 (empat) prinsip yang harus di pegang dalam mengelola masalah
pertanahan, yaitu:
2
2. Penataan pertanahan harus berkontribusi untuk menciptakan tatanan kehidupan
masyarakat dalam berbangsa dan bernegara secara lebih berkeadilan, karena
konsentrasi asset dalam bentuk tanah menjadi kontribusi keadilan;
3. Penataan politik pertanahan, kebijaksanaan pertanahan, program pertanahan harus
bisa berkontribusi untuk mewujudkan kehidupan kebangsaan yang berkelanjutan;
4. Penataan pertanahan harus berkontribusi menciptakan harmonisasi, kerukunan,
kenyamanan sehingga konflik sengketa pertanahan harus di kurangi.
4
Tabel 2. Jumlah Perkara,Sengketa, Tunggakan dan Bidang Valid
Sengketa Tunggakan Bidang Sudah
No. Tahu Perkara dan Konflik Penerimaan Tervalidasi
n Dimuka
1 2 3 4 5 6
1. 2018 37 2 43 20.087
2. 2019 2 4 42 14.506
3. 2020 12 5 98 8.711
4. 2021 16 0 424 52.872
5. 2022 0 5 198 43.794
Berdasarkan banyaknya jumlah perkara, sengketa dan konflik tersebut maka perlu
dilakukan strategi penguatan penyelesaian penanganan perkara pertanahan dengan melakukan
diagnosa organisasi, berfikir kreatif, pembentukan jejaring kerja yang melibatkan stakeholder
terkait, pembentukan tim efektif, guna mengoptimalkan peran berbagai pihak dalam
penanganan perkara dan pemberantasan mafia tanah dengan melibatkan stakeholders dengan
fokus pada :
5
1. Jangka Pendek (Output) :
a. Terciptanya kerjasama dengan Stakeholders yaitu Kantor Pertanahan Kabupaten
Mempawah, Pemkab Mentawah, Kepolisian, Kejaksaan dalam rangka edukasi dan
sosialisasi dalam penanganan kasus pertanahan dan pemberantasan mafia tanah.
b. Penandatanganan perjanjian kerjasama antar stakeholders dalam rangka penanganan
kasus pertanahan dan pemberantasan mafia tanah
c. Penyuluhan hukum dan sosialisasi pencegahan mafia tanah dengan melibatkan
stakeholders
d. Melaksanakan perjanjian kerjasama antar stakeholders dalam rangka penanganan
kasus pertanahan dan pemberantasan mafia tanah
2. Jangka Menengah (Outcome)
a. Melanjutkan pelaksnaan perjanjian kerjasama antar stakeholders dalam rangka
penanganan kasus pertanahan dan pemberantasan mafia tanah
b. Membangun penguatan data dan keterangan yang diperlukan dalam penanganan kasus
pertanahan dan pemberantasan mafia tanah berbasis Tehnologi Informasi (Digital)
3. Jangka Panjang (Impact)
a. Terciptanya kepastian hukum hak atas tanah guna menciptakan tatanan kehidupan
masyarakat secara lebih berkeadilan dan memberi kemakmuran dan kesejahteraan bagi
rakyat.
b. Terciptanya koordinasi dan harmonisasi antar stakeholders dalam penanganan kasus
pertanahan dan pemberantasan mafia tanah.
c. Mencegah dan meminimalisir agar tidak terjadi kasus-kasus pertanahan dan mafia tanah
diseluruh wilayah Kabupaten Mempawah
b. Aksi Perubahan ini memberikan manfaat untuk melatih dan meningkatkan kemampuan
Pejabat Administrator dalam melakukan kolaborasi baik secara internal maupun
6
eksternal dalam mengelola tugas-tugas untuk mencapai efektivitas dan efisiensi
pelaksanaan pelayanan publik.
c. Aksi Perubahan ini memberikan manfaat untuk melatih dan meningkatkan kemampuan
Pejabat Administrator untuk melakukan adaptasi dan transformasi dalam pelaksanaan
tugas dengan membuat inovasi dalam rangka perbaikan dan peningkatan kualitas
pelayanan publik.
a. Adanya perubahan cara kerja organisasi dengan mengoptimalkan Jejaring Kerja dalam
penanganan kasus pertanahan dan mafia tanah
1) Bagi Kanwil BPN Provinsi Kalbar, dapat dijadikan sebagai sarana jejaring kerja dan
koordinasi antar stakeholder
7
BAB II
PROFIL KINERJA ORGANISASI
Secara geografis Kabupaten Mempawah terletak pada posisi 0°44’ Lintang Utara
dan 0°0,4’ Lintang Selatan serta 108°24’ - 109°21,5’ Bujur Timur. Karakter fisik wilayah
terdiri dari daerah daratan dan pulau-pulau pesisir yang memiliki lautan. Luas wilayah
Kabupaten Mempawah adalah 1.276,90 Km² yang terdiri atas 9 (sembilan) kecamatan,
90 (sembilan puluh) desa dan 7 (Tujuh) kelurahan. Secara administratif batas-batas
kabupaten mempawah adalah sebagai berikut:
Utara : Kabupaten Bengkayang
Timur : Kabupaten landak
Selatan : Kabupaten Kuburaya dan Kota Pontianak
Barat : Laut Natuna
8
B. Tugas dan Fungsi Instansi Kantor Pertanahan Kabupaten Mempawah
9
Kantor Pertanahan Kabupaten Mempawah mempunyai tugas melaksanakan sebagian
tugas dan fungsi Badan Pertanahan Nasional di kabupaten wilayah yang bersangkutan. Dalam
melaksanakan tugasnya, Kantor Pertanahan Kabupaten Mempawah menyelenggarakan fungsi:
10
Gambar 3 . Struktur Organisasi Kantor Pertanahan Kabupaten Mempawah
11
b) Pelaksanaan survei dan pemetaan;
c) Pelaksanaan penetapan hak dan pendaftaran tanah;
d) Pelaksanaan penataan dan pemberdayaan;
e) Pelaksanaan pengadaan tanah dan pengembangan pertanahan;
f) Pelaksanaan pengendalian dan penangana sengketa pertanahan;
g) Pelaksanaan mordernisasi pelayanan pertanahan berbasis elektronik;
h) Pelaksanaan reformasi birokrasi dan penanganan pengaduan
i) Pelaksanaan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unit organisasi
kantor pertanahan.
