Anda di halaman 1dari 13

DAMPAK NEGATIF MEMPERCAYAI MITOS DALAM KECANTIKAN

SEBAGAI SUMBER IDE KARYA SENI LUKIS

Kharisma Putri

Seni Rupa Murni, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Universitas Sebelas Maret
Jln. Ir. Sutami 36A, Kentingan, Surakarta, Jawa Tengah, 57126
E-mail: kharismaap@student.uns.ac.id.

ABSTRAK
Skripsi Penciptaan Seni ini mengungkapkan gagasan penulis mengenai dampak negatif
dari mempercayai mitos dalam kecantikan. Penciptaan karya seni lukis ini merupakan media
penulis dalam mengekspresikan ide serta mewujudkan visualisasi dampak negatif dari mitos
dalam kecantikan dengan gaya surrealisme pada media cat akrilik di atas kanvas. Gagasan ide
terkait dampak negatif dari mitos dalam kecantikan divisualisasikan dalam karya melalui
proses penciptaan karya seni lukis yang meliputi beberapa tahapan seperti: mempersiapkan
alat dan bahan, pembuatan sketsa, pewarnaan, detail bentuk, finishing, dan penyajian karya.
Analisis masing-masing karya dibahas mendetail dengan tahapan deskripsi karya, analisis for-
mal, interpretasi karya, dan evaluasi. Hasil pengkajian ditemukan bahwa makna cantik yang
sesungguhnya bukan hanya dilihat dari penampilan fisik namun juga dari kepribadian dan cara
bersikap. Obsesi untuk menjadi cantik secara berlebihan dan tidak sesuai porsinya dapat men-
imbulkan dampak negatif apabila tidak diimbangi dengan ilmu pengetahuan. Diharapkan
karya ini dapat memberikan pandangan baru tentang tema dan ide sejenis dalam dunia
pendidikan serta dapat menambah wawasan dalam dunia seni lukis untuk dijadikan refrensi
dalam berkarya.

Kata kunci : Dampak Negatif, Mitos Kecantikan, Standar Kecantikan, Seni Lukis

A. PENDAHULUAN
Kata cantik memiliki pemaknaan Namun indahnya keragaman ini te-
yang berbeda-beda bagi setiap individu. lah bergeser akibat stigma-stigma mitos da-
Masing-masing budaya pada daerah ter- lam kecantikan di masyarakat. Para wanita
tentu menciptakan sebuah konstruksi sering kali diberi label “cantik” apabila
kecantikan dan memiliki definisi cantik yang memiliki bentuk visual yang menarik seperti
berbeda-beda. Contohnya, Suku Karen di mata yang besar, proporsi tubuh yang ideal,
Thailand akan memandang cantik wanita pinggang yang kecil, payudara yang besar,
yang lehernya panjang. Berbeda dengan kulit yang terang dan bibir yang penuh.
suku Dayak di Indonesia yang akan me- Iklan-iklan tentang produk kecantikan
mandang cantik wanita yang bertelinga memiliki andil besar terhadap terbentuknya
panjang (Masito, 2012: 2). konstruksi mitos dalam kecantikan di era
ini.
Mitos kecantikan merupakan alat dalam krim pemutih dapat menimbulkan
feminisasi wanita yang membuat mereka berbagai hal, mulai dari alergi kulit, iritasi
terpenjara dalam ketidakpuasan terhadap kulit, dan bintik–bintik hitam. Pemakaian
tubuhnya, rasa tidak bisa memuaskan laki- merkuri dengan dosis tinggi dapat me-
laki, bahkan membenci dirinya sendiri nyebabkan kerusakan permanen pada otak
(Wolf, 2002:10). (Prihantini dkk, 2018: 311).
Mitos dalam kecantikan yang Melalui begitu banyaknya fenoma
dibangun melalui industri periklanan mengerikan dari dampak negatif mitos da-
selama ini telah membangun persepsi “can- lam kecantikan dan para wanita yang terob-
tik” yang keliru dalam mencitrakan kecanti- sesi menjadi cantik secara berlebihan, maka
kan wanita. Mereka telah menempatkan penulis merasa penting untuk mengangkat
wanita dalam kekangan anggapan di tema Dampak Negatif Mempercayai Mitos
masyarakat bahwa cantik adalah wanita dalam Kecantikan sebagai Sumber Ide Karya
yang memiliki tubuh ideal dan wajah yang Seni Lukis untuk Skripsi Penciptaan Seni
menawan sebagaimana dicitrakan oleh supmeningkatkan keewaspadaan terhadap
model-model dalam industri periklanan mitos-mitos dalam kecantikan dan dampak-
yang disuguhkan. Hal inilah yang membuat dampak buruknya. Penulis berharap,
wanita harus menyesuaikan diri dengan semoga masyarakat jangan sampai terbawa
gambaran ideal tentang definisi “cantik” arus dan terjebak pada mitos kecantikan
agar perempuan dapat diterima di masyara- yang dapat berdampak buruk bagi
kat. (Shuffa, 2019: 2-3) kesehatan dan membuat kita melupakan
Setiap wanita yang berkeinginan potensi diri serta tidak mencintai diri kita
menjadi cantik bisa dikatakan hal yang masing-masing.