Bahwa dalam melaksanakan tugas dan fungsi tersebut banyak kendala yang
dihadapi diantaranya masih banyaknya data yang belum valid baik secara tekstual
maupun spasial, masih banyak tunggakan pekerjaan tahun sebelumnya yang
berkasnya tidak diketemukan, masih banyak bidang tanah yang overlaping/tumpang
tindih sertipikat dan banyaknya sengketa dan perkara yang harus ditangani oleh
Kantor Pertanahan Kabupaten Mempawah. Kegiatan Penanganan Sengketa anggaran
yang diakomodir pada DIPA Kantah sangatlah terbatas sehingga diperlukan
terobosan dalam penanganan sengketa, konflik dan perkara dengan melibatkan
stakeholders diantaranya: Pemerintah Daerah Kabupaten Mempawah, Kepolisian
Resor Mempawah, dan Kejaksaan Negeri Mempawah yang diharapkan
meminimalisir dan mencegah potensi kasus pertanahan di Kantor Pertanahan
Kabupaten Mempawah.
1 2 4 6 7 8
1. 2018 37 2 8 -
2. 2019 2 4 12 -
3. 2020 12 5 15 -
4. 2021 6 0 14 5
5. 2022 0 5 10 6
12
Dari Tabel tersebut diketahui bahwa Kantor Pertanahan Kabupaten Mempawah
dari kurun waktu tahun 2018 sampai dengan Tahun 2022, dalam pelaksanaan kegiatan
masih mempunyai banyak tantangan dan kendala terutama dalam penyelesaian
sengketa, konflik, perkara dan pengaduan masyarakat serta panggilan-panggilan
permintan keterangan oleh Aparat Penegak Hukum.
81
Jumlah Total ASN dan PPNPN
Loket pelayanan yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana,ruang tunggu, ruang
laktasi, dan ruang informasi pelayanan.
3. Anggaran
14
BAB III
ANALISIS MASALAH
A. Identifikasi Masalah
Dalam pelaksanaan tugas dan fungsi unit kerja Kantor Pertanahan Kabupaten
Mempawah terdapat isu-isu strategis terkait dengan pelaksanaan pelayanan publik.
Beberapa isu strategis yang dapat diidentifikasi dan menjadi perhatian antara lain :
Tabel 5. Identifikasi Masalah
No. Tugas dan Identifikasi Permasalahan Kondisi yang diharapkan
Fungsi (Kondisi Saat ini)
1 2 3 4
1. Penanganan dan 1) Tunggakan tahun tahun 1) Penyelesaian tunggakan dapat
Penyelesaian sebelumnya yang tidak terlaksana secara optimal
Tunggakan bisa dihubungi 2) Terciptanya layanan prima
pemohonnya dengan penggunaan teknologi
2) Tunggakan karena berkas informasi
tidak lengkap 3) Peningkatan kapasitas SDM
3) Tunggakan yang 4) Meningkatnya Indeks
berkasnya hilang/belum Kepuasan Masyarakat
ditemukan
4) Tunggakan karena
berkasnya bermasalah
(overlap, disanggah pihak
lain)
5) Pemohon tidak koorpertif
untuk menunjukkan
tanahnya.
2. Validasi dan 1) Anggaran terbatas 1) Tersedianya anggaran
Digitalisasi data 2) Masih rendahnya kualitas digitalisasi dan validasi
pertanahan data pertanahan 2) Tersedia sumber daya
menuju layanan 3) Banyak bidang tanah manusia yang memenuhi
Elektronik yang overlap standar kualitas
4) Arsip warkah, Buku
Tanah dan SU yang 3) Dilakukan pemetaan secara
belum ditemukan menyeluruh terhadap bidang
5) Terbatasnyan tanah yang bersertipikat
kemampuan SDM yang maupun belum bersertipikat
ada dalam mengerjakan 4) Tersedianya data pertanahan
validasi data pertanahan. yang valid, spasial maupun
tektual.
15
3. Penanganan Kasus 1) Belum optimalnya 1) Tersedianya anggara untuk
pertanahan dan Penanganan Sengketa penanganan perkara dan
pemberantasan Konflik dan perkara sengketa
mafia tanah 2) Keterbatasan anggaran 2) Tersedianya sumber daya
manusia yang memenuhi
3) Terbatasnya sarana dan
kualifikasi dalam penanganan
prasarana penunjang
masalah pertanahan
4) Adanya kesulitan dalam
3) Kegiatan penanganan
pengumpulan data
sengketa dan konflik dapat
terkait obyek HAT yang
berjalan optimal
menjadi Sengketa dan
konflik 4) Adanya sosialisasi dan
pemahaman agar memilih
5) Buku Tanah dan warkah
mediasi sebagai alterbatif
obyek perkara
jalur litigasi
seringkali tidak
ditemukan 5) Adanya penyuluhan hukum
mengenai pencegahan
6) Belum optimalnya
penggunaan aplikasi sengketa dan pemberantasan
mafia tanah
Justisia
6) Terciptanya kerja sama antar
pemangku kepentingan dalam
penanganan perkara dan
pemberantasan mafia tanah
16
3. Kekhalayakan (K),
Isu yang secara langsung menyangkut hajat hidup orang banyak, dengan harapan
memberikan kepastian hukum dan keadilan kepada masyarakat.
4. Layak (L)
Isu yang masuk akal (logis), pantas, realistis dan dapat dibahas sesuai dengan tugas
dan tanggung jawab.
Berikut ini analisis atas isu-isu strategis pada Kantor Pertanahan Kabupaten Mempawah
sebagaimana diuraikan di atas dengan metode Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Layak
(APKL).
Tabel 6. Analisa Isu strategis dengan metode APKL
Dalam rangka menjaga performa kinerja pelayanan maka isu-isu strategis yang
timbul dalam pelaksanaan pekerjaan pada Kantor Pertanahan perlu disikapi dengan langkah
kebijakan penanganan yang sinergi dengan stakeholder yang terkait . Sebagai langkah awal
dengan mempertimbangkan keterbatasan sumberdaya dan waktu dalam menyelesaikan
isu/masalah secara keseluruhan maka terlebih dahulu perlu ditentukan prioritas isu atau
permasalahan yang harus segera ditangani.
Berdasarkan kondisi tersebut di atas, maka isu strategis yang mendapat peringkat 3
(tiga) besar adalah:
17
Peringkat pertama isu : Belum Optimalnya penanganan kasus pertanahan
baik sengketa, konflik dan perkara serta
pemberantasan mafia tanah.
Peringkat kedua isu : Belum Optimalnya Kegiatan Penanganan dan
Penyelesaian Tunggakan
Peringkat ketiga Isu : Belum Optimalnya Kegiatan Validasi dan
Digitalisasi Data Pertanahan menuju Layanan
Elektronik
Atas ketiga issu utama tersebut kemudian dilakukan analisis lanjutan yaitu analisis
kualitas isu untuk menentukan isu atau permasalahan prioritas yang berpotensi untuk
dikembangkan sebagai area perubahan dengan menggunakan teori Kepner dan Tragoe
(1981) yang menyatakan pentingnya suatu masalah dibandingkan dengan masalah lainnya.
Identifikasi dilakukan dengan memperhatikan 3 (tiga) aspek, yaitu :
1. Urgency (U)
Seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dikaitkan dengan waktu yang tersedia serta
seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah yang menyebabkan
isu tadi.
2. Seriousness (S)
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat yang timbul jika isu
tersebut tidak dipecahkan.
3. Growth (G)
Berikut ini 3 (tiga) besar isustrategis pada Kantor Pertanaha nKabupaten Mempawah yang
dianalisis kualitas isu untuk menentukan isu prioritas dengan dengan metode Urgency (U),
Seriousness (S) dan Growth (G) :
18
Tabel 7. Analisa Isu Prioritas Dengan Metode USG
U S G
No. Isu Strategis Jumlah
(Waktu) (Dampak) (Cepat)
Sehubungan dengan 2 (dua) isu strategis yang berada pada peringkat 2 dan 3, diberikan
penjelasan sebagai berikut :
1. Isu strategis pada peringkat 2, yaitu untuk mengatasi tunggakan yang ada, upaya yang
dilakukan Kantor Pertanahan Kabupaten Mempawah dengan cara stoke opname
tunggakan dan menyelesaikan jika berkas tersebut dapat ditindaklanjuti, namun jika tidak
bisa ditindaklanjuti maka diberikan surat pemberitahuan dan berkas dikembalikan. Upaya
menambah jam kerja juga dilakukan untuk melacak berkas yang belum diketemukan dan
upaya untuk mengurangi jumlah tunggakan.
2. Isu strategis pada peringkat 3, yaitu belum optimalnya kegiatan validasi dan digitalisasi data
pertanahan dengan diupayakan menambah anggaran kegiatan tersebut serta meningkatkan
kualitas data melalui Pendaftaran Sistematik Lengkap (PTSL) yaitu berupaya menuju desa
lengkap. Kegiatan lain berupa digitalisasi dan validasi data pertanahan oleh pihak ke-3
dengan anggaran APBN.
Berdasarkan hal tersebut atas terpilihnya issu utama yaitu “Belum optimal penanganan
kasus pertanahan dan pemberantasan mafia tanah pada Kantor Pertanahan kabupaten
Mempawah kemudian dilakukan analisis lanjutan untuk mengetahui penyebab - penyebab
terjadinya issu tersebut dengan menggunakan analisis fishbone diagram, yang dapat
digambarkan sebagai berikut:
19
Gambar 4. Fishbone Diagram
MAN : Dilihat dari jumlahnya SDM yang ada pada Kantor Pertanahan
Kabupaten Mempawah sangat terbatas serta kemampuan
sumber daya manusia dalam melaksanakan penanganan kasus
pertanahan sangat terbatas sehingga penanganan kasus
pertanahan dan pemberantasan mafia tanah belum berjalan
secara optimal
20
MACHINE : Terkait sarana dan prasarana juga sangat terbatas kalaupun ada
kondisinya kurang memadai sehingga menghambat
optimalisasi penanganan kasus pertanahan dan pemberantasan
mafia tanah
MATERIAL : Kualitas data belum valid terutama data tekstual yaitu buku
tanah dan data spasial bahkan warkah untuk penanganan
perkara sulit ditemukan sehingga dalam penanganan perkara.
21
Tabel 8. Canvas Inovasi
- Para Kasi Kantor Perjanjian Kerja Sama Transparan dan Akuntabel: • Kerja Sama Data dan • Kakanwil
Pertanahan Kabupaten dalam Penanganan Perkara ✓ Pelayanan Berkualitas Keterangan • Polres
Mempawah dan Pemberantasan Mafia ✓ Kemudahan Keandalan, dan • Kerja Sama dalam • Kejaksaan
- Biro Hukum Pemkab Tanah keamanan Pelayanan Penyuluhan Hukum • Bupati
- Kasi Datun Kejari Respponsif: Pertanahan • Pemkab
- Kasat Reskrim Polres ✓ Koordinasi antar Stakeholders
22
BAB IV
STRATEGI MENGATASI MASALAH
A. Terobosan Inovatif
Langkah berikutnya yang dilakukan setelah mengetahui isu strategis atau permasalahan
prioritas organisasi adalah menentukan solusi yang harus dilakukan untuk penanganannya.
Penentuan solusi perlu memperhatikan penyebab-penyebab utama timbulnya isu atau
permasalahan agar mampu mengatasi permasalahan secara efektif dan efisien. Secara visual, isu
strategis atau permasalahan, penyebab dan akibatnya dapat dilihat pada bagan berikut ini.
Gambar 5.
Bagan Penyebab dan Kondisi yang diharapkan
adanya Isu Prioritas
23
Dari bagan di atas, dapat dijelaskan bahwa permasalahan “Belum Optimalnya Kegiatan
Penanganan Kasus Pertanahan dan Pemberantasan Mafia Tanah ” disebabkan oleh adanya
beberapa faktor yaitu:
1. Anggaran terbatas
2. Banyaknya perkara
3. Maraknya mafia tanah
4. Lemahnya koordinasi antara stakeholder
5. Belum adanya kesamaan persepsi antar Stakeholder
Atas hal tersebut apabila hal ini dibiarkan maka fungsi Penanganan Kasus Pertanahan dan Mafia
Tanah yang dimiliki oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang akan semakin lemah, dan
bertambah masif menyebabkan permasalahan antara lain:
1. Tingkat keamaan dan kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan ATR/BPN menjadi
buruk
2. Munculnya persepsi publik terhadap nilai-nilai Kementerian ATR/BPN
3. Menghambat pertumbuhan investasi pada daerah tersebut
B. Hasil Inovasi
Hasil Inovasi Aksi Perubahan ini dibagi 2 (dua) tahapan yaitu :
1. Jangka Pendek (Output)
a. Terciptanya kerjasama dengan Stakeholders yaitu Kantor Pertanahan Kabupaten
Mempawah, Pemkab Mentawah, Kepolisian, Kejaksaan dalam rangka edukasi dan
sosialisasi dalam penanganan kasus pertanahan dan pemberantasan mafia tanah.
b. Penandatanganan perjanjian kerjasama antar stakeholders dalam rangka penanganan
kasus pertanahan dan pemberantasan mafia tanah.
c. Penyuluhan hukum dan sosialisasi pencegahan mafia tanah dengan melibatkan
stakeholders
d. Melaksanakan perjanjian kerjasama antar stakeholders dalam rangka penanganan
kasus pertanahan dan pemberantasan mafia tanah .