wajar di masa kini. Dimanapun wanita be-
rada, mereka selalu dituntut agar tampil B. PEMBAHASAN
cantik supaya diakui dan diterima di 1) Sumber Ide Dan Tematik
masyarakat. Tidak heran apabila ada saja Ide dalam penciptaan karya Skripsi
yang terlalu acuh tak acuh sehingga tanpa (Minat Penciptaan Seni) ini bersumber dari
sadar menggunakan produk-produk perenungan, pengamatan, dan peninjauan
kosmetik dengan kandungan berbahaya dari beberapa sumber, rujukan tertulis dan
hanya karena dijanjikan hasil yang cepat kekaryaan yang membahas tentang
dan praktis. dampak negatif dari mitos dalam
Sebagaimana musibah yang men- kecantikan. Awal ketertarikan tentang
impa perempuan asal Sacramento, Amerika dampak negatif dari mitos dalam
Serikat. Dilansir dari CNNIndonesia.com, kecantikan untuk dijadikan sebagai tema
Perempuan berusia 47 tahun itu jatuh koma dalam Skripsi Penciptaan Seni adalah dari
di rumah sakit karena memakai krim pem- pengamatan penulis tentang makna
utih yang mengandung iritan metilmerkuri. “kecantikan” yang dirasa semakin samar
Metilmerkuri merupakan jenis merkuri dan kabur di mata penulis. Pengamatan
yang dianggap paling berbahaya dan bersi- pribadi tersebut terjadi di lingkungan
fat racun pada tubuh. Pemakaian merkuri keluarga penulis yang sangat menjunjung
tinggi paras tampan dan cantik dalam 22). Lain halnya dengan orang yang
keluarga. Pernah suatu ketika penulis memiliki gangguang BDD (body dismorphic
dianjurkan menggunakan skincare (produk disorders). Mereka akan rela melakukan
kecantikan) yang juga dipakai dan dijual berbagai modifikasi pada tubuhnya atau
oleh orang tua sendiri seakan-akan menjadi operasi plastik berlebihan untuk
putih dengan skincare adalah keharusan. Di menyempurnakan penampilan.
lain sisi muncul dilema dalam hati penulis, Berdasarkan pengamatan dan
apakah produk kecantikan ini berbahaya pengkajian tersebut, penulis merasa
atau tidak, karena kurangnya edukasi penting untuk menyuarakan permasalahan
tentang hal ini. tersebut dalam sebuah karya agar
Melalui permasalahan yang muncul masyarakat dapat teredukasi tentang
tersebut penulis mengkaji lebih dalam bahaya mitos dalam kecantikan. Dalam
mengenai dunia kecantikan dan bagaimana penciptaan karya Skripsi (Minat Penciptaan
dampak-dampak yang terjadi akibat Seni) ini penulis berfokus pada bentuk
pengaruh obsesi-obsesi untuk mengikuti visual dari dampak negatif dari bahaya-
tren kecantikan yang ada. Setelah dikaji bahaya mempercayai mitos dalam
lebih dalam lagi, obsesi akan kecantikan kecantikan dengan nuansa surealistik. Dari
yang berlebihan ini akan menimbulkan teknik pewarnaan, bentuk dan komposisi
permasalahan yang lebih berbahaya yaitu sendiri penulis banyak terinspirasi dari
dalam segi kesehatan. seniman surealis dan pop surealis seperti
Menurut Mukhlis dalam Jurnal Psikologi Afarin Sajedi, Naotto Hatori maupun
Islam yang mengutip tulisan Attie dan seniman surealis lainnya.