2. Jangka Menengah (Input)
a. Melanjutkan pelaksanakan perjanjian kerjasama antar stakeholders dalam rangka
penanganan kasus-kasus pertanahan dan pemberantasan mafia tanah .
b. Membangun penguatan data dan keterangan yang diperlukan dalam penanganan
24
kasus pertanahan dan pemberantasan mafia tanah berbasis Tehnologi Informasi
(Digital)
C. Manfaat Inovasi
Manfaat Inovasi jangka panjang terkait dengan impact (dampak) inovasi yaitu :
a. Terciptanya kepastian hukum hak atas tanah guna menciptakan tatanan kehidupan
masyarakat secara lebih berkeadilan dan memberi kemakmuran dan kesejahteraan bagi
rakyat.
b. Terciptanya koordinasi dan harmonisasi antar stakeholders dalam penanganan kasus-kasus
pertanahan dan pemberantasan mafia tanah.
c. Mencegah dan meminimalisir agar tidak terjadi kasus-kasus pertanahan tanah dan mafia
tanah diseluruh wilayah Kabupaten Mempawah
D. Pemanfaatan Sumber Daya
1. Tim Efektif
Struktur Tim Kerja Aksi Perubahan diilustrasikan sebagai berikut :
KAKANWIL
(Mentor)Kepala Kantor
Pertanahan
(Mentor)
26
3. Jejaring kerja (networking)
Untuk menggambarkan hubungan antar stakeholders dalam aksi perubahan ini digambarkan
27
Masing-masing stakeholder ditempatkan dalam 4 (empat) kelompok berdasarkan
analisis kuadran dengan mempertimbangkan ciri-cirinya sebagai berikut :
1. Promoters, memiliki kepentingan besar terhadap program dan juga kekuatan untuk
membantu membuatnya berhasil (atau menggagalkannya).
2. Defenders, memiliki kepentingan pribadi dan dapat menyuarakan dukungannya
dalam komunitas, tetapi kekuatannya kecil untuk mempengaruhi kegiatan.
3. Latents, tidak memiliki kepentingan khusus maupun terlibat dalam kegiatan, tetapi
memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi program jika mereka menjadi
tertarik.
4. Apathetics, kurang memiliki kepentingan maupun kekuatan, bahkan mungkin tidak
mengetahui adanya kegiatan.
Tahapan aksi perubahan ini dibagi menjadi 2 (dua) tahap yaitu tahap utama (milestone jangka
pendek), dan tahap lanjutan yaitu milestone jangka menengah dan jangka panjang. Milestone jangka
pendek dilaksanakan selama kurang lebih 60 (enam puluh) hari kalender pada tahapan penerapan
aksi perubahan yang dimulai tanggal 01 April sampai dengan 6 Juni 2022. Tujuan pentahapan
jangka pendek adalah untuk menghasilkan output (keluaran), yaitu Optimalisasi Penanganan
Perkara dan Pemberantasan Mafia Tanah Di Kantor Pertanahan Kabupaten Mempawah.
Untuk pentahapan jangka pendek selama 60 hari diuraikan pada tabel-tabel berikut ini :
28
7. Koordinasi ke Kejaksaan Negeri 0 -
8. Penyiapan Draft Perjanjian Kerja sama 0 -
Undangan,
9. Rapat Pembahasan PKS 1.050.000 Daftar Hadir,
Dokumentasi
10. Penandatanganan PKS 0 PKS
Undangan,Daftar
11. Sosialisasi Hasil PKS 4.550.000 Hadir,
Dokumentasi
12. Pelaksanaan PKS 0
III. EVALUASI DAN MONITORING
4.750.000 Undangan,
11. Sosialisasi PKS
Daftar Hadir
Undangan,Daftar
12. Monitoring Penyelesaian Akhir 4.550.000 Hadir,
Dokumentasi
Undangan,
13. Penyusunan Laporan dan Dokumentasi 1.050.000 Daftar Hadir,
Dokumentasi
a. Manajemen Resiko
1 2 3 4
29
BAB V
LAPORAN AKSI PERUBAHAN
Berdasarkan hasil rapat koordinasi dalam rangka implementasi aksi perubahan maka telah
di bentuk Tim Efektif Aksi Perubahan yang diketuai oleh Kepala Kantor Pertanahan sebagai
Project Leader yang beranggotakan semua unsur pejabat pengawas dengan tugas dan tanggung
jawab yang dijabarkan dalam Surat Keputusan Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten
Mmempawah Nomor 53/ SK-61.02.MP.02.02/IV/2022 tanggal 6 April 2022 Tentang
Pembentukan Tim Efektif Aksi Perubahan Optimalisasi Penanganan Perkara dan Pemberantasan
Mafia Tanah dengan melibatkan stakeholders di Kantor pertanahan Kabupaten Mempawah.
Dalam pelaksanaan aksi perubahan ini, TeamLeader harus dapat memanfaatkan sumber
daya yang tersedia dengan mengelola bawahan dan membangun respon positif untuk
mendapatkan dukungan penuh dari setiap anggota tim. Hal-hal yang dilakukan untuk
mendapatkan dukungan tim dan membangun integritas tim kerja sebagaimana tertuang dalam
Pernyataan Pakta Integritas antara lain :
1. Memberikan penjelasan dan pemahaman mengenai aksi perubahan yang akan dilaksanakan
sesuai dengan tugas dan kewenangan Kantor Pertanahan, dimana agar kegiatan optimalisasi
pencegahan kasus pertanahan dan pemberantadsan mafia tanah dapat dilaksanakan dengan
sinergitas antara Kantor Pertanahan, Pemerintah Daerah, Kepolisian Resor Mempawah dan
Kejaksaan Negeri Mempawah.
2. Memberikan keyakinan bersama bahwa kegiatan ini akan memberikan manfaat untuk
menunjang kelancaran dalam pelaksanaan tugas sehari-hari dan akan memberikan manfaat
bagi peningkatan kualitas kinerja individu dan peningkatan kinerja dan kualitas pelayanan
pertanahan di Kantor Pertanahan Kabupaten Mempawah.
31
3. Menjaga situasi dan kondisi dalam membangun keterpaduan tim dengan melakukan
koordinasi dan pembahasan bersama mengenai kemajuan pelaksanaan kegiatan.
4. Menjaga konsistensi dan integritas tim agar tetap semangat bekerja untuk mencapai tujuan
bersama dengan output yang dapat dipertanggungjawabkan sesuai ketentuan.
32
Gambar 10. Kegiatan Apel Pagi Kantor Pertanahan Kabupaten Mempawah
Gambar 11.
Sinergitas Kantor Pertanahan dengan Kepolisian Resor Mempawah
Dalam Agenda Pembahasan Keputusan Bersama terkait Optimalisasi Pencegahan Kasus
Pertanahan dan Pemberantasan Mafia Tanah
33
Gambar 12.
Sinergitas Kantor Pertanahan dengan Kejaksaan Negeri Mempawah
Dalam Agenda Pembahasan Pembaharuan Perjanjian Kerjasama yang disesuaikan dengan
dinamika perkembangan kasus pertanahan.
Gambar. 13
Sinergitas Kepala Kantor Pertanahan bersama Sekretaris Daerah Kabupaten
Mempawah membahas rencana pelaksanaan Nota Kesepakatan Bersama terkait
Optimalisasi Pencegahan Kasus Pertanahan dan Dukungan Proyek Strategis Nasional
dalam rangka Aksi Perubahan.
34
1) Tahap Persiapan.
Pada tahap persiapan dilakukan hal-hal yang diperlukan sebelum melaksanakan inti kegiatan
sebagaimana telah diuraikan pada sub bab sebelumnya, yang terdiri dari permohonan persetujuan
dan pelaporan kepada atasan langsung selaku Mentor mengenai implementasi aksi perubahan,
pembentukan Tim Efektif Aksi Perubahan yang disahkan dalam bentuk Surat Keputusan oleh
Kepala Kantor Pertanahan, dan pelaksanaan rapat tim dalam rangka koordinasi, penyusunan
rencana kerja tim dan pembagian tugas tim.Tahapan persiapan ini sangat menentukan terhadap
keberhasilan aksi perubahan karena tanpa dukungan mentor dan tim efektif project leader tidak
dapat mengeksekusi sendiri hal-hal yang telah disusun dalam rancangan aksi perubahan. Pada
tahap persiapan ini koordinasi sangat penting baik internal maupun eksternal sebagaimana telah
dibahas dalam sub bab sebelumnya dalam rangka memastikan aksi perubahan terlaksana sesuai
jadwal yang ditentukan.
Gambar 14.
Koordinasi Internal bersama Tim Efektif dalam rangka pembahasan
pembagian tugas dan jadwal kegiatan.
Gambar 15
Koordinasi Eksternal Kantah Mempawah dengan Stakeholders Terkait dalam rangka
Pembahasan Perjanjian Kerjasama
35
2) Tahap pelaksanaan
Tahap pelaksanaan kegiatan merupakan inti dari pelaksanaan aksi perubahan, pada tahapan
ini kegiatan utama yang dilakukan adalah penandatanganan nota kesepakatan, keputusan
bersama dan perjanjian kerjasama antara Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten
Mempawah dengan stakeholders terkait dalam rangka optimalisasi pencegahan dan
penanganan kasus pertanahan dan pemberantasan mafia tanah. Sinergi ini dilakukan kantor
pertanahan dengan stakeholders antara lain:
1) Sinergitas Kantor Pertanahan dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Mempawah
Pada tanggal 25 Mei 2022 telah dilakukan penandatanganan Nota Kesepakatan antara
Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Mempawah dengan Bupati Mempawah Nomor
01/SKB-61.02.UP.04.07/V/2022; Nomor: 04 /NK/2022 tanggal 25 Mei 2022 tentang
Optimalisasi Pencegahan dan Penanganan Kasus Di Bidang Pertanahan dan Tata
Ruang, Dukungan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional serta Percepatan Legalisasi
Aset Tanah Pemerintah Kabupaten Mempawah.
Maksud Nota Kesepakatan ini untuk Optimalisasi Pencegahan dan Penanganan
Kasus di Bidang Pertanahan dan Tata Ruang, Dukungan Pelaksanaan Proyek Strategis
Nasional serta Percepatan Legalisasi Aset Tanah Pemerintah Kabupaten Mempawah
melalui Koordinasi dan Kerjasama antara Pemerintah Kabupaten Mempawah dengan
Kantor Pertanahan Kabupaten Mempawah. Tujuan Nota Kesepakatan ini untuk :
a. Pencegahan terjadinya sengketa, konflik dan perkara di Bidang Pertanahan yang
berdampak meluas dalam kehidupan bermasyarakat di Kabupaten Mempawah;
b. Mendukung pelaksanaan Proyek Strategis Nasional yang dilaksanakan oleh
Kementerian Agraria dan Tata Ruang dalam upaya peningkatan kesejahteraan dan
pembangunan insfrastruktur di Kabupaten Mempawah;
c. Percepatan legalisasi aset tanah Pemerintah Kabupaten Mempawah dalam upaya
tertib administrasi pertanahan dan pengamanan aset.
Ruang lingkup Nota Kesepakatan sebagaimana dinyatakan dalam pasal 4 meliputi:
(1) Pencegahan terjadinya sengketa, konflik dan perkara di Bidang Pertanahan dan Tata
Ruang yang berdampak luas dalam kehidupan bermasyarakat di Kabupaten
Mempawah, meliputi :
a. Menetapkan regulasi terkait penertiban administrasi pertanahan mengenai alas
hak tanah di tingkat desa/kelurahan;
b. Membuat standar operasional prosedur dalam registrasi alas hak yang berupa
Surat Pernyataan Tanah;
36
c. Melakukan koordinasi antara pemerintah desa dengan Kantor Pertanahan
sebelum dilakukan registrasi Surat Pernyataan Tanah di tingkat desa/kelurahan;
d. Melaksanakan sosialisasi atau penyuluhan hukum di bidang agraria/pertanahan
dan tata ruang kepada masyarakat.
e. Inventarisasi permasalahan dan penyelesaian masalah aset tanah Pemerintah
Kabupaten Mempawah.