Brooks-Gunn; Strong dan Huon (dalam
Haugaard, 2001) perempuan yang merasa 2) Media dan Bahan
tidak puas dengan penampilan diri atau 1. Bahan
bentuk tubuh mereka akan berisiko lebih a) Kanvas
tinggi untuk melakukan diet yang serius dan Kanvas merupakan medium untuk
mengalami gangguan makan dibandingkan menuangkan ide atau gagasan karya seni
dengan perempuan yang telah merasa puas lukis pada penciptaan karya ini. Kanvas
dengan bentuk tubuh mereka (Mukhlis, dengan kualitas tertentu dirasa memiliki
2013:6). Diet berlebihan ini menimbulkan tingkat artistik tersendiri.
gangguan makan (eating disorder) seperti b) Cat Akrilik dan Air
anorexia nervosa dan bulimia nervosa. Cat akrilik merupakan medium utama
Permasalahan lain yang muncul adalah yang digunakan dalam karya lukis ini.
rasa tidak percaya diri hingga depresi. Dalam karya seni lukis ini, penulis
Anggapan tentang kurangnya penampilan menggunakan merk cat akrilik Tesla,
fisik, merasa memiliki kekurangan yang Marries dan Expressions, karena
fatal atau menganggap diri aneh dan buruk karakter warna yang dihasilkan lebih
rupa, ini lama-kelamaan akan menimbulkan kuat dan kualitas cat yang lebih padat
depresi padahal mungkin saja orang lain sehingga menghasilkan kualitas lukisan
tidak menilai demikian. (Bintari H, 2013: 21- sesuai keinginan. Warna yang dipilih
untuk menciptakan karya ini adalah Pensil yang digunakan adalah pensil 2B
warna putih dan primer (merah, biru dan Mekanik, digunakan untuk pembuatan
kuning) serta hijau dan pengolahan sketsa pada kertas dan penghapus untuk
warna-warna tersebut. mengoreksi bagian yang salah.
c) Pigmen Kemudian sketsa yang telah dibuat
Pigmen digunakan untuk campuran cat dituangkan pada kanvas juga
akrilik agar memunculkan kesan yang menggunakan pensil 2B Mekanik sebagai
dalam dan kuat pada lukisan. Pigmen lengkah awal dalam proses melukis.
yang digunakan adalah pigmen dengan g) Palet dan Pisau Palet
warna CMYK (cyan, magenta, yellow, dan Palet merupakan alat yang digunakan
key). sebagai tempat untuk mencampur cat
d) Fixative yang diinginkan. Sedangkan pisau palet
Fiksative adalah penguat bahan ketika digunakan untuk mengambil cat dengan
karya lukis telah selesai. Pada karya ini warna-warna tertentu dan sebagai alat
digunakan fixative dari bahan binder untuk mencampur warna pada palet
agar lukisan menjadi lebih lekat dan tidak sebelum digoreskan pada kanvas.
mudah rusak. h) Kain Lap
Kain lap merupakan alat pendukung
2. Alat untuk membersikan kuas dari cat dan air.
e) Kuas Kain yang di digunakan adalah kain yang
Dalam hal ini kuas yang digunakan dalam tidak terpakai, dengan bahan yang
membuat karya yaitu kuas berukuran mudah menyerap air.
besar, sedang hingga kecil. Kuas merk V-
Tech Artist Brush 813/S ukuran dengan 3) Metode Penciptaan
ukuran 6, tergolong besar dan digunakan 1. Proses Pengambilan Sumber Ide
untuk menghasilkan bidang warna yang a) Persiapan
penuh, khususnya dalam pembuatan Dalam persiapan dilakukan
background lukisan. Selain itu penulis perenungan inspirasi dan pengamatan
juga menggunakan kuas berukuran terhadap fenomena lingkungan sekitar
sedang merk V-Tech ukuran 6 dan 8 khususnya perilaku masyarkat yang
untuk mewarnai bidang tertentu. terobsesi mengikuti tren kecantikan dan
Kemudian kuas merk V-Tech dengan perenungan yang mendalam
ukuran sedang seperti 12, 16, dan 20 berdasarkan pengamatan tentang hal
untuk mewarnai bidang yang lebih besar. tersebut. Hal ini dilakukan untuk
Sedangakan kuas berukuran kecil merk memahami secara mendalam mengenai
V- Tech dengan ukuran 00 dan kuas merk permasalahan yang pada akhirnya akan
reeves ukuran 4 digunakan untuk mejadi tema penciptaan.
membuat bidang yang lebih kecil serta b) Elaborasi
detail-detail kecil dan halus agar telihat Elaborasi merupakan upaya
lebih nyata. memantapkan gagasan dan
f) Pensil dan Penghapus mengembangkan ide dalam
memvisualisasikan karya. Dalam proses Pembuatan sketsa dilakukan untuk
ini dilakukan pengembangan informasi mengeksplorasi visualisasi dari dampak
dengan cara menganalisis dengan teliti negatif mempercayai mitos dalam
dan rinci tentang data dan teori yang kecantikan dengan proporsi, ekspresi
diperoleh sekaligus pematangan makna dan kesan tertentu sehingga sesuai
simbol dan makna tertentu yang sesuai dengan ide yang ingin dituangkan pada
dengan tema karya yang akan dibuat. lukisan.
Konsep-konsep tersebut diintegrasikan c) Pemindahan gambar ke atas kanvas
dan seterusnya ditransformasikan sesuai Setelah bentuk objek pada gambar
dengan keinginan penulis untuk sesuai dengan sketsa, kemudian objek
ditetapkan sebagai gagasan pokok dan mulai dipindah ke atas kanvas.
acuan dalam pembuatan karya. d) Pewarnaan
c) Sintetis Tahap selanjutnya yaitu proses
Tahap sintetis merupakan tahap pewarnaan pada objek dilakukan dengan
penyatuan semua hasil gagasan pokok menggunakan kuas dan cat akrilik.
yang telah dielaborasikan untuk Proses pewarnaan terdiri dari
diwujudkan dalam bentuk konsepsi pewarnaan dasar hingga pembuatan
karya. Melakukan penggarapan mulai warna shadow (bayangan) dengan warna
mempersiapkan sketsa alternatif, yang lebih gerap dari warna dasar dan
sampai bahan dan alat yang dibutuhkan highlight (cahaya sorotan) dengan
dalam penggarapan karya. Konsepsi menggunakan warna yang lebih terang
yang telah di elaborasi diwujudkan dari warna dasar.
dalam bentuk idea atau konsepsi karya. e) Finishing
Kemudian melakukan pemindahan Tahap terakhir pada proses penciptaan
sketsa terpilih di atas bidang kanvas. ini yaitu dengan mengontrol keseluruhan
dari ketepatan bentuk, warna dan objek.
2. Proses Penciptaan Kemudian melapisi lukisan dengan
a) Pencarian refrensi gambar fixative yang bertujuan untuk menjaga
Refrensi gambar berupa potret wanita ketahanan dan keawetan lukisan.
yang terobsesi pada tren kecantikan
sehingga menimbulkan efek buruk pada 3. Strategi Penyajian Karya
kesehatan mental maupun fisik. Selain Pada penyajian karya merupakan
itu mencari refrensi objek-objek salah satu bagian terpenting dimana
pendukung lainnya melalui berbagai karya seni lukis ini akan disajikan atau
media seperti foto, internet, jurnal, dan dipamerkan yang akan memengaruhi
aliran yang berkaitan dengan dampak nilai estetik tersendiri terhadap karya.
negatif mempercayai mitos dalam Karya-karya yang akan dipamerkan
kecantikan. dikemas dengan pigura minimalis tanpa
kaca berwarna hitam agar lebih serasi
dan menarik dalam penyajian karya.
b) Sketsa
HASIL KARYA warna kulit dari pada warna dingin yang
1. Karya 1 “Lens, Damaged Cornea” hanya ada warna biru di salah satu mata.
c) Interpretasi
Secara keseluruhan karya ini meng-
gambarkan bagaimana seorang terdam-
pak oleh mitos dalam kecantikan yang
berusaha untuk mempercantik diri
menggunakan lensa mata. Namun hal itu
tidak didasari dengan pengetahuan se-
hingga membuat dirinya menggunakan
lensa mata abal-abal. Sayangnya hal itu
Gambar 22 “Lens, Damaged Cornea” merusak dirinya sendiri khususnya
(Sumber: Dokumentasi Kharisma Putri, 2021)
merusak matanya akibat iritasi sehingga
Judul : “Lens, Damaged Cornea” membuatnya kesakitan yang luar biasa,
Ukuran : 100 x 80 cm baik sakit secara fisik maupun batinnya.
Media : Cat akrilik di atas kanvas d) Evaluasi
Tahun : 2021 Melalui proses pengolahan unsur rupa,
prinsip rupa dan imajinasi penulis men-
a) Deskripsi jadikan karya tersebut terlihat lebih es-
Pada karya pertama berjudul “Lens, tetik dan kesan seram yang terasa kuat.
Damaged Cornea” berasal dari Bahasa Penambahan objek pada karya penulis
Inggris yang terdiri dari kata Lens berarti dengan gaya lukis surealistik ini mampu
‘lensa kontak’, Damaged dari kata dam- menyampaikan isi pesan dengan mudah,
age yang berarti ‘rusak’ dan Cornea yang sehingga dapat dipahami oleh para
berarti ‘kornea’ pada mata. Judul Lens, penikmat seni.
Damaged Cornea secara keseluruhan
memiliki arti ‘lensa, kornea telah rusak’. 2. Karya 2, “Anorexia”
Karya ini divisualisasikan dengan
figur wanita setengah badan di tengah
dan tampak menangis mengeluarkan air
mata darah di salah satu matanya.
b) Analisis Formal
Karya ini memiliki komposisi yang
seimbang dan berpusat pada objek
utama di tengah sehingga lebih menon-
jol (point of interest). Unsur warna objek
utama lebih menonjol daripada latar
belakang yang dibuat dengan teknik blok
berwarna hitam. Warna-warna yang Gambar 23. “Anorexia”
digunakan cende-rung lebih banyak (Sumber : Dokumentasi Kharisma Putri, 2021)
warna panas seperti merah, kuning dan
Judul : “Anorexia”
Ukuran : 100 x 80 cm merepresentasikan karya tersebut.