(2) Mendukung pelaksanaan program Proyek Strategis Nasional yang dilaksanakan
oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang dalam upaya peningkatan kesejahteraan
dan pembangunan insfrastruktur di Kabupaten Mempawah, meliputi :
a. Koordinasi dan kerjasama dalam rangka kebutuhan data dan informasi terkait
pelaksanaan Proyek Strategis Nasional di Kabupaten Mempawah;
b. Penetapan kebijakan dalam rangka percepatan penyelesaian Proyek Strategis
Nasional berpedoman pada ketentuan Peraturan Perundang-undangan.
(3) Percepatan legalisasi aset tanah Pemerintah Kabupaten Mempawah dalam upaya
tertib administrasi pertanahan dan pengamanan aset, meliputi :
a. Inventarisasi aset tanah Pemerintah Kabupaten Mempawah yang belum
terdaftar;
b. Pendaftaran aset tanah Pemerintah Kabupaten Mempawah yang belum
terdaftar dan penerbitan sertifikat tanda bukti haknya;
c. Pembentukan Tim dalam rangka percepatan legalisasi aset tanah Pemerintah
Kabupaten Mempawah.
(4) Pelaksanaan Nota Kesepakatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), (2) dan ayat
(3) akan ditindaklanjuti dalam Rencana Kerja sebagaimana tercantum dalam
lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Nota Kesepakatan ini.
Berharap dengan adanya Nota kesepakatan ini kedua belah pihak dapat bersinergi sesuai
dengan tupoksinya dalam rangka pencegahan kasus pertanahan dan tata ruang serta
dukungan program strategis nasional yang ada di wilayah Kabupaten Mempawah.
37
Gambar 16. Penandatanganan Nota Kesepakatan antara
Kepala Kantor Pertanahan Kab. Mempawah dengan Bupati Mempawah
Gambar 17. Nota Kesepakatan antara Kepala Kantor Pertanahan Kab. Mempawah
dengan Bupati Mempawah
Gambar 19. Keputusan Bersama antara Kepala Kantor Pertanahan Kab. Mempawah
dengan Kepala Kepolisian Resor Mempawah dengan Bupati Mempawah
39
3) Sinergitas Kantor Pertanahan dengan Kejaksaan Negeri Mempawah
Pada Tanggal 25 Mei 2022 telah dilaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerjasama
antara Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Mempawah dengan Kepala Kejaksaan
Negeri Mempawah Nomor 2/SKB-61.02.UP.04.07/V/2022; Nomor : B-
1362/O.1.15/05/2022 tentang Koordinasi dan kerjasama Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Dalam rangka Penegakan Hukum, Pencegahan dan Penyelesaian Sengketa, Konflik
Perkara, Kasus dan Pemulihan Aset di Bidang Agraria/Pertanahan dan Tata Ruang.
Maksud dan tujuan Perjanjian Kerja Sama ini sebagaimana tertuang dalam Pasal 1
adalah untuk meningkatkan sinergi kerjasama untuk melakukan koordinasi di bidang
pemulihan aset di bidang pertanahan yang berasal dari/atau terkait tindak pidana
dan/atau aset lainnya di dalam negeri atau luar negeri, mengoptimalkan tugas dan fungsi
PARA PIHAK di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara, meningkatkan efektivitas
penanganan dan penyelesaian masalah hukum dibidang Perdata dan Tata Usaha Negara
baik di dalam maupun di luar pengadilan, mewujudkan optimalisasi dalam pelaksanaan
pengamanan pembangunan strategis nasional serta upaya pencegahan dan penyelesaian
sengketa, konflik, dan/atau perkara Kasus dan Pemulihan Aset di Bidang
Agraria/Pertanahan dan Tata Ruang dan sebagai pedoman kerja sama dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi PARA PIHAK; sedangkan tujuan Perjanjian Kerja Sama
ini untuk optimalisasi pelaksanaan dan fungsi PARA PIHAK, mengoptimalkan
pelaksanaan pemulihan aset dibidang pertanahan yang berasal dari tindak pidana
dan/atau aset lainnya di dalam negeri atau di luar negeri, meningkatkan efektivitas
penanganan penyelesaian masalah hukum di bidang Perdata dan Tata Usaha Negara
baik di dalam maupun di luar pengadilan yang dihadapi PARA PIHAK, mewujudkan
sinergi dan optimalisasi dalam pelaksanaan pengamanan dan pembangunan strategis
nasional serta upaya pencegahan dan penyelesaian sengketa, konflik, dan/atau perkara
Kasus dan Pemulihan Aset di Bidang Agraria/Pertanahan dan Tata Ruang di bidang
Agraria/Pertanahan dan Tata Ruang.
Ruang lingkup dari perjanjian kerjasama ini sebagaimana tertuang dalam Pasal 2
meliputi
a. Pemberian dukungan data dan/atau informasi;
b. Penegakan hukum di bidang agraria/pertanahan;
c. Pengamanan dan pendampingan program proyek Pembangunan Strategis
Nasional pada Kementerian Agraria dan Tata Ruang;
d. Pelacakan aset;
40
e. Pemberian bantuan hukum, pertimbangan hukum, dan tindakan hukum lain di
bidang Perdata dan Tata Usaha Negara;
f. Pencegahan dan pemberantasan mafia tanah;
g. Pemulihan aset terkait tindak pidana dan/atau aset lainn
h. Percepatan sertipikasi tanah aset Kejaksaan Republik Indonesia.
i. Pencegahan dan penyelesaian sengketa, konflik dan/atau perkara Kasus di bidang
agraria/pertanahan dan tata ruang;
j. Penyuluhan hukum di bidang agraria/pertanahan dan tata ruang
k. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia; dan
l. Kerja sama lainnya yang disepakati PARA PIHAK.
Perjanjian Kerjasama ini meupakan pembaharuan kerjasama yang telah ada sebelumnya
disesuaikan dengan kondisi dan peprkembangan kasus pertanahan yang semakin
dinamis dan kebutuhan antar pihak sesuai perkembangannya.