Media : Cat akrilik di atas kanvas Karya ini memiliki perbedaan dalam segi
Tahun : 2021 penyampaian visual dari visualisasi karya
Afarin Sajedi. Meskipun sama-sama
a) Deskripsi
menguatkan visual menyeramkan dari
Karya kedua dengan judul “ano-
karya namun karya Afarin Sajedi cender-
rexia” merupakan kata dalam bahasa
ung minim dalam penggunaan objek-
Inggris yang memiliki terjemahan kata
objek visual dibandingkan karya penulis.
yang sama dalam bahasa indonesia yakni
anoreksia. Secara garis besar, anorexia
3. Karya 3, “Melting Face”
atau Anorexia Nervosa merupakan se-
buah penyakit gangguan perilaku makan
yang tidak sehat dan ditandai dengan
berat badan yang terlampau rendah dan
rasa takut yang berlebihan terhadap
peningkatan berat badan akibat
pencitraan diri yang menyimpang.
b) Analisis Formal
Karya ini memiliki point of interest
berupa objek utama yang berpusat di Gambar 24. “Melting Face”
tengah berupa objek tubuh manusia (Sumber: Dokumentasi Kharisma Putri, 2021)
berkepala tengkorak dan kepala gemuk
yang keluar dari cermin. Unsur-unsur Judul : “Melting Face”
Ukuran : 100 x 100 cm
warna yang digunakan cenderung
Media : Cat akrilik di atas kanvas
berupa warna panas seperti warna pada Tahun : 2021
kulit, ungu dan merah, dengan back-
ground langit berwarna gelap. a) Deskripsi
c) Interpretasi Karya ke tiga dalam Skripsi Pencip-
Secara keseluruhan karya ini taan Seni berjudul Melting Face. Melt-
menggambarkan bagaimana seseorang ing Face merupakan kalimat dalam ba-
terdampak oleh mitos dalam kecantikan hasa inggis, terdiri dari kata melting
yakni mengidap penyakit anorexia, yakni yang berarti ‘meleleh’ dan face yang be-
selalu merasa kurang puas pada bentuk rarti ‘wajah’. Secara keseluruhan kata
tubuhnya, sehingga melakukan Melting face dalam bahasa Indonesia
penurunan berat bada secara ekstrim. memiliki arti ‘Wajah Meleleh’.
d) Evaluasi b) Analisis Formal
Objek-objek dan figur yang dimun- Karya ini memiliki komposisi yang
culkan masih begitu dekat dengan ke- sederhana karena tidak terdapat ban-
hidupan sehari-hari, sehingga dapat yak objek atau bentuk-bentuk tertentu
menyampaikan isi makna dengan mudah di dalamnya. Figur utama berupa tubuh
didukung dengan judul karya yang wanita setengah badan merupakan
point of view dalam karya ini, yang
memiliki andil penting dalam menyem-
purnakan karya secara keseluruhan. Un-
sur warna antara background dan figur
utama memiliki warna yang bertolak
belakang, yakni figur utama cenderung Gambar 25. “Bulimia”
(Sumber: Dokumentasi Kharisma Putri, 2021)
menggunakan warna panas sedangkan
latar belakang menggunakan warna Judul : “Bulimia”
dingin. Ukuran : 100 x 100 cm
c) Interpretasi Media : Cat akrilik di atas kanvas
Karya ini menggambarkan rasa ke- Tahun : 2021
percayaan diri yang hilang dan luntur.
Penyebab rasa percaya diri yang hilang a) Deskripsi
itu bisa jadi karena beberapa alasan Karya keempat yang berjudul ‘Bu-
seperti penggunaan kosmetik yang sa- limia’ ini memiliki arti yang sama
lah, tidak merawat diri atau bahkan dengan “Bulimia Nervosa” merupakan
tidak memiliki kepercayaan diri sama sebuah penyakit akibat gangguan men-
sekali karena selalu merasa tidak tal karena rasa ketidakpuasan akan ben-
pernah puas dengan penampilan tuk tubuh yang dimiliki sang penderita.
fisiknya. Bulimia ditandai dengan gangguan
d) Evaluasi makan yang berkecenderungan untuk
Secara keseluruhan judul karya dan memuntahkan kembali makanan yang
visualisasi karya memiliki keselarasan telah dimakannya. Bulimia adalah pen-
dalam artian yang sama, secara konsep yakit gangguan mental yang berbahaya
dan visual telah mampu menyampaikan dan berpotensi mengancam nyawa pen-
isi pesan yang hendak disampaikan. Sa- deritanya.
yangnya masih ada kekurangan pada b) Analisis Formal
karya ini yakni pada objek-objek ter- Karya ini memiliki point of view yang
tentu yang kurang detail. Meskipun be- berpusat di tengah berupa 2 figur
gitu figur utama memiliki komposisi wanita yang saling bersinggungan. Dua
yang seimbang sehingga mampu figur tersebut memiliki perbedaan, figur
memunculkan harmoni pada karya. wanita disebelah kiri terdapat makanan
yang masuk ke dalam mulut. Sedangkan
pada figur kiri terdapat pelangi yang
keluar dari mata dan mulutnya. Secara
garis besar unsur-unsur objek memben-
4. Karya 4, “Bulimia” tuk keseimbangan komposisi yang har-
monis. Warna-warna yang digunakan
pada objek-objek dalam karya memiliki
keseimbangan antara warna dingin
pada latar belakang dan panas pada ob-
jek figur utama.
c) Interpretasi
Secara keseluruhan karya ini
menggambarkan bagaimana seseorang
yang terdampak mitos dalam
kecantikan yaitu mengidap penyakit Gambar 26. “Plastic Surgery Addict”
(Sumber: Dokumentasi Kharisma Putri, 2021)
bulimia yang merasa tidak puas pada
bentuk tubuhnya sehingga melakukan Judul : “Plastic Surgery Addict”
diet secara ekstra. Lalu menyebabkan Ukuran : 100 x 80 cm
gangguan pola makan yang ditandai Media : Cat akrilik di atas kanvas
dengan usaha untuk memuntahkan Tahun : 2021
kembali apa yang telah dimakan secara
paksa. Hal ini tentu saja merusak dirinya a) Deskripsi
sendiri khususnya merusak kesehatan Pada karya kelima yang berjudul
tubuhnya. “Plastic Surgery Addict” berasal dari ba-
d) Evaluasi hasa Inggris, terdiri dari kata Plastic be-
Terdapat dua figur wanita yang dimun- rarti plastik, Surgery berarti operasi dan
culkan dalam karya Skripsi Penciptaan addict yang berarti pecandu. Sedangkan
Seni ini. karya ini menggambarkan ten- secara kalimat judul karya Plastic Sur-
tang dua sisi sifat wanita dalam tubuh gery Addict memiliki arti ‘Pecandu
yang sama. Karya ini memiliki ciri Operasi Plastik’.
khasnya tersendiri dari segi pemilihan b) Analisis Formal
warnanya. Meskipun masih terdapat Karya ini memiliki komposisi seder-
kekurangan pada bentuk detail dalam hana karena tidak terlalu banyak objek
objek tertentu, namun secara kese- yang dimunculkan. Objek utama berupa
luruhan karya ini telah mampu menon- figur wanita merupakan pusat per-
jolkan gaya surealismenya. hatian (point of view) dari karya ini.
Figur utama ini merupakan bagian pent-
ing yang menyempurnakan karya secara
keseluruhan. Unsur warna yang
digunakan pun cenderung warna dingin
dan dipadukan dengan warna panas.
c) Interpretasi
Secara keseluruhan karya ini
menggambarkan bagaimana seseorang
5. Karya 5, “Plastic Surgery Addict” yang terdampak mitos dalam
kecantikan yaitu mengidap kecanduan
pada operasi plastik yang
mengakibakan bentuk wajah yang tidak
beraturan dan ganjil. Hal tersebut dil- dan Addict yang berarti ‘pecandu’. Se-
akukan lagi-lagi karena merasa tidak dangkan secara kalimat judul Cosmetic
puas dengan bentuk tubuhnya sehingga Addict memiliki arti ‘Pecandu
membuatnya melakukan operasi plastik Kosmetika.’
secara terus menerus. Hal ini tentu saja b) Analisis Formal
merusak dirinya sendiri khususnya ben- Karya ini memiliki komposisi ba-
tuk wajahnya dan kesehatan tubuhnya. dannya nampak setengah badan dan
d) Evaluasi terlihat juga rambut panjang terurai
Secara garis besar, antara judul dengan mode belah tengah. Pada ba-
karya dan visualisasi surealistik karya te- gian latar belakang terdapat tempat
lah mampu menyampaikan pemak- antah berantah berupa pemandangan
naannya kepada para penikmat seni. Sa- tanah lapang yang simetris karena
yangnya masih terdapat unsur-unsur menempatkan objek utama di tengah
yang masih kurang kuat untuk memben- dan objek pendukung yang sejajar di ba-
tuk karya secara keseluruhan. Secara gian kanan dan kirinya. Unsur-unsur
keseluruhan karya sudah mampu warna yang digunakan cenderung
menyampaikan pesan yang hendak didominasi warna dingin, seperti warna
disampaikan kepada para khalayak biru pada baju, ungu muda pada langit,
umum. coklat batang pohon, hijau dan coklat
6. Karya 6, “Cosmetic Addict” pada latar belakang
c) Interpretasi
Secara garis besar karya ini
menggambarkan bagaimana seseorang
yang terdampak mitos dalam
kecantikan yakni akibat pemakaian
produk kecantikan berupa kosmetika
yang memiliki kandungan yang berba-
haya. Hal ini mengakibakan bentuk
wajah yang tidak beraturan dan buruk.