Berharap dengan adanya perjanjian Kerjasama ini kegiatan penanganan sengketa,
konflik dan perkara dapat dilakukan secara optimal bahkan dapat dicegah sebelum
berdampak meluas terjadi di masyarakat.
41
Gambar 21. Perjanjian Kerja Sama antara Kepala Kantor Pertanahan Kab. Mempawah
dengan Kepala Kejaksaan Negeri Mempawah
42
Gambar 22. Sinergitas Kantor Pertanahan dengan Stakeholders terkait
43
1. Sosialisasi Perjanjian Kerjasama
Menurut Tokoh Ahli Gunawan sosialisasi didefinisikan proses dari penyampaian
sesuatu pesan oleh seseorang kepada orang lain. Dimana untuk memberi tahu atau
mengubah sikap, pendapat, perilaku, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam rangka sosialisasi perjanjian kerjasama yang telah dilakukan oleh Kantor
Pertanahan dengan stakeholders terkait telah dilakukan dengan mengundang instansi
terkait dilingkungan Kabupaten Mempawah, Camat seluruh Kabupaten Mempawah
agar setiap stakeholder dapat tahu secara langsung giat jajaran kantor pertanahan
kabupaten mempawah dalam rangka optimalisasi penanganan kasus pertanahan dan
pemberantasan mafia tanah di kabupaten Mempawah. Kegiatan ini dirangkai dengan
adanya deklarasi eksternal pembangunan zona integritas guna peningkatan perbaikan
kualitas layanan pertanahan menuju wilayah bebas korupsi dan wilayah birokrasi bersih
melayani. Dukungan eksternal ini dituangkan dalam penandatanganan piagam
pencanangan zona integritas.
44
Selain dilaksanakan sosialisasi secara langsung, sosialisasi mengenai telah
dilaksanakannya kerjasama antara Kantor Pertanahan Kabupaten Mempawah dengan
Stakeholders terkait kegiatan optimalisasi penanganan kasus pertanahan dan
pemberantasan mafia tanah juga dilakukan melalui media massa baik secara online
maupun cetak. Diantaranya pada media cetak yaitu pada Koran Harian Tribun edisi
Jumat 27 Mei 2022 dengan Tajuk Berita “BPN Mempawah Lakukan Aksi Perubahan
Zona Integritas meuju WBK dan WBBM dan Penandatanganan Nota kesepakatan
bersama Pemkab, Polres dan Kejaksaan Negeri Mempawah”.
45
2) https://pontianak.tribunnews.com/2022/05/26/tandatangani-nota-kesepakatan-
bersama-bpn-mempawah-tegaskan-siap-cegah-dan-berantas-mafia-tanah
3) https://pontianak.tribunnews.com/2022/05/26/kajari-mempawah-sambut-baik-
aksi-perubahan-zona-integritas-bpn-mempawah
46
4) https://pontianak.tribunnews.com/2022/05/26/kanwil-bpn-kalbar-lakukan-aksi-
perubahan-mendukung-zona-integritas-untuk-menuju-wbk-maupun-wbbm
47
2. Manfaat Aksi Perubahan
Sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya, tujuan Aksi Perubahan dalam jangka
pendek adalah terciptanya kerjasama dengan Stakeholders yaitu Kantor Pertanahan Kabupaten
Mempawah, dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Mempawah, Kepolisian Resor Mempawah,
Kejaksaan Negeri mempawah dalam rangka edukasi dan sosialisasi dalam penanganan kasus
pertanahan dan pemberantasan mafia tanah; penandatanganan perjanjian kerjasama antar
stakeholders dalam rangka penanganan kasus pertanahan dan pemberantasan mafia tanah;
penyuluhan hukum dan sosialisasi pencegahan mafia tanah dengan melibatkan stakeholder serta
pelaksanakan perjanjian kerjasama antar stakeholders dalam rangka penanganan kasus pertanahan
dan pemberantasan mafia tanah
Bahwa atas dasar tersebut manfaat yang dapat diperoleh dari adanya implementasi aksi
perubahan ini adalah :
a. Manfaat bagi Unit Kerja Instansi
1) Adanya perubahan cara kerja organisasi dengan mengoptimalkan Jejaring Kerja dalam
penanganan kasus pertanahan dan mafia tanah
1) Bagi Kanwil BPN Provinsi Kalbar, dapat dijadikan sebagai sarana jejaring kerja dan
koordinasi antar stakeholder
3) Sebagai rekomendasi dalam menentukan kebijakan terkait penanganan sengketa dan mafia
tanah.
48
a. Nota Kesepakatan antara Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Mempawah dengan
Bupati Mempawah Nomor 01/SKB-61.02.UP.04.07/V/2022; Nomor: 04 /NK/2022
tanggal 25 Mei 2022 tentang Optimalisasi Pencegahan dan Penanganan Kasus Di
Bidang Pertanahan dan Tata Ruang, Dukungan Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional
serta Percepatan Legalisasi Aset Tanah Pemerintah Kabupaten Mempawah.
b. Perjanjian Kerjasama antara Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Mempawah
dengan Kepala Kejaksaan Negeri Mempawah Nomor 2/SKB-
61.02.UP.04.07/V/2022; Nomor : B-1362/O.1.15/05/2022 tentang Koordinasi dan
kerjasama Pelaksanaan Tugas dan Fungsi Dalam rangka Penegakan Hukum,
Pencegahan dan Penyelesaian Sengketa, Konflik Perkara, Kasus dan Pemulihan Aset
di Bidang Agraria/Pertanahan dan Tata Ruang.
c. Keputusan Bersama antara Kepala Kantor Pertanahan Kabupaten Mempawah dengan
Kepala Kepolisian Resor Mempawah Nomor 3/SKB-61.02.UP.04.07/V/2022; Nomor
: MoU/9/V/KEP/2022 tentang Pembentukan Tim Terpadu Pencegahan dan
Pemberantasan Mafia Tanah; Pembentukan Tim Terpadu Penyuluhan Hukum dan
Pertanahan; dan Pembentukan Tim Terpadu Percepatan Sertipikasi Tanah Aset
Kepolisian Negara Republik Indonesia di Wilayah Kabupaten Mempawah.