Gambar 27. “Cosmetic Addict” Penggunaan produk kecantikan tanpa
(Sumber: Dokumentasi Kharisma Putri, 2021) mengetahui kandungan didalamnya
dilakukan agar dapat tampil cantik
Judul : “Cosmetic Addict” malah merusak wajahnya. Hal ini tentu
Ukuran : 100 x 80 cm
saja merusak dirinya sendiri khususnya
Media : Cat akrilik di atas kanvas
Tahun : 2021 bentuk wajahnya dan kesehatan
tubuhnya.
a) Deskripsi d) Evaluasi
Karya keenam pada Skripsi Minat Pen- Secara keseluruhan karya ini telah
ciptaan Seni yang berjudul Cosmetic Ad- mampu menyampaikan pesan mana
dict disusun dari kata bahasa Inggris yang hendak disampaikan kepada
yakni Cosmetic yang berarti ‘kosmetika’, penikmat seni melalui konsep dan visual
karya. Karya ini memiliki perbedaan dan kiri figur utana sebagai penyem-
dengan karya Afarin Sajedi dalam segi imbang. Warna-warna yang digunakan
visualisasi latar belakang yang lebih pada karya ini juga memiliki keseim-
berwarna cerah. Selain itu figur utama bangan antara penggunaan warna
dalam karya ini memiliki komposisi yang panas dan warna dingin yang berband-
seimbang sehingga mampu memuncul- ing sama.
kan harmoni pada karya. c) Interpretasi
Secara keseluruhan karya ini meng-
7. Karya 7, “Queen of Me” gambarkan obsesi seorang wanita ter-
hadap penampilan tubuh yang sem-
purna menurut standar yang ada se-
hingga membuatnya merasa menjadi
ratu dari dirinya sendiri karena bebas
melakukan apa saja pada tubuhnya
meskipun bisa saja berbahaya. Padahal
dibalik itu anggota tubuhnya merasakan
sakit yang luar biasa. Hal ini merepre-
sentasikan bagaimana seseorang harus
mengorbankan rasa sakit agar tampil
cantik dan bisa saja hasil operasi men-
Gambar 29. “Queen of Me” galami kerusakan lalu mengancam
(Sumber: Dokumentasi Kharisma Putri, 2021)
kesehatan dirinya sendiri.
d) Evaluasi
Judul : “Queen of Me”
Secara keseluruhan, judul karya dan
Ukuran : 100 x 80 cm
visualisasi karya telah mampu menyam-
Media : Cat akrilik di atas kanvas
paikan konsep dan pesan yang hendak
Tahun : 2021
disampaikan kepada para penikmat
seni. Karya ini juga telah mampu mem-
a) Deskripsi
bentuk gaya surealisme dengan keu-
Pada karya ketujuh yang berjudul
nikan tersendiri, walaupun masih ban-
“Queen of Me” berasal dari kata bahasa
yak kekurangan seperti sudut pandang
Inggris yang terdiri dari kata Queen be-
bayangan dan kurang detail dalam
rarti ‘ratu’, lalu kata of yang berarti ‘se-
membentuk beberapa objek.
buah’ dan kata Me yang berarti ‘aku’.
Sedangkan secara keseluruhan, judul
Queen of Me pada karya ketujuh ini
memiliki arti ‘Ratu dari Diriku’.
8. Karya 8, “Lamentation”
b) Analisis Formal
Karya ini memiliki komposisi yang
seimbang karena terdiri dari objek
utama di tengah-tengah karya dan ob-
jek pendukung yang terdapat di kanan
detail televisis dan hijau keabuan pada
langit.
c) Interpretasi
Secara garis besar karya ini
menggambarkan bagaimana seseorang
yang terdampak mitos dalam
Gambar 29. “Lamentation” kecantikan yakni akibat akibat iklan me-
(Sumber: Dokumentasi Kharisma Putri, 2021)
dia massa di televisi. Hal ini
Judul : “Lamentation” mengakibatkan rasa sedih, rasa ke-
Ukuran : 100 x 80 cm percayaan diri yang luntur hingga
Media : Cat akrilik di atas kanvas depresi akibat merasa berbeda dari
Tahun : 2021 standar kecantikan yang ada. Hal ini
merupakan bagian permulaan
a) Deskripsi
bagaimana para wanita terjebak dan
Pada karya ke delapan yang berjudul
larut dalam mitos dalam kecantikan
“Lamentation” merupakan kata dalam
hingga melupakan potensi dirinya yang
basaha Inggris yang bermakna ‘rata-
juga berharga.
pan.’ Karya ini divisualisasikan dengan
d) Evaluasi
objek utama berupa dua kepala wanita
Secara keseluruhan konsep karya
yang memiliki wajah yang berbeda. Satu
dan visualisasi karya memiliki
kepala wanita berada di atas awan se-
keselarasan sehingga mampu merepre-
dang mengeluarkan air mata darah dari
sentasikan maknanya kepada para
matanya, sedangkan kepala yang
penikmat seni. Karya ini juga mampu
satunya berada di bawah nampak
membentuk gaya surealisme ciri khas
keluar dari dalam televisi. Latar
tersendiri, walaupun masih banyak
belakang (background) pada karya ini
kekurangan seperti masih terdapat ru-
berupa bukit dan dataran hijau merupa-
ang-ruang kosong dan kurang detail da-
kan objek pendukung yang membuat
lam membentuk beberapa objek.
komposisi karya ini terlihat seimbang.
b) Analisis Formal
SIMPULAN
Karya ini memiliki komposisi yang
Melalui Skripsi penciptaan seni ini,
seimbang karena terdiri dari objek
penulis berupaya menampilkan gagasan
utama di tengah-tengah karya dan ob-
mengenai dampak negatif dari obsesi mem-
jek pendukung berupa latar belakang
percayai mitos dalam kecantikan. Pada da-
sebagai penyemimbang. Warna-warna
sarnya standar kecantikan adalah mitos dan
yang digunakan pada karya ini juga
tidak pernah benar-benar nyata.
memiliki cenderung didominasi oleh
Melalui pengkajian lebih dalam, tern-
warna-warna dingin daripada warna
yata banyak dampak yang perlu dipahami
panas, seperti warna hijau pada dataran
dari penggunaan produk kecantikan mau-
hijau, coklat pada rambut, kuning pada
pun bentuk tren kecantikan lainnya.
Dalam penciptaan karya ini penulis Kesehatan. Jakarta: Universitas
berfokus pada visualisasi pengaruh mem- Kristen Indonesia.
percayai mitos dalam kecantikan yang Mukhlis, Ahmad. 2013. Pengaruh Pelatihan
berdampak pada kesehatan baik secara psi- Berpikir Positif Pada Ketidakpuasan
kis maupun fisik. Visualisasi dampak negatif Terhadap Citratubuh (Body Image
mempercayai mitos dalam kecantikan se- Dissatisfaction). Malang: UIN Malik
bagai sumber ide pada karya Skripsi Pencip- Ibrahim.
taan Seni yang menggunakan media cat Bintari H, Ni Nyoman Via. 2013. Hubungan
akrilik dalam berkarya cenderung menguat- Antara Body Dysmorphic Disorder
kan kesan menyeramkan, ganjil dan miste- Dengan Obsesi Kompulsif
rius. Penggunaan Kosmetik Pada
Hasil penciptaan seni dan pengkajian Wanita Dewasa Awal. Surabaya:
ini ditemukan bahwa makna cantik yang Universitas 17 Agustus.
sesungguhnya bukan hanya dilihat dari
penampilan fisik namun juga dari
kepribadian. Obsesi untuk menjadi cantik
secara berlebihan dan tidak sesuai porsinya
serta instan hingga menghalalkan segala
cara dapat menimbulkan dampak negatif
apabila tidak diimbangi dengan ilmu
pengetahuan.

DAFTAR PUSTAKA
Masito, Riza Roudatul. 2012. Mitos
Kecantikkan dalam Novel Drupadi
karya Seno Gumira Ajidarma.
Surabaya. Universitas Negeri
Surabaya.
Wolf, Naomi. 2002. Mitos Kecantikan: Kala
Kecantikan Menindas Perempuan.
Terjemahan Alia Swastika. 2004.
Yogyakarta: Penerbit Niagara.
Shuffa, Asla Zahriya. 2019. Citra Perempuan
dalam Film To The Bone Karya
Marti Noxon: Kajian Mitos
Kecantikan Naomi Wolf. Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya.
Prihantini, Nur N. & Hutagalung, Patar.
2018. Paparan Merkuri Pada
Pekerja Di Industri Kosmetik Dalam
Kaitan Dengan Gangguan

Anda mungkin juga menyukai