2. Keberlanjutan Kegiatan Inovasi
Implementasi aksi perubahan ini tentunya tidak hanya berhenti pada telah ditandatanganinya
berbagai bentuk kesepakatan kerjasama antara kantor pertanahan dengan stake holders terkait,
namun adanya implementasi aksi perubahan akan mempunyai tujuan dan keberlanjutan baik
dalam jangka menengah maupun jangka panjang dengan menyusun rencana-rencana aksi
diantaranya meliputi:
a. Rencana Aksi Perubahan Jangka Menengah
1) Melanjutkan pelaksanakan perjanjian kerjasama antar stakeholders dalam rangka
penanganan kasus pertanahan dan pemberantasan mafia tanah dengan membuat
Kesepekatan Bersama antara Kantor Pertanahan Kabupaten Mempawah, Pemerintah
Daerah Kabupaten Mempawah, Kepolisian Republik Indonesia Resort Mempawah dan
Kejaksaan Negeri Mempawah.
2) Membangun penguatan data dan keterangan yang diperlukan dalam penanganan kasus
pertanahan dan pemberantasan mafia tanah berbasis Tehnologi Informasi (Digital)
49
b. Rencana Aksi Perubahan Jangka Panjang
Rencana aksi perubahan dalam jangka penjang tentunya akan memberi impact (dampak) inovasi
yang diharapkan, diantaranya adalah :
1) Terciptanya kepastian hukum hak atas tanah guna menciptakan tatanan kehidupan
masyarakat secara lebih berkeadilan dan memberi kemakmuran dan kesejahteraan bagi
rakyat.
2) Terciptanya koordinasi dan harmonisasi antar stakeholders dalam penanganan kasus
pertanahan dan pemberantasan mafia tanah.
3) Mencegah dan meminimalisir agar tidak terjadi kasus-kasus tanah dan mafia tanah
diseluruh wilayah Kabupaten Mempawah
50
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut :
1. Bahwa aksi perubahan yang telah dilaksanakan selama kurang lebih 60 (enam puluh) hari
merupakan aksi perubahan dalam jangka pendek. Tujuan dalam jangka pendek telah dicapai
dengan indikator keberhasilan berupa terwujudnya penandatanganan kerjasama antara Kantor
Pertanahan dengan Stakeholders terkait dalam rangka optimalisasi penanganan kasus
pertanahan dan pemberantasan mafia tanah dengan melibatkan stakeholders di Kantor
Kabupaten Mempawah yaitu meliputi :
51
tentunya selaras dengan pembangunan zona integritas yang telah dicanangkan dan
dideklarasikan oleh jajaran Kantor Pertanahan Kabupaten Mempawah
3. Bahwa tercapainya tujuan jangka pendek atas implementasi aksi perubahan berupa
penandatanganan berbagai bentuk kerjasama dengan stakehorders tentunya dapat mendukung
tercapainya rencana aksi jangka menengah dan jangka panjang yang telah ditetapkan
sebagaimana telah diuraikan dalam keberlanjutan aksi perubahan, sehingga dapat bersampak
positif bagi peningkatan kepercayaan publik akan layanan pertanahan di Kantor Pertanahan
Kabupaten Mempawah bahkan dapat menjadi percontohan untuk Kantor Pertanahan lainnya di
Provinsi Kalimantan Barat.
B. Rekomendasi
Berkenaan dengan aksi perubahan ini, diberikan rekomendasi sebagai berikut :
1. Dalam rangka keberlanjutan aksi perubahan, diperlukan dukungan koordinasi yang intens antar
stakeholders dan pelaksana rencana aksi agar apa yang telah ditetapkan dalam kesepakatan
kerjasama dapat terlaksana sesuai tujuan.
2. Dalam keberlanjutan aksi perubahan diperlukan anggaran dan sarana yang memadai guna
peningkatan pelayanan yang berstandar dunia.
3. Dalam rangka keberlanjutan aksi diperlukan mitigasi resiko secara berkala, agar memastikan setiap
rencana aksi yang disusun dalam jangka menengah dan jangka panjang dapat berkesinambungan
dalam rangka mendukung pembangunan zona integritas Kantor Pertanahan Kabupaten Mempawah
mewujudkan Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani.
52
DAFTAR PUSTAKA
Literatur :
Nicken Wulandari SH, Bahan Tayang Ceramah Manajemen Pengawasan, Pusat Pengembangan
Sumber Daya Manusia, Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional,
2022
Arwin Baso, Nunung, NH, Nandang Isnandar, Panduan Penyusunan Aksi Perubahan Kertas Kerja
Aktualisasi Kepemimpinan (Aksi Perubahan Kinerja Organisasi) pada Pelatihan
kepemimpinan Administrator Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, 2022
Nandang Isnandar, SSiT, MT, Bahan tayang Merancang Aksi Perubahan Kinerja Pelayanan Publik
(Bahan Tayang Presentasi) Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian
Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional, 2022
Literatur Online:
https://www.sosiologi.info/2022/02/25-pengertian-sosialisasi-menurut-para-ahli-terbaru-
contohnya.html
https://www.suarakalbar.co.id/2022/05/mafia-tanah-jangan-coba-coba-beraksi-di-mempawah-
kantor-pertanahan-siap-cegah-tangkal/;
https://pontianak.tribunnews.com/2022/05/26/tandatangani-nota-kesepakatan-bersama-bpn-
mempawah-tegaskan-siap-cegah-dan-berantas-mafia-tanah
https://pontianak.tribunnews.com/2022/05/26/kajari-mempawah-sambut-baik-aksi-perubahan-
zona-integritas-bpn-mempawah
https://pontianak.tribunnews.com/2022/05/26/kanwil-bpn-kalbar-lakukan-aksi-perubahan-
mendukung-zona-integritas-untuk-menuju-wbk-maupun-wbbm
53
LAMPIRAN
54
1. Keputusan Kepala Kantor Pertanahan tentang Pembentukan Tim Efektif
55
56
57
2. Undangan Rapat Pembentukan Tim Efektif
58
3. Undangan rapat pembahasan perjanjian kerjasama
59
60
4. Undangan pelaksanaan penandatanganan
61
5. Nota Kesepakatan Bersama
62
63
64
65
66
67
68
69
70
71
72
6. Perjanjian Kerja sama
73
74
75
76
77
78
79
80
81
82
83
7. Keputusan bersama
84
85
86
87
88
89
90
91
8. Undangan Rapat Koordinasi dan Penyusunan Laporan
92
